Makalah Strategi Harga [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH STRATEGI HARGA MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN I



DOSEN PENGAMPU : 1. WARNADI, S.E., M.Si 2. MUKHLAS ADI PUTRA, S.E., MM



DI SUSUN OLEH 1. 2. 3. 4.



:



KURNIA SYAPUTRI MUHAMAD IMRON SYAHPUTRA SYUKRON HIDAYATULLOH YUDA OKTA RAMADHAN SEMESTER V



KOSENTERASI MANAJEMEN PEMBANGUNAN DAERAH SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) INDRAGIRI RENGAT TAHUN AKADEMIK 2021/2022



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Strategi Harga sebagai bahan pembelajaran perkualiahan mata kuliah Manajemen Pemasaran I. Demikian pengantar yang bisa kami sampaikan, kami mohon maaf apabila ada banyak kesalahan yang ada dalam penyusunan makalah ini. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun demi kebaikan dan kemudahan kita bersama dalam menuntut ilmu yang akan berguna dimasa yang akan dating.



Rengat, 27 November 2021 Penulis



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar…………………………………………………………..……..….………. i Daftar Isi…………………………………………………………………………….………. ii BAB I Pengantar 1.1 Latar Belakang…………………………………………………..……...….………. 1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………..………………... 1 1.3 Tujuan………………………………………………………………….....…………. 1 BAB II Pembahasan 2.1 Pengertian Harga...………...……….………………..…...……………………….. 2 2.2 Penetapan



Harga……….………………………………………………...………...



2 2.3 Tujuan Penetapan Harga……………………………………………………..…… 3 2.4 Metode Penetapan Harga…………………………………………………………. 4 2.5 Strategi Penetapan Harga………………………….……………………………… 6 2.6 Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Penetapan Harga…..…………………….. 9 2.7 Penetapan Harga Berdasarkan Nilai……………………………………………. 11 2.8 Studi



Kasus…………………………………………………………………………



12 BAB III Penutup 3.1



Kesimpulan…………………………………………………………………….……



15



ii



Daftar Pustaka……………………………………………………………….………...… 16



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjal berfikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini diakibatkan oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi, baik



teknoogi



mesin



dan



alat-alat



berat,



terlebih



lagi



telekomunikasi.



Perkembangan teknologi mesin misalnya telah mampu mengubah mutu produk. Mulai dari kemasan sampai kepada isinya semakin menarik dan kompetitif. Begitu pula dengan teknologi komunikasi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan detik. Dunia yang begitu luas dan terkotak-kotak dalam berbagai bagian menjadi menyatu seolah tanpa batas menebus belahan dunia lainnya. Kejadian didunia lain yang juga dalam waktu sekejap mata. Akibat perubahan teknologi yang begitu cepat berimbas juga kepada perilaku masyarakat. Informasi yang masuk dari berbagai sumber dengan mudah diperoleh dan diserap oleh berbagai msyarakat sekalipun di pelosok perdesaan yang terpencil. Imbas yang oaling nyata adalah adlah masyarakat begitu cepat pandai dalam memilih produk yang disukai dengan mebanding-bandingkan antara produk yang sejenis, tentu saja dalam arti yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Pengertian Harga 1.2.2 Penetapan Harga 1.2.3 Hubungan Anatara Harga dan Mutu Barang 1.2.4 Studi Kasus 1.3 Tujuan Pemabahasan 1.3.1 Sebagai pelengkap tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran 1.3.1 Menambah pengetahuan kepada penulis mengenai Strategi Harga 1.3.3 Diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan dengan



1



Strategi Harga BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Harga Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu, Adapun pengertian menurut para ahli. Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak. Dari beberapa keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa, harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll). 2.2 Penetapan Harga Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Penetapan harga juga suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh atau yang dapat diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan. Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga. Sedangkan pengertian dari elasitas harga adalah :



2



a. Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap rencana kenaikan dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut naik. b. Konsumen akan lebih sensitive terhadap penurunan harga dibandingkan dengan kenaikan harga. c. Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan teman atau dipengaruhi oleh sales person. Harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh



keuntungan



serta



mempertimbangkan



faktorfaktor



yang



mempengaruhi permintaan selain harga.



