Makalah Teknologi Pangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IPA TERAPAN TEKNOLOGI PANGAN



DISUSUN OLEH: MUHAMMAD FARHAN



1913073002



KADEK AYU PUTRININGRUM



1913071029



FIRDAUS EKA NGENCA SINURAYA



1913071032



FAHRI SAPUTRA



1913071045



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2020



i



PRA KATA Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Teknologi Pangan” dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya, sebagai salah satu sumber pengetahuan dan bahan pembelajaran. Dalam hal ini kami selaku penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami meminta maaf atas segala keterbatasan waktu dan kemampuan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi peningkatan kualitas makalah ini.



Penulis



ii



DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR....................................................................................ii DAFTAR ISI...................................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .....................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1 1.3 Tujuan ..................................................................................................1 1.4 Manfaat.................................................................................................1 BAB 11 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Teknologi Pangan...............................................................3 2.2 Sejarah Teknologi Pangan ...................................................................4 2.3 Manfaat Teknologi Pangan...................................................................5 2.4 Pemanfaatan Ilmu Teknologi Dalam Bidang Pangan...........................8 2.5 Tujuan Dari Teknologi Pangan.............................................................9 BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan ..........................................................................................11 3.2 Saran ....................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak asasi setiap insane, sehingga pemerintah berkewajiban untuk menyediakan pangan secara cukup setiap waktu, bermutu, bergizi, beragam, dan aman, dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan unsur penting yang perlu diprioritaskan dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat ditentukan oleh kualitas pangan yang dikonsumsinya. Sistem ketersediaan dan keamanan pangan perlu untuk perlindungan bagi produsen maupun konsumen (masyarakat). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan teknologi pangan? 2. Bagaimana sejarah teknologi pangan? 3. apa saja manfaat ilmu teknologi pangan dalam bidang pangan? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu teknologi pangan 2. Untuk mengetahui sejarah dari teknologi pangan 3. Mengetahui manfaat ilmu teknologi pangan dalam bidang pangan 1.4 Manfaat 1. Bagi Pembaca Adapun manfaat penyusunan makalah ini bagi pembaca adalah penulis berharap makalah ini dapat berguna pagi pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Teknologi Pangan 2. Bagi Penulis



1



Adapun manfaat penyusunan makalah ini bagi penulis yaitu penulis dapat memenuhi tugas mata kuliah IPA Terapan serta penulis dapat memahami dan menjelaskan materi mengenai Teknologi Pangan. .



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Teknologi Pangan Teknologi pangan adalah aplikasi ilmu pangan yang membahas tentang sistem seleksi, pengolahan, pengawetan, pengemasan, distribusi, dan pemanfaatan bahan pangan yang baik, bergizi, dan aman. Bahan pangan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi juga dalam bentuk olahan. Bahan pangan terutama sayuran, buah-buahan, hasil pertenakan, dan hasil perikanan mempunyai umur simpan yang relatif singkat. Bahan pangan segar hasil panen apabila dibiarkan begitu saja akan mengalami perubahan akibat pengaruh fisiologis, mekanik, fisik, kimiawi, parasit, dan mikrobiologis. Perubahan akibat dari faktor-faktor tersebut ada yang menguntungkan, namun tetap lebih banyak yang merugikan. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati (hasil pertanian, perikanan, dan pertenakan) baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntungkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk didalamnya adalah tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam penyiapan, pengolahan, atau pembuatan makanan dan minuman. 1.



Pangan segar Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan. Pangan segar dapat dikonsumsi langsung atau tidak langsung, yakni dijadikan bahan baku pengolahan pangan. Beberapa pangan segar yang biasa dikonsumsi langsung adalah buah-buahan, susu, dan beberapa sayuran (timun, selada, terong, kacang panjang, dan lain-lain).



2.



Pangan olahan Pangan olahan adalah makanan atau minuman hasil proses pengolahan dengan cara tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan. Contoh: roti, mie, nasi, pisang goring, dan sebagainya. Pangan olahan dapat dibedakan menjadi pangan olahan siap saji dan tidak saji.



