Makalah Kesehatan Jiwa Masyarakat Kel. 1234 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS MAKALAH KESEHATAN JIWA MASYARAKAT



OLEH : KELOMPOK 1,2,3,4



PENDIDIKAN NERS STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI 2019



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Kesehatan Jiwa Masyarakat” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Komunitas. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah ini.



Kediri, 7 Januari 2019



Penulis



ii



DAFTAR ISI



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan



mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien atau klien dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. American Nurses’ Association mendefenisikan keperawatan kesehatan jiwa sebagai suatu bidang spesialisasi bidang keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri yang bermanfaat sebagai kiatnya (Stuart,2013). Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2010, tidak kurang dari 450 juta orang di seluruh dunia manderita gangguan jiwa. Pada tahun 2016 rencana WHO (Kesehatan Mental Action 2013-2020), disahkan oleh Majelis Kesehatan Dunia pada tahun 2013, mengakui peran penting dari kesehatan jiwa dalam mencapai kesehatan bagi semua orang. Rencana tersebut meliputi 4 tujuan utama:kepemimpinan yang lebih efektif dan pemerintahan untuk kesehatan jiwa, penyediaan komprehensif, kesehatan jiwa dan kepedulian sosial layanan terpadu dalam pengaturan berbasis masyarakat, pelaksanaan strategi promosi dan pencegahan dan sistem informasi diperkuat, bukti dan penelitian. Departemen kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2010, menyatakan bahwa hampir 2,5 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan hasil penelitian dari Rudi Maslim (2011) prevalensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia sebesar 6,55%. Angka tersebut tergolong sedang dibandingkan dengan negara lainnya. Data dari 33 Rumah Sakit Jiwa (RSJ) yang ada di seluruh Indonesia menyebutkan hingga kini jumlah penderita gangguan jiwa berat mencapai 2,5 juta orang. Penderita gangguan jiwa berat dengan usia di atas 15 tahun di Indonesia mencapai 0,46%. Hal ini berarti terdapat lebih dari 1 juta jiwa di Indonesia yang menderita gangguan jiwa berat. Berdasarkan data Riskesdas (2013) menunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun keatas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Dari data tersebut dapat dilihat bahwahanya 1,7% penduduk Indonesia yang 1



mengalami gangguan jiwa beratdirawat di Rumah Sakit Jiwa dan selebihnya masalah kesehatan jiwa di Indonesia mulai dari yang beresiko gangguan jiwa sampai yang menderita gangguan jiwa terdapat di masyarakat atau komunitas. Masalah kesehatan jiwa masyarakat dewasa saat ini semakin meningkat, yaitu dengan semakin meningkatnya tindak kekerasan, tingginya kenakalan remaja, meningkatnya penyalahgunaan NAPZA, meningkatnya tawuran, pengangguran dan perselingkuhan juga merupakan faktor penyebab gangguan jiwa di masyarakat. Untuk penanganan masalah ini, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang luas tentang kesehatan jiwa baik dalam permasalahan maupun pencegahan dan penangananya. Data diatas menggambarkan bahwa masih



banyaknya masalah gangguan jiwa yang



terdapat dimasyarakat, untuk menangani masalah tersebut di perlukan peran tenaga kesehatan khususnya perawat kesehatan jiwa, dengan cara melibatkan peran serta masyarakat untuk menangani masalah tersebut dengan membentuk kader kesehatan jiwa yang bertugas untuk mendata masalah kesehatan jiwa dimasyarakat mulai dari deteksi dini masyarakat yang sehat jiwa, yang beresiko mengalami masalah gangguan jiwa, sampai yang mengalami gangguan jiwa berat,sehingga seluruh masalah kesehatan jiwa di masyarakat dapat diatasi (Keliat, 2013). Dengan adanya kader kesehatan jiwa, tugas perawat jiwa dalam mendeteksi masalah kesehatan jiwa di masyarakat akan sangat terbantu. Perawat CMHN (Community Mental Health Nursing) sebagai tenaga kesehatan yang bekerja di masyarakat dan bersama masyarakat, harus mempunyai kemampuan dalam meningkatkan peran serta masyarakat, terutama tokoh masyarakat, dengan cara melatih tokoh masyarakat untuk menjadi kader kesehatan jiwa. Hal ini di perlukan agar masyarakat dekat dengan pelayanan kesehatan jiwa sehinggan individu yang sehat jiwa tetap sehat, individu yang beresiko dapat dicegah agar tidak mengalami gangguan jiwa, dan individu yang mengalami gangguan jiwa dapat sembuh atau mandiri (minimal 50%) dan dapat dilanjutkan perawatannya oleh kader kesehatan jiwa (Keliat, dkk. 2013).



