MAKALAH Organisasi Dan Manajemen Perusahaan Industri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI



Mata Kuliah : Organisasi Dan Manajemen Perusahaan Industri Dosen Pengampu : Zaenal Arifin, ST., MT Disusun Oleh : Elsa Berliani NPM : 18.01.0.059



UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK 2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai yang diharapkan.Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan makalah “Organisasi Dan Manajemen Perusahaan Industri”, suatu materi yang dibahas dalam pelajaran Organisasi Dan Manajemen Perusahaan Industri. Dimana tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memperdalam pengertian serta pemahaman penulis khususnya, serta masyarakat umumnya yang akan membaca makalah yang telah penulis susun ini. Dan makalah ini menjadi tugas UTS penulis sebagai mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Organisasi Dan Manajemen Perusahaan Industri. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Demikian makalah ini penulis buat semoga bermanfaat kedepannya.



Batam, 3 November 2019



Penulis



2



DAFTAR ISI



COVER …………………………………………………………..……… 1 KATA PENGANTAR …………………………………………………… 2 DAFTAR ISI …………………………………………………………….. 3 BAB I 1.1



Latar Belakang……………………....……………………. 4



1.2



Rumusan Masalah………………………………………… 4



1.3



Batasan Masalah………………………………………….. 5



1.4



Tujuan……………………………………………………. 5



1.5



Manfaat.……………………………………….….………. 5



1.6



Sistematika Penulisan…………………………………….. 5



BAB II 2.1



Organisasi………………...…….………………………..... 7



2.2



Manajemen……..…...…………………………………….. 13



2.3



Struktur Organisasi Koperasi Mandiri Sejahtera………..... 17



2.4



Perencanaan Dalam Perusahaan………………………….. 18



BAB III 3.1



Kesimpulan ………………………………………………. 21



3.2



Saran ……………………………………………………… 22



DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….…… 23



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Evolusi organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru professional-



manajer.Manajemen



professional



bukanlah



berdasarkan



pemilikan,



tetapi



berdasarkan skill (keterampilan/keahlian) yang diperoleh dari pegetahuan dan pengalaman.Manajemen terdapat dalam semua organisasi, bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau instansi pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan ciri-ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan dalam semua instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa setiap organisasi itu mengembangkan kebudayaan internalnya (cara beroperasinya) sendiri yang mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu dapat dilaksanakan secara efektif. Kebudayaan organisasi itu menyangkut perangkat nilai, kepercayaan dan pemahaman yang penting yang dimiliki bersama oleh para anggotanya. Manajemen sangat berhubungan erat dengan organisasi artinya tidak ada sebuah organisasi tanpa ada manajemen sehingga organisasi tersebut adalah tempat manajemen itu akan berperan aktif



karena organisasi membutuhkan



pengolahan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan yang diperuntukan mendapat suatu kesatuan tujuan utama dari organisasi itu sendiri jadi organisasi tanpa manajemen yang baik akan mengakibatkan rutinitas organisasi tidak dapat bertahan lama atau dengan kata lain akan pincang jika salah satunya hilang. Salah satu peranan penting dari manajemen adalah membentuk kebudayaan organisasi. Gaya(style) manajemen adalah cara khas (distincitive manager) seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya.Kemudian timbul pertanyaan apakah yang dimaksud manajemen dan organisasi itu. 1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat memberika



rumusan masalah diantaranya : 1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi?



4



2. Apakah yang dimaksud dengan manajemen? 3. Bagaimanakah contoh struktur organisasi di perusahaan? 4. Apa perencanaan yang digunakan dalam perusahaan? 1.3



Batasan Masalah Agar tidak terjadi kesalahan dalam pembahasan materi maka, batasan



makalah ini diantaranya : 1. Organisasi yang dibahas berdasarkan pemahaman penulis terhadap tempat penulis dipekerjakan. 2. Organisasi dan manajemen yang penulis bahas berpusat pada perusahaan yang terletak di Batam. 1.4



Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai pada pembahasan makalah ini,



diantaranya : 1. Memahami penjelasan mengenai organisasi 2. Memahami penjelasan mengenai manajemen 3. Memahami bagaimana struktur organisasi di perusahaan 4. Memahami perencanaan dalam perusahaan 1.5



Manfaat Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat



pembuatan makalah ini agar dapat mengetahui: 1. Organisasi secara keseluruhan 2. Manajemen secara keseluruhan 3. Struktur organisasi yang digunakan di perusahaan 4. Perencanaan dalam perusahaan 1.6



Sistematika Penulisan Untuk memahami lebih jelas makalah ini, maka materi-materi yang tertera



pada makalah ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan makalah, manfaat makalah, dan sistematika penulisan. BAB II PEMBAHASAN



5



Bab ini berisikan pembahasan mengenai organisasi, manajemen, struktur organisasi di perusahaan, serta perencanaan yang di terapkan di perusahaan. .



BAB III PENUTUP



Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Berisikan kumpulan sumber referensi penulis dalam pembuatan makalah ini, yang berupabuku



maupun



makalah



yang



terdapat



dalam



internet.



6



BAB II PEMBAHASAN 2.1



Organisasi A. Pengertian Organisasi Organisasi berasal dari kata organon (yunani) yang berarti alat.Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompokkelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan”. Dan dengan demikian, Organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan mersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membangun sebuah perusahaan, adalah : a.



Perencanaan (Planning)



b.



Pengorganisasian (Organizing)



c.



Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading)



d.



Pengawasan dan Pengendalian (Controlling) Fungsi Perencanaan (Planning) Dalam membangun sebuah perusahaan fungsi dari perencanaan



sangatlah penting. Karena menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan dating dan untuk



7



menentukan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam Fungsi Perencanaan: -



Menetapkan tujuan dan target bisnis.



-



Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut.



-



Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan.



-



Menetapkan standar/indicator keberhasilan dalam pecapaian tujuan dan target bisnis



Fungsi Pengorganisasian Merupakan proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan organisasi. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam Fungsi Pengorganisasian : -



Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.



-



Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab.



-



Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.



-



Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat



Fungsi Pengarahan dan Implementasi Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan



tanggung



jawabnya



dengan



penuh



kesadaran



dan



produktivitas yang tinggi. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi:



8



-



Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien daam pencapaian tujuan.



-



Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.



-



Menjelaskan kebijaksanaan yang ditetapkan



Fungsi Pengawasan dan Pengendalian Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Adapun kegiatan yag dilakukan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : -



Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan.



-



Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.



-



Melakukan bebagai alternative solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis



B. Struktur Organisasi Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam manajemen untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh Organisasi.Pengorganisasian ini berkaitan dengan pengelompokan kegiatan, pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan mendelegasikannya kepada individu ataupun unit tertentu untuk menjalankannya sehingga diperlukan penyusunan struktur organisasi yang memperjelas fungsi-fungsi setiap bagian dan sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut. Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan posisi pekerjaan dalam Organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan wewenangnya.



9



Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks. 



Struktur Organisasi Fungsional Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization)



merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi.Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan.Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja. Contoh Struktur Organisasi Fungsional







Struktur Organisasi Divisional Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah



Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.



10



Contoh Struktur Organisasi Divisional







Struktur Organisasi Matriks Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan



kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut.Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan



atau



tugas



proyek-proyek



organisasi



yang



ditugaskan



kepadanya.Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan



yaitu



pimpinan



di



unit kerja



Fungsional



dan



pimpinan



proyek.Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional. Contoh Struktur Organisasi Matriks



C. Prinsip – Prinsip Organisasi Dalam Pelaksanaan organisasi harus berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi,yaitu prinsip perumusan tujuan,prnsip pembagian kerja,prinsip



11



pendelegasian kekuasaan/wewenang,prinsip tingkat pengawasa,prinip rentan manajemen,prinsip kesatuan perintah,dan prinsip koordinasi. 1. Prinsip Perumusan Tujuan Sebelum suatu organisasi/badan/lembaga,langkah hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat tujuan dibentuknya organisasi/badan.lembaga tersebut. Tujuan yang dibuat haruslah sangat jelas karena tujuan tersebut yang akan menentukan hal-hal yang harus diperbuat atau dilakukan oleh organisasi yang telah terbentuk tersebut. 2. Prinsip Pembagian Kerja Dalam penata laksanaan kegiatan oragnisasi kita harus melakukan pembagian



tugas/kerja/unit



untuk



menghindari



kemungkinan



adanya



pekerjaan yang tertumpuk dan terjadinya kelalai dalam pekerjaan pada sebuah unit kerja organisasi. 3. Prinsip Pendelegasian Kekuasaan/Wewenang Dalam menjalankan kegiatan,suatu unit harus diberi kekuasaan/ untuk melaksanakan tugas tugasnya agar dapat dimintai pertanggung jawabannya. 4. Prinsip Tingkat Pengawasan Berjalannya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan,harus kita pastikan untuk selalu menjalankan dan melaksanakan sistem pengawasan, karena jika sistem pengawasan tidak ada maka tidak mungkin sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya dengan maksimal. Maka karena itu,pembuatan organisasi harus memperhatikan aspek dari kemudahan sistem pengawasan. 5. Prinsip Rentang Manajemen Dalam suatu organisasi perlu kita perhatikan suatu efektivitas dan sebuah efisiensi dari seorang pemimpin yang dapat membawahi beberapa orang yang dibawahinya



sehingga



seorang



pemimpin



dapat



melakukan



tugas



kepemimpinannya secara efektif,efisien dan maksimal serta dapat melakukan tugas pengawasan secara optimal. 6. Prinsip Kesatuan Perintah Dalam menjalankan sebuah organisasi,seseorang bawahan biasanya mempunyai seorang bos atau atasan. Dari bos tersebutlah kita menerima



12



perintah dan kepada bos tersebutlah kita memberikan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan pekerjaan kita. 7. Prinsip Kordinasi Prinsip kordinasi ada usaha untuk mengarahkan seluruh kegiatan unit-unit organisasi



agar



tertuju



pada



pencapaian



tujuan



organisasi



secara



keseluruhan.Adanya pembagian tugas kepada unit unit kerja tersebut terkadang tanpa kita sadari menimbulkan kecenderungan untuk memisahkan diri dari tujuan organisasi secara keseluruhan.Untuk itu, koordinasi diperlukan agar kita terhindar dari sebuah konflik, dengan mengurangi duplikasi tugas, mengurangi pengangguran, dan memperkuat kerjasama. 2.1



Manajemen A. Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa inggris “management” yang berasal dari kata dasar “manage”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran” atau “pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusaahaan dan organisasi. Pengertain manajemen menurut para ahli, Horold Koontz dan Cyril O’donnel, Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Menurut R. Terry, Manajemen merupakan suatu proses



khas



yang



terdiri



dari



tindakan-tindakan



perencanaan,



pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu kepada suatu proses mengkoordinasi



dan



mengintegrasikan



kegiatan-kegiatan



kerja



agar



diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang berjalan terus atau kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan oleh para manager.



13



B. Fungsi Manajemen Ada fungsi utama manajemen menurut George R.Terry (Modul Pengayaan Ekonomi Peminatan untuk SMA/MA, halaman. 28) yaitu : 1. Memimpin (Leading) Tugas seorang manajer adalah agar orang lain bertindak untuk tujuan organisasi. fungsi ini meliputi: a. Mengambil keputusan (decision maker); b. Melakukan komunikasi (communicating); c. Memberikan motivasi (motivating); d. Memilih orang-orang (selecting people); e. Mengembangkan orang lain (developing people) melalui penilaian hasil kinerja, memberikan saran dan pemberian latihan atau training. 2. Merencanakan (Planning) Tugas dan kegiatan utama pencanaan meliputi : a. Forecasting atau meramalkan untuk waktu yang akan datang; b. Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting); c. Programming (membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian target; d. Schedulling (mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table); e. Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya); f. Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan pekerjaan; g. Estabilishing and Interpreting Policies (menetapkan dan menafsirkan kebijakan-kebijakan pelaksanaan pekerjaan) 3. Menyusun (Organizing) Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerjaan sehingga dilaksanakan lebih efektif dan efisien meliputi: a. Design Organization Structure (Desain Struktur Organisasi), b. Menentukan job description dari masing-masing jabatan untuk mencapai sararan organisasi;



14



c. Delegating Responsibility and Authority (mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang) menetapkan pertangungjawaban untuk hasil yang dicapai; d. Estabilishing Relationship (menetapkan hubungan-hubungan yang membedakan antara atasan dan staff); e. Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya manusia guna pencapaian sasaran; 4. Mengawasi (Controlling) Melakukan pengawasan, pengendalian dan pengamatan meliputi: a. Developing Performance Standard (perkembangan pekerjaan); b. Measuring Performance (pengukuran hasil pekerjaan); c. Taking Corrective Action (melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi kesalahan); Setiap fungsi manajemen atau seorang manajer harus mempunyai keempat keahlian diatas dan harus mampu menerapkannya dalam suatu kegiatan organisasi yang terpadu untuk mencapai tujuan utama perusahaan sesuai dengan prinsip manajemen. C. Prinsip Manajemen Prinsip manajemen pada dasarnya merupakan inti dari keberhasilan manajemen untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Henry Fayol mengungkapkan bahwa terdapat 14 prinsip manajemen, yaitu: 1. Pembagian kerja (division of work), disesuaikan dengan keahlian yang dimiliki secara objektif sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan efektif. Dalam hal ini penempatan karyawan sebaiknya menggunakan prinsip right man in the right place. 2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility), tiap karyawan memiliki wewenang tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya, yang juga diimbangi dengan tanggung jawab dari setiap pekerjaan yang dilakukan. 3. Disiplin, tiap karyawan harus memiliki disiplin diri dalam melaksanakan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab.



15



4. Kesatuan perintah (unity of command) , perintah yang diterima harus memiliki tujuan yang sama meski berasal dari orang yang berbeda, agar tidak terjadi kebingungan dalam pelaksanaan pekerjaan. 5. Kesatuan pengarahan (unity of direction) , karyawan memerlukan pengarahan yang tepat agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tepat sasaran. 6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri, karyawan harus menyadari bahwa keberhasilan organisasi atau perusahaan akan berpengaruh pula terhadap dirinya sehingga mengusahakan dan memberikan yang terbaik untuk kepentingan organisasi. 7. Penggajian



pegawai,



kompensasi



yang sesuai



akan



memberikan



kedisiplinan dan semangat bekerja yang tinggi bagi masing-masing karyawan. 8. Pemusatan (centralization), tanggung jawab akhir dari suatu organisasi atau perusahaan berada pada tingkatan manajer puncak (top manajer) yang memiliki wewenang tertinggi. 9. Hirarki, adanya pembagian kerja akan menimbulkan hirarki dalam suatu susunan organisasi atau perusahaan. 10. Ketertiban (order) , ketertiban dalam pekerjaan sangat penting untuk menghindari kekacauan yang dapat menghambat pelaksanaan operasional perusahaan atau organisasi. 11. Keadilan dan kejujuran , terkait dengan moral karyawan yang harus dimiliki oleh semua lapisan organisasi atau perusahaan. 12. Stabilitas kondisi karyawan, kestabilan kondisi perlu dijaga agar tidak mengganggu performa karyawan yang pada akhirnya mengambat pencapaian tujuan. 13. Prakarsa



(initiative),



prakarsa



timbul



ketika



seseorang



berusaha



menyelesaikan hal-hal yang semestinya dilakukan agar memberikan hasil yang maksimal. 14. Semangat kesatuan dan semangat korps (espirts de corps), rasa senasib sepenanggungan akan memberikan semangat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang diharapkan.



