Makalah Rumah Sakit Ramelan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



MAKALAH PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER BIDANG FARMASI RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT TNI ANGKATAN LAUT Dr. RAMELAN SURABAYA Jl. Gadung No. 1 Surabaya (Periode 4 April 2016 - 31 Mei 2016)



Disusun Oleh : Akhmad Aminur Rizqi, S. Farm



(K11015R165)



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016 i



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



HALAMAN PENGESAHAN MAKALAH PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT TNI ANGKATAN LAUT Dr. RAMELAN SURABAYA Jl. Gadung No. 1 Surabaya (Periode 4 April 2016 - 31 Mei 2016)



Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Apoteker pada Program Studi Profesi Apoteker Universitas Muhammadiyah Surakarta



Disetujui oleh:



Pembimbing Akademik Praktek Kerja Profesi Apoteker



(Zakky Cholisoh, M.Clin.Pharm., Apt., PhD.)



ii



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1 A. Latar Belakang .......................................................................................1 B. Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker ..................................................2 C. Manfaat Praktek Kerja Profesi Apoteker ...............................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3 A. Tinjuan Umum Rumah Sakit ..................................................................3 1. Pengertian Rumah Sakit ....................................................................3 2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit .........................................................3 3. Klasifikasi Rumah Sakit ....................................................................4 4. Akreditasi Rumah Sakit .....................................................................4 B. Instalasi Farmasi Rumah Sakit ...............................................................5 C. Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Dr. Ramelan Surabaya ......................5 1. Profil Rumkital Dr. Ramelan Surabaya .............................................5 2. Visi, Misi, Motto, dan Tujuan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya........6 3. Struktur Organisasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya........................7 D. Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya .........................8 1. Visi, Misi dan Motto Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya .....................................................................8 2. Tujuan Pokok dan Fungsi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya .....................................................................9 BAB III URAIAN KEGIATAN PKPA..............................................................11 A. Struktur Organisasi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya .................................................................................................11 B. Pengelolaan Perbekalan Kefarmasian Di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya .................................................................................................11 1. Tim Farmasi dan Terapi (TFT) ..........................................................11 2. Perencanaan........................................................................................12 3. Pengadaan ..........................................................................................12 4. Produksi .............................................................................................12 5. Penerimaan dan Penyimpanan ...........................................................13 6. Distribusi ...........................................................................................14 7. Pelaporan, Pengawasan, dan Pengendalian .......................................15 8. Penghapusan ......................................................................................15 C. Pelayanan Kefarmasian Di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya ................16 1. Penatalaksanaan Unit Pelayanan Farmasi (UPF) ..............................16 iii



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



2. Konseling............................................................................................16 3. Pelayanan Informasi Obat (PIO)........................................................16 4. Edukasi...............................................................................................17 5. Farmasi Bangsal.................................................................................17 6. Drug Use Evaluation (DUE)..............................................................17 D. Quality Assurance...................................................................................18 E. Central Sterile Supply Departement (CSSD)..........................................18 F. Analistik Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)............................18 G. Akreditasi................................................................................................18 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................19 A. Kesimpulan ............................................................................................19 B. Saran........................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20



iv



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang



bersifat mutlak. World Health Organization (WHO) telah menegaskan bahwa memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya merupakan suatu hak asasi bagi setiap manusia. Dalam hal ini, pemerintah telah menyelenggarakan upaya kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal antara lain meliputi pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan dengan cara promosi



tentang



kesehatan (promotif), pencegahan



penyakit



(preventif),



penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan baik secara mental ataupun fisik (rehabilitasi) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini sebagai pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan di Indonesia termasuk rumah sakit. Rumah sakit dengan organisasi harus dikelola dengan baik agar dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan terciptanya derajat kesehatan yang optimal. Salah satunya dengan melakukan pelayanan farmasi rumah sakit yang baik. Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Mutu pelayanan farmasi rumah sakit adalah pelayanan farmasi yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan kepuasan pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata masyarakat, serta penyelenggaraan sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian kepada pasien atau pelayanan profesi yang ditetapkan serta sesuai dengan kode etik profesi farmasi (PMK RI No. 58, 2014). Praktek



pelayanan



kefarmasian



merupakan



suatu



kegiatan



dalam



mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait obat dan kesehatan. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia belum melakukan kegiatan pelayanan farmasi seperti yang diinginkan karena terdapat beberapa kendala seperti kemampuan tenaga farmasi, terbatasnya pengetahuan manajemen rumah sakit, kebijakan manajemen rumah sakit, serta keterbatas pengetahuan yang terkait 1



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



tentang pelayanan farmasi rumah sakit. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan bagi apoteker muda dalam menjalankan peran tersebut sebagai bekal calon apoteker dalam melakukan praktek kefarmasian secara profesional di rumah sakit B.



Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, antara



lain bertujuan untuk: a.



Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan pekerjaan kefarmasian yang terkait dengan pola peresepan dokter, monitoring ESO (efek samping obat), DRP (drug related problem) yang terjadi pada pasien dan mampu melakukan visite dengan tenaga kesehatan lainnya maupun visite mandiri.



b.



Mampu berkomunikasi, memberikan informasi dan edukasi (KIE) kepada pasien dalam melakukan pelayanan kefarmasian.



c.



Memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan informasi obat (PIO) dan mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lain serta pasien.



d.



Mempelajari sistem manajemen dan operasional di Rumah Sakit mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, pencatatan, penyimpanan, pendistribusian, pelaporan, pengelolaan, dan pemusnahan perbekalan farmasi.



C.



Manfaat Praktek Kerja Profesi Apoteker Dengan melaksanakan Praktek Kerja Apoteker di Rumkital Dr. Ramelan



Surabaya, mahasiswa calon apoteker diharapkan dapat : a.



Mengetahui dan memahami tugas, serta tanggung jawab apoteker



b.



dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di Rumah Sakit. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di



c.



Rumah Sakit. Mendapatkan pengetahuan mengenai manajemen perbekalan farmasi



d.



yang ada di Rumah Sakit. Meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa calon apoteker dalam menjalankan praktek profesi kefarmasian ketika lulus nanti



2



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Umum Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Pengertian Rumah Sakit menurut UU RI No. 44 tahun 2009 pasal 1 yaitu institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Depkes RI, 2009). Rumah sakit merupakan salah



satu



sarana



kesehatan



tempat



menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), dan pengobatan (kuratif) serta pemulihan kesehatan (rehabilitatif),



yang



dilaksanakan



secara



menyeluruh,



terpadu,



dan



berkesinambungan (Siregar, 2003). 2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Menurut UU RI No. 44 tahun 2009 pasal 4 dan 5, tugas dan fungsi Rumah Sakit adalah: a. Tugas Rumah Sakit Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. b. Fungsi Rumah Sakit 1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. 2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis. 3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan. 4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan 3. Klasifikasi Rumah Sakit 3



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



Menurut SK Menteri Kesehatan RI NO. 340/Menkes/Per/III/2010, berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit diklasifikasikan menjadi: a. Rumah Sakit Umum Tipe A harus memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan medik spesialis dasar, 5 pelayan spesialis penunjang medik, 12 pelayan medik spesialis lain, dan 13 pelayan medik sub spesialis serta jumlah tempat tidur minimal 400 buah. b. Rumah Sakit Umum Tipe B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4, pelayanan medik spesialis dasar, 4 pelayanan spesialis penunjang medik, 8 pelayanan medik spesialis lainnya, dam 2 pelayanan medik subspesialisis dasar serta jumlah tempat tidur minimal 200 buah. c. Rumah Sakit Umum Tipe C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 pelayan medik spesialis dasar dan 4 pelayanan spesialis penunjang medik. d. Rumah Sakit Umum Tipe D harus memiliki fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 pelayanan medik spesialis dasar serta jumlah tidur minimal 50 buah. 4. Akreditasi Rumah Sakit Akreditasi rumah sakit merupakan suatu proses dimana suatu lembaga yang independen melakukan asesmen terhadap rumah sakit. Tujuannya adalah menentukan apakah rumah sakit tersebut memenuhi standar yang dirancang untuk memperbaiki keselamatan dan mutu pelayanan. Menurut PMK RI No. 417/MENKES/PER/II/2011, akreditasi rumah sakit adalah pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen yang ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai bahwa rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku. Tujuan akreditasi rumah sakit secara umum adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya. B.



Instalasi Farmasi Rumah Sakit Instalasi farmasi rumah sakit merupakan salah satu unit di rumah sakit yang



bertanggung jawab terhadap penggunaan obat yang aman dan efektif di rumah sakit secara keseluruhan. Tanggung jawab ini termasuk seleksi, pengadaan, 4



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



penyimpanan, penyiapan obat untuk konsumsi dan distribusi obat ke unit perawatan penderita (Siregar,2003) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, farmasi di rumah sakit memiliki 2 fungsi yaitu: a. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang meliputi: Pemilihan; Perencanaan Kebutuhan; Pengadaan; Penerimaan; Penyimpanan; Pendistribusian; Pemusnahan dan Penarikan; Pengendalian dan b.



Administrasi Pelayanan farmasi klinik yang meliputi: Pengkajian dan Pelayanan resep; Penelusuran riwayat penggunaan obat; Rekonsiliasi obat; Pelayanan Informasi Obat; Konseling; Visite; Pemantauan Terapi Obat (PTO); Monitoring Efek Samping Obat (MESO); Evaluasi Penggunaan Obat (EPO); Dispensing sediaan steril; Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD).



C. Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Dr. Ramelan Surabaya 1. Profil Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Rumkital Dr. Ramelan merupakan rumah sakit rujukan tingkat I atau utama untuk TNI wilayah Jawa Timur. Pelayanan rumah sakit bukan hanya dikhususkan untuk TNI Angkatan Laut, namun TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, Purnawirawan, masyarakat umum, dan Jaminan Kesehatan Nasional juga bisa mendapatkan pelayanan di Rumkital Dr. Ramelan. Rumkital Dr. Ramelan masuk dalam tipe rumah sakit kelas A dan rumah sakit pendidikan dengan akreditasi A. Dalam PMK RI No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik meliputi pelayanan gawat darurat yang harus diselenggarakan 24 jam sehari secara terus menerus, pelayanan medik spesialis dasar, pelayanan medik spesialis penunjang, pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis. 2. a.



5



Visi, Misi, Motto, dan Tujuan Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Visi Rumkital Dr. Ramelan



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



Visi Rumkital Dr. Ramelan adalah menjadi rumah sakit pilihan utama bagi TNI dan masyarakat. b. Misi Rumkital Dr. Ramelan Misi Rumkital Dr. Ramelan adalah: 1. Terselenggaranya Dukungan dan Pelayanan yang Profesional dan Prima bagi TNI & Masyarakat. 2. Terwujudnya Pusat – Pusat Unggulan Pelayanan Kesehatan yang Handal. 3. Menjadi Rumah Sakit Pendidikan yang Berkualitas. 4. Terselenggaranya Penelitian Bidang Kesehatan yang Berorientasi pada Kesehatan Matra Laut. 5. Terpenuhinya Sumber Daya Manusia yang Sesuai Kompetensi Bidang Tugasnya. 6. Terselenggaranya Manajemen Rumah Sakit yang Bertanggung jawab. c.



Motto Rumkital Dr. Ramelan Motto Rumkital Dr. Ramelan adalah satukan tekad, berikan layanan



TERBAIK. T = Terpercaya E = Efisien R = Ramah B = Berkualitas A = Akurat I = Inovatif K = Komunikatif d. Tujuan Rumkital Dr. Ramelan 1. Pelayanan kesehatan menyeluruh dan bermutu tinggi yang berorientasi pada kepentingan penderita. 2. Dukungan kesehatan pada operasi timur. 3. Pemuka di bidang pendidikan dan kesehatan matra laut.



6



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



3.



Struktur Organisasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya



Gambar 1. Struktur Organisasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.



7



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



D.



Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Departemen Farmasi (Instalasi Farmasi Rumah Sakit) terdiri dari lima Sub



Departemen, satu kepala administrasi medis, 13 apoteker dan 44 Asisten Apoteker. Adapun Sub Departemen Farmasi adalah sebagai berikut : a.



Sub Departemen Pembinaan Profesi Farmasi Bertanggung jawab dalam perencanaan, penelitian dan pendidikan.



b.



Sub Departemen Unit Pelayanan Farmasi (UPF) Bertanggung jawab pada pelayanan kefarmasian di UPF rawat jalan, UPF rawat inap, UPF dinas jaga, dan UPF loket khusus. Sub Pengendalian Kefarmasian Bertanggung jawab merencanakan pembelian,



c.



pengadaan



barang,



penyimpanan pergudangan, pendistribusian dan penghapusan. Sub Departemen Alat Kesehatan Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pencatatan alat-alat kesehatan Sub Depatemen Farmasi Klinis Bertanggung jawab dalam kegiatan farmasi di bangsal, penyuluhan dan



d. e.



1.



informasi obat. Visi, Misi dan Motto Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan



a.



Surabaya Visi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Visi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan adalah mewujudkan



pelayanan kefarmasian berkualitas yang berorientasi kepada pasien secara menyeluruh. b. Misi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Misi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan adalah: 1. Menyelenggarakan dukungan material kesehatan (matkes) secara optimal satu pintu. 2. Menjadi unggulan dalam pelayanan farmasi klinik berkualitas yang mengacu pada kaidah farmakoekonomi. 3. Menyelenggarakan pelayanan farmasi pada unit rawat jalan secara tepat, cepat, aman, hemat dan memuaskan maupun unit rawat inap dengan sistem UDD yang terpadu dan menyeluruh. 4. Mampu memberikan informasi obat yang dapat dipercaya dan memuaskan 5. Menjadi unggulan dalam pembelajaran praktis farmasi rumah sakit. 6. Menyelenggarakan secara konsisten koordinasi unit-unit pelayanan kefarmasian di lingkungan Rumkital Dr. Ramelan. 8



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



7. Menyediakan sumber daya manusia yang mampu mengawaki dan konsisten. 8. Tertib administrasi sesuai peraturan yang berlaku. Motto Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya



c.



Motto Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan adalah memberikan pelayanan obat tepat, cepat, hemat dan kepuasan anda adalah tekad kami. 2.



Tujuan Pokok dan Fungsi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan



a.



Surabaya Tujuan Pokok Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Tujuan pokok Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan adalah: 1. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia. 2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur kefarmasien dan etik profesi. 3. Melaksanakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) mengenai obat. 4. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan yang berlaku 5. Memberi pelayanan bermutu melalui analisa dan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan. 6. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metode. 7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi 8. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan



formularium rumah sakit. b. Fungsi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Fungsi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan adalah: 1. 2. 3. 4.



Pengelolaan bekal kesehatan. Memilih bekal kesehatan sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit. Merencanakan kebutuhan bekal kesehatan secara optimal. Mengadakan bekal kesehatan berpedoman pada perencanaan yang telah



dibuat sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Memproduksi bekal kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. 6. Menerima bekal kesehatan dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku. 7. Menyimpan bekal kesehatan dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian. 8. Mendistribusikan bekal kesehatan ke unit-unit pelayanan di rumah sakit. 9



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



9. Pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan yang meliputi: a. Mengkaji instruksi pengobatan atau resep pasien. b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan. c. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan. d. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat e. f. g. h. i. j. k. l.



10



kesehatan. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien atau keluarga. Memberi konseling kepada pasien/ keluarga. Melakukan pencampuran obat suntik. Melakukan penyiapan nutrisi parenteral. Melakukan penanganan obat kanker. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah. Melakukan pencatatan setiap kegiatan. Melaporkan setiap kegiatan.



