(Makalah Metrologi) Bevel Protractor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LATAR BELAKANG Pengukuran adalah hal yang sering dilakukan dalam dunia industri dan teknologi. Menurut KBBI, pengukuran adalah proses, cara, atau perbuatan mengukur. Secara umum, pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui besarnya dengan suatu besaran lain yang sudah diketahui besarnya yang disebut alat ukur. Alat ukur terbagi menjadi beberapa jenis tergantung dari fungsinya: alat ukur panjang, alat ukur sudut, alat ukur volume, dan lain-lain. Alat ukur sudut adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut. Ada banyak macam alat ukur sudut, protator adalah salah satunya. Protactor adalah alat ukur dasar yang digunakan untuk mengukur sudut. Protactor dapat mengukur dengan ketelitian 1o, bahkan 1/2o pada protactor yang berukuran lebih besar. Saat melakukan pengukuran, posisi protactor dan posisi pembacaan observasi perlu diperhatikan karena dapat mengakibatkan kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat parallax. Untuk memudahkan proses pengukuran dan mengurangi kesalahan



pembacaan



pengukuran



akibat



parallax,



protactor



kemudian



dikembangkan menjadi universal bevel protactor dan optical bevel protactor. Perbedaannya ada pada penambahan bagian yang dapat menahan skala utama, skala vernier, dan bilah. Optical bevel protactor adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur sudut antara dua permukaan dengan ketelitian hingga lima menit. Alat ini merupakan pengembangan sederhana dari universal bevel protactor. Yang membedakannya hanya pada kaca pembesar. Pada alat ini terdapat kaca pembesar yang berguna untuk memfasilitasi proses pembacaan hasil pengukuran sehingga kesalahan pembacaan pengukuran dapat diminimalisasi. Alat ini dapat mengukur sudut pada permukaan yang miring. Klem pengunci akan memudahkan pengukur melakukan pembacaan hasil pengukuran dengan posisi yang nyaman sehingga parallax dapat diminimalisasi. Selain itu, alat ini memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari pada protactor sederhana. Alat ini dapat menghitung sudut dengan ketelitian hingga lima menit. Skala utama yang dipakai sebagai satu divisi skala utama adalah 1 ° dan Vernier dilipat menjadi 12 divisi di setiap sisi nol. Oleh



karena



itu



hitungan



terkecil



dihitung



sebagai



berikut:



Makalah ini bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja optical bevel protactor dan dapat melakukan pengukuran sudut menggunakan optical bevel protactor.



BAGIAN-BAGIAN ALAT 1. Skala Utama Skala utama merupakan bagian bevel protractor yang berupa piringan busur derajat yang dapat diputar dengan pembagian sudut dalam derajat serta diberi nomor 0 – 90 – 0 – 90 (skala dari kiri ke kanan). 2. Pelat dasar Pelat dasar atau landasan merupakan bagian yang menyatu dengan piringan. Pelat dasar berfungsi sebagai penahan atau landasan pada permukaan benda ukur ketika dilakukan pengukuran sudut. 3. Skala Nonius Skala nonius terdapat pada piringan busur derajat dengan tingkat ketelitian mencapai 5 menit. 4.



Kaca pembesar Pada beberapa jenis bevel protractor desrtakan sebuah kaca pembesar yang



berfungsi untuk mempermudah dalam hal pembacaan skala utama dan skala nonius yang saling sejajar. 5. Bilah Bilah merupakan bagian pada bevel protractor yang berfungsi sebagai landasan dan berbentuk pelat memanjang dengan kedua ujungnya membentuk



sudut. bilah sangat dinamis dan dapat digeser maupun dipindah sesuai dengan bentuk permukaan dari benda ukur. 6. Pengunci Bilah Pengunci bilah berfungsi mengunci bilah agar tidak bergerak maupun bergeser ketika dilakukannya pengukuran sudut. 7. Pengunci Skala pengunci skala berfungsi untuk mengunci skala atau piringan agar tidak bergerak maupun bergeser ketika dilakukan pengukuran sudut.



