Makalah Tawakal Dan Syukur [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah TAWAKAL DAN SYUKUR Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Ilmu Akhlak Dosen Pengampu : Babay Suhaeni, M.Ag.



Disusun oleh: Ajeng Emar Wulandari (1188020012) Annisa Maharani Kotto (1188020024) Apendi Hadiana (1188020025) Arya Fadhil Arifin (1188020029) Astrid Khoerotun N. A (1188020033) Kelompok 6 Manajemen 2A PRODI MANAJEMEN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan atasa kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dan pemelihara alam semesta dengan segala isinya. Karena berkat ridha dan karunia-Nya tugas ini dapat terselasaikan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Akhlak Tak luput juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si selaku Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 2. Dr. H. Sahya Anggara, Drs., M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 3. Babay Suhaeni, M.Ag yang telah membimbing kami dalam proses penulisan makalah ini. 4. Teman-teman yang turut serta memberi dukungan dan partisipasi. Dalam makalah ini, kami sangat menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam penugasan mata kuliah Ilmu Akhlak. Karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran maupun kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua.



Bandung, Maret 2019 Penyusun,



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1 1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2 2.1 Pengertian Tawakal ....................................................................................... 2 2.2 Manfaat Tawakal ........................................................................................... 2 2.3 Contoh Tawakal ............................................................................................ 3 2.4 Pengertian Bersyukur ................................................................................... 3 2.5 Cara bersyukur .............................................................................................. 3 2.6 Manfaat Bersyukur ........................................................................................ 5 BAB III PENUTUP ................................................................................................ 7 3.1 Simpulan ........................................................................................................ 7 3.2 Saran .............................................................................................................. 7 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8



iii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu komponen terpenting yang harus diterapkan dalam kehidupan manusia terutama dikehidupan sehari-hari. Dari akhlak lah perilaku manusia dapat dibedakan antara yang baik dan yang buruk. Karena itulah ilmu akhlak penting untuk dipelajari agar kita dapat menentukan batas anatara baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin. Di dalam akhlak juga, dikenal istilah tawakal dan syukur. Tawakal yang berarti menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Sedangkan syukur yaitu menikmati semua yang telah Allah beri kepada kita. Kedua istilah ini akan dibahas agar kita semua dapat lebih menyempurnakan akhlak kita dan mengetahui apa manfaatnya juga menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.



1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4.



Apa pengertian tawakal dan syukur? Apa saja manfaat dari syukur dan tawakal? Bagaimana contoh tawakal Bagaimana cara bersyukur?



1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Ilmu Akhlak yang diampu oleh Babay Suhaeni, M.Ag. 2. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian dari tawakal dan syukur. 3. Agar mahasiswa dapat memahami manfaat dari tawakal dan syukur. 4. Agar mahasiswa dapat mengetahui bentuk contoh dari tawakal 5. Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara bersyukur.



1



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Tawakal Tawakal Atau Tawakkul Berarti Untuk Mendelegasikan Atau Menyerah. Dalam Islam, Kepercayaan Berarti Menyerahkan Sepenuhnya Kepada Tuhan Di Wajah Atau Menunggu Hasil Pekerjaan, Atau Menunggu Hasil Dari Suatu Kondisi. Imam Al-Ghazali Merumuskan Definisi Tawakkal Sebagai Berikut, “Tawakkal Ialah Menyandarkan Kepada Allah Swt Tatkala Menghadapi Suatu Kepentingan, Bersandar KepadaNya Dalam Waktu Kesukaran, Teguh Hati Tatkala Ditimpa Bencana Disertai Jiwa Yang Tenang Dan Hati Yang Tenteram. Menurut Abu Zakaria Ansari, Tawakkal Ialah “Keteguhan Hati Dalam Menyerahkan Urusan Kepada Orang Lain”. Sifat Yang Demikian Itu Terjadi Sesudah Timbul Rasa Percaya Kepada Orang Yang Diserahi Urusan Tadi. Artinya, Ia Betul-Betul Mempunyai Sifat Amanah (Tepercaya) Terhadap Apa Yang Diamanatkan Dan Ia Dapat Memberikan Rasa Aman Terhadap Orang Yang Memberikan Amanat Tersebut. Tawakkal Adalah Sikap Mental Adalah Hasil Dari Keyakinan Bulat Pada Tuhan, Seperti Dalam Monoteisme Ia Mengajarkan Bahwa Percaya Hanya Tuhan Yang Menciptakan Segala Sesuatu, Maha Adalah PengetahuanNya, Dia Yang Mengontrol Dan Mengatur Alam Semesta Ini. Keyakinan Ini Yang Mendorong Dia Untuk Menyerahkan Semua Hal Ini Kepada Tuhan. Hatinya Tenang Dan Tenteram, Dan Tidak Ada Kecurigaan, Karena Tuhan Maha Tahu Dan Maha Bijaksana. 2.2 Manfaat Tawakal Dalam Riwayat Islam, Tawakal Sudah Di Junjung Tinggi Sebagai Tanda Yang Jelas Dari Seorang Yang Beriman, Takwa Dan Berserah Mutlak Pada Allah. Hanya Mereka Yang Menikmati Hubungan Sejati Dengan Allah Dapat Selalu Percaya Pada-Nya, Dalam Kondisi Apapun Di Seluruh Kehidupannya. Seseorang Yang Bertawakal Pada Allah Kesuksesannya Di Dunia Dan Di Akhirat Terjamin OlehNYA, Tidak Pedulli Apapun Kesulitannya Yang Di Alami Di Kehidupannya Atau Seberapa Dahsyatnya Kekuatan Musuh Yang Dihadapinya.



