Makalah Renaissance [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan ilmu pengetahuan pada zaman sekarang sangatlah berbeda jauh dengan zaman dahulu di dunia Barat. Pada zaman sebelumnya, dunia barat terletak dalam keadaan gelap gulita (Dark Age) tanpa adanya pengetahuan sedikitpun. Pada saat itu, perkembangan ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh gereja sehingga pada saat itu manusia berpikir secara sempit dan terbatas oleh aturan gereja. Hingga akhirnya terjadi sebuah kejadian luar biasa yang dikenal dengan Renaissance. Gerakan



Renaissance



merupakan



gerakan



yang



berpengaruh



dalam



perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga saat ini. Melalui gerakan ini, manusia memiliki kebebasan mengembangkan ilmu baik dari segi keagamaan, pengetahuan, kebudayaan, penjelajahan filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya. Tanpa adanya gerakan ini, mungkin pemikiran manusia saat ini tidak dapat berkembang dengan bebas dan pesat. Hal-hal atau kejadian penting yang terjadi pada zaman Renaissance merupakan hal yang wajib untuk dapat dipahami semangat yang ada pada zaman Renaissance dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan manusia saat ini. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dibuatlah pembahasan mengenai zaman Renaissance yang meliputi latar belakang Renaissance, karakteristik, dampak zaman Renaissance, perkembangan kebudayaan, pandangan humanisme dan penyebab pudarnya Renaissance. B. Rumusan Zamanlah Adapun rumusan zamanlah dalam makalah ini sebagai berikut : 1. Apa yang menjadi latar belakang lahirnya zaman Renaissance? 2. Bagaimana karakteristik zaman Renaissance? 3. Bagaimanakah dampak zaman Renaissance? 4. Bagaimanakah perkembangan kebudayaan pada zaman Renaissance? 5. Bagaimanakah pandangan humanisme pada zaman Renaissance? 6. Apa penyebab pudarnya Renaissance di Italia?



1



C. Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui latar belakang Zaman Renaissance. 2. Mengetahui karakteristik Zaman Renaissance. 3. Mengetahui dampak Zaman Renaissance. 4. Mengetahui perkembangan kebudayaan pada Zaman Renaissance. 5. Mengetahui pandangan humanisme pada Zaman Renaissance. 6. Mengetahui penyebab pudarnya Renaissance di Italia.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang Zaman Renaissance Middle age merupakan zaman sebelum munculnya Renaissance di mana Eropa ketika itu sedang mengalami zaman suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasi gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gerejalah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi sebaliknya hal-hal yang merugikan gereja, mereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya pembunuhan Copernicus, ketika ia memproklamasikan teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari adalah pusat tata surya, tetapi hal tersebut bertolak belakang dengan pendapat gereja, sehingga Copernicus harus dibunuh. Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan, mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia ketika itu dipandang sebagai hakikat yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia ialah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat memang berkembang juga ketika itu, namun haruslah yang sejalan dengan pemikiran-pemikiran gereja, sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark age atau zaman kegelapan. Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja, maka timbullah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan dibidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan Abad XIV. Sebelumnya gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, kemahsyuran, dan keperkasaan. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat Renaissance. Menurut Ernest Gombrich, munculnya Renaissance sebagai suatu gerakan untuk kembali di dalam seni, artinya bahwa Renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru.



