Makalah Pengukuran Kinerja Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGUKURAN KINERJA MANAJEMEN



Dosen : Putu Agus Eka Rismawan, SE.,MM



Oleh : Kelompok 7 1. I Gusti Agung Ayu Listya Dewi



30/1802612010341



2. I Kadek Agus Suantara



31/1802612010342



3. I Kadek Ary Sedana



32/1802612010343



4. I Made Artha Putra Duwipayana



33/1802612010345



MANAJEMEN SDM A FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengukuran Kinerja Manajemen”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat mempercepat dan memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar.........................................................................................................i Daftar Isi...................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1 1.3 Tujuan............................................................................................................1 1.4 Manfaat..........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Informasi Yang Digunakan dalam Penilaian.................................................3 2.2 Sistem Pengukuran Kinerja............................................................................5 2.3 Balance Scorecard..........................................................................................6 2.4 Penerapan Balance Scorecard........................................................................7 BAB III PENUTUP..................................................................................................9 3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9 3.2 Saran...............................................................................................................9 Daftar Pustaka..........................................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja manajemen merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolak ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan) hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan, dan efektivitas tindakan dalam pencapaian tujuan (Robertson, 2002). Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja kuangan dan non keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Konsep balanced scorecard pada dasarnya merupakan suatu sistem manajemen strategik yang dapat membantu kemampuan organisasi balance scorecard juga apat dikatakan suatu pendekatan pengukuran kinerja yang dalam hal ini berusaha menerjemahkan strategi dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam jangka panjang. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Informasi yang digunakan dalam penilaian. 2. Bagaimana Sistem Pengukuran Kinerja? 3. Apa itu Balance Scorecard? 4. Bagaimana Penerapan Balance Scorecard? 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah diatas, maka makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui informasi yang digunakan dalam penilaian. 2. Untuk mengetahui sistem pengukuran kinerja. 3. Untuk mengetahui apa itu balance scorecard. 4. Untuk mengetahui penerapan balance scorecard. 1



1.4 Manfaat Dengan makalah ini, kami mengharapkan agar dapat berguna bagi penulis, pembaca, dan pihak lain untuk menambah dan memberikan wawasan mengenai Pengukuran Kinerja. Juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Informasi Yang Digunakan Dalam Penilaian 1. Informasi Finansial Penilaian laporan kinerja finansial diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual dengan anggaran yang dianggarkan. Analisis varians secara garis besar berfokus pada : a. Varians Pendapatan Varians pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk peningkatan aktivi atau penurunan utang dari berbagi sumber dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. b. Varians Pengeluaran (Expenditure Varians) -



Varians belanja rutin Anggaran belanja rutin adalah anggaran yang disediakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang sifatnya lancar dan terus menerus yang dimaksudkan untuk menjaga kelemahan roda pemerintahan dan memelihara hasil-hasil pembangunan.



-



Varians belanja investasi/modal (recurrent expenditure variance) Belanja investasi/modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cendrung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan Pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaan.



Setelah dilakukan analisis varians, maka tahap selanjutnya dilakukan identifikasi sumber penyebab terjadinya varians dengan menelusuri varians tersebut hingga level manajemen paling bawah. 2. Informasi Nonfinansial Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang komprehensif dan banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah Balanced Scorecard. Metode Balanced Scorecard merupakan pengukuran kinerja organisasi berdasarkan aspek finansial dan juga aspek non finansial. Balanced Scorecard dinilai cocok untuk organisasi sektor



3



publik karena Balenced scorecard tidak hanya menekankan pada aspek kuantitatif – finansial, tetapi juga aspek kualitatif dan non finansial. Pengukuran dengan metode ini melibatkan empat aspek yaitu : a. Perspektif Finansial (financial perspective) Perspektif finansial menjadi perhatian dalam balanced scorecard karena ukuran keuangan merupakan ikhtisar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi yang disebabkan oleh pengambilan keputusan. b. Perspektif Kepuasan Pelanggan (customer perspective) Dalam perspektif ini, perhatian perusahaan harus ditunjukkan pada kemampuan internal untuk peningkatan kinerja produk, inovasi, dan teknologi dengan memahami selera pasar. Dalam perspektif ini, peran riset pasar sangat besar. c. Perspektif Efisiensi Proses Internal (internal process efficiency) Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama yaitu : -



Proses Inovasi Dalam proses pencitaptaan nilai tambah bagi pelanggan, proses inovasi merupakan salah satu kritikal proses, dimana efisiensi dan efektifitas serta ketepatan waktu dari proses inovasi ini akan mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan nilai tambah bagi pelanggan.



