Makalah Manajerial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEWIRAUSAHAAN Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan Dosen pengampu : Nur Budiarso,M.M



Disusun oleh: Laili Ainun Nabela



(63020160072)



Diyah Ayu Lestari



(63020160056)



Danang Aryo Sari



(63020160051)



PROGRAM STUDI EKONOMI SYAR’IAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kewirausahaan tentang “kemampuan manajerial kewirausahaan”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu kami menya dari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kaliamat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah Kewirausahaan “kemampuan manajerial kewirausahaan” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap para pembaca.



Salatiga, 25 September 2018



penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B.



Rumusan Masalah



C.



Tujuan



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajerial Wirausaha B.



Kemampuan Manajerial



C.



Indikator Kemampuan Manajerial



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian kemampuan manajerial menurut Atom Ginting (1999) adalah kemampuan atau keahlian pimpinan untuk menjalankan fungsi manajemen. Dalam bidang manajemen, faktor kemampuan manajerial sangat penting dan menentukan, karena faktor tersebut berkaitan dengan aktivitas pokok suatu organisasi yaitu memimpin organisasi yang bersangkutan dalam usahanya mencapai tujuan. Kemampuan manajerial berkaitan dengan kemampuan menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen ini merupakan proses dari pelaksanaan manajemen suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seseorang akan mampu mengelola organisasi apabila ia memiliki kecakapan manajerial (Manajerial Competency) yaitu suatu keterampilan atau karakteristik personal yang membantu tercapainya kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen. B. Rumusan Masalah Berdasarkan apa yang telah dikemukakan dalam latar belakang diatas, maka ada rumusan masalah yang dapat diambil dalam makalah ini sebagi berikut : 1.



Apa yang dimaksud manajerial wirausaha?



2.



Apa itu kemampuan manajerial wirausaha?



3.



Apa saja Indikator Kemampuan Manajerial wirausaha?



C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas maka didapatkan tujuan diantaranya sebaggai berikut :



wirausaha.



1.



Untuk mengetahui apa itu manajerial wirausaha.



2.



Untuk mengetahui kemampuan manajerial wirausaha. 3.



Untuk mengetahui apa saja indikator kemampuan manajerial



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajerial Wirausaha Dalam menjalankan usahanya, seorang manajer dituntut untuk memiliki kemampuan keterampilan dalam mengelola sumber-sumber yang ada dalam perusahaanya, terutama kemampuan mengkombinasikan sumber daya manusia dan alam diwujudkan dengan menjalankan fungsi–fungsi manajemen. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Winardi (1995:4) menyatakan bahwa: “Kemampuan manajerial adalah kesanggupan mengambil tindakan–tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan”[1] Hampir sama dengan pendapat Winardi, menurut Siagian P. Sondang (2007:67) bahwa: “Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk mengelola usaha seperti perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengawasan dan penilaian”. Selanjutnya menurut B.S Wibowo ( 2002:14 ) menyatakan bahwa: “kalau kita ingin sukses, maka kita harus memiliki “keterampilan manajerial” di antaranya energi spiritual, keterampilan emosional, kekuatan intelektual, kualitas fisik dan penguasaan teknologi terapan”.[2] Dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan maka pimpinan atau pengusaha sebuah perusahaan harus memiliki kemampuan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen yang biasa dikenal dengan sebutan kemampuan manajerial. Manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang efisien. Manajerial berasal dari kata manager yang berati pimpinan. Menurut Fattah (1999:13) menjelaskan bahwa praktek manajerial adalah kegiatan yang di lakukan oleh manajer. Selanjutnya Siagian (1996:63) mengemukakan bahwa “ Manajerial skill adalah keahlian menggerakan orang lain untuk bekerja dengan baik.”[3] B. Kemampuan Manajerial kemampuan manajerial mencakup tujuh aspek, yaitu: 1.



Kepemimpinan



Kepemimpinan adalah bagian penting dari manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen, karena kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran, Kepemimpinan adalah hubungan di mana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk



bekerjasama dalam rangka mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang diinginkan oleh pemimpin tersebut. Beberapa teori yang mendasari tentang kepemimpinan antara lain : a.



Teori Sifat (Trait Theory).



Teori ini menggunakan prosedur induktif untuk menjelaskan kepemimpinan berdasarkan ciri dan karakteristik para pemimpin yang berhasil. Adapun empat sifat umum yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi : 1)



Kecerdasan



Hasil penelitian pada umumnya membuktikan bahwa pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibanding dengan yang dipimpin. Namun demikian, yang sangat menarik dari penelitian tersebut ialah pemimpin tidak bisa melebihi terlalu banyak dari kecerdasan pengikutnya. 2)



Kedewasaan dan kekuasaan sosial



Pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial. Dia mempunyai keinginan menghargai dan dihargai. 3)



Motivasi diri dan dorongan berprestasi



Para pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka bekerja berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsik dibandingkan yang ekstrinsik. 4)



Sikap-sikap hubungan kemanusiaan.