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



BAB III URAIAN KEGIATAN PKPA A.



STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN FARMASI RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA Departemen farmasi merupakan salah satu dari banyak departemen yang ada



di Rumkital Dr. Ramelan, semua yang berkaitan dengan material kesehatan untuk kebutuhan terapi di rumah sakit dikendalikan oleh departemen farmasi baik itu alat kesehatan ataupun obat-obatan. Berikut struktur organisasi departemen farmasi Rumkital Dr. Ramelan.



Gambar 2. Struktur Organisasi Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.



B.



PENGELOLAAN PERBEKALAN KEFARMASIAN DI RUMKITAL



1.



Dr. RAMELAN SURABAYA Tim Farmasi dan Terapi (TFT) Pembekalan materi TFT, dimana Tim Farmasi dan Terapi (TFT) merupakan



unit kerja yang memberikan rekomendasi kepada pimpinan rumah sakit mengenai kebijakan terkait pemilihan, penggunaan, dan evaluasi pemakaian obat di rumah sakit. Melakukan evaluasi formularium terhadap penggunaan obat yang ada selama 3 bulan terakhir yaitu pada bulan Januari, Februari, dan Maret di Unit Pelayanan Farmasi (UPF) rawat jalan BPJS dinas, BPJS non dinas dan Umum. Penggunaan obat yang ada nantinya akan digolongkan berdasarkan jenis sediaan (oral dan injeksi), dari masing sedian akan di bedakan lagi berdasarkan jenisnya (Antibiotik dan non antibiotik). Kemudian dilihat apakah sudah sesuai dengan formularium atau tidak. Evaluasi formularium ini berguna untuk melihat pola 11



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



pengobatan dari dokter apakah sudah sesuai dengan formularium atau tidak, dan melihat obat-obat non formularium yang banyak digunakan sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan formularium RS yang akan datang. 2.



Perencanaan Pembekalan materi tentang perencanaan perbekalan farmasi di Rumkital Dr.



Ramelan Surabaya. Pedoman perencanaan yang digunakan di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya antara lain: DOEN, Formularium Rumah Sakit, Standar Terapi Rumah Sakit, Ketentuan setempat yang berlaku; Data catatan medik; Anggaran yang tersedia; Penetapan skala prioritas, berdasarkan jenis/item/materi dan sasaran; Data 10 penyakit terbesar di rawat inap dan rawat jalan; Sisa persediaan yang ada di gudang; Data pemakaian periode yang lalu; Untuk anggaran perbekalan farmasi di Rumkital ini di peroleh dari 3 sumber yaitu BPJS, APBN (RBK, Haralkes) dan Fasdin (Pasien Umum). 3.



Pengadaan Pembekalan materi tentang pengadaan perbekalan farmasi di Rumkital Dr.



Ramelan Surabaya. Pengadaan merupakan usaha-usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi-fungsi perencanaan, penentuan kebutuhan maupun penganggaran. Pelaksanaan dari fungsi pengadaan di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya dapat dilakukan dengan pembelian, produksi obat, Sumbangan/Barter dan Dropping. Pengadaan material kesehatan di Rumkital Dr. Ramelan menggunakan metode lelang dan pengadaan langsung. Metode lelang digunakan untuk pengadaan material kesehatan dengan total harga lebih dari 200 juta, sedangkan jika kurang dari itu menggunakan pengadaan langsung. 4.



Produksi Pembekalan materi tentang produksi sedian farmasi di Rumkital Dr.



Ramelan Surabaya. Produksi di Rumkital Dr. Ramelan terdiri dari produksi sediaan steril dan sediaan non steril. Produksi sedian steril mencakup rapacking obat, penyiapan nutrisi parenteral, pencampuran obat sitostatika. Bagi mahasiswa yang melakukan PKPA mendapatkan kesempatan untuk membantu proses pencampuran obat sitostatika yang meliputi penghitungan kebutuhan bahan, 12



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



penulisan etiket, pelabelan, dan pada saat proses pencampuran dan pengemasan sediaan sitostatika dalam ruangan dengan Biological Safety Cabinet (BSC) dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Rumkital Dr. Ramelan memiliki unit khusus untuk memproduksi sediaan non steril. Sediaan obat non steril yang di produksi Rumkital Dr. Ramelan memiliki kriteria sebagai berikut: Sediaan farmasi dengan formula khusus; Sediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil; Sediaan farmasi yang tidak tersedia di pasaran; Sediaan farmasi untuk penelitian; dan Sediaan farmasi dengan harga ekonomis. Contoh produk non steril di Rumkital Dr. Ramelan antara lain: a. Hasil produksi: OBH, OBP, Lotio Kumerfeldi, Lotio Faberi, Salicyl Talk, Boor Talk, Salep 2-4, Salep 3-10, Handsanitizer, Handsoap, dll. b. Hasil pengenceran: Alkohol 70%, H2O2 3%, Clorin 0,5%, Formalin10%, dll. 5. Penerimaan dan Penyimpanan Penerimaan dan penyimpanan merupakan kegiatan penyelenggaraan dan pengaturan sediaan farmasi di dalam ruang penyimpanan (gudang farmasi). Gudang farmasi merupakan tempat penyimpanan sementara perbekalan farmasi dan sekaligus pembinaan bekal farmasi. Tujuannya untuk menjamin persiapan dukungan matkes (material kesehatan) terhadap pelayanan farmasi di rumah sakit. Kegiatan yang dilakukan membantu dan memantau proses penerimaan dan penyimpanan perbekalan farmasi di gudang. Prinsip alur pergudangan yang diterapkan di Departemen Farmasi Rumkital Dr. Ramelan dapat dilihat pada Gambar dibawah ini



Gambar 3. Prinsip Alur Pergudangan di Rumkital Dr. Ramelan.



