MAKALAH Perilaku Individu Dalam Organisa-Dikonversi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



PERUBAHAN INDIVIDU DALAM KEORGANISASIAN Dosen Pengampu :



Elvi Yanti Rintonga, MA



Oleh : Jihan Fikriyah



PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIMASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA



KATA PENGANTAR



Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Individu dalam Organisasi”, makalah ini kami buat untuk memenihi tugas kelompok matakuliah Perekonomian dan Sistem Keuangan Indonesia. Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih ini kami berikan kepada : 1.



Mar’atul Fahima, S.E., M.M.selaku dosen pengampu.



2.



Para penulis/penerbit buku maupun situs-situs internet yang memperkenankan mengalihkan hak cipta karyanya kepada kami untuk dipelajari. Teman-teman yang ikut serta membantu menyelesaikan tugas kelompok pembuatan makalah ini.



3.



Kami selaku penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, sehingga kami berharap uluran tangan dari para pembaca untuk memberi kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sesuai dengan harapan anda. Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun maupun para pembaca sekalian.



Jombang, 26 Juni 2019



Penyusun



DAFTAR ISI Kata Pengantar ..................................................................................... i Daftar Isi ................................................................................................ ii



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang .............................................................................. 1



BAB II PEMBAHASAN A.



Definisi Perubahan Individu dalam Organisai ....................................................................................... 2



B.



Tingkatan Analisa Perubahan Individu dalam Organisasi ...................................................................................... 3



C.



Perubahan



Individu



dalam Organisasi.................. 4



BAB III PENUTUPAN A.



Simpulan….................................................................................... 511



Daftar Pustaka… .................................................................................. 12



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Perubahan merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari baik perubahan individu ataupun perubahan kelompok, mungkin kedengarannya asing untuk mempelajari perubahan itu sendiri, namun hal ini sangat penting karena dengan mengetahui arti dari perubahan kita dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh individu tersebut, hal ini bertujuan agar apa yang kita harapkan



dapat



tercapai



dengan



kerjasama



setiap



individu



dengan



keanekaragaman perubahannya. Selain itu perubahan dalam sebuah organisasi sangat mempengaruhi jalannya suatu organisasi tersebut. Karyawan sebagai individu ketika memasuki perusahaan akan membawa kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan-pengharapan, kebutuhan dan pengalaman masa lalunya sebagai karakteristik individualnya. Oleh karena itu, maaf-maaf kalau kita mengamati karyawan baru di kantor. Ada yang terlampau aktif, maupun yang terlampau pasif. Hal ini dapat dimengerti karena karyawan baru biasanya masih membawa sifat-sifat karakteristik individualnya.



BAB II PEMBAHASAN



A. DEFINISI PERUBAHAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI Perubahan Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku, struktur dan proses dalam Organisasi. Sedangkan Perubahan individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.



Individu



membawa



tatanan



dalam



organisasi



berupa



kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya. Perubahan individu juga dapat disebut sebagai perubahan atau interaksi yang dilakukan oleh manusia atau individu di lingkungannya, perubahan setiap individu sangatlah berbeda dan hal ini dipengaruhi oleh lingkungan dimana individu tersebuut tinggal, perubahan yang berbeda mengakibatkan berbedanya kebutuhan setiap individu, untuk itu perlunya suatu organisasi agar kebutuhan yang berbeda tersebut dapat terpenuhi dengan bekerja sama antar individu. Perubahan individu akan membentuk pada perubahan organisasi.1 Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan, dan pada saat yang sama manusia juga membutukan Organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungankan yang saling membutuhkan dan menguntungkan.



1



Puji Sutrisni. 2010. Perubahan Individu dalam Organisasi. http://lukmancoroners.blogspot.co.id/2010/04/perubahan-individu-dalam- organisasi.html. 11/06/2019. 15:11.



B. TINGKATAN ANALISA DALAM PERUBAHAN ORGANISASI Kejadian-kejadian atau permasalahan yang terjadi dalam organisasi dapat dianalisis dari tiga tingkatan analisis, yaitu : tingkat individu, kelompok dan organisasi. a. ada tingkat individu Kejadian



yang



terjadi



dalam



organisasi



dianalisis



dalam



hubungannya dengan perubahan seseorang dan interaksi kepribadian dalam suatu situasi. Masing-masing orang dalam organisasi memiliki sikap, kepribadian, nilai dan pengalaman yang berbeda bedayang mempengaruhinya dalam berperubahan. b. Pada tingkat kelompok Perubahan anggota kelompok dipengaruhi oleh dinamika anggota kelompok, aturan kelompok, aturan kelompok dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok.2 c. Pada tingkat organisasi Kejadian-kejadian yang terjadi dalam kontek struktur organisasi, struktur dan posisi seseorang dalam organisasi membawa pengaruh pada setiap interaksi sosial dalam organisasi



2



Benyamin, Perubahan Organisasi, Jakarta: Gramedia, 2006, hal26



C. PERUBAHAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI 1. Tingkat Produktivitas produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu



dan



produktivitas



dimensi dalam



organisasian.



kaitannya



Dimensi



dengan



individu



melihat



karakteristik-karakteristik



kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk



meningkatkan



kualitas



kehidupannya.



Sedangkan



dimensi



keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas. Produktivitas kerja sebagai salah satu orientasi manajemen dewasa ini, keberadaannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi



terhadap



produktivitas



pada



dasarnya



dapat



diklasifikasikan kedalam dua jenis, yaitu pertama faktor-faktor yang berpengaruh secara langsung, dan kedua faktor-faktor yang berpengaruh secara tidak langsung. Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu: a.



