Makalah Manajemen Proyek (Kurva S) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENJADWALAN PROYEK RUKO 3 LANTAI DENGAN METODE KURVA S



TUGAS MAKALAH



NURHIDAYANTI NIM : 922016019



POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2017



PENJADWALAN PROYEK RUKO 3 LANTAI DENGAN METODE KURVA S



TUGAS MAKALAH



MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MANAGEMEN PROYEK POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN



NURHIDAYANTI NIM : 922016019



POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2017



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas rahmat dan hidayah-Nya kepada saya . Sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Penjadwalan Proyek Ruko 3 Lantai Dengan Menggunakan Metode Kurva S” Makalah ini disajikan dengan bahasa yang sistematis dan sederhana , sehingga mudah di mengerti oleh semua praktisi pendidikan khususnya dosen mata kuliah dan mahasiswa teknik sipil . Tugas ini merupakan suatu hal wajib bagi seluruh mahasiswa yang memprogram mata kuliah ini . Hal ini dilakukan untuk menerapkan teori yang didapatkan dalam ruang kuliah .



Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Mahfud ,S.Pd.,M.T sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan pengarahan selama pengerjaan makalah ini. 2. Seluruh teman angkatan 2016 Teknik Sipil yang telah banyak membantu selama penyusunan tugas makalah ini hingga selesai. 3. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu , yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan tugas akhir hingga selesai.



Dalam penyusun makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya . Sehingga , penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan makalah seperti ini di masa yang akan datang . Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak yang ingin membaca dan mempelajarinya .



Balikpapan , 15 Desember 2017



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iii DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv BAB I . PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 1.3 Batasan Masalah ........................................................................................... 2 1.4 Tujuan .......................................................................................................... 2 BAB II . TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3 2.1 Pengertian Penjadwalan Proyek .................................................................... 3 2.2 Metode Penjadwalan ...................................................................................... 4 2.2.1 Bagan Balok (Barchart / Gantt Chart) .......................................... 4 2.2.2 Critical Path Method (CPM) ......................................................... 5 2.2.3 Project Evaluation and Review Technique (PERT) ...................... 6 2.2.4 Kurva S (Hanumm Curve) ................................................... 6 BAB III . PEMBAHASAN ............................................................................... 8 3.1 Pengertian Penjadwalan Proyek .................................................................... 8 3.1.1 Manfaat Penjadwalan ................................................................ 10 3.1.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penjadwalan ................... 11 3.1.3 Pengertian Durasi Pekerjaan ..................................................... 12 3.2 Metode Penjadwalan .................................................................................. 13 2.2.1 Bagan Balok (Barchart / Gantt Chart) ......................................... 13 2.2.2 Critical Path Method (CPM) ....................................................... 17 2.2.3 Project Evaluation and Review Technique (PERT) .................... 19 2.2.4 Kurva S (Hanumm Curve) ..................................................... 19 3.3 Cara Membuat Kurva S ........................................................................ 23 BAB IV . KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................27 4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 27 4.2 Saran .......................................................................................................... 28 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 29



ii



DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Jaringan CPM Gambar 3.2 Kurva S Penjadwalan Proyek Ruko 3 Lantai Gambar 3.3 Tabel yang telah ada kurva S



iii



DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Lingkup kegiatan proyek pembangunan Rumah Tinggal Tabel 3.2 Jadwal Diagram Batang (Balok) Tabel 3.3 Data Penjadwalan



iv



BAB I . PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang



Proyek konstruksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang bertujuan untuk membangun sarana maupun prasarana yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber dana tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai tugas yang sasarannya telah digariskan secara jelas. Dalam suatu proyek, tahap perencanaan merupakan kunci keberhasilan karena menentukan alokasi dana, waktu dan kualitas yang akan dicapai. Agar efisiensi dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik, maka di dalam pelaksanaan proyek diperlukan manajemen proyek yang baik, efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan proyek dipengaruhi oleh faktor Planning dan schedulling. Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia



melaksanakan



masing







masing



pekerjaan



dalam



rangka



menyelesaikan suatu proyek hinggah tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang ada. Hal ini berarti keduanya merupakan suatu langkah awal yang sangat penting dalam merencanakan keperluan tenaga kerja, material, peralatan dan metode pelaksanaan pekerjaan. Keperluan tenaga kerja sering kali tidak mudah diperoleh, mahal dan menimbulkan banyak persoalan. Adapun perencanaan material dan peralatan erat hubungannya dengan ketepatan jadwal penyerahan di lokasi. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka perlu direncanakan hubungan yang tepat antara waktu, biaya dan ketersediaan sumber daya. Ada beberapa metode yang digunakan dalam penjadwalan suatu proyek antara lain CPM (Critical Path Method), PERT (Project Evaluation and ReviewTeqnique), PDM (Precedence Diagram Method), LoB (Line of Balance), kurva S, Bar Chart dan lain-lain



1



2



1.2 Rumusan Masalah



Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini dapat di rumuskan sebagai berikut : 1. Apa itu penjadwalan proyek 2. Apa saja metode penjadwalan proyek 3. Bagaimana cara membuat kurva S



1.3 Batasan Masalah



Pada kajian makalah ini akan membahas tentang penjadwalan proyek ruko 3 lantai dengan metode kurva S dan tidak membahas metode penjadwalan proyek yang lainnya.



1.4 Tujuan



Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui apa itu penjadwalan proyek 2. Mengetahui metode – metode penjadwalan proyek 3. Mengetahui tahap pembuatan kurva



2



BAB II . TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Pengertian Penjadwalan Proyek



Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas. Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia melaksanakan masing – masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hinggah tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang ada. Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan monitoring



proyek



serta



dengan



updating



berbagai



selalu



permasalahannya.



dilakukan



untuk



Proses



mendapatkan



penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek. Dengan adanya scheduling yang baik, maka proses pengerjaan dapat berjalan dangan lancar. Koordinasi mengenai penjadwalanpun sangat perlu keterlambatan pekerjaan dapat diminimalisir sehingga tidak merusak pekerjaan yang selanjutnya. Scheduling juga menjadi ukuran untuk menilai kemajuan (progress) suatu pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan. Namun beberapa ahli mendefinisikannya sebagai berikut : 1. Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk



3



4



menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, di mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis. (Callahan:1992) 2. Pengertian penjadwalan proyek adalah “a project schedule is a projected timetable of construction operations that will serve as the principal guideline for project execution”.(Clough:1979:86) 3. Penjadwalan juga dapat didefinisikan sebagai pengambilan keputusan tentang penyesuaian aktivitas dan sumber daya dalam rangka menyelesaikan sekumpulan job/bentuk suatu proyek agar tepat pada waktunya dan memiliki kualitas seperti yang diinginkan. (Morton:1993). Keputusan yang dibuat dalam penjadwalan meliputi: a. Pengurutan pekerjaan (sequencing) b. Waktu mulai dan selesai pekerjaan (timing) c. Urutan operasi untuk suatu pekerjaan (routing)



2.2 Metode Penjadwalan



2.2.1



Bagan Balok (Barchart / Gantt Chart)



Gantt chart atau Barchart



merupakan salah satu metode dalam



penjadwalan proyek. Metode ini menggunakan tampilan yang mirip seperti jadwal pada umumnya. Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan. Orang atau Departemen yang ditugaskan untuk menyelesaikan Tugas dalam proyek juga harus dituliskan dalam Gantt Chart. Beberapa sebutan lain untuk Gantt Chart diantaranya adalah Milestones Chart, Project Bar Chart dan juga activity chart. Gantt Chart yang dikembangkan oleh Henry



5



Laurence Gantt dan Fredick W. Tailor pada tahun 1910 ini pada dasarnya adalah suatu gambaran atas perencanan, penjadwalan dan pemantauan (monitoring) kemajuan setiap kegiatan atau aktivitas pada suatu proyek. Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam merencanakan penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek, mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart juga dapat dilihat urutan kegiatan ataupun tugas yang harus dilakukan berdasarkan prioritas waktu yang ditentukan. Format bagan baloknya informatif, mudah dibaca dan efektif untuk dikomunikasi serta dapat dibuat dengan mudah dan sederhana. Gantt Chart terdiri atas sumbu-Y yang dinyatakan kegiatan atau paket kerja dari lingkup proyek, sedangkan sumbu-X menyatakan satuan waktu dalam hari, minggu, atau bulan sebagai durasi. Untuk proses updating, Gantt Chart dapat diperpendek atau diperpanjang dengan memperhatikan total floatnya, yang menunjukan bahwa durasi kegiatan akan bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan dalam perbaikan jadwal. Penyajian informasi Gantt Chart agak terbatas, misal hubungan antar kegiatan tidak jelas dan lintasan kritis kegiatan proyek tidak dapat diketahui. Karena urutan kegiatan kurang terinci, maka bila terjadi keterlambatan proyek, prioritas kegiatan yang akan dikoreksi menjadi sukar untuk dilakukan.



2.2.2



Critical Path Method (CPM)



Pada metode CPM dikenal adanya jalur kritis yaitu jalur yang memiliki rangkaian komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan pertama sampai pada kegiatan terakhir proyek. Makna jalur kritis penting bagi pelaksana proyek, karena pada jalur ini terletak kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara



6



keseluruhan. CPM atau metode jalur kritis merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai busur atau garis antara titik. Terdapat beberapa bentuk simpul dalam CPM yaitu, segitiga, persegi panjang dan lingkaran, dalam buku ajar ini bentuk simpul CPM yang digunakan adalah bentuk lingkaran.



2.2.3



Project Evaluation and Review Technique (PERT)



Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek (Levin, 1972). PERT dikembangkan di tahun 1958 oleh Booz, Allen, dan Hamilton untuk U.S. Navy (angkatan Laut Amerika Serikat). Metode PERT tidak hanya memungkinkan pengguna untuk menghitung durasi proyek yang paling mungkin terjadi, namun juga memungkinkan pengguna untuk menghitung kemungkinan (probabilitas) proyek, atau sebagian proyek yang akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.



2.2.4



Kurva S (Hanumm Curve)



Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut



7



dapat menjadi informasi awal guna melakukan tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal. Tetapi informasi tersebut tidak detail dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek. Perbaikan lebih lanjut dapat menggunakan metode lain yang dikombinasikan, misal dengan metode bagan balok yang dapat digeser-geser dan NetworkPlanning dengan memperbarui sumber daya maupun waktu pada masing-masing kegiatan. Untuk membuat kurva S, jumlah persentase kumulatif bobot masing-masing kegiatan pada suatu periode di antara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis, akan membentuk kurva S. Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil. Untuk menentukan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan/ kegiatan dibagi nilai anggaran, karena saruan biaya dapat dijadikan bentuk persentase



sehingga



lebih



mudah



untuk



menghitungnya.



BAB III . PEMBAHASAN



3.1 Pengertian Penjadwalan Proyek



Penjadwalan (Soeharto,1995:86) adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasanketerbatasan yang ada. Makin besar skala proyek, semakin kompleks pengelolaan penjadwalan proyek karena dana yang dikelola sangat besar, kebutuhan dan penyediaan sumber daya juga besar, kegiatan yang dilakukan sangat beragamserta durasi proyek menjadi sangat panjang(Forsberg,1996:78). Oleh karena itu, agar penjadwalan dapat diimplementasikan, digunakan cara-caraatau metode teknis yang sudah digunakan seperti CPM dan PDM. Dalam merencanakan jadwal proyek, Manajer Proyekharus mengaplikasikan jadwal yang diperkiraan ke Calender Days (jadwal harian) atau lamanya pekerjaan. Metode terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan menggambarkan ke dalam sebuah Gantt Chart atau Bar Chart. Penjadwalan(Kerzner,1992:105)



sangat



berhubungan



dengan



waktu dan bagaimana koordinasi di lapangan. Waktu dan koordinasi di lapangan dapat terlaksana dengan baik jika di awal memiliki sistem penjadwalan yang tepat. Untuk itu kontraktor biasanya perlu membuat Master Schedule di awal proyek. Master schedule ini menggambarkan jadwal pekerjaan secara umum. Oleh karena master schedule ini dibuat pada awal proyek, terkadang informasi yang ada didalamnya kurang sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya. Hal ini dapat membuat proyek berjalan lebih cepat atau lebih lambat dari pada jadwal pada master schedule. Masalah seperti ini dapat diatasi oleh kontraktor dengan membuat rencana penjadwalan pekerjaan jangka pendek, yang dikenal sebagai “Short interval planning”.Short interval planning ini dapat digunakan



8



9



sebagai sistem pengawasan proyek konstruksi secara keseluruhan, khususnya sebagai sistem pengawasan penjadwalan proyek.Selain itu dianalisa faktor keterlambatan pekerjaan setiap akhir pengamatan mingguan, sehingga dapat mengurangi hambatan yang menyebabkan keterlambatan. Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas. Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia melaksanakan masing – masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hinggah tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang ada. Selama proses pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan monitoring



proyek



serta



dengan



updating



berbagai



selalu



permasalahannya.



dilakukan



untuk



Proses



mendapatkan



penjadwalan yang paling realistis agar alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan tujuan proyek. Dengan adanya scheduling yang baik, maka proses pengerjaan dapat berjalan dangan lancar. Koordinasi mengenai penjadwalanpun sangat perlu keterlambatan pekerjaan dapat diminimalisir sehingga tidak merusak pekerjaan yang selanjutnya. Scheduling juga menjadi ukuran untuk menilai kemajuan (progress) suatu pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan. Namun beberapa ahli mendefinisikannya sebagai berikut :



10



1. Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, di mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis. (Callahan:1992) 2. Pengertian penjadwalan proyek adalah “a project schedule is a projected timetable of construction operations that will serve as the principal guideline for project execution”.(Clough:1979:86) 3. Penjadwalan juga dapat didefinisikan sebagai pengambilan keputusan tentang penyesuaian aktivitas dan sumber daya dalam rangka menyelesaikan sekumpulan job/bentuk suatu proyek agar tepat pada waktunya dan memiliki kualitas seperti yang diinginkan. (Morton:1993). Keputusan yang dibuat dalam penjadwalan meliputi: a. Pengurutan pekerjaan (sequencing) b. Waktu mulai dan selesai pekerjaan (timing) c. Urutan operasi untuk suatu pekerjaan (routing)



3.1.1



Manfaat Penjadwalan



Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat – manfaat seperti berikut : 1.



Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan / kegiatan mengenai batas – batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing – masing tugas.



2.



Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis dan relistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu.



3.



Memberikan saran untuk menilai kemajuan pekerjaan.



4.



Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan proyek dapat selesai sebelum waktu yang di tetapkan.



5.



Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.



6.



Merupakan sarana penting dalam pengendaliaan proyek.



11



3.1.2



Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penjadwalan



Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat jadwal pelaksanaan proyek : Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya proyek itu proyek diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek selanjutnya. Alasan social politis lainnya, apabila proyek tersebut milik pemerintah. Kondisi alam dan lokasi proyek. Keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya. Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan material pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya proyek tersebut. Kapasitas atau daya tampung area kerja proyek terhadap sumber daya yang



dipergunakan



selama



operasional



pelaksanaan



berlangsung.



Produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenaga kerja proyek, selama operasional berlangsung dengan referensi dan perhitungan yang memenuhi aturan teknis. Dengan demikian masalah tersebut dapat dialokasikan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap waktu, antara lain: 1. Cuaca, musim dan gejala alam lainnya 2. Referensi hari kerja efektif , hari-hari raya nasional dan hari libur 3. Panjangnya waktu penyelesaian pekerjaa Kompleksitas penjadwalan proyek sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut : 1. Sasaran dan tujuan proyek. 2. Keterkaitan dengan proyek lain agar terintegrasi dengan master schedule. 3. Dana yang di perlukan dan dana yang tersedia. 4. Waktu yang di perlukan, waktu yang tersedia, serta perkiraan waktu yang hilang dan hari – hari libur. 5. Susunan dan jumlah kegiatan proyek serta keterkaitan di antaranya.



12



6. Kerja



lembur



dan



pembagian



shift



kerja



untuk



mempercepat proyek. 7. Sumber daya yang di perlukan dan sumber daya yang tersedia. 8. Keahlian tenaga kerja dan kecepatan mengerjakan tugas.



3.1.3



Pengertian Durasi Pekerjaan



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), durasi adalah lamanya sesuatu berlangsung. Maka durasi pekerjaan adalah kurun waktu suatu pekerjaan berlangsung. Durasi pekerjaan dapat diperhitungkan berdasarkan pengalaman atau berdasarkan produktivitas kerja untuk masing-masing pekerjaan. Produktivitas kerja setiap jenis pekerjaan dapat ditentukan dari angka koefisien tenaga kerja pada analisa harga satuan pekerjaan. Durasi kegiatan dalam penjadwalan adalah lama waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan dari awal sampai akhir. (Soeharto, iman, 1995). Ketetapan atau akurasi asumsi durasi kegiatan akan banyak tergantung dari siapa yang membuat perkiraan tersebut. Durasi ini lazimnya dinyatakan dengan jam, hari atau minggu. Faktor-faktor yang perlu diperlihatkan dalam memperkirakan durasi kegiatan adalah: a. Angka



perkiraan



pertimbangan



hendakanya



pengaruh



durasi



bebas



dari



kegiatan



yang



mendahului atau yang terjadi sesudahnya. b. Angka perkiraan durasi kegiatan dihasilkan dari asumsi bahwa sumber daya tersedia dalam jumlah yang normal. c. Pada tahap awal analisis angka perkiraan ini dianggap tidak ada keterbatasan jumlah sumber daya,



sehingga



memungkinkan



kegiatan



dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan atau paralel. Sehingga penyelesaian proyek lebih cepat



13



dibanding bila dilaksanakan secara berurutan atau berseri. d. Gunakan hari kerja normal, jangan dipakai asumsi kerja lembur, kecuali bila hal tersebut telah direncanakan



khusus



untuk



proyek



yang



bersangkutan, sehingga diklasifikasikan sebagai hal yang normal. e. Bebas dari pertimbangan mencapai target jadwal penyelesaian



proyek,



mendorong



untuk



disesuaikan



dengan



karena



dikhawatirkan



menentukan target



angka



tersebut.



yang Tidak



memasukkan angka kontingensi untuk hal-hal seperti adanya bencana alam (gempa bumi, banjir, badai, dll), pemogokan dan kebakaran.