Penerimaan material kesehatan yang ada di Rumkital Dr. Ramelan terdiri dari 3 sumber, yaitu hasil pembelian dari penyedia barang, dropping, serta dari sumbangan atau hibah. Pelaksanaan penyimpanan matkes di gudang farmasi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya adalah sebagai berikut: menyimpan Matkes dengan suhu dan lokasi; menyimpan bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam gudang tempat terpisah dari 13



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



matkes yang lain yang dilengkapi alat pemadam kebakaran dan spill kit untuk mengatasi tumpahan; Menyimpan matkes yang tidak tahan terhadap sinar matahari di dalam ruangan diletakkan jauh dari jendela; lokalisasi matkes yang tergolong high alert; matkes LASA (Look Alike Sound Alike) diletakkan terpisah dan tidak tercampur dengan obat yang; penyimpanan berdasarkan abjad dan kelas terapi, bentuk sediaan (padat, cair, alkes), suhu, mudah terbakar, dan sistem FIFO atau FEFO; mengawasi mutu matkes secara berkala; menyimpan obat-obat golongan narkotika dan psikotropika dalam lemari khusus. 6.



Distribusi Sistem distribusi yang digunakan di Rumkital Dr. Ramelan meliputi sistem



sentralisasi dan desentralisasi. Sistem sentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang dipusatkan pada satu tempat yaitu departemen farmasi. Pada sentralisasi, seluruh kebutuhan perbekalan farmasi setiap unit pemakai baik untuk kebutuhan individu maupun kebutuhan barang dasar ruangan disuplai langsung dari pusat pelayanan farmasi tersebut. Sistem sentralisasi diterapkan di unit rawat inap dan rawat jalan. Sistem desentralisasi adalah sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang mempunyai cabang di dekat unit perawatan/pelayanan. Cabang ini dikenal dengan istilah depo farmasi/satelit farmasi. Pada desentralisasi, penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi ruangan tidak lagi dilayani oleh pusat pelayanan farmasi. Departemen farmasi dalam hal ini bertanggung jawab terhadap efektivitas dan keamanan perbekalan farmasi yang ada di depo farmasi. Sistem desentralisasi diterapkan hanya di unit rawat inap saja. Jenis distribusi perbekalan di Rumkital Dr. Ramelan meliputi: Unit Pelayanan Farmasi Unit Rawat Jalan (UPF URJ) dengan sistem distribusi Individual Prescribing; dan Unit Pelayanan Farmasi Unit Rawat Inap (UPF URI) dengan sistem distribusi Ward Floor Stock (WFS) dan Unit Dose Dispensing (UDD).



7.



Pelaporan, Pengawasan, dan Pengendalian 14



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



Pemberian materi mengenai Pelaporan, Pengawasan, dan Pengendalian di Rumkital Dr. Ramelan. Di Rumkital Dr. Ramelan, dilakukan pencatatan untuk memonitor transaksi perbekalan farmasi yang masuk dan keluar di Departemen Farmasi Rumah Sakit. Pada pencatatan, paling sering digunakan kartu stok. Data dari kartu stok ini digunakan untuk menyusun laporan dan perencanaan pengadaan. Jenis laporan yang dibuat oleh Departemen Farmasi meliputi: 1. Laporan tiap bulan terkait psikotropika dan narkotika. 2. Laporan triwulan terkait pengadaan dan pemakaian obat (termasuk psikotropika dan narkotika) dan material kesehatan. 3. Laporan semester, laporan persediaan terkait pengadaan dan pemakaian obat (termasuk psikotropika dan narkotika) dan material kesehatan yang disertai dengan nilai Rupiah. Laporan dikirim ke Dinas Kesehatan Angkatan Laut kecuali laporan narkotika dan psikotropika. Laporan narkotika dan psikotropika dilaporkan kepada BPOM dan terdapat surat tembusan ke Dinas Kesehatan Angkatan Laut untuk memperkirakan kebutuhan nasional. 8.



Penghapusan Rumkital Dr. Ramelan belum pernah melakukan penghapusan atau



pemusnahan karena pihak Rumah Sakit selalu melakukan antisipasi terhadap obatobat yang akan kadaluarsa. Antisipasi tersebut dilakukan dengan menggolongkan produk yang akan kadaluarsa ≤ 6 bulan. dan mendistribusikan obat tersebut dari UPF URJ dan UPF URI kepada pasien, sehingga produk yang mendekati kadaluarsa tersebut dikeluarkan terlebih dahulu. Penggolongan obat tersebut berdasarkan stok opname setiap tiga bulan sehingga diketahui produk-produk obat yang waktu kadaluarsanya ≤ 6 bulan. Dalam hal ini, pihak Rumah Sakit menganut salah satu teknik manajemen produk dengan sistem FEFO (First Expire First Out), yang mengandung makna bahwa obat yang mendekati waktu kadaluarsa merupakan obat yang keluar atau dijual lebih dulu



15



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



C.



PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMKITAL Dr. RAMELAN



1.



SURABAYA Penatalaksanaan Unit Pelayanan Farmasi (UPF) Melakukan skrining resep yang akan dilayani



meliputi



skrining



administratif, farmasetis, dan farklin yang disesuaikan dengan sumber-sumber standart. Melakukan penulisan etiket dan penyerahan obat kepada pasien dan memberikan KIE yang didampingi oleh pembimbing. 2. Konseling Memberikan konseling kepada pasien-pasien tertentu yang membutuh informasi lebih mengenai obat yang didapat. Konseling diberikan terutama pada pasien-pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut, yaitu: Mempunyai penyakit komplikasi; Polifarmasi, terapi dengan lima obat atau lebih; Pasien yang memerlukan perhatian khusus (pengobatan dengan obat-obatan indeks terapi sempit, obat yang memiliki potensial terjadinya interaksi); Pasien yang menggunakan obat-obat dengan cara pemakaian khusus; Pasien dengan kondisi khusus (ibu hamil, menyusui, pediatrik dan geriatrik). 3.



Pelayanan Informasi Obat (PIO) Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh tenaga kesehan apoteker yang ada



di Rumkital Dr. Ramelan dengan menggunakan sumber-sumber yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya baik sumber tersier, sekunder, ataupun primer dengan menggunakan alur menjawab di bawah ini.



Gambar 4. Alur PIO di Rumkital Dr. Ramelan.



4.



Edukasi 16



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



Memberikan Edukasi kepada tenaga kesehatan yang lain (perawat, asisten apoteker dan apoteker) sesuai dengan tema yang dipilih oleh pembimbing untuk masing-masing kelompok. Sebagai tenaga kesehatan, apoteker memiliki tanggung jawab untuk melakukan edukasi mengenai suatu penyakit terkait cara pencegahan dan terapi yang dapat digunakan (farmakologi dan non farmakologi), obat-obatan untuk penyakit tertentu dan cara penggunaan obat-obatan khusus dengan tepat. Cara penyampaian edukasi harus disesuaikan dengan audience yang diinginkan dan dengan cara yang menarik agar tujuan dari edukasi dapat tercapai. 5.



Farmasi Bangsal Melakukan aktifitas kegiatan farmasi bangal (Ward pharmacy) yang



meliputi: a. Asuhan kefarmasian, yang berisi database pasien. Asuhan kefarmasian dilakukan dengan metode SOAP. b. Melakukan visite kepada pasien. c. Melakukan identifikasi terapi yang diberikan kepada pasien. d. Jika ditemukan DRP, seorang farmasis dapat memberikan rekomendasi terapi. e. Melakukan monitoring terkait efektivitas terapi (therapeutic outcome) dan efek samping. 6.



Drug Use Evaluation (DUE) Melakukan evaluasi penggunaan obat dari obat-obat yang paling banyak



diresepkan di UPF rawat inap dan masuk dalam kategori untuk dilakukan DUE. Drug Use Evaluation (DUE) adalah suatu proses evaluasi penggunaan obat yang terautorisasi, on going, terstruktur dan terorganisasi. Fungsi DUE adalah untuk meyakinkan suatu obat yang digunakan aman, tepat dan efektif, sehingga DUE dapat dikatakan sebagai aplikasi program jaminan mutu terhadap penggunaan suatu obat. Proses DUE yaitu dengan cara menilai proses administrasi aktual atau dispensing pengobatan (ketepatan indikasi, seleksi obat, dosis, rute pemakaian, lama terapi dan interaksi obat) dengan outcome terapi (kesembuhan dari suatu penyakit dan penurunan parameter klinik). D.



QUALITY ASSURANCE Melakukan



Quality assurance di UPF rawat jalan dinas dengan cara



menghitung respon time pelayanan resep mulai dari penerimaan resep sampai obat 17



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



diserahkan kepada pasien, baik itu resep racikan ataupun non racikan dan menghitung jumlah terjadinya Dispensing error (salah penulisan copy resep dan etiket, salah pengambilan obat, dan lain lain). Selain itu juga dilakukan penyebaran kuisoner kepada pasien yang sedang menunggu untuk menilai kepuasan pasien, kinerja UPF dan karyawan yang melayani resep. E.



CENTRAL STERILE SUPPLY DEPARTEMENT (CSSD) Pembekalan materi tentang CSSD (Central Steril Supply Departement) atau



Instalasi Pusat Sterilisasi merupakan unit yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan proses pencucian/dekontaminasi dan disinfeksi, penataan perangkat dan pengemasan, sterilisasi instrumen dan alat-alat di rumah sakit. Melakukan kunjungan ke CSSD yang ada di Rumital Dr. Ramelan. F.



ANALISTIK MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) Pembekalan materi mengenai pengelolaan limbah padat, cair, limbah rumah



sakit (limbah medis dan non medis) yang ada di Rumkital Dr. Ramelan. Melakukan kunjungan ke tempat pengolahan limbah padat dan cair baik itu medis ataupun nonmedis yang ada di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. G.



AKREDITASI Melakukan Akreditasi Supervisi untuk menilai penyimpanan dan kondisi



perbekalan farmasi yang ada di bangsal atau Ward Floor Stock (WFS) apakah sudah memenuhi kriteria dan persyaratan yang sudah ditentukan. Kegiatan ini dilakukan pada beberapa bangsal antara lain pada bangsal antara lain bangsal AII, CI, DII, DIII dan Pav V. Dalam pelaksanaan proses akreditasi, pada pelayanan kefarmasian poin yang dinilai oleh lembaga akreditasi adalah manajemen dan penggunaan obat. Poin penilaian yang dinilai oleh lembaga akreditasi meliputi: Penantaan penyimpanan matkes di ruangan; Stabilitas penyimpanan matkes di ruanngan; Ketersediaan matkes di ruangan; Penggolongan obat LASA dan High Alert; Pencatatan pengobatan pasien; Pengisian kartu stok obat; Pemantauan obat Emergency Kit; KIE; Spill Kit (bila ada); Obat Kadaluarsa. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN



18



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



A.



Kesimpulan Dari urian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKPA di Rumkital



Dr.Ramelan Surabaya untuk memperoleh pengalaman kerja dan keterampilan dalam menjalankan peran Apoteker dalam bidang manajerial dan bidang farmasi klinis di rumah sakit serta dapat mengaplikasikan teori klinis dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker di rumah sakit serta memperoleh gambaran secara nyata tentang pekerjaan profesi apoteker sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja. B.



Saran Saran yang dapat kami berikan setelah menjalani seluruh kegiatan Praktek



Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya, antara lain adalah: 1.



Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker hendaknya dilakukan sesuai dengan jadwal yang dibuat agar mahasiswa lebih terarah dan dapat mempersiapkan diri.



2.



Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker sebaiknya dilakukan secara berkelompok dan dicampur dari berbagai macam Universitas lain agar mahasiswa dari satu Universitas dengan mahasiswa Universitas lain dapat saling berbagi ilmu dan pendapatnya.



3.



Kegiatan farmasi klinis sebaiknya lebih diperpanjang diseluruh bangsal untuk meningkatkan



kemampuan



mahasiswa



dalam



melaksanakan



asuhan



kefarmasian dan kegiatan dibidang manajerial bagian Unit Pelayanan Farmasi sebaiknya dipersingkat. 4.



Sebaiknya ada Apoteker Jaga di setiap Unit Pelayanan Farmasi Rawat Jalan untuk bisa memberikan konseling kepada pasien.



5.



Sebaiknya ada penambahan ruang untuk gudang farmasi dan dilakukan pembersihan secara berkala. DAFTAR PUSTAKA



19



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



Permenkes RI, 2010, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Permenkes RI, 2014, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.58 tahun 2014 tentang Standart Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Permenkes RI nomor 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Siregar, Ch. J.P., dan Amalia, L., 2003, Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan, 25-49, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.



20



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



Lampiran Kasus Bangsal Kasus Bangsal G2 (Bangsal Bedah) COR + Trauma Cervical +HT stage II 1. Tinjauan pustaka COR (Cedera Otak Ringan) adalah penurunan fungsi otak secara ringan ditandai dengan disorientasi kurang dari 30 menit. Biasanya pasien akan mengalami masalah kognitif seperti pusing, kesulitan berpikir, amnesia ringan, frustasi, dan perubahan mood. Gejala umum COR adalah lemas, pusing, gangguan penglihatan, amnesia, penurunan konsentrasi, kesulitan tidur, kehilangan keseimbangan, depresi, emosi tidak stabil, dan kejang. Gejala lain yang menyertai COR antara lain mual, gangguan indra penciuman, sensitive terhadap cahaya dan suara, perubahan mood, dan bingung. Gejala yang terjadi tidak langsung terjadi setelah kecelakaan, tetapi dapat terjadi beberapa hari atau beberapa setelah kejadian (Gejala tertunda) (www.traumaticbraininjury.com). Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah secara terus menerus/konsisten. Hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer (esensial) penyebabnya tidak diketahui, sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit gagal ginjal atau renovascular. Penyebab lain dari hipertensi sekunder adalah penyakit cushing syndrome, hipertiroid, dan lain-lain. Beberapa penggunaan obat yang dapat meningkatkan tekanan darah, yaitu kortikosteroid, kontrasepsi estrogen, NSAID, amfetamin, tacrolimus, dan eritropoetin. Klasifikasi tekanan darah pasien dewasa :



Tujuan terapi dari antihipertensi adalah menurunkan morbiditas dan mortalitas. Standar penurunan tekanan darah pada pasien tanpa penyakit komplikasi adalah < 140/90 mmHg, pasien dengan diabetes mellitus adalah < 140/80 mmHg, dan pasien CKD dengan albuminuria persisten ( > 30 mg albumin yang diekskresikan melalui urin per 24 jam) adalah < 130/80 mmHg (Dipiro et al, 2015, Pharmacotherapy Handbook : Ninth Edition, New York, Mc Graw Hill).



21



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



2.



Informasi pasien : Nama : Ny H (50 tahun, No RM: 49.XX.XX) Keluhan : Datang ke IGD RSAL pada tanggal 06 Mei 2016 mengalami kecelakaan lalu lintas dan pasien sempat pingsan dengan keluhan utama nyeri kepala belakang. Keluhan tambahan nyeri leher belakang, mata kanan bengkak, telinga kanan keluar darah, mual (+), muntah (+), deman (-). RPD : Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. RPK :RPO : Captopril 25 mg Riwayat alergi : antibiotik (pasien lupa nama antibiotiknya)



Terapi yang di dapatkan di IGD tanggal 6 Mei 2016: a) Injeksi ketorolac 30 mg IV b) Injeksi Ranitidin 50 mg iV c) Infus RL 500 mL Tanda-tanda vital : a) TD : 160 / 93 mmHg b) RR : 24 x/menit c) N : 89 x/menit d) T : 36,2 C e) Skala nyeri : 4 f) GCS : 456 3. SOAP (Subjective, Objective, Assesment, Plan) SOAP Hari Pertama Tanggal 09 Mei 2016 S Pasien mengatakan nyeri pinggang (+), nyeri kepala belakang (+), pusing (+), mual (+), Pasien merasa pusing setiap diberikan insulin Novorapid 3 x 8 unit (8-9 mei 2016) O TTV : Lab (7-5-2016) : TD : 120 / 70 mmHg GDP : 120 mg/dl N : 80 x/menit RR : 20 x/menit T : 36 C Skala nyeri : 4 GCS : 456 Terapi obat : Inj ketorolac 3x30 mg Inj piracetam 3x3 g Inj ranitidin 2x50 mg Novorapid 3x8 U A Pasien mendapat terapi obat yang tidak perlu ( Novorapid ) P  Terapi non obat lebih tepat ( konseling modifikasi gaya hidup)  Monitoring skala nyeri, TD, GDP SOAP Hari Kedua Tanggal 10 Mei 2016 22



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



S O



A P



Nyeri pinggang dan kepala belakang sudah mulai berkurang, pusing (+), mual (+) TTV : Lab (10-5-2016) : TD : 130 / 80 mmHg Lab (): GDP : 128 mg/dl N : 80 x/menit RR : 18 x/menit T : 36,5 C Skala nyeri : 3 GCS : 456 Terapi obat : Inj ketorolac 3x30 mg Inj piracetam 3x3 g Inj ranitidin 2x50 mg Pengobatan yang didapatkan sudah sesuai.  Terapi dilanjutkan  Monitoring skala nyeri, TD, GDP



SOAP Hari Ketiga Tanggal 11 Mei 2016 S Pelipis kanan bengkak, rahang nyeri, kepala belakang berat, nyeri pinggang berkurang, mual (-) O TTV : Lab: TD : 140 / 90 mmHg N : 80 x/menit RR : 20 x/menit T : 36,4 C Skala nyeri : 4 GCS : 456 Terapi obat : Inj ketorolac 3x30 mg Inj piracetam 3x3 g Inj ranitidin 2x50 mg A Tekanan darah meningkat 140/90mmHg tapi belum ada terapi. DRP : Ada indikasi yang belum diterapi P  Rekomendasi diberikan Captopril 12,5 mg 3x2  Monitoring skala nyeri, TD. SOAP Hari Keempat Tanggal 12 Mei 2016 S Kepala belakang terasa berat dan nyeri, rahang masih nyeri, pelipis masih bengkak, nyeri pinggang (-). O TTV : Lab (12-05-2016): TD : 160 / 90 mmHg GDP : 150 mg/dl N : 80 x/menit RR : 20 x/menit T : 36,6 C Skala nyeri : 3 23



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



A



P



GCS : 456 Terapi obat : Inj ketorolac 3x30 mg Inj piracetam 3x3 g Inj ranitidin 2x50 mg  Hipertensi belum diterapi (DRP : ada indikasi belum diterapi)  Penggunaan ketorolac lebih dari 5 hari  Gula darah puasa semakin meningkat (pasien tidak ada riwayat DM)  Rekomendasi diberikan Captopril 12,5 mg 3x2  Cek lab penunjang Diabetes Melitus, misal: HbA1C, GDP, GD2PP, GDA.  Monitoring skala nyeri, TD dan GI bleeding



SOAP Hari Kelima Tanggal 13 Mei 2016 S Kepala masih berat, mual (-), pelipis kanan bengkak, rahang masih nyeri O TTV : Lab :TD : 150 / 90 mmHg N : 80 x/menit RR : 20 x/menit T : 36 C Skala nyeri : 3 GCS : 456



A



P



24



Terapi obat : Cefixime 2x100 mg Radin oral 2x150 mg Piracetam 3x1200 mg Asam mefenamat 3x500 mg Terapi injeksi di hentikan Hipertensi belum diterapi dan cefixime tidak perlu diberikan DRP : ada indikasi belum diterapi dan ada terapi yang tidak diperlukan  Rekomendasi diberikan Captopril 12,5 mg 3x2  Cek lab penunjang Diabetes Melitus, misal: HbA1C, GDP, GD2PP, GDA.  Monitoring skala nyeri, TD.



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



4.



Literatur Antihipertensi :



25



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016



Program Studi Profesi Apoteker Angkatan XXV Universitas Muhammadiyah Surakarta



Diabetes mellitus



Tinjauan pustaka : Dipiro et al, 2015, Pharmacotherapy Handbook : Ninth Edition, New York, Mc Graw Hill. Koda kimble & Young’s, 2013, Applied Therapeutics : The Clinical Use of Drugs Tenth Edition, New York, Wolters Kluwer. www.traumaticbraininjury.com



26



Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya Periode 4 April 2016 – 31 Mei 2016