Makalah Sistem Peredaran Darah Janin Dan BBL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SISTEM PEREDARAN DARAH JANIN DAN SETELAH LAHIR ( BAYI BARU LAHIR)



Disusun oleh : Nama : Winda widiyawati Nim : 191FK06030 Kelas : 2A



FAKULTAS KEPERAWATAN PRODI D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA GARUT 2021



Kata Pengantar Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sistemen Peredaran darah janin dan setelah lahir ini tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen Bu Rany pada Mata kuliah Keperawatan Maternitas. Selain itu , makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Sistem peredaran darah pada janin dan BBL bagi para pembaca dan juga penulis. Saya menyadari , makalah yang saya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.



Garut, 30 Maret 2021



Winda Widiyawati



Daftar Isi HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………… i KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………ii DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………….....iii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………….. 1 A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………...2 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………........... 2 C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………………….......….......3 BAB II PEMBAHASAN ………………………….…………………………………………………..4 A. Pembentukan darah janin ……………………………………………………..............5 B. Faktor-faktor yang menentukan sirkulasi janin…………………………........6 C. Sirkulasi darah janin ……………………………………………………………………………..7 D. Peredaran darah janin …………………………………………………………………………..8 E. Sirkulasi darah janin setelah lahir ……………………………………………………...9 F. Perubahan dan Adaptasi Sistem Kardiovaskuler Bayi Baru Lahir....10 G. Perbedaan Sistem Kardiovaskuler Janin dengan Bayi Baru Lahir....11 H. Transisi pada Sistem sirkulasi darah………………………………………………..12 I. Transisi pada Sistem sirkulasi darah……………………………………………….....13 BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………………..14 A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………......15 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………16



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Janin memperoleh zat gizi dan oksigen dari ibu melalui plasenta yang menempel pada tali pusat. Di plasenta, darah ibu dan janin masing-masing saluran saluran yang saling berhubungan. Meskipun darah ibu dan janin tidak bercampur. Pada saat darah ibu berada dekat dengan darah janin, oksigen dan zat gizi dari darah ibu ke janin. Saat darah mengalir ke dalam janin, darah mengambil produk-produk sisa metabolisme dan membawanya kembali ke Ibu melalui tali pusat. Darah dari janin tersebut kemudian masuk ke sirkulasi darah Ibu untuk keluar di paru-paru dan menukar karbondioksida dengan oksigen. Sedangkan di hati, produk metabolisme akan dibersihkan dan dibuang. Sistem kardiovaskuler atau sistem peredaran darah ialah sistem organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan manusia. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai pada minggu ketiga dan bertujuan menyuplai oksigen dan nutrien dari ibu kepada embrio. Pada akhir minggu ketiga, tabung jantung mulai berdenyut. Selama minggu keempat dan kelima, jantung berkembang menjadi organ empat serambi. Dan pada tahap akhir masa embrio, perkembangan jantung lengkap. Perubahan- perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran sebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus keluar uterus. Maka bayi menerima rangsangan bersifat kimiawi,mekanik dan termik. Hasil perangsang ini membuat bayi akan mengalami perubahan metabolik , pernafasan sirkulasi dan lain lain. Hal ini untuk mengenal atau menemukan kelainan yang perlu mendapat tindakan segera berhubungan dengan bayi baru lahir. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sirkulasi darah pada janin? 2. Bagaimana proses transisi kehidupan janin dari intra ke ekstra uteri?



3. Bagaimana sistem sirkulasi darah dipengaruhi dari transisi kehidupan janin dari intra ke ekstra uteri? C. Tujuan 1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah. 2. Sebagai bahan acuan seorang calon perawat dalam mengamati transisi kehidupan janin dari intra ke ekstra uteri. 3. Untuk menambah pengetahuan yang lebih detail.