Kemampuan,



adalah



kecakapan



yang



dimiliki



berdasarkan



pengetahuan, lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan tenaga kerja. b.



Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan moral dan semangat kerja .



c.



Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistim kompensasi yang ada.



d.



Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas.



e.



Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja.



f.



Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja.



g.



Perjanjian kerja, merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja.



h.



Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi mempertahankan produktivitas.



2. Tingkat Absensi Semangat kerja dapat diukur melalui absensi /presensi pegawai ditempat kerja, tanggung jawabnya terhadap pekerjaan, disiplin kerja, kerja sama dengan pimpinan atau teman sejawat dalam organisasi serta tingkat produktivitas kerjanya. (Hasley, 1 992;67). Untuk mengukur tinggi rendahnya semangat kerja pegawai dapat melalui unsur-unsur semangat kerja tersebut yang meliputi : Presensi (tingkat kehadiran), Disiplin Kerja, Kerja Sama, dan Tanggung Jawab. Presensi merupakan kehadiran pegawai yang berkenaan dengan tugas dan kewajibannya. Pada umumnya instasi atau lembaga selalu memperhatikan pegawainya untuk datang dan pulang tepat waktu, sehingga pekerjaan tidak tertunda. Ketidak hadiran seorang pegawai akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja, sehingga instansi atau lembaga tidak bisa mencapai tujuan secara optimal. Tingkat disiplin kerja dapat dilihat dari : a. Ketepatan waktu, b. Mampu memanfaatkan dan menggerakkan perlengkapan dengan baik,



c. Menghasilkan pekerjaan yang memuaskan, d. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan (kepatuhan pada peraturan) e. Memiliki tanggung jawab yang tinggi.



3. Tingkat Turnover Harnoto (2002:2) menyatakan: “turnover intentions adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan, banyak alasan yang menyebabkan timbulnya turnover intentions ini dan diantaranya adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.” Pendapat tersebut juga relatif sama dengan pendapat yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa turnover intentions pada dasarnya adalah keinginan untuk meninggalkan (keluar) dari perusahaan. Indikasi Terjadinya Turnover Intentions Menurut Harnoto (2002:2): “Turnover intentions ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut perubahan karyawan, antara lain: absensi yang meningkat, mulai malas kerja, naiknya keberanian untuk melanggar tata tertib kerja, keberanian untuk menentang atau protes kepada atasan, maupun keseriusan untuk menyelesaikan semua tanggung jawab karyawan yang sangat berbeda dari biasanya.” Indikasi-indikasi tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk memprediksikan turnover intentions karyawan dalam sebuah perusahaan. Dampak turnover bagi organisasi Turnover ini merupakan petunjuk kestabilan karyawan. Semakin tinggi turnover, berarti semakin sering terjadi pergantian karyawan. Tentu hal ini akan merugikan perusahaan. Sebab, apabila seorang karyawan meninggalkan perusahaan akan membawa berbagai biaya seperti: 1. Biaya penarikan karyawan. Menyangkut waktu dan fasilitas untuk wawancara dalam proses seleksi karyawan, penarikan dan mempelajari penggantian. 2. Biaya latihan. Menyangkut waktu pengawas, departemen personalia dan karyawan yang dilatih. 3. Apa yang dikeluarkan buat karyawan lebih kecil dari yang dihasilkan karyawan baru tersebut.



4. Tingkat kecelakaan para karyawan baru, biasanya cenderung tinggi. 5. Adanya produksi yang hilang selama masa pergantian karyawan. 6. Peralatan produksi yang tidak bisa digunakan sepenuhnya. 7. Banyak pemborosan karena adanya karyawan baru. 8. Perlu melakukan kerja lembur, kalau tidak akan mengalami penundaan penyerahan. Turnover yang tinggi pada suatu bidang dalam suatu organisasi, menunjukkan bahwa bidang yang bersangkutan perlu diperbaiki kondisi kerjanya atau cara pembinaannya.



BAB III PENUTUPAN



A. SIMPULAN Perubahan individu dalam organisasi dipengaruhi oleh persepsi, kepribadian dan emosi individu tersebut, dimana kita dapat menilai atau menafsirkan perubahan dengan cara mengamati pola kebiasaan dan peraturanperaturan yang ada. Perubahan setiap individu satu dengan yang lainnya berbeda sehingga diperlukan suatu pendekatan untuk menyatukan individuindividu tersebut agar dapat mencapai tujuan secara bersama-sama, adapun selain dari menafsirkan perubahan individu untuk mengetahui tujuan individu tersebut bisa menggunakan komunikasi sebagai media untuk mengetahui individu tersebut. Dengan perbedaan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu, maka perubahan yang akan terwujud pun akan berbeda pada setiap diri individu tersebut. Dengan setiap perbedaan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu akan mempengaruhi kepada setiap perubahan individu.



DAFTAR PUSTAKA



Robbin, Stephen P. 2003. Organizational Behavior, Thent Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. alih bahasa: Molan, Benyamin. (2006). Perubahan Organisasi. Jakarta: Gramedia Afandi, Risky. 2012. Penjelasan Mengenai Perubahan Individu dan Contoh Kasusnya. http://rizkiafandi.blogspot.co.id/2012/03/penjelasan-mengenaiperubahan-individu.html. 25/09/2015.16:09. Sutrisni, Puji. 2010. Perubahan Individu dalam Organisasi. http://lukmancoroners.blogspot.co.id/2010/04/perubahan-individudalam- organisasi.html. 25/09/2015. 15:11. Kuspriatni, Lista. 2010. Perubahan Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi. Bandung : Alfabeta.