MANAJEMEN STRATEGIK Tugas Keelompok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN STRATEGIK Makalah “Aliansi Strategik”



Disusun oleh: Eka Octavian Pranata



H2501202058



Ika Indah Smaradhani Mega Alawiyah Maksum



H2501202019



Thasya Putri



H2501211077



PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2021



BAB I PENDAHULUAN



A.



Latar Belakang



Persaingan adalah salah satu kekuatan yang paling tak terelakkan dalam dunia bisnis saat ini (Adom et al. 2016). Tidak diragukan lagi bahwa semua organisasi bisnis yang terbentuk menginginkan adanya sebuah kesuksesan serta dapat mengungguli pesaing-pesaing nya, sehingga hal tersebut menuntut mereka untuk menggunakan berbagai macam cara dan upaya agar tujuannya terpenuhi (Ladipo et al. 2017). Banyaknya pengusaha yang bersaing untuk meningkatkan tingkat bisnisnya, yang mengakibatkan pembisnis satu dengan yang lain harus menemukan inovasi baru untuk bisa meningkatkan level bisnisnya dan diseebabkan adanya ekonomi global yang secara menyeluruh dengan mempengaruhi perkembangan teknologi yang cepat, meningkatkan biaya pembangunan, dan lain – lain yang mendorong pebisnis satu dengan yang lain lebih baik memilih untuk menyatukan inovasinya masing – masing untuk menghadapi perkembangan ekonomi (Hughes et al. 2021). Pada jaman globalisasi seperti sekarang akan terasa sulit apabila sebuah perusahaan bertahan menghadapi persaingan yang semakin lama semakin ketat, terutama bagi perusahaan yang tidak terlalu besar dan mempunyai modal terbatas. Sehingga kami menyusun sebuah makalah yang berisi informasi tentang strategi dibutuhkan sebuah strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Strategi yang dapat digunakan dalam hal ini adalah aliansi strategi atau dikenal dengan kerja sama. Aliansi mendorong pengusaha untuk berani dalam mengambil keputusan bersama di bidang tertentu yang sedang dilakukanya dengan memanfaatkan keunggulan suatu perusahaan satu sama lain maka perusahaan mengkompensasi kelemahan dengan keunggulan yang dimiliki pada mitra bisnis. Penggabungan Gojek dan Tokopedia akan mengubah peta persaingan



perusahaan e‑commerce dan perubahan budaya masyarakat dalam hal pemanfaatan teknologi. Gojek dan Tokopedia awalnya adalah dua perusahaan yang berbeda dengan platform bisnis yang berbeda. Gojek yang didirikan oleh Nadiem Makarim merupakan perusahaan teknologi di Indonesia yang membuka layanan ojek online berbasis aplikasi. Berdiri sejak tahun 2015 lalu, ternyata kehadirannya disambut antusias oleh masyarakat. Installer dan pengguna aplikasi Gojek terus tumbuh dan berkembang dari hari ke hari hingga merambah ke daerah‑daerah. Perusahaan juga terus berinovasi dengan semakin melengkapi layanan yang diberikan, seperti layanan pesan antar makanan, penjualan tiket, pengiriman paket, dll. Dan kini, bersama Grab, Gojek



mendominasi pangsa pasar transportasi online di Asia Tenggara.



Menurut data App Annie, aplikasi Grab telah diunduh oleh 187 juta pengguna per Juni 2020, sementara Gojek memiliki 170 juta pengguna. Basis pengguna terluas berada di Indonesia. Dari sisi Grab sekitar 66%, sedangkan Gojek 90%. Jadi khusus untuk Indonesia, Gojek masih jauh lebih unggul dalam menguasai pangsa pasar pasar transportasi online. Tokopedia resmi muncul mewarnai industri e‑commerce Indonesia pada 2009 oleh William Tanuwijaya dengan mengusung misi Digital Economic Equity. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengurangi kesenjangan antara kota besar dan kota kecil. Perusahaan mendorong pemerataan ekonomi digital dengan memotivasi masyarakat Indonesia untuk mulai berjualan online dalam sepuluh tahun pertama. Dalam dekade berikutnya, Tokopedia berkomitmen untuk menciptakan ekosistem super dan berupaya menciptakan ekosistem komprehensif yang dapat



menjadi andalan dalam kehidupan



sehari‑hari. Atas dasar itu, dengan misi mendorong kemajuan, Tokopedia dan Gojek menyatukan kekuatan mereka melalui GoTo dengan menggabungkan layanan e‑commerce, on‑demand, serta keuangan dan pembayaran.



RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, kami menemukan adanya sebuah perubahan baru didalam peta bisnis e-commerce dan juga bisnis ojek online, sehingga kami akan membahas lebih lanjut terkait bagaimana aliansi yang



terjadi antara Gojek dan Tokopedia (GoTo), serta kekurangan dan kelebihan dari aliansi tersebut? TUJUAN XXX Tujuan dari makalah ini adalah untuk membahas lebih lanjut terkait bagaimana aliansi yang terjadi antara Gojek dan Tokopedia (GoTo), serta kekurangan dan kelebihan dari aliansi tersebut.



BAB II PEMBAHASAN



A. Aliansi Bagaimana cara perusahaan menangkap keunggulan kompetitif orang lain? Mereka dapat memperolehnya, tetapi mereka juga dapat membuat aliansi dengan mereka, di mana kedua belah pihak mendapat manfaat dari kesepakatan, tetapi tetap menjadi milik mereka sendiri. Hal ini terutama berlaku bagi perusahaan yang tidak ingin memasuki industri baru, tetapi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang mungkin dimiliki bisnis di industri lain, yang dapat diterapkan pada industri mereka sendiri. C. Jay Lambe, Robert E. Spekman and Shelby D. Hunt (2002) mendefinisikan aliansi sebagai upaya kolaborasi antara dua atau lebih perusahaan di mana perusahaan menggabungkan sumber daya mereka dalam upaya untuk mencapai tujuan yang saling kompatibel yang tidak dapat dengan mudah dicapai sendiri, sedangkan aliansi strategis adalah “perjanjian formal antara dua atau lebih perusahaan terpisah di mana mereka setuju untuk bekerja secara kolaboratif menuju beberapa tujuan yang relevan secara strategis” (Thompson, 2016) Sebagian besar perusahaan menggunakan aliansi strategis untuk mengelola masalah yang akan atau mungkin terjadi karena outsourcing. Namun, menemukan aliansi strategis yang tepat, adalah yang paling penting karena



dapat



merugikan



perusahaan



yang



sama



besarnya



dengan



keuntungannya. Melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan yang belum sepenuhnya siap, dapat menyebabkan mitra mengetahui bahwa mitra



baru mereka hanya mencari untuk mendapatkan pengetahuan tentang perusahaan mereka dan tidak berniat untuk kembali sama Aliansi strategis adalah kerjasama (partnerships) antara dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang signifikan secara strategis yang saling menguntungkan (Elmuti dan Kathawala, 2001, p.205). Aliansi strategis terbentuk karena berbagai motif yang secara garis besar dapat dikategorikan menjadi tiga motif (Vaidya, 2009), yaitu : 1. Manfaat internal: Melibatkan pembagian risiko dan biaya, memperoleh sumber daya yang langka, pembiayaan, informasi, internalisasi pengetahuan manajerial dan mempertahankan karyawan yang berharga seperti yang disarankan oleh teori biaya transaksi dan teori berbasis sumber daya (Grant, 1991; Young-Ybarra dan Wiersema, 1999) . 2. Manfaat kompetitif: Mendapatkan keunggulan kompetitif berkelanjutan yang mencakup pengaruh atas struktur industri, menanggapi perubahan kebijakan global dan nasional. Pandangan ini menggabungkan teori kemampuan dinamis terbaru (Teece et al., 1997; Teece, 2010). 3. Manfaat strategis: Melibatkan penciptaan dan eksploitasi transfer teknologi, sinergi aliansi dan diversifikasi. Ini menggabungkan pandangan berbasis pengetahuan dari model manajemen strategis (Kogut dan Zander, 1992; Yli-Renko et al., 2001). Wakeam (2003) dalam studi penelitiannya mengemukakan "lima faktor aliansi strategis' yang perlu diidentifikasi sebagai kriteria dari aliansi yang sifatnya strategis. Aliansi yang memenuhi salah satu dari kriteria ini adalah strategis dan harus dikelola dengan tepat. 1. Penting bagi keberhasilan tujuan atau sasaran bisnis inti. 2. Penting untuk pengembangan atau pemeliharaan kompetensi inti atau sumber keunggulan kompetitif lainnya. 3. Memblokir ancaman persaingan. 4. Menciptakan atau mempertahankan pilihan strategis untuk perusahaan. 5. Mengurangi risiko yang sifatnya signifikan terhadap bisnis. .



B. Gojek Gojek merupakan perusahaan teknologi di Indonesia yang membuka layanan ojek online berbasis aplikasi yang didirikan oleh Nadiem Makarim. Berdiri sejak tahun 2015 lalu, ternyata kehadirannya disambut antusias oleh masyarakat. Pengguna aplikasi Gojek terus tumbuh dan berkembang dari hari ke hari hingga merambah ke daerah‑daerah. Perusahaan juga terus berinovasi dengan semakin melengkapi layanan yang diberikan, seperti layanan pesan antar makanan, penjualan tiket, pengiriman paket, dll. Dan kini, bersama Grab, Gojek mendominasi pangsa pasar transportasi online di Asia Tenggara. Menurut data App Annie, aplikasi Grab telah diunduh oleh 187 juta pengguna per Juni 2020, sementara Gojek memiliki 170 juta pengguna. Basis pengguna terluas berada di Indonesia. Dari sisi Grab sekitar 66%, sedangkan Gojek 90%. Jadi khusus untuk Indonesia, Gojek masih jauh lebih unggul dalam menguasai pangsa pasar pasar transportasi online. Aplikasi Go-Jek diyakini menjadi pendorong pesatnya pertumbuhan mobile commerce di Indonesia. Ini mendidik pasar untuk memenuhi kebutuhan penting dengan smartphone. Berbeda dari perusahaan mana pun dengan pengaturan pekerjaan outsourcing, perusahaan MSP seperti Go-Jek memperlakukan pengguna platform mereka yang bergabung di sisi pemasok sebagai mitra aliansi strategis. Go-Jek telah mengambil pendekatan yang mirip dengan Android, dengan fokus pada sisi pemasok terlebih dahulu, pengusaha mikro, dan memastikan ketersediaannya ke sisi pelanggan. Saat memulai aliansi strategis dengan pengusaha mikro, Go-Jek memberikan peluang yang lebih baik untuk target potensial pengusaha mikro daripada alternatif lainnya. Dalam perspektif aliansi strategis dalam konteks platform, efek jaringan memainkan peran penting bagi keunggulan kompetitif Go-Jek. Strategi envelopment platform yang dibahas di atas memperkuat daya saing Go-Jek dengan menggunakan efek jaringan platform envelopment target untuk memasuki pasar baru. . Skema aliansi strategis yang ditawarkan oleh Go-Jek memiliki interdependensi yang rendah dengan pengusaha mikro seperti memungkinkan waktu kerja yang sangat fleksibel dan sedikit kontrol atas kegiatan operasi selama pelanggan tidak memberikan umpan balik negatif. Pendapatan dan bonus yang dapat diperoleh pengusaha mikro hampir semata-mata didasarkan pada usaha mereka. Pengaturan ini sangat cocok untuk pengusaha mikro dengan perilaku oportunistik tinggi, terutama dalam hal manfaat



ekonomi dan waktu kerja. Alhasil, banyak karyawan dari institusi lain bahkan mahasiswa yang bergabung dengan platform Go-Jek sebagai pekerja paruh waktu.



C. Tokopedia Tokopedia resmi muncul mewarnai industri e‑commerce Indonesia pada 2009 oleh William Tanuwijaya dengan mengusung misi Digital Economic Equity. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengurangi kesenjangan antara kota besar dan kota kecil. Perusahaan mendorong pemerataan ekonomi digital dengan memotivasi masyarakat Indonesia untuk mulai berjualan online dalam sepuluh tahun pertama. Dalam dekade berikutnya, Tokopedia berkomitmen untuk menciptakan ekosistem super dan berupaya menciptakan ekosistem komprehensif yang dapat menjadi andalan dalam kehidupan sehari‑hari. Sejak awal, Tokopedia hampir selalu menjadi pemimpin dalam bisnis e‑commerce tanah air. Setelah tergeser oleh Shopee pada tahun 2020, pada paruh pertama tahun 2021, Tokopedia kembali menguasai pangsa pasar e‑commerce Indonesia sebesar 32,04%, sementara Shopee turun menjadi 29,73% pada Maret 2021 (Iqbal & Indonasia, 2021). Serupa dengan Go-Jek, Tokopedia juga dianggap sebagai startup unicorn oleh beberapa media sesuai dengan kinerja dan dana yang diamankan, meskipun Tokopedia sendiri tidak pernah mengumumkannya ke publik (Agung, 2017). Pada awalnya, Tokopedia yang beroperasi di Indonesia Tokopedia menawarkan solusi canggih untuk masalah penipuan perdagangan elektronik yang dilakukan di forum Internet. Dalam e-commerce semacam ini, pembeli biasa bertemu penjual di forum, menyetujui harga barang yang ingin mereka beli, dan membayar dengan transfer bank langsung ke rekening penjual. Untuk meminimalkan penipuan, beberapa pengguna forum Internet membuat rekening bank bersama yang dapat digunakan sebagai metode pembayaran oleh pembeli dan penjual. Selama transaksi, pembeli terlebih dahulu mengirimkan pembayaran ke rekening bank bersama. Setelah pembeli menerima barang tanpa masalah, penjual dapat mengambil pembayaran dari rekening bank bersama ke rekening bank pribadi atau bisnis mereka. Pada tahun 2009, Tokopedia menggabungkan fitur rekening bank bersama ini sebagai layanan escrow yang dikelola secara internal dengan C2C atau platform marketplace dan memberikan



solusi terpercaya dan aman bagi pembeli dan penjual untuk melakukan aktivitas belanja online.



D. Gojek dan Tokopedia (GoTo) Gojek, platform layanan dan pembayaran mobile on-demand terkemuka di Asia Tenggara, dan Tokopedia, perusahaan teknologi dengan marketplace terkemuka di Indonesia telah menggabungkan bisnis mereka untuk membentuk GoTo Group, grup teknologi terbesar di Indonesia dan “go to“ ekosistem untuk kehidupan sehari-hari. Perjanjian tersebut menandai kombinasi bisnis terbesar di Indonesia dan terbesar antara dua perusahaan media dan layanan internet yang berbasis di Asia hingga saat ini. Aliansi strategis yang terjadi antara Gojek dan Tokopedia lebih bersifat



Join Venture daripada



Merger karena sesuai



dengan Pasal 112



Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas menyebutkan bahwa dalam merger ,eksistensi perseroan yang menggabungkan diri akan berakhir status hukumnya, sedangkan untuk join venture bisa dikatakan sebagai kegiatan mendirikan perusahaan baru oleh beberapa perusahaan. Dalam aliansi ini, Gojek dan Tokopedia masih tetap eksis dengan struktur organisasi masing-masing, sehingga aliansi strategis yang dijalankan tidak bersifat merger. Strategi diversifikasi



pertumbuhan luas



dari



Tokopedia



Go-Jek.



sangat berbeda dengan



Tokopedia



memilih



untuk



pendekatan



memfokuskan



pertumbuhannya sebagai platform belanja online meskipun variasi produk dan penjual semakin banyak. Tokopedia mengandalkan pada pengusaha mikro di sisi pemasok sebagai kegiatan bisnis utama mereka. Aliansi strategis antara Gojek dan Tokopedia berarti menggabungkan dua entitas bisnis besar yang terdiri dari puluhan juta pelanggan dan banyak mitra bisnis. Jumlah mitra Gojek yang tercatat pada 2021 mencapai 2 juta mitra pengemudi, baik ojek, ojek online, maupun pesan antar makanan. Sementara itu, jumlah merchant yang bergabung di Tokopedia mencapai 11 juta orang, 95% di antaranya adalah UMKM. Kehadiran Gojek dalam mendukung Tokopedia berhasil meningkatkan penjualan produk fashion hingga 4 kali lipat dari rata‑rata penjualan bulanan. Korporasi, kerjasama antara keduanya akan memberikan manfaat yang sangat besar. Keunggulan ini juga diharapkan dapat oleh Mitra Gojek yang berperan sebagai Driver dan Merchant. Menurut Chief Food Officer Gojek



Group, Catherine Hindra Sutjahyo (Rosana, 2021). GoTo menyatukan kekuatan dua jagoan Indonesia dan menciptakan ekosistem global yang unik dan saling melengkapi yang menggabungkan layanan e-commerce, on-demand, dan keuangan. GoTo Group adalah platform konsumen digital terbesar di Indonesia. Jaringan merchant dan mitra grup yang komprehensif akan menawarkan pilihan barang dan jasa yang tak tertandingi dan bisnis pembayaran dan jasa keuangan terkemuka akan memberikan kemudahan dan secara signifikan meningkatkan inklusi keuangan. GoTo saat ini ditujukan untuk melengkapi berbagai layanan yang bisa diberikan kedua perusahaan kepada konsumen. Pasalnya, Gojek punya kelebihan dari jasa on-demand dan sistem pembayaran digital. Sementara Tokopedia menjadi pemain besar di sektor e-commerce. Berbagai hal ini yang coba digabungkan agar semakin kuat menjadi satu grup, sehingga layanan pun bisa terintegrasi kepada konsumen. Indonesia memiliki PDB lebih dari USD 1 triliun, dan merupakan negara terpadat keempat di dunia dengan populasi 270 juta. Grup GoTo akan memanfaatkan potensi besar ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan kelas menengah yang tumbuh cepat dan populasi muda yang paham teknologi. Grup GoTo memiliki: 1.Total Nilai Transaksi Bruto (GTV) Grup lebih dari US$22 miliar pada tahun 2020 2.Lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020 3.Total armada pengemudi terdaftar lebih dari dua juta per Desember 2020 4.Lebih dari 11 juta mitra pedagang per Desember 2020 5.Lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (MAU) 6.Ekosistem yang mencakup 2% dari PDB Indonesia Grup GoTo juga akan terus fokus pada pasar yang tumbuh cepat dan berkembang di mana Gojek sudah beroperasi. Pembentukan grup GoTo, dengan layanan pengiriman yang luas dan cepat serta penetrasi yang dalam, berarti pengiriman e-commerce pada hari yang sama selangkah lebih dekat untuk menjadi norma di Indonesia. GoTo juga akan lebih mengembangkan penawaran pembayaran dan layanan keuangannya untuk memberikan pengalaman keuangan yang lebih baik kepada konsumen, pengemudi, dan pedagang sambil juga memperluas jangkauan untuk menjangkau lebih banyak segmen yang kurang terlayani di Indonesia, di mana 140 juta orang memiliki sedikit atau tanpa akses ke sistem keuangan negara. Kehadiran Gojek dalam mendukung Tokopedia berhasil meningkatkan



penjualan produk fashion hingga empat kali lipat dari rata‑rata penjualan bulanan. Korporasi, kerjasama antara keduanya akan memberikan manfaat yang sangat besar. Keunggulan ini juga diharapkan dapat dirasakan oleh Mitra Gojek yang berperan sebagai Driver dan Merchant. Menurut Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, (Rosana, 2021). Lepas dari seluk beluk potensi GoTo di level Asia Tenggara hingga Asia, tentu lebih konkrit jika bicara apa sebenarnya dampak merger kedua perusahaan bagi konsumen di dalam negeri. Beberapa dampak aliansi yang telah dilakukan yakni: 1. Bila perusahaan jadi melakukan penawaran saham ke publik (Initial Public Offering/IPO), maka pendanaan yang mereka himpun bisa lebih besar. Pada kondisi ini, ada dua kemungkinan, yaitu bisa saja meningkatkan promo hingga diskon tarif kepada pengguna. Sebab, semakin banyak sumber dana yang bisa 'dibakar



untuk



memenangkan



hati



pasar'.



Tapi,



karena



IPO,



ada



pertanggungjawaban ke publik, bisa juga sebaliknya. Promo hingga diskon jadi terbatas karena perusahaan harus berorientasi kepada profit alias keuntungan karena sahamnya sudah dipegang oleh publik. 2. Terdapat



kemungkinan



kedua



perusahaan



akan lebih



mengembangkan



kelogistikan yang terintegrasi, sehingga tetap ada potensi layanan ongkos kirim alias ongkir jadi lebih murah bagi pengguna. Khususnya untuk pengiriman barang belanjaan di Tokopedia karena bisa memanfaatkan jaringan kelogistikan dari Gojek. 3. Sistem pembayaran dan pinjam meminjam (peer-to-peer lending) bisa jadi semakin kuat dan gencar ditawarkan ke pengguna.



DAFTAR PUSTAKA



Adom AY, Kofi Nyarko I, Narki G, Som K. 2016. Competitor Analysis in Strategic Management: Is it a Worthwhile Managerial Practice in Contemporary Times? J Resour Dev Manag. 24:116–127. www.iiste.org. Emulti, Dean dan Kathawala, Yunus, 2001, "An Overview of Strategic Alliances ",Management Decision 39/3, p. 205-217



Hughes M, Hughes P, Morgan RE, Hodgkinson IR, Lee Y. 2021. Strategic entrepreneurship behaviour and the innovation ambidexterity of young technology-based firms in incubators. Int Small Bus J Res Entrep. 39(3):202–227. doi:10.1177/0266242620943776. Ladipo PKA, Awoniyi MA, Arebik IT. 2017. The Influence of Marketing Intelligence on Business Competitive Advantage (A Study of Diamond Bank Plc). J Compet. 9(1):51–71. doi:10.7441/joc.2017.01.04. Lambe, C. Jay, Spekman, Robert E., Hunt, Shelby D.(2002). Alliance Competence, Resources, andAlliance Success: Conceptualization,Measurement, and Initial Test. Journal of theAcademy of Marketing Science, 30, 141-158 Wakeam J. (2003). The five factors of a strategic alliance.Ivey Business Journal. May/June, Vol. 67 Issue 5, p1. 4p