3



a. Pangan olahan siap saji adalah makanan dan minuman yang sudah diolah dan siap disajikan untuk sewaktu-waktu dikonsumsi di tempat usahan maupun di luar usaha. b. Pangan olahan tidak saji adalah makanan atau minuman yang sudah



mengalami



proses



pengolahan,



akan



tetapi



masih



memerlukan tahapan pengolahan lanjutan untuk dapat dimakan atau diminum, seperti tempe, nugget, kornet, dan lain-lain. 3.



Pangan olahan tertentu adalah pangan olahan yang diperuntukkan bagi kelompok tertentu dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas kesehatan. Contoh ekstrak tanaman mahkota dewa untuk diabetes mellitus, susu rendah lemak untuk orang yang menjalakan diet rendah lemak dan sebagainya. Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan. Pengawetan makanan harus memperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan dan daya tarik produk makanan tersebut. Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisonal dan modern yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi (umur simpan) bahan makanan tersebut.



2.2 Sejarah Teknologi Pangan Sejarah teknologi pangan dimulai ketika Nicolas Appert mengalengkan bahan pangan, sebuah proses yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Namun ketika itu, Nicolas Appert saat mengaplikasikannya tidak berdasar pada ilmu pengetahuan terkait pangan. Pengaplikasian teknologi pangan berdasarkan ilmu pengetahuan baru dimulai oleh Louis Pasteur ketika mencoba



untuk



mencegah



kerusakan



atau



pembusukan



makanan



akibat mikroba pada fasilitas fermentasi anggur, setelah melakukan penelitian yang panjang terhadap anggur yang terinfeksi. Selain itu, seiring berjalannya waktu banyak teknologi – teknologi yang mulai dikembangkan oleh Pasteur. Salah satunya adalah ia menemukan proses pemanasan susu dan produk



4



susu untuk membunuh mikroba yang ada di dalamnya dengan perubahan sifat dari susu yang minimal akibatnya susu lebih awet dan tahan lama, proses tersebut dinamakan pasteurisasi. Kemudian sampailah perkembangan teknologi pangan di Indonesia. Perkembangan teknologi pangan di Indonesia disebabkan oleh berbagai aspek. Salah satunya dalam aspek pendidikan, dalam aspek ini diharapkan dengan adanya perkembangan teknologi pangan dapat membantu para masyarakat mendapatkan makanan yang sehat dan bias dikonsumsi dengan jangka waktu yang cukup lama. Sejarah Teknologi pangan di Indonesia menyangkut beberapa aspek, disamping aspek program pendidikan juga berhubungan erat dengan sejarah perkembangan institusi, bidang IPTEK, SDM



(Staff,



lulusan),



prasarana



dan



fasilitas,



juga



menyangkut



perkembangan lapangan kerja, industri dan perdagangan produk pangan serta dinamika masyarakat dan trend konsumsi pangan. 2.3 Maanfaat Teknologi Pangan Penanganan pasca penen dapat melibatkan suatu teknologi yang sederhana, yang diadaptasi didaerah pedesaan maupun teknologi-teknologi canggih. Suatu teknologi psca panen yang sederhana seperti pengeringan dengan sinar matahari dapat menurunkan tingkat kerusakan yang sekaligus menaikkan nilai tambah (value added) dari komoditi tersebut. Bahan pertanian segar seperti jamur, asparagus, dan beberapa hari saja, sedangkan apabila dikeringkan daya simpannya naik menjadi beberapa bulan. Berdasarkan hal tersebut di atas maka teknologi pangan sangat bermanfaat dalam industri pangan yang terus berkembang beberapa manfaat teknologi pangan adalah: 1.



Memperpanjang waktu serta jumlah tersedianya bahan pangan.



2.



Mempermudah penyimpanan serta distribusinya.



3.



Menaikkan nilai tambah ekonomis yang berupa profit (keuntungan) maupun nilai tambah social berupa ketersediaan lowongan kerja yang lebih banyak.



5



4.



Memperoleh produk hasil pertanian yang lebih menarik, misalnya: kenampakan, cita rasa, dan sifat-sifat fisik lainnya.



5.