Gambar 1. Bagian-bagian optical bevel protactor



PRINSIP KERJA Alat ukur Bevel Protractor atau Busur Bilah merupakan alat ukur yang paling mudah untuk mengukur sudut diantara dua wajah komponen. Bevel protractor mempunyai prinsip pembacaan yang tidak jauh berbeda dengan prinsip pembacaan mistar ingsut atau jangka sorong, hanya saja pada bevel protactor menggunakan satuan derajat pada skala utama dan satuan menit dalam skala nonius. Bagian terpenting dalam menggunakan alat ukur bevel protactor adalah pada saat membaca skala nonius karena harus searah dengan arah pembacaan skala utama. Maka dari itu perlu diperhatikan dengan baik kea rah mana garis nol bergeser pada skala nonius terhadap garis pada skala utama.



Kapasitas Ukur Dan Ketelitian Alat ukur ini merupakan pegembangan dari busur derajat(protactor) dengan dua bilah lengan (balade) yang dapat berputar. Alat ini serring digunakan pada pekerjaan manufaktur, khususnya untuk mengukur sudut dengan ketelitaian hingga 5 menit. 1 divisi skala utama



=1



1 divisi skala nonius



= 5’ menit =5’ (menit)



CARA KERJA Berikut adalah langkah-langkah dalam menggunakan alat ukur bevel protractor: Berikut adalah langkah-langkah dalam menggunakan alat ukur bevel protractor: 1. Posisikan benda kerja atau benda yang akan diukur



2. Lepaskan penjepit besar di bagian depan busur derajat untuk melonggarkan pengunci bilah sehingga bilah dapat diputar atau digeser



3. Sejajarkan dasar busur derajat pada satu sisi sudut, dan putarlah pengunci bilah untuk membentuk sisi lain dari sudut



4. Kencangkan penjepit besar



5. Temukan angka 0 pada skala vernier. Skala vernier adalah skala yang lebih kecil dibagian dalam busur derajat



6. Baca jumlah derajat pada skala nonius, tepat di atas angka 0 pada skala vernier.



7. Baca berapa menit pada skala nonius. Ukuran menit ditemukan dengan melihat berlawanan arah dengan jarum jam pada skala nonius.Baca jumlah derajat pada skala nonius, tepat di atas angka 0 pada skala vernier. 8. Baca berapa menit pada skala nonius. Ukuran menit ditemukan dengan melihat berlawanan arah dengan jarum jam pada skala nonius.



Contoh ilustrasi pembacaan pengukurannya adalah sebagai berikut:



Contoh 1



Berdasarkan gambar tersebut, skala nonius bagian bawah angka 0 tepat berada pada garis ke-12 pada skala derajat sehingga dapat disimpulkan hasil pengukuran tersebut yaitu 12 derajat.



Contoh 2



Cara membaca bevel Protractor



Terlihat pada gambar angka 0 pada skala nonius berada diantara garis ke 12 dan 13 derajat dan garis skala nonius yang sejajar dengan skala utama berada pada garis ke-3 dengan jarak tiap garis pada skala nonius bernilai 5 menit maka diperoleh 12° + (3 x 5`) = 12° 15` (12 derajat 15 menit)



Aplikasi Dari Optical Bevel Protactor



1. Untuk mengukur suatu benda yang mempunyai lubang seperti bentuk V Saat kita ingin mengukur suatu benda yang mempunyai space atau lubang berbentuk V atau yg menjorok kedalam, kita tidak bisa menggunakan sembarang alat ukur, karena akan berpengaruh dengan ketakuratan pengukurannya itu sendiri. Karena itu kita menggunakan Optical Bevel Proctator ini karena alat ini salah satu kegunaanya yaitu menghitung sudut pada suatu space atau lubang yang mempunyai bentuk seperti V



2. Untuk mengukur sudut benda yang berbentuk kecil Saat kita menemukan suatu patahan atau bekas kepingan patahan dari suatu benda dan kepingan itu berbentuk kecil, kita juga dapat mengukur besar dan sudut dari kepingan itu sendiri dengan menggunakan Optical Bevel Proctator ini.



3. Untuk memeriksa lubang yamg berbentuk miring pada bidang yang datar



DAFTAR PUSTAKA Yazha, I. (2017, Maret 19). Makalah Metrologi Industri. Diambil dari http://ilyassutisna.blogspot.co.id/2017/03/makalah-metrologi-industri.html Ellen, S. (2017, April 24). How to Use Bevel Protactor. Diambil dari https://sciencing.com/use-bevel-protractors-2675.html Khoirul, Anang R. (2015, Juni 26). Laporan Praktikum Bevel Protactor. Diambil dari protractor.html



http://jagungbaba.blogspot.co.id/2015/06/laporan-metrologi-bevel-