3.2 Metode Penjadwalan



Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk mengelolah waktu dan sumber daya proyek. Masing – masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pertimbangan penggunaan metode – metode tersebut didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin di capai terhadap kinerja penjadwalan. Kinerja waktu akan berimplikasi terhadap kinerja biaya, sekaligus kinerja proyek secara keseluruhan. Oleh karena itu, variabel –variabel yang mempengaruhinya juga harus di monitor, misalnya mutu, keselamatan kerja, ketersediaan peralatan dan material, serta stakeholder yang terlibat. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap pada kondisi yang di inginkan.



3.2.1



Bagan Balok (Barchart / Gantt Chart)



Gantt chart atau Barchart merupakan salah satu metode dalam penjadwalan proyek. Metode ini menggunakan tampilan yang mirip



14



seperti jadwal pada umumnya. Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan. Orang atau Departemen yang ditugaskan untuk menyelesaikan Tugas dalam proyek juga harus dituliskan dalam Gantt Chart. Beberapa sebutan lain untuk Gantt Chart diantaranya adalah Milestones Chart, Project Bar Chart dan juga activity chart. Gantt Chart yang dikembangkan oleh Henry Laurence Gantt dan Fredick W. Tailor pada tahun 1910 ini pada dasarnya adalah suatu gambaran atas perencanan, penjadwalan dan pemantauan (monitoring) kemajuan setiap kegiatan atau aktivitas pada suatu proyek. Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam merencanakan penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek, mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart juga dapat dilihat urutan kegiatan ataupun tugas yang harus dilakukan berdasarkan prioritas waktu yang ditentukan. Format bagan baloknya informatif, mudah dibaca dan efektif untuk dikomunikasi serta dapat dibuat dengan mudah dan sederhana. Gantt Chart terdiri atas sumbu-Y yang dinyatakan kegiatan atau paket kerja dari lingkup proyek, sedangkan sumbu-X menyatakan satuan waktu dalam hari, minggu, atau bulan sebagai durasi. Untuk proses updating, Gantt Chart dapat diperpendek atau diperpanjang dengan memperhatikan total floatnya, yang menunjukan bahwa durasi kegiatan akan bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan dalam perbaikan jadwal. Penyajian informasi Gantt Chart agak terbatas, misal hubungan antar kegiatan tidak jelas dan lintasan kritis kegiatan proyek tidak dapat diketahui. Karena urutan kegiatan kurang terinci, maka bila terjadi keterlambatan proyek, prioritas kegiatan yang akan dikoreksi menjadi sukar untuk dilakukan.



15



a. Kekurangan dan Kelebihan : Metode Gantt Chart atau Bar Chart memiliki kekurangan dan kelebihan sebagai berikut : 1. Kelebihan 



Umum digunakan.







Menyediakan representasi grafis yang mudah dipahami.







Sesuai untuk proyek sederhana.







Asd



2. Kekurangan 



Tidak merepresentasikan relasi antara aktivitas atau pekerjaan.







Tidak memberi gambaran kemajuan yang jelas.







Tidak memberikan informasi mengenai waktu pengerjaan tercepat dan terlama.



b. Menyusun Bagan Balok Bagan balok disiapkan dengan tangan atau menggunakan komputer, tersusun pada koordinat X dan Y.di sumbu tegak lurus X, dicatat pekerjaan atau elemen atau paket kerja dari hasil penguraian lingkup suatu proyek, dan dilukis sebagai balok, sedangkan di sumbu horizontal Y, tertulis satuan waktu, misalnya hari, minggu atau bulan. Di sini waktu mulai dan waktu akhir masing-masing pekerjaan adalah ujung kiri dan kanan dari balok-balok yang bersangkutan. Pada waktu membuat bagan balok telah diperhatikan urutan kegiatan, meskipun belum terlihat hubungan ketergantungannya antara satu dengan yang lain. Format penyajian bagan balok yang lengkap berisi perkiraan urutan pekerjaan, skala waktu, dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat pelaporan.



c. Contoh Bagan Balok dan Diagram Batang Sebagai ilustrasi, tabel 3.1 memperlihatkan bagan balok proyek sebagai berikut:



16



Tabel 3.1 Lingkup kegiatan proyek pembangunan Rumah Tinggal



Setelah diuraikan dan ditentukan urutan pelaksanan pekerjaannya, kemudian diperkirakan kurun waktu yang diperlukan. Pada waktu pelaporan, misalnya pada akhir bulan, dibandingkan antara kenyataan dengan rencana.



Tabel 3.2 Jadwal Diagram Batang (Balok)



17



3.2.2



Critical Path Method (CPM)



Pada metode CPM dikenal adanya jalur kritis yaitu jalur yang memiliki rangkaian komponen kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan pertama sampai pada kegiatan terakhir proyek. Makna jalur kritis penting bagi pelaksana proyek, karena pada jalur ini terletak kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan. CPM atau metode jalur kritis merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai busur atau garis antara titik. Terdapat beberapa bentuk simpul dalam CPM yaitu, segitiga, persegi panjang dan lingkaran, dalam buku ajar ini bentuk simpul CPM yang digunakan adalah bentuk lingkaran. a.



Komponen-komponen dalam metode CPM adalah : 1. Diagram Network 2. Hubungan antar symbol dan urutan kegiatan 3. Jalur kritis 4. Tenggang waktu kegiatan 5. Limit jadwal kegiata



b.



Langkah standar dalam penentuan CPM adalah sebagai berikut : 1. Membagi seluruh pekerjaan menjadi beberapa kelompok pekerjaan yang dapat dakatakan sejenis. 2. Menentukan durasi penyelesaian pekerjaan masing-masing milestone. 3. Menentukan keterkaitan (interdependencies) antar kelompok pekerjaan tersebut. 4. Menentukan cpm atas milestone berdasarkan hubungan yang saling terkait. 5. Membandingkan durasi total pekerjaan dengan waktu yang dibutuhkan.



18



c.



Manfaat CPM Adapun beberapa manfaat CPM bagi suatu proyek yaitu : 1. Memberikan tampilan grafis dari alur kegiatan sebuah proyek. 2. Memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek. 3. Menunjukkan alur kegiatan mana saja yang paling penting diperhatikan dalam menjaga jadwal penyelesaian proyek. 4. Menyelesaikan proyek dengan cepat. 5. Mengkuantifisir kemajuan proyek. 6. Mengkomunikasikan proyek secara efektif.



d.



Contoh Jaringan CPM Tabel 3.3 Data Penjadwalan :



Gambar 3.1 Jaringan CPM



19



3.2.3



Project Evaluation and Review Technique (PERT)



Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan mempercepat selesainya proyek (Levin, 1972). PERT dikembangkan di tahun 1958 oleh Booz, Allen, dan Hamilton untuk U.S. Navy (angkatan Laut Amerika Serikat). Metode PERT tidak hanya memungkinkan pengguna untuk menghitung durasi proyek yang paling mungkin terjadi, namun juga memungkinkan pengguna untuk menghitung kemungkinan (probabilitas) proyek, atau sebagian proyek yang akan diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. a. Komponen-komponen PERT adalah : 1. Kegiatan (Activity) 2. Peristiwa (Event) 3. Waktu Kegiatan (Activity Time) 4. Taksiran Waktu Penyelesaian 5. Penjadwalan Proyek b. Adapun manfaat penerapan metode PERT adalah : 1. Mengetahui



ketergantungan



dan



keterhubungan



tiap



pekerjaan dalam suatu proyek. 2. Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan. 3. Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik untuk kelancaran proyek. 4. Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan. 5. Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.



3.2.4



Kurva S (Hanumm Curve)



Kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak



20



awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek. Indikasi tersebut dapat menjadi informasi awal guna melakukan tindakan koreksi dalam proses pengendalian jadwal. Tetapi informasi tersebut tidak detail dan hanya terbatas untuk menilai kemajuan proyek. Perbaikan lebih lanjut dapat menggunakan metode lain yang dikombinasikan, misal dengan metode bagan balok yang dapat digeser-geser dan NetworkPlanning dengan memperbarui sumber daya maupun waktu pada masing-masing kegiatan. Untuk membuat kurva S, jumlah persentase kumulatif bobot masing-masing kegiatan pada suatu periode di antara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis, akan membentuk kurva S. Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil. Untuk menentukan bobot pekerjaan, pendekatan yang dilakukan dapat berupa perhitungan persentase berdasarkan biaya per item pekerjaan/ kegiatan dibagi nilai anggaran, karena saruan biaya dapat dijadikan bentuk persentase sehingga lebih mudah untuk menghitungnya. a. Fungsi kurva “S” ini adalah : 1. Untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan pada setiap waktu, dengan membandingkan bobot persen rencana dengan bobot persen realisasi dilapangan, sehingga perubahan



yang



terjadi



dalam



pelaksanaan



tidak



mengganggu atau mempengaruhi waktu pekerjaan secara keseluruhan.



