Makalah Pipa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang



Dalam dunia industri khusus nya petrokimia, oil and gas baik skala kecil hingga besar, sistem pemipaan merupakan bagian yang cukup berperan dan memiliki nilai yang berarti. Sistem pemipaan di ibaratkan laksana saluran darah baik besar maupun kecil juga arteri dan vena. pemipaan berguna menyalurkan dan mendistribusikan darah kehidupan masyarakat moderen dewasa ini. Dalam masyarakat perkotaan contoh kecil kegunaan sistem pemipaan dapat kita temui pada sistem distribusi air minum, dan pada distribusi lain nya seperti crude oil pipeline, LNG pipeline dsb. begitu pun dalam plant petrochemical, kita akan menemukan sistem pemipaan yang begitu kompleks sebagai media hantar antar equipment (point to point) dengan fluida pada setting service bervariasi. Yang dimaksud piping adalah : pipe, flange, fittings, bolting, gasket, valves, dan special items adalah komponen / assesoris dari sistem pemipaan, termasuk juga pipe hangers dan juga pipe support. Sistem pemipaan ada beberapa macam yaitu pipa hubungan seri, pipa hubungan pararel, pipa hubungan bercabang dan jaringan pipa. Sistem pemipaan ini berfungsi untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dalam sistem pemipaan terdapat beberapa variabel penting yang sangat mempengaruhi sistem tersebut diantaranya panjang pipa, diameter pipa, koefisien gesekan pipa, dan debit yang terjadi pada pipa tersebut. Debit aliran yang terjadi akan ditentukan oleh kemiringan dari garis tekan masingmasing pipa tersebut. Oleh karena itu untuk mendapatkan debit aliran masing-masing pipa tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan kontinuitas dan energi. Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang



1 |pengenalan pabrik P a g e



berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia berfikir untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui sistem perpipaan. Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak. Sistem pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang mengalirkan darah keseluruh



bagian tubuh. Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan



pendistribusian air besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas



publik



lainnya.



Selain



itu,



sistem



pemipaan



digunakan



untuk



mentransportasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin- mesin dan lain – lain. Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka semakin banyak di perlukan ahli-ahli dibidang pemipaan. Umumnya bagian perpipaan dan detailnya merupakan standar dari unit, seperti ukuran diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa, penyangga pipa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuranantara satu dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat berbagai jenis pipa dengan ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan Carbon Steel, PVC (Polyvinil Chloride), stainless Steel, dan lain-lain. Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa buah pipa yang disusun secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belumlah begitu rumit, namun banyak juga jalur pipa yang ada bukanlah suatu rangkaian yang sederhana melainkan suatu jaringan pipa penyelesaian yang lebih teliti.



2 |pengenalan pabrik P a g e



yang sangat kompleks, sehingga memerlukan



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa kegunaan dari sistem perpipaan ? 2. Apa saja jenis-jenis pipa ? 3. Apa saja fasilitas pada sisitem perpipaan ? 4. Apa saja kode warna pada pipa ? 5. Apa saja standarisasi sistem perpipaan ?



1.3 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah : 1. menjelaskan kegunaan dari sistem perpipaan 2. Memaparkan jenis-jenis pipa 3. Memaparkan Apa saja fasilitas pada sisitem perpipaan 4. Memaparkan Apa saja kode warna pada pipa 5. Memaparkan Apa saja standarisasi sistem perpipaan



BAB 2 PEMBAHASAN



2.1 Kegunaan Sisitem perpipaan Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap pada



3 |pengenalan pabrik P a g e



industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan lain – lain. Dalam suatu pabrik, sistem perpipaan adalah komponen yang penting di dalam jalannya suatu proses. Peralatan sistem perpipaan yang berbeda-beda dan memiliki jenis dan fungsi masing-masing terkadang sulit untuk membedakan yang satu dengan yang lain.



