15 0 641 KB
MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II “KONSOLIDASI METODE EKUITAS DAN COST”
Dosen Pengampu: Dedy Kushariyadi, SE. MSA. AAk.
Disusun oleh :
1. Qurniya Bikrotun Zakiyah (170302046) B-SR 2. Merry Dwi Lestari (170302070) B-SR
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Gresik 2020
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah senantiasa dipanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan makalah ini yang berjudul “KONSOLIDASI METODE EKUITAS DAN COST” dengan tepat waktu yang merupakan salah satu syarat untuk melengkapi salah satu tugas pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II dalam Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Kami sangat menyadari bahwa dalam makalah ini, baik isi maupun penyajian makalah masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai penyempurnaan makalah ini dari berbagai pihak terutama Dosen yang bersangkutan, sehingga dikemudian hari makalah ini dapat bermanfaat bagi semua mahasiswa-mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Dengan demikian kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kesehatan serta Rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin
Gresik, April 2020 Kelompok Penyusun
i
DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PEMBAHASAN : KONSOLIDASI METODE EKUITAS DAN COST A. Metode Ekuitas B. Metode Biaya C. Perbedaan Metode Konsolidasi D. Pencatatan Dengan Metode Ekuitas E. Pencatatan Dengan Metode Biaya F. Soal Multiple Choice G. Soal Kasus (Esai)
i ii 1 1 1 2 3 3 3 5
DAFTAR PUSTAKA
i
PEMBAHASAN KONSOLIDASI METODE EKUITAS DAN COST A.
Metode Ekuitas
Akuntansi metode ekuitas berdasarkan PSAK No. 4 pada dasarnya adalah akuntansi akrual untuk investasi ekuitas yang memungkinkan perusahaan investor menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan investi. Berdasarkan metode ekuitas, investasi dicatat pada biaya perolehan dan disesuaikan dengan keuntungan, kerugian dan deviden. Perusahaan investor melaporkan bagian miliknya yang menjadi keuntungan perusahaan investi sebagai pendapatan investasi dan bagian bebannya dari kerugian perusahaan investi sebagai kerugian investasi. Rekening investasi ditambah dengan pendapatan investasi dan dikurangi dengan kerugian investasi. Dividen yang diterima dari perusahaan investi adalah disinvestasi berdasarkan metode ekuitas, dan dividen tersebut dicatat sebagai pengurang rekening investasi. Maka pendapatan investasi pada metode ekuitas merefleksikan bagian investor atas laba bersih perusahaan investi, dan rekening investasi merefleksikan bagian investor atas aktiva bersih investi. Metode ekuitas pada dasarnya sejalan dengan pendekatan akuntansi yang digunakan pada penyiapan laporan keuangan konsolidasi. Perusahaan induk dan investee yang dikendalikan diperlakukan sebagai bagian dari satu kesatuan yang terpadu. Meskipun dari segi hukum perusahaan induk dibedakan dari perusahaan anak, namun akuntansinya didasarkan pada hubungan ekonomi di antara keduanya. Metode ekuitas dapat dimodifikasi untuk memungkinkan pembukuan yang lebih memuaskan bagi modal perusahaan induk dengan jalan memisahkan modal yang berkaitan dengan perubahan kepentingan dalam perusahaan anak dari modal yang secara hukum direalisasi dan tersedia untuk dividen. Modifikasi seperti ini membutuhkan penggunaan perkiraan yang tersendiri untuk membedakan laba yang direalisasi dan yang tidak direalisasi dari investasi dalam perusahaan anak.
B.
Metode Biaya
Berdasarkan metode biaya, investasi dalam saham biasa dicatat pada biayanya, dan dividen dari laba berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan dividen. Ada suatu pengecualian, dividen yang diterima melebihi bagian laba investor setelah saham diperoleh, dianggap sebagai pengembalian modal (atau likuidasi dividen) dan dicatat sebagai pengurang terhadap rekening investasi. Metode “Harga Perolehan” diikuti untuk mencatat investasi saham-saham perusahaan anak, maka hanya deviden atas saham-saham tersebut yang diakui sebagai pendapatan oleh perusahaan induk. Dan laba atau rugi atas pemilikan modal hanya timbul apabila sebagain atau seluruh jumlah saham yang dimiliki itu dijual. Kedua hal tersebut merupakan perbedaan prinsipial antara kedua metode pencatatan investasi saham-saham perusahaan anak. Metode “harga perolehan”, saldo rekening Investasi saham perusahaan anak,tetap jumlahnya, kecuali apabila terjadi penjualan atau pembelian tambahan atas saham-saham yang dimiliki, karna “harga perolehan’’ hanya terjadi sekali pada saat pemilikan. Pada metode harga perolehan, perusahaan induk tidak mencatat atas bagian laba yang diperoleh perusahaan anak sampai dengan laba tersebut dibagikan sebagai deviden. Pada metode harga perolehan bagain deviden yang
1
dibagikan oleh perusahaan anak, dicatat debit dalam rekening Piutang Deviden (Kas), dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Deviden”. C.
Perbedaan Metode Konsolidasi Keterangan Rekening Investasi Saham Perusahaan anak
Metode Equity Berubah – ubah sesuai perubahan jumlah kekayaan bersih perusahaan anak
Bagian laba diperoleh
yang
Dicatat dalam laporan keuangan (neraca) yang dikonsolidasi
Laporan Laba – Rugi
Metode Harga Perolehan Jumlahnya selalu tetap, kecuali ada penjualan atau pembelian tambahan atas saham yang dimilikiTidak hanya diakui pada laporan keuangan (neraca)
Tidak mencantumkan “pendapatan atau kerugian” atas investasi saham,
Bagian deviden dicatat debit pada rekening piutang deviden (kas), dengan rekening “penghasilan deviden” pada sisi kredit
Di dalam neraca konsolidasi, tidak ada perbedaan antara metode pencatatan terhadap investasi saham-saham perusahaan anak baik pada metode harga perolehan atau pada metode equity. Kedua metode tersebut menghasilkan neraca yang menunjukkan posisi keuangan yang sama, tapi kedua metode tersebut menghasilkan saldo dalam rekening investasi saham dan rekening laba yang ditahan pada buku-buku perusahaan induk yang berlainan. Hal ini mengakibatkan posisi keuangan dan hasil usaha yang berbeda-beda dalam laporan keuangan individual perusahaan induk. Sehingga dalam menginterpretasikan laporan keuangan tersebut sangat dipengarui oleh metode pencatatan yang dipakai, khususnya terhadap informasi yang berhubungan dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak. Oleh sebab itu agar tidak menimbulkan interpretasi yang bertentangan dalam laporan keuangan individualnya harus dinyatakan secara jelas ( footnote atau catatan tersendiri ) tentang metode pencatatan yang dipakai dalam hubungannya dengan pemilikan saham perusahaan anak. Bila memakai metode harga perolehan, maka perubahan-perubahan netto di dalam hak-hak pemegang saham yang berasal dari ( pembagian) laba perusahaan anak sejak posisi control dicapai harus disajikan secara terpisah didalam neraca. Jika sebagian dari perubahan netto itu terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berjalan, maka harus dilaporkan di dalam laporan Rugi Laba ( Perusahaan Induk ). Jika memakai metode equity, maka laporan keuangan harus menyatakan tentang metode pencatatan itu, harus dijelaskan juga mengenai harga perolehannya serta menghasilkan deviden yang telah diterima dalam hubungannya dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak. Semua itu diperlukan agar diketahui besarnya bagian keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan anak yang telah direalisasikan melalui pembagian deviden.
2
D. Pencatatan dengan Metode Ekuitas 1. Laba perusahaan anak Investasi saham perusahaan anak xxx Laba-rugi (% kepemilikan x laba perusahaan anak) 2. Rugi perusahaan anak Laba-rugi xxx Investasi saham perusahaan anak (% kepemilikan x rugi perusahaan anak) 3. Dividen perusahaan anak Piutang dividen/kas xxx Investasi saham perusahaan anak (% kepemilikan x dividen perusahaan anak)
xxx
xxx
xxx
E. Pencatatan dengan Metode Biaya 1. Laba perusahaan anak Tidak dijurnal 2. Rugi perusahaan anak Tidak dijurnal 3. Dividen perusahaan anak Piutang dividen/kas xxx Pendapatan dividen (% kepemilikan x dividen perusahaan anak)
xxx
F. CONTOH SOAL MULTIPLE CHOICE 1. Tujuan dari Penyusunan Laporan Keuangan Yang Dikonsolidasi Adalah untuk menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha dari berbagai perusahaan afiliasi yang merupakan... a. Tidak bergabung b. Satu kesatuan c. Terpisah d. Konsolidasi e. Posisi Penjelasan : Tujuan Utama Penyusunan Laporan Keuangan Yang Dikonsolidasi adalah untuk menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha dari berbagai perusahaan afiliasi yang merupakan satu kesatuan. 2. Akuntansi metode ekuitas berdasarkan PSAK No... a. PSAK NO 1 b. PSAK NO 2 3
