19 0 232 KB
MAKALAH ROM (Range Of Motion)
OLEH NAMA : GUDELIA REYAAN HEMAS KELAS : A TINGKAT 1 KEPERAWATAN TUAL DOSEN Ns. Rahel Metanfunuan, S.Kep, M.Kep(MR)
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KEMENKES MALUKU PROGRAM STUDI KEPERAWATN TUAL T.A 2021/2022
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Range of motion (ROM) adalah gerakan dalam keadaan normal yang dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun dkk, 2008). Gerakan sendi ini memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Latihan ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter dan Perry, 2005). Latihan range of motion biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (Arif, 2008). B. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian Range of motion (ROM) 2. Untuk mengetahui tujuan tindakan ROM 3. Untuk mengetahui manfaat tindakan ROM 4. Untuk mengetahui jenis-jenis ROM 5. Untuk mengetahui indikasi tindakan ROM 6. Untuk mengetahui kontraindikasi tindakan ROM 7. Untuk mengetahui prinsip latihan ROM 8. Untuk mengetahui macam-macam gerakan ROM
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Range of Motion Range of motion (ROM) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital, transversal dan frontal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan ke belakang. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah. Mobilisasi sendi disetiap potongan dibatasi oleh ligamen, otot, dan konstruksi sendi. Beberapa gerakan sendi adalah spesifik untuk setiap potongan. Pada potongan sagital, gerakannya adalah fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku) dan hiperekstensi (pinggul). Pada potongan frontal, gerakannya adalah abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan inversi (kaki). Pada potongan transversal, gerakannya adalah pronasi dan supinasi (tangan), rotasi internal dan eksternal (lutut), dan dorsofleksi dan plantarfleksi (kaki). Klien yang memiliki keterbatasan mobilisasi sendi karena penyakit, ketidakmampuan atau trauma membutuhkan latihan sendi yaitu latihan rentang gerak pasif untuk mengurangi bahaya imobilisasi. Gerakan pada latihan ini dapat dilihat dari tulang yang digerakkan oleh otot ataupun gaya eksternal lain dalam ruang gerak persendian. Latihan range of motion (ROM) merupakan latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter dan Perry, 2005).
B. Tujuan Range of Motion (ROM) Adapun tujuan dari tindakan Range of Motion antara lain : 1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot 2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan 3. Mencegah kekakuan dan kontraktur sendi 4. Merangsang sirkulas darah C. Manfaat Range of Motion
Range of Motion bermanfaat untuk : 1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan 2. Mengkaji tulang, sendi dan otot 3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi 4. Memperlancar sirkulasi darah 5. Memperbaiki tonus otot 6. Meningkatkan mobilisasi sendi 7. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan D. Jenis-jenis Range of Motion Range of Motion dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1. ROM Aktif Merupakan gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan energi sendiri. Perawat memberikan motivasi dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendiri secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Kekuatan otot yang digunakan mencapai 75%. Gerakan ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif. Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah sendi di seluruh tubuh klien secara aktif yakni dari kepala sampai ujung jari kaki klien. 2. ROM Pasif Merupakan gerakan dimana energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal. Kekuatan otot yang digunakan pada gerakan ini adalah 50%. Range of Motion pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot individu lain secara pasif, misalnya perawat membantu mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri. E. Indikasi Range of Motion 1. Pasien stroke atau penurunan tingkat kesadaran 2. Pasien yang memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan persendian sepenuhnya. 3. Fase rehabilitas fisik
4. Klien dengan tirah baring lama. F. Kontraindikasi Range of Motion 1. Trombus/ emboli pada pembuluh darah 2. Kelainan sendi/tulang 3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung). G. Prinsip Latihan Range of Motion Adapun prinsip latihan ROM antara lain : 1. Pemeriksaan dan penilaian kelemahan pasen, tentukan prognosis, pencegahan serta rencana intervensi 2. Tentukan kemampuan pasien untuk mengikuti program 3. Tentukan seberapa banyak gerakan yang dapat diberikan 4. Tentukan pola gerak ROM 5. Pantau kondisi umum pasien 6. Catat serta komunikasikan temuantemuan serta intervensi 7. Lakukan penilaian ulang serta modifikasi intervensi bila diperlukan 8. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari 9. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. 10. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit. 11. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah di lakukan. H. Macam-macam Gerakan Range of Motion Terdapat berbagai macam gerakan ROM antara lain : a. Fleksi, yaitu berkurangnya sudut persendian. b. Ekstensi, yaitu bertambahnya sudut persendian. c. Hiperekstensi, yaitu ekstensi lebih lanjut.
d. Abduksi, yaitu gerakan menjauhi dari garis tengah tubuh. e. Adduksi, yaitu gerakan mendekati garis tengah tubuh. g. Eversi, yaitu perputaran bagian telapak kaki ke bagian luar, bergerak membentuk sudut persendian. h. Inversi, yaitu putaran bagian telapak kaki ke bagian dalam bergerak membentuk sudut persendian. i. Pronasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke bawah. j. Supinasi, yaitu pergerakan telapak tangan dimana permukaan tangan bergerak ke atas. k. Oposisi, yaitu gerakan menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama. I. Gerakan ROM berdasarkan Bagian Tubuh Menurut Potter dan Perry (2005), Range of Motion terdiri dari gerakan pada persendian sebagai berikut. 1. Leher, Spina, Servikal Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menggerakan dagu menempel ke dada,
rentang 45°
Ekstensi
Mengembalikan kepala ke posisi tegak,
rentang 45°
Hiperektensi
Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin,
rentang 40-45°
Fleksi lateral
Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh
rentang 40-45°
mungkin kearah setiap bahu,
Rotasi
Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler,
2. Bahu
rentang 180°
Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh
rentang 180°
ke depan ke posisi di atas kepala,
Ekstensi
Mengembalikan lengan ke posisi di samping
rentang 180°
tubuh,
Hiperektensi
Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku
rentang 45-60°
tetap lurus,
Abduksi
Menaikan lengan ke posisi samping di atas
rentang 180°
kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala,
Adduksi
Menurunkan lengan ke samping dan
rentang 320°
menyilang tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam
Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan
rentang 90°
menggerakan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan ke belakang,
Rotasi luar
Dengan siku fleksi, menggerakan lengan
rentang 90°
sampai ibu jari ke atas dan samping kepala,
Sirkumduksi
Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh,
rentang 360°
Penjelasan
Rentang
3. Siku Gerakan
Fleksi
Menggerakkan siku sehingga lengan bahu
rentang 150°
bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu,
Ektensi
Meluruskan siku dengan menurunkan tangan,
rentang 150°
Gerakan
Penjelasan
Rentang
Supinasi
Memutar lengan bawah dan tangan sehingga
rentang 70-90°
4. Lengan Bawah
telapak tangan menghadap ke atas,
Pronasi
Memutar lengan bawah sehingga telapak
rentang 70-90°
tangan menghadap ke bawah, 5. Pergelangan Tangan Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian
rentang 80-90°
dalam lengan bawah,
Ekstensi
Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari,
rentang 80-90°
tangan, lengan bawah berada dalam arah yang sama,
Hiperekstensi
Membawa permukaan tangan dorsal ke
rentang 89-90°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu
rentang 30°
jari,
Adduksi
Menekuk pergelangan tangan miring ke arah
rentang 30-50°
lima jari, 6. Jari-jari Tangan Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Membuat genggaman,
rentang 90°
Ekstensi
Meluruskan jari-jari tangan,
rentang 90°
Hiperekstensi
Menggerakan jari-jari tangan ke belakang
rentang 30-60°
sejauh mungkin,
Abduksi
Mereggangkan jari-jari tangan yang satu
rentang 30°
dengan yang lain,
Adduksi
Merapatkan kembali jari-jari tangan,
rentang 30°
7. Ibu Jari Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Mengerakan ibu jari menyilang permukaan
rentang 90°
telapak tangan,
Ekstensi
menggerakan ibu jari lurus menjauh dari
rentang 90°
tangan,
Abduksi
Menjauhkan ibu jari ke samping,
rentang 30°
Adduksi
Mengerakan ibu jari ke depan tangan,
rentang 30°
Oposisi
Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan
-
pada tangan yang sama. 8. Pinggul Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Mengerakan tungkai ke depan dan atas,
rentang 90-120°
Ekstensi
Menggerakan kembali ke samping tungkai
rentang 90-120°
yang lain,
Hiperekstensi
Mengerakan tungkai ke belakang tubuh,
rentang 30-50°
Abduksi
Menggerakan tungkai ke samping
rentang 30-50°
menjauhi tubuh,
Adduksi
Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin,
rentang 30-50°
Rotasi dalam
Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai
rentang 90°
lain,
Rotasi luar
Memutar kaki dan tungkai menjauhi
rentang 90°
tungkai lain,
Sirkumduksi
Menggerakan tungkai melingkar
-
Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Mengerakan tumit ke arah belakang paha,
rentang 120-130°
Ekstensi
Mengembalikan tungkai kelantai,
rentang 120-130°
Gerakan
Penjelasan
Rentang
Dorsifleksi
Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki
rentang 20-30°
9. Lutut
10. Mata Kaki
menekuk ke atas,
Plantarfleksi
Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki
rentang 45-50°
menekuk ke bawah, 11. Kaki Gerakan
Penjelasan
Rentang
Inversi
Memutar telapak kaki ke samping dalam,
rentang 10°
Eversi
Memutar telapak kaki ke samping luar,
rentang 10°
Gerakan
Penjelasan
Rentang
Fleksi
Menekukkan jari-jari kaki ke bawah,
rentang 30-60°
Ekstensi
Meluruskan jari-jari kaki,
rentang 30-60°
Abduksi
Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang
rentang 15°
12. Jari-jari Kaki
lain,
Adduksi
Merapatkan kembali bersama-sama,
rentang 15°
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Range of motion (ROM) adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh, yaitu sagital, transversal dan frontal. Latihan range of motion (ROM) merupakan latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter dan Perry, 2005). ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit serta harus sesuai waktunya. Selain itu, ROM dilakukan juga harus memperhatikan tujuan, manfaat, indikasi, serta kontraindikasinya agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada pasien lebih lanjut. B. Saran Diharapkan coners dapat mempraktekan Range of Motion pada saat menjalani praktik klinik dengan tepat dan benar.