Masalah Kesehatan Lingkungan Dari Aspek Antropologi Sosial [PDF]

  • Author / Uploaded
  • rizky
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DAN EKOLOGI DARI ASPEK ANTROPOLOGI SOSIAL



Disusun oleh : Kelompok 3



Nama :



Fitrianti Fadhilah Maulana Samsuri Ilya Fietna Riswani



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG NEGERI ACEH DARUSSALAM TAHUN 2021



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga Makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi Makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam Makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.



Bireuen,



Penulis



ii



April 2021



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................



i



DAFTAR ISI ..................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................



1



B. Rumusan Masalah ...............................................................................



2



C. Tujuan .................................................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi ................................................................................................



3



B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan ..............................................



3



C. Sasaran Kesehatan Lingkungan (Kesling) ...........................................



4



D. Aspek Dan Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia .................



4



E. Pengertian Kesehatan Lingkungan ......................................................



8



F. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan .................................



8



G. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan .....................................



9



H. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan ..............................................



9



I. Peran Antropologi Dalam keperawatan............................................... J. Ruang Lingkup Antropologi Kesehatan............................................... K. Konsep-Konsep Penting Dalam Antropologi Kesehatan...................... 2. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... B. Saran..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA 3.



iii



10



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman



belajar



yang



dirancang



untuk



mempermudah



adaptasi



sukarelaterhadap perilaku yang kondusifbagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atauperusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan



kesehatan



adalah



mereka



dari



golongan masyarakat kecil



dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.



1



Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor kesehatan lingkungan.  Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan



yang berkelanjutan



dan pengembangan



wilayah yang



berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang memadai. Disamping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan. B. Rumusan Masalah 



Pengertian Kesehatan Lingkungan







Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat







Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan







Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan







Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan



C. Tujuan Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara serta ruang lingkup dari pada kesehatang lingkungan



2



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan (Kesling):  Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan (Kesling) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.1  Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan (Kesling) adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan (Kesling), yaitu :1 1. Penyediaan Air Minum 2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran 3. Pembuangan Sampah Padat 4. Pengendalian Vektor 5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia 6. Higiene makanan, termasuk higiene susu 7. Pengendalian pencemaran udara 8. Pengendalian radiasi 9. Kesehatan kerja 10. Pengendalian kebisingan 11. Perumahan dan pemukiman 12. Aspek kesling dan transportasi udara 13. Perencanaan daerah dan perkotaan 14. Pencegahan kecelakaan



3



15. Rekreasi umum dan pariwisata 16. Tindakan-tindakan



sanitasi



yang



berhubungan



dengan



keadaan



epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk 17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan. Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :3 1. Penyehatan Air dan Udara 2. Pengamanan Limbah padat/sampah 3. Pengamanan Limbah cair 4. Pengamanan limbah gas 5. Pengamanan radiasi 6. Pengamanan kebisingan 7. Pengamanan vektor penyakit 8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana C. Sasaran Kesehatan Lingkungan (Kesling) Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :3 a. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis b. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis c. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis d. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum e. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus. D. Aspek Dan Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :2,4



4



1. Air Bersih Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut : 



Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna







Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)







Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)



2. Pembuangan Kotoran/Tinja Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :2,5 



Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi







Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur







Tidak boleh terkontaminasi air permukaan







Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain







Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benarbenar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin







Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang







Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.



3. Kesehatan Pemukiman Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :2,6 



Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu







Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah



5







Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup







Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.



4. Pembuangan Sampah Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut:6 



Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi







Penyimpanan sampah







Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali







Pengangkutan







Pembuangan Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat



mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah ini secara efisien. 5. Serangga dan Binatang Pengganggu Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex



sp



untuk



Penyakit



Kaki



Gajah/Filariasis.



Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan



6



merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi. Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi bakteri penyebab. 6. Makanan dan Minuman Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel). Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan makanan meliputi :6 



Persyaratan lokasi dan bangunan







Persyaratan fasilitas sanitasi







Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan







Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi







Persyaratan pengolahan makanan







Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi







Persyaratan peralatan yang digunakan







Pencemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran



tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan



7



yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya ekologi hutan. E. Pengertian Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat. Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat F. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan 1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai 2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor 3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya 4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong



8



G. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan 1. Mengurangi Pemanasan GlobalDengan menanam tumbuhan sebanyakbanyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuhtumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas. 2. Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ; a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik : 1. Daun-daun tumbuhan 2. Ranting-ranting tumbuhan 3. Akar-akar tumbuhan b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya. H. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan Kontribusi



lingkungan



dalam



mewujudkan



derajat



kesehatan



merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.



9



a. Menurut WHO 1. Penyediaan Air Minum 2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran 3. Pembuangan Sampah Padat 4. Pengendalian Vektor 5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia 6. Higiene makanan, termasuk higiene susu 7. Pengendalian pencemaran udara 8. Pengendalian radiasi 9. Kesehatan kerja 10. Pengendalian kebisingan 11. Perumahan dan pemukiman 12. Aspek kesling dan transportasi udara 13. Perencanaan daerah dan perkotaan 14. Pencegahan kecelakaan 15. Rekreasi umum dan pariwisata 16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk. 17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.



I. Peran Antropologi Dalam keperawatan Dalam rangka pembangunan masyarakat, antropologi sering diminta oleh para dokter/anggota medis untuk membantu mereka dalam melakukan penelitian atau memberi data mengenai masalah konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan. Peranan antropologi kesehatan dalam keperawatan adalah untuk menjelaskan mengenai kepercayaan dan peksanaan medis yang ada pada para perencana kesehatan dan memberi saran-saran



tentang



bagaimana hal itu dapat diintergasikan dengan pelaksanaan perencanaan kesehatan formal.



10



J. Ruang Lingkup Antropologi Kesehatan Menurut foster dan Anderson lapangan kajian antropologi kesehatan dibagi menjadi dua: a. Kutub Biologis, perhatiannya pada pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia, adaptasi biologis terhadap perubahan lingkungan alam, dan pola penyakit dikalangan manusia purba. b. Kutub sosio-budaya perhatiannya pada sistem kesehatan tradisional yang mencangkup aspek-aspek etiologis, terapi, ide, dan praktik pencegahan penyakit, serta peranan praktisi medis tradisional, masalah perawatan kesehatan biomedik, perilaku kesehatan, peranan pasien, perilaku sakit, interaksi dokter dengan pasien, dan masalah inovasi kesehatan.



K. Konsep-Konsep Penting Dalam Antropologi Kesehatan 1. Hubungan Antropologi Kesehatan dengan Ekologi Kesehatan Pendekatan Ekologis Merupakan dasar bagi studi tentang masalahmasalah epidemiologi.cara-cara dimana tingkah laku individu dan kelompok menentukan derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang berbeda-beda..contoh : semakin maju suatu bangsa, penyakit yang dideritapun berbeda dengan bangsa yang baru berkembang. penyakit-penyakit infeksi seperti malaria, demam berdarah, TBC dll pada umumnya terdapat pada Negara yang berrkembang, sedangkan penyakit-penyakit non infeksi seperti stress, depresi, kanker, hipertensi, umumnya terdapat pada Negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada kedua kelompok tersebut. 2. Paleopatologi Paleopatologi adalah studi mengenai penyakit-penyakit purba.para ahli paleotologi melakukan studi pada tulang-tulang manusia purba, kotoran,



11



lukisan



pada



dinding,



patung



mumi.dapat



disimpulkan



bahwa



paleopatologi atau studi mengenai penyakit purba, sangat banyak berhubungan dengan lingkungan untuk menemukan penyakit-penyakit purba.Contoh : kerusakan pada tulang sebagai akibat dari syphilis, TBC, dan penyakit yang sejenisnya adalah penyakit infeksi yang dapat dikenali. 3. Epidemiologi Epidemiologi berkenaan dengan distribusi, tempat dan prevalensi atau terjadinya penyakit, sebagaimana yang dipengaruhi oleh lingkungan alam atau lingkungan ciptaan manusia serta oleh tingkah laku manusia. Tugas seorang Epidemolog adalah bekerja untuk membuat kolerasi-kolerasi dalam hal insiden penyakit dalam usaha menetapkan petunjuk tentang pola-pola penyebab penyakit yang kompleks, atau tentang kemungkinan dalam pengawasan penyakit (Clausen; 1963:142)Contoh : pemuda amerika lebih banyak mengalami kecelakaan dari pada wanita muda dan orang tua . perokok lebih banyak terkena penyakit kanker paru-paru dari pada bukan perokok.



12



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan 1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai 2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor 3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya 4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan B. Saran Antropologi merupakan disiplin ilmu yang luas di mana humaniora, sosial, dan ilmu pengetahuan alam digabung dalam menjelaskan apa itu manusia dan artinya menjadi manusia. Antropologi dibangun berdasarkan pengetahuan dari ilmu alam.Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, memiliki ciri fisik dan bahasa yang digunakan serupa, serta cara hidup yang samaAntropologi juga mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya.



13



DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu Pengantar. Jakarta : EGC. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran



14