Pemimpin-pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak kepadanya. b.



Teori Kelompok



Teori kelompok ini beranggapan bahwa, supaya kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif di antara pemimpin dan pengikutpengikutnya, yang melibatkan pula konsep-konsep sosiologis tentang keinginan-keinginan mengembangkan peranan. c.



Model Kepemimpinan (Leadership Type)



Pendekatan model ini berpendapat bahwa terdapat empat buah tipe pemimpin. Adapun pendapat hampir senada dimana perbedaannya adalah dengan tidak mengemukakan tipe pemimpin autokrati. ·



Diktatorial



Pemimpin ini berbuat apa yang disuruhnya agar tidak kehilangan alat pemuas kebutuhan ( termasuk keamanan jabatan, promosi, kenaikan upah). ·



Autokratik



Memotivasi bawahannya dengan menyediakan pemuas kebutuhan. ·



Laissez-faire (liberal) atau kendali bebas



Pemimpin pasif, kekuasaan ada pada bawahan, struktur organisasi longgar. ·



Demokratik



Dalam tipe pemimpin ini menggunakan pengambilan keputusan kooperatif sehingga bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja, dan dapat mengarahkan diri sendiri. Tentang kepemimpinan demokratis ini Allah SWT. Berfirman dalam Asy-syura (42) ayat 38 yang terjemahannya “Dan (bagi) orang-orang yang menerima seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan bermusyawarah antarmereka, dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka”. 1.



Pemecahan Masalah



Dalam menjalankan perannya sebagai pengambil keputusan, manajer harus mampu menangani masalah-masalah yang terjadi dalam organisasi. Sebagai penanganan masalah, manajer mengambil tindakan korektif sebagai tanggapan terhadap masalah-masalah yang tidak diduga sebelumnya. Pengambilan keputusan merupakan penetapan alternatif pemecahan masalah terbaik dari sejumlah alternatif yang ada. Proses pengambilan keputusan berlangsung sebagai berikut: a.



Menghimpun data melalui pencatatan atau penelitian.



b.



Menganalisis data



c.



Menetapkan keputusan



d.



Operasionalisasi keputusan menjadi tindakan



Selama berlangsung kegiatan sebagai pelaksanaan kegiatan akan diperoleh data baru. Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1)



Manajemen konvensional (tradisional).



Masalah yang dihadapi manajer diselesaikan berdasarkan tindakan-tindakan yang diambilnya pada masa lalu dan selalu berdasarkan tradisi. Dalam hal ini pengalaman manajer memegang peranan penting, pemecahan masalah dengan cara ini kurang efektif dan efisien dan hanya bersifat untung-untungan saja. 2) Manajemen sistematis. Manajer memecahkan masalah yang dihadapinya berdasarkan pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain yang menghadapi masalah yang kira-kira sama. Penyelesaian yang dipergunakan orang lain dengan berhasil baik, dipakai sebagai pedoman dan dipraktekkannya. 3) Manajemen ilmiah (scientific management).



Manajer dalam memecahkan masalah yang dihadapinya terlebih dahulu mempelajarinya dengan seksama, membuat suatu patokan untuk bekerja, mengumpulkan data, informasi dan fakta, menetapkan pemecahan sementara, dan memeriksa kembali pemecahan tersebut. 2.



Komunikasi



Dalam organisasi, pencapaian tujuan dengan segala proses membutuhkan komunikasi yang efektif, sehingga pemimpin menyampaikan informasi berupa perintah, atau bawahan menyampaikan informasi laporan lisan maupun tulisan sehingga mencapai sasaran dengan persepsi yang sama. Fungsi komunikasi menjalankan empat fungsi utama di dalam suatu kelompok, atau organisasi yaitu: pengendalian (kontrol, pengawasan), motivasi, pengungkapan emosional, dan informasi. Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dengan beberapa cara. Setiap organisasi mempunyai hirarki wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan. Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan untuk memperbaiki kinerja yang di bawah standar. Ada tiga unsur pokok yang mengidentifikasi komunikasi yang relevan dengan ilmu perilaku organisasi yaitu: a. Sifat informasi, dipengaruhi banyak atau sedikitnya informasi, cara penyajian dan pemahaman informasi. b. Komunikasi Organisasi, dari sudut pandang ini komunikasi merupakan suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat. c.



Komunikasi antar pribadi.



3. Keterampilan Manajerial keterampilan-keterampilan manajerial umumnya dibutuhkan untuk menjadi seorang manajer yang efektif antara lain : a.



Keterampilan konseptual (conceptual skills)



Kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antar bagian yang saling bergantung, serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan informasi yang diterima dari bermacammacam sumber. b.



Keterampilan kemanusiaan (human skills)



Kemampuan untuk, memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini agar dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan. c.