21



2. Untuk



mengetahui



waktu



pembayaran



angsuran,



berdasarkan perjanjian yang ada, untuk membayar angsuran ini harus juga diperiksa perincian volume pekerjaan yang telah diselesaikan.



b. Ada dua macam bobot persen : 1. Bobot pesen yang menyatakan perbandingan antara harga suatu jenis pekerjaan dalam waktu tertentu terhadap harga total yang tercantum dalam dokumen kontrak. Dalam hal ini grafik bobot persen menyatakan hubungan antara harga kumulatif bobot persen dengan waktu. 2. Bobot persen yang menyatakan perbandingan antara bobot suatu jenis pekerjaan dengan bobot seluruh pekerjaan. Dari bobot persen ini, dapat dibuat grafik yang menyatakan hubunganantara persentase kumulatif pekerjaan dengan waktu, dari grafik ini pula dapat diketahui persentase pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Bobot persen yang dipakai pada proyek ini adalah sebagai berikut:



Pada dasarnya Time Schedule ini dibuat untuk mengontrol kemajuan suatu proyek, sesuai jangka waktu yang tersedia. Dalam pelaksanaanya, Time Schedule harus selalu dikontrol agar dapat dilakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan, maka harus ada pekerjaan yang lain yang dipercepat menutupi keterlambatan terjadi, misalnya dengan penambahan tenaga kerja, penambahan peralatan, kerja lembur dan sebagainya. Dalam penyusunan Time Schedule ini, yang perlu mendapat perhatian



adalah



efisiensi



pekerjaan,



sehingga



biarpun



terjadi



22



keterlambatan, proyek tersebut masih memenuhi persyaratan teknis dan ekonomis.



3. Prosedur pembuatan kurva S Prosedur pembuatan kurva s terdiri dari 2 cara , yaitu sebagai berikut : a. Prosedur Pembuatan Kurva “S” Rencana :  Menuliskan item pekerjaan seperti yanag ada di Time Schedule.  Menentukan bobot persen dari tiap item pekerjaan berdasar perincian haraga pada item pekerjaan terhadap harga total dari semua item pekerjaan.  Membagi bobot persen pekerjaan (perhitungan no.2) dengan



lama



waktu



yang



dibutuhkan



untuk



mengerjakan pekerjaan tersebut sesuai dengan Time Schedule. Misalnya jika direncanakan pekerjaan itu dapat diselesaikan dalam 4 minggu maka bobot persen pekerjaan dibagi 4 tiap minggunya. Bobot persen pekerjaan diterapkan untuk mempermudah penyediaan material, tenaga kerja dan biaya.  Menjumlahkan bobot persen pekerjaan persatuan waktu.  Membuat tabel kumulatifi dari persen pekerjaan persatuan waktu yang direncanakan sampai dengan waktu dari proyek tersebut.  Memplot grafik hubungan antara kumulaatif dari persen pekerjaan waktu. b. Prosedur Pembuatan Kurva “S” Realisasi Pembuatan Kurva S ini berhubungan dengan presentasi pekerjaan Kontrakor yang dicatat dalam Time Schedule. Prestasi pekerjaan ini dinilai dari



23



beberapa persen dari tiap item/jenis pekerjaan yang telah diselesaikan Kontraktor di lapangan, sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Adapun tahap – tahap pembuatannya adalah :  Penilaian prestasi kerja Kontraktor diplot dalam Time Schedule persatuan waktu tersebut.  Menjumlahkan prestasi kerja Kontraktor untuk seluruh



item/jenis



pekerjaan



yang



dikerjakan



persatuan waktu tersebut.  Membuat tabel kumulatif dari prestasi kerja yang diselesaikan Kontraktor sampai dengan waktu tersebut.  Memplot grafik hubungan antara kumulatif dan prestasi kerja dengan waktu. Grafik inilah yang disebut Kurva S realisasi.