2.2 Jenis-Jenis Pipa  Pipa galvanis Pipa galvanis adalaah pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah, pipa galvanis diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan dindingnya, disesuaikan dengan kegunaannya ukuran panjang standar adalah 6 m.  Pipa besi tuang Pipa besi tuang dalam pekerjaan system saluran dan pembuangaan digunakan untuk instalasi air bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan ∅2” – 15” dengan panjang 3-6 m.  Pipa tembaga Pipa tembaga dalam pekerjaan system saluran dan pembuangan dipakai untuk instalasi air bersih, terutama untuk instalasi air panas karena tembaga merupakan bahan pengantar panas yang baik, ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat.  Pipa PVC (Polyvinyl Clorida) Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi air bersih maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu : -



Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2.



-



Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2.



-



Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2.



-



Kelas C untuk saluran kabel listrik. Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC kelas AW



4 |pengenalan pabrik P a g e



(VP) and AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC kelas A2 dan D (VU) digunakan untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada bangunan, pipa PVC kelas C digunakan untuk instalasi listrik dan penerangan. Menurut materialnya pipa terbagi antara lain : 1. Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe) Pipa GIP atau pipa besi galvanis digunakan untuk intalasi air bersih dingin saja, tidak dianjurkan untuk pipa air panas. 2. Pipa PVC Pipa PVC (Polyvinyl Chloride) adalah pipa plastik yang terbuat dari gabungan materi vinyl yang menghasilkan pipa yang ringan, kuat, tidak berkarat dan tahan lama. Hanya digunakan untuk intalasi air dingin saja. 3. Pipa HDPE Pipa HDPE (high-density polyethylene) adalah pipa yang terbuat dengan bahan polyethylene dengan kepadatan tinggi sehingga jenis pipa yang dihasilkan dapat menahan daya tekan yang lebih tinggi. Karakteristik pipa HDPE adalah kuat, lentur/flexible dan tahan terhadap bahan kimia. 4. Pipa Baja (Steel Pipe) Pipa baja digunakan sebagai jalur pipa untuk pasokan energi, misalnya : air, gas, minyak, dan cairan mudah terbakar lainnya. 5. Pipa Tembaga Pipa tembaga merupakan pipa yang kuat dan tahan lama, biasanya digunakan untuk instalasi air panas. 6. Pipa Beton Berupa beton precast, biasa digunakan sebagai saluran drainase. Pipa beton terbagi menjadi 2 tipe yaitu tipe light duty dan heavy duty. Pipa merupakan salah satu komponen penting dalam proses konstruksi bangunan. 5 |pengenalan pabrik P a g e



Yang umum digunakan di rumah, pipa untuk air bersih dan air kotor. Ada pentingnya mengenali berbagai jenis pipa yang tersedia di pasaran sebelum kita menggunakannya.



Berdasarkan jenis fluida yang dialirkan,pipa terbagi menjadi : - Pipa air - Pipa minyak - Pipa gas - Pipa uap - Pipa udara - Pipa lumpur - Pipa drainage - dan sebagainya



Berdasarkan bahan pembuatnya,pipa terbagi menjadi : - Pipa logam - Pipa non logam



Berdasarkan jenis instalasinya, pipa terbagi menjadi : - Pipa proses - Pipa service - Pipa utilitas - Pipa kelautan (marine piping) - Pipa transportasi - Pipa sipil - Plumbing



6 |pengenalan pabrik P a g e



2.3 Fasilitas Pada Sisitem Perpipaan Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol dan kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya. Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi : 1. Valves (katup-katup) 2. Flanges ( flens-flens) 3. Fittings (sambungan) 4. Regulator 5. Steam Trap



2.3.1 Valves (katup-katup) Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya. Valve/katup dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air, seperti keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi. Jenis – jenis Valve yang sering digunakan : 1. Gate valve



Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang.Gate Valve 7 |pengenalan pabrik P a g e



merupakan jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem perpipaan karena fungsinya adalah membuka dan menutup aliran. Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jika posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut. Turbulensi akan menyebabkan : a. Akan terjadi pengikisan pada sudut-sudut gate valve b. Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya



2. Globe Valve Globe Valve digunakan untuk mengatur besar kecilnya laju aliran fluida dalam pipa (throttling). Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin antara disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup.