BAB 2 PEMBAHASAN A. Pembentukan Darah Janin Pembentukan darah janin memerlukan persediaan Fe dalam hati limpa dan sumsum tulang Ibu. Pada permulaan sel darah janin dibentuk oleh kantung yolk dalam bentuk Megaloblas sampai 10 minggu.Selanjutnya darah janin dibentuk oleh hati dalam bentuk megalosit sampai 16 Minggu. Dan selanjutnya darah janin dibentuk oleh sumsum tulang dalam bentuk eritrosit. Normosit dibuat setelah aktivitas penuh sumsum tulang. Fetal hemoglobin (F) mempunyai kemampuan untuk mengikat O2 dalam konsentrasi tertentu dari darah ibu dan dengan mudah dapat melepaskan CO2 ke darah Ibu, menjelang persalinan janin membuat adult hemoglobin (A) sebagai persiapan kelahiran sehingga dapat menghisap O2 dengan pernapasan yang telah aktif. B. Faktor-faktor yang menentukan sirkulasi Janin 1. Foramen Ovalea. a. Lubang antara atrum kanan dan atrium kiri. b. Aliran daranhnya : atrium kanan kiri.



c. Setelah janin lahir akan menutup. 2. Duktus Arteriosus Bothalia. a. Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta. b. Menutup setelah lahir. 3. Duktus venousus Aranthiia. a. Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior. b. Menutup setelah lahir. 4. Vena Umbilcalisa. a. Berjumlah satu buah. b. Membawa zat makanan dan Oksigen (O2) dari sirkulasi darah ibu(plasenta) ke peredaran darah Janin. 5. Arteri Umbilicalisa. a. Berjumlah dua buah. b. Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darahibu. c. Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis denganvena cava inferior. 6. Palsentaa. a. Jaringan yang menempel pada endometrium. b. Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu. C. Sirkulasi Darah Janin Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah padabayi, anak dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masihbelum



berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinalyang seluruhnya diganti oleh plasenta.







Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 dialirkan melalui Vena umbilikalis menuju hati , dimana terdapat duktus venosus arantil. kemudian langsung menuju dan masuk ke Vena kaya interior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin.



 Dari atrium kanan janin sebagian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale.  Sebagian kecil darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan  Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya dialirkan keseluruh tubuh janin.  Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua Arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang Arteri umbilikalalis.  Darah dari ventrikel kanan dipompa menuju paru-paru, tetapi karena paruparu belum berkembang maka darah yang terdapat pada Arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus bothalli.  Darah yang dialirkan menuju paru-paru akan dialirkan Kembali menuju jantung melalui Vena pulmonalis.  Darah yang menuju plasenta melalui Arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin  Sisa metabolisme dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenta untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu. Gambar bagian bagin dari sirkulasi darah janin



Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan Sebagai berikut : Plasenta – vena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – venacava inferior – atrium kanan – foramen oval – Atrium kiri – ventrikel kiri –aorta – kepala, tangan/abdomen, thorax, kaki – arteri umbilicalis – plasenta. Ini aliran darah yang kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal darisirkulasi darah ibu, namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akanberubaha pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini akan dapat meberikanperubahan pada organ paru dimana paru-paru mulai berkembang dan alirandarah akan berubah pada sirkulsi darah seperti orang dewasa. D. Peredaran Darah Janin Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin, di mana plasenta memegang peranan yang sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan



janin. Bagaimana perubahan peredaran darah setelah kelahiran '? Faktor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah ditentukan: - Berkembangnya paru-paru janin. Berkembangnya paru menyebabkan tekanan negatif dalam paru sehingga dapat menyimpan darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan 02 dari udara. Dengan demikian duktus arteriosus Bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami obliterasi. Tekanan di dalam atrium kiri semakin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovate. Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan aliran darah yang mengalir ke atrium kanan, langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium anak melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat. - Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan dipotongnya tali pusat. Pemotongan tali pusat harus dilakukan setelah bayi menangis dengan nyaring atau tali pusat berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml sampai 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan bayi. - Membuat hemoglobin dewasa (tipe A) sehingga siap melakukan pertukaran CO2 dan 02 melalui paru-paru. Menjelang persalinan persiapan pembuatan hemoglobin dewasa (A) sehingga setelah lahir dapat menangkap 02 dan melepaskan CO2 melalui pernapasan.



Struktur anatomi khas sirkulasi fetan , paru tidak berfungsi jika fetal dan hati hanya berfungsi sebagian, maka tidak perlu bagi jantung fetus untuk memompa banyak darah baik melalui paru atau hati. Sebaliknya jantung fetus harus memompa darah dalam jumlah yang besar melalui plasenta. Oleh karena itu susunan anatomi sistem sirkulasi fetal bekerja sangat berbeda dengan sistem sirkulasi orang dewasa. darah janin dialirkan melalui plasenta melalui aorta, umbilacales dan disini dimuat dengan bahan makanan berasal dari darah ibu. darah ini masuk ke dalam badan janin melalui vena umbilicalis yang bercabang 2 setelah memasuki dinding perut janin. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian diangkut melalui vena hepatica kedalam vena cafa interior, cabang satunya ialah :



Ductus venosus aranti yang langsung masuk kedalam vena cava interior. Dengan demikian vena capa interior setelah dimasuki darah v . Hepatica dan darah ductus venosus aranti mengandung darah bersih tapi dicampuri "darah kotor" dari anggota bawah janin. Darah dari v cava inferios setelah masuk kedalam serambi kanan sebagian masuk kedalam serambi kiri melalui foramen ovale, dan sebagian mengalir ke dalam bilik kanan bersama - sama dengan vena cava superior yang membawa darah dari kepala dan bagian atas. Darah dari bilik kanan masuk ke a pulmonalis, tetapi sebelum sampai ke paruparu sebagian dialirkan ke aorta melalui ductus arterious botalli. sebagian kecil melalui paru-paru dan melalui vena pulau monalisa dan masuk ke serambi kiri dan bersama dengan darah dari vena cava inferior masuk kedalam bilik kiri, dan terus ke aorta. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh. Darah aorta ke alat-alat badan, tetapi darah banyak menuju ke a.hypogastriacae ( cabang dari art. Illiaca communis ) lalu ke a.umbilicalis dan selanjutnya ke plasenta. Jadi darah yang beredar ke janin selalu bersifat " darah campuran" dan isi vena cava inferior lebih bersih dari isi aorta. E. Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir Pada saat persalinan sebagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adala : 1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsiuntuk pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadiperubahan sirkulasi darah diantaranya adalah : a. Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehinggaductus arteriosus Bothalli akan menutup.



b. Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atriumkiri,karena drah diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dandialirkan menuju paru-paru yang telah berfungsi. c. Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akanmenutup dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat alirandarah menuju atrium kiri. 2. Pemotongan Tali Pusata. a. Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaringsehingga akan menambah jumlah darah bayi sekitar 50 %. Ketika talipusat dipotong dan diikat, arteri umbilikalis dan duktus venosus arantiiakan mengalami obiliterasi, dengan demikian setelah bayi lahir makakebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang dihisap ke paru-paru dankebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna dengan sistempencernaan sendiri. b. Dengan dilakukannya pemotongan tali pusat berarti perubahansirkulasi pada bayi telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.



Segera setelah bayi lahir akan terjadi perubahan-perubahan sbb: a. Tahanan vascular paru menurun dan tahanan sistemik meningkat Tahanan vascular paru menurun dan tahanan sistemik meningkatsehingga aliran darah ke paru meningkat, Ketika bayi pertama kalinya akan mengakibatkan paru-paru berkembang, hal ituakan mengakibatkan tahanan vaskular paru berkurang degan cepat tapitidak segera diikuti penurunan tekanan arteri pulmonalis. Penurunantekanan arteri pulmonalis disebabkan perubahan pada dinding arteiolparu. b. Tahanan sistemik meningkat Tekanan darah sistemik tdk segera meningkat tapi berangsurangsur bahkan bisa terjadi penurunan tekanan darah dulu dalam 24 jampertama. Pengaruh hipoksi di sini tidak bermakna. c. Penutupan Duktus arteosus Penutupan anatomis dimulai segera setelah lahir tapi penutupansempurna. Sebagian besar bayi baru terjadi setelah beberapa bulan.Pada sebagian kecil sampai umur satu tahun. Secara fungsional DA kiridan kanan masih dilewati darah sampai beberapa jam bahkan beberapahari. Pada hipoksia, pirau kanan ke kiri bertambah. DA persisten seringterjadi pada keadaan yang menyebabkan hipoksia seperti sindromgangguan pernafasan, prematuritas dan bayi lahir di dataran tinggi. d. Penutupan Foramen ovale Tidak menutup secara fungsinal pada jam-jam pertama setelahlahir. Pirau kanan ke kiri masih dapat terjadi pada 50% bayi yangmenangis sampai usia 8 hari paska lahir. Meski foramen ovale masihpaten sampai usia sampai usia 5 tahun (50%) dan masih tetap terbukapada umur lebih dari 25 tahun (25%) tetapi FO tidak berfungsi lagisetelah satu minggu. Bila FO menutup sebelum janin lahir akanmenyebabkan kardiomegali in utero yang bisa menyebabkan gagal jantung kanan. e. Penutupan Duktus venosus



