Makalah Termodinamika  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGERTIAN TERMODINAMIKA, SISTEM DAN PROSES



DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2



Erlin Katie Melani Siregar Kristian Malau



()



Najwa Aulia Putri



(4192121004)



Nita Padillah



(4191121001)



KELAS



: FISIKA DIK D 2019



MATAKULIAH



: TERMODINAMIKA



DOSEN PENGAMPU



:Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si. RajoHasimLubis, S.Pd.,M.Pd.



FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmatdan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “makalah” ini. Tujuan kami menyelesaikan tugas  ini adalah untuk memenuhi tugas dari matakuliah “Termodinamika”. Dengan dosen pembimbing mata kuliah Bapak Prof. Dr.Nurdin Bukit, M.Si. dan Bapak Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.pd. Kami sadar bahwa tugas yang kami selesaikan ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun dari segi materi yang dituangkan pada tugas ini, kami memohon maaf atas segala kekurangan dari tugas yang kami perbuat ini. Mudah – mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat menberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kami sebagai penulis maupun bagi pembaca. Medan, September 2020



Tim Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................................ii BAB I.............................................................................................................................1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1 1.2.Rumusan Masalah................................................................................................2 1.3.Tujuan...................................................................................................................2 BAB II............................................................................................................................3 PEMBAHASAN............................................................................................................3 2.1 Sistem Termodinamika.........................................................................................3 2.1.1Konsep dasar dalam Termodinamika.................................................................3 2.1.2 Sistem Termodinamika......................................................................................3 2.1.3 Proses Termodinamika......................................................................................4 2.1.4 Variabel Termodinamika...................................................................................6 2.1.5Hukum ke Nol Termodinamika..........................................................................7 BAB III.........................................................................................................................12 PENUTUP....................................................................................................................12 3.1 KESIMPULAN..................................................................................................12 3.2 SARAN..............................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan. Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalahproses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika taksetimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.



1



1.2.Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengertian termodinamika ? 1.2.2 Apa pengertian sistem dan proses? 1.2.3 Apa saja variabel dalam termodinamika? 1.2.4 Apa bunyi hukum ke nol termodinamika?



1.3.Tujuan 1.3.1 Mengetahui definisi dari termodinamika 1.3.2 Mengetahui definisi dari sistem dan proses 1.3.3 Mengetahui variabel dalam termodinamika 1.3.4 Mengetahui bunyi hukum ke nol termodinamika



2



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Sistem Termodinamika Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan. Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.



2.1.1Konsep dasar dalam Termodinamika Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.



2.1.2 Sistem Termodinamika Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistemlingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:



3



a)Sistem terisolasi Tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. b)Sistem tertutup Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas. pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja. c)Sistem terbuka Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikangravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.



2.1.3 Proses Termodinamika a) Proses Isotermik Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahanperubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W). Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik P – V di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas. 4



b) Proses Isokhorik Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV. QV = ∆U c) Proses Isobarik Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = P∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku : Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan QV =∆U Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai W = Qp − QV Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV). d) Proses Adiabatik Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U). Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing P1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi P2 dan V2 Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik p – V dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik P – V pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam. Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan perpindahan panas sebagai suatu bentuk 5



perpindahan energi. Pernyataan paling umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi: “ Kenaikan energi internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh sistem terhadap lingkungannya. ” Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja saling dapat dikonversikan. 2.1.4 Variabel Termodinamika Termodinamika merupakan salah satu cabang ilmu fisika penerapannya cukup banyak seperti mesin otomotif, pendingin udara, lemari es, radiator, dan lain sebagainya. Untuk menganalisis proses yang terjadi secara termodinamika ada beberapa variabel penting yang harus diterapkan agar lebih mudah memahami konsep termodinamikanya. Dalam tabel sifat (properti) termodinamika yang berkaitan dengan fasa (subcooled, saturasi, dan superheated) ada beberapa variabel penting yang ditunjukkan, yaitu: tekanan, temperatur, spesifik volume, energi dalam dan entalpi. a) Temperatur Panas dan dingin suatu benda dapat dirasakan dengan mudah dengan indra manusia. Namun, indra manusia sangatlah relatif dan terbatas. Sebagai contoh panasnya air mungkin dirasankan hangat oleh sebagian orang dan sangat panas bagi sebagian orang lainnya. Di sisi lain indra manusia tidak dapat digunakan untuk panas yang ekstrem contoh suhu api, knalpot, dll. Oleh karena itu variabel temperatur yang dibutuhkan agar memudahkan untuk menunjukkan apa pun yang panas atau dingin berkelanjutan benda. Satuan temperatur ada beberapa jenis seperti farhenheit, celsius, reamur, dan kelvin. Fahrenheit biasa digunakan di negara-negara eropa dan amerika. Celsius lebih umum digunakan oleh negara-negara lainnya. Reamur dulu digunakan oleh negara perancis namun sekarang sudah beralih ke satuan lain. Kelvin adalah satuan yang mingkin lebih baru dikenal dibandingkan satuan lainnya. Satuan kelvin merupakan satuan absolut dari temperatur dan terkait langsung dengan energi kalor. Temperatur (temperatur) berbeda dengan kalor (panas). Kalor adalah variabel energi yang berkaitan dengan temperatur. Semakin tinggi temperatur belum tentu memiliki energi 6