Ada tiga jenis globe valve menurut desainnya, yaitu :



8 |pengenalan pabrik P a g e



3. Ball Valve Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup. Ball valve banyak digunakan



karena kemudahannya dalam



perbaikan dan



kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa mereka terbuat, Bal Valve dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan temperature sekitar 200 derajat Celcius. Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F (250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm). Ada 2 jenis ball valve, yaitu dan reduced bore ball valve (1) dan full bore ball valve (2).



4. Check Valve Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. untuk mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran ke arah sebaliknya. tidak menggunakan handel untuk mengatur



9 |pengenalan pabrik P a g e



aliran, tapi menggunakan gravitasi dan tekanan dari aliran fluida itu sendiri. Karena fungsinya yang dapat mencegah aliran balik (backflow) Check Valve sering digunakan sebagai



pengaman



dari



sebuah



equipment



dalam



sistem



perpipaan



Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal pump. Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akan membuat plug atau disk membuka



5. Butterfly Valve Butterfly Valve memiliki bentuk yang unik jika dibandingkan dengan valve-valve yang lain.Butterfly menggunakan plat bundar atau disk yang dioperasikan dengan ankel untuk posisi membuka penuh atau menutup penuh dengan sudut 90°. Disk ini tetap berada ditengah aliran, dan dihubungkan ke ankel melalui shaft. Saat valve dalam keadaan tertutup, Disk tersebut tegak lurus dengan arah aliran, sehingga aliran terbendung, dan saat valve terbuka wafer sejajar/ segaris dengan aliran, sehingga zat dapat mengalir melalui valve.



Butterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan tekanan (pressure drop) yang minimal. Valve ini bagus untuk pengoperasian on-off ataupun throttling, dan bagus untuk mengontrol aliran zat cair atau gas dalam jumlah yang besar. Namun demikian valve ini biasanya tidak memiliki kekedapan yang bagus, dan harus digunakan pada situasi/ sistem yang memiliki tekanan rendah (low-pressure).



10 |pengenalan pabrik P a g e



6. Safety Valve Safety/Relief valve memiliki fungsi yang sangat berbeda dari valve-valve yang lain. Valve ini didisain khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di equipment dan sistem perpipaan. Untuk mencegah kerusakan pada equipment, dan lebih penting lagi cedera pada pekerja, relief valve dapat melepas kenaikan tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim.Relief valve menggunakan pegas baja (lihat gambar di bawah ini), yang secara otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level yang tidak aman. Level tekanan pada valve ini bisa diatur, sehingga bisa ditentukan pada level tekanan berapa valve ini akan terbuka. Ketika tekanan kembali normal, relief valve secara otomatis akan tertutup kembali.



Safety valve merupakan jenis valve yang mekanismenya secara otomatis melepaskan zat dari boiler, Bejana tekan, atau suatu sistem, ketika tekanan atau temperatur melebihi batas yang telah ditetapkan.



2.3.2 Flanges (Flens-Flens) Flange adalah sambungan baut di mana dua buah pipa, equipment, fitting atau valve dapat dihubungkan bersama-sama. Mereka tersedia dalam berbagai bentuk, tekanan, rating dan ukuran untuk memenuhi persyaratan desain. Flange di bagi dalam berbagai jenis, perbedaan jenis-jenis flange ini salah satunya adalah berdasarkan facenya, seperti yang pernah saya bahas di artikel type flange berdasarkan facenya. Kali ini saya akan berbagi mengenai perbedaan jenis flange dari kategori yang lain.