2



Imam Ali (A.S): “Tawakal Pada Allah Adalah Sumber Pertolongan Dari Setiap Kejahatan Dan Perlindungan Dari Setiap Musuh.” [Al-Majlisi, Bihar Al-Anwar, Vol. 56, Hal. 79]. 2.3 Contoh Tawakal Misalnya, Seseorang Yang Meletakkan Sepeda Di Muka Rumah, Setelah Dikunci Rapat, Barulah Ia Bertawakkal. Pada Zaman Rasulullah Saw Ada Seorang Sahabat Yang Meninggalkan Untanya Tanpa Diikat Lebih Dahulu. Ketika Ditanya, Mengapa Tidak Diikat, Ia Menjawab, “Saya Telah Benar-Benar Bertawakkal Kepada Allah”. Nabi Saw Yang Tidak Membenarkan Jawaban Tersebut Berkata, “Ikatlah Dan Setelah Itu Bolehlah Engkau Bertawakkal.



2.4 Pengertian Bersyukur



Bersyukur adalah suatu perbuatan yang bertujuan untuk berterima kasih atas segala limpahan nikmat yang telah Allah SWT berikan. Maka selalu bersyukur jika kita diberi suatu nikmat Allah SWT, tidak memandang nikmat itu banyak atau sedikit. Karena orang yang selalu bersyukur niscaya Allah SWT akan menambah kenikmatan tersebut. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Ibrahim : 7 yang artinya: “Barang siapa yang bersyukur atas nikmatku kata Allah, niscaya aku akan menambah nikmat itu. Akan tetapi barang siapa yang kufur atas nikmat Ku kata Allah, maka azab ku sangatlah pedih.” 2.5 Cara bersyukur



Ada banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mensyukuri nikmat Allah swt. Secara garis besar, mensyukuri nikmat ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Syukur dengan Hati Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang kita peroleh, baik besar, kecil, banyak maupun sedikit sematamata karena anugerah dan kemurahan Allah SWT. Allah SWT berfirman:



3



“Segala nikmat yang ada pada kamu (berasal) dari Allah.” (QS. An-Nahl : 53) Syukur dengan hati dapat mengantar seseorang untuk menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan, betapa pun kecilnya nikmat tersebut. Syukur ini akan melahirkan betapa besarnya kemurahan da kasih sayang Allah sehingga terucap kalimat tsana’ (pujian) kepada-Nya. 2. Syukur dengan Lisan Ketika hati seseorang sangat yakin bahwa segala nikmat yang ia peroleh bersumber dari Allah, spontan ia akan mengucapkan “Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah) Wasysyukru lillah (dan segala bentuk syukur juga milik Allah). Karenanya, apabila ia memperoleh nikmat dari seseorang, lisannya tetap memuji Allah SWT. Sebab ia yakin dan sadar bahwa orang tersebut hanyalah perantara yang Allah SWT kehendaki untuk “menyampaikan” nikmat itu kepadanya. Al pada kalimat Alhamdulillah berfungsi sebagi istighraq, yang mengandung arti keseluruhan. Sehingga kata alhamdulillah mengandung arti bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah SWT, bahkan seluruh pujian harus tertuju dan bermuara kepada-Nya. Oleh karena itu, kita harus mengembalikan segala pujian kepada Allah SWT. Pada saat kita memuji seseorang karena kebaikannya, hakikat pujian tersebut harus ditujukan kepada Allah SWT. Sebab, Allah adalah pemilik segala kebaikan. 3. Syukur dengan Perbuatan Syukur dengan perbuatan mengandung arti bahwa segala nikmat dan kebaikan yang kita terima harus dipergunakan di jalan yang diridhoi-Nya. Misalnya untuk beribadah kepada Allah, membantu orang lain dari kesulitan, dan perbuatan baik lainnya. Nikmat Allah harus kita pergunakan secara proporsional dan tidak berlebihan untuk berbuat kebaikan.



