Makalah Rumah Adat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS KONSTRUKSI RUMAH ADAT MELAYU



Rini Maya Sari (160406006) Deo Riza Sativa ( 160406017) Fajar Alvin Alwi ( 160406027) Cut Sari Natasya (160406038)



DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATRA UTARA TA. 2017/2018



BAB I PENDAHULUAN I.



LATAR BELAKANG



Suku melayu merupakan suku yang mayoritas nya berada di pesisir timur sumatera, yang , dan tersebar juga di kabupaten Deli Serdang dan Asahan. Suku melayu, adalah salah satu



suku melayu yang mendiami kabupaten Deli Serdang. Penyebaran meliputi kota Medan, deli tua, daerah pesisir, pinggiran sungai Deli dan Labuhan. Di kota Medan suku Melayu Deli banyak menempati daerah pinggiran kota. Populasi suku Melayu diperkirakan lebih dari 2 juta orang. Suku Melayu Deli berbicara dalam bahasa Melayu Deli. Sekilas bahasa Melayu Deli mirip dengan bahasa Indonesia dengan logat melayu yang kental dan pengucapan yang lebih singkat dan cepat. Pada beberapa tempat, bahasa Melayu Deli menggunakan dialek 'e', mirip dengan bahasa Maye-Maye dan bahasa Malaysia. II.



RUMUSAN MASALAH



Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini neliputi: a. Apa itu rumah adat melayu? b. Bagaimana arsitektur rumah adat melayu? c. Bagaimana system struktur rumah adat melayu?



III.



TUJUAN LAPORAN



Tujuan laporan ini adalah agar mahasiswa mengetahui rumah adat tradisional suku melayu serta bagaimana gambar struktur rumah adat tersebut.



BAB II PEMBAHASAN



II . I



RUMAH ADAT MELAYU



Arsitektur Tradisional Melayu Rumah Adat melayu. Struktur bangunan rumah adat melayu berbentuk rumah panggung dengan atap rumah berbentuk limas. Masyarakat Bangka Belitung biasa menyebutnya dengan Rumah Panggung Limas., secara umum rumah adat melayu terkenal dengan rumah panggung. Konon, arsitektur rumah ini sudah ada sejak abad ke 15 silam dan pada perjalanannya mendapat banyak pengaruh dari kebudayaan Arab, Eropa bahkan Cina. Uniknya, meski digempur banyak kebudayaan dari berbagai sisi, karakter rumah adat melayu justru muncul menjadi karakter bangunan baru yang menarik untuk disimak. Komponen penyusun dari bangunan ini yang dominasi terbuat dari kayu yang melambangkan kehidupan yang penuh dengan kesederhanaan. Arsitektur Rumah adat melayu dikenal memiliki tiga 3 jenis yaitu Arsitektur Melayu Awal, Arsitektur Melayu Bubung Panjang dan Arsitektur Melayu Bubung Limas. Bentuk panggung rumah melayu dikarenakan suku melayu berada di pesisir pulau sumatera, keberadaannya memaksa suku melayu tersebut menggunakan pondasi umpak. Tetapi pondasi memiliki ciri khas yang unik dikarenakan filosofi yang berarti pondasi itu layaknya kaki yang menopang tubuh untuk berdiri. .



1. Arsitektur Melayu Awal Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung dengan bahan utama kayu, rotan, bambu, daun-daun, akar pohon dan atau juga alang-alang. Rumah Melayu Awal ini menyumbang atap yang tinggi dan sedikit miring pada bangunan Bangka Belitung. Selain itu, ia juga dipermanis



dengan beranda yang ada di depan rumah juga jendela atau bukaan yang banyak. Adapun bagian dalam rumah terdiri atas rumah induk atau ibu dan juga rumah dapur.



Adapun pada bagian tiangnya, rumah adat melayu dipengaruhi oleh falsafah 9 tiang. Bangunan tradisional hampir selalu dijumpai berdiri dengan 9 tiang. Tiang utama bangunan terletak persis di bagian tengah rumah. Sementara itu bagian dinding lazim terbuat dari pelepah kayu, kadang juga buluh atau bambu. Uniknya, dinding ini sama sekali tidak dipermanis dengan cat dan semacamnya. 2. Arsitektur Melayu Bubung Panjang Jika dicermati, rumah adat melayu juga mengadopsi rumah Melayu Bubung Panjang. Hal ini terlihat dari penambahan bangunan di sisi badan rumah utama.



Penambahan sisi rumah ini konon merupakan hasil akulturasi kebudayaan non-Melayu seperti Tionghoa. Adapun pengaruh Eropa atau kolonial terlihat pada tangga rumah yang diletakkan pada batu dan bentuknya dibikin melengkung.



3. Arsitektur Melayu Bubung Limas



Sedangkan Arsitektur Melayu Bubung Limas bagian atap rumah berbentuk limas karena ada pengaruh budaya dari melayu yang ada di daerah lain. Pada umumnya rumah bubung limas dibangun oleh masyarakat Tionghoa. Kebanyakan rumah limas luasnya mencapai 400 sampai 1000 meter persegi atau lebih, yang didirikan diatas tiang-tiang dari kayu unglen atau ulin yang kuat dan tahan air. Dinding, pintu dan lantai umumnya terbuat dari kayu tembesu. Sedang untuk rangka digunakan kayu seru. Setiap rumah, terutama dinding dan pintu diberi ukiran.



Gambar Kontruksi rumah adat melayu



Potongan rumah adat melayu



Tampak Belakang



Tampak kanan rumah



III.I KESIMPULAN



Suku melayu merupakan salah satu suku di indonesia, yang terkonsentrasi di kabupaten deli serdang, serdang bedagai, dan tersebar juga di beberapa daerah. Seperti halnya masyaraka melayu di Sumatra Utara, pada umumnya memiliki peninggalan bersejarah yang sangat berharga, yaitu rumah tradisional adat, yang lebih dikenal dengan sebutan "Rumah panggung". Arsitektur melayu masa lalu dibangun, dengan bentuk panggung memanjang, dan tidak menggunakan paku, tapi menggunakan pasak dan tali pilihan yang sangat kuat. Rumah melayu sebagai rumah yang berbentuk panggung, memiliki kolong (bagian bawah rumah) dengan tinggi sekitar dua meter.