Makalah Pompa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESOR



IAN ANSHARI 2 MEC 214411912



POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG TAHUN 2015



Kata pengantar Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MAKALAH PRAKTIKUM POMPA DAN KOMPRESOR”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suyono selaku Dosen dan Instruktur dalam praktikum pompa dan kompresor yang telah memberi bimbingan dan ilmu sehingga dapat menyusun makalah ini. Makalah ini merupakan suatu tuntutan guna memenuhi tugas praktikum yang dilaksanakan selama satu minggu. Penulis menyadari bahwa makalah ini mungkin jauh dari sempurna, maka dari itu penulis meminta maaf bila terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini, baik dari materi maupun sistematika. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar di penulisan makalah berikutnya penulis dapat memperbaiki kekurangan itu semua. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca.



Bandung, Oktober 2015



Penulis



BAB I Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai alat yang disebut pompa dan kompresor. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika adalah sebuah alat mekanika yang digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan tekanan sehingga sistem fluida cair itu mempunyai tekanan yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan yang rendah di sisi keluar pompa. Hal ini terjadi karena fluida mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan karena cairan adalah fluida inkompresibel (tidak dapat ditekan/ tidak berubah volumenya jika mendapat tekanan) sementara gas adalah fluida kompresibel (dapat di tekan), sehingga untuk mengalirkan fluida kompresibel digunakan yaitu kompresor. Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara prinsip, kedua benda ini sama. Masing-masing terdiri dari motor penggerak dan juga bagian untuk meningkatkan tekanan di sisi hisap dan merendahkan tekanan di sisi keluar. Tapi keduanya tidak sama pada segi aplikasi karena cara peningkatan tekanan tersebut dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Namun kedua alat ini  yaitu pompa dan kompresor tidak dapat saling dipertukarkan fungsinya, kompresor tidak dapat digunakan untuk mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat digunakan untuk mengalirkan gas.



1.1. Tujuan praktik pompa dan compressor



a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.



Memahami prinsip kerja pompa dan kompressor Mengenal komponen-komponen pompa dan kompressor Mengenal fungsi tiap-tiap komponen pompa dan kompressor Mengenal karakterisitik pompa dan kompressor Mendapatkan diagram H-Q Mencari karakteristik pompa kerja tunggal, seri dan paralel Mencari gangguan-gangguan yang sering terjadi pada pompa Maintenance pompa Overhaule pompa Mengetahui efisiensi kerja kompressor



BAB II



ISI 2.1. Pembahasan 2.1.1 Pompa Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.



Pompa memiliki dua kegunaan utama: 1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya 2. Mensirkulasikan cairan sekitar sistim



Klasifikasi Pompa Adapun jenis-jenis pompa tersebut antara lain :  Pompa perpindahan positif (positive displacement pump) Prinsip kerja pompa in adalah pompa yang bekerja menghisap zat cair, kemudian menekan zat cair tersebut, selanjutnya zat cair dikeluarkan melalui katup atau lubang keluar.



Pada pompa ini fluida yang dihisap sama dengan fluida yang dikeluarkan. Pompa langkah positif terbagi atas pompa reciprocating, pompa diafragma dan pompa rotari. Penjelasan dari masing-masing pompa adalah sebagai berikut:



a) Pompa reciprocating Pompa reciprocating adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa diubah menjadi energi aliran dari zat cair yang dipindahkan dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak-balik di dalam sebuah silinder. Elemen yang bergerak bolak-balik itu dapat berupa piston atau plunyer. Pompa reciprocating biasanya digunakan untuk memindahkan fluida kental dan digunakan pada sumur minyak. Contoh dari pompa reciprocating adalah pompa piston, pompa plunyer dan pompa diapraghma. b) Pompa rotari Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah (casing). Pada waktu elemen berputar, di dalam rumah pompa berbentuk ruangan yang mula-mula volumenya berkurang (pada sisi tekan). Karena putaran elemen tersebut konstan maka aliran zat cair yang dihasilkan hampir merata. Pompa rotari banyak digunakan pada pemompaan cairan yang viskositasnya lebih tinggi dari air. Contoh dari pompa rotary adalah pompa gear, pompa lube, pompa screw dan pompa baling-baling.