4



Rasulullah saw menjelaskan bahwa Allah sangat senang melihat nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah senang melihat atsar (bekas/wujud) nikmat-Nya pada hamba-Nya.” [HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Amr] Maksud dari hadits di atas adalah bahwa Allah menyukai hamba yang menampakkan dan mengakui segala nikmat yang dianugerahkan kepadanya. Misalnya, orang yang kaya hendaknya menampakkan hartanya untuk zakat, sedekah dan sejenisnya. Orang yang berilmu menampakkan ilmunya dengan mengajarkannya kepada sesama manusia, memberi nasihat dan sebagainya. Maksud menampakkan di sini bukanlah pamer, namun sebagai wujud syukur yang didasaari karena-Nya. Allah SWT berfirman: “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).”(QS. Adh-Dhuha : 11) 4. Menjaga Nikmat dari Kerusakan Ketika nikmat dan karunia didapatkan, cobalah untuk dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Setelah itu, usahakan untuk menjaga nikmat itu dari kerusakan. Misalnya, ketika kita dianugerahi nikmat kesehatan, kewajiban kita adalah menjaga tubuh untuk tetap sehat dan bugar agar terhindar dari sakit. Demikian pula dengan halnya dengan nikmat iman dan Islam. Kita wajib menjaganya dari “kepunahan” yang disebabkan pengingkaran, pemurtadan dan lemahnya iman. 2.6 Manfaat Bersyukur 1. Hidup dalam kebahagiaan Tidak mengeluh dan menerima apa yang telah Allah SWT berikan pasti menjadikan manusia yang sedang menjalani kehidupan terasa lebih menyenangkan. Hal ini disebabkan karena di dalam hidup merasa tidak ada beban meskipun sebenarnya dia sedang memiliki banyak masalah. Orang yang



5



bersyukur tidak pernah akan merasa kekurangan. Karena itulah kita akan bahagia karena merasa apa yang telah kita dapatkan itulah yang kita yakini adalah terbaik untuk kita. 2. Ditambahkan nikmat Manusia yang mau berusaha untuk mengucap syukur bagaimanapun kondisinya maka Allah akan memberikan tambahan nikmat kepadanya. Sebaliknya, orang yang dalam hidupnya hanya digunakan untuk mengeluh dan merasa iri dengan kehidupan orang lain maka dalam hidup dia akan menjadi lebih menderita. Hal ini juga dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Ibrahim ayat 7. 3. Memiliki wibawa di mata orang lain Setiap orang yang bersyukur pasti akan merasa bahagia dan imbas dari kebahagiaan itu adalah memiliki wajah yang terlihat selalu senang (tersenyum). Mereka yang tersenyum itulah yang menjadikan orang lain senang melihatnya serta akan lebih dihormati oleh orang lain. 4. Meningkatkan kesejahteraan hidup Orang yang mau bersyukur kebanyakan pikiranya juga selalu positif (tidak su'udzon).Sekalipun dia dalam keadaan sedih tetapi akan senantiasa percaya kepada Allah. Dia akan menjalani hidup tanpa merasa kurang sehingga semua itu dapat menjadikan berkah untuknya. Journal of Personality and Social Psychology tahun 2013 menjelaskan hal tersebut dengan mengatakan mengatakan kurang lebih seperti berikut. Sering bersyukur bisa meningkatkan kesejahteraan hidup seseorang.



5. Hidup lebih sehat Banyak sekali manfaat yang menjadikan manusia lebih sehat hanya karena bersyukur. Karena bersyukur ternyata dapat membuat seseorang lebih awet muda, lebih rupawan dan terhindar dari penyakit hati. Jika kamu mau mendapatkan manfaat agar hidupmu lebih sehat maka bersyukurlah.



6



BAB III PENUTUP



3.1 Simpulan



3.2 Saran



7



DAFTAR PUSTAKA



8