2



1.2



Tujuan CMHN



1. Tujuan umum : Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa bagi masyarakat sehingga tercapai kesehatan jiwa masyarakat secara optimal. 2. Tujuan khusus : a.



Menjelaskan konsep keperawatan kesehatan jiwa komunitas



b.



Menerapkan komunikasi terapeutik dalam memberikan pelayanan / asuhan keperawatan jiwa



c.



Menjelaskan peran dan fungsi perawat kesehatan jiwa dalam memberikan pelayanan keperawatan



d.



Bekerjasama dengan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan peran dan fungsinya



e.



Menerapkan konsep pengorganisasian masyarakat dalam memberikan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa



f.



Memberikan asuhan keperawatan pada anak dan remaja dengan gangguan jiwa : depresi dan perilaku kekerasan



g.



Memberikan asuhan keperawatan pada usia dewasa yang gangguan jiwa dengan masalah : harga diri rendah, perilaku kekerasan, resiko bunuh diri, isolasi diri, halusinasi, waham dan defisit perawatan diri



h.



Memberikan asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan jiwa : depresi dan demensia



i.



1.3



Mendokumentasikan asuhan keperawatan jiwa komunitas



Manfaat CMHN



3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1



Konsep CMHN Comunity Mental Health Nursing adalah upaya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan



jiwa dengan tujuan pasien yang tidak tertangani di masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik. CMHN adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistik, dan paripurna, berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentang terhadap stres dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan. CMHN merupakan salah satu strategi berupa program peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada petugas kesehatan melalui pelatihan dalam rangka upaya membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan jiwa akibat dampak tsunami, gempa maupun bencana lainnya. Pelatihan yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu Basic, Intermediate dan Advance Nursing Training. Sejalan dengan perkembangan ilmu kesehatan jiwa maka perawat CMHN perlu dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk menstimulasi perkembangan individu di masyarakat maupun mengantisipasi dan mengatasi penyimpangan yang menyertai perkembangan psikososial individu di masyarakat. Perawat CMHN sebagai tenaga kesehatan yang bekerja dimasyarakat dan bersama masyarakat harus mempunyai kemampuan melibatkan peran serta masyarakat terutama tokoh masyarakat dengan cara melatih para tokoh masyarakat untuk menjadi kader kesehatan jiwa (Depkes, 2006).



2.2



Prinsip dalam CMHN



Pelayanan Keperawatan yang komprehensif yaitu pelayanan yang difokuskan pada : a.



Pencegahan primer pada anggota masyarakat yang sehat.



b.



Pencegahan sekunder pada anggota masyarakat yang mengalami masalah psikososial & gangguan jiwa.



c.



Pencegahan tersier pada klien gangguan jiwa dengan proses pemulihan.



4



2.3



2.4



Indikator CMHN 



Kekerasan dalam rumah tangga







Remaja putus sekolah







Kriminalitas anak dan remaja







Masalah anak jalanan







Masalah NAPZA serta dampaknya







Gangguan psikotik dan gangguan jiwa Skizofrenia,







dan Kasus bunuh diri



Aplikasi CMHN di Masyarakat



I. PERMAINAN : Aku cinta semua orang dan Ayam-bebek 



AKU CINTA SEMUA ORANG



No



Ucapan Gaya



1.



Aku cinta semua orang. Kedua tangan direntangkan dan membuat lingkaran kedua tangan disilangkan di depan dada



2.



Yang tinggi. Kedua tangan ke atas dan digerakkan, kedua telapak kaki di angkat



3.



Yang pendek. Tubuh ditekuk dan kedua tangan menyentuh ujung kaki



4.



Yang gemuk. Kedua tangan direntangkan



5.



Dan yang kurus. Kedua tangan menyilang di dada, tangan kanan menyentuh bahu kiri, dan tangan kiri menyentuh bahu kanan



6.



Aku cinta semua orang. Kedua tangan direntangkan dan membuat lingkaran kedua tangan disilangkan di depan dada 



No



AYAM-BEBEK Ucapan Gaya



1.