2.3 Tujuan Penetapan Harga Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis : a. Memaksimalkan Laba Penetapan Harga biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin besar margin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum. b. Meraih Pangsa Pasar Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan c. Return On Investment (ROI) Pengembalian Modal Usaha Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi



3



dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan d. Mempertahankan Pangsa Pasar Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada. Penetapan harga yang tepat dan sesuai dengan kualitas produk akan mempertahankan pangsa pasar perusahaan, dimana melalui penetapan harga yang tepat tersebut dapat memuaskan pelanggan atau konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan. e. Tujuan Stabilisasi Harga Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader). f. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani. 2.4 Metode Penetapan Harga Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka langkahatau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga. Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni : a. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Biaya Ada beberapa macam metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya, seperti : 



Metode penetapan harga mark-up atau cost-plus Metode penetapan harga yang dipandang paling sederhana dan paling banyak digunakan adalah dengan menambahkan sejumlah kenaikan (mark-up) pada biaya produk. Metode semacam ini disebut metode penentapan harga mark-up (mark-up pricing) atau cost-plus (costplus pricing). Mark-up merupakan jumlah rupiah yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual. Mark-up tersebut ditetapkan dengan maksud untuk menutup biaya overhead(biaya tidak langsung) dan laba bagi perusahaan.



4







Metode penetapan harga rate-of-return atau target return Kebijakan penetapan harga untuk mencapai tingkat pengembalian investasi (rate of return on investment) merupakan kebijakan yang banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar. Dua faktor utama untuk dapat dilaksanakannya prosedur tersebut adalah: a) Estimasi permintaan; b) Penggunaan fasilitas; Adapun metode yang dipakai untuk menentukan harga setiap produknya dapat ditunjukan seperti produk X yang telah disebutkan di muka. Adapun berbagai masalah yang dihadapi dlam rate of return pricing ini adalah: a. Pengestimasian penjualan yang dipakai untuk menentukan haraga meskipun jumlah unit yang terjual itu sendiri merupakan fungsi harga.



b. Rate of return pricing ini dapat menimbulkan fluktuasi dalam keuntungan karena jumlah penghasilan yang diterima lngsung dipengaruhi oleh estimasi penjualan. c. Metode penetapan harga break-even Dalam break-even pricing kita dapat mengetahui tentang bagaimana satu-satuan produk itu dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan dana yang tertanam dalam produk tersebut. d. Masalah yang mungkin dianggap paling serius dalam penetapan harga break-even ini adalah masalah kurangnya permintaan. Penentuan harga yang optimal sangat dipengaruhi oleh hubungan antara harga jual eceran dengan jumlah produk X yang akan di beli oleh konsumen. Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan ini antara lain: a) faktor saingan; b) pengalaman dalam penetapan harga; c) kondisi dari produk yang ditawarkan. e. Metode penetapan harga biaya variabel Penetapan harga biaya variabel(variabel cost pricing) ini didasarkan pada suatu ide bahwa biaya total tidak selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan bisnis yang menguntungkan. Sistem penetapan harga biaya variabel ini dapat dipakai untuk menentukan harga minimum yang mampu ditawarkan. Produsen -Pedagang Besar -Pengecer –Pelanggan b. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Persaingan Penetapan harga yang berorientasi pada persaingan semacam itu dianggap umum dalam industri dimana terdapat kesulitan dalam menentukan biaya per unit secara akurat. 5



f. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Permintaan Ada beberapa tujuan penetapan harga yang dapat dipilih oleh pemasar, yaitu 1) Maksimasi laba Salah satu tujuan penentapan harga yang dapat digunakan adalah maksimasi laba jangka pendek. Tujuan ini biasanya dianggap tidak realistis, dan dapat dilakukan jika produknya mempunyai siklus kehidupan yang pendek. Sejak perusahaan memutuskan untuk memaksimumkan laba maka data biaya tetap dan biaya variabel harus dikumpulkan untuk membantu dalam penentuan harga optimum. 2) Maksimasi pendapatan Tujuan lain sebagai alternatif dalam penentapan harga bagi produsen produk Y adalah berusaha memaksimumkan pendpatan. Tingkat pendapatan ini sering dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: 



Pemisahan manajemen dari pemiliknya;







Sistem penggajian;







Berbagai macam resiko yang mungkin dihadapi. Maksimasi pendapatan



banyak dianut oleh



perusahaan-persahaan dan



nampaknya akibat-akibat dari tujuan penetapan harga itu mudah diketahui. g. Maksimisasi volume unit Tujuan penetapan hargayang ketiga bagi perusahaan yang menghasilkan produl Y adalah memaksimumkan volume dalam unitnya dengan batasan laba maksimum. Penetapan harga yang didasarkan pada volume unit maksimum yang mungkin terjual akan memberi kemungkinan bagi perusahaan untuk mendapatkan laba yang lebih kecil. h. Metode Penetapan Harga Yang Berorientasi Pada Pelanggan Penentapan harga yang berorientasi pada pelanggan dimaksudkan untuk “menangkap” nilai yang dirasakan (perceived value) oleh pelanggan. Perlu diingat bahwa sementara perusahaan menghendaki biaya minimum untuk mencapai profitabilitas jangka panjang, pelanggan umumnya tidak mempertimbangkan apa yang diaksudkan dengan biaya tersebut. 2.5 Strategi Penetapan Harga



6



Strategi



penetapan



harga



adalah



tahapan



dimana



perusahaan



mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.Strategi penetapan harga juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari :



a. Produk Baru Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu ;



 Harga Mengapung (Skimming Price) SkimmingPrice: kebijakan penentapan harga dimana sebuah perusahaan mengenakan suatu harga pengenalan yang tinggi sering disertai dengan promosi besar-besaran atau gencar. Artinya, memberikan harga tinggi untuk



menutup



(perusahaan



biaya



dan



dapatmeyakinkan



menghasilkan konsumen



labamaksimum



bahwa



produknya



berbeda dengan produk sejenis yang lain).Tujuanskimming price adalah melayani pelanggan yang tidak terlalusensitif terhadap harga, selagi persaingannya belum ada, dan untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga awal.



 Harga Penetrasi(Penetration Pricing) Penetration Pricing :strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biara per-unit.Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi ini dapat diterapkan pada situasi pasar yang tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi.Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga. 7



b. Produk Yang Telah Beredar Strategi. Penetapan harga untuk produk yang telah beredar tentunya tidak lepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni :



 Tahap Pertumbuhan Pada tahap peumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya pesaing.Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkanadalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.



 Tahap Kematangan Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi penetapan harga.Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga



dapat



menggunakan



‘psikologis



konsumen’



maupun



‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.



 Tahap Penurunan Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih yaitu :



a) Strategidiskonting (pemotongan harga) Potongan harga (Price Discounts) terdiri atas : -Quantity Discounts : pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar.



b) Seasional Discounts : Ditawarkan oleh penjual kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang menjalankan fungsi



tertentu



seperti



menjual,



menyimpan,



dan



menyelenggarakan pelaporan.



c) Cash Discounts : Potongan harga langsung.



8



 Mempertahankan harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan



dengan



produk,



terutama



pengeluaran



untuk



promosi. Dalam melakukan peninjauan kembali penetapan harga yang telah dilakukan, perusahaan mempunyai tiga alternatif strategi, yaitu:



a) Mempertahankan harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat.



b) Menurunkan harga, strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena perusahaan harus memiliki kemampuan financial yang besar, sementara konsekuensi yang harus ditanggung, perusahaan menerima margin laba dengan tingkat yang kecil.



c) Menaikan harga, suatu perusahaan melakukan kebijakan menaikan harga dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi dan untuk melakukan segmentasi



pasar



tertentu.



Agar



strategi



ini



dapat



memberikan hasil yang memuaskan, ada dua persyaratan yang harus dilakukan oleh perusahaan, antara lain:



1) Elastisitas harga relative rendah, namun elastisitas tetap tinggi bila berkaitan dengan kualitas dan distribusi.



2) Dorongan



(reinforcement)



dari



unsure



bauran



pemasaran lainnya tetap menunjang.



2.6 Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Penetapan Harga Keputusan penetapan harga sebuah perusahaan dipengaruhi oleh faktorfaktor perusahaan Internal dan ekternal : a. Faktor Internal antara lain : Sasaran Perusahaan, Strategi Bauran Perusahaan, dan Pertimbangan Organisasi. b. Faktor Eksternal antara lain : Pasar dan Permintaan, Persaingan dan Lingkungan lain seperti Ekonomi, Sosial, Politik dan Pemerintah. 9



Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat terjadinya harga : a. Keadaan atau kondisi Perekonomian Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku. b. Penawaran dan Permintaan Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta menjadi lebih besar. Sedangkan, penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan menjadi lebih besar. c. Elastisitas



Permintaan



Faktor



lain



yang



dapat



mempengaruhi



penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. Sebenarnya sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume pejualan ini berbanding terbalik; artinya terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya. Ada tiga sifat permintaan, yaitu : 



Inelastis : jika permintaan bersifat inelatis maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualannya.







Elastis : apabila permintaan bersifat elastis maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan alam perbandingan yang lebih besar.







Unitary elasticity : apabila permintaan bersifat unitary elasticity



maka



perubahan



harga



akan



menyebabkan



perubahan jumlah yang dijual dalam proporsi yang sama. Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persainganyang ada.Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijakan penentuan harga bagi peruahaan atau pemasar. Oleh karena itu, pemasar perlu mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di pasar serta sumber-sumber



10



penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari: barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain, barang pengganti atau subsitusi, barangbarang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan uang konsumen. Persaingan tidak sempurna Untuk barangbarang yang dihasilkan dari pabrik(barang-barang manufaktur) dengan merek tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Hal ini dapat disebabkan karena harganya lebih tinggi dari barang sejenis merek lain. Keadaan pasar seperti ini disebut persaingan tidak sempurna(imperfect competition), dimana barang tersebut telah dibedakan dengan memberikan merek. a. Oligopoli Dalam keadaan oligopoli beberapa penjual menguasai pasar sehingga harga yng ditetapkan dapat lebih tinggi daripada dalam persaingan sempurna. Akan lebih mudah bagi penjual yang berjumlah sedikit untuk mengadakan kesepakatan harga supaya memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih besar untuk menghadapai konsumen. b. Monopoli Dalam keadaan monopoli jumlah penjual yang ada dipasar hanya satu sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : 



Permintaan barang bersangkutan;







Harga barang-barng subsitusi atau barang pengganti;







Peraturan harga dari pemerintah.



2.7 Penetapan Harga Berdasarkan Nilai Penetapan harga berdasarkan nilai menggunakan persepsi nilai dari pembeli, bukan dari biaya jual, sebagai kunci penetapan harga.Berarti bahwa pemasar tidak dapat mendesain suatu produk atau program pemasaran dan kemudian menetapkan harga.Harga dihitung bersamasama dengab varuabel bauran pemasaran lainnya sebelum program pemasaran ditetapkan. Penetapan harga berdasarkan biaya-plus adalah penetapan harga yang paling sederhana, yaitu menambahkan harga markup (keuntungan yang ingin diperoleh) pada biaya produksi. Perusahaan yang menggunakan penetapan harga berdasarkan nilai harus menemukan nilai-nilai yang pembeli berikan untuk penawaran kompetitif



11



yang berbeda. Namun, hal itu sering kali sulit untuk mengukur nilai pelanggan yang akan dikaitkan dengan produknya. a. Penetapan harga berdasarkan nilai baik Penetapan harga ini berdasarkan kombinasi yang tepat antara kualitas dan layanan yang baik dengan harga yang wajar.Tipe penting dari penetapan harga berdasarkan nilai baik dalam tingkat eceran adalah penetapan harga rendah setiap hari (Everyday low pricing – EDLP) dengan kata lain mengurangi harga dengan tetap pelayanan dan kulaitas yang sama. b. Penetapan



harga



berdasarkan



nilai



tambah



Strategi



ini



berpendapat.Daripada memotong harga untuk menyamai pesaing, mereka lebih baik menambahkan fitur, layanan nilai tambah untuk membedakan penawaran merekadan menaikan harga. 2.8 Studi Kasus Pada zaman modern seperti saat ini menunjukan bahwa peningkatan pengguna internet di Indonesia semakin tinggi. Data ini ditunjukan oleh APJII dimana setiap tahunnya pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan dengan jumlah pengguna terbanyak melalui sosial media, data ini menunjukan bahwa warga Indonesia semakin sadar akan kebutuhan terhadap internet. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penetapan strategi harga pada produk IndiHome. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara kepada beberapa responden untuk mendapatkan data secara langsung dari responden dan dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa penetapan strategi harga pada produk IndiHome tidak mahal, karena IndiHome memiliki kualitas yang sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sendiri ingin terus berkompetisi dalam bisnis dan untuk menjawab tentang yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam Negeri maupun tingkat Global, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk bertekad ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.3, No.2 Agustus 2017 | Page 564 melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh diseluruh lini bisnis yang mencakup transformasi 12



bisnis dan portfolio, transformasi infrastruktur , transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya. Metode analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dengan tujuan untuk menjelaskan kondisi sesungguhnya yang terjadi secara konkret dan nyata serta mengklasifikasikan data dari hasil penelitian. Data yang telah diperoleh dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yang dilakukan dengan cara meminta dan mengumpulkan data secara jelas, yang bersifat asli dan bertanya secara langsung pada Assistant Manajer, yang berhubungan



dengan



strategi



pemasaran



yang



ditetapkan



oleh



PT.



Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Beberapa pembahasan mengenai penetapan strategi harga pada produk IndiHome menurut teori yang ada yaitu teori tentang indikator-indikator harga, sebagai berikut : a. Harga IndiHome juga dapat dijangkau oleh pelanggan kalangan menengah



kebawah,



karena



PT.



