Masalah Dalam Perhitungan Biaya Hidup [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Masalah dalam Perhitungan Biaya Hidup Target dari indeks harga konsumen adalah mengukur perubahan-perubahan pada biaya hidup. Dengan kata lain, indeks harga konsumen mencoba untuk mengukur berapa banyak penghasilan yang harus dinaikkan untuk memelihara standar hidup yang konstan. Terdapat tiga permasalahan dengan indeks yang sudah diketahui dengan luas, tetapi masih sulit dipecahkan. 1. Bias Substitusi Bias Substitusi merupakan prilaku konsumen yang mengganti atau mensubstitusikan belanjaan mereka ke barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah. Ketika harga-harga berubah dari satu tahun ke tahun yang lain, harga-harga tersebut tidak berubah secara seimbang. Ada harga yang naik lebih tinggi dari harga-harga lainnya. Konsumen pun memilih untuk membeli lebih sedikit barang-barang yang harganya naik tinggi dan justru membeli barang-barang yang harganya naik sedikit atau bahkan harganya mungkin turun. Contoh : Harga Tab Advan lebih murah daripada harga Tab Samsung. Konsumen akan lebih banyak mengkonsumsi Tab Advan daripada Tab Samsung. Akan tetapi para ahli statistik menyusun sebuah keranjang tetap yang esensinya agar di tahun-tahun berikutnya jika harga Tab Samsung lebih murah daripada harga Tab Advan, konsumen akan tetap mengkonsumsi Tab Advan. 2. Munculnya Brang-Barang yang Baru Ketika barang baru diperkenalkan, maka para konsumen akan memiliki varietas lebih banyak yang dapat mereka pilih. Ragam produk yang lebih besar akan membuat uang lebih bernilai, sehingga konsumen memperlukan uang lebih sedikit untuk memelihara standar hidup yang ada. Contoh : Saat ini banyak persaingan dalam pembuatan HP android. Seperti persaingan antara HP Samsung dengan HP Oppo. HP Oppo memperkenalkan fitur-fitur baru yang menyaingi HP Samsung. Misalnya HP Oppo memberikan kelebihan dalam bagian LCD yang lebih kuat dibandingkan HP Samsung. Indeks harga konsumen bukanlah ukuran yang sempurna, karena tidak dapat menyesuaikan diri terhadap hal yang baru, sehingga para ahli statistik hanya memantau pertkembangan harganya saja, namun penurunan biaya hidup yang terjadi ketika barang baru memasuki pasar tidak pernah tercantum dalam indeks. 3. Perubahan Kualitas yang Tidak Terukur Jika kualitas barang memburuk dari satu tahun ke tahun berikutnya, nilai uang akan jatuh bahkan jika harga barang tetap sama. Begitu pun, jika kualitas naik dari satu tahun ke



tahun berikutnya, maka nilai uang akan naik. Masalah perubahan kualitas ini sulit untuk diatasi karena kualitas suatu barang sulit untuk diukur. Deflator PDB versus Indeks Harga Konsumen Deflator PDB merupakan perbandingan PDB nominal dengan PDB sebenarnya. Karena PDB nominal adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga saat ini, dan PDB sebenarnya adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga tahun basis. Deflator PDB mencerminkan tingkat harga saat ini yang berhubungan dengan tingkat harga pada tahun basis. Dalam mengukur seberapa cepat harga-harga mebgalami kenaikan, biasanya gambaran yang dikemukakan oleh deflator PDB dan indeks harga konsumen kurang lebih menunjukkan kesamaan. Namun, ada dua perbedaan penting yang dapat membuat keduanya berbeda, yaitu: 1. Deflator PDB mencerminkan harga semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen mencerminkan harga semua barang dan jasa yang dibeli oleh konsemen. Contoh : Volvo menaikkan harga mobil-mobilnya. Karena Volvo dibuat di Swedia, mobil tersebut bukan bagian dari PDB Negara Indonesia, namun ada konsumen lokal yang membeli Volvo sehingga mobil ini menjadi bagian dari keranjang barang konsumen biasa. Oleh karena itu, kenaikan harga pada barang konsumsi impor seperti Volvo muncul pada indeks harga konsumen tetapi tidak pada deflator PDB. 2. Deflator PDB membandingkan harga barang dan jasa yang sekarang ini diproduksi dengan harga barang dan jasa yang sama pada tahun basis. Oleh karena itu, kelompok barang dan jasa yng digunakan untuk menghitung deflator PDB berubah secara otomatis sepanjang waktu. Namun, jika harga barang dan jasa yang berbeda berubah dalam jumlah yang beragam, cara untuk menimbang harga-harga yang beragam akan penting bagi laju inflasi keseluruhan.