Makalah Pak Kitab Yohanes Kelompok 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KITAB YOHANES Diajukan untuk memenuhi salah sau tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen dengan dosen pengampu Suka Prayanta Pandia, S.Pd., M.P.Fis.



Disusun oleh : Aurellia Riza Muliadi



NIM 1903262



Cuk Khim



NIM 1900513



Gita Kartika Santoso



NIM 1909794



Michael



NIM 1909673



Maria Kristin



NIM 1904728



Natania Carmenita Medellu NIM 1901018 Tasyalizt Nainggolan



NIM 1900988



UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2019



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena dengan kasih dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan, dengan judul : “Kitab Yohanes”. Penulisan makalah ini juga tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberi doa, saran, dan kritik sehingga membantu menyelesaikan makalah ini. Tentu makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Bandung, 9 Oktober 2019



Tim Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................. 1 DAFTAR ISI................................................................................................. 2 BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 3 1.1



Latar Belakang ................................................................................ 3



1.2



Rumusan Masalah ........................................................................... 3



1.3



Maksud dan Tujuan ......................................................................... 3



BAB 2 ...................................................................................................... 4-10 1.1



Apa itu Injil Yohanes ? ................................................................... 3



1.2



Konteks Surat .................................................................................. 3



1.3



Penulis .............................................................................................. 4



1.4



Waktu dan Tempat Penulisan ........................................................... 5



1.5



Maksud Penulisan ............................................................................ 5



1.6



Ayat- Ayat Terkenal ......................................................................... 6



1.7



Struktur dan Isi ................................................................................. 6



1.8



Beberapa Tema Teologis .................................................................. 8



1.9



Keunikan ......................................................................................... 9



1.10



Beberapa Judul Perikop .................................................................... 9



1.11



Tujuh Hal Terkait .......................................................................... 10



BAB 3 PENUTUP ...................................................................................... 11 1.1



Kesimpulan ..................................................................................... 11



1.2



Saran ............................................................................................... 11



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Injil Yohanes merupakan salah satu kitab yang terdapat dalam Perjanjian Baru. Kitab yang termasuk dalam rangkaian Injil kanonik ini memiliki gaya dan struktur yang membuatnya unik dan berbeda dengan ketiga Injil yang, meskipun begitu Injil ini tetap memuat wawasan peristiwa yang sama dengan ketiga Injil lainnya.[1] Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak Allah. Tidak ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian sekaligus keilahian-Nya dengan tegas dan jelas selain Injil ini. Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M. Memang tidak disebutkan dengan jelas siapa yang menulis Injil ini, tetapi Yohanes adalah orang yang diperkirakan menulisnya.[2] 1.2 Rumusan Masalah Dalam injil ini kita akan mencoba menjawab pertanyaan- pertanyaan di bawah ini : 1.3.1 Apa itu injil Yohanes ? 1.3.2 Apa tujuan penulisan injil Yohanes ? 1.3.3 Kapan dan dimana injil Yohanes ditulis ? 1.3.4 Apa itu keunikan dari injil Yohanes ?



1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita semakin diperkaya oleh pengetahuan tentang injil dalam alkitab khususnya injil Yohanes. Diharapkan iman kita juga semakin bertumbuh seiring dengan bertambahnya pengetahuan kita tentang injilinjil dalam alkitab.



BAB II PEMBAHASAN 1.1 Apa itu injil Yohanes ?



Injil Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat di Perjanjian Baru. Kitab yang termasuk dalam rangkaian Injil ini memiliki gaya dan struktur yang membuatnya unik dan berbeda dengan ketiga Injil sinoptik yang lain (Injil Matius, Injil Markus, dan Injil Lukas), meskipun begitu Injil ini tetap memuat wawasan peristiwa yang sama dengan ketiga Injil lainnya. Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak Allah. Tidak ada Injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian sekaligus keilahianNya dengan tegas dan jelas selain Injil ini. Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M dan penulisnya adalah Yohanes anak Zebedeus. 1.2 Konteks Surat Surat ini ditujukan bagi kelompok pembaca yang menyendiri. Kelompok ini merupakan cabang dari persekutuan umat purba yang tradisinya berpusat pada Yesus dan muridmuridNya. Bahasa yang digunakan oleh kelompok pembaca adalah bahasa Yunani, karena itu penulis menerjemahkan beberapa istilah Yahudi ke dalam bahasa Yunani (misal: Mesias, Rabuni, Rabi, dll). Kelompok pembaca ini bertikai dengan beberapa pihak. Pertama dengan pengikut Yohanes Pembaptis, kedua dengan orang Yahudi. Terlepas dari itu, tulisan-tulisan Yohanes dilatarbelakangi oleh pemikiran filsafat Gnostikisme untuk melawan pengaruh aliran tersebut dalam tubuh jemaat. Hal ini ditegaskan dengan istilah-istilah yang digunakan dalam tulisan Yohanes, seperti kosmos, maut, hidup, anak-anak Allah, dll. 1.3



Penulis Menurut tradisi yang berkembang pada zaman Ireneus, seorang bapak gereja pada abad ke-2, penulis Injil ini adalah Yohanes bin Zebedeus, murid Yesus. Tradisi yang dianut oleh gereja hingga sekarang juga menyamakan penulis Injil dengan "murid yang dikasihi Yesus". Dalam seluruh Injil ini, nama Yohanes bin Zebedeus tidak disebutkan sama



sekali, padahal menurut Injil Sinoptik, murid-murid yang paling akrab dengan Yesus adalah Petrus, Yohanes bin Zebedeus, dan Yakobus bin Zebedeus (Matius 17:1;Markus 5:37;14:33); hal ini menunjukkan bahwa Yohanes sendirilah yang menuturkan kisahkisah dalam Injil tersebut. Penguatan pendapat bahwa Yohanes bin Zebedeus sebagai penulis Injil ini terdapat dalam Yohanes 21:22-23 karena ia murid yang hidup cukup lama dibandingkan Yakobus yang mati terbunuh pada 41 M. Kanon Muratori mengindikasikan bahwa Yohanes menyusun Injil ini dengan sepengetahuan bahkan atas dorongan rasul-rasul yang lain, antara lain Andreas. Bukan juga Petrus karena Yohanes 13:23; 20:2; 21:20 menjelaskan kalau ia adalah murid yang dipertentangkan. 1.4



Waktu dan Tempat Penulisan



Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140 M. Menurut Irenaeus, Injil Yohanes ditulis di Asia Kecil, yaitu di Efesus ketika pertumbuhan gereja mulai matang dan timbul kebutuhan akan ajaran yang lebih lanjut tentang kaidah iman. Penemuanpenemuan arkeologi mengindikasikan Injil Yohanes memuat detail akurat mengenai Bait Allah di Yerusalem dan lingkungannya sebelum tahun 70 M (misalnya Yohanes 9:7; 10:22-23; 19:13) yang mendukung bahwa Injil ini ditulis sebelum tahun 70 M, yaitu ketika Bait Allah dihancurkan



1.5



Maksud Penulisan



Maksud Injil ini ditulis adalah untuk melawan Gnostikisme dengan mempertahankan suatu keyakinan (apologetic). Yohanes menyatakan tujuan untuk tulisannya dalam 20:31, yaitu "supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya." Naskah kuno Yunani dari Yohanes memakai satu dari dua bentuk waktu untuk kata Yunani yang diterjemahkan "percaya", yaitu aorist subjunctive ("sehingga kamu dapat mulai mempercayai") dan present subjunctive ("sehingga kamu dapat terus percaya"). Jikalau Yohanes bermaksud yang pertama, ia menulis untuk meyakinkan orang yang tidak percaya untuk percaya kepada



Tuhan Yesus Kristus dan diselamatkan. Kalau yang kedua, Yohanes menulis untuk menguatkan dasar iman supaya orang percaya dapat terus percaya kendatipun ada ajaran palsu, dan dengan demikian masuk dalam persekutuan penuh dengan Bapa dan Anak (bandingkan Yohanes 17:3). Walaupun kedua tujuan ini didukung dalam kitab Yohanes, isi dari Injil ini pada umumnya mendukung yang kedua sebagai tujuan utama. Injil ini juga ditujukan bagi mereka yang memiliki minat terhadap filsafat. Kisah-kisah yang terkandung dalam Injil Yohanes juga sengaja ditulis untuk melengkapi berita tentang kehidupan dan pekerjaan Yesus yang sudah ada pada masa itu dan yang sudah dinyatakan secara tertulis di dalam Injil-injil Sinoptis. Walaupun ada pakar yang meragukan adanya ketergantungan Injil ini dengan Injil Sinoptik, kebanyakan pakar menerima bahwa Injil ini memang mempunyai ketergantungan dengan Injil-injil yang lain, paling tidak, penulisnya mengetahui isi ketiga Injil yang lain.



1.6



Ayat-Ayat Terkenal 



Yohanes 1:1: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.







Yohanes 1:14: Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.







Yohanes 3:16: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.







Yohanes 14:6: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak Ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.