c. PSAK NO 3 d. PSAK NO 4 e. PSAK NO 5 Penjelasan : Akuntansi metode ekuitas berdasarkan PSAK No. 4 pada dasarnya adalah akuntansi akrual untuk investasi ekuitas yang memungkinkan perusahaan investor menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan investi. 3. Dividen yang diterima dari perusahaan investi adalah disinvestasi berdasarkan metode ekuitas, dan dividen tersebut dicatat sebagai.. a. Pengurang rekening investasi b. Penambah rekening investasi c. Penjumlah rekening investasi d. Pembagi rekening investasi e. Diterima Penjelasan : Dividen yang diterima dari perusahaan investi adalah disinvestasi berdasarkan metode ekuitas, dan dividen tersebut dicatat sebagai pengurang rekening investasi. Maka pendapatan investasi pada metode ekuitas merefleksikan bagian investor atas laba bersih perusahaan investi, dan rekening investasi merefleksikan bagian investor atas aktiva bersih investi. 4. Pada metode harga perolehan bagain deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak, dicatat debit dalam rekening Piutang Deviden (Kas), dengan rekening lawan kreditnya adalah… a. Harga perolehan b. Pendapatan investasi c. Penghasilan deviden d. Piutang e. Kas Penjelasan : Pada metode harga perolehan bagain deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak, dicatat debit dalam rekening Piutang Deviden (Kas), dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Deviden”. 5. Jika sebagian dari perubahan netto itu terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berjalan, maka harus dilaporkan di dalam laporan Rugi Laba perusahaan.. a. Perusahaan asing b. Perusahaan negara c. Perusahaan cabang d. Perusahaan anak cabang e. Perusahaan induk Penjelasan : Jika sebagian dari perubahan netto itu terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berjalan, maka harus dilaporkan di dalam laporan Rugi Laba Perusahaan Induk.
4
G. CONTOH SOAL ESAI 1. Ilustrasi 1 SOAL ; Pada tanggal 1 Januari 2017 PT.Rossa membeli 80% saham-saham PT. Fian dengan harga seluruhnya Rp 1.000.000. Pada saat itu modal saham PT. Fian yang telah beredar sebesar nominal Rp.1.000.000, sedangkan rekening laba yang ditahan mempunyai saldo kredit sebesar Rp 200.000. Untuk 6 bulan pertama tahun 2017 PT. Fian memperoleh laba sebesar Rp 200.000, sedangkan untuk 6 bulan kedua dalam tahun yang sama rugi sebesar Rp 50.000. Pada tanggal 10 Desember 2017 PT. Fian mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp 100.000, sedangkan realisasi pembayarannya baru terjadi pada tanggal 20 Desember. Dalam operasinya selama tahun buku 2017 PT.Rossa memperoleh laba (tidak termasuk penghasilan deviden dari perusahaan anak) sebesar Rp 250.000. Buatlah pencatatan jurnal yang dibuat PT.Rossa selama tahun buku hubungannya dengan kepemilikan saham - saham PT.Fian selama tahun buku 2017 dengan Metode Cost dan Metode Equity !! JAWABAN ; Tanggal Transaksi
Metode Harga Perolehan ( Metode Cost )
Metode Equity
PT. Rossa tidak mencatat
Investasi saham PT. Fian Rugi-laba PT. Fian
10 Desember 2013
Piutang deviden Rp 80.000 Penghasilan Deviden Rp80.000
Piutang deviden Rp 80.000 Investasi saham PT. Fian Rp 80.000
20 Desember 2013
Kas Deviden
Kas
31 Desember 2013
PT. Rossa tidak mencatat
30 Juni 2013
Rp 80.000 Rp 80.000
Piutang deviden
Rp 160.000 Rp 160.000
Rp 80.000 Rp 80.000
Rugi-laba PT. Fian Rp 40.000 Investasi saham PT. Fian Rp 40.000
PENGHITUNGAN DAN PENJELASAN ; a. 30 Juni 2013 - PT. Fian melaporkan laba sebesar : Rp 200.000 b. 10 Desember 2013 - PT. Fian mengumumkan deviden sebesar Rp 100.000 Deviden x 80% kepemilikan saham PT.Rossa Rp 100.000 x 80% = Rp 80.000 c. 20 Desember 2013 - Pembayaran deviden oleh PT. Fian : Rp 80.000 d. 31 Desember 2013 - PT. Fian melaporkan rugi sebesar Rp 50.000 Pembayaran Deviden PT. Fian – kerugian 6 bulan kedua dalam tahun yang sama Rp 80.000 – Rp 50.000 = Rp 40.000
5
2. Ilustrasi 2 SOAL ; Pada tanggal 1 Januari 2007 PT. ABC membeli 4.500 lembar saham dari 5.000 lembar saham yang beredar PT. XYZ senilai Rp. 60.000.000,- dibayar tunai. Posisi Neraca PT.ABC dan PT. XYZ saat pembelian saham : URAIA N
PT. ABC (RP.)
PT. XYZ (RP.)
Kas Piutang Dagang Persediaan Aktiva Tetap Aktiva Lain-lain
105.000.000 25.000.000 35.000.000 50.000.000 10.000.000
2.500.000 7.500.000 15.000.000 40.000.000 25.000.000
TOTAL A KTIVA
225.000.000
90.000.000
Hutang Dagang Modal Saham (N ominal Rp. 10.000) Agio Saham Retained Earni ng Total Ekuitas
10.000.000 80.000.000 20.000.000 115.000.000 215.000.000
20.000.000 50.00.000 15.000.000 5. 000.000 70.000.000
TOTAL H UTANG & EKUIT AS
225.000.000
90.000.000
Pada akhir tahun 2007 (31-12-2007) data keuangan PT. ABC dan PT. XYZ : PT. ABC
PT. X YZ
Laba usaha tahun 2007
15.000.000
10.000.000
Dividen yang dibagikan
8.000.000
5.000.000
Dividen PT. XYZ k epada PT. ABC baru dibayarkan tunai 50 %. Dividen PT. ABC kepada pemegang saham belum dibayarkan. Diminta : a. Buat jurnal yang dibuat oleh PT. ABC atas transaksi tersebut dengan Equity Method dan Cost Method !! b. Buat jurnal eliminasi yang harus dibuat oleh PT. ABC atas transaksi tersebut dengan Equity Method dan Cost Method !! JAWABAN, PENGHITUNGAN, DAN PENJELASAN ;
6
a. Jurnal yang dibuat oleh PT. ABC (Angka Rp. Juta)
b. Jurnal Eliminasi yang dibuat oleh PT. ABC (Angka Rp. Juta) *) EBVC = Excess of Book Value Over Cost
3. Ilustrasi 3 SOAL ; Sesuai dengan ilustrasi nomor 2 diatas, maka diminta : a) Buat kertas kerja (worksheet) Neraca Konsolidasi antara PT. ABC dan PT. XYZ per 31 Desember 2007 de ngan Equity Method dan Cost Method !! b) Buat Neraca Konsolidasi PT. ABC dan PT. XYZ per 31 Desember 2007 dengan Equity Method dan Cost Method !! JAWABAN, PENGHITUNGAN, DAN PENJELASAN ; a) Kertas Kerja (worksheet) Neraca Konsolidasi antara PT. ABC dan PT. XYZ per 31 Desember 2007 dengan Equity Method (Angka Rp. Juta)
7
PT.ABC DAN PERUSAHAAN ANAK KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI
PER 31 DESEMBER 2007 ( EQUITY METHOD ) Kertas Kerja (worksheet) Neraca Konsolidasi antara PT. ABC dan PT. XYZ per 31 Desember 2007 dengan Cost Method (Angka Rp. Juta)
PT.ABC DAN PERUSAHAAN ANAK KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2007
8
( COST METHOD ) b) Neraca Konsolidasi PT. ABC dan PT. XYZ per 31 Desember 2007 dengan Equity Method dan Cost Method (Angka Rp. Juta)
PT.ABC DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2007
9
( EQUITY METHOD / COST METHOD )
4. Ilustrai 4 Soal ; Pada tanggal 31 Maret 2013 setelah PT. Nusa membeli 85% saham PT. Indah yang beredar dengan harga Rp. 22.500.000. Pada tanggal 23 Desember 2013, PT. Indah mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp. 3.100.000 sedangkan realisasi pembayaran deviden baru terjadi pada tanggal 30 Desember 2013, selama tahun buku PT. Nusa memperoleh laba Rp. 4.700.000 dan PT. Indah Rp. 3.800.000. Keterangan
PT.Nusa
PT. Indah
Investasi saham pada PT Indah Kas Piutang Persediaan Aktiva tetap lain Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
22.500.000 4.300.000 3.200.000 4.000.000 2.800.000 36.800.000
Rp Rp Rp Rp Rp
4.000.000 6.000.000 6.200.000 3.000.000 19.200.000
Macam-macam Utang Modal Saham Agio saham LYD
Rp Rp Rp Rp Rp
9.500.000 15.500.000 5.800.000 6.000.000 36.800.000
Rp Rp Rp Rp Rp
4.200.000 9.000.000 3.500.000 2.500.000 19.200.000 10