Misalnya



gerakan



Pra-Raphaelite



atau



Fauvist



merupakan



gerakan



kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan. 3



Menurut Prancis Michel De Certeau, Renaissance muncul karena bubarnya jaringanjaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan memutuskan masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual dengan cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan teladan dan lain sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik, sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah belah akibat skisme (perang agama). Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan yang kemudian mengubah perasaan pesimistis (Zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka muncullah kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Perkembangan pertama Renaissance terjadi di kota Fiterenze. Keluarga Medici dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi penyongkong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mideterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan dan mendapatkan perlindungan dari gereja. Keleluasan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di Fiterenze. Kota ini dipengaruhi oleh bangsawan dan pedagang. Dari sini, kemudian Renaissance menjalar ke daratan Eropa lainnya. Adapun sebab utama lahirnya Renaissance adalah karena keterkejutan orangorang Eropa menyaksikan ambruknya imperium Romawi Timur oleh Kaum Muslim, terutama dengan peristiwa jatuhnya konstantinopel yang menghasilkan penaklukan Kerajaan Turki atas Romawi Timur (Byzantium) pada tahun 1453 M. Melalui Renaissance seluruh kebudayaan Barat seolah dibangunkan dari tidur nyenyak Abad Pertengahan. Manusia mulai mempelajari hakikat diri dan alam semesta sebagai pusat kenyataan. Pada periode yang berkisar antara Abad 14 dan 16 ini, manusia menganggap dirinya tidak lagi sebagai Victor Mundi (Orang yang berziarah di dunia ini), melainkan sebagai Faber Mundi (orang yang menciptakan dunianya). B. Karakteristik Zaman Renaissance Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan bahwa manusia 4



bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Pertengahan, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengalah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini, baru setelah itu mengengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia, bukanlah takdir Tuhan melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatas oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-bakatnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah, dan hukum. Dengan semakin kuatnya Renaissance, pada kenyataannya sekularisasi pun berjalan semakin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekularisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal “Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif dan memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau inilah yang disebut antroposentrisme. Manusia dalam konsep Renaissance haru berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya



dalam



berfikir



dan



bertindak



secara



bertanggung



jawab,



menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia haruslah untuk meninjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni musik, dan lain sebagainya. Ekspresi daya kemampuan manusia harus terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan. C. Dampak Zaman Renaissance Perubahan dan pergerakan yang dilakukan pada zaman Renaissance memberikan beberapa dampak positif diantaranya: 1. Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian dalam pengetahuan seperti ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama dan 5



falsafahnya, misalnya ilmu ilmu sosial: ilmu bumi, ilmu sejarah, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan ilmu alam seperti astronomi. 2. Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa. 3. Kebangunan kembali dari peradaban. Zaman ini membongkar hasil peradaban Yunani-Romawi. 4. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu. 5. Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif san wujud semangat mandiri sehingga membawa kepada aktivitas penkelajahan dan kemajuan. 6. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera. Disisi lain, perubahan ini juga memberikan dampak negatif diantaranya : 1. Eropa pada periode ini benar-benar mendapat ancaman dari orang-orang Arab. Pada Khalifah Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerahdaerah seputar pintu gerbang Konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal total. 2. Munculnya suatu isu yang disebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahwa apakah imaji-imaji tentang Tuhan, Kristus, dan Sang perawan Maria serta orangorang suci baik dalam bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak. Kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang terpisah dan dan bebas dari organisasi politik. 3. Pada zaman ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia Renaissance merupakan manusia yang tidak memiliki pegangan (liar). Keliaran ini mengakibarkan terjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga manusia mengalami krisis akhlak seperti mabuk-mabukan dan lain-lain. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan borjuis tetapi juga dikalangan pendeta.



6



D. Perkembangan Kebudayaan Zaman Renaissance di Italia Zaman Renaissance di Italia telah menghasilkan corak kebudayaan diberbagai bidang kehidupan, untuk itu uraian berikut akan mencoba menampilkan perkembangan kebudayaan tersebut, meskipun dalam bentuk pemaparan yang ringkas. 1. Perkembangan di Bidang Sastra dan Seni Dalam bidang sastra dan seni, zaman



Renaissance antara lain telah



melahirkan nama Francesco Petrarch (1304-1374) yang kelahiran Florentine. Ia dikenal sebagai bapak Kesusateraan Renaissance Italia dan mendapat julukan sebagai manusia modern pertama (The First Modern Man). Tulisannya yang paling terkenal adalah Soneta yang diperuntukkan bagi Laura, seorang perempuan yang sangat dicintainya. Karyanya ini berselera tinggi dan merupakan sastra cinta yang agung di Abad 14. Tokoh berikutnya yaitu Geovanni Boccacio (1313-1375). Seperti halnya Petrarch, Boccacio adalah orang Florentine. Boccacio menyusun syair dan cerita roman yang menuturkan kebahagiaan dan nestapa sebuah cinta. Kisah ini termotivasi dari rasa cintanya kepada sang istri. Keahlian Boccacio di bidang seni atau mengenai kisah-kisah secara bertahap akhirnya mencapai kesempurnaan dan menemukan prosa sebagai media yang lebih pas untuk menggapai tujuantujuannya. Karya pertama yang gaya bahasanya begitu terkemuka adalah Fianenta, ini dipandang sebagai pelopor lahirnya novel-novel psikologis. Secara umum karya-karya Boccacio berbeda dengan prototipe Abad Pertengahan, karena sifatnya yang lebih enteng, lebih cabul, lebih egoistik, anti kependekaran, dan perhatian yang lebih mendalam tentang kejelasan dasar-dasar justifikasi kehidupan jasmaniah. Kematian Boccacio pada tahun 1375 menandai akhir periode Renaissance dalambidang sastra (Periode Trecendo). Zaman berikutnya dikenal dengan sebutan Quantrocentro, atau disebut dengan kebangkitan kembali bahasa latin. Pada zaman ini kemapuan dan kecenderungan berbahasa Romawi Kuno semakin kuat. Zaman ini adalah juga periode ketika gairah terhadap studi Greek berada pada zaman puncak. Hasil karya periode ini memainkan peran dalam menentang kepercayaan dan moralitas kristen. Pada tahun 1393, seorang sarjana terkenal dari Konstantinopel, Manual Crisaloras, tiba di Venece, dan tidak lama kemudian ia diterima dan diangkat sebagai guru besar Greek Klasik di Universitas Florence. Sekitar permulaan Abad 7



15, orang sarjana Bizantium pindah ke Italia, diantara mereka adalah filosof Platonius, Pretton dan Bessarion. Pengaruh para filosof ini dalam penyediaan informasi mengenai Greek Kuno sangat besar. Pada fase berikutnya, banyak sarjana Italia yang mengadakan perjalanan sendiri ke Konstantinopel dan kotakota Bizantium lainnya dalam rangka penelitian mengenai tulisan Greek Kuno. Ini dilakukan antara tahun 1413-1423. Contoh yang jelas adalah Geovanni Aursipa yang pulang dengan membawa hampir 250 naskah, termasuk hasil karya para sarjana Euripides dan Thucydides. Dalam hal ini ada beberapa yang berasal dari kebudayaan Hellenik klasik, teristimewa para sejarawan dan filosof yang banyak memberi inspirasi tentang pola dunia modern. Zaman kebesaran terakhir dalam perkembangan kesusasteraan Renaissance adalah zaman the Ciquecentro atau periode dari 1500 sampai kira-kira tahun 1550 M. Dalam bidang arsitektur, seni pahat dan lukis pada zaman



Renaissance



bersumber dri zaman lampau. Gaya arsitektur Romawi telah diakui menjadi sesuatu yang sangat indah, dan ini terpelihara sejak dahulu dalam tradisi Italia. Salah satu bukti kebesaran arsitektur Renaissance adalah banguan gereja, yang secara umum arsitektur bangunan gereja di Romawi menjadi suatu dekorasi yang memukau. Demikian juga dengan interior ruangan tengah gereja merupakan perwujudan seni dekorasi yang mengagumkan. Kemudian untuk bidang seni lukis tercatat antara lain nama seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo (1475-1564). Pada Abad Pertengahan sebuah lukisan gambar-gambar orang tidak hidup dan tidak mirip kenyataan yang sebenarnya – sulit membayangkan bahwa orang-orang itu berbicara. Bangunannya berupa benda-benda simbolik, dan bukan tempat untuk dihuni; pemandangan alamnya inda tetapi seakan-akan tidak mungkin berjalan melintasinya. Sang seniman menunjukkan pepohonan dan bukit-bukit, tetapi tidak memperlihatkan suatu bagian dunia tertentu yang masuk akal. Tetapi pada Abad 15, para pelukis menggambar orang-orang yang kelihatan hidup; memandang lukisan orang dan dapat membayangkan apa yang sedang mereka pikirkan dan apa yang mereka ucapkan. 2. Perkembangan Di Bidang Sains Italia sejak Abad 15 merupakan pusat penemuan ilmiah yang sangat penting bagi Renaissance Eropa. Orang-orang dari seluruh penjuru Eropa datang untuk



8



belajar di universitas-universitas Italia. Penemuan-penemuan terkenal diantaranya di bidang astronomi, matematika, fisika dan kedokteran. Prestasi yang ‘par-excellence’ di bidang astronomi merupakan kebangunan kembali dan bukti dari teori ‘heliosentris’. Bertolak belakang dengan pendapat umum, penemuan ini merupakan karya, tidak saja bagi perorangan melainkan juga untuk orang banyak. Penemuan ini akan diingat bahwa ide tentang matahari sebagai pusat alam kita berasal dari ahli astronomi Hellenistik yang bernama Aristarclus pada Abad ke-3 sebelum masehi. Tetapi kemudian, kira-kira 400 tahun kemudian, teori Aristarchus digantikan oleh teori ‘geosentris’nya Ptolemus. Untuk kemudian lebih dari 12 Abad teori Ptolemus diterima secara universal sebagai hakekat dunia fisik. Orang-orang Roma nampaknya tidak pernah mempersoalkan hal ini dan bahkan diangkat sebagai ‘dogma gereja’ oleh para filsuf skolastik. Untuk pertama kali doktrin tersebut ditentang secara terbuka kira-kira pertengahan Abad 15. Nicholas of Causa mengatakan bahwa bumi ini bukan merupakan pusat dari alam semesta. Segera setelah itu adalah Leonardo da Vinci mengajarkan bahwa bumi berotasi pada porosnya. Pada tahun 1496, Copernicus (1473-1543) datang ke Italia untuk melengkapi pendidikannya dalam bidang hukum civil dan hukum canon (hukum gereja). Selama 10 tahun ia belajar di universitas Bologna, Padua dan Ferarra, disamping kursus-kursus yang diambilnya di bidang matematika dan kedokteran. Ia juga tertarik dengan ilmu astronomi dan ia belajar serta bekerja untuk beberapa tahun di bawah bimbingan beberapa profesor astronomi. Ketika kembali ke Polandia, ia mendirikan observatorium sendiri dan mencurahkan perhatiannya untuk mempelajari planetplanet. Kesimpulannya adalah bahwa planet-planet berputar di sekitar matahari. Karena takut bermusuhan dengan gereja, ia tidak segera menerbitkan hasil temuannya sampai tahun 1543. Bukti astronomis yang sangat penting tentang teori heliosentris telah dilengkapi oleh seorang ilmuwan Italia terbesar Galileo Galilei (1564-1642) Dengan menggunakan teleskop yang lebih sempurna, ia menemukan planet Yupiter, cincin Saturnus dan bintik-bintik pada matahari. Ia juga dapat menentukan bahwa ‘Bima Sakti’ merupakan kumpulan dari benda-benda langit yang terbebas dari sistem solar kita. Meskipun pendapat ini banyak penentangnya, penemuan Galileo secara perlahan diyakini kebenarannya oleh kebanyakan



9



ilmuwan. Kemenangan ini biasanya dikenal dengan sebutan ‘revolusi Copernicus’. Tokoh paling terkemuka diantara para ahli fisika Abad Renaissance adalah Leonardo da Vinci dan Galileo. Apabila Leonardo da Vinci kemudian bertekun di bidang seni lukis, tetapi sumbangannya terhadap sains tetap terkenal. Setidaknya beberapa prestasinya dalam bidang fisika. Penelitiannya dalam bidang hidrolik dan hidrostatik, telah jauh melampauai hasil-hasil yang pernah ada sebelumnya. Kesimpulannya bahwa ‘setiap bobot cenderung jatuh ke bumi dengan cara yang sangat pendek’ berisi atau memuat inti hukum gravitasi. Prestasi lainnya berkaitan dengan kapal selam, mesin uap, mobil lapis baja dan pemotong kaca. Galileo, terutama sekali tercatat sebagai ahli fisika. Ia dikenal dengan hukum yang dibuatnya mengenai banda jatuh. Teori tradisional mengatakan bahwa bendabenda akan jatuh dengan suatu kecepatan yang sesuai dengan beratnya. Dia mendemonstrasikannya melalui uji faktual di menara miring Pisa. Ia mengatakan bahwa kecepatan dalam kejatuhan meningkat sesuai dengan hasil perkalian dengan waktu yang dibutuhkan. Seraya menolak pandangan skolastik tentang gravitasi mutlak, ia menyatakan bahwa semua benda memiliki bobot (berat), termasuk juga udara yang tidak bisa dilihat dan bahwa dalam kevakuman (kehampaan) semua obyek-obyek tersebut akan jatuh dengan kecepatan yang sebanding. Galileo kelihatannya memiliki konsepsi yang lebih luas tentang kekuatan universal dari gravitasi dibanding Leonardo da Vinci. Karena ia mempunyai persepsi bahwa kekuatan yang menahan Bulan dalam mengitari Bumi dan yang menyebabkan Yupiter mengitari planet tersebut terutama sekali karena adanya kekuatan yang sama yang memungkinkan Bumi menarik benda-benda ke permukaannya. Ia tidak pernah merumuskan prinsip-prinsip ini sebagai suatu hukum sebagai halnya yang dilakukan Isaac Newton (1642-1727) 50 tahun kemudian. Catatan mengenai keberhasilan orang-orang Italia dalam berbagai lapangan ilmu pengetahuan, apabila dihubungkan dengan bidang kedokteran juga memperlihatkan penemuan yang mengesankan. Pada awal Abad 14, seorang ahli fisika yang bernama Memduis memperkenalkan praktek pembedahan di Universitas Bologna. Agak kemudian Fallopia menemukan oviduc manusia yang dikenal dengan pembuluh fallopia. Dan kemudian Eustoclua memperkenalkan 10



anatomi gigi dan juga menemukan kembali pembuluh yang menghubungkan telinga bagian tengah ke kerongkongan. Penemuan ahli fisika yang lain berkaitan dengan katup jantung, urat nadi, pembuluh yang berhubungan dengan paru-paru dan mengenai aorta (batang nadi). Yang lebih penting lagi adalah tentang hasil karya ahli-ahli luar negeri yang hidup dan mengajar di Italia. Diantaranya adalah Andreas Vesalius, ia berasal dari Brusel, yang dipandang sebagai bapak anatomi modern. Dua ahli fisika lainnya adalah Michael dan Sarventus dari Spanyol (1511-1553) dan William Harvey (1578-1657)



dari



Inggris.



Serventus



menemukan



sirkulasi



darah



yang



berhubungan dengan paru-paru. Karayanya mengenai hal ini berjudul Errors Concerning The Trinity. William Harvey kemudian menyempurnakan penemuan Serventus. Hal ini ia lakukan setelah kembali ke Inggris pada tahun 1610. Karyanya yang berjudul Dissertation Upon the Movement of the Heart, ia menggambarkan bagaimana suatu pembuluh nadi yang dibalut oleh suatu pengikat yang berisi darah, yang tempatnya dekat jantung; sementara bagian-bagian yang jauh dari jantung adalah kosong. Ia berkesimpulan bahwa darah senantiasa dalam proses sirkulasi yang konstan dari jantung ke semua bagian tubuh dan kembali lagi ke jantung. E. Pandangan Humanisme Pada Zaman Renaissance Telaah kebudayaan yang dilakukan pada zaman Renaissance dengan kembali kepada tokoh-tokoh dan kebudayaan klasik kemudian melahirkan apa yang disebut humanisme. Kaum humanis tidak hanya memberikan perhatian pada penemuan dan penerbitan buku-buku Yunani serta Romawi, tetapi juga memilih unsur-unsur dalam pikiran kuno yang dapat membantu manusia agar dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Mereka berpaling ke Roma bukan saja untuk mencari ajaran hukum, politik dan seni, tetapi bahkan untuk mencari bimbingan kesusilaan. Pada zaman itu dirasakan adanya kebutuhan yang kian mendesak akan pendidikan yang lebih praktis daripada yang diberikan oleh pelajaran teologi pada Abad Pertengahan. Diperlukan ketrampilan profesional dan sikap pragmatis. Maka dibentuklah program studi humanistik untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Program ini meliputi bacaan karya-karya penulis kuno dan pokok-pokok pelajaran seperti tatabahasa, retorika, sejarah dan filsafat. Pada zaman Renaissance pendidikan semacam 11



itu secara resmi dikenal sebagai studi humanitas, dan orang yang mempelajari pengetahuan ini disebut humanis. Pada zaman Renaissance humanisme diartikan sebagai suatu pandangan hidup yang selain mengakui adanya Tuhan dengan takwa, juga mencakup sikap-sikap intelektual dunia pagan-kuno. Humanisme menaruh minat pada estetika, melihat kegunaan pengetahuan sejarah, dan yakin bahwa tugas utama manusia ialah menikmati kehidupannya secara bijak dan mengabdi masyarakat secara aktif. Jadi humanisme memulihkan keseimbangan neraca yang pada Abad Pertengahan telah lebih berat ke perhatian pada akhirat. Humanisme lebih menekankan pemenuhan kebutuhan di dunia ini daripada persiapan untuk surga kelak. Paham ini mempunyai segi rohani juga, tetapi mencerminkan suatu masyarakat yang lebih menaruh perhatiannya pada zaman dunia – masyarakat yang praktis, cerdik, sadar diri dan berambisi. Dari teori-teori Yunani-Romawi klasik inilah manusia zaman Renaissance mengambil alih anggapan bahwa “pengetahuan orang hendaknya digunakan untuk mengabdi orang lain, bahwa orang hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum, dan bukan hidup senang di menara gading keilmuan”. Tetapi humanisme bukan berkah semata-mata. Penemuan kembali kebudayaan Yunani-Romawi klasik memang mempercepat Renaissance dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Dante, Petrarch dan Boccacio adalah penulis yang berbobot tentang kepribadian. Petrarch misalnya, dalam surat-suratnya yang ditujukan kepada generasi zaman depan mupun kepada teman-temannya, ia meninggalkan catatan tentang tanggapannya terhadap kisah asmara dan persahabatan. Surat-surat ini merupakan potret diri dari sudut intelektual dan emosional. Kemudian, melalui karya para tokoh seperti Machiavelli dan Castiglione, kesastraan menjalankan fungsi utamanya, yakni membantu masyarakat dalam memahami dirinya. Potret diri termegah yang dibuat Michelangelo, yaitu patung monumen Yulius di Gereja Santo Ptrue di Roma, memperlihatkan citra yang mengarahkan manusia pada diri sendiri dan perlunya memperhatikan dirinya sendiri sebagai makhluk yang unik dan individual. F. Pudarnya Renaissance di Italia Setelah tahun 1550, renaisan di Italia mulai masuk tahap akhir. Penyebabnya tidak dapat diketahui secara pasti. Kemungkinan yang paling kuat adalah mundurnya 12



tingkat perekonomian. Hal ini kelihatannya berkaitan dengan wilayah-wilayah di sekitar Italia. Kota-kota Italia pada dasarnya sangat bergantung dengan perdagangan mereka dengan wilayah-wilayah Timur dekat setelah kejatuhan kemaharajaan Muslim dan Bizantium. Tetapi dengan ditemukannya ‘dunia baru’ pada akhir Abad ke 14 telah menimbulkan perubahan yang cepat di pusat-pusat perdagangan Mediterania. Sebab lainnya adalah dengan terjadinya reformasi Katolik dan ketidak-adilan politk di Italia. Akibat pertama yang dirasakan adalah munculnya sikap fanatik dan tidak toleran. Ketidak-stabilan politik Italia telah menimbulkan individualisme yang tidak terkendalikan dan kecemburuan di kalangan para penguasa. Kebanyakan republikkota diperintah oleh para ‘despotik’. Dalam mempertahankan kekuasaannya mereka tidak segan-segan menggunakan kelompok-kelompok ‘gangster’. Sebagai gambaran, kematian Lorenze the Magnificent pada tahun 1492, telah diikuti dengan naiknya Piero, anaknya yang sangat bodoh dan kemudian berkuasa secara diktator di Florence. Untuk selanjutnya Renaissance menyebar ke berbagai belahan dunia Eropa.



13



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Sejarah Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah sebagai gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan Abad XIV, berakar pada cita-cita keksatriaan Abad pertengahan yang menginginkan kemewahan,



kemegahan,



keperkasaan



dan



kemasyuran,



mereka



mensintesakan gagasan Kristiani dengan pemikiran klasik (Yunani-Romawi). Tujuan utama gerakan ini adalah mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama). Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa. 2. Karakteristik Renaissance adalah pemikiran yang muncul bersifat konkret, realistis dan nyata, memuja manusia sendiri sebagai pencipta, fokus pada dunia, kebendaan, dan nilai-nilai filosofis yang dianut dipengaruhi oleh kebendaan. 3. Perubahan dan pergerakan yang dilakukan pada zaman Renaissance memberikan beberapa dampak positif diantaranya: a. Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. b. Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. c. Kebangunan kembali dari peradaban. d. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu. e. Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan terkenal. f. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudra. Disisi lain, perubahan ini juga memberikan dampak negatif diantaranya : a. Eropa pada periode ini benar-benar mendapat ancaman dari orang-orang Arab.



14



b. Munculnya suatu isu yang disebut Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahwa apakah imaji-imaji tentang Tuhan, Kristus, dan Sang perawan Maria serta orang-orang suci baik dalam bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak. Kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang terpisah dan dan bebas dari organisasi politik. c. Pada zaman ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. 4. Zaman Renaissance di Italia telah menghasilkan corak kebudayaan diberbagai bidang kehidupan, perkembangan kebudayaan tersebut yaitu Perkembangan di bidang Sastra dan Seni serta Perkembangan di bidang Sains. 5. Renaissance dengan kembali kepada tokoh-tokoh dan kebudayaan klasik kemudian melahirkan apa yang disebut humanisme. Kaum humanis tidak hanya memberikan perhatian pada penemuan dan penerbitan buku-buku Yunani serta Romawi, tetapi juga memilih unsur-unsur dalam pikiran kuno yang dapat membantu manusia agar dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik dan lebih bertanggung jawab. Pada zaman itu dirasakan adanya kebutuhan yang kian mendesak akan pendidikan yang lebih praktis daripada yang diberikan oleh pelajaran teologi pada Abad Pertengahan. Diperlukan ketrampilan profesional dan sikap pragmatis. Pada zaman



Renaissance



pendidikan semacam itu secara resmi dikenal sebagai studi humanitas, dan orang yang mempelajari pengetahuan ini disebut humanis. 6. Penyebabnya tidak dapat diketahui secara pasti. Kemungkinan yang paling kuat adalah mundurnya tingkat perekonomian. Hal ini kelihatannya berkaitan dengan wilayah-wilayah di sekitar Italia. Kota-kota Italia pada dasarnya sangat bergantung dengan perdagangan mereka dengan wilayah-wilayah Timur dekat setelah kejatuhan kemaharajaan Muslim dan Bizantium. Tetapi dengan ditemukannya ‘dunia baru’ pada akhir Abad ke 14 telah menimbulkan perubahan yang cepat di pusat-pusat perdagangan Mediterania. Sebab lainnya adalah dengan terjadinya reformasi Katolik dan ketidak-adilan politik di Italia. Akibat pertama yang dirasakan adalah munculnya sikap fanatik dan tidak toleran.



15



B. Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan yakni diantaranya: 1. Karena perumusan zamanlah merupakan dasar dari sebuah penelitian, maka kita harus menyusunnya dengan baik agar penelitian yang dilakukan dapat maksimal dan bermanfaat. 2. Rumusan zamanlah sebaiknya dibuat dalam bentuk pertanyaan yang jelas, mudah dan padat. 3. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah khazanah pengetahuan khususnya dalam pembuatan perumusan zamanlah dalam penelitian.



16



DAFTAR PUSTAKA



Haikal, H. 1898. Renaissance dan Reformasi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Lucas, Henry S. 1960. The Renaissance And The Reformation. New York: Harper & Row, Publissher Hale, John R. 1994. The Civilization of Europe in the Renaissance. New York: New York Press Saifullah. 2014. Renaissance dan Humanisme Sebagai Jematan Lahirnya Filsafat Modern. Jurnal Ushuluddin Vol. XXII. No. 2, Juli 2014



17