yang lebih tinggi. Malah temperatur yang rendah belum tentu memiliki kalor yang rendah. Misalnya jika ada peluru yang temperaturnya sangat tinggi, anggaplah 200℃dengan air kolam yang sangat besar yang temperaturnya 80℃, manakah yang lebih tinggi kalornya? Tentu jawabannya adalah air kolam. Kalor tidak hanya biaya dari temperatur tapi juga perkiraan dengan massanya. Seiring berkembangnya pengetahuan secara mikroskopis zat maka temperatur dapat disebut sebagai variabel energi kinetik suatu molekul. Secara teori jika benda atau zat yang memiliki temperatur lebih besar dari 0 K (−273.15 ℃ )maka zat tersebut sebenarnya bergerak energi kinetik molekul inilah yang meyebabkan temperaturnya naik dan ditunjukkan dengan satuan Kelvin. b) Tekanan Tekanan didefinisikan sebagai perbandingan perbandingan antara gaya yang bekerja dengan luas permukaan dimana gaya tersebut bekerja.Tekanan pada fluida (cair atau gas) agak sulit digambarkan, namun banyak contoh yang menunjukkan nya tekanan pada fluida. Telinga manusia adalah alat indera manusia yang sangat peka terhadap tekanan. Suara yang diterima oleh gendang telinga pada kenyataan perambatan gelombang tekanan. Pada saat berada dalam ketinggian tertentu seperti naik pesawat terbang, maka sering kali telinga manusia merasa tidak nyaman dikarenan tekanan udara di atas lebih kecil dibandingkan di dasar bumi. Tekanan memiliki satuan internasional Pascal yaitu N/m 2 . Dalam satuan lain yang biasa digunakan adalah kg/cm2. 2.1.5Hukum ke Nol Termodinamika Pada dasarnya, termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang panas sebagai energy yang mengalir. Oleh karena itu, sejarah berkembangnya ilmu termodinamika berawal sejak manusia mulai “memikirkan” tentang panas. Orang yang pertama kali melakukannya adalah Aristoteles (350 SM). Dia mengatakan bahwa panas adalah bagian dari materi atau materi tersusun dari panas. Penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles diteruskan oleh Galileo Galilei (1593) yang menganggap bahwa panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya berupa thermometer air. Beberapa abad setelahnya Sir Humphrey Davy dan Count Rumford (1799) menegaskan bahwa panas adalah sesuatu yang mengalir. Kesimpulan ini mendukung prinsip kerja thermometer, tapi membantah pernyataan Aristoteles. 7



Seharusnya Hukum ke-0 Termodinamika dirumuskan saat itu, tapi karena termodinamika belum berkembang sebagai ilmu, maka belum terpikirkan oleh para ilmuwan. a) Penalaran Aristoteles yang diteruskan oleh Galileo Galilei Pada awalnya hokum termodinamika di bangun hanya ada tiga. Pada awal abad 18 para ilmuan menyadari bahwa ada hokum lain yang di perlukan yang menjadi dasar dari semuanya.kalau dilihat dari urutanya. Hukum ini mestinya di tempatkan di urutan ke empat setelah tiga hokum yang sebelum nya namun karna properti suhu adalah awal dari cerita kalor, sepertinya tdak mungkin sebagai hukum terakhir dan jika di tempatkan pertama akan mengubah semua susunan literatur yang sudah di pahami stiap ilmuan. Sebagai alternative, salah satu ilmuan Ralph H,fowler dating dengan alternative ketiga yang memecahkan dilema ‘HUKUM KENOL’. Menurut dafit Mc Kee seorang pofesor fisika di missori southem state university, hokum ke nol termodinamika memberi tahu kita bahwa tidak peduli berapa banyak energy yang di miliki dua system, mengetahui berapa banyak energy yang mereka miliki tidak akan memberikanprediksi kemana arah kalor akan mengalir



jika saya menempatkan mereka



bersebelahan dengan yang lain . Hukum ke nol mengatakan bahwa jumlah ini yang merupakan suhu mendefinisikan arah aliran kalor dan tidak tergantung langsung terhadap energy yang terlibat. Ia melanjutkan ‘suhu dua system adalah satu-satunya hal yang perlu anda ketahui agar dapat menetukan arah kemana kalor akan mengalir di antara mereka.



b) Pengertian hukum ke Nol Energi termal atau kalor(AQ) adalah energy yang mengalir dari benda yang satu ke benda yang lain karna perpindahan suhu.kalor selalu berpindah dari benda yang bersuhu panas ke yang dingin, agar kedua benda yang saling bersentuhan tersebut berada dalam satu keadaan termal yang seimbang(yakni tidak ada perpindahan kalor antara kedua benda), suhu kedua benda harus lah sama. Jika benda pertama dan kedua berada dalam keadaan setimbang termal dengan benda ketiga, maka kedua benda pertama berada dalam keadaan setimbang termal inilah yang di sebut hokum ke NOL-zeroth law-termodinamika. Hukum ke nol termodinamika berhubungan dengan kesetimbangan termal antara benda benda yang saling bersentuhan. Untuk memahami konsep keseimbangan termal secara lebih mendalam, mari kita tinjau 3 benda (sebut saja benda A, benda B dan benda C). Benda 8



C bisa dianggap sebagai termometer. Misalnya benda A dan benda B tidak saling bersentuhan, tetapi benda A dan benda B bersentuhan dengan benda C. Karena bersentuhan, maka setelah beberapa saat benda A dan benda C berada dalam keseimbangan termal. Demikian juga benda B dan benda C berada dalam keseimbangan termal. benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal, sekalipun keduanya tidak bersentuhan. Benda A dan benda C berada dalam keseimbangan termal, berarti suhu benda A = suhu benda C. Benda B dan benda C juga berada dalam keseimbangan termal (suhu benda B = suhu benda C). Karena A = C dan B = C, maka A = B. Berdasarkan hasil percobaan, ternyata benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal. Dalam hal ini, suhu benda A = suhu benda B. Jadi walaupun benda A dan benda B tidak bersentuhan, tapi karena keduanya bersentuhan dengan benda C, maka benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal. Hukum ke nol berbunyi “Jika dua benda berada dalam keseimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada dalam keseimbangan termal satu sama lain.” Dalam kehidupan sehari hari hukum ke nol ini banyakan ditemukan atau di gunakan. Seperti pada saat kita memasukkan es batu kedalam air hangat, yang terjadi yaitu es batu akan mencair (suhu es meningkat) dan suhu air hangat menjadi turun, kemudian lama kelamaan es nya mencair semua dan tinggalah air dingin. Air dingin ini menunjukkan campuran antara es batu dan air hangat yang bersuhu sama atau kata lainnya sudah masuk dalam keadaan kesetimbangan termal.contoh lainnya yaitu pada saat kita memasak air didalam panci, benda pertama panci dan benda kedua air. Panci dibakar dengan api sehingga temperaturnya berubah. Air yang bersentuhan dengan panci juga temperaturnya naik dan akhirnya air mendidih.



c) Aplikasi hukum ke-0 termodinamika dalam kehidupan sehari-hari Hukum ke nol termodinamika berhubungan dengan kesetimbangan termal antara benda benda yang saling bersentuhan. Untuk memahami konsep keseimbangan termal secara lebih mendalam, mari kita tinjau 3 benda (sebut saja benda A, benda B dan benda C). Benda C bisa dianggap sebagai termometer. Misalnya benda A dan benda B tidak saling bersentuhan, tetapi benda A dan benda B bersentuhan dengan benda C. Karena bersentuhan, maka setelah beberapa saat benda A dan benda C berada dalam keseimbangan termal. Demikian juga benda B dan benda C berada dalam keseimbangan termal. benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal, sekalipun keduanya tidak bersentuhan. Benda A 9



dan benda C berada dalam keseimbangan termal, berarti suhu benda A = suhu benda C. Benda B dan benda C juga berada dalam keseimbangan termal (suhu benda B = suhu benda C). Karena A = C dan B = C, maka A = B. Berdasarkan hasil percobaan, ternyata benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal. Dalam hal ini, suhu benda A = suhu benda B. Jadi walaupun benda A dan benda B tidak bersentuhan, tapi karena keduanya bersentuhan dengan benda C, maka benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal. Hukum ke nol berbunyi “Jika dua benda berada dalam keseimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada dalam keseimbangan termal satu sama lain.”



Dalam kehidupan sehari hari hukum ke nol ini banyakan ditemukan atau di gunakan. Seperti pada saat kita memasukkan es batu kedalam air hangat, yang terjadi yaitu es batu akan mencair (suhu es meningkat) dan suhu air hangat menjadi turun, kemudian lama kelamaan es nya mencair semua dan tinggalah air dingin. Air dingin ini menunjukkan campuran antara es batu dan air hangat yang bersuhu sama atau kata lainnya sudah masuk dalam keadaan kesetimbangan termal.contoh lainnya yaitu pada saat kita memasak air didalam panci, benda pertama panci dan benda kedua air. Panci dibakar dengan api sehingga temperaturnya berubah. Air yang bersentuhan dengan panci juga temperaturnya naik dan akhirnya air mendidih. Aplikasi lainnya yaitu pengukuran termperatur. Pengukuran temperatur ini berdasarkan prinsip hukum termodinamika ke nol. Jika kita ingin mengetahui apakah dua benda memiliki temperatur yang sama, maka kedua benda tersebut tidak perlu disentuhakan dan diamati perubahan sifatnya. Yang perlu dilakukana adalah mengamati apakah kedua benda tersebut mengalami kesetimbangan termal dengan benda ketiga. Benda ketiga tersebut adalah termometer. Biasanya yang digunakan dalam termometer adalah benda yang mempunyai sifat termometrik yaitu benda apapun yang memiliki sedikitnya satu sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur. Termometer yang sering kita jumpai adalah termometer kaca. Termometer kaca terdiri dari pipa kaca kapiler yang berhubungan dengan bola kaca yang berisi cairan air raksa atau alkohol. Ruang di atas cairan berisi uap cairan atau gas inert. Saat temperatur meningkat, volume cairan bertambah sehinggan panjang cairan dalam pipa kapiler bertambah. Panjang cairan dalam pipa kapiler bergantung pada temperatur cairan. Jenis termometer lainnya yaitu termometer volume gas tetap yang memiliki ketelitian dan keakuratan yang sangat tinggi, 10



sehingga digunakan sebagai instrumen standart untuk pengkalibrasian termometer lainnya. Termometer ini menggunakan gas sebagai senyawa termometrik (umumnya hidrogen dan helium), dengan memanfaatkan sifat termometrik berupa tekanan yang dihasilkan gas. Tekanan yang dihasilkan diukur menggunakan manometer air raksa tabung terbuka. Ketika temperatur meningkat, gas memuai sehingga mendorong air raksa dalam tabung terbuka ke atas. Volume gas dipertahankan tetap dengan menaikkan dan menurunkan reservoir. Deteksi temperatur lainnya yang luas digunakan adalah termokopel. Termokopel bekerja berdasarkan prinsip apabila ada dua buah metal dari jenis yang berbeda dilekatkan, maka dalam rangkaian tersebut akan dihasilkan gaya gerak listrik yang besarnya bergantung terhadap temperatur. Dari semua contoh termometer yang telah disebutkan, pada dasarnya prinsipnya sama yaitu ketika termometer menyetuh benda dengan suhu tertentu maka akan terjadi kesetimbangan termal yang ditunjukkan oleh termometer berupa pemuaian pada termomter kaca, perubahan tekanan pada termometer gas tetap, dan gaya gerak listrik pada termokopel. Hukum ke -0 inilah yang merupakan dasar pembuatan thermometer. Pada thermometer, prinsip bahwa temperature tubuh kita



yang di kontakkan dengan kaca



thermometer, dan kaca thermometer yang melakukan kontak internal dengan merkuri/alcohol di anggap bertemperatur samakarna berada dalam pertimbangan termal.



d) Tekhnologi yang menggunakan prinsip hukum ke nol termodinamika Teknologi yang terkait dengan konsep Hukum ke-0 Termodinamika yaitu : Penerapan termodinamika secara teknik (dalam perencanaan) yaitu : - Refrigerasi dan Pengkondisian Udara - Pembangkit Daya Listrik - Motor Bakar - Sistem pemanasan surya - Pesawat Terbang - Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap - Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air - Motor pembakaran dalam



11



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 1. Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal. Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. 2. Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sistem termodinamika terdiri dari tiga yaitu sistem terisolasi, sistem tertutup dan sistem terbuka. Proses termodinamika terdiri dari proses isotermik, proses isokhorik, proses isobarik, dan proses adiabatik. 3. Ada beberapa variabel termodinamika yang penting ditunjukkan, yaitu: tekanan, temperatur, spesifik volume, energi dalam dan entalpi. 4. Hukum ke nol termodinamika menyatakan bahwa jika dua benda masing-masing dalam kesetimbangan termal dengan benda ketiga, maka mereka juga dalam kesetimbangan dengan satu sama lain.



3.2 SARAN Dalam penyusunan makalah ini, kami selaku penyusun tentunya mengalami banyak kekeliruan dan kesalahan-kesalahan baik dalam ejaan, pilihan kata, sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa yang kurang di pahami. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, di karenakan kami masih dalam tarap pembelajaran.



12



DAFTAR PUSTAKA Frederick J. Bueche. 1996. Teori dan soal-soal Fisika. Jakarta: Erlangga Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1 (terjemahan). Jakarta: Erlangga Martin, A. 1990. “Farmasi Fisika”, Universitas Indonesia Press, Jakarta: Erlangga Murdaka, Bambang, dkk. 2014. Fisika Dasar Edisi 2. Jakarta: Graha Ilmu



13