Makalah Regulasi Populasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Regulasi Populasi adalah bidang ekologi yang memiliki banyak penerapan praktis. Regulasi populasi ini merupakan suatu usaha agar populasi berhenti meningkat dan mencapai titik kesetimbangan. Regulasi populasi dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Regulasi Populasi Tak Tergantung Densitas 2. Regulasi Populasi Tergantung Densitas Regulasi Populasi Tak Tergantung Densitas merupakan laju kelahiran dan laju kematian yang tidak berubah seiring densitas populasi yang meningkat, sedangkan Regulasi populasi Tergantung Densitas merupakan laju kematian yang meningkat dan laju kelahiran yang menurun sewaktu densitas meningkat. Sehingga laju kelahiran diregulasi oleh factor-faktor tergantung densitas, sementara laju kematian diregulasi oleh factor-faktor tak tergantung densitas. Populasi bisa berhenti meningkat atau tumbuh dan mencapai titik kesetimbangan sebagai akibat dari berbagai kombinasi regulasi tergantung densitas dan regulasi populasi tak tergantung densitas. Regulasi populasi tergantung densitas, tanpa adanya umpan balik negatif antara densitas populasi dan laju kelahiran serta kematian vital, maka populasi tidak akan berhenti tumbuh. Regulasi tergantung densitas memberikan umpan balik negatif, karena beroperasi melalui mekanisme-mekanisme yang membantu mengurangi laju kelahiran dan meningkatkan laju kematian, sehingga menghentikan pertumbuhan populasi. Adapun faktor-faktor penyebab Regulasi populasi bergantung densitas, yaitu: 1. Kompetisi untuk Sumber Daya Dalam populasi yang bersesakan, peningkatan densitas populasi mengintensifikasi kompetisi memperebutkan nutrient dan sumber daya lain yang berkurang, yang menyebabkan laju kelahiran menurun. Hidup berdesak-desakan dapat mengurangi reproduksi bagi tumbuhan, sehingga banyak populasi hewan juga mengalami kompetisi internal untuk memperebutkan makanan dari sumber daya lain. 2. Teritorialitas Pada banyak vertebrata dan sebagian invertebrate, teritorialitas dapat membatasi densitas populasi, sehingga ruang teritori menjadi sumber daya yang diperebutkan individu yang berkompetisi dalam suatu populasi. Misalnya, citah sangat territorial, menggunakan komunikasi kimiawi untuk memperingatkan citah lain mengenai perbatasan teritori mereka. Meningkatkan teritori dapat meningkatkan kemungkinan bahwa citah akan menangkap cukup makanan untuk bereproduksi. Burung-burung laut, misalnya ganet, seringkali



bersarang di pulau berbatu untuk menghindari predator. Sampai densitas tertentu, kebanyakan ganet dapat menemukan tempat bersarang yang sesuai. Namun melewati ambang batas tersebut, hanya sedikit burung yang dapat berkembangbiak dengan sempurna. Burung-burung yang tidak dapat memperoleh tempat bersarang tidak dapat bereproduksi. Keberadaan individu surplus atau tak berkembangbiak ini, adalah indikasi bagus bahwa teritorialitas membatasi pertumbuhan populasi, seperti yang terjadi pada banyak populasi burung. 3. Penyakit Densitas populasi juga dapat mempengaruhi kesehatan dan dengan demikian kesintasan, organisme. Jika laju penularan suatu penyakit bergantung pada laju tertentu kesesakan populasi, dampak penyakit tersebut mungkin bergantung densitas. Hewan dapat mengalami peningkatan infeksi oleh pathogen pada densitas populasi yang lebih tinggi. 4. Predasi Predasi merupakan penyebab penting mortalitas (kematian) bergantung densitas jika predator menemui dan menangkap lebih banyak makanan sewaktu densitas populasi mangsa meningkat. Sewaktu populasi mangsa meningkat, para predator mungkin memilih memakan spesies itu saja, sehingga mengonsumsi persentase individu-individu yang lebih tinggi. 5. Limbah Toksik Akumulasi zat buangan toksik dapat turut berperan dalam regulasi bergantung densitas terhadap ukuran populasi. Dalam biakan mikroorganisme di laboratorium, produk samping metabolik terakumulasi sewaktu populasi tumbuh dan meracuni organism dalam lingkungan artifisial yang terbatas. Misalnya, etanol terakumulasi sebagai produk samping fermentasi khamir. Kandungan alcohol anggur biasanya kurang dari 13 %, sebab inilah konsentrasi maksimum etanol yang dapat ditoleransi kebanyakan sel khamir penghasil anggur. 6. Faktor Intrinsik Untuk beberapa spesies hewan, tampaknya ukuran populasi diregulasi oleh factor-faktor intrinsic (fisiologis), bukan factor-faktor ektrinsik (lingkungan). Misalnya, mencit berkaki putih di lading kecil yang dipagari akan memperbanyak diri, namun akhirnya laju reproduksi akan menurun sampai populasi tersebut berhenti tumbuh. Penurunan reproduksi ini berasosiasi dengan interaksi agresif yang meningkat seturut densitas populasi, dan hal tersebut terjadi bahkan ketika makanan dan tempat berlindung tersedia melimpah. Densitas populasi yang tinggi pada mencit, dapat menginduksi sindrom stress, berupa perubahan hormonal yang menunda kematangan seksual, menyebabkan organ-organ reproduksi menyusut dan menekan system kekebalan. Dalam kasus ini, densitas tinggi menyebabkan



peningkatan mortalitas dan penurunan laju kelahiran. Efek-efek serupa dari kehidupan yang bersesakan juga terjadi pada populasi tikus liar lainnya. Berbagai contoh pengaturan populasi oleh umpan negatif ini menunjukkan bagaimana peningkatan



densitas



menyebabkan



laju



pertumbuhan



mempengaruhi reproduksi, pertumbuhan dan kesintasan.



populasi



menurun



dengan