11 |pengenalan pabrik P a g e



Jenis flang berdasarkan ratingnya



Flange atau yang memiliki nama lain forging (untuk jenis yang self reinforcement), dapat di bagi menjadi beberapa jenis bila di lihat dari ratingnya. Yaitu flange rating 150#, 300#, 600#, 900#, 1500# bahkan sampai 2500#. Pembagian flange dari jenis ratingnya dikarenakan flange tersebut bekerja dalam pressure (tekanan) yang berbeda sesuai dengan ratingnya, rating flange tersebut dalam satuan pound. Lain kesempatan, saya akan membahasnya lebih dalam mengenai rating pada flange. Jenis flange berdasarkan ukurannya (NPS) Flange juga dapat dibagi menurut ukuran pipanya. Jadi antara satu pipa dengan pipa lainya yang ukurannya berbeda, jenis flangenya pun berbeda. Dalam artikel sejarah dan teori dasar pemipaan, disinggung bahwa untuk menyebut ukuran dalam pipa kita mengenalnya dengan istilah NPS. NPS adalah kependekan dari nominal pipe size, yaitu suatu ukuran nominal yang digunakan untuk membedakan pipa. Kembali mengenai flange, pembagian jenis flange beradarkan NPSnya kita akan mengenal ukuran ½”, ¾”, 1”, 2” … 10”, 12”… 24” dan seterusnya, mengikuti ukuran dari pipa yang akan di pasangkan flange. Saya tidak mebahasnya secara detail pembagian jenis flange ini karena cukup mudah untuk dipahami. Pertanyaan selanjutnya, Kalau memang flange di bedakan beradarkan NPSnya, apakah flange dibedakan juga melalui schedule nya seperti halnya pipa? ternyata tidak, hanya flange jenis weldneck lah yang memiliki schedulue.



12 |pengenalan pabrik P a g e



Jenis flange beradarkan ANSI Di flange ANSI, kita akan membedakan flange dari bentuknya dan kegunaanya. Agak membingungkan sebenarnya meberikan jenis klasifikasi flange dari sisi ini, soalnya ada yang menyebutkan pembagian flange ini karena design-nya. Satu sisi lagi, klasifikasi flange disini bisa di dibilang di bedakan dari jenis sambungan flangenya, mirip dengan artikel sebelumnya yang membahas jenis sambungan pada pipa. Ansi adalah American National Standards Institute. Berdaraskan ansi, flange dibedakan jenisnya menjadi : 1. FlangeTipe Weldneck



Weldneck flange, flange jenis ini memiliki ciri yang amat ketara yaitu penyambungan flangenya mengunakan las. Flange jenis ini biasa dan paling banyak digunakan dalam sebuah plant, karena sifatnya mudah untuk disambungkan dengan pipa. Flange jenis ini dapat digunakan untuk pressureyang tinggi, baik untuk temperature rendah atau tinggi.



2. Flange Tipe Slip-on dan Lap Joint



Untuk tipe flange slip–on, sebenarnya hampir mirip bentuknya dengan jenis flange lap joint. Kedua jenis flange ini sama sama memasukan pipa utamanya ke dalam flange, bedanya kalau slip on si pipa tidak sampai keluar dari flange, sedangakan tipe lap joint, 13 |pengenalan pabrik P a g e



ada sisi pipa yang keluar dari flange, dan sisi samping dalam flangenya pun biasanya radial. 3. Flange Tipe Threaded (ulir)



Seperti namanya, jenis flange ini memiliki tipe penyambungan mengunakan ulir. Biasanya digunakan untuk system yang sangat rawan kebakaran kalau mengunakan las, disamping itu flange tipe ini harganya lebih murah. 4. Flange Tipe Soket



Soket flange, jenis flange ini mirip dengan slip on, hanya saja pada sisi terluar dari flange terdapat tahanan yang menyebabkan pipa yang dimasukan ke dalamnya tidak tembus. 5. Reducing Flange Reducing flange, jenis flange yang satu ini memiliki fungsi untuk mengabungkan pipa yang memiliki diameter berbeda.