 Pompa Rotodinamik (Non Positive Displacement Pump) Pompa Rotodinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi yaitu impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan. Klasifikasi dari pompa rotodinamik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:



a) Pompa sentrifugal, yaitu pompa yang prinsip kerjanya merubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi tekanan fluida. Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi pada kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics). Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putaran.



b) Pompa peripheral dan pompa spesial merupakan pompa dengan efek khusus dan digunakan untuk kondisi yang khusus pula di lokasi industri.



2.1.2 Kompresor Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap bersirkulasi di dalam sistem. Kompresorberfungsiuntukmembangkitkan/menghasilkanudarabertekanande ngancaramenghisapdanmemampatkanudaratersebutkemudiandisimpan di dalamtangkiudarakempauntukdisuplaikepadapemakai (sistempneumatik). Kompresordilengkapidengantabunguntukmenyimpanudarabertekanan, sehinggaudaradapatmencapaijumlahdantekanan yang diperlukan.



2.1.2.1Tabungudarabertekananpadakompresordilengkapidengankatuppenga man, bilatekananudaranyamelebihiketentuan, makakatuppengamanakanterbukasecaraotomatis.Pemilihanjeniskompresor yang digunakantergantungdarisyarat-syaratpemakaian yang harusdipenuhimisalnyadengantekanankerjadan volumeudara yang akandiperlukandalamsistimperalatan (katupdansilinderpneumatik).



2.1.2.2 Prinsip Kerja Kompresor Torak Langkah Hisap Poros engkol berputar, torak bergerak. Kevakuman terjadi pada ruangan di dalam silinder, sehingga katub hisap terbuka oleh adanya perbedaan tekanan dan udara terhisap masuk ke dalam silinder.



Langkah Kompresi Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak, katup hiasap dan katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di dalam silinder.



Langkah Keluar Bila torak meneruskan gerakannya, tekanan di dalam silinder akan naik sehingga katup keluar oleh tekanan udara sehingga udara keluar memasuki tangki penyimpanan udara.



Klasifikasi Kompresor  Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating kompressor) Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompressi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik



mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan



mengkompressi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.  Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara            Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan sistem air bersirkulasi.            Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompressor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.



 Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)            Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang



masuk dan keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu kompressor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obatobatan dan kimia.            Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. perbedaannya terdapat pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.



 Kompressor Rotari Baling-baling Luncur            Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan dari kompressor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam , dapat menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.



 Kompresor Sekrup (Screw)            Kompressor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompressor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Rodaroda gigi kompressor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.



 Kompressor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)            Kompressor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena antara balingbaling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupukupu di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.



 Kompresor Aliran (turbo kompressor)            Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi bentuk tekanan.  Kompressor Aliran Radial  Percepatan yang ditimbulkan oleh kompressor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompressornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudu-sudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompressor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompressi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.



 Kompresor Aliran Aksial  Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem turbin gas atau mesinmesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.



2.1.2.3 Praktik 1. Lengkapi gambar tersebut dengan komponen-komponen yang belum tergambar dengan simbol-simbol seperti lampiran halaman 4.8 pada posisi yang sesuai. 2. Beri tanda arah aliran fluida pada gambar tersebut untuk pompa kerja tunggal, kerja seri dan kerja paralel. 3. Coba operasikan pompa untuk kerja tunggal, baik kerja tunggal, kerja seri dan kerja paralel. 4. Ketika pompa sudah bekerja stabil, ukur putaran, (n) untuk kerja tunggal, seri, dan paralel. 5. Amati penunjukan VG dan PG. perhatikan satuan-satuan yang ada pada alat ukur tersebut. Coba konversikan menjadi satuan meter kolom air. 6. Berlatihlah mengukur debit (Q) untuk kerja tunggal, seri, dan paralel. 7. Melihat alat ukur harus tegak lurus, agar kesalahan pembacaan kecil. 8. Lakukan pengujian, dan ambil data-data seperti dalam table.



Kerja tunggal P1 PG (Kgf/cm2) PG1 Pgout



NO



Valve



n (rpm)



A (Ampere)



V (Volt)



VG (cmHg)



1



1



2836



1,7



380



24



1,3



2



3/4



2833



1,8



380



25



3



1/2



2829



1,7



380



4



1/4



2826



1,8



5



0



2826



Q [L/men]



m3/s



1



0



1,3



0,85



1,5



27



1,1



0,25



36,6



380



28



1,1



0



43



1,8



380



29



1,1



0



45,5



0 2,50E05 6,10E04 7,17E04 7,58E04



Kerja tunggal P2 Q



PG (Kgf/cm2)



NO



Valve



n (rpm)



A (Ampere)



V (Volt)



VG (cmHg)



PG1



Pgout



[L/men]



m3/s



1



1



2894



1



380



24



1,2



1,3



0



2



3/4



2891



1



380



26



1,2



1,7



13,8



3



1/2



2883



1



380



28



1



1



31,4



0 2,30E04 5,23E04



4



1/4



2873



1,2



380



31



0,8



0



51



5



0



2879



1,2



380



31



0,8



0



53,8



8,50E04 8,97E04



Kerja seri n (rpm)



A (Ampere)



Q



PG (Kgf/cm2)



P1



P2



M1



M2



V (Volt)



1



2892



2889



1,6



1



380



24



3,3



3



3,7



0



0



2



¾



2860



2845



1,6



2



380



28



3,2



2,8



2,9



39,9



0,000665



3



½



2864



2864



1,6



1,2



380



33



3



2,4



0,8



64,8



0,001080



4



¼



2868



2868



1,6



1,2



380



36



2,9



2,3



0,2



69,2



0,001150



5



0



2872



2821



1,6



2,2



380



35



2,9



2,2



0



73,7



0,001230



NO



Valve



1



VG (cmHg)



PG1



PG2



Pgout



[L/men]



m3/s



Kerja Paralel n (rpm)



A (Ampere)



N O



Valv e



P1



P2



M1



1



1



2834



2841



2



¾



2835



3



½



4 5



2.2



Q



PG (Kgf/cm2)



M2



V (Volt)



VG (cmHg)



PG1



PG2



Pgout



[L/men ]



m3/s



1,7



1,2



380



24



2,8



1,1



1,6



0



0



2839



1,7



1,2



380



24



2,8



1,1



1,6



13,2



0,00022



2837



2838



1,6



1,2



380



27



2,7



1



1,4



25,5



0,000425



¼



2823



2821



1,7



1,3



380



30



2,6



0,6



0



43,1



0,000718



0



2817



2820



1,6



1,3



380



30



2,6



0,6



0



57,5



0,000958



Tugas 2.2.1 Pompa A. Pengujian Pompa 1. Tujuan praktik Tujuan praktik instalasi pompa ini adalah melatih mahasiswa dalam; - Memahami prinsip kerja pompa - Mengenal komponen-komponen pompa - Mengenal fungsi tiap-tiap komponen pompa



- Mengenal karakteristik pompa - Mendapatkan diagram H-Q - Mencari karakteristik pompa kerja tunggal, seri dan parallel - Mencari gangguan gangguan yang sering terjadi pada pompa - Maintenance pompa - Overhaul pompa 2. Prosedur pelaksanaan praktik Prosedur pelaksanaan praktik pengujian pompa; a. Mengidentifikasi rangkaian aliran pompa b. Mengecek keadaan alat ukur yang tersedia c. Menyambungkan aliran listrik dari pusat d. Buat instalasi rangkaian aliran sesuai langkah kerja (tunggal, seri, dan pompa) e. Menyalakan pompa dan mencatat angka yang tertera pada alat ukur f. Analisa debit air yang keluar dari masing-masing rangkaian pompa 3. Perhitungan besaran-besaran yang dinyatakan dalam persamaan (1) s.d (16) dengan data hanya Qt, Qs, dan Qp untuk bukaan valve=1



Qt



No



Valve



n [rpm]



A [Ampere]



V [Volt]



VG [m]



PG [m]



[l/men]



[m³/s]



Hkp [m]



Hks [m]



NH [W]



NP [W]



NM [W]



ƞp [%]



ƞm [%]



1



1



88



1.4



375



1.632



1.8



0



0



28.5 8



28.6 12



0



0



525



0



0



Qs = hs + kQ2 Qp = hs + Δhp + hl + hv dimana, K = 0.36{1-(Q/QD)2} Qd = Q Desain = ∏(d.b). Vradial hl = hlf + (k V2/2g) hv = V2/2g hS = 1.15 hp = 0 (Karena tidak ada perbedaan tekanan) Qt bernilai 0, hal ini disebabkan tidak ada debit air yang dihasilkan pada bukaan valve=1 karena pada posisi tersebut valve tertutup semua.



Penjelasan simbol. Qs : Hks(Head Kapasitas Sistem) Qp : Hkp(Head Kapasitas Pompa) hS : Perbedaan ketinggian antara permukaan air yg di hisap dan permukaan air tertampung hp : Perbedaan tekanan atmosfir antara air tertampung dengan air yang dihisap hl : Kerugian pada daerah transisi maupun pada daerah laminar



4. Grafik pengujian karakteristik pompa kerja tunggal, seri, dan parallel



a. (Hks,Hkp)-Q



Kerja Tunggal Pompa 1



17 16.5 16 15.5 Hkp (m) Hks (m)



15 14.5 14 13.5 1



2



3



4



5



Kerja Tunggal Pompa 2



18 16 14 12 10 Hkp (m) Hks (m)



8 6 4 2 0 1



2



Kerja Seri



3



4



5



68 66 64 62 60 Hkp (m) Hks (m)



58 56 54 52 50 1



2



3



4



5



Kerja Paralel



44 42 40 38



Hkp (m) Hks (m)



36 34 32 1



2



3



4



a. Nh-Q Kerja Tunggal P1



5



NH-Q 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0



NH (W)



1



2



3



4



5



Kerja Tunggal P2



NH-Q 1200 1000 800 NH (W) 600 400 200 0 1



2



Kerja Seri



3



4



5



NH-Q 800 700 600 500



NH (W)



400 300 200 100 0 1



2



3



4



5



Kerja Paralel



NH-Q 300 250 200 NH (W) 150 100 50 0 1



2



3



4



b. NP-Q



5



Kerja Pompa Tunggal P1



NP-Q 0.7 0.6 0.5 NP (W)



0.4 0.3 0.2 0.1 0 1



2



3



4



5



Kerja Pompa Tunggal P2



NP -Q 0.8 0.7 0.6 0.5



NP (W)



0.4 0.3 0.2 0.1 0 1



2



3



Kerja Seri



4



5



NP-Q 2.5 2 1.5



NP (W)



1 0.5 0 1



2



3



4



5



Kerja Paralel



NP-Q 1.6 1.4 1.2 1



NP (W)



0.8 0.6 0.4 0.2 0 1



2



3



4



5



1. Analisa Grafik Pada setiap kerja pompa yaitu tunggal, seri, dan parallel, dapat dilihat bahwa kapasitas pompa (Hkp) cenderung naik dan kapasitas system (Hks) juga cenderung



naik, dan memotong garis Hks. Dilihat dari setiap karakteristik pompa yaitu Nh, Np, efisiensi pompa, efisiensi daya pompa serta efisiensi daya motor cenderung mengalami grafik yang terus naik walaupun dengan kenaikan yang tidak stabil atau tidak rata sehingga membentuk grafik yang naik namun berkelok-kelok. 2. Kesimpulan pengujian pompa Jadi, pada pengujian pompa didapatkan hasil seperti yang tertera pada tabel. Kerja seri menghasilkan debit air terbesar karena memiliki nilai kerugian yang lebih kecil, sedangkan parallel memiliki nilai kerugian yang paling besar. Dapat disimpulkan juga bahwa semakin tinggi nilai debit air maka akan semakin cepat rpm motor pada pompa berputar dan juga berlaku sebaliknya. Begitu juga pada tegangan dan kuat arus, semakin tinggi nilai debit air maka akan semakin tinggi pula nilai tegangan dan kuat arus, begitupun sebaliknya. Namun, pada kerja paralel didapatkan hasil ampere yang konstan atau tidak berubah.



B. Overhaule Pompa 1. Langkah kerja Overhaule Pompa Vane



-



Buka Baut Imbus M8 sebanyak 6 buah pada cover pompa Buka cover pompa



-



Keluarkan Ring Penahan Impeller Tembaga



-



Keluarkan Impeller



-



Keluarkan Penahan Impeller



-



Keluarkan Penahan Dalam Tembaga



-



Keluarkan Poros



-



Keluarkan Bantalan Penahan Poros



1. Prinsip Kerja Pompa Saat motor listrik, motor uap maupun engine menggerakan poros dan poros menerusakn putarannya menuju impeller dan impeller akan berputar mengakibatkan udara yang vakum pada saluran hisap, sehingga air akan masuk melalui saluran hisap dan impeller akan menekan air keluar menuju saluran keluar dan menuju penampungan. 2. Hasil pemeriksaan dimensi komponen yang mempengaruhi debit.



Pada pompa vane bagian yang mempengaruhi debit adalah bagian ring luar impeller. Semakin besar ukuran tersebut maka air yang terhisap akan semakin banyak.



3. Rumus QD Pompa Vane d = 90 mm b = 24 mm VRadial = A . b = ∏ . 452 .. 24 = 3.14 . 2025/2. 24 =76302 mm3 = 76 cc QD = ∏(d.b)Impeller. Vradial = 3.14(90.24).76 = 515.4 l 4. -



Langkah Kerja Assembling Pasang poros pada rumah pompa Masukan ring penahan impeller Masukan ring luar impeller Masukan impeller dan komponen-komponennya Masukan ring penahan impeller Masukan cover pompa Pasang 10 baut imbus M8



I.1.1 Kompresor A. Identifikasi Kompresor 1. Nama Bagian



2. Prinsip Kerja Saat engine berputar dan memutarkan pulley yang terhubung dengan poros engkol dan mengakibatkan piston bergerak naik turun. Udara akan terhisap oleh piston yang naik turun melalui katup masuk dan di tekan keluar menuju tanki. Saat udara memasuki tanki pressure gage akan naik menuju angka maksimal. Saat katup output di buka maka udara akan langsung menekan keluar sesuai besaran tekanannya 3. Spesifikasi compressor Air Receiver Max Working Pressure : 9 Kg/cm2 Water Test Pressure : 14.7 Kg/cm2 Capacity : 85 l Inspection NO : 13130739 Manufacture Date : 031013 Air Compressor Modes SVU – 201 Bore 50,8 mm Max Pressure : 8 kg/cm2 Number of Cycle 2 Stroke 45 mm Date 032012 V = ∏r2d = 3.14 . 25,42 . 45 = 91161.208 mm = 91.16 cc = 91.16 x 2 = 183.31 cc Engine



Honda GX – 160 Bore 68 mm Stroke 45 mm Daya 5.5 Hp Torsi Max : 10.3 Nm/ 2500 rpm Output : 5.5 Hp / 3600 rpm V= ∏ r2d = 3.14.342.45 = 163342,8 mm3 = 163,34 cc



B. Pengujian Kompressor No



n [rpm]



Tekanan [kg/cm2]



Waktu (s)



1



1290



3,7



180



2



2853



4,9



180



3



3387



5



180



C. Menghitung Q desain Qd = V . n = 182.32 x 2392 = 436109 cm2/menit = 4.36 m2/menit



D. Menghitung efisiensi



ᶯ = Paktual =