1.7



Struktur dan Isi Struktur dan isi Injil Yohanes, dapat dijabarkan sebagai berikut: •



Pembukaan Surat (Yohanes 1:1-18)







Periode Renungan (Yohanes 1:19-4:54)







Kesaksian Yohanes (Yohanes 1:19-51)







Kesaksian Pekerjaan Yesus (Yohanes 2:1-21)







Kesaksian Perkataan Yesus (Yohanes 2:23-4:54)







Periode Perdebatan antara Orang yang Percaya dan Tidak Percaya (Yohanes 5:1-



6:71) •



Dinyatakan dalam Perbuatan (Yohanes 5:1-18)







Dinyatakan dalam Argumentasi (Yohanes 5:19-47)







Dinyatakan dalam Peragaan (Yohanes 6:1-21)







Dinyatakan dalam Ajaran (Yohanes 6:22-71)







Periode Pertentangan antara Orang yang Percaya dan Tidak Percaya (Yohanes 7:1-11:53)



Pertentangan dijelaskan pada: •



Sanak Keluarga Yesus (Yohanes 7:1-19)







Pada Orang Banyak (Yohanes 7:10-52)







Wanita yang berzinah (Yohanes 7:53-8:11)







Kaum Farisi dan Orang Yahudi (Yohanes 8:12-59)



Pertentangan digambarkan dalam: •



Peristiwa Orang Buta (Yohanes 9:1-41)







Ajaran Gembala yang baik (Yohanes 10:1-21)







Argumentasi (Yohanes 10:22-42)







Kebangkitan Lazarus (Yohanes 11:1-53)







Periode Genting (Yohanes 11:54-12:36a)







Periode Pertemuan (Yohanes 12:36b-17:26)







Peneguhan Iman







Peralihan (Yohanes 12:36b-13:30)







Pertemuan dengan Para Murid (Yohanes 13:31-16:33)







Pertemuan dengan Bapa (Yohanes 17:1-26)







Periode Pelaksanaan (Yohanes 18:1-20:31)







Kemenangan atas Ketidakpercayaan







Pengkhianatan (Yohanes 18:1-27)







Pengadilan di Hadapan Pilatus (Yohanes 18:28-19:16)



1.8







Penyaliban (Yohanes 19:38-42)







Penguburan (Yohanes 19:38-42)







Kebangkitan (Yohanes 20:1-29)







Kata Penutup (Yohanes 21:1-25)







Tanggung Jawab Kepercayaan.



Beberapa Tema Teologis



a.



Logos atau Firman Gagasan tentang logos memiliki latar belakang yang luas, baik dalam dunia Yahudi maupun Yunani. Tetapi gagasan logos dalam Injil Yohanes memiliki maksud-maksud tertentu, diantaranya: Pertama, Yohanes merujuk kepada keadaan sebelum penciptaan untuk menggambarkan hubungan Yesus dengan Bapa (Yohanes 1:1). Hal ini dikaitkan dengan Kejadian 1:1 "pada mulanya" yang ingin menekankan tentang keberadaan firman sebelum segala sesuatu ada. Yohanes 1:1 secara jelas juga ingin menyatakan keilahian firman itu, bahwa firman itu memiliki sifat Allah. Kedua, Yohanes menyatakan kalau firman itu berperan dalam penciptaan dunia (1:3), ia tidak membedakan antara kuasa penciptaan yang dimiliki Logos dan Allah. Logos juga dibedakan dari hasil ciptaan dengan menggunakan kata "ada" sedangkan untuk menciptakan ia menggunakan kata "diciptakan". Ketiga, Yohanes mengaitkan Logos dengan manusia (Yohanes 1:14), Logos itu menjadi manusia melalui nubuatan nabi dimana firman Tuhan memberikan kekuatan dan pemenuhan hidup. Bagi Yohanes, "daging" menandakan bahwa Logos menjadi manusia secara utuh.



b.



Kesatuan Bapa dan Anak Injil Yohanes menekankan kesatuan yang kuat antara Bapa dan Anak (Yohanes 10:30), hal ini juga tampak dalam Yohanes 1:1 bahwa pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Penekanan ini jelas terlihat dari ungkapan "Aku dan Bapa adalah satu", atau "Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau (Bapa)".



c.



Kata-kata: "Aku adalah" atau "Akulah" Ini merupakan ungkapan yang bersifat pernyataan kepada para pendengar dan pembaca, dan dalam Injil Yohanes ungkapan ini seringkali digunakan, seperti 'Akulah Roti Hidup" (Yohanes 6:35, 48), "Akulah terang dunia" (Yohanes 8:12), 'Akulah pintu bagi domba-dombaKu" (Yohanes 10:7), dll. Kata seperti roti, terang, pintu, merupakan unsur yang penting bagi orang-orang pada zaman itu, dengan demikian ingin menunjukkan betapa pentingnya Yesus dalam kehidupan mereka. Penggunaan ungkapan "Aku adalah...." ingin menekankan keilahian Yesus sebagai Tuhan yang datang ke dalam dunia untuk memberikan keselamatan kepada setiap orang yang percaya padaNya.