Bila semua perubahan fisiologis berlangsung normal makasirkulasi ekstra uterin yang terjadi akan berlangsung normal yaitu darahdari paru menuju ke atrium kiri lalu ke ventrikel kiri selanjutnyamenuju aorta ke seluruh tubuh kemudian darah dari perifer melaluivena kava superior dan inferior menuju atrium kanan, ventrikel kanandan melalui arteri pulmonalis masuk lagi ke dalam paru. F. Perubahan dan Adaptasi Sistem Kardiovaskuler Bayi Baru Lahir Perubahan yang paling penting dalam sirkulasi setelah bayi lahir adalah karena penghentian mendadak aliran darah dari plasenta dan dimulainya pernapasan melalui paru, sehingga pengambilan oksigen terjadi di sistem pembuluh darah paru. Perubahan yang terjadi adalah: penurunan tahanan vaskuler pulmonal, peningkatan tahanan vaskuler sistemik, penutupan foramen ovale, penutupan duktus arteriosus, duktus venosus, vena umbilikalis dan arteri umbilikalis. 1. Penurunan tahanan vaskuler paru dan peningkatan tahanan sistemik Penurunan tahanan vaskuler paru terjadi akibat ekspansi mekanik paru, peningkatan saturasi oksigen arteri pulmonalis dan PO2 alveolar ketika bayi menangis untuk pertama kalinya. Penurunan tahanan arteri pulmonalis, menyebabkan aliran darah pulmonal meningkat sehingga paru dapat berkembang. Penurunan tahanan arteri pulmonalis dipengaruhi oleh perubahan pada dinding arteriol paru. Lapisan medial arteri pulmonalis perifer berangsurangsur menipis dan pada usia 10-14 hari tahanan arteri pulmonalis sudah seperti kondisi orang dewasa. Sedangkan tekanan darah sistemik tidak segera meningkat dengan pernapasan pertama, biasanya terjadi secara berangsur-angsur, bahkan mungkin tekanan darah turun lebih dulu dalam 24 jam pertama. 2. Penutupan foramen ovale Setelah plasenta terlepas dari sirkulasi, aliran darah melalui vena cava inferior yang menuju ke kedua atrium menurun. Ketika pernapasan dimulai, aliran darah ke atrium kiri yang melalui jaringan pulmonal meningkat. Perubahan pola aliran yang menuju ke jantung ini mengubah hubungan antara tekanan atrium kiri dan kanan. Tekanan atrium kiri, yang pada janin dalam kandungan lebih rendah



daripada atrium kanan, kini menjadi lebih tinggi, sehingga menyebabkan katup foramen ovale menutup. Walaupun penutupan fungsional foramen ovale terjadi pada kebanyakan bayi, penutupan secara anatomis tidak selalu sempurna, dan foramen tersebut dapat tetap ada untuk beberapa tahun, kadang-kadang sampai dewasa. 3. Penutupan Duktus Arteriosus Duktus arteriosus menutup secara fungsional pada 10-15 jam setelah lahir. Penutupan permanen terjadi pada usia 2-3 minggu. Duktus arteriosus janin mengandung otot polos medialis yang dipertahankan dalam keadaan relaksasi oleh kerja prostaglandin E2 sirkulasi. Setelah persalinan, plasenta yang merupakan sumber PGE2 diangkat dan terjadi peningkatan aliran darah pulmonal yang meningkatkan metabolisme seluruh PGE sirkulasi. Sebagai akibatnya, konsentrasi PGE2 dalam serum menurun dan tidak ada yang menghalangi konstriksi duktus arteriosus. Di samping itu, peningkatan tekanan oksigen arteri (PaO2) dan peningkatan substansi vasoaktif seperti bradikinin, katekolamin dan histamin juga menyebabkan konstriksi dari otot polos dari dinding pembuluh darah duktus arteriosus. Oksigen yang mencapai paru pada waktu pernapasan pertama merangsang pelepasan bradikinin. Bradikinin mempunyai efek kontraktil terhadap otot polos. Aksi ini tergantung dari kadar oksigen yang tinggi dalam darah arteri setelah terjadinya pernafasan pertama. Ketika PO2 dalam darah diatas 50 mmHg, dinding duktus arteriosus akan mengalami konstriksi. Pada keadaan hipoksia seperti sindrom gangguan pernafasan dan prematuritas, duktus arteriosus dapat tetap terbuka atau disebut Duktus Arteriosus Persisten. 4. Penutupan duktus venosus, vena dan arteri umbilikalis. Terputusnya hubungan peredaran darah ibu dan janin akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venosus akan mengalami obliterasi, dengan demikian kebutuhan oksigen dan nutrisi tidak tergantung lagi dari ibu. Melainkan oksigen akan dipenuhi oleh udara yang dihisap paru, dan nutrisi akan diperoleh dari makanan yang dicerna oleh sistem pencernaan bayi itu sendiri.