Telkom



bertujuan



menciptakan



Indonesian Digital Home maka Telkom menyediakan layanan internet dengan kecepatan 10Mbps, 20Mbps, 30Mbps, 40Mbps, 50Mbps, dan 100Mbps dengan memberikan harga yang relatif lebih murah sehingga dapat dijangkau keuangan semua pelanggan. b. Perusahaan juga memberikan potongan harga kepada pelanggan. Apabila pelanggan membayar biaya penggunaan selama satu tahun maka pelanggan akan mendapatkan potongan harga selama dua bulan atau terhitung pembayaran hanya 10 bulan. c. Harga yang sudah ditetapkan oleh PT. Telkom sudah sangat efektif dalam peningkatan jumlah pengguna produk IndiHome. Karena harga yang ditawarkan oleh PT. Telkom relatif lebih mahal akan tetapi Telkom memberikan kualitas produk yang sangat baik dan konsumen juga sangat mudah untuk melakukan pembayaran, sehingga sangat sesuai dengan kebutuhan dan manfaat yang diinginkan oleh konsumen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang diharapkan mampu memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu : 13



a. Dalam penetapan strategi harga produk IndiHome PT. Telkom sudah efektif dalam pencapaian peningkatan penggunaan IndiHome. Karena, seorang produsen atau perusahaan harus mampu menarik perhatian konsumen dan menimbulkan akan kebutuhan konsumen, untuk itu penetapan harga harus sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan agar konsumen tertarik untuk membeli dan menggunakan barang atau jasa yang dijual. Sehingga perusahaan mampu mempertahankan pelanggan loyal dan perusahaan dapat bertahan untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut dalam jangka waktu yang panjang. b. Pelaksanaan penetapan strategi harga yang sudah dilakukan oleh PT. Telkom antara lain adalah dengan memberikan potongan harga kepada pelanggan seperti apabila pelanggan membayar biaya penggunaan selama satu tahun maka pelanggan akan mendapatkan potongan harga selama dua bulan atau terhitung pembayaran hanya 10 bulan dan menawarkan harga yang relatif lebih murah dengan kecepatan 10Mbps, 20Mbps, 30Mbps, 40Mbps, 50Mbps, dan 100Mbps sehingga dapat dijangkau semua konsumen. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diajukan saran untuk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Cabang Gegerkalong Bandung sebagai berikut : a. Untuk lebih meningkatkan jumlah pengguna IndiHome sebaiknya Telkom menyediakan layanan untuk konsumen tertentu berupa menikmati layanan secara gratis selama satu (1) bulan. b. Memberikan feedback kepada konsumen berupa tiket undian, kaos IndiHome dan memberikan potongan harga kepada pelanggan yang sudah menggunakan IndiHome dalam waktu yang panjang. c. Dalam penetapan strategi harga yang sudah dilakukan oleh PT. Telkom sebaiknya juga memberikan pelayanan yang tulus kepada pelanggan, karena dengan memberikan pelayanan yang tulus kepada pelanggan akan menimbulkan tanggapan positif kepada perusahaan.



14



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penetapan harga (price fixing) antarpelaku usaha dilarang oleh Pasal 5 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Penetapan harga secara bersama-sama di kalangan pelaku usaha ini akan menyebabkan tidak berlakunya hukum pasar tentang harga yang terbentuk dari adanya penawaran dan permintaan. Penetapan harga dapat terjadi secara vertikal dan horizontal, dimana dianggap sebagai hambatan perdagangan (restraint of trade) karena membawa akibat buruk terhadap persaingan usaha (price competition). Jika penetapan harga dilakukan, kebebasan untuk menentukan harga secara independent menjacdi berkurang. Penyebab timbulnya penetapan harga oleh pelaku usaha adalah untuk menguasai pasar sehingga memperoleh laba yang jauh lebih tinggi dari apa yang



seharusnya



diperoleh



atau



dihasilkan,



dimana



produsen



hanya



menetapkan satu harga untuk semua konsumen sehingga terjadilah persaingan usaha yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyusunan pedoman pelaksanaan pasal-pasal dalam UU No 5 Tahun 1999 dengan tujuan memberikan pemahaman yang sama kepada stakeholder UU No 5 Tahun 1999.



15



DATAR PUSTAKA https://nainah93.wordpress.com/2013/09/23/makalah-strategi-harga/ https://www.scribd.com/doc/43398535/Makalah-Kelompok-5-Strategi-Harga https://cerdasco.com/strategi-penetapan-harga/ https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-harga-dalam-berbisnis/ https://blog.mokapos.com/strategi-penetapan-harga https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/135769/jurnal_eproc/penetapa n-strategi-harga-pada-produk-indihome-studi-kasus-pt-telekomunikasi-indonesia-tbkcabang-gegerkalong-bandung-2017.pdf



16