1.9



Keunikan •



Tidak pernah menyebut nama "Yohanes" bin Zebedeus, saudara Yakobus, yang merupakan salah satu 3 murid terkemuka Yesus Kristus.







Menyebut "Yohanes Pembaptis" hanya dengan nama "Yohanes", padahal istilah "Pembaptis" dipakai di Injil-injil lain (justru untuk membedakan dengan Yohanes, murid Yesus).







Tidak pernah menyebut nama "Maria", yang melahirkan Yesus, tetapi selalu menggunakan istilah "ibu-Nya".







Menggunakan sekitar 90 istilah Bahasa Yunani yang tidak dijumpai di Injil-injil



lain.



1.10



Beberapa Judul Perikop Menurut judul perikop LAI Terjemahan Baru: •



Yesus memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6:1-15)







Yesus berjalan di atas air (Yohanes 6:16-21)







Yesus disalibkan (Yohanes 19:16-27)







Yesus mati (Yohanes 19:28-30)



1.11







Yesus dikuburkan (Yohanes 19:3842)







Kebangkitan Yesus (Yohanes 20:1-10).



Tujuh Hal Terkait Injil keempat ini ingin menekankan bahwa Yesus adalah Mesias Israel dan Putra Allah yang menjelma. Ada tujuh hal yang secara khusus terkait dengan tanda, ajaran, pernyataan, termasuk kebangkitan Yesus yang dapat dijadikan dasar bagi pengakuan tentang keilahian Yesus: Tujuh tanda : •



Mengubah air menjadi anggur (Perkawinan di Kana) (Yohanes 2:1-11)







Menyembuhkan anak pegawai istana (Yohanes 4:46-54)







Menyembuhkan orang lumpuh di kolam Betesda (Yohanes 5:1-18)







Memberi makan lima ribu orang dengan lima potong roti kecil dan dua ekor ikan (Yohanes 6:1-15)







Berjalan di atas air : Ini menunjukkan bahwa ia berkuasa atas alam raya (Yohanes 6:16-21)







Menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya ( Yohanes 9:1-41)







Membangkitkan Lazarus ( Yohanes 11:1-44).



Semua tanda ajaib ini hanya bisa dilakukan oleh Allah, karena itu tanda-tanda tersebut membuktikan bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Jadi jika seorang menolak Tuhan Yesus, itu berarti ia menolak Allah. Demikian juga, jika seseorang menerima Tuhan Yesus, ia menjadi anggota keluarga Allah (bacaan Yoh 1:12).



Tujuh ajaran : •



Kelahiran kembali (Yohanes 3:1-21)







Menyembah Allah Bapa dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:4-42)







Bersaksi tentang diri sendiri (Yohanes 5:19-47)







Roti hidup (Yohanes 6:22-59)







Air hidup (Yohanes 7:37-44)







Terang dunia (Yohanes 8:12-30)







Gembala yang baik (Yohanes 10:1-21).



Tujuh pernyataan "Aku adalah" : •



Roti hidup (Yohanes 6:35)







Terang dunia (Yohanes 8:12)







Pintu (Yohanes 10:7)







Gembala yang baik (Yohanes 10:11)







Kebangkitan dan hidup (Yohanes 11:25)







Jalan dan kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6)







Pokok anggur yang benar (Yohanes 15:1)Kebangkitan tubuh-Nya dari antara orang mati sebagai tanda terakhir dan puncak pembuktian bahwa Dia memang "Kristus, Anak Allah" (Yohanes 20:31).



BAB III PENUTUP 1.1 Kesimpulan Secara garis besar injil Yohanes memberitakan tentang keajaiban Tuhan dan kasih karunia Tuhan yang dilimpahkan bagi kita. Injil Yohanes mengajarkan bahwa Yesuslah jalan kebenaran dan hidup juga sumber kemenangan dan kedamaian. Tidak ada yang mengasihi kita seperti Bapa mengasihi kita.



1.2 Saran Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberi kita pengetahuan lebih terhadap Injil Yohanes. Maka dari itu, kita memerlukan hubungan yang intim dengan Yesus, selalu bersyukur, dan menjadi pelaku firman dalam kehidupan kita.



DAFTAR PUSTAKA http://ringkasan-injil-yohanes.blogspot.com/2015/01/ringkasan-injil-yohanes.html?m=1 http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=43 https://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Yohanes