Makalah Migrasi HEWAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BIOGEOGRAFI “ MIGRASI HEWAN DAN FAKTOR- FAKTORNYA ” Dosen Pegampu : Dra.Nurmala Berutu,M.Pd M.Farouq Ghazali M,M.Sc



DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 : 1. SUCI VIVI NADEA 2. PAIDOL SIRINGORINGO 3. LABARTA SAMUEL NAIBAHO



PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2019/2020



DAFTAR ISI



Kata pengantar ............................................................................................. Daftar isi......................................................................................................... BAB.1 PENDAHULUAN a.Latar belakang ........................................................................................... b.Rumusan masalah...................................................................................... c.tujuan dan manfaat.................................................................................... BAB.2 PEMBAHASAN 1.Pengertian Migrasi..................................................................................... 2. Tipe-tipe migrasi........................................................................................ 3. factor penyebab tejadinya migrasi hewan.............................................. BAB.3 PENUTUP a.Kesimpulan................................................................................................. b.Saran............................................................................................................ Daftar pustaka...............................................................................................



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang Migrasi hewan adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. Faktor hewan bermigrasi biasanya untuk mencari makanan yang berlimpah dan tempat yang baik untuk berkembang biak. Migrasi hewan musiman merupakan fenomena yang paling menakjubkan dari elemen alam. Migrasi hewan umumnya menggunakan rute yang sama dari tahun ke tahun dan dari generasi ke generasi. Ranah lintas hewan bisa berupa gunung, sungai, dan padang tanah yang luas. Burung, kelelawar, dan serangga terbang dalam jangkauan jarak yang panjang, kadang-kadang melampaui seluruh benua atau lautan. Hewan yang berenang seringkali bermigrasi hampir meliputi jarak setengah dari seluruh dunia. Gerakan berpindah hewan biasanya terkait dengan perubahan musim. Banyak hewan bermigrasi ke daerah utara selama bulan-bulan dalam musim panas, karena pada hari musim panas yang panjang di bagian paling utara bumi dapat menjamin pemberian pasokan makanan yang baik. Seperti pada pendekatan ramalan cuacamusim gugur dan dingin, banyak hewan bermigrasi ke selatan untuk mencari cuaca yang hangat pada musim dingin dan tersedianya makanan. Beberapa hewan bermigrasi setiap tahun dengan perjalanan pulang dan pergi dibuat dalam satu tahun, ada pula beberapa hewan mempunyai pola migrasi yang dapat dihubungkan pada pola cuaca. Pergerakan mereka bergantung pada curah hujan dan ketersediaan tumbuhan hijau. Terdapat



migrasi hewan yang dapat berlangsung selama beberapa tahun hanya untuk penyelesaian siklus berpindah dalam migrasinya. Banyak ilmuwan melihat migrasi hewan sebagai sebuah adaptasi. Hewan yang telah belajar untuk beralih ke lingkungan yang optimal adalah hewan yang selamat untuk melanjutkan spesies. 1.2 Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang di maksud dengan migrasi Hewan ? 2. Apa saja tipe-tipe migrasi Hewan ? 3. Apa yang menjadi factor penyebab terjadinya migrasi Hewan ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian migrasi hewan 2. Untuk mengetahui tipe-tipe migrasi Hewan 3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi factor penyebab tejadinya migrasi hewan



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Migrasi Migrasi dalam kehidupan hewan dapat didefinisikan sebagai pergerakan musiman yang dilakukan secara terus menerus dari satu tempat ke tempat lain dan kembali ke tempat semula, biasanya dilakukan dalam dua musim yang meliputi datang dan kembali ke daerah perkembangbiakan (Alikondra, 1990). Migrasi hewan adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli. faktor hewan bermigrasi merupakan biasanya untuk mencari makanan yang berlimpah dan tempat yang baik untuk berkembang biak. migrasi hewan musiman merupakan penomena yang paling menakjubkan dari elemen alam. Migrasi ada yang bersifat dispersal, artinya sejumlah hewan pindah dari habitat yang ditempati oleh induk dan keluarganya ke tempat lain sebagai akibat dari kepadatan populasi. Migrasi dapat pula terjadi meskipun kepadatan populasinya tidak padat, tetapi disebabkan oleh faktor lain, terutama faktor kondisi fisik lingkungannya, misalnya perubahan suhu dan persediaan sumber daya makanan. Migrasi yang disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan seringkali melibatkan hampir seluruh anggota populasi, misalnya burung yang bermigrasi dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan pada musim



dingin.



