Makalah PH [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL CONDITION ON MICROBIAL GROWTH



Disusun oleh : Tri Ega Vidianingrum



1806149034



Dosen : Evy Novita Zulfiany S.T., M.Si PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2020



Definisi pH Secara umum power of hydrogen atau yang disebut sebagai pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Untuk menentukan menentukan nilai dari suatu pH di tandai dengan konsentrasiion hydrogen (H+) yang terlarut didalamnya. Skala nilai pH biasanya dimulai dari 0 sampai 14. Jika pH dibawah angka 7 berarti asam dan jika pH berada di atas angka 7 berarti basa, sementara itu, pH 7 disebut sebagai pH netral. Namun bukan berarti air ber-pH 7 disebut sebagai air yang aman, sebab masih banyak sekali parameter yang harus dipenuhi sebelum air dinyatakan aman untuk dikonsumsi selain parameter pH.



Gambar 1.1 Skala pH Sumber : http://www.kimiawannu.com/2016/01/asam-basa-dan-garam.html Mengapa perlu untuk mengetahui pH air ? 1. Mengetahui tingkat keamanan air Semakin jauh nilai pH dari angka 7-8,5 maka air tersebut bias dikatakan tidak baik untuk dikonsumsi. Selain itu, mikroba umumnya hidup pada pH netral (6,6 – 6,7). 2. Diatur dalam undang - undang Di Indonesia air dikatakan dapat dikonsumsi ataupun dibuang ke lingkungan sekitar apabila memiliki pH 6.5-8.5. Perusahaan yang kedapatan membuang air limbah dengan nilai pH diluar range tersebut dapat ditangkap dan diperkarakan dipengadilan sebab sudah mencemari lingkungan 3. Memenuhi kebutuhan produksi dan utility



Dalam mengukur pH dapat menggunakan alat-alat sebagai berikut : A. Kertas Lakmus (kertas pH)



Gambar 1.2 kertas lakmus Sumber : https://www.semuaikan.com/pengertian-ph/ Kertas lakmus merupakan alat yang paling sederhana yang dimanfaatkan untuk melakukan pengukuran pH. Keunggulan dari alat ini sendiri adalah dapat lebih akurat ketika mengukur kadar pH didalam air yang banyak mengandung lumpur atau pada kondisi air yang keruh. Untuk menggunakannya dengan cara memasukkan kertas lakmus ke dalam air sekitar 5 menit dan selanjutnya mengangkat kertas lakmus dari dalam air dan lihat kadar pH nya. Setelah itu dapat dicocokkan dengan skala pada tempat kertas lakmus. Kemudian amati perubahan pada kertas lakmus secara seksama. B. pH meter



Gambar 1.3 pH meter Sumber : https://www.semuaikan.com/pengertian-ph/



pH meter merupakan alat pengukur pH elektronik yang umum dipakai untuk air yang jernih dan tidak bercampur lumpur. Untuk menggunakannya dengan cara mengambil air yang akan diukur kadar pH nya, setelah itu nyalakan pH meter dan masukkan pada air uji. Lalu tunggu hingga digital number pada alat tersebut tenang atau tidak berubah-ubah. C. TDS meter



Gambar 1.4 TDS meter Sumber : https://www.semuaikan.com/pengertian-ph/ TDS meter ini begitu tepat apabila digunakan untuk mesin pengolah air minum, sehingga TDS air yang diolah senantiasa terjaga kualitasnya karena dapat dipantau dengan mudah. Alat pengukur pH air ini bisa mengukur jumlah padatan yang terlarut dalam air dengan satuan mg/L (ppm) yang ditampilkan berupa angka digital.



Environmental condition microbial growth pH merupakan salah satu factor penting yang dibutuhkan dalam kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup. Kebutuhan mikroorganisme dalam pertumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu : kebutuhan fisik dan kebutuhan kimiawi atau kemis. Aspek-aspek fisik dapat mencakup berupa suhu, pH, dan tekanan osmotic. Sedangkan untuk kebutuhan kemis meliputi air, sumber karbon, nitrogen, oksigen mineral-mineral dan factor penumbuh lainnya. Salah satu syarat untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah kadar ion hidrogen yang ada dilingkungannya. Perubahan kadar yang kecil saja sudah mampu menimbulkan pengaruh yang besar. Alasan inilah yang amat penting untuk menggunakan nilai pH awal yang optimum dan mempertahankannya sepanjang pertumbuhan. Organisme hidup paling baik pada pH 7. selain kadar ion hydrogen, dibutuhkan juga karbondioksida dan kadar air, suhu dan tekanan osmatik. Pertumbuhan mikroorganisme tergantung dari bahan-bahan makanan. pH merupakan salah satu factor yang dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba. Untuk pertumbuhan mikroba biasanya terdapat 3 pH pertumbuhan yang terdiri atas pH optimum, pH maksimum dan pH minimum. Berdasarkan ketiga pH tersebut, pH yang paling cocok dalam pertumbuhan mikroba adalah pH optimum. Dimana pH minimum adalah pH terendah dan mikroba tidak dapat