G. Perbedaan Sistem Kardiovaskuler Janin dengan Bayi Baru Lahir Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta kemudian setelah lahir melalui paru. Janin cukup bulan mengalami penurunan cairan paru pada hari-hari sebelum persalinan. Janin dalam rahim sebenarnya sudah mampu bernapas dalam rahim. Namun air ketuban tidak masuk ke dalam alveoli paru. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh kadar O2 dan CO2 di dalam tubuh janin. Paru janin mulai berkembang pada saat berusia sekitar enam minggu di perut ibu dan akan ketika berusia sekitar delapan bulan. Selama bulan-bulan terakhir kehamilan, tubuh menghasilkan sejenis zat minyak yang akan melindungi parujanin agar tak terisi cairan. Paru manusia tercipta khusus untuk menampung udara, tidak yang lain.Meskipun paru bayi baru berfungsi sesaat setelah lahir, parusudah mulai menunjukkan aktivitasnya sejak masih dalam uterus. Tali pusar yang menempel pada ibu terdiri atas dua pembuluh nadi dan sebuah pembuluh vena: vena mengangkut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan janin sedangkan nadi mengangkut karbondioksida dan sisa-sisa nutrisi yang harus dibuang kembali kepada ibu. Pertukaran antara oksigen dengan karbondioksida inilah yang disebut bernapas. Ketika tali pusar dipotong saat kelahiran, bayi yang baru lahir harus belajar untuk hidup tanpa bantuan ibunya. Hanya dalam beberapa detik paru mulai terbuka, darah mulai mengalir, dan paru bayi mulai berfungsi sebagaimanamestinya. Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru tidak berfungsi sebagai alat pernapasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan bertujuan memenuhi kebutuhan embrio dengan oksigen dan nutrisi dari ibu. Tedapat perbedaan antara sirkulasi janin dan setelah lahir, sebagai berikut: 1. Pada janin terdapat pirau intrakardiak (foramen ovale) dan pirau ekstrakardiak (duktus arteriosus Botalli, duktus venosus Arantii) yang efektif. Arah pirau adalah dari atrium kanan ke atrium kiri melalui



foramen ovale, dan dari arteri pulmonalis menuju ke aorta melalui duktus arteriosus. Pada sirkulasi setelah lahir pirau intrakardiak maupun intrakardiak ini tidak ada. 2. Pada janin, ventrikel kiri dan kanan bekerja serentak, sedangkan pada keadaan setelah lahir ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal dari ventrikel kanan. 3. Pada janin ventrikel kanan memompa darah ke sistemik yang tahanannya tinggi, sedangkan ventrikel kiri melawan tahanan yang rendah yaitu plasenta.Pada keadaan setelah lahir, ventrikel kanan akan memompa darah ke paru yang tahannnya jauh lebih rendah daripada tahanan sistemik yang dibawa oleh ventrikel kiri. 4. Pada janin darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian besar menuju aorta melalui duktus arteriosus, dan hanya sebagian kecil yang menuju ke paru. Pada keadaan setelah lahir darah dari ventrikel kanan seluruhnya ke paru. 5. Pada saat janin, paru memperoleh oksigen dari darah yang mengambilnya dari plasenta, setelah janin lahir paru memberi oksigen pada darah. 6. Pada janin, plasenta merupakan tempat terutama untuk pertukaran gas, makanan, dan ekskresi. Pada keadaan setelah lahir organ-organ lain mengambil alih berbagai fungsi tersebut. 7. Pada janin, adanya plasenta menjamin adanya pertukaran gas bertahanan rendah. Sedangkan pada keadaan setelah lahir hal ini tidak ada . I. Transisi pada Sistem sirkulasi darah Setelah anak lahir, karena anak bernapas terjadilah penurunan tekanan art. Pulmunalis , sehingga banyak darah mengalir ke paru-paru. Dengan demikian paru-paru akan berkembang. Tekanan dalam paru-paru akan mengecil dan