14 |pengenalan pabrik P a g e



6. Blind Flange



Blind flange adalah jenis flange yang berfungsi untuk menutup aliran, seperti halnya cap dalam fitting. Jenis flange ini rata, tidak ada apapanya karena memang berfungsi untuk menutup.



2.3.3 Fittings (sambungan) Fitting dibagi dalam berbagai jenis, fitting fitting tersebut akan sangat berperan dalam sebuah sistem pemipaan. Lalu apakah fitting itu? Fitting adalah salah satu komponen pemipaan yang memiliki fungsi untuk merubah aliran, menyebarkan aliran, membesar atau mengecilkan aliran. Fitting merupakan salah satu pemain utama dalam pemipaan, karenanya kita akan selalu menggunakan komponen ini. Untuk mengetahui gambaran umum pengunaan fitting dalam pemipaan, ada baiknya anda membaca sejarah dan teori dasar pemipaan Fitting bukanlah nama untuk individu, melainkan nama yang digunakan untuk pengelompokan. Karena di dalam fitting sendiri terdapat berbagai macam komponen lain pemipaan, yang anda harus memahaminya satu persatu fungsi dan kegunaanya. Adapun jenis dari fitting Antara lain adalah. 1. Fitting Ebow Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan komponen pemipaan yang berfungsi untuk membelokan arah aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang berada di jalan, tikungan tersebut mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika melaluinya,



15 |pengenalan pabrik P a g e



begitu pula elbow yang bertugas untuk membelokan aliran fluida. Elbow terdiri dari dua jenis yang paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut di selain sudut diatas, terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga dengan mengunakan dua elbow yang disatukan untuk memperoleh sudut tertentu.



Contoh menghitung radius elbow seperti ini, kita menghitung pipa yang dengan diameter 2". Maka radiusnya adalah,1.5 x 2" = 3 " (76.2 mm), yang dikalikan adalah nominal diameter dari pipa nya, NPSnya, bukan actual diameter dari pipanya seperti yang peranah saya singgun di sejarah dan teori dasar piping. Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan keluaran, walaupun ada juga yang memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut dengan reducing elbow. Selain itu, ada satu komponen fitting yang mirip elbow, sama sama berfungsi untuk membelokan aliran, namun di buat dari potongan pipa, kita menyebutnya dengan miter. 2. Fitting Tee Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting yang memiliki cabang. Biasanya cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa utamanya, kita menyebutnya dengan straight tee. Sedangkan kalau berbeda, kita menyebutnya dengan reducing tee.



16 |pengenalan pabrik P a g e



3. Fitting Reducer Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi) aliran fluida. Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang berkurang. Jadi reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan dari diameter yang lebih besar ke yang kecil, atau sebaliknya.



Dalam reducer ini, kita akan mengenal dua jenis reducer yaitu concentrik reducer dan satu lagi adalah eccentrik reducer. Keduanya memiliki peran yang berbeda, kita akan membahasnya lebih dalam di artikel perbedaan eccentrik dan concentrik reducer. 4. Stub-in



Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan tee, yaitu membagi aliran. Bedanya dengan tee, kalau tee adalah item yang terpisah, ia mengabungkan beberapa pipa. namun kalau stub-in, percabangan langsung dari pipa utamanya yang fungsinya mengantikan reducing tee. 5. Fitting Cap



17 |pengenalan pabrik P a g e



Pipe caps fitting berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting ini di las langsung pada pipa utama. Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan dilepas, namun biasanya menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind flange.



