Makalah Permintaan Dan Penawaran Agregat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREAGT” Tugas Terstuktur Ekonomi Pengantar



Dosen Pengampu: Sri Astuti, S.E, M.M



Disuse Oleh:



Umi Khasanah



(21752032)



PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS POLITEKNIK NEGERI LAMPUN 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Permintaan dan Penawaran Agregat ” ini tepat waktu. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur ibu Sri Astuti, S.E, M.M. pada mata kuliah Ekonomi Pengantar. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca mengenai materi mata kuliah Ekonomi Pengantar khususnya dalam bab Permintaan dan Penawaran Agregat. Penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Sri Astuti, S.E, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Pengantar yang telah memberikan tugas sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami dalam bidang ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, Penulis menantikan saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan makalah ini.



Bandar Lampung, 4 Desember 2021



Penulis



ii



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL .................... ........................................................................ i KATA PENGANTAR .................. ........................................................................ ii DAFTAR ISI ................................ ........................................................................ iii DAFTAR GAMBAR .................... ........................................................................ iv BAB I PENDHULUAN ................ ........................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ........................ ........................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ................... ........................................................................ 1 1.3 Tujuan Penulisan..................... ........................................................................ 1 1.4 Manfaat Penulisan ................... ........................................................................ 2 BAB II LANDASAN TEORI ....... ........................................................................ 3 BAB III PEMBAHASAN ............. ........................................................................ 4 2.1 Model Permintaan danPenawaran Agregat ....................................................... 4 2.2 Kurva Perminaan dan Penawaran Agregat ........................................................ 5 2.2.1 Kurva Permintaan Agregat ... ........................................................................ 5 2.2.2. Kurva Pergeseran Permintaan Agregat ......................................................... 6 2.2.3 Kurva Penawaran Agregat .... ........................................................................ 8 2.2.4 Bentuk Kurva Penawaran Agregat ................................................................ 8 2.2.5 Keseimbangan Pendapatan Nasional ............................................................. 9 2.3 Cara Mengatasi Pengangguran dan Inflasi ........................................................ 10 BAB IV PENUTUP ...................... ........................................................................ 13 4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 13 4.2 Saran....................................... ........................................................................ 13 DAFTAR PUSTAKA ................... ........................................................................ 14



iii



DAFTAR GAMBAR



Gambar 2.1 ................................... ........................................................................ 6 Gambar 2.2 ................................... ........................................................................ 7 Gambar 2.3 ................................... ........................................................................ 7 Gambar 2.4 ................................... ........................................................................ 9 Gambar 2.5 ................................... ........................................................................ 10



iv



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Penawaran dan permintaan adalah pandangan yang paling sederhana dalam teori ekonomi, penawaran dan permintaan untuk setiap barang yang menentukan harga barang serta jumlah yang dijual, dan bagaimana penawaran dan permintaan ini mempengaruhi harga serta jumlahnya. Tetapi kali ini penawaran dan permintaan dilihat dari ukuran ekonomi yang yg jauh lebih besar. Model makroekonomi ini membuat kita bisa mempelajari bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek. Model ini juga memberikan cara membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka panjang dalam jangka pendek. Meskipun model permintaan agregat dan penawaran agregat menyerupai model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal, namun analogi ini tidaklah sama persis. Model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal hanya memperhatikan satu barang dalam perokonomian yang besar. Sebaliknya, penawaran dan permintaan agregat adalah model canggih yang yang melibatkan interaksi di antara banyak pasar.



1.2



Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu: 1. Bagaimana model permintaan dan penawaran agregat? 2. Bagaimana bentuk kurva permintaan dan penawaran agregat? 3. Bagaimana cara mengatasi pengannguran dan inlfasi?



1.3



Tujuan Penulisan Berdasarkan rumsan masalah tersebut, tujuan yang ingi dicapai adalah: 1. Mampu menjelaskan model permintaan dan penawaran agregat 2. Mampu menggambarkan dan menjelaskan kurva permintaan dan penawaran agregat 3. Mampu meyebutkan cara mengatasi pengangguran dan inflasi.



1



1.4



Manfaat Penulisan Adapun manfaat penyusunan makalah ini bagi penulis maupun pembaca adalah: 1. Untuk mengetahui materi terkait permintaan dan penawaran agregat 2. Untuk menambah wawasan mengenai bidang ekonomi 3. Untuk mengetahui peneyelesaian masalah ekonomi khususnya dalam masalah pengangguran daninflasi



2



BAB II LANDASAN TEORI 2.1



Pengertian Permintaan dan Penawaran Agregat Permintaan Agregat atau Aggregate demand adalah nilai seluruh permintaan pada seluruh jenis produk barang dan jasa yang dibuat dalam suatu periode tertentu. Nilai permintaan yang terdapat di dalam agregat ini akan dinyatakan dalam wujud nilai keseluruhan yang yang digunakan untuk produk barang dan jasa tersebut hingga level harga yang lebih spesifik dan pada periode waktu tertentu. Beberapa hal yang mencakup permintaan agregat adalah seluruh barang konsumsi, barang modal yang digunakan untuk proses produksi, kegiatan ekspor impor, dan program pembelanjaan pemerintah negara. Setiap variabel ini nantinya akan dianggap sama selama diperdagangkan pada nilai pasar yang sama. Permintaan agregat ini juga bisa dihitung dalam jangka waktu yang panjang, yang sering disebut dengan PDB atau permintaan Domestik Bruto. Bila PDB ini akan menggambarkan nilai total dan juga barang yang dibuat, maka aggregate demand akan mewakili keinginan pada barang dan juga jasa. Cara perhitungannya tergolong salah. Untuk itu, hasil dari perhitungan PDB atau permintaan agregat akan meningkat atau menurun dalam waktu yang bersamaan. Penawaran agregat atau aggregate supply adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (Firms) pada berbagai tingkatan harga. Dengan kata llain, penawaran agregat pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan dalam pereonomian. Pengertian ini biasa juga dipahami sebagai penawatan agregat jangka pendek. Penawaran agregat jangka panjang lebih menunjukkaan kepada jumlah output riil yang ditawarkan ketika upah dan harga-harga yang telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimumkan keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).



3



BAB III PEMBAHASAN 2.1



Model Permintaan dan Penawaran Agregat Model permintaan dan penawaran agregat adalah model uang digunakan ekonom untuk menjelaskan fluktuasi-fluktuasi jangka pendek dalam aktifitas perekonomian ditengah-tengah tren jangka panjang yang dinyatakan dalam bentuk sistematis atau dalam bentuk kurva. Penggunaan model permintaan dan penawaran agregat untuk menganalisi (eksplanasi dan prediksi) fluktuasi-fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek sebagai akibat dari berbagai kejadian maupun kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Model AD-AS ini merupakan turunandari model IS-LM, dimana model IS-LM menggunkan asumsi bahwa tingkat harga bersifat konstan. Fluktuasi dalam keseluruhan perekonomian berasal dari perubahan penawaran agregat atau permintaan agregat. Para ekonom menyebut perubahan dalam penawaran dan permintaan agregat ini sebagai guncangan (shock) terhadap perekonomian. Guncangan yang menggeser kurva penawaran agregat disebut guncangan penawaran (supply shock). Sedangkan guncangan yang menggeser kurva permintaan agregat disebut guncangan permintaan (demand shock) Guncangan yang mempengaruhi komponen permintaan agregat dapat berasal dari variabel moneter domestik maupun luar negeri. Variabel moneter tersebut antara lain berupa jumlah uang beredar, suku bunga, inflasi maupun nilai tukar. Internal Monetary Shock atau guncangan pada variabel moneter domestik tersebut bisa berupa adanya perubahan kebijakan oleh otoritas moneter, seperti kebijakan moneter ekspansif atau kontraktif, yang dapat berpengaruh terhadap timbulnya money supply shock dan interest rate shock. Selain itu adanya inflation shock, turut berpengaruh terhadap penerapan kebijakan moneter yang diambil, yaitu apakah bank sentral menerapkan kebijakan moneter ekspansif atau kontraktif. Sehingga adanya shock pada variabel moneter secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap permintaan agregat dan selanjutnya terhadap output. Internal monetary shock dapat menyebabkan penurunan output nasional.