16



2.3



Struktur Organisasi Koperasi Mandiri Sejahtera



Profil Badan Usaha Nama Perusahaan



: Koperasi Mandiri Sejahtera



Tahun Berdiri



: 2010



Produk



: Jasa



Visi Menjadi institusi usaha yang terbaik dalam mendukung perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan Anggota dan menjadi suatu usaha koperasi yang mandiri, terbuka, berkembang, professional dan terpercaya. Misi 1. Mengembangkan usaha usaha yang menguntungkan dalam upaya menopang kegiatan dalam mensejahterakan pensiunan. 2. Memberikan pelayanan yang optimal kepada pensiunan dan pegawai PT.Kimia Farma. 3. Melakukan Diversifikasi Bisnis yang menguntungkan Koperasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Berperan Aktif dalam pengembangan kegiatan Usaha Nasional, khususnya Koperasi / Badan Usaha lain, melalui kerja sama yang saling menguntungkan.Struktur Organisasi.



17



Perancangan dan Perencanaan Koperasi Mandiri Sejahtera Dalam jangka pendek, diharapkan badan usaha ini mampu memberikan pelayanan terbaik atas jasa layanan, aktif dalam acara sosial Sedangkan jangka panjang ialah meningkatkan Profitabilitas dan Produktifitas untuk menambah laba.Mampu bersaing dengan perusahaan dibidang jasa lainnya.Mampu menambah anggota untuk bergabung. 2.4



Perencanaan Dalam Perusahaan A. Pengertian Perencanaan Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan



oleh manajer pada semua tingkatan, meski skala atau lingkup rencananya berbeda sesuai dengan level manajerialnya.Kendati menyusun rencana yang sifat dan lingkupnya berbeda, setiap manajer harus mengkoordinasikan rencananya dengan rencana yang bersifat lebih luas agar tidak terjadi kontradiksi penetapan tujuan antar unit kerja dan antar bagian yang lebih tinggi. Memilahkan lingkup rencana tersebut adalah untuk membentuk sebuah mata rantai Sarana -Tujuan yang menghubungkan antara aktifitas organisasi sehari-hari dengan pencapaian tujuan secara keseluruhan. B. Fungsi Perencanaan Pada dasarnya fungsi perencanaan adalah untuk membantu proses pengambilan keputusan terbaik yang sesuai dengan tujuan organisasi. Pada pelaksanaannya, proses perencanaan yang dilakukan seorang manajer harus menjawab pertanyaan 5W dan 1H, yaitu: 



What: Apa tujuan yang ingin dicapai organisasi?







Why: Mengapa hal tersebut menjadi tujuan organisasi?







Where: Dimana lokasi yang paling tepat untuk mencapai tujuan tersebut?







When: Kapan pekerjaan harus diselesaikan agar tujuan tercapai (berhubungan dengan jadwal)?



18







Who: Siapa orang-orang yang tepat yang harus dipilih untuk melaksanakan pekerjaan sehubungan dengan tujuan organisasi?







How: Bagaimana metode atau cara melaksanakan pekerjaan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi?



Intinya, perencanaan berfungsi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan organisasi.Dengan begitu maka dapat dilakukan upaya mengidentifikasi



berbagai



hambatan,



melakukan



koreksi



terhadap



penyimpangan sesegera mungkin, sehingga organisasi dapat dikendalikan dengan baik. C. Fungsi Perencanaan Setiap organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, dan tentu saja perencanaan yang dibuat akan berbeda-beda. Namun, pada dasarnya tujuan organisasi melakukan perencanaan adalah untuk: -



Mengantisipasi dan beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi.



-



Memberikan arahan (direction) kepada para adiminitrator maupun non administrator agar berkerja sesuai dengan rencana.



-



Menghindari atau setidaknya meminimalisir potensi terjadinya tumpang tindih dan pemborosan dalam pelaksanaan perkerjaan.



-



Menetapkan standar tertentu yang harus digunakan dalam bekerja sehingga memudahkan dalam pengawasan atau kontrol.



D. Jenis – Jenis Perencanaan Secara umum, perencanaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu berdasarkan ruang lingkupnya, berdasarkan tingkatannya, dan berdasarkan jangka waktunya. Adapun penjelasan jenis-jenis perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup 



Rencana strategis (strategic planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya terdapat uraian mengenai kebijakan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Umumnya jenis perencanaan seperti ini sangat sulit untuk diubah.



19







Rencana taktis (tactical planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya terdapat uraian tentang kebijakan yang bersifat jangka pendek, mudah disesuaikan aktivitasnya selama tujuannya masih sama.







Rencana terintegrasi (integrated planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya terdapat penjelasan secara menyeluruh dan sifatnya terpadu.



2. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan 



Rencana induk (master plan), yaitu perencanaan yang fokus kepada kebijakan organisasi dimana di dalamnya terdapat tujuan jangka panjang dan ruang lingkupnya luas.







Rencana operasional (operational planning), yaitu perencanaan yang fokus kepada pedoman atau petunjuk pelaksanaan program-program organisasi.







Rencana harian (day to day planning), yaitu perencanaan yang di dalamnya terdapat aktivitas harian yang bersifat rutin.



3. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu 



Rencana jangka panjang (long term planning), yaitu perencanaan yang dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 10 – 25 tahun.







Rencana



jangka



menengan (medium



range



planning),



yaitu



perencanaan yang dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 5 – 7 tahun. 



Rencana jangka pendek (short range planning), yaitu perencanaan yang dibuat dan hanya berlaku selama kurang lebih 1 tahun.



20



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Organisasi memiliki pengertian sekelompok orang yang secara formal



dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja. Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen. Dengan demikian, istilah manajemen mengacu kepada suatu proses mengkoordonai dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Pada umumnya, fungsi manajemen dibagi menjadi beberapa fungsi, yaitu merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Manajemen sangat berhubungan erat dengan organisasi artinya tidak ada sebuah organisasi tanpa ada manajemen sehingga organisasi tersebut adalah tempat manajemen itu akan berperan aktif



karena organisasi membutuhkan



pengolahan, penyusunan, pengarahan dan pengawasan yang diperuntukan mendapat suatu kesatuan tujuan utama dari organisasi itu sendiri jadi organisasi tanpa manajemen yang baik akan mengakibatkan rutinitas organisasi tidak dapat bertahan lama atau dengan kata lain akan pincang jika salah satunya hilang. Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan oleh manajer pada semua tingkatan, meski skala atau lingkup rencananya berbeda sesuai dengan level manajerialnya.Kendati menyusun rencana yang sifat dan lingkupnya berbeda, setiap manajer harus mengkoordinasikan rencananya dengan rencana yang bersifat lebih luas agar tidak terjadi kontradiksi penetapan tujuan antar unit kerja dan antar bagian yang lebih tinggi.



21



3.2



Saran Untuk berlangsungnya proses kegiatan organisasi agar dapat berjalan



dengan lancar, efesien, dan efektif maka di perlukanlah kerjasama dari berbagai bidang di dalam organisasi dengan cara menjalakan semua fungsi dari manajemen dengan sebaik-baiknya dan meminimalkan kesalahan serta memperkirakan akibat yang mungkin timbul akibat dari keputusan atau tindakan yang diambil. Penulis berharap, makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.Makalah ini belum sempurna sehingga sangat dibutuhkan pengkajian lebih lanjut mengenai makalah ini sehingga bisa relevan sebagai referensi pembelajaran.Penulis juga menyadari banyak kesalahan dalam penulisan maupun pemahaman, untuk itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga dapat bermanfaat bagi penulis.



22



Daftar Pustaka



Aan



Kunaevi.



2017.



Manajemen



dan



Organisasi.



https://singkongcorner.wordpress.com/2017/07/13/manajemen-dan-organisasioleh-kelompok-7-sd15a6/ Di akses pada 3 November 2019.



Fadhil.2017.



Sistem



Manajemen



dan



Sistem



Organisasi.



https://fadhilglory.wordpress.com/2017/12/28/sistem-manajemen-dan-sistemorganisasi-dari-perusahaan-industri-teknologi/ Di akses pada 3 November 2019.



Said



Hamzali.2013.



Hubungan



Manajemen



dan



Organisasi.



https://saidhamzali.wordpress.com/manajemen/hubungan-manajemen-danorganisasi/ Di akses pada 3 November 219.



Ryan



Eka.



2014.



Hubungan



Manajemen



Organisasi.



https://ryanzzeka.wordpress.com/2014/10/18/hubungan-manajemen-organisasidan-tata-kerja/ Di akses pada 3 November 2019.



23