-



Proses Operasi Pada proses operasi yang dilakukan oleh masing-masing organisasi bisnis, lebih menitik beratkan pada efisiensi proses, konsistensi, dan ketepatan waktu dari barang dan jasa yang diberikan kepada pelanggan.



-



Pelayanan Purna Jual Tahap terakhir dalam pengukuran proses bisnis internal adalah dilakukannya pengukuran terhadap pelayanan purna jual kepada pelanggan. Pengukuran ini menjadi bagian yang cukup penting dalam proses bisnis internal, karena pelayanan purna jual ini akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan.



d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (learning and growth perspective) (Kaplan, 1996) mengungkapkan betapa pentingnya suatu organisasi bisnis untuk terus mempertahankan meningkatkan



karyawannya,



pengetahuan



memantau



karyawan



karena



kesejahteraan



karyawan,



dengan meningkatnya



dan tingkat



pengetahuan karyawan akan meningkatkan pula kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif diatas dan tujuan perusahaan.



4



Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan organisasi merupakan faktor pendorong dihasilkannya kinerja yang istimewa dalam tiga perspektif Balanced scorecard. 2.2 Sistem Pengukuran Kinerja Di masa lalu, perusahaan telah menggunakan ukuran keuangan dan non keuangan. Namun perusahaan cenderung menggunakan ukuran non keuangan untuk pengendalian tugas, sedangkan ukuran keuangan digunakan untuk tingkatan pengendalian manajemen. Dengan sistem pengukuran kinerja, gabungan antara ukuran keuangan dan non keuangan digunakan pada semua tingkatan organisasi. Contoh penerapan sistem pengukuran kinerja saat ini adalah pendekatan balance scorecard. Sistem pengukuran ini merupakan indikator dan ukuran mengenai berbagai aspek strategi bisnis. Dalam penerapannya sistem ini akan membantu manajer dalam melihat bisnis dari empat perspektif penting, yaitu perspektif keuangan, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran implementasi strategi. Dalam menetapkan sistem pengukuran kinerja, manajemen puncak memilih serangkaian ukuranukuran yang menunjukkan strategi perusahaan. Ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor kesuksesan kritis saat ini dan masa depan. Jika faktor-faktor tersebut diperbaiki, maka perusahaan telah menerapkan strateginya. Sistem pengukuran kinerja secara ringkas merupakan mekanisme perbaikan lingkungan organisasi agar berhasil dalam menerapkan strategi perusahaan. Pengukuran dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang akurat dan valid tentang perilaku dan kinerja anggota perusahaan/organisasi. Manfaat pengukuran kinerja bagi manajemen maupun karyawan adalah sebagai berikut (Husein dkk, 2002:208). 1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimal. 2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan. 3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. 4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka. 5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.



5



2.3 Balanced Scorecard Balanced scorecard merupakan contoh sistem pengukuran kinerja. Dalam membuat balanced scorecard, eksekutif harus memilih seperangkat ukuran sebagai berikut : 1. Menunjukkan faktor krisis yang akan menentukan kesuksesan strategi perusahaan. 2. Menunjukan hubungan diantara hubungan individual sebagai penyebab 3. Menyediakan pandangan yang lebih luas tentang status terkini perusahaan. Balanced scorecard menciptakan gabungan ukuran strategis, hasil dan ukuran pemicu, ukuran keuangan dan non keuangan, ukuran internal dan eksternal. a. Hasil dan Ukuran Pemicu Ukuran hasil menunjukkan hasil dari suatu strategi (pendapatan yang meningkat atau kualitas yang membaik). Jumlah pendapatan yang meningkat adalah hasil dari penerapam strategi yang berhasil. Ukuran ini merupakan indikator yang menunjukkan kepada manajemen apa yang telah terjadi. Sebaliknya ukuran pemicu adalah indikator terdepan yang menunjukkan kemajuan bagian-bagian penting dari penerapan suatu strategi. Contoh pemicu adalah waktu siklus. Ukuran pemicu dapat diperoleh dari tingkatan yang lebih kecil dan menunjukkan perubahan yang mempengaruhi hasil. b. Ukuran Keuangan dan Non Keuangan Organisasi telah mengembangkan sistem yang sangat canggih untuk mengukur kinerja keuangan. Namun sulitnya banyak perusahaan pada era 1980-an industrinya didorong oleh perubahan dalam wilayah non keuangan, seperti kepuasan pelanggan dan kualitas, yang dipengaruhi oleh kinerja keuangan. Dengan menyadari pentingnya ukuran non keuangan, banyak organisasi yang masih gagal memasukkan ukuran non keuangan ke dalam kinerja manajemen puncak. c. Ukuran Internal dan Eksternal Perusahaan harus melakukan keseimbangan diantara ukuran-ukuran eksternal seperti manufaktur. Alasan untuk ini adalah banyak perusahaan yang sering mengorbankan pengembangan internal untuk hasil eksternal atau mengabaikan hasil eksternal dengan keyakinan bahwa ukuran internal sudah cukup. Empat perspektif yang dihubungkan dengan strategi dan ukuran hasil yaitu sebagai berikut : 1. Kinerja Keuangan 6



Kinerja keuangan mengukur kinerja perusahaan dalam memperoleh laba dan nilai pasar. Ukuran keuangan biasanya diwujudkan dalam profitabilitas, pertumbuhan dan nilai pemegang saham. Alat ukur yang biasa digunakan adalah Return on Investment dan Residual Income. 2. Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan ini diukur dari bagaimana perusahaan dapat memuaskan pelanggan. Alat ukur yang biasa digunakan adalah market share, customer retention, customer acquisition, customer satisfaction dan customer probability. 3. Proses Bisnis Internal Dalam perspektif ini kinerja perusahaan diukur dari bagaimana perusahaan dapat menghasilkan produk atau jasa secara efisien dan efektif. Ukuran yang biasa digunakan adalah kualitas,  response time, cost  dan pengenalan produk baru. 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Perspektif ini menekankan pada bagaimana perusahaan dapat berinovasi dan terus tumbuh dan berkembang agar dapat bersaing di masa sekarang maupun yang akan datang. Oleh karena itu sumber daya dituntut untuk produktif dan terus belajar agar mempunyai kemampuan dalam berinovasi dan mengembangkan produk baru yang memiliki value bagi customer.



Alat



ukur



yang



biasa



dipakai



adalah employee



satisfaction dan information system available. 2.4 Penerapan Balanced Scorecard Empat langkah penerapan balanced scorecard yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan Strategi Balanced scorecard membuat suatu jaringan antara strategi dan tindakan operasional. Akibatnya adalah perlu proses penentuan balanced scorecard dengan menentukan strategi organisasi. 2. Menentukan Ukuran dan Strategi Langkah berikutnya adalah mengembangkan ukuran – ukuran dalam mendukung strategi yang telah diterapkan. Organisasi harus fokus pada ukuran – ukuran penting dari strategi. 3. Menyatukan Ukuran Yang Sudah Ditetapkan Kedalam Sistem Manajmen Balanced scorecard  harus disatukan dengan struktur formal dan informal organisasi, budaya, dan praktik-praktik sumberdayanya.Karena balanced scorecard menyediakan alat untuk menyeimbangkan ukuran – ukuran, ukuran – ukuran tersebut dapat menjadi tidak imbang karena sistem lain pada organisasi. 7



4. Menelaah Ukuran dan Hasil Secara Rutin Saat balanced scorecard berjalan, maka secara konsisten harus ditelaah manajemen puncak. Aspek penting yang didapat setelah menelaah ukuran dan hasil secara rutin yaitu: a. Memberitahukan manajemen apakah strategi telah diterapkan. b. Menenjukkan bahwa manajemen serius terhadap ukuran-ukuran yang ada. c. Tetap menggariskan ukuran terhadap strategi yang berubah. d. Memperbaiki pengukuran.



8



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pengukuran kinerja manajemen merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis, yang di mana dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Sistem pengukuran kinerja memiliki sasaran implementasi strategi. Dalam menetapkan sistem pengukuran kinerja, manajemen puncak memilih serangkaian ukuran-ukuran yang menunjukkan strategi perusahaan. Ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai faktor kesuksesan kritis saat ini dan masa depan. Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja kuangan dan non keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang.



3.2 Saran Pihak manajemen perlu memperhatikan pengukuran kinerja tidak hanya dilihat dari aspek keuangan, melainkan perlu mempertimbangkan faktor kunci keberhasilan lainnya yaitu dalam aspek non keuangan seperti kepuasan pelanggan, pangsa pasar, karena sumber pendapatan perusahaan berasal dari pelanggan, sehingga sangat diperlukan perhatian kepada aspek non keuangan tersebut.



9



DAFTAR PUSTAKA http://ninisug.blogspot.com/2011/05/pengukuran-kinerja-manajemen.html https://purnamiap.blogspot.com/2017/01/ringkasan-spm-bab-11pengukuran-kinerja.html https://www.academia.edu/34665250/SPM_PENGUKURAN_KINERJA https://www.scribd.com/document/368741066/Informasi-Yang-Digunakan-UntukPengukuran-Kinerja



10