seolah-olah darah akan terhisap oleh paru paru. Duetus arteeiosus botalli tertutup 1 - 2 menit setelah anak bernapas. Dengan tergunting nya tali pusat maka darah dalam v cava inferior berkurang dengan demikian kanan dalam serambi kanan berkurang , sebaliknya tekanan dalam serambi kiri bertambah karena darah yang datang dari paru-paru bertambah, ialah akibatnya penutupan foramen ovale. Sisa Duetus arteeiosus botalli disebut ligamentum arteriosus dan dari ductus venusu aranti menjadi ligamentum vesico umbilicale laterale kiri dan kanan. Dengan demikian , setelah bayi lahir kebutuhan oksigen akan dipenuhi oleh Oksigen yang dihisapnya dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna melalui proses pencernaan. Telah dikatakan bahwa O2 janin rendah dinginkan dengan orang dewasa. Untuk mengimbangi keadaan ini peredaran darah janin lebih cepat hb janin tinggi ( sampai 18 gram %) dan erythrocytnya banyak (5,5 juta per mm). Hb janin sedikit berbeda dengan Hb orang dewasa. Hb janin terbuat dalam hati sedangkan HB orang dewasa pada sumsum merah . Hb janin lebih mudah mengambil dan menyerahkan O2 daripada orang dewasa. Hb janin baru diganti seluruhnya oleh Hb biasa pada umur 4 bulan atau lebih. Perubahan primer resistensi vascular paru dan sistemik waktu lahir meliputi : 1. Hilangnya aliran darah dalam jumlah besar melalui plasenta yang kira-kira dua kali lipat resistensi vaskular sistemik waktu lahir. 2. Resistensi vaskular paru sangat banyak menurun akibat perkembangan paru. 3. Penutupan foramen ovale. H. Transisi pada darah Pada umumnya bayi baru lahir ( BBL) dilahirkan dengan nilai hemoglobin (Hb) yang tinggi. Hemoglobin F adalah Hb yang dominan pada periode janin, namun akan lenyap pada 1 bulan pertama kehidupan selama beberapa hari pertama.



Nilai Hb akan meningkat sedangkan volume plasma akan menurun akibatnya hematokrit normal hanya pada 55-56 % neonatus. Pada saat kelahiran meningkat dari 3% menjadi 6%, pada minggu ke-7 sampai minggu ke minggu 9 setelah bayi baru lahir akan Turun Perlahan untuk Hb untuk bayi berusia sekitar 2 bulan rata rata g/dl. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai hemoglobin pada bayi baru lahir : 1. Waktu pengkleman tali pusat. 2. Pencapaian Oksigen adekuat yang lebih cepat membuat penutupan struktur janin. 3. Posisi bayi baru lahir segera. setelah lahir



BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan Pembentukan darah janin memerlukan persediaan Fe dalam hati limpa dan sumsum tulang Ibu.Pada permulaan sel darah janin dibentuk oleh kantung yolk dalam bentuk Megaloblas sampai 10 minggu.Selanjutnya darah janin dibentuk oleh hati dalam bentuk megalosit sampai 16 Minggu.Dan selanjutnya darah janin dibentuk oleh sumsum tulang dalam bentuk eritrosit.Fetal hemoglobin (F) mempunyai kemampuan untuk mengikat O2 dalam konsentrasi tertentu dari darah ibu dan dengan mudah dapat melepaskan CO2 ke darah Ibu, menjelang persalinan janin membuat adult hemoglobin (A) sebagai persiapan kelahiran sehingga dapat menghisap O2 dengan pernapasan yang telah aktif.Membawa zat makanan dan Oksigen (O2) dari sirkulasi darah ibu(plasenta) ke peredaran darah Janin.



Daftar Pustaka https://dokumen.tips/documents/makalah-sirkulasi-darah-janin.html https://www.google.com/url? sa=t&source=web&rct=j&url=https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_ 1_dir/f7275a399347563e8558d0380c6ab650.pdf&ved=2ahUKEwiA16yItdfvAhXV W3wKHYqrDQAQFjAAegQIAxAC&usg=AOvVaw27V9YioZfTwgg5QI3XAZfQ https://slideplayer.info/slide/13646068/ https://id.scribd.com/doc/206653732/Makalah-Sirkulasi-Darah-Janin https://id.scribd.com/document/369098995/Makalah-Sistem-Peredaran-DarahPada-Janin-Dan-Bayi https://www.ibudanbalita.com/artikel/mengenal-peredaran-darah-plasenta