Makalah Mikroskop [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MIKROSKOP MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknik Laboratorium yang dibina oleh Ibu Betty Lukiati oleh : Ananda Febrilina Subiantara Dewi Maspufah Elya Khunazatus Shima



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Agustus 2014



Kata pengantar Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat –Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini,dengan judul mikroskop.Makalah ini ditulis dan disusun dengan metode library research(kepustakaan). Kami menyadari penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan.oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,kami membuka diri bila ada koreksi-koreksi dan kritikankritikan konstruktif dari pembaca makalah ini. Terakhir kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan makalah ini.Mudah-mudahan Allah SWT,selalu menjaga dan membimbing dalam setiap langkah kita,sehingga dalam kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari rahmat dan hidayah Allah SWT.Akhirnya,semoga makalah ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi muda bangsa.Amin



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................... ........... DAFTAR ISI..................................................................................................... .......... BAB I PENDAHULUAN................................................................................. .......... 1.1 Latar Belakang.......................................................................... ............. 1.2 Rumusan Masalah........................................................................... ........ 1.3 Tujuan Penulisan......................................................................... ........... BAB II PEMBAHASAN................................................................................... ......... 2.1 Pengertian Mikroskop............................................................................



2.2 Sejarah Mikroskop................................................................................. 2.3 Jenis-Jenis Mikroskop............................................................................ 2.4



Bagian – Bagian Mikroskop Dan Fungsinya.....................................



2.5 Prinsip Kerja Mikroskop......................................................................... 2.6 Cara Penggunaan dan Perawatan Mikroskop......................................... 2.6.1Langkah-langkah Sebelum Penggunaan....................................... 2.6.2 Cara membawa dan merawat Mikroskop..................................... BAB III PENUTUP.......................................................................................... ........... 3.1 Kesimpulan...................................................................................... ....... 3.2 kritik dan saran........................................................................................ Daftar Pustaka............................................................................................ .................. Lampiran.......................................................................................... ...........................



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Ada 2 macam micrometer yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Alat ini dapat berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan mikroskop. Sedangkan mahasiswa sendiri tidak semua nya mengerti tentang permasalahan diatas. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop, bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop. 1.2 RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan mikroskop 2. Bagaimana sejarah penemuan mikroskop 3. Sebutkan jenis – jenis mikroskop 4. Sebutkan bagian – bagian dan fungsinya pada mikroskop 5. Bagaimana cara kerja serta sifat bayangan dari mikroskop. 1. 3 TUJUAN PENULISAN



Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Agar kita dapat mengetahui defenisi dari mikroskop 2. Agar kita dapat mengetahui sejarah dari mikroskop 3. Mengetahui jenis – jenis mikroskop 4. Mengetahui bagian – bagian serta fungsinya masing – masing dari mikroskop 5. Mengetahui cara kerja dan sifat bayangan dari mikroskop. BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN MIKROSKOP Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula. 2.2 SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP Mikroskop pertama kali dikembangkan pada abad ke 16 menggunakan lensa sederhana untuk mengatur cahaya biasa. Pertama kali perbesaran terbatas kira-kira 10 kali dari ukuran objek sebenarnya. Setelah mengalami perbaikan akhirnya perbesaran bisa mencapai 270 sampai 400 kali. Penemu sel dalam susunan organisme adalah bersamaan dengan munculnya pemakaian mikroskop, yaitu Mikroskop Cahaya ( mikroskop yang sering digunakan dalam biologi ), okuler baik yang berlensa tunggal atau dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler maupun yang berlensa ganda atau yang dikenal dengan nama Mikroskop Binokuler. Sesungguhnya untuk meneliti sejarah pemakaian mikroskop dengan perbaikan-perbaikan yang sangat sulit. Dapat dianggap bahwa penemuan alat-alat optik yang pertama adalah sudah merupakan pangkal penemuan dari mikroskop. Penggunaan sifat-sifat optik suatu permukaan yang



melengkung sudah dilakukan oleh Euclid ( 3000SM ), Ptolemy ( 127-151 ), dan oleh Alhazan pada awal abad ke-11, tetapi pemakaian praktis alat pembesaran optik belum dilakukan. Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco mempergunakan lensa untuk melihat bendabenda yang kecil. Kakak beradik pembuat kaca mata bangsa Belanda yang bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan pemakaian dua buah lensa cembung dalam sebuah tabung. Penemuan ini dianggap sebagai prototip dari mikroskop. Tahun 1610 Galileo dengan kombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah untuk pertama kalinya berhasil digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana. Tahun 1632-1723, Anthony van Lauwenhoek dapat membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang memuaskan untuk melihat benda-benda yan kecil. Walaupun demikian terdapat keterbatasan kemampuan sebuah mikroskop dalam daya urainya. Hal tersebut terlihat jelas dalam sebuah rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu. Dari keterbatasan daya urai sebuah mikroskop, apabila dianalisis dengan menggunakan rumus Abbe, ternyata tidak terlalu dipengaruhi oleh lensa mikroskop, melainkan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai. Pada awal abad ke-17 telah ditemukan mikroskop dengan bentuk lensa tunggal. Cara menggunakan mikroskop ini adalah dengan meletakkan objek yang diperiksa pada ujung jarum dan sisi lain lensa dibawa kedekat mata. Dengan menekan atau mengendorkan jarum didepan lensa, maka akan diperoleh titik fokusnya. Setelah kemajuan dalam bidang teknologi maka bermuncullanlah berbagai tipe mikroskop modern. Mikroskop modern meliputi mikroskop cahaya, mikroskop ultraviolet, mikroskop fluerense, mikroskop elektron, dan mikroskop akustik. 2.3 JENIS – JENIS MIKROSKOP Ada beberapa jenis mikroskop dimana mikroskop ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing yaitu : 1. Mikroskop Elektron Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan p[embesaran objek serta resolusi yang jauh lebih



bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetikmyang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Macam –macam mikroskop elektron: Mikroskop transmisi elektron (TEM) Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM) Mikroskop pemindai electron Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM) Mikroskop refleksi elektron (REM) (Mikroskop wikipeda 27/09/2007) 2. Mikroskop Stereo Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokos. 3. Mikroskop Fase kontras Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya yaitu tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit.. apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwwarnai dan



tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nucleus dalam sel, nucleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapaat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dngan demikian nucleus (dan unsure lain0 yang sejauh ini tak dapap dilihat menjadi dpat dilihat 4. Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari. Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likrskop yang terdpat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfugsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untukk mendukung terciptanya pencahayaan padda objek yang akan difokus, sehinga pengaturrnnya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfatjika daya pisah mikroskop kurang baik. 5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)



Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknk ini protein anttibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksut ada dan dilihat oleh antibody yang ditandai dengan pewarna pendar. 6. Mikroskop medan-gelap Mikroskop medan gelapdigunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya mikrskop majemuk. Mikroskop medanGelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat. Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat. 7. Mikroskop Ultraviolet Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Batas daya pisah lalu menjadium. Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya9photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari. 2.4 BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP DAN FUNGSINYA Bagian-bagian Mikroskop ialah sebagai berikut :



Fungsi bagian-bagian mikroskop :  Lensa Okuler untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif  Tabung Mikroskop untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan  Tombol pengatur fokus kasar untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat  Tombol pengatur fokus halus untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat  Revolver untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan  Lensa Objektif untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.  Lengan Mikroskop untuk pegangan saat membawa mikroskop  Meja Preparat untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati  Penjepit Objek Glass untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.  Kondensor Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop  Diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop



 Reflektor/cermin untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.  Kaki Mikroskop untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.



2.5



PRINSIP KERJA MIKROSKOP Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur



serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali. Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal. Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.



2.6 CARA PENGGUNAAN DAN PERAWATAN MIKROSKOP 2.6.1



Sebelum



menggunakan



melakukan mikroskop



pemeriksaan cahaya



maka



memperhatikan langkah-langkah berikut :



dengan harus



1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pengguna.agar lebih mudah melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop. Pastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan dan peralatan yang telah siap dipakai, kemudian lakukan pengaturan pencahayaan.



2.Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat objek (preparat/ sediaan) melalui mikroskop gunakan lensa objektif. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver.



3. Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat ( lapangan pandang ).



4. Letakkan kaca benda ( object glass ) beserta objek yang akan diamati (preparat/sediaan) pada meja objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada pada lapangan pandang. Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek. Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya tetapi meja objek (Hati-hati.! Jangan sampai lensa objektif menyentuh/ membentur gelas benda. Hal ini dapat menyebabkan lensa objektif tergores).



5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil di lihat dari lensa okuler.Untuk mempertajam putarlah pemutar halus .Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal ini terjadi maka kamu harus mengulangi dari awal.



6. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab. 2.6.2 Cara membawa mikroskop dengan baik adalah :



Cara membawa mikroskop : 1. Pegang tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya. 2. Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop. 3. Jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini di lakukan. Perawatan Mikroskop Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan baik. 1. Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastik atau masukkan pada kotaknya agar terhindar dari debu. 2. Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban. 3. Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol. Lakukan dengan hatihati karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas.



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Mikroskop mempunyai beberapa macam jenis diantaranya yaitu . Mikroskop Cahaya, electron, medan gelap, fase kontras, pender, sederhana dll. Sifat bayangan dari mikroskop yaitu baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan



sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mulamula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar. 3.2 KRITIK DAN SARAN Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan saran serta kritik dari pembaca yang sifatnya membangun agar penulisan makalah – makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA



Abercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga. Anonim. 2010. Mikroskop. http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop. Diakses tanggal 19 Nopember 2010 Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga. Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta. Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.



Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar. W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali



Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas ,depkes 1991



Lampiran:



Mikroskop monokuler



Mikroskop Biasa



Mikroskop Elektron