2.3.4 Regulator Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu daya agar efek darinaik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga menjadi stabil. Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple -nya kecil, tetapi ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc keluarannya juga ikut turun. Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil. Ada beberapa alasan yang mungkin diperlukannya sebuah regulator: 1. Fluktuasi tegangan jala-jala 2. Perubahan tegangan akibat beban (loading) 3. Perlu pembatasan arus dan tegangan untuk keperluan tertentu Jenis-jenis regulator : 1. Regulator Dengan Zener



18 |pengenalan pabrik P a g e



Rangkaian regulator yang paling sederhana, zener bekerja pada daerah breakdown sehingga menghasilkan tegangan output yang sama dengan tegangan zener atau : Vout = Vz Namun, rangkaian ini hanya bermanfaat jika arus beban tidak lebih dari 50mA. 2. Regulator Zener Follower.



Regulator ini pada dasarnya adalah regulator zener yang dikonfigurasikan dengan sebuah transistor NPN untuk menghasilkan arus yang cukup besar. V BE adalah tegangan baseemitor dari transistor Q1 yang besarnya antara 0.2 - 0.7 volt bergantung pada jenis transistor yang digunakan. 3. Regulator Op-Amp



19 |pengenalan pabrik P a g e



Teknik regulasi yang lebih baik lagi adalah dengan menggunakan Op-Amp untuk mendrive transistor Q. Dioda zener di sini tidak langsung memberi umpan ke transistor Q, tetapi sebagai tegangan referensi bagi Op-Amp IC1. Umpan balik pada pin negatif Opamp adalah cuplikan dari tegangan keluar regulator.



4. Regulator IC (Integrated Circuit)



2.4 Kode Warna Pada Pipa



2.5 Standarisasi Sisitem Pemipaan Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan pembatas arus ( current limiter ) dan juga pembatas suhu ( thermal shutdown ). Komponen ini hanya tiga pin dan dengan menambah beberapa komponen saja sudah dapat menjadi rangkaian catu daya yang terregulasi dengan baik. Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan 5 volt, 7812 regulator tegangan 12 volt dan seterusnya, sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912 yang berturut-turut adalah regulator tegangan negatif 5 dan 12 volt. 2.3.5 Steam Trap Agar pengoperasian steam system lebih efektif dan efisien maka harus diproteksi dari ketiga hal berikut: 1. Kondensat 2. Udara 3. Fluida non-kondensibel



20 |pengenalan pabrik P a g e



Steam trap adalah valve otomatis yang didesain untuk mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensibel yang terjebak atau tertahan di steam system. Steam trap dibagi menjadi 4 kategori utama : Thermostatic, mechanical, Thermodynamic, dan Drain Orifice. Perbedaan steam trap yang bagus dan jelek Steam trap yang bagus harus : 1. Mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensabel. 2. Bisa menyesuaikan load dengan range temperatur dan pressure yang lebar. 3. Bisa tahan terhadap pembekuan (freeze-proof) apabila diperlukan. 4. Simpel dan kuat. 5. Hanya sedikit part yang bergerak. 6. Membutuhkan maintenance yang rendah dan spare part. 7. Umurnya panjang. Steam trap yang jelek : 1. Mengeluarkan live steam. 2. Mengalami kegagalan jika terjadi perbahan tekanan. 3. Responnya lambat dan kurang igap. 4. Terlalu banyak, terlalu singkat, atau terlalu lama saat membuka. 5. Memerlukan perawatan dan penyetelan yang terlalu sering. 6. Memerlukan spare part atau ukuran orifice yang banyak untuk tekanan yang berbeda.



