Materi Remaja II Sem I [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian : FIRMAN 2. Pokok Bahasan : 4.Hidup kita sebagai saksi 3. Sub Pokok Bahasan : 4.1.Arti hidup sebagai saksi. 4. Bahan Bacaan Alkitab : Mat 28 : 14; Kis 1 : 8 5. Jenjang/Semester : R II / 1 6. Pertemuan ke : 7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit 8. Hari/tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Menyadari makna hidp sebagai saksi III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan remaja dapat : 1. Menjelaskan pengertian hidup sebagai saksi Kristus. 2. Menjelaskan makna hidup sebagai saksi Kristus 3. Memberikan contoh sikap hidup sebagai saksi Kristus IV. URAIAN MATERI



1. Pengertian hidup sebagai saksi Kristus Sebagai orang yang beriman, mestinya kita menydari bahwa hidup adalah anugerah Allah yang sangat luar biasa. Itu berarti Allah mempunyai rencana tersendiri terhadap hidup orang percaya. Dan sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, mestinya kita menyadari bahwa kita adalah muridmuridNya yang diutus untuk bersaksi di tengah-tengah dunia dimana kita ada. Dengan demikian arti hidup sebagai saksi Kristus berdasarkan Matius 28 : 19 dan Kisah 1 : 8 adalah “memberitakan Injil Damai Sejahtera Allah” berdasarkan apa yang kita lihat dan yang kita alami sesuai dengan iman kita kepada Yesus Kristus. Untuk itu bila kita telahmengambil keputusan menjadi murid Kristus yang diutus sebagai saksi maka ada tiga syarat yang mesti dimiliki oleh setiap saksi Kristus : 1) Harus mengutamakan Yesus melebihi segala-galanya bahkan melebihi nyawanya sendiri 2) Memikul salib dan mengikut Yesus, dalam pengertian siap sedia menghadapi berbagai penderitaan yang mungkin dapat terjadi dalam diri orang yang bersaksi tentang Yesus. 3) Melepaskan diri dari segala milik agar jangan membuat harta benda menjadi motivasi mereka sebagai saksi Kristus.



2. Makna hidup sebagai saksi Kristus Makna hidup sebagai saksi Kristus adalah mendapatkan kemampuan untuk melakukan kebenaran firman Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan baik dalam lingkungan gereja maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta disanggupkan untuk menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan dan tantangan hidup. Bila semua orang percaya telah memaknai akan arti dan makna hidupnya sebagai saksi Kristus di tengah-tengah dunia, maka itu dapat terwujud dalam berbagai bentuk pelayanan dan kesaksian.



1



3. Contