Makalah Pemblajaran IPS TERPADU [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ilmu Sosial MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Pengantar Ilmu Sosial Desen Pengampu oleh Ibu Farida Styaningrum, M.pd



Kelompok 8 1. Dewi Santika Risti (1902106012) 2. Aprilya Sinta Bella (1902106011) 3. Wanda Sasmitha (1902106022)



UNIVERSITAS PGRI MADIUN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI SEPTEMBER 2019



Kata Pengantar



Assalamualaikum Wr Wb. Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami pada akhirnya bisa menyelesaikan makalah “Pembelajaran IPS Terpadu “ tepat pada waktunya. Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga makalah “Pembelajaran IPS Terpadu “ ini dapat disusun dengan baik. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah ilmu pengetahuan para pembaca. Meskipun dalam pengerjaannya kami juga sadar bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu, kami harap para pembaca memakluminya. Demikian kami ucapkan terimakasih atas para pembaca yang telah membaca makalah ini.



Wassalamualaikum Wr Wb.



I



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ............................................................................................. I DAFTAR ISI........................................................................................................... II BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................. 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2 1.3 TUJUAN ...................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI PEMBELAJARAN IPS TERPADU .......................................... 3 2.2 MAKNA PEMBELAJARAN IPS TERPADU ............................................ 3 2.3 CIRI-CIRI PEMBELAJARAN IPS TERPADU ......................................... 4 2.4 PRINSIP PEMBELAJARAN IPS TERPADU ............................................ 4 2.5 KONSEP PEMBELAJARAN IPS TERPADU ........................................... 5 2.6 MODEL PEMBELAJARAN IPS TERPADU............................................. 5 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN ......................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11



II



BAB 1 Pendahuluan



1. Latar Belakang Sebelum memasuki usia sekolah,anak terbiasa mempelajari segala peristiwa yang terjadi disekitarnya sebagai suatu kesatuan yang utuh.mereka tidak melihat semua itu secara terpisah-pisah.namun ketika mereka telah memasuki situasi belajar secara formal di bangku sekolah, mereka disuguhi oleh berbagai ilmu atau mata pelajaran yang terpisah satu sama lain.sehingga mereka terkadang mengalami kesulitan untuk memahami fenomena yang terjadi di lingkungan masyarakat dan alam sekitarnya. Penyelenggaraan pendidikan dengan menekankan pada pembelajaran yang memisahkan penyajian antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya akan mengakibatkan permasalahan yang cukup serius terutama bagi siswa usia sekolah dasar.Pembelajaran yang memisahkan secara tegas penyajian matapelajaranmatapelajaran tersebut hanya akan membuahkan kesulitan bagi setiap anak karena hanya akan memberikan pengalaman belajar yang dibuat-buat. Pengemasan pembelajaran harus dirancang secara tepat karena akan berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman belajar anak.Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual baik di dalam maupun antar matapelajaran, akan memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna.Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa matapelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak.Pembelajaran terpadu secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan.Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami masalah yang kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh. Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,menilai dan menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna.Hal itu dapat diperoleh tidak saja melalui pemberian pengetahuan baru kepada siswa melainkan juga melalui kesempatan memantapkan dan menerapkannya dalam berbagai situasi baru yang semakin beragam.



-1-



2. Rumusan Masalah 1) Apa definisi dari Pembelajaran IPS Terpadu? 2) Apa makna dari Pembelajaran IPS terpadu? 3) Apa saja ciri-ciri dari Pembeajaran IPS Terpadu? 4) Bagaimana prinsip dari Pembelajaran IPS Terpadu? 5) Bagaimana konsep dari Pembelajaran IPS Terpadu? 6) Bagaimana model Pembelajaran dari IPS Terpadu? 3. Tujuan 1) Dapat mengetahui definisi dari Pembelajaran IPS Terpadu 2) Dapat mengetahui makna dan ciri-ciri Pembelajaran IPS Terpadu 3) Dapat mengetahui prinsip dan konsep Pembelajaran IPS Terpadu 4) Dapat mengetahui bagaimana model Pembelajaran IPS Terpadu



-2-



BAB 2 ISI



1. Pengertian Pembelajaan IPS Terpadu Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik, pembelajaran adalah usaha guru untuk membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus (Darsono, 2000: 24). Integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi/antopoogi, serta hukum dan politik. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial. Pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang wilayah NKRI. Disiplin ilmu tersebut mempunyai keterpaduan yang tinggi karena geografi memberikan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sejarah memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau,ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam kebutuhan manusia,hukum dan politik mengenai peraturan-peraturan yang ada dalam bermasyarakat serta bagaimana cara mendapatkan kekuasaan,dan sosiologi/antropologi memberikan wawasan yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur social dan sebagainya. Kompetensi Dasar IPS Terpadu berasal dari struktur keilmuan geografi,sejarah,ekonomi,hukum dan politik,sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. 2. Makna Pembelajaran IPS Terpadu Beberapa makna yang di terkandung dalam Pembelajaran IPS Terpadu, yaitu: 1) Adanya keterkaitan antara berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam KD IPS 2) Pembelajaran terpadu juga dapat dikatakan pembelajaran yang memadukan materi beberapa mata pelajaranatau kajian ilmu dalam satu tema. 3) Keterpaduan dalam pembelajaran IPS dimaksudkan agar pembelajaran IPS lebih bermakna, efektif, dan efisien.



-3-



3. Ciri-ciri Pembelajaran IPS Terpadu 



Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan keterpaduan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi.







Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat dikembangkan menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu







Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.







KI & KD dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan







KI & KD IPS menggunakan tiga dimensi (ruang, waktu, dan nilai/moral) dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Adapun ciri-ciri Pembelajaran terpadu seperti yang di ungkapkan oleh Hilda Karli diantaranya: 1) Berpusat pada anak (studend centerd) 2) Memberi pengalaman langsung pada anak 3) Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas 4) Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran. 5) Bersifat luwes 6) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak 7) Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran terpadu di amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran sekaligus,tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak 8) Bermakna, artinya pengkajian suatu penomena dari berbagai macam aspek memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki siswa 9) Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi otentik 10) Aktif, artinya siswa perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi.



4. Prinsip Pembelajaran IPS Terpadu 



Substansi materi diangkat dari konsep-konsep kunci yang terkandung dalam aspekaspek perkembangan terkait



-4-







Antar konsep kunci yang dimaksud memiliki keterkaitan makna dan fungsi, yang apabila diramu ke dalam satu konteks tertentu (peristiwa, isu, masalah, atau tema) masih memiliki makna asal, selain memiliki makna yang berkembang dalam konteks yang dimaksud.







Aktivitas belajar yang hendak dirancang dalam pembelajaran terpadu mencakup aspek perkembangan anak.







Pengembangan pembelajaran terpadu dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabangcabang ilmu yang lain







Tema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang.



5. Konsep Pembelajaran IPS Terpadu Pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan autentik Bentuk kegiatan belajar mengajar dengan struktur dan program satuan pembelajaran dipayungi tema dengan muatan materi yang dibelajarkan dikaji dari empat kajian keilmuan seperti geografi, sosiologi, ekonomi dan sejarah. Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajarannya disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran IPS terpadu dapat mengambil topik dari salah satu cabang ilmu tertentu kemudian dilengkapi, diperdalam dan diperluas dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Misalnya topik “Kegiatan Ekonomi Penduduk”. Kegiatan ekonomi penduduk dapat ditinjau dari kondisi fisik-geografi yang tercakup dalam ilmu Geografi. Secara sosiologis, kegiatan ekonomi penduduk dapat mempengaruhi interaksi sosial dalam masyarakat. Secara historis dari waktu ke waktu kegiatan ekonomi penduduk selalu mengalami perubahan. Salah satu keterpaduan yang bisa dilakukan guru (sesuai dengan filosofi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) adalah memadukan Kompetensi Dasar. 6. Model Pembelajaran IPS Terpadu



1) Model Integrated (keterpaduan) Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan cukup diletakkan dalam mata -5-



pelajaran tertentu, misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang merupakan bagian mata pelajaran. Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi bacaan yang lengkap sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut. Ditinjau dari penerapannya, model ini sangat baik dikembangkan di SD.  Kelebihan yaitu siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-macam bagian dari mata pelajaran,Selain itu model ini juga mendorong motivasi murid.  Kekurangan yaitu model ini sulit dilaksanakan secara penuh,membutuhkan keterampilan tinggi,percaya diri dalam prioritas konsep, keterampilan dan sikap yang menembus secara urut dari mata pelajaran,dan membutuhkan model tim ahli pada bidang dan merencanakan dan mengajar bersama.



2) Model Connected (Keterhubungan) Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.Butirbutir pembelajaran kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis.Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.  Kelebihan dalam model ini yaitu adanya hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan secara bertahap.  Kekurangan pada model ini adalah belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran lain. 3) Model Sequenced (urutan/rangkaian) Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah misalnya, topik pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik -6-



kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna kata. Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya pada alokasi jam yang sama.  Kelebihan model ini yaitu dengan menyusun kembali urutan topik, bagian dari unit,guru dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya mengikuti urutan yang dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa memahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan bermakna.  Kekurangan model ini yaitu diperlukkan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas semua orang yang terlibat dalam content area dalam mengurutkan sesuai peristiwa terkini.



4) Model Shared (bagian) Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.Butirbutir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PPKN misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara, PSPB, dan sebagainya.  Kelebihan model ini yaitu lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara penuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam.  Kekurangan model ini yaitu model integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan konsep kurikula yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan yang mendalam.



5) Model webbed (jaring laba-laba) Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran.Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.  Kelebihan model jaring laba-laba untuk mengintegrasikan kurikulum adalah faktor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa.  kekurangan model ini adalah banyak guru sulit memilih tema. Mereka cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat



-7-



bagi siswa, dan guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan.



6) Model Fragmented (penggalan) Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa. Dalam proses pembelajarannya, butir-butir materi tersebut dilaksanakan secara terpisah-pisah pada jam yang berbeda-beda.  Kelebihan pembelajaran model ini adalah siswa menguasai secara penuh satu kemampuan tertentu untuk tiap mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam bidang tertentu.  Kekurangan model ini adalah Ia belajar hanya pada tempat dan sumber belajar dan kurang mampu membuat hubungan atau integrasi dengan konsep sejenis. 7) Model Nested (sarang) Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada satuan jam tertentu seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan ungkapan dengan saran pembuahan keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan keterampilan tersebut keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.  Kelebihan model ini yaitu guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran, memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu dan guru dapat memadukan kurikulum secara luas.  Kekurangan model ini adalah apabila taanpa perencanaan yang matang memadukan beberapa keterampilan yang menjadi targget dalam suatu pembelajaran akan berdampak pada siswa dimana prioritas pelajaran menjadi kabur. 8) Model Threaded (galur/benang) Model threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan misalnya, melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel, dan -8-



sebagainya. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang diesbut metacurriculum.  Kelebihan dari model ini antara lain: konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif; materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni, dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi.  kekurangan model ini yaitu hubungan isi antar materi pelajaran tidak terlalu ditunjukkan sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. 9) Model immersed (Celupan/Terbenam) Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya.Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.  Kelebihan dari model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran yang berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar dari siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya.  Kekurangan dari model ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan mendapat kesulitan untuk mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat belajar. 10) Model Jaringan (Networked) Model networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda. Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terus-menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.  Kelebihan dari model ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam dan sempit sasarannya.  Kekurangan model ini adalah kemungkinan motivasi siswa akan berubah.



-9-



BAB 3 Kesimpulan



Pembelajaran IPS Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti sejarah,geografi,ekonomi,hukum dan politik, sosiologi/antropologi dan sebagainya.pembelajaran ini dilakukan semata-mata untuk membuat proses belajar menjadi lebih efektif,efisien,menyenangkan serta bermakna.namun Terciptanya sebuah pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan tentu tidak secara otomatis terwujud meskipun satuan pendidikan sudah melaksanakan. Peningkatan kualitas tenaga pendidik IPS untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik di sekolah, merupakan prioritas yang harus diperhatikan secara serius,sehingga pembelajaran IPS dengan menggunakan cara konvensional dapat ditinggalkan oleh para guru. Mereka perlu dibekali tentang pola pembelajaran IPS terpadu dengan mantap, dan dilatih dengan model-model pembelajaran berpusat pada peserta didik.Dengan demikian, pembelajaran IPS yang diterima oleh peserta didik menjadi bermakna, baik untuk kehidupan pribadinya maupun untuk kehidupannya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Harus disadari secara mendalam oleh guru-guru IPS bahwa, penerapan terpadu dalam pembelajaran IPS mengandung arti yang strategis untuk pembangunan nasional atau kehidupan berbangsa dan bernegara.



- 10 -



Daftar Pustaka



Hadi, Tisno Subroto & Ida Siti Herawati. 2002. Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pembelajaran IPS Terpadu http://www.depdiknas.go.id https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/view/635 http://lib.unnes.ac.id/19018/1/3101408021.pdf http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304486/pendidikan/4-strategi-pembelajaran-ipspertemuan-ke-4.pdf



- 11 -