Keterampilan administratif (administrative skills)



Seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas, dan sebagainya.



Keterampilan administratif adalah suatu perluasan dari keterampilan konseptual. Manajer melaksanakan keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan administratif. d.



Keterampilan teknik (technical skills)



Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu. 4.



Pengalaman



Seseorang menjadi ahli dan terampil di bidangnya dapat disebabkan oleh pengetahuan yang dimiliki baik yang diperoleh melalui proses pendidikan formal maupun pendidikan non formal ataupun melalui pengalaman, yaitu aktivitas atau keseluruhan kegiatan yang telah dilakukan atau dialami pada masa lalu. Pengalaman menjadi sangat penting bagi seseorang, karena pengalaman menjadi proses pembelajaran yang dapat membentuk perilaku. 5.



Kewirausahaan



Mempelajari tentang nilai kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Oleh sebab itu, objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi: a.



Kemampuan merumuskan tujuan hidup (usaha).



Dalam merumuskan tujuan hidup (usaha) tersebut perlu perenungan, koreksi, yang kemudian berulang-ulang dibaca dan diamati sampai memahami apa yang menjadi kemauannya. b. nyala.



Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-



c.



Kemampuan untuk berinisiatif.



Yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu orang lain, yang dilakukan berulangulang sehingga menjadi kebiasaan berinisiatif. d.



Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya cipta).



Setelah dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai kemungkinan baru atau kombinasi baru apa saja yang dapat dijadikan peranti dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat. e.



Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang (capital goods).



f. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan yang selalu tidak menunda pekerjaan. g.



Kemampuan mental yang dilandasi agama.



h. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan. 6.



Motivasi



Setiap organisasi mempunyai tujuan dan tujuan tersebut akan tercapai dengan berbagai upaya memanfaatkan atau menggunakan berbagai sumberdaya yang ada secara optimal. Intensitas keberhasilan mencapai tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal. Yang termasuk faktor internal organisasi adalah faktor-faktor manajemen (managerial factors) antara lain persepsi dan motivasi dari orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut, disamping faktor organisasi (organizational factors) yaitu struktur dan desain organisasi yang ada. Sedangkan faktor eksternal menyangkut faktor lingkungan (environmental factors) yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung. Kinerja individu merupakan dasar dari kinerja organisasi, oleh karena itu perilaku organisasi akan banyak dipengaruhi oleh perilaku individu dan atau perilaku kelompok dari individu-individu yang ada dalam organisasi tersebut. Pemahaman perilaku individu menjadi sangat strategis dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan, sebab persepsi, motivasi dan kemampuan berinteraksi menentukan kinerja. Hal tersebut berarti bila salah satu faktor rendah, maka tingkat prestasi akan rendah walaupun faktor lainnya tinggi.[4] C.



Indikator Kemampuan Manajerial



Indikator kemampuan manajerial Sesuai dengan pendapat Kemampuan manajerial adalah kesanggupan mengambil tindakan–tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kemampuan manajerial: 1.



Perencanaan



Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilih tujuantujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program dari alternatif-altrnatif yang ada. Jadi, masalah perencanaan adalah masalah “memilih” yang terbaik dari dari beberapa alternatif yang ada. 2.



Pengorganisasian



Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan menempatkan orangorang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. 3.



Pelaksanaan



Pelaksanaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk membimbing, mengarahkan, dan mengatur segala kegiatan karyawan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha dengan demikian, seorang manajer harus mampu menggerakan karyawanya dengan cara memberikan motivasi, mengerti akan hubungan pribadi dan aktifitas kelompok dalam menyelesaikan pekerjaanya. 4.



Pengawasan



Aktivitas pengendalian merupakan proses untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan akan tercapai. Pengendalian pada hakekatnya merupakan usaha memberikan petunjuk para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai dengan rencana.[5]



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kemampuan manajerial adalah kesanggupan mengambil tindakan–tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. kemampuan manajerial mencakup tujuh aspek: kepemimpinan, Pemecahan masalah, Komunikasi, Keterampilan Manajerial, Pengalaman, Kewiraswastaan, dan Motivasi. Indikator kemampuan manajerial Sesuai dengan pendapat Kemampuan manajerial adalah kesanggupan mengambil tindakan–tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kemampuan manajerial: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan.



DAFTAR PUSTAKA ADHITYA NUR MUHLISIN.. Jurnal Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Kemampuan Manajerial Terhadap Kinerja Usaha. (Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung) jodenmot. (2014, desember 25). kemampuan manajerial. Dipetik september 29, 2018, dari A great Jodenmot on WordPress.com site: https://jodenmot.wordpress.com/2014/12/25/kemampuan-manajerial/ psychologymania. (2013, april 20). pengertian kemampuan manajerial. Dipetik september 29, 2018, dari psychologymania web.press: https://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-kemampuan-manajerial.html