Masuknya Agama Kristen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “SEJARAH INDONESIA ZAMAN PENGARUH ISLAM” MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA KRISTEN DI INDONESIA



Oleh Kelompok 8:



AHMAD FAJRI AFIF ARDIANSYAH SILVIA DESRIJENATIN



DOSEN Drs. Zul Asri, M.Hum Dr. Aisiah, M.Pd Hera Astuti, S.Pd M.Pd Abdul Salam, S.Ag, M.Hum



JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyusun makalah sejarah Indonesia zaman pengaruh Islam yang berjudul “masuknya agama Kristen di indonesia ”. Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan dengan tujuan agar kita lebih memahami bagaimana sejarah masuknya agama Kristen di indonesia. Dalam penyusunan makalah ini, Tentunya kami mendapatkan banyak mendapat kesulitan, terutama minimnya sumber referensi yang kami miliki sangat terbatas. Akan tetapi dengan kerja sama anggota kelompok kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua anggota kelompok, semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah ini selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan manfaat kepada kita semuanya.



Padang, 28 November 2016



Tim Penulis



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ....................................................................................



i



DAFTAR ISI...................................................................................................



ii



BAB I



BAB II



PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................



1



B. Perumusan Masalah .................................................................



2



C. Tujuan ......................................................................................



2



PEMBAHASAN A. Awal Masuknya Agama Kristen Di indonesia.........................



3



B. Masuknya Agama Kristen Masa Penjajahan Portugis.….…..



5



C. Masukya Kristen Pada Masa VOC .…………………………….. 8 BAB III



PENUTUP A. Kesimpulan...............................................................................



7



B. Saran ........................................................................................



8



DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pada abad 16, bangsa Portugis masuk ke Indonesia, diikuti bangsa Spanyol dengan tujuan berdagang rempah – rempah.Banyak dari para pedagang dan misionaris Portugis memiliki tujuan untuk menyebarkan agama Katolik di Indonesia.Salah satunya bernama Fransiskus Xaverius, pendiri ordo Yesuit.Mereka mulai di Maluku pada tahun 1534.



.



Tak lama setelah itu, Portugis dan Spanyol mulai memperluas pengaruh agama Katolik ke Manado dan Minahasa.Tetapi, ketika Portugis kalah dari Belanda pada tahun 1605, Belanda mengusir para penyebar agama Katolik dan memperkenalkan agama Kristen Protestan. Belanda membentuk perkumpulan Protestan di beberapa wilayah, sebagai contoh di Tanah Toraja, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.Saat ini, kebanyakan penduduk asli Sulawesi Utara menjalankan agama Protestan. Rumusan Masalah Untuk lebih mengarahnya pembahasan yang akan kami paparkan selanjutnya, sangat dierlukan rumusan masalah sebagai batasan pembahasan kami, yaitu: 1. Bagaimana Awal Masuknya Agama Kristen Di Indonesia? 2. Bagaimana Proses Penyebaran Agama Kristen Masa Penjajahan Portugis? 3. Bagaimana Proses Penyebaran Agama Kristen Masa Penjajahan Belanda? A. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui: 1. Apa Saja Awal Masuknya Agama Kristen Di indonesia. 2. Apa Saja Proses Penyebaran Agama Kristen Masa Penjajahan Portugis. 3. Apa Saja Penyebaran Agama Kristen Masa Penjajahan Belanda.



4



BAB II PEMBAHASAN



A. Awal Masuknya Agama Kristen Di Indonesia



Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Barat.Fakta ini ditegaskan kembali oleh (Alm) Prof. Dr. Sucipto Wirjosuprapto.Untuk mengerti fakta ini perlulah penelitian dan rentetan berita dan kesaksian yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih luas.Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku "Daftar berita-berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan tanahtanah di luarnya". yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia. Dengan terus dilakukan penyelidikan berita dari Abu Salih al-Armini kita dapat mengambil kesimpulan kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Barat adalah tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia. Di Barus juga telah berdiri sebuah Gereja dengan nama Gereja Bunda Perawan Murni Maria (Gereja Katolik Indonesia seri 1, diterbitkan oleh KWI)



1. Proses masuknya agama kristen ke Indonseia terjadi dalam dua gelombang, yaitu: Pertama masuk sejak zaman kuno.Menurut Cosmas Indicopleustes dalam bukunya Topograhica Christina,diceriterakan pada abad ke-6 sudah ada komunitas Kristiani di India Selatan, di pantai Malabar, dan Sri Langka.Dari Malabar itu agama Kristen menyebar ke berbagai daerah. Pada tahun 650 agama Kristen sudah mulai berkembang di Kedah (Semenanjung Malaya) dan sekitarnya.Pada abad ke-9 Kedah berkembang menjadi pelabuhan dagang yang sangat ramai di jalur yang menghubungkan India-Aceh-Barus-Nias melalui Selat Sunda-Laut Jawa dan terus ke Cina.Jalur inilah yang disebut sebagai jalur penyebaran agama Kristen dari India ke Nusantara.Diberitahukan bahwa agama Kristen mulai tumbuh di Barus (Fansur).Di daerah ini terdapat gereja yang dikenal Gereja Bunda 5



Perawan Murni Maria.Disebutkan juga di dekat Barus terdapat desa tua yang dinamakan Desa Janji Mariah. Dari uraian tersebut maka dapat dijelskan bahawa agama Kristen (Katolik dan Protestan) masuk dengan cara damai melalui kegiatan pelayaran dan perdagangan.Agama ini tumbuh di daerah-daerah pantai di Semenanjung Malaya dan juga pantai barat di Sumatera.Penganut agama Kristen hidup dikota-kota pelabuhan sambil beraktivitas sebagai pedagang.Mereka kemudian juga membuat pemukiman di daerah itu. Kedua dengan datangnya bangsa Barat ke Indonesia pada abad ke 16.Kedatangan bangsa semakin mempercepat penyebaran agama Kristen ke Indonesia.Telah diterangakan bahwa pada abad ke 16 telah terjadi penjelajahan samudera untuk menemukan dunia baru oleh karena itu zaman ini sering disebut The Age of Discovery dengan semboyan gold, glory, gospel telah memotivasi dan semboyan itu maka penyebaran agama Kristen oleh orang Portugis tidak terlepas dari kepentingan ekonomi dan politik.Setelah menguasai Malaka tahun 1511 Portugis kemudian meluaskan ekploitasi ke Kepulauan Maluku dengan maksud memburu rempah-rempah. Pada tahun 1512 pertama kali bangsa Portugis mendarat di Hitu (Ambon) Kepulauan Maluku.Pada waktu itu perdagangan di Pulau Igis ramai.Melalui perdagangan itu pula Islam sudah berkembang di Maluku Kemudian bangsa Portugis datang untuk menyebarkan agama Katolik dibeberapa daerah di Kepulauan Maluku. Para penyebar agama Katolik di awali oleh para pastor (padre berarti imam dalam bahasa Portugis).Pastor yang terkenal adalah Pastor Franciscus Xaverius SJ dari ordo Yesuit dan Metteo Ricci.Ia aktif mengunjungi desa-desa sepanjang Pantai Leitimor, Kepulauan Lease, Pulau Ternate, Halmahera Utara, dan Morotai.Franciscus Xaverius dan Motteo Ricci juga dikenal sebagai penyebar Katolik di India, Cina dan Jepang. Usaha penyebaran Katolik dilanjutkan oleh pastor lain.Kemudian di Nusa tenggara Timur seperti Flores, Solor, dan Timor agama Katolik berkembang tidak terputus sampai sekarang. Berikutnya agama Kristen berkambang di Maluku terutama setelah VOC menguasai Ambon.Pada waktu itu para zending aktif menyebarkan agama baru ini dengan semangat piesme, yaitu menekankan pertobatan orang-orang Kristen.Penyebaran ini lebih intensif saat Raffles berkuasa.Katolik dan Kristen berkembang di Indonesia Timur.Beberapa penyebar agama Kristen terkenal dari negeri Belanda seperti Dr. Nomensen, Sbastian Danchaerts dan Heurnius yang berjasa di daerah Tapanuli, Ambon, Jakarta, Kalimantan, Sulawesi Selatan 6



dan pulau lainnya. Agama Katolik berkembang di Minahasa setelah Portugis singgah pada abad ke-16 yang dipimpin oleh pastor Diogo de Magelhaens dan Pedro de Mascarenhas.Peristiwa ini terjadi pada tahun 1563, yang dikatakan sebagai tahun masuknya Katolik di Sulawesi Utara.Tercatat pada waktu itu telah tercatat dan raja menyatakan masuk agama Katolik.Misalnya Raja Babotehu bersama 1500 rakyatnya telah di babtis oleh Magelhaens.



B. Proses Masuknya Agama Kristen Masa Portugis Dengan munculnya orang Portugis di perairan asia pada abad ke 16 maka misi agama katolik selama masa kekuasaan kolonial portugis mulai disebarkan dan diperluas secara sistimatis di Indonesia.Karena dipengaruhi oleh ide perang salib mereka berusaha mengkristianisasi suku-suku bangsa yang mereka kuasai dan melawan kekuasaan islam yang membatasi dan menghalangi agama kristen dari eropa. Pembawa misi katolik adalah misionaris Franziskan, Jesuit dan Dominikan.Setelah menaklukkan Malakka pada tahun 1511 orang Portugis berangkat ke Indonsia Timur dan menguasai pulau-pulau kecil di Maluku seperti Amboina dan Ternate.Ternate menjadi pangkalan pertama kegiatan misi.Dalam tahun-tahun sesudahnya berlangsung upacara permandian secara masal sampai 7000 orang. Pada tahun1546 datang Franz Xaver ke Maluku dan mengatur kegiatan misi secara lebih baik dan lebih intensif, sehingga gereja muda semakin berkembang pesat sampai tahun 1560 dan jumlah orang yang dipermandikan mencapai 80.000. Dari Maluku agama Kristen tersebar sampai ke Pulau Sulawesi, Solor, Flores dan Timor.Para pelaut Portugis membangun stasi-stasi misi di tempat mereka mendarat dan tinggal.Die pulau-pulau ini ada 25.000 orang yang dipermandikan.Perlawanan terhadap penguasa kolonial dilakukan oleh kaum Muslim, dan dalam persengketaan ini banyak orang kristen dan misionaris yang tewas sebagai martir. Tugas misi dari kaum katolik Portugis yang berat ini semakin dipersulit lagi dengan kedatangan orang-orang Belanda yang beragama kalvinis ke Maluku.Orang-orang Portugis akhirnya didesak oleh orang-orang Belanda pada tahun 1613 ke luar dari Maluku dan dengan demikian berakhirlah misi katolik di Maluku. 7



C. Proses Masuknya Agama Kristen Masa Kolonial (VOC)



Orang-orang Belanda muncul pada akhir abad ke 16 ke seluruh wilayah Indonesia Pada tahun 1602 bergabunglah kelompok-kelompok dagang di Belanda menjadi sebuah Persekutuan Perdagangan dengan nama VOC (Vereinigte und Ost-Indische Companignien). Berdasarkan perjanjian dengan Negara Belanda mereka boleh membentuk pasukan sendiri, mengumumkan perang, membuat perjanjian dan mencetak mata uang sendiri.Berdasarkan perjanjian ini juga VOC harus melakukan segala sesuatu untuk menyebarkan agama Protestan.Yang patut diingat dalam hal ini bahwa perpindahan umat dari agama Katolik ke agama Protestan berlangsung tanpa kekacauan. Di bawah pemerintahan VOC kegiatan agama katolik dilarang.Keadaan ini berubah setelah masa kekuasaan VOC berakhir pada akhir abad ke 18.Pada tanggal 1 Januari 1800 Negara Belanda mengambil alih VOC yang telah bangkrut.Dengan demikian Indonesia menjadi koloni Negara Belanda.Tetapi pada waktu ini Negara Belanda juga berada di bawah kekuasaan Perancis yang menguasai Belanda 1795 dalam rangkaian Revolusi Perancis. Penguasa Perancis memberikan kemungkinan bagi kebebasan beragama.Orang-orang katolik mengalami emansipasi hak secara penuh pada tahun 1798 di bawah pemerintahan Raja Lodewijk.Hermann Wilhelm Daendels, Gubernur Jenderal di Indonesia (1808-1811) mengumumkan kebebasan beragama pada tahun 1808. Dalam tahun ini juga datang dua imam projo Belanda J. Nelissen dan L. Prinsen ke Batavia (sekarang: Jakarta).Sesudah itu dibentuk Perfektur Indonesia pertama di Batavia.Dengan itu Gereja Katolik mempunyai wadah organisasi dan berkembang terus. Segera sesudah itu pemerintah Belanda menghadapi persoalan persaingan antara agama Katolik dan Misi Protestan.Untuk mengatasi persoalan ini pemerintah Belanda mengeluarkan perarturan-peraturan baru yang melarang "misi ganda"(dubbele zending)dan memperbolehkan pembukaan wilayah-wilayah misi baru hanya melalu perezinan pemerintah. Dalam tahun-tahun berikutnya datang para misionaris dan mengambil alih stasi-stasi misi yang ditinggalkan oleh orang-orang Portugis (Flores dan Timor)dan mendirikan stasistasi misi baru di Flores, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Seram dan Irian.Mereka memulai karya misi dalam bidang persekolahan dan rumah sakit.Banyak Perfektur dibentuk dan kemudian diangkat menjadi beberapa keuskupan.



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berkembangnya Agama Nasrani tidak bisa lepas dari kedatangan bangsa Barat.Dari segi agama, ambisi orang-orang Eropa ke kawasan Timur berkaitan dengan adanya semangat bangsa-bangsa Barat untuk melanjutkan Perang Salib dan sekaligus menyebarkan agama Kristen.Terdapat perbedaan pendapat tentang sejarah awal keberadaan penganut Nasrani di Indonesia.Pendapat pertama menyatakan bahwa sudah terdapat orang beragama Nasrani sebelum kehadiran bangsa Barat di Kepulauan Indonesia, yaitu pada abad ke-7 berdasarkan diketemukannya orang yang beragama Katholik di Barus dan Sibolga.Hal ini diperkuat juga dengan keberadaan penganut Nasrani di Sumatra Selatan, Jawa dan kalimantan pada abad ke13 dan 14. B. Saran Dari semua uraian diatas intinya kita sebagai orang yang cinta tanah air Indonesia, harus mengerti dan paham akan petingnya sejarah di Indonesia. Tanpa adanya nenek moyang kita yang berjuang, kita tidak akan merasakan indahnya kemerdekaan itu.



9



Daftar Pustaka (sumber) 



Poesponegoro, marwati djoened, dan notosusanto, nugroho. 2007. Sejarah Nasional Indonesia. Balai Pustaka. Yogyakarta.







Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia III. Knisius. Yogyakarta.



10