Makalah Teknik Informatika Incremental [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Perkembangan



Teknologi



informasi



dan



komputer saat



ini



sangat signifikan. Pada dasarnya prinsip teknologi adalah untuk melayani kebutuhan informasi secara tepat waktu (fast), tepat guna (accurate), dan tepat sasaran (relevant). Informasi memenuhi kebutuhan secara tepat waktu jika dapat tersedia pada saat dibutuhkan, sehingga memerlukan kecepatan proses. Kebutuhan tepat guna akan terpenuhi jika informasi yang dihasilkan benar sehingga mendukung pengambilan keputusan yang benar. Sementara penggunaan informasi tersebut baru dapat dirasakan manfaatnya jika diberikan kepada orang yang tepat dan benar-benar memerlukannya, sehingga informasi juga harus relevan terhadap penggunanya. Saat ini komputer hampir dapat dijumpai di setiap kantor pemerintah,



perusahaan,



sekolah,



atau



bahkan



rumah



tangga.



Perkembangan teknologi komputer yang pesat, khususnya di bidang perangkat lunak, membuat computer menjadi semakin user friendly dan telah menjadikannya suatu kebutuhan bagi kalangan tertentu. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai pengganti mesin tik ataupun alat hitung, namun kini juga banyak digunakan dalam membantu pembuatan keputusan penting.



B. Rumusan Masalah 1. Mengetahui incremental 2. Mengenal pengunaan dan tahapan incremental 3. Mengetahui karakteristik kekurangan dan kelebihan incremental 4. Mengetahui kendala-kendala dan perbandingan incremental



1



BAB II PEMBAHASAN INCREMENTAL MODEL



A. Pengertian Incremental Model



incremental



menggabungkan



elemen-elemen



model



sekuensial linier (diimplementasikan secara berulang) dengan filosofi prototype interatif. Model ini memakai urutan-urutan linier di dalam model yang membingungkan, seiring dengan laju waktu kalender. Setiap urutan linier menghasilkan pertambahan perangkat lunak yang kemudian dapat disampaikan kepada pengguna. Pada saat model incremental (pertambahan) ini digunakan, pertambahan pertama sering merupakan produk inti (core product), yaitu sebuah model pertambahan yang dipergunakan, tetapi beberapa muka tambahan



(beberapa



diketahui



dan



beberapa



tidak)



tetap



tidak



disampaikan. Produk inti tersebut dipergunakan oleh pelanggan (atau mengalami pengkajian detail). Sebagai hasil dari pemakaian dan/atau evaluasi maka dikembangkan rencana bagi pertambahan selanjutnya. Rencana tersebut menekankan modifikasi produk inti untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan para pelanggan dan penyampaian fitur serta fungsional



tambahan.



Proses



ini



mengikuti



penyampaian



pertambahan sampai bisa menghasilkan produk yang lengkap.



2



setiap



Model proses incremental tersebut, seperti model prototype dan pendekatan-pendekatan evolusioner yang lain, bersifat iterative. Tetapi tidak seperti model prototype, model pertambahan berfokus pada penyampaian



produk



operasional



dalam



setiap



pertambahannya.



Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai. Perkembangan pertambahan, khususnya berguna pada saat staffing, tidak bisa dilakukan dengan menggunakan implementasi lengkap oleh batasan waktu bisnis yang sudah disepakati untuk proyek tersebut. Jika produk inti diterima dengan baik, maka staf tambahan (bila dibutuhkan) bisa ditambahkan untuk mengimplementasi pertambahan selanjutnya. Sebagai tambahan, system mayor yang sedang pada masa perkembangan serta waktu penyampaiannya belum pasti, mungkin membutuhkan keberadaan perangkat keras yang baru. Bisa juga rencana tertentu dibuat untuk



menghindari



pemakaian



perangkat



lunak



ini,



sehingga



memungkinkan fungsionalitas partial disampaikan kepada pemakai tanpa harus banyak tertunda.