Jenis-jenis steam trap : 1. Thermostatic steam trap



21 |pengenalan pabrik P a g e



Thermostatic steam trap beroperasi berdasarkan respon langsung terhadap temperatur. Ada dua macam yaitu Bimetalic dan Bellow. a. Bellow Trap Selama proses start-up dan warm-up, akan terjadi kevakuman sehingga menyebabkan bellows tetap tertarik, sehingga valve akan membuka dan mengeluarkan udara sera fluida non-kondensibel. kemudian kondensat akan dikeluarkan. Lalu ketika ada steam masuk maka akan menyebabkan cairan didalam bellow menguap dan bellow akan mengembang sehingga valve akan tertutup. Pada suhu operasi valve akan tetap tertutup dan akan membuka apabila terdapat kondensat, udara, atau fluida non-kondesibel lainnya yang menyebabkan bellow bereaksi dan valve membuka. Tidak seperti disc trap, bellow trap sensitif terhadap temperatur disbanding dengan time cycle device (peralatan siklus berdasarkan waktu). Tidak akan terjadi kesalahan antara steam dengan udara karena bellow hanya bereaksi berdasarkan temperatur. Dan tidak seperti pada bucket trap, bellow trap tidak memerlukan variasi ukuran untuk valve dan seat untuk berbagai macam tekanan.



b. Bimetallic Trap Bimetallic trap bekerja apabila ada perbedaan pada kedua logam dalam thermostat, dengan menggunakan prinsip perbedaan pemuaian antara kedua logam tersebut maka akan menghasilkan pergerakan membuka dan menutup pada valve. ketika kondensat yang suhunya lebih dingin kontak dengan bimetallic disc, lalu disc akan mengalami penyusutan. Takanan pada kondensat yang masuk mengakibatkan valve membuka dari seat (dudukannya) dan kondensat akan mengalir.



22 |pengenalan pabrik P a g e



2. Mechanical Steam Traps



a.



Inverted Bucket Trap Pada temperatur operasi, steam memasuki bagian bawah bucket dan bucket akan



mengapung serta valve akan tertutup (B). Selama penggunaan panas (heat use), kondensat yang terbentuk akan masuk ke bucket dan mengangkat bucket. Lalu bucket akan kehilangan keseimbangan (buoyancy) dan kemudian akan turun serta membuka kembali valve dan mengeluarkan kondensat



b. Float and Thermostatic Trap Ketika kondensat panas dan steam mencapai trap, thermostatic elemen akan mengembang dan menutup ventilasi udara. Kondensat akan mengangkat float dan akan mengalir keluar dari trap. Ketika jumlah kondensat yang masuk ke trap berkurang, maka float akan kembali menurun dan flow kondensat yang mengalir akan berkurang. Gaya keseimbangan (buoyancy) dari float akan memepertahankan liquid level seal di atas seat ring sehingga steam tidaka akan lolos dari trap.



23 |pengenalan pabrik P a g e



3. Thermodynamic Steam Traps



Thermodynamic steam trap adalah jenis intermittent trap (cycle device) yang berekasi terhadap ketidakseimbangan tekanan pada valving device (biasanya disc). Selama operasi, penurunan tekanan di dalam chamber membuat tekanan yang masuk akan mengangkat disc dan membuka trap. Penurunan tekanan bisa disebabkan oleh kondensat yang lebih dingin. Oleh karena design disc trap adalah thermodynamic trap, apabila trap berada pada kondisi yang basah atau kering chamber mungkin lebih dahulu dingin akibat kegagalan atau siklus yang terlalu cepat sehingga mengakibatkan steam loss dan wear.



4. Orifice Steam Traps Steam trap tipe orifice didesain untuk continous flow. Orifice trap mengeluarkan (discharge) udara, kondensat, dan semua jenis gas non-kondensibel dengan sedikit steam yang lolos. Kecepatan fluida pada saat melewati orifice adalah turbulen. Perhitungan steam loss bisa diperkirakan tetap selama 10 tahun lebih. Faktor yang paling berpengaruh terhadapefisiensi performa orifice trap adalah desain dari orifice trap. Apabila orifice trap didesain dengan benar maka thermal efisiensi bisa mencapai 98 %. Orifice trap bisa digunakan pada semua pressure, tetapi idealnya digunakan untuk saturated atau superheated steam dengan pressure 250 Psig atau lebih



24 |pengenalan pabrik P a g e



2.4 Warna Pipa & Label (Tanda) Kode Warna Perpipaan Berikut nama dan contoh warna kode sesuai dengan SPLN 104 : 1993 :



Label (tanda) dan Kode Warna Perpipaan secara umum merujuk pada standar ANSI A13.1-2007 (American National Standards Institute) dimana terdapat 6 (enam) kode warna dan label (tanda) perpipaan yang diatur sebagaimana tabel di bawah berikut :



25 |pengenalan pabrik P a g e



Adapun ukuran label (tanda) berbeda-beda menurut ukuran pipa sebagaimana ada pada tabel di bawah :



2.5 Standarisasi Sistem Perpipaan. Integritas sistem perpipaan tergantung pada pertimbangan dan prinsip yang digunakan dalam desain, konstruksi dan pemeliharaan sistem. Sistem perpipaan yang terbuat dari banyak komponen seperti pipa, flensa, dukungan, gasket, baut, katup, saringan, fleksibel dan sendi ekspansi. Komponen dapat dibuat dalam berbagai bahan, dalam berbagai jenis dan ukuran dan dapat diproduksi dengan standar nasional umum atau sesuai item produsen proprietary. Beberapa perusahaan bahkan mempublikasikan standar mereka sendiri pipa internal yang berdasarkan standar nasional dan sektor industri. Piping kode dan standar dari organisasi standardisasi sebagai ANSI, ASME, ISO, DIN dan lain-lain, adalah yang paling umum digunakan dalam pipa dan sistem perpipaan spesifikasi. Perbedaan antara kode pipa dan standar pipa dapat didefinisikan sebagai: Piping Kode: Kode Piping mendefinisikan persyaratan desain, fabrikasi, penggunaan bahan, tes dan pemeriksaan pipa dan sistem perpipaan. Sebuah kode memiliki yurisdiksi yang terbatas didefinisikan oleh kode. Piping Standar : Piping standar mendefinisikan desain aplikasi dan aturan konstruksi dan persyaratan untuk komponen perpipaan seperti flensa, siku, tee, katup dll. Sebuah standar memiliki ruang lingkup terbatas didefinisikan oleh standar.



26 |pengenalan pabrik P a g e



No



Kode Standar



Negara



Penjelasan



1



AFNOR



Perancis



Perancis Norma



2



ASME



Amerika



American Society of Mechanical Engineers



3



ASTM



Amerika



American Society untuk Pengujian dan Material



4



DIN



Jerman



Jerman Norma



5



JIS



Jepang



Standar Jepang



6



ISO



Internasional Organisasi Internasional untuk Standardisasi



7



ANSI



27 |pengenalan pabrik P a g e



American National Standards Institute



BAB 3 PENUTUP



3.1 Kesimpulan Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka semakin banyak di perlukan ahli-ahli dibidang pemipaan oleh sebab itu sistem perpipaan sangat penting. Komponen-komponen sisten perpiaan terdiri dari 1. Valves (katup-katup) 2. Flanges ( flens-flens) 3. Fittings (sambungan) 4. Regulator 5. Steam Trap. Warna dari setiap pipa memiliki indentifikasi tertentu, hal ini bertujuan untuk memudahkan sistem pemipaan agar tidak terjadi kesalahan dalam membedakan fluida yang dialirkan. Sistem perpipaan yang terbuat dari banyak komponen seperti pipa, flensa, dukungan, gasket, baut, katup, saringan, fleksibel dan sendi ekspansi. Komponen dapat dibuat dalam berbagai bahan, dalam berbagai jenis dan ukuran dan dapat diproduksi dengan standar nasional umum atau sesuai item produsen proprietary.



3.2 Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.



28 |pengenalan pabrik P a g e



DAFTAR PUSTAKA http://belajarpiping.blogspot.co.id/2012/06/sistem-pemipaan.html diakses pada 24 Febuari 2017.



http://repository.maranatha.edu/2762/3/9521003_Chapter1.pdf diakses pada 23 Febuari 2017.



29 |pengenalan pabrik P a g e