Makalah Mesin Dan Peralatan II [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman yang menyumbang minyak nabati terbesar di dunia yaitu sebesar 2000-3000 kg/ha, tanaman ini juga merupakan komoditi perkebunan andalan penghasil sevisa Negara. Laju perkembangan industri kelapa sawit semakin meningkat sejalan dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan terutama dibidang teknologi. Saat ini ada lima besar Negara produsen CPO dunia yaitu Malaysia menguasai 44% pasar minyak sawit dunia, Indonesia 41%, Thailand 3%, sedangkan Colombia dan Nigeria masing-masing 2% dan lainnya 8%. Indonesia sebagai negara agraris dengan berbagai komoditi pertanian dan perkebunan unggulan seperti kelapa sawit, coklat, kopi, teh dan lain-lain. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional ada tahun 2010 luas lahan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia seluas 5.032.000 Ha. Dengan jumlah lahan yang sangat luas tersebut kebutuhan akan alat panen sawit sangat tinggi dan hal ini merupakan peluang usaha bagi perusahaan pembuat alatalat pertanian yang digunakan untuk memanen buah kelapa sawit. Tujuan ekspor CPO Indonesia pada tahun 2007 adalah india sebanyak 47%, Belanda 10%, singapura 9%, Malaysia dan Jerman masing-masing 5% dan lainnya 24% (Direktorat Jendral Bina Produksi Perkebunan, 2008). Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan produksi tersebut maka diperlukan berbagai usaha diantaranya perbaikan baik dalam bidang budidaya maupun dalam bidang manajerial, dimulai dari pembukaan lahan hingga pemanenan dalam pengolahan hasil. Selain itu Indonesia memiliki potensi berupa sumberdaya



alam,



sumberdaya



manusia



dan



teknologi



untuk



terus



mengembangkan perkembangan dan industry kelapa sawit (Naibaho, Arifin dan Djamin, 1992). Salah satu kegiatan penting dalam pengelolaan tanaman kelapa sawit ialah pada tahap pemanenan. Selain pemeliharaan tanaman, panen juga merupakan salah satu factor yang penting dalam peningkatan hasil produksi. Keberhasilan panen akan menunjang pencapaian produktivitas tanaman kelapa sawit. Kegiatan



pemanenan meliputi pemotongan tandan buah matang panen, pengutipan brondolan, pemotongan pelepah, pengangkutan hasil ke Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) dan pengangkutan hasil ke pabrik. Keberhasilan penen didukung oleh pengetahuan tentang persiapan panen, kriteria matang panen, rotasi panen,system panen, sarana panen, pengawasan panen dan pengangkutan tandan buah. Semua hal tersebut berpengaruh nyata baik terhadap kuantitas maupun kualitas minyak yang akan diperoleh. Setiap aspek merupakan kombinasi yang tidak terpisahkan satu sama lain (Mangoensoekarjo, 2005). Penggunaan alat-alat dan mesin memang sangat dibutuhkan untuk melakukan pemanenan kelapa sawit. Pengunaan alat-alat dan mesin tersebut dapat berupa alsin konvensional sampai alsin yang sudah modern. Tujuan dari pengguanaan alsin pemanen ialah untuk mempermudah kegiatan pemanenan sehingga bias lebih efektif dan efisien. Ada beberapa jenis peralatan yang biasanya digunakan untuk kegiatan pemanenan kelapa sawit seperti dodos (chisel), egrek (sickle), galah aluminium (aluminium pole), gancu (J Hook), kampak (axe), tojok (T Hook) dan pengki brondolan (loose fruit collection basket).



BAB II ISI



Untuk memanen kelapa sawit maka dibutuhkan berbagai alat-alat dan mesin untuk memudahkan kegiatan pemanenan. Alsin yang digunakan mulai dari peralatan konvensional hingga yang modern. Berikut beberapa peralatan konvensional yang biasa digunakan untuk memanen kelapa sawit: 1. Dodos (chisel)



Dodos atau kampak sawit merupakan salah satu peralatan konvensional yang biasa digunakan untuk kegiatan pemanenan kelapa sawit. Dodos dapat juga digunakan untuk memotong pelepah sawit sekaligus untuk memotong tandan buah. Dodos digunakan untuk batang kelapa sawit yang tingginya 2-5 meter (umur sawit