B. Contoh Penggunaan Incremental Model Misalnya, perangkat lunak pengelola kata yang dikembangkan dengan menggunakan paradigm penambahan akan menyampaikan manajemen file dasar, editing serta fungsi penghasilan dokumen pada penambahan pertama, kemudian editing dan kemampuan penghasilan dokumen yang lebih canggih pada pertambahan kedua, pengecekan speliing dan tata bahasa pada pertambahan ketiga, serta kemampuan pemgaturan halaman tingkat lanjut pada tahap pertambahan keempat. Harus dicatat bahwa aliran proses untuk berbagai pertambahan tersebut dapat menggabungkan paradigm prototype



3



C. Tahapan Incremental Model Pada awal tahapan dilakukan penentuan kebutuhan dan spesifikasi, Kemudian dilakukan perancangan arsitektursoftware yang terbuka, agar dapat diterapkan pembangunan perbagian pada tahapan selanjutnya : 1. Requirement adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan. 2. Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan sebagai acuannya. 3. Architecture Design adalah tahap selanjutnya, perancangan software



yang



terbuka



agar



dapat



diterapkan



sistem



pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya. 4. Code setelah melakukan proses



desain



selanjutnya ada



pengkodean. 5. Test merupakan tahap pengujian dalam model ini. Pada saat model incremental (pertambahan) ini digunakan, pertambahan pertama sering merupakan produk inti (core product), yaitu sebuah model pertambahan yang dipergunakan, tetapi beberapa muka tambahan



(beberapa



diketahui



dan



beberapa



tidak)



tetap



tidak



disampaikan. Produk inti tersebut dipergunakan oleh pelanggan (atau mengalami pengkajian detail). Sebagai hasil dari pemakaian dan/atau evaluasi maka dikembangkan rencana bagi pertambahan selanjutnya. Rencana tersebut menekankan modifikasi produk inti untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan para pelanggan dan penyampaian fitur serta fungsional tambahan. Proses ini mengikuti penyampaian setiap pertambahan sampai bisa menghasilkan produk yang lengkap. Model proses incremental tersebut, seperti model prototype dan pendekatan-pendekatan evolusioner yang lain, bersifat iterative. Tetapi tidak seperti model prototype, model pertambahan berfokus pada penyampaian



produk



operasional



dalam



setiap



pertambahannya.



Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi



4



memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai. Perkembangan pertambahan, khususnya berguna pada saat staffing, tidak bisa dilakukan dengan menggunakan implementasi lengkap oleh batasan waktu bisnis yang sudah disepakati untuk proyek tersebut. Jika produk inti diterima dengan baik, maka staf tambahan (bila dibutuhkan) bisa ditambahkan untuk mengimplementasi pertambahan selanjutnya. Sebagai tambahan, system mayor yang sedang pada masa perkembangan serta waktu penyampaiannya belum pasti, mungkin membutuhkan keberadaan perangkat keras yang baru. Bisa juga rencana tertentu dibuat untuk



menghindari



pemakaian



perangkat



lunak



ini,



sehingga



memungkinkan fungsionalitas partial disampaikan kepada pemakai tanpa harus banyak tertunda.



D. Karakteristik Incremental 1. Kombinasikan



element-element



dari



waterfall



dengan



sifat



iterasi/perulangan. 2. Element-element dalam waterfall dikerjakan dengan hasil berupa produk dengan spesifikasi tertentu, kemudian proses dimulai dari fase pertama hingga akhir dan menghasilkan produk dengan spesifikasi yang lebih lengkap dari yang sebelumnya. Demikian seterusnya hingga semua spesifikasi memenuhi kebutuhan yang ditetapkan oleh pengguna. 3. Produk hasil increment pertama biasanya produk inti (core product), yaitu produk yang memenuhi kebutuhan dasar. Produk tersebut digunakan oleh pengguna atau menjalani review/pengecekan detil. Hasil review tersebut menjadi bekal untuk



pembangunan pada



increment berikutnya. Hal ini terus dikerjakan sampai produk yang komplit dihasilkan. 4. Model ini cocok jika jumlah anggota tim pengembang/pembangun PL tidak cukup. 5. Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel.



5



6. Produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype, tapi produk yang sudah bisa berfungsi dengan spesifikasi dasar. 7. Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment. 8. Produk hasil increment pertama biasanya produk inti (core product), yaitu produk yang memenuhi kebutuhan dasar. Produk tersebut digunakan oleh pengguna atau menjalani review/pengecekan detil. Hasil review tersebut menjadi bekal untuk pembangunan pada increment berikutnya. Hal ini terus dikerjakan sampai produk yang komplit dihasilkan.



E. Kelebihan Penggunaan Incremental Model Merupakan model dengan manajemen yang sederhana. 1. Bersifat interatif atau perulangan. 2. Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel. 3. Prioritas tinggi pada pelayanan system adalah yang paling diuji. 4. Produk yang dihasilkan semakin lama semakin lengkap, hingga versi akhir dari sebuah produk akan dianggap paling lengkap dan



sempurna



karena



mengalami



perbaikan



yang



anggota



tim



berkesinambungan. 5. Model



ini



cocok



jika



jumlah



pengembangan/pembangunan software terbatas. 6. Pelanggan dapat memakai inkremen yang pertama sebagai bentuk prototype dan mendapatkan pengalaman yang dapat menginformasikan



persyaratan



untuk



inkremen



system



berikutnya. 7. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah dapat ditemukan pada beberapa inkremen, bias saja beberapa inkremen diserahkan dengan sukses kepada pelanggan.



6



F. Kekurangan Penggunaan Incremental Model 1. Inkremen harus relative lebih kecil (tidak lebih dari 20.000 baris kode) dan setiap inkremen harus menyediakan sebagian dari fungsional system. 2. Adanya kesulitan untuk memetakan persyaratan pelanggan pada inkremen dengan ukuran yang benar. 3. Butuh waktu yang relatif lebih lama untuk menghasilkan produk yang lengkap.



G. Kendala Penggunaan Incremental Model Kendala yang sering terjadi adalah sulitnya untuk memetakan kebutuhan user (customer) ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil increment. Hal ini disebabkan pula karena seringkali user sulit menentukan kebutuhannya sendiri secara eksplisit atau jelas. Implementasi Incremental Model : 1. Untuk sistem dengan interaksi skala kecil dan medium 2. Untuk sistem dengan masa penggunaan pendek 3. Cocok untuk proyek berukuran kecil (tidak lebih dari 200.000 baris coding) Sebagai contoh pertama, software word-processing, dibangun menggunakan incremental



model,



mendelivery



fungsi



dasar file



management, editing, dan fungsi document production pada Increment pertama. Kemampuan editing, dan fungsi document production yang lebih baik



pada



increment



kedua,



checking



dan



grammar



spelling



pada incrementketiga. Proses akan diulangi sampai produk yang lengkap telah dihasilkan. Jika menggunakan Incremental model,increment yang pertama



merupakan



inti



product. Incremental



model focus



pada



pendeliverian opertional productpada tiap increment. Sebagai contoh kedua, mengadopsi model sekuensial linier dan model prototipe. Fungsi dasar sama, tapi ada tambahan asesoris (contoh : ada M.Word 1997, 2000). Fungsi tambahan ditambahkan terus untuk membuat system menjadi lebih baik. Pada increment pertama PL yang



7



jadi, mengakomodasi kebutuhan inti. Baru pada tahap berikutnya ditambahkan kemampuan baru. Pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka SE dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya. Meskipun demikian, karena model ini melakukan pendekatan secara urut / sequential, maka ketika suatu tahap terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat dikerjakan dengan baik dan itu menjadi salah satu kekurangan dari model ini.



H. Perbandingan Model dalam Rekayasa Perangkat Lunak Kita akan membahas 3 model perbandingan, yaitu waterfall, spiral dan incremental. No Faktor 1



Proyek



Waterfall



Spiral



Incremental



Sedang



Besar



dengan



ukuran Kecil



2



Ukuran Software



Kecil



Besar



Besar



3



Jenis aplikasi



Biasa



Agak biasa



Tidak biasa



4



Fleksibel



resiko



terhadap Rendah



Perubahan awal Perubahan



perubahan (waktu)



selama



proyek



berlangsung 5



Keterlibatan konsumen



Rendah



Sedang



Tinggi



6



Bahasa pemrograman



Prosedural



Prosedural,



OOP



OOP



8



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Model



incremental



menggabungkan



elemen-elemen



model



sekuensial linier (diimplementasikan secara berulang) dengan filosofi prototype interatif. Kelebihan, bersifat interatif, mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel, prioritas tinggi pada pelayanan system adalah yang paling diuji, produk yang dihasilkan semakin lama semakin lengkap, cocok jika jumlah anggota tim pengembangan/pembangunan software terbatas, pelanggan dapat memakai inkremen yang pertama sebagai bentuk prototype dan mendapatkan pengalaman yang dapat menginformasikan persyaratan untuk inkremen system berikutnya, resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Kekurangan Penggunaan Incremental Model, inkremen harus relative lebih kecil (tidak lebih dari 20.000 baris kode) dan setiap inkremen harus menyediakan sebagian dari fungsional system, adanya kesulitan untuk memetakan persyaratan pelanggan pada inkremen dengan ukuran yang benar dan butuh waktu yang relatif lebih lama untuk menghasilkan produk yang lengkap.



9



DAFTAR PUSTAKA



http://ilhamajji.blogspot.com/2014/11/tentang-incremental-model.html http://tiiyawulaan.blogspot.com/2012/11/waterfall-prototype-incremental.html



10