Ayam 3x. Mengepak-ngepakkan tangan 3x



2.



Bebek. Mengegolkan panggul pinggang dan pantat 1x



3.



Bebek. 3x Mengegolkan panggul pinggang dan pantat 3x



4.



Ayam. Mengepak –ngepakkan tangan 1x



5.



Ayam mematok bebek. Mengepakkan tangan; kelima jari dari kedua tangan 5



dipertemukan di depan dada (membuat gerakan saling mematok); mengegolkan panggul pinggang dan pantat 6.



Bebek mematok ayam Mengegolkan panggul pinggang dan pantat, kelima jari kedua tangan dipertemukan didepan dada ( membuat gerakan saling mematok) mengepakkan tangan.



7.



Ayam bebek patok- patokan Mengepakkan tangan; kelima jari dari kedua tangan dipertemukan di depan dada (membuat gerakan saling mematok)



II. SENAM LANSIA Lakukan hal ini disaat peserta sudah mulai jenuh dan konsentrasinya mulai menurun.



III. SEVEN GUN (untuk melatih konsentrasi) Peserta diminta untuk berhitung, misal 123......dst, jika sampai pada hitungan yang ada angka tujuh dan kelipatan tujuh, peserta tidak boleh menyebutkan angka tetapi menembak dengan mengatakan “dor.....dor...”. Contoh: 123456, dor....dor.... begitu seterusnya.



2.5



Peran Perawat dalam melakukan tindakan CMHN a.



Pemberi asuhan keperawatan secara langsung (practitioner) : Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien untuk membantu pasien mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah dan meningkatkan fungsi kehidupannya.



b.



Pendidik (educator) Perawat memberikan pendidikan kesehatan jiwa kepada individu dan keluarga untuk mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah dan mengembangkan kemampuan keluarga dalam melakukan 5 tugas kesehatan keluarga.



c.



Koordinator (coordinator) Melakukan koordinasi dalam kegiatan : 



Penemuan kasus







Rujukan



6



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan CMHN merupakan salah satu strategi berupa program peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada petugas kesehatan melalui pelatihan dalam rangka upaya membantu masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan jiwa akibat dampak tsunami, gempa maupun bencana lainnya. Pelatihan yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu Basic, Intermediate dan Advance Nursing Training.



3.2 Saran



7



DAFTAR PUSTAKA



Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Cetakan 1. Yogyakarta: Nuha Medika UI, Fikep dan WHO. Modul basic course Comunity Mental Health Nursing. Jakarta : Universitas Indonesia Anonymous. e.d. Hubungan motivasi internal dan eksternal dengan kinerja petugas CMHN. Universitas Sumatera Utara (USU). Khasanah, Arifah Nur. (2011). Tutor Community Mental Health Nursing (CMHN). Arifah Territoire.



Diakses



pada



tanggal



24



May



2012



dari



http://arifahpratidina.blogspot.com/2011/04/tutor-community-mental-health-nursing.html



8



LAMPIRAN (NAMA KELOMPOK)



Kelompok 1



Kelompok 2 1.



Winda Gusya Dwiana



(1611B0272)



2.



Sulistiya Dwi Rahayu



(1611B0268)



3.



Puput Amelia Putri



(1611B0258)



4.



Siti Norrochmah Satyani



(1611B0257)



5.



Catur Wahyu Febriani



(1611B0284)



6.



Darni Rambu Padu Leba



(1811P0001)



7.



Riki Dumianto Sabuna



(1611B0261)



Kelompok 3 1.



Nur Widya Trisnawati



(1611B0257)



2.



Trisna Ammirul Fadella



(1611B0269)



3.



Virginia Fransisca Marini



(1611B0271)



4.



Windi Lukita Sari



(1611B0273)



5.



Angelina Madeira



(1611B0277)



6.



Yacobus Rulen Lede



(1611B0279)



7.



Sergio Rodrigues Soares



(1611B0292)



8.



Zeferino Ximenes De Almeida (1611B0296)



9.



Wenti D. N. Takubak



(1611B0319)



Kelompok 4 1.



Nasta’ina Shirat



(1611B0252)



2.



Novita Sugiarti



(1611B0255)



3.



Sapiyah Emilinda



(1611B0264)



4.



Yerimat Dethan



(1611B0274)



5.



Melci Kune



(1611B0312)



6.



Samzur Ridzal



(1611B0302)



9