Tersedianya bahan limbah hasil pertanian yang mungkin masih dapat digunakan untuk memproduksi bahan lain seperti ampas tebu sebagai bahan pembuatan kertas, hardboard; kulit pisang dan jeruk yang dapat dipakai sebagai sumber pektin, dan lain-lain.



6.



Mendorong



bertambahnya



industri-industri



nonpertanian



yang



menunjang industri pertanian seperti industri kimia, gelas, bahan pengepak, dan lain-lain. Buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral bagi tubuh manusia. Menurut peniltian, hampir 35% dari bahan ini mengalami kerusakan selama pemanenan, penanganan serta distribusinya. Imdustrilisasi hasil pertanian ini masih mengalami beberapa hambatan, antara lain: 1.



Produksi bahan mentah tersebar, sehingga usaha pengumpulan bahan ini akan menaikkan biaya produksi. Sebagai contoh: mangga yang banyak diperoleh di daerah Jawa Timur ternyata terletak di satu daerah saja. Petani hanya mempunyai beberapa pohon mangga yang tidak terawat pada halaman rumah masing-masing.



2.



Adanya varietas yang bermacam-macam dimana pencampuran varietas buah ini akan mempengaruhi kualitas produk. Di Indonesia terdapat 250 varietas pisang yang beredar di pasaran.



3.



Masing kuranngnya industri penunjang seperti industri kaleng, bahan pengawet, dan lain-lain.



4.



Masih belum terbentuknya sistem penasaran yang lebih baik, dan lainlain. Oleh karena itu sangatlah disayangkan bahwa usaha-usaha peningkatan



produksi pangan guna menunjang ekspor nonmigas kurang berhasil karena masing kurangnya perhatian pada masalah penanganan pasca penen. Ilmu teknologi bahan makanan/ pangan yang sangat berkaitan dengan ilmu keteknikan dapat diterapkan dalam usaha-usaha pengawetan maupun



6



pengolahan bahan pangan, sebab bahan pangan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segarnya namun juga bentuk olahannya. Pengawetan bertujuan unutk memperpanjang masa simpan, sedangkan tujuan pengolahan adalah merubah bentuk bahan pangan sehingga menghasilkan beraneka ragam bentuk dan juga memperpanjang masa simpannya. Dengan pengolahan diharapkan bahan hasil pertanian akan memperoleh nilai tambah yang jauh lebih besar. Adanya teknologi pangan sangat mempengaruhi ketersediaan pangan. Alam menghasilkan bahan secara berkala, sementara kebutuhan manusia akan pangan adalah rutin. Kita tidak mungkin menunda kebutuhan jasmani hingga masa panen tiba. Oleh karena itu, terciptalah teknologi pengawetan sehingga makanan dapat disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Tehnik pengawetan juga memunkinkan untuk mendistribuskan bahan pangan secara merata keseluruh penjuru dunia. Dulu, orang-orang di Asia tidak bisa menikmati makanan-makanan Eropa. Tetapi sekarang karena teknologi teknik pengolahan dan pengawetan makanan, yaitu: pendinginan, pengeringan, pengalengan, pengemasan, penggunaan bahan kimia, penggunaan zat aditif dan pemananasan. Proses pengeringan merupakan proses pangan yang pertama dilakukan untuk mengawetkan makanan, selain ituk mengawetkan bahan pangan yang mudah rusak atau busuk pada kondisi penyimpanan sebelum digunakan, pengeringan pangan juga menurunkan biaya dan mengurangi kesulitan dalam pengemasan bahan menjadi padat dan kering, sehingga volume bahan lebih ringkas, mudah dan hemat ruang dalam pengangkutan, pengemasan maupun penyimpan. Disamping itu banyak bahan pangan yang hanya dikonsumsi setelah dikeringkan, seperti the, kopi, cokelat dan beberapa jenis biji-bijian. Selain mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan manusia, juga mempunyai kekurangan terhadap keseimbangan alam, yaitu penggunaan teknologi pada lahan pertanian meracuni hasil panen, yang pada akhirnya meracuni manusia itu sendiri.



7



2.4 Pemanfaatan Ilmu Teknologi Dalam Bidang Pangan Pada zaman yang serba canggih ini, perkembangan teknologi tumbuh dengan sangat pesat. Penguasaan terhadap teknologi komunikasi maupun informasi harus kita miliki dan pahami, jika tidak mau terlindas dan tergerus era yang kaya akan kompetisi. Semakin canggih teknologi, kebutuhan akan memahami teknologi semakin besar, apalagi teknologi informasi maupun komunikasi ini dapat memberikan kemudahan yang begitu besarnya dalam segala bidang, seperti dalam bidang pendidikan, perbankan, kedokteran, industri, pertanian dan sebagainya. Berbagai macam kontribusi diberikan oleh ilmu teknologi demi kemajuan dalam bidang pertanian, khususnya dalam teknologi pangan saat ini. Salah satu manfaatnya yaitu sebagai sarana mempermudah proses produksi maupun proses pengolahan pangan. Dengan adanya komputer, proses produksi akan menjadi lebih efektif dan efisien. Sangat berbeda dengan jaman saat teknologi masih minim, semua dikerjakan oleh manusia secara manual. Hal itu akan membuat kerja menjadi kurang efektif dan hanya membuang tenaga serta waktu. Teknologi pangan merupakan suatu bagian dari proses pertanian industri. Proses dari pertanian industri antara lain, budidaya tanaman, panen, pasca panen, pengangkutan, pengolahan pangan, pengemasan, penyimpanan dan sebagainya. Tahap demi tahap menghasilkan suatu produk makanan yang berkualitas memerlukan informasi, baik dari segi bahan baku, cara pengolahan, maupun cara pengemasannya. Setiap sistem yang diterapkan untuk mendapatkan informasi, harus menghasilkan suatu bentuk output yang akurat dan lengkap dengan memperhatikan efisiensi waktu serta mudah diakses. Ilmu teknologi yang diterapkan dapat berupa pengolahan, pertukaran serta pengelolaan data menjadi suatu informasi. Manfaat dari ilmu teknologi dalam bidang pangan antara lain: 1.



Dapat dijadikan sarana penunjang kreatifitas bagi produsen yang ingin membuat desain-desain produk pangan terbaru.



8



2.



Dengan perkembangan ilmu teknologi, komputer dapat mendukung dengan berbagai macam software yang dibutuhkan dalam pengolahan pangan.



3.



Komputer dapat digunakan sebagai pengawas keadaan dari zat-zat kimia dari produk yang akan diolah, sehingga produsen dapat memantau dengan mudah apa yang akan ia produksi.



4.



Dari segi pengemasan, mesin-mesin khusus digunakan untuk membuat



kemasan



dan



mengotomatisasi



proses



ini



untuk



memaksimalkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. 5.



Iklan serta publikasi produk-produk yang diolah. Jika kita menggunakan luasnya jaringan IT, akan lebih mudah memasarkannya.



2.5 Tujuan dari Teknologi Pangan Adanya teknologi pangan sangat mempengaruhi ketersediaan pangan. Alam menghasilkan bahan pangan secara berkala, sementara kebutuhan manusia akan pangan adalah rutin. Kita tidak mungkin menunda kebutuhan jasmani hingga masa panen tiba. Oleh karena itu, terciptalah teknologi pengawetan sehingga makanan dapat disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Teknik pengawetan juga memungkinkan untuk mendistribusikan bahan pangan secara merata ke seluruh penjuru dunia. Dulu, orang-orang di Eropa tidak bisa menikmati makanan-makanan Asia. Tetapi sekarang karena teknologi pangan setiap bangsa dapat menikmati makanan khas bangsa lainnya. Selain itu adanya teknologi pangan ini bertujuan untuk : 1. Menghasilkan sumber daya insani yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan di bidang teknologi pengolahan pangan. 2. Dapat memformulasikan masalah-masalah yang berhubungan dengan pemrosesan dan pangan pada skala industri serta menemukan solusinya. 3. Dapat menciptakan inovasi-inovasi di bidang industri proses pasca panen produk pertanian yakni ekonomi yang berbasis bahan hayati yang baru dan terbarukan. 4. Untuk memperoleh manfaat seoptimal mungkin sekaligus meningkatkan nilai tambah dari pangan tersebut.



9



5. Untuk menghasilkan bahan pangan secara berkala, karena manusia membutuhkan bahan pangan secara rutin disetiap kebutuhan sehariharinya.



10



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Teknologi pangan adalah aplikasi ilmu pangan yang membahas tentang sistem seleksi, pengolahan, pengawetan, pengemasan, distribusi, dan pemanfaatan bahan pangan yang baik, bergizi, dan aman. Bahan pangan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi juga dalam bentuk olahan. Bahan pangan terutama sayuran, buah-buahan, hasil pertenakan, dan hasil perikanan mempunyai umur simpan yang relatif singkat. Bahan pangan segar hasil panen apabila dibiarkan begitu saja akan mengalami perubahan akibat pengaruh fisiologis, mekanik, fisik, kimiawi, parasit, dan mikrobiologis. Perubahan akibat dari faktor-faktor tersebut ada yang menguntungkan, namun tetap lebih banyak yang merugikan. Sejarah teknologi pangan dimulai ketika Nicolas Appert mengalengkan bahan pangan, sebuah proses yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Namun ketika itu, Nicolas Appert saat mengaplikasikannya tidak berdasar pada ilmu pengetahuan terkait pangan. Pengaplikasian teknologi pangan berdasarkan ilmu pengetahuan baru dimulai oleh Louis Pasteur ketika mencoba untuk mencegah kerusakan atau pembusukan makanan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi anggur, setelah melakukan penelitian yang panjang terhadap anggur yang terinfeksi. Kemudian sampailah perkembangan teknologi pangan di Indonesia. Perkembangan teknologi pangan di Indonesia disebabkan oleh berbagai aspek. Salah satunya dalam aspek pendidikan, dalam aspek ini diharapkan dengan adanya perkembangan teknologi pangan dapat membantu para masyarakat mendapatkan makanan yang sehat dan bias dikonsumsi dengan jangka waktu yang cukup lama. Teknologi pangan merupakan suatu bagian dari proses pertanian industri. Proses dari pertanian industri antara lain, budidaya tanaman, panen, pasca panen, pengangkutan, pengolahan pangan, pengemasan, penyimpanan dan sebagainya. Tahap demi tahap menghasilkan suatu produk makanan yang berkualitas memerlukan informasi, baik dari segi bahan baku, cara



11



pengolahan, maupun cara pengemasannya. Setiap sistem yang diterapkan untuk mendapatkan informasi, harus menghasilkan suatu bentuk output yang akurat dan lengkap dengan memperhatikan efisiensi waktu serta mudah diakses. Ilmu teknologi yang diterapkan dapat berupa pengolahan, pertukaran serta pengelolaan data menjadi suatu informasi. Manfaat dari ilmu teknologi dalam bidang pangan antara lain: 1. Dapat dijadikan sarana penunjang kreatifitas bagi produsen yang ingin membuat desain-desain produk pangan terbaru. 2. Dengan perkembangan ilmu teknologi, komputer dapat mendukung dengan berbagai macam software yang dibutuhkan dalam pengolahan pangan. 3. Komputer dapat digunakan sebagai pengawas keadaan dari zat-zat kimia dari produk yang akan diolah, sehingga produsen dapat memantau dengan mudah apa yang akan ia produksi. 4. Dari segi pengemasan, mesin-mesin khusus digunakan untuk membuat kemasan dan mengotomatisasi proses ini untuk memaksimalkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. 5. Iklan serta publikasi produk-produk yang diolah. Jika kita menggunakan luasnya jaringan IT, akan lebih mudah memasarkannya. 3.2 Saran Sebagai mahluk hidup kita tidak jauh dengan teknologi dan pangan karena itu semua sudah termasuk dengan pokok kehidupan mahluk hidup, dengan disusunnya makalah ini pembaca bisa mengetahui teknologi pangan yang berkembang di zaman ini seperti pengawetan, pemanasan, dan lain-lain. Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis memohon adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.



12



DAFTAR PUSTAKA Faridah, Anni. 2018. Teknologi Pangan. Sumatera Barat: CV. BERKAH PRIMA Muchtadi, Tien R dan Ayustaningwarno, F. 2010. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Alfa Beta Jakarta



13