4



Adapun tiga fakta mengenai fluktuasi, diantaranya: a. fluktuasi ekonomi (jangka pendek) bersifat idak teratur dan tidak dapat diperkirakan b. sebagian besar kuantitas makroekonomi berfluktuasi bersama-sama c. ketika out put menurun, pengangguran meningkat.



2.2



Kurva Permintaan dan Penawaran Agregat Pembahsan mengenai kurva permintaan dan penawaran agregat disajikan dibawah ini



2.2.1 Kurva Permintaan Agregat Kurva permintaan agregat pada dasarnya melambangkan jumlah dari seluruh barang dan jasa yang diminta dalam suatu perekonomian pada tiap tingkat harga. Artinya, jika hal lain tetap sama, penurunan tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian cenderung meningkatkan jumlah barang dan jasa yang diminta. Sedangkan kurva penawaran agregat menyatakan jumlah keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi serta dijual pada setiap tingkat harga oleh berbagai produsen. Artinya, dalam periode satu atau dua tahun, naiknya tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian cenderung manaikkan jumlah penawaran barang dan jasa dan penurunan tingkat harga cenderung mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa (Mankiw, 2006:293-304) Teori kuantitas menyatakan MV=PY, di mana M adalah jumlah uang yang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan y adalah jumlah output. Jika perputaran uang adlah konstan, maka persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar menentukan nilai nominal output, yang pada akhirnya merupakan produk dari tingkat harga dan jumlah output. Persamaan kuantitas bisa di tulis kembali dalam bentuk penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil M/P sama dengan permintaan (M/P)d dan bahwa permintaan adalah proporsional terhadap output Y. Perputaran uang V adalah sisi lain dari parameter permintaan uang K. Asumsi perutaran uang konstan sama dengan asumsi bahwa permintaan untuk keseimbangan uang riil untuk tiap satuan output adalah konstan. Diasumsikan untuk setiap jumlah uang yang beredar M dan perputaran V tetap, persamaan kuantitas menghasilkan hubungan negatif antara tingkat harga P dan Output Y. Gambar di bawah ini menunjukkan kombinasi P dan Y yang memenuhi persamaan kuantitas yang mempertahankan M dan V konstan. Kurva menurun dari dari kiri atas ke kanan bawah ini di sebut kurva permintaan agregat.



5



Gambar 2.1 kurva permintaan agregat Kurva permintaan agregat (AD) menunjukkan hubungan antara tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y. Kurva itu digambarkan untuk nilai jumlah uang yang beredar M tertentu. Kurva permintaan agregat miring kebawah, semakin tinggi tingkat harga P, maka semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan karena itu semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta.



2.2.2 Pergeseran Kurva Permintaan Agregat Kurva permintaan agregat dibuat untuk nilai dari jumlah uang yang beredar yang tetap. Dengan kata lain, kurva tersebut menyatakan kombinasi yang memungkinkan dari P dan Y untuk nilai M tertentu. Jika jumlah uang yang beredar berubah, maka kombinasi yang mungkin dari P dan Y berubah, yang berarti kurva permintaan agregat bergeser. Sebagai contoh, jika uang yang beredar berkurang. Persamaan kuantitas, MV=PY, menyatakan bahwa pengurangan jumlah uang yang beredar menyebabkan pengangguran proporsional dalam nilai nominal output PY. Untuk setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih rendah, dan untuk jumlah output apapun, tingkat harga adalah lebih rendah. Kurva permintaan kan bergeser ke kiri Grafik pergeseran kurva permintaan agregat dapat dilihat pada gambar dibawah ini



6



Gambar 2.2 pergeseran kurva permintaan agregat ke kiri Hal sebaliknya jika uang yang beredar meningkat. Persamaan kuantitas menyatakan bahwa kenaikan dalam M menyebabkan kenaikan dalam PY. Untuk setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih tinggi, dan untuk jumlah output berapapun, tingkat harga adalah lebih tinggi. Kurva permintaan akan bergeser ke kanan



Gambar 2.3 pergeseran kurva permintaan agregat ke kanan Meskipun teori kuantitas memberikan dasar yang sangat sederhana untuk memahami kurva permintaan agregat, kenyataan sesungguhnya jauh lebih rumit. Fluktuasi dalam jumlah uang beredar bukanlah satu-satunya fluktuasi permintaan agregat. Meskipun jumlah uang yang beredar tetap konstan, kurva permintaan agregat juga bisa bergeser jika beberapa hal menyebabkan perubahan perputaran uang.



7



2.2.3 Kurva Penawaran Agregat Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan produksi nasional. Perubahan -perubahan di pasar barang atau perubahan di pasar uang akan memindahkan kurva AD. Perubahan –perubahan dalam perbelanjaan agregat, yang akan berlaku sebagai akibat perubahan dalam komponen-komponennya, seperti tabungan dan konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan pajak, dan ekspor impor akan memindahkan AD ke kanan atau ke kiri. Begitu pula kedudukan AD akan berubah sebagai akibat perubahan permintaan dan penawaran uang. 2.2.4 Bentuk Kurva Penawaran Agregat Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik perekonomian akan selalu mencapai kesempatan kerja penuh. Dengan demikian pendapatan nasional akan selalu mencapai tingkat yang paling maksimum yaitu pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh Yf. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara pada tahun tertentu yang digambarkan oleh Y f’tergantung kepada faktor -faktor produksi yang tersedia. Jumlah faktor-faktor produksi inilah yang akan menentukan kedudukan Yf. Dalam grafik (a) dari gambar 2.4 perpindahan AS0 dan Yf menjadi AS1 dan Y1fmenggambarkan bahwa jumlah faktor-faktor produksi yang sudah semakin banyak dan memungkinkannya untuk menaikkan produksi negara dari Y menjadi Y1f. Kurva penawaran agregat yang dikaitkan dengan pendapat golongan Keynesian perlu dibedakan pada dua bentuk : yang digunakan dalam analisis Keynesian sederhana dan pandangan yang telah mempertimbangkan keadaan di pasaran tenaga kerja. Grafik (b) pada hakikatnya menggambarkan bahwa tingkat harga tidak akan mengalami perubahan sebelum tingkat kesempatan kerja penuh dicapai. Tingkat harga tidak akan mengalami perubahan dan dalam grafik tingkat harga tersebut adalah P0. Pada tingkat kesempatan kerja penuh keadaan sebaliknya akan berlaku, yaitu apabila ekspansi dalam perbelanjaan agregat masih terus berlaku, pendapatan nasional tidak dapat ditambah tetapi harga-harga akan meningkat.



8



Penggunaan tenaga kerja yang semakin banyak akan menambah pendapatan nasional. Dengan demikian peningkatan harga akan menambah pendapatan nasional riil. Sifat dari hubungan ini digambarkan oleh kurva penawaran agregat AS di grafik (c) dan kurva ini dikembangkan oleh golongan Keynesian baru Dalam analisis penawaran agregat yang dihubungkan dengan pendapat golongan Ekspektasi Rasional atau Klasik baru perlu dibedakan diantara penawaran agregat jangka pendek (short run aggregate supply atau SRAS) dengan penawaran agregat jangka panjang (long run aggregate supply atau LRAS). Yang dimaksudkan dengan jangka pendek dalam konsep diatas adalah jangka waktu dimana hanya harga-harga barang dan harga bahan mentah (seperti minyak) yang akan mengalami perubahan. Sedangkan dalam jangka panjang‖ perubahan bukan saja berlaku ke atas tingkat harga barang-barang tetapi juga ke atas harga-harga input (bahan mentah dan faktor-faktor produksi) yang digunakan dalam proses produksi



Gambar 2.4 bentuk kurva penawaran agregat 2.2.5 Keseimbangan Pendapatan Nasional Keseimbangan pendapatan nasional dalam analisis AD-AS (Agregate DomindAgregate Suplly)akan menunjukkan tingkat harga yang berlaku pada keseimbangan dan pendapatan nasional yang dicapai pada keseimbangan tersebut. Selanjutnya dengan memperhatikan berbagai kemungkinan perubahan kurva AD dan AS, dapat pula ditunjukkan akibat dari perubahan tersebut kepada tingkat harga dan kegiatan perekonomian negara.



9



Keseimbangan pendapatan nasional pada tingkat harga fleksibel dapat dilihat pada gambar grafik berikut



Gambar 2.5 kurva keseimbangan pendapatan nasional dengan analisi AD-AS Keseimbangan perekonomian akan dicapai di titik E, yaitu pada ketika kurva AD berpotongan dengan kurva AS. Pendapatan nasional pada keseimbangan adalah Y0 dan tingkat harga adalah P0. Apabila harga melebihi P0 penawaran agregat akan melebihi permintaan agregat. Kelebihan inventori akan berlaku, dan menyebabkan sektor perusahaanmengurangi kegiatannya sehingga tercapai keadaan penawaran agregat sama dengan permintaan agregat (perhatikan titik P1). Sebaliknya, apabila harga lebih rendah dari P0maka akan terjadi kekurangan barang, karena permintaan agregat melebihi penawaran agregat (perhatikan titik P2). 2.3



Cara Mengatasi Pengangguran dan Inflasi Dalam mengatasi masalah ekonomi terutama dalam pengangguran inflasi dapt dilakukan dengan kebijakan fiscal dan kebijakan moneter. Cara yang pertama melalui kebijakan fiscal . Kebijakan fiscal berfokus kepada anggaran belanja negara dan pajak. Kebijakan ini berhubungan erat dengan makroekonomi karena pemerintah memiliki peluang untuk meningkatkan permintaan agregat melalui kebijakan ekonomi fiskal. Perubahan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu yang petama. meningkatkan permintaan agregat secara tidak langsung dengan menurunkan pajak sehingga konsumen memiliki penghasilan setelah pajak yang lebih besar untuk dibelanjakan barang dan jasa lain, dan yang kedua. meningkatkan permintaan agregat dengan berbelanja barang dan jasa.



10



Kedua kebijkan berpengaruh pada peningatan defisit anggaran negara. Deficit anggaran ini dapat menimbulkan masalah perekonomian seperti inflasi. Jika ekonomi bermasalah, salah satu keputusan pembuat kebijakan adalah untuk meningkatkan pengeluaran negara. Jika pengangguran meningkat dan banyak barang produksi yang tak terjual, pemerintah dapat membeli produk tersebut menggunakan anggarannya, dan efeknya adalah peningkatan permintaan yang akan direspon oleh bisnis dengan penyerapan tenaga kerja, dan akhirnya mengurangi tingkat pengangguran. Stimulus ini diharapkan akan memulai permintaan-permintaan yang baru. Jika individu-individu yang awalnya menganggur menjadi tenaga kerja dan menerima pemasukan lagi, mereka akan menggunakan pemasukannya untuk berbelanja barang dan jasa. Demi meningkatkan pengeluaran tanpa mengurangi pengeluaran di sektor privat, pemerintah menggunakan hutang. Hal ini merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan permintaan akan barang dan jasa secara keseluruhan. Namun cara ini menyebabkan deficit anggaran sehingga hutang negara bertambah. Untuk mengatasinya pemerintah dapat melakukan penetapan dan penarikan pajak. Selain itu dapat pula melakukan pentungan secara bergilir kepada investor. Dengan ini investorakan tetap percaya.