Jawaban : a. Jurnal Pada PT. Nusa Pengumuman Deviden 23 Desember : Piutang Deviden 2.635.000 Inv.Saham PT. Indah 2.635.000 Pembayaran Deviden 30 Desember : Kas 2.635.000 Piutang Deviden 2.635.000 Mencatat Laba Anak Pereusahaan : Inv.Saham PT. Indah 3.230.000 LYD PT. Nusa 3.230.000 Mencatat Laba 31 Desember : Kas 4.700.000 LYD 4.700.000 b. Jurnal Pada PT. Indah Pengumuman Deviden 23 Desember : LYD 3.100.000 Utang Deviden 3.100.000 Pembayaran Deviden 30 Desember : Hutang Deviden 3.100.000 Kas 3.100.000 Mencatat Laba 31 Desember : Kas 3.800.000 LYD 3.800.000
Kas PT Nusa
Kas PT Indah Investasi Saham pada PT Indah
LYD PT Indah
LYD PT Nusa
= So. Awal
+
Deviden
+ +
Laba Sendiri 4.700.000
= 4.300.000
+
2.635.000
=
11.635.00 0
= So. Awal = 4.000.000
+ +
Laba 3.800.000
-
Deviden 3.100.000
=
4.700.000
= So. Awal
+
Laba Anak
-
Deviden
= 22.500.00 0
+
3.230.000
-
2.635.000
=
23.095.00 0
= So. Awal
+
+ Laba Anak
= 6.000.000
+
Laba Sendiri 4.700.000
+
3.230.000
=
13.930.00 0
= So. Awal = 2.500.000
+ +
Laba 3.800.000
-
Deviden 3.100.000
=
3.200.000 11
KHPDNB
= Harga Pembelian investasi = 22.500.00 85% 0
- Nilai Buku * 15.000.000
=
9.750.000
Jurnal Eliminasi Dan Penyesuaian : Modal Saham PT. Indah 7.650.000 Agio Saham 2.975.000 LYD PT. Indah 2.720.000 KHPDNB (Goodwill) 9.750.000 Inv.Saham PT. Indah 23.095.000 Jurnal Pada Saat Membeli Saham Tanggal 1 April : Modal Saham PT. Indah 7.650.000 Agio Saham PT. Indah 2.975.000 LYD PT. Indah 2.125.000 Goodwill 9.750.000 Inv.Saham PT. Indah 22.500.000 5. Ilustrasi 5 Soal ; Pada awal tahun 2008 PT. ABC membeli 80% saham PT. XYZ seharga Rp. 375.000. Pada saat itu modal PT. XYZ adalah : Modal Saham Rp. 300.000 Laba Ditahan Rp. 150.000 Jumlah Modal
Rp. 450.000
Selama tahun 2008, PT. XYZ memperoleh laba bersih dan membagi deviden kas : Laba Bersih Usaha Rp. 175.000 Pembagian Deviden Rp. 100.000 Jawab : Jurnal Untuk Awal Tahun 2008 : Investasi Saham PT. A Rp. 375.000 Kas Rp. 375.000 Jurnal Pada Tahun 2008 :
12
Ketika Memperoleh Laba Tidak ada Pencatatan Investasi Saham PT. A Rp. 140.000 L/R PT. A Rp. 140.000 *Rp. 175.000 x 80% = Rp. 140.000 Jurnal Pembagian Deviden : Kas Rp. 80.000 Pendapatan Deviden Rp.80.000 *Rp. 100.000 x 80% = Rp. 80.000 Cara Untuk Mengeliminasi : Modal Saham Rp. 1.000.000 LYD Rp. 200.000 Rp. 1.200.000 Harga Perolehan (Untuk 80% Saham PT. A) Rp. 1.000.000 Nilai Buku (80% x Saham PT. A) 80% x 1. 200.000
Rp. (960.000)
KHPDNB Goodwill
Rp. 40.000
Jurnal : Modal Saham PT. A Rp. 800.000 LYD PT. A Rp. 160.000 KHPDNB Rp. 40.000 Investasi Saham PT. A Rp. 1.000.000
DAFTAR PUSTAKA
13
1. Allan R. Drebin. 1991. Advanced Accounting: Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Erlangga. 2. Beams, Anthony. 2010. Advanced Accounting. 10th Edition. Prentice Hall. 3. Beams, Floyd, dan Amir Abadi Yusuf. 1999. “Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia”. Buku I. Salemba Empat: Jakarta. 4. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi Revisi. Jakarta. 5. Suparwoto. 1997. “Akuntansi Keuangan Lanjutan”. Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta. 6. Yunus, Hadori dan Hananto. 1981. “Akuntansi Keuangan Lanjutan”. Edisi I. BPFE: Yogyakarta.
14