Gambar 3.3 Tabel yang telah ada kurva S



3.3 Cara Membuat Kurva S



24



Dalam makalah ini menggunakan prosedur pembuatan kurva S rencana. Yaitu sebagai berikut : 1. Menuliskan item pekerjaan seperti yang ada di Time Schedule. 2. Menentukan bobot persen dari tiap item pekerjaan berdasar perincian haraga pada item pekerjaan terhadap harga total dari semua item pekerjaan. 3. Membagi bobot persen pekerjaan (perhitungan no.2) dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut sesuai dengan Time Schedule. Misalnya jika direncanakan pekerjaan itu dapat diselesaikan dalam 4 minggu maka bobot persen pekerjaan dibagi 4 tiap minggunya. Bobot persen pekerjaan diterapkan untuk mempermudah penyediaan material, tenaga kerja dan biaya. 4. Menjumlahkan bobot persen pekerjaan persatuan waktu. 5. Membuat tabel kumulatifi dari persen pekerjaan persatuan waktu yang direncanakan sampai dengan waktu dari proyek tersebut. 6. Memplot grafik hubungan antara kumulatif dari persen pekerjaan waktu. 7. Kemudian buat kurva dari data rencana kumolatif mingguan. 8. Pilih menubar Insert – kemudian pilih Insert Line or Area Chart. 9. Setelah kurva muncul , kemudian hapus nilai X di kurva, klik nilai Y – klik kanan – pilih Format Axis – pilih Axis Labels menjadi High – pilih Number ubah kategori menjadi General. 10. Klik kanan pilih lagi Format Axis – kemudian pilih Fill menjadi No Fill – pilih Line menjadi No Fill.



25



11. Kemudian klik kiri didalam kurva pilih Format Chart Area pilih Fill menjadi No Fill – pilih Border menjadi No Line. 12. Kemudian klik kanan pada kurva – pilih Format Data Series – pilih Line menjadi Solid Line – Colour dipilih sesuai keinginan – pilih Marker Option – pilih Fill menjadi Solid Fill – Colour dipilih sesuai keinginan. 13. Kemudian klik kiri pilih Font – Latin Text Front pilih sesuai keinginan, atur ukuran besar huruf, pilih warna sesuai keinginan. 14. Kemudian klik kiri, pilih Format Plot Area – pilih Fill menjadi No Fill – pilih Border menjadi No Line. 15. Kemudian atur Kurva S didalam tabel sesuai dengan ukuran.



26



Gambar 3.2 Kurva S Penjadwalan Proyek Ruko 3 Lantai



BAB IV . PENUTUP



4.1 Kesimpulan



Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya , dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas. 2. Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan. 3. CPM atau metode jalur kritis merupakan model kegiatan proyek yang digambarkan dalam bentuk jaringan. Kegiatan yang digambarkan sebagai titik pada jaringan dan peristiwa yang menandakan awal atau akhir dari kegiatan digambarkan sebagai busur atau garis antara titik. 4. Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, maupun gangguan produksi, serta mengkoordinasikan berbagai bagian suatu



pekerjaan



secara



menyeluruh



dan



mempercepat



selesainya proyek 5. Kurva S adalah sebuah grafik yang dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase komulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana.



27



4.2 Saran Seharusnya penulis selanjutnya menggunakan metode lain, seperti Gantt Chart / Bar Chart, CPM (Critical Path Method), PERT (Project Evaluation



and



ReviewTeqnique)



28



untuk



penjadwalan



proyek.



29



DAFTAR PUSTAKA dinus.ac.id/repository/docs/ajar/PENJADWALAN_PROYEK-materi13.pptx http://nurichsanpenjadwalanproyek.blogspot.co.id/2017/02/makalah-manajemenindustri-penjadwalan.html https://ranggryani.wordpress.com/2013/05/16/makalah-manajemen-proyek/ https://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/09/01/penjadwalan-proyek/ http://husna-syakur.blogspot.co.id/2012/04/penjadwalan-proyek.html http://pratito-teuing.blogspot.co.id/2011/09/pengertian-proyek.html https://farmysetiawan.wordpress.com/2012/04/07/penjadwalan-proyek/ http://anismasruroh.blogspot.co.id/2011/02/penjadwalan-proyek.html http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-ganttchart/ http://keuanganlsm.com/apa-itu-pert-program-evaluation-and-review-technique/ http://pixelbali.com/informasi-teknologi/critical-path-method.html https://nextandy.wordpress.com/2012/09/18/metode-penjadwalan-proyek/ https://junaidawally.blogspot.co.id/2013/09/kurva-s.html https://www.google.co.id/search?q=pengertian+kurva+s&source=lnms&tbm=isch &sa=X&ved=0ahUKEwjV5P_yionYAhXRNpQKHUp1BiUQ_AUICigB&biw=1 366&bih=662#imgrc=x4VF_7qJEJApYM http://www.ilmusipil.com/manfaat-atau-kegunaan-kurva-s-dalam-proyekkonstruksi