Secara



keseluruhan



migrasi



bertujuan



untuk



mempertahankan kelangsungan hidup hewan migran. Migrasi ini dapat dilakukan menurut garis lintang, ketinggian tempat maupun secara local.



Migrasi menurut garis lintang dapat terjadi dari mulai hanya beberapa kilometer sampai mencapai puluhan ribu kilometer. Tipe migrasi ini dilakukan oleh burung, ikan ataupun mamalia darat. Pada sekelompok burung yang melakukan migrasi, biasa dijumpai jenis pendatang tetap (permanent residents), jenis yang menetap selama musim panas (summer residents), biasanya pada musim berkembang biak, dan jenis yang berkunjung selama musim dingin (winter visitors) atau bukan musim perkembangbiakan. Ada pula jenis yang datang hanya sebentar dalam periode musim migrasi dan tidak melakukan perkembangbiakan (transient), ataupun jenis yang langka dan tidak teratur dijumpainya (accidentals).



2.2 Tipe-tipe migrasi Menurut Susanto (2008:190) migrasi dibedakan menjadi beberapa tipe, antara lain: A.



Migrasi Harian Migrasi harian disebut juga pergerakan harian, karena berbagai jenis



hewan dalam jangka waktu satu hari atau kurang untuk pergi dan kembali melakukan pergerakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hampir semua makhluk hidup melakukan kegiatan mereka mempunyai tempattempat yang jelas untk tempat tidur, berlindung, mencari makanan dan air, dan tempat berkembang biak. Jenis burung air yang paling menonjol dalam melakukan pergerakan harian di P. Rambut adalah pecuk padi (Phalacrocorax pygmaeus), yang tidur dan bersarang di hutan P. rambut dan pada waktu pagi maupun siang hari mencari makanan di perairan rawa,



sungai, ataupun tambak di P. Jawa. Pergerakan harian ini berlangsung dalam watu 24 jam dengan ritme teratur yang disebut ritme harian. Setiap jenis mempunyai pergerakan harian dengan pola dan jangkauan wilayah yang berbeda-beda. Sehingga luas wilayah untuk pergerakan harian juga



berbeda-beda,



tergantung



pada



jenis



hewan



dan



keadaan



lingkungannya. Ada beberapa jenis yang tinggal dan berkembang biak disuatu pulau dan mencari makanan di pulau yang lain yang terdekat, seperti yang dilakukan oleh burung-burung air yang hidup di P. Rambut. Sebaliknya kalong (Pteropus vampirus) yang hidup di P.Rambut , setelah matahari terbenam terbang menuju ke P. Jawa untuk mencari buah-buahan, dan kembali ke P.Rambut menjelang matahari terbit. Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari, terbang bersamaan dalam jumlah banyak, sehingga merupakan obyek yang sangat menarik, baik untuk penelitian maupun wisata. Namun dipihak lain, kalong dan burung pemakan ikan itu, oleh masyarakat pemilik kebun buah-buahan dan pemilik tambak dianggap sebagai hama. Pola pergerakan harian juga datat dipelajari pada larva-larva Charborus (serangga air); mereka meletakkan diri di dasar perairan selama siang hari dan kembali menuju ke permukaan air pada malam hari. Kelompok ikan salmon melakukan pergerakan harian yang dapat disebut sebagai migrasi vertical. Selama siang hari mereka tinggal di perairan dalam yang temperaturnya lebih dingin (5-10ºC) daripada temperatur di permukaan air. Pada waktu senja, mereka bergerak menuju ke permukaan air untuk mendapatkan makanannya dengan cara tinggal di permukaan air selama malam hari sambil mencari temperatur yang cocok (15ºC). Jenis ikan salmon termasuk golongan ektotermal, yaitu organisme yang laju pertumbuhannya sangat tergantung pada keadaan temperatur. Ikan salmon