tumbuh, sedangkan pH maksimum merupakan pH tertinggi dimana miroba tidak dapat tumbuh, dari ketiga jenis pH pertumbuhan yang ada telah sesuai dengan kebutuhan mikroba untuk hidup pada pH tertentu. Mikroba umumnya hidup pada pH netral (6,6 – 6,7), pH pertumbuhan bakteri adalah 4,0-8,0 , kapang 1,5-12, sedangkan khamir mempunyai daerah pH 1,5-8,5. Sedangkan jamur lebih menyukai pH asam, rentang pH pertumbuhan jamur dari 1 – 9 dan pH optimumnya 4 – 6. Selama pertumbuhan pH dapat berubah, naik atau turun, bergantung kepada komposisi medium yang diuraikan. Bila ingin pH konstan selama pertumbuhan harus diberikan larutan penyangga atau buffer yang sesuai dengan media dan jenis mikroorganisme. berdasarkan daerah pH bagi kehidupannya, mikroba dibedakan menjadi 3 golongan yang terdiri atas : 1. Mikroorganisme yang asidofilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0 2. Mikroorganisme yang mesofilik (Neutrofilik), yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 5,5-8,0 3. Mikroorganisme yang alkalifilik, yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 8,4-9,5. Nilai pH merupakan faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim, dimana aktivit asenzim ini akan maksimum pada kondisi pH optimum. Nilai pH sel mikroorganisme dipengaruhi oleh pH lingkungan dimana mikroorganisme tersebut hidup. Bila pH lingkungan tidak sesuai untuk aktivitas enzim secara optimal, maka mikroba tidak dapat melakukan metabolisme dengan baik. Hal tersebut dapat berakibat pada mikroba akan tidak dapat tumbuh secara optimal. Berikut adalah daftar mikroba serta tingkatan pH yang dibutuhkan : Nama mikroba



pH minimum



pH optimum



pH maksimum



Escherichia coli



4,4



6,0-7,0



9,0



 Proteus vulgaris



4,4



6,0-7,0



8,,4



 Enterobacter aerogenes



4,4



6,0-7,0



9,0



 Pseudomonasaeruginosa



5,6



6,6-7,0



8,0



Clostridium sporogenes



5,0-5,8



6,0-7,6



8,5-9,0



 Nitrosomonas spp 



7,0-7,6



8,0-8,8



9,4



Nitrobacter spp



6,6



7,6-8,6



10,0



Thiobacillus Thiooxidans



1,0



2,0-2,8



4,0-6,0



 Lactobacillus acidophilus



4,0-4,6



5,8-6,6



6,8



Table 1.1 kadar pH pada mikroba Sumber : https://www.academia.edu/19604679/Pengaruh_pH_Terhadap_Pertumbuhan_Mikroba



Berdasarkan table tersebut diketahui bahwa medium harus mempunyai pH yang tepat, yaitu tidak terlalu asam taupun basa. Kebanyakan bakteri tidak dapat tumbuh dalam kondisi pH yang terlalu basa. Tidak ada satu pun mikroba yang dapat tumbuh dengan baik dalam keadaan pH yang lebih dari 8. Kebanyakan pathogen, tumbuh paling baik pada pH netral yaitu pada pH 7 atau pada pH yang sedikit basa. Tetapi beberapa bakteri dapat tumbuh pada pH 6 dan tidak jarang juga organisme dapat tumbuh baik pada pH 4 atau 5 yang biasanya merupakan bakteri autotroph tertentu.



Daftar Pustaka







Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi (Common Teksbook). Biologi FPMIPA UPI, IMSTEP.







Black, Jacquelyn G. 2002. Microbiology. John Wiley & Sons, Inc.







Brock. TD. Madiqan. MT. 1991. Biology of Microorganisms. Sixth ed. PrenticeHallInternational, Inc.







http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/biologi/article/download/7864/7491 . Accessed 15 feb. 2020.







http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196611031991012YANTI_HAMDIYATI/Pertumbuhan_pada_mikroorganisme_II.pdf. . Accessed 15 feb. 2020.