Cara yang kedua melalui kebijakan moneter. Konsep utama kebijakan moneter adalah bahwa tingkat suku bunga yang lebih rendah akan menyebabkan konsumsi dan investasi yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan tingkat permintaan agregat. Tingkat suku bunga yang lebih rendah akan menstimulasi tingkat konsumsi dengan cara membuat pinjaman dari bank untuk membayar tempat tinggal dan kendaraan semakin menarik. Selain itu, tingkat suku bunga yang rendah membuat tingkat investasi bisnis lebih tinggi karena investasi potensial yang akan menghasilkan profit di masa mendatang akan semakin bertambah



11



Secara umum, terdapat 3 langkah Bank Sentral dalam meningkakan output dalam kebijakan moneter, yaitu: a) Bank membeli saham dari pemerintah untuk meningkatkan suplai uang; b) Peningkatan suplai uang akan menyebabkan tingkat suku bunga menurun; c) Konsumen dan bisnis akan merespon dengan mengambil pinjaman lebih banyak dan menggunakan uangnya untuk membeli lebih banyak barang dan jasa.



12



BAB IV PENUTUP



4.1



Kesimpulan Dari uraian materi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model permintaan dan penawaran agregat digunakan untuk menganalisi (eksplanasi dan prediksi) fluktuasi-fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek sebagai akibat dari berbagai kejadian maupun kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Berdasarkan penjelasan Mankiw, kurva permintaan agregat menunjukkan jumlah dari seluruh barang dan jasa yang diminta dalam suatu perekonomian pada tiap tingkat harga. Apabila harga secara keseleruhan turun maka permintaan akan barang dan jasa cenderung naik. Sedangkan kurva penawaran agregat menunjukkan jumlah keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi serta dijual pada setiap tingkat harga oleh berbagai produsen. Artinya, dalam kurun waktu 1 atau 2 tahun perubahan harga, naik atau turun selaras degan jumlah barang dan jasa yang diminta. Dalam masalah ekonomi, untuk mengatasi pengangguran pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran untuk membeli barang. Hal ini berefek pada penyerapan tenaga kerja sebagai reaksi peningkatan permintaan. Dan untuk melindungi terjadinya inflasi maka pemerintah dapat melakukan dengan menurunkan tingkat suku bunga lebih rendah untuk menarik investorinvestor.



4.2



Saran Dari materi yang telah dipaparkan diatas, penulis menyerakankan kepada pembaca untuk terus mampu mengontrol keuangannya dan terus mengasah diri agar dapat membuka usaha sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karenanya hendaknya pembaca membaca lebih banyak referensi untuk melengkapi kekurangan makalah ini.



13



DAFTAR PUSTAKA



Suparto. 2020. Permintaan Dan Penawaran Agregat. Dalam https://docplayer.info/47072550-Permintaan-dan-penawaran-agregat.html. Diakses pada 4 Desember 2021 Accurate. 2019. Aggregate Demand: Pengertian, Komponen, dan Faktor yang Mempengaruhinya. Dalam https://accurate.id/ekonomi-keuangan/aggregate-demand/. Diakses pada 4 Desember 2021 Sekarsari, Nani. 2016. Makalah Permintaan dan Penawaran Agregat. Dalam https://www.academia.edu/29836965/Nana_Sekarsari_Makalah_permintaan_dan_pen awaran_agregrat. Diakses pada 4 Desember 2021 Suparto. 2019. Keseimbangan Agregate Demand- Agregate Supply. Dalam https://docplayer.info/47053614-Keseimbangan-agregat-demand-agregatsupply.html. Diakses pada 4 Desember 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. 2017. Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal. Dalam http://stie-sbi.ac.id/?p=1005&lang=id. Diakses pada 4 Desember 2021



14