memerlukan temperatur maksimum bagi kehidupannya, yaitu pada 15ºC. Kelompok ikan salmon ini menghendaki laju pertumbuhan yang tinggi, untuk mendapatkan hasil reproduki yang maksimum dan meningkatkan daya hidupnya. . Contohnya, plankton bergerak ke permukaan air pada siang hari dan turun ke tempat yang lebih dalam pada malam hari. Pada waktu ada di daerah permukaan plankton dapat menyerap sinar matahari sebanyakbanyaknya untuk fotosintesis, dan di tempat yang dalam dapat menghisap unsur-unsur mineral. Keluang dan kelelawar meninggalkan sarang atau liangnya untuk mencari makan pada malam hari, dan kembali pada pagi hari. Ketam pantai bergerak sesuai dengan gerakan air laut pada waktu pasang-naik dan pasang-surut. B.



Migrasi musiman Migrasi musiman disebut juga migrasi annual. Dalam hal ini,



waktu yang diperlukan hewan untuk pergi dan kembali, atau untuk menetap (sementara atau seterusnya) kurang lebih satu musim, sehingga dalam tahun yang sama hewan berada di dua tempat yang berbeda. Migrasi musiman adalah kegiatan migrasi yang disebabkan oleh perubahan iklim. Migrasi ini dapat dilakukan menurut garis lintang, ketinggian tempat maupun secara local. Migrasi menurut garis lintang dapat terjadi dari mulai hanya beberapa kilometer sampai mencapai puluhan ribu kilometer. Tipe migrasi ini dilakukan oleh burung, ikan ataupun mamalia darat. Pada sekelompok burung yang melakukan migrasi, biasa dijumpai jenis pendatang tetap (permanent residents), jenis yang menetap selama musim panas (summer residents), biasanya pada musim berkembang biak, dan jenis yang



berkunjung selama musim dingin (winter visitors) atau bukan musim perkembangbiakan. Ada pula jenis yang datang hanya sebentar dalam periode musim migrasi dan tidak melakukan perkembangbiakan (transient), ataupun jenis yang langka dan tidak teratur dijumpainya (accidentals). Migrasi musiman dapat dijumpai pada banyak hewan yang kondisi lingkungan habitatnya berubah secara musiman. Hewan-hewan pemakan rumput yang hidup di daerah dingin dan daerah beriklim sedang melakukan migrasi naik ke lereng gunung atau turun ke lembah secara musiman. Perpindahan ke tempat yang lebih tinggi atau lebih rendah disebut migrasi altitudinal. Misalnya rusa Amerika bergerak naik gunung pada musim panas dan turun gunung pada musim dingin. Perpindahan itu dilakukan untuk menghindari cuaca dingin di tempat tinggi pada musim dingin dan cuaca panas di dataran rendah pada musim panas. Migrasi itu tampaknya juga berhubungan dengan persediaan makanan. Migrasi musiman juga berlangsung secara latitudinal (migrasi latitudinal), artinya hewan pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan melintasi garis lintang bumi. Migrasi latitudinal sering kali dapat menempuh jarak yang sangat jauh, misalnya dari daerah kutub utara ke belahan bumi bagian selatan dengan melawati garis khatulistiwa. Pergerakan secara besar-besaran juga dapat terjadi untuk jenis yang jumlah anggotanya banyak, pada saat keadaan lingkungannya mengalami perubahan menjadi kritis, misalnya menyebabkan kekurangan persediaan makanan. Pada kondisi seperti ini mereka akan bergerak menuju wilayah yang cocok untuk memenuhi keperluan hidupnya. Pergerakan ini bila dilakukan secara teratur disebut migrasi, dan bila dilakukan dengan cara yang tidak teratur disebut nomad. Pergerakan hewan secara teratur di TN. Serengeti dimanfaatkan sebagai atraksi alam yang banyak diminati



wisatawan karena membentuk pemandangan ataupun fenomena alam yang khas dan unik. Setiap bulan Mei – Juni rombongan wildebeest dan zebra bergerak dari dataran rumput yangtidak ada kayu-kayunya di sebelah timur menuju ke tempat yang berair di koridor barat di tepi danau Victoria. Pawai Bos javanicushewan ini panjangnya mencapai 7-10 km. Keunikan proses ini adalah karena terjadinya seleksi alam, hewan yang telah tua dan sakit tertinggal di belakang barisan dan biasanya akan dimangsa oleh pemangsa. Migrasi menurut ketinggian tempat merupakan pergerakan hewan yang meliputi beberapa kilometer naik-turun gunung. Biasanya terjadi dalam hubungannya dengan kondisi salju, temperatur ataupun makanan. Migrasi semacam ini juga dapat dijumpai di kawasan TN. Bali Barat ataupun TN. Baluran. Pada waktu musim kemarau, jumlah makanan rusa (Cervus timorensis) di hutan musim sangat terbatas. Kekurangan makanan ini menyebaban terjadinya vegetasi selalu hijau sepanjang tahun. Di TN. Baluran dalam musim kemarau juga terjadi pergeseran wilayah pergerakan banteng



dibandingkan



dengan



musim



penghujan,



terutama



untuk



menyesuaikan dengan keadaan makanan dan air yaitu dari wilayah yang rendah ke daerah yang lebih tinggi. Menurut MacKinnon terdapat migrasi musiman pada mawas (orangutan) dari wilayah berbukit-bukit ke wilayah dataran rendah. Migrasi secara local terjadi pada lokasi yang tidak begitu luas, dan erat hubungannya dengan kondisi sumber air, makanan, serta pelindung. Migrasi secara local ini juga dilakukan oleh burung, ikan dan mamalia darat. Pada waktu musim kemarau populasi banteng di TN. Bali Barat bergerak dari wilayah Batugondang menuju sumber air di wilayah Tegal Bunder Timur (Alikodra, 1983). Pola migrasi hewan ini hanya dapat diketahui dengan cara melakukan penelitian lapangan dalam waktu yang cukup lama.



C.



Migrasi Lokal Migrasi lokal tidak melibatkan perubahan ketinggian tempat dan



tidak sampai melintasi garis lintang. Jarak yang ditempuh amat terbatas. Migrasi ini banyak dijumpai di daerah padang rumput dearah tropis yang musim penghujan dan kemaraunya berpengaruh terhadap persediaan air. Migrasi yang berkaitan dengan persediaan air itu dapat dijumpai di Taman Nasional Baluran, yang terletak di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Di Taman Nasional itu, persediaan air minum pada musim kemarau untuk hewan liar hanya ada di daerah pantai, yaitu di rawa atau sumber air. Pada sore dan malam hari hewan-hewan (kijang, babi hutan, kerbau, dan banteng) pergi ke rawa dan sumber air lain untuk minum. Hewan-hewan itu berada di daerah pantai, yang tertutup oleh hutan pantai, selama malam hari. Pada pagi hari, menjelang matahari terbenam hewan-hewan pergi ke arah kaki Gunung Baluran sambil merumput di savana. Selain itu ada pula yang disebut vagran, yaitu spesies yang bermigrasi di luar jadwal migrasi atau di luar jangkauan jalur migrasi. Ini sering disebut sebagai jenis migran tersasar. Misalnya, spesies tersebut mempunyai waktu migrasi Oktober-Desember, tetapi spesies vagran itu berkunjung di wilayah migrasinya pada bulan Mei atau Agustus. Atau spesies tersebut memiliki jalur ke wilayah Malaysia, tetapi beberapa jenis melakukan perjalanan soliter ke Sumatera atau Jawa. D.



Migrasi perubahan bentuk Untuk serangga yang mempunyai beberapa tingkat kehidupan (telur-



larva-stadium dewasa), terjadinya perpindahan lokasi relung adalah untuk menyesuaikan dengan keadaan bentuk tingkat kehidupannya. Perpindahan



organisme semacam ini dapat dianggap sebagai kegiatan migrasi. Misalnya ada beberapa jenis serangga yang larvanya hidup di air, setelah dewasa akan terbang sebentar ke udara dan meletakkan kembali telurnya di air. Migrasi perubahan bentuk juga dapat dilihat pada siklus hidup Fasciola dan Paramphistomum. Proses migrasi hewan sangat rumit, dan terjadi karena adanya interaksi antara ritme fisiologis (internal stimulant) dari organisme yang bersangkutan dengan kondisi lingkungan yang kritis (external stimulant). Untuk kepentingan pelestarian populasi diperlukan antara lain informasi tentang migrasi, termasuk pergerakan hariannya, sebagai data dasar untuk kepentingan penyusunan program pengelolaan.



2.3



Contoh hewan - hewan yang berimigrasi 1. Salmon.



salmon adalah sejenis ikan laut dari famili Salmonidae. Ikan lain yang satu famili dengan salmon adalah ikan Trout. Perbedaannya adalah pada migrasi hidup salmon dibandingkan dengan ikan trout yang menetap. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Terdapat suatu kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat yang sama di mana ia dilahirkan untuk berkembang biak. Salmon kembali ke perairan air tawar yang deras untuk berkembang biak. Metode navigasi yang dilakukannya kemungkinan dilakukan dengan indra penciuman ikan tersebut. Setengah dari salmon dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga minggu setelah berkembang biak. Untuk menaruh telur, salmon betina mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah bertekanan rendah untuk mengangkat kerikil agar tersapu arus, menciptakan celah baginya untuk menaruh telur. Populasi ikan salmon di alam liar terus menurun dalam dekade ini Faktor yang memengaruhi diantaranya: A. . Parasit yang tersebar dari peternakan salmon dengan jaring terbuka



B. Penangkapan secara berlebihan C. Proses penghangatan lautan dan sungai dapat menghambat proses berkembang biak dan meningkatkan penyebaran parasite D. Hilangnya habitat yang digunakan untuk berkembang biak, degradasi



arus



air,



dan



hilangnya



material



untuk



proses



berekembang biak ikan salmon ( misal: kerikil untuk menutupi kumpulan telur salmon ). E. Pembangunan bendungan dapat menghalangi laju ikan salmon menuju tempat berkembang biak.



2. Kepiting merah.



Kepiting merah berimigrasi untuk musim kawin dan berkembang biak.Awal musim hujan ( biasanya bulan Oktober/November ) memungkinkan kepiting ( kondisi yang lembab ) untuk menin Waktu migrasi mereka juga terkait dengan fase bulan. Selama migrasi ini, kepiting merah meninggalkan liang mereka dan melakukan perjalanan ke pantai untuk kawin dan bertelur. Perjalanan ini biasanya membutuhkan setidaknya satu minggu, dengan kepiting jantan biasanya tiba sebelum betina. Setelah di pantai, kepiting jantan menggali liang, yang mereka harus pertahankan dari kepiting-kepiting jantan lainnya. Perkawinan terjadi di atau dekat liang. Segera setelah kawin kepiting



jantan kembali ke hutan sementara betina tetap berada di liang selama dua minggu untuk bertelur. Pada akhir masa inkubasi, betina meninggalkan liang dan melepaskan telur mereka ke laut. Hal ini terjadi tepatnya pada pergantian pasang tinggi selama kuartal terakhir bulan. Kepiting-kepiting betina kemudian kembali ke hutan sementara larva kepiting menghabiskan 3-4 minggu di laut sebelum kembali ke darat sebagai kepiting remaja.gkatkan aktivitas mereka dan merangsang migrasi tahunan mereka. Puncak migrasi terlihat pada pagi dan sore hari, ketika cuaca dingin dan lebih teduh. Karena jika kepiting terjebak dalam panas, maka mereka dapat kehilangan kelembaban tubuh dan mati.



3. Kura-kura Hijau



Insting keibuan seekor kura-kura hijau memaksanya kembali ke tempat kelahiran untuk memulai kehidupan dengan keluarganya. Kura-kura hijau yang sedang hamil dapat berenang ribuan kilometer dari tempat berkembangbiak di Brasil menuju lautan Atlantik Selatan ke pulau Ascension.



2.4 Faktor penyebab terjadinya migrasi



A.Sifat satwa Migrasi yang terjadi pada satwa yang di sebabkan sifat satwa ini seperti : bermigrasi intuk mendapatkan pasangan atau untuk kawin dan berkembang biak . Salah satunya terjadi pada satwa Tonggeret. Setelah menghabiskan 17 tahun di dalam tanah, serangga bersuara nyaring, tonggeret akan bermigrasi menuju dunia luar untuk berkumpul bersama, bernyanyi, dan kawin. Penampilan mereka yang sinkron, efektif menjauhkan tonggeret dari pemangsa selama lima minggu kehidupan dewasanya. Jarak migrasi tonggeret beragam, mulai dari beberapa inci hingga ribuan kilometer.



B. Makanan Pada umumnya satwa kebanyakan migrasi untuk mendapatkan makaan sehinga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Di antara yang bermigrasi adalah jenis burung pemangsa. Mereka kerap dikategorikan sebagai top predator dalam piramida makanan, sehingga kadang disebut sebagai raptor, burung elang, atau alap-alap.Wildebeests,Hewan herbivora ini akan melakukan apa saja demi menemukan padang rumput yang lebih hijau yang merupakan sumber pakan baginya. Serengeti wildebeest beserta zebra dan rusa mampu berkelana ratusan kilometer dalam sebuah rombongan untuk menghindari musim kering di Tanzania dan Kenya demi mendapatkan makanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya



C.Faktor Tekanan Tekanan dapat disebabkan oleh padatnya populasi. Tersedianya makanan yang melimpah ruah dan ruang (teritorial) yang luas menyebabkan sebagian organisme melakukan migrasi (pindah) untuk menghindari kompetisi, terutama kompetisi intraspesies. D.Faktor Transportasi Transportasi baik berupa transportasi darat, laut dan udara dapat menjadi sarana suatu kelompok hewan untuk menempati suatu wilayah baru. Misalnya melalui kapal laut, kelompok tikus dapat berpindah dari satu pulau ke pulau lain. E·Faktor Perdagangan Satwa Jual beli satwa antar pulau atau antar benua merupakan salah satu penyebab terjadinya persebaran hewan di dunia. F·Faktor Rusaknya Habitat/ Ekosistem Asal Rusaknya habitat/ekosistem asal dapat disebabkan oleh bencana alam (gunung meletus, banjir badang, angina putting beliung, dll). Dengan rusaknya habitat/ekosistem asal maka memaksa hewan yang selamat untuk mencari habitat baru. G·Faktor Tersedianya Makanan



Makanan yang semakin berkurang karena berbagai sebab dapat mendorong sebagian besar populasi bermigrasi untuk menghindari bencana kelaparan. H.Faktor Predator Serangan dari populasi predator ganas dapat mendorong populasi mangsa untuk bermigrasi menjauh (menyelamatkan diri). I·Faktor Parasit Parasit dapat menyebabkan sebagian populasi yang masih sehatbermigrasi menjauh. J·Faktor Penyakit Penyakit ganas dapat menyebabkan wabah sehingga menyebabkan sebagian populasi yang sehat bermigrasi untuk menyelamatkan diri.



K·Faktor Kompetitor Saingan yang diperoleh dari populasi kompetitor yang terlalu kuat dan dominan menjadi pendorong populasi yang kalah bermigrasi menyingkir. L·Faktor Iklim



Gerakan berpindah hewan biasanya terkait dengan perubahan musim. Banyak hewan bermigrasi ke daerah utara selama bulan-bulan dalam musim panas. karena pada hari musim panas yang panjang di bagian paling utara dunia dapat menjamin pemberian pasokan makanan yang baik. Seperti pada pendekatan ramalan cuaca musim gugur dan dingin, banyak hewan bermigrasi ke selatan untuk mencari cuaca yang hangat pada musim dingin dan tersedianya



makanan.



hewan



mempunyai



'pola



migrasi



yang



dapat



dihubungkan pada pola cuaca' pergerakan mereka adalah bergantung pada curah hujan dan ketersediaan tumbuhan hijau. terdapat migrasi hewan yang dapat berlangsung selama beberapa tahun hanya untuk penyelesaian siklus berpindah dalam migrasinya. Factor migrasi yang terjadi karena iklim terjadi salah satunya pada satwa serangga, terutama spesies capung, kumbang, kupukupu dan ngengat. Jarak migrasi dapat bervariasi, tetapi kebanyakan melibatkan banyak individu. Terkadang individu yang bermigrasi dalam satu arah tidak kembali dan generasi selanjutnya mungkin bermigrasi ke arah yang berbeda.Contoh serangga yang bermigrasi adalah kupu-kupu monark yang bermigrasi dari Kanada selatan ke Meksiko tengah. Perubahan iklim berkala yang sangat ekstrim juga mendorong populasi yang tidak mampu beradaptasi tetapi mempunyai daya jelajah yang sangat tinggi untuk bermigrasi ke daerah yang lebih sesuai untuk hidupnya. Misalnya pada daerah yang memiliki 4 musim, pada musim dingin, bangsa burung melakukan migrasi. N·Faktor Manusia



Eksploitasi habitat yang dilakukan manusia secara membabi buta seperti penebangan hutan secara liar dapat menyebabkan rusaknya ekosistem suatu populasi. Hal tersebut memacu hewan untuk keluar dari hutan seperti ke perkampungan penduduk. O·Faktor Mencari Pasangan Pada saat musim kawin, hewan jantan yang mengalami ekstrus (birahi) akan pergi ke tempat/ daerah yang terdapat hewan betina untuk melakukan kopulasi (perkawinan) P·Faktor Jembatan/ Teruzan Jembatan penghubung antar pulau ataupun teruzan antar benua dapat menjadi sarana bagi hewan untuk melakukan migrasi terutama bagi hewan darat. Q·Faktor Pencemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan dapat berupa pencemaran air, udara, maupun tanah. Pencemaran dapat menyebabkan tercemarnya lingkungan yang berbahaya bagi kelangsungan hidup hewan di daerah tersebut. Sehingga memacu hewan untuk mencari tempat yang tidak tercemar. R·Faktor Potensi Berbiak yang Tinggi



Daya dukung lingkungan pada daerah asal tidak memungkinkan hewan untuk berbiak secara optimal. Untuk itu, hewan akan mencari tempat baru yang mendukung untuk berbiak secara optimal. S·Faktor Ruang di Tempat Asal Ruang/ daerah territorial di tempat asal yang semakin menyempit mendorong hewan untuk mencari daerah territorial yang lebih luas.



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan 1. Migrasi dalam kehidupan hewan dapat didefinisikan sebagai pergerakan musiman yang dilakukan secara terus menerus dari satu tempat ke tempat lain dan kembali ke tempat semula, biasanya dilakukan dalam dua



musim



yang



meliputi



datang



dan



kembali



ke



daerah



perkembangbiakan.Migrasi hewan adalah sebuah gerakan periodik hewan dari tempat di mana ia telah tinggal ke daerah yang baru dan kemudian melakukan perjalanan kembali ke habitat asli 2. Tipe-tipe migrasi  Migrasi Harian  Migrasi musiman  Migrasi lokal  Migrasi perbahan bentuk



3. Faktor penyebab terjadinya migrasi  Iklim  Sifat satwa  Makanan  Dsb.



3.3 Saran Demikian makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami perlukan untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.



DAFTAR PUSTAKA



Campbell, Neil A. dkk.2004.Bioogi Jilid III(ed.5).Jakarta:Erlangga http://dasarburung.wordpress.com/2007/10/10/migrasi-burung-pemangsa/. Diakses tanggal 13 februari 2017 Sukmantoro, Wishnu. 2007. Migrasi Burung Pemangsa Asia. Susanto, Pudyo. 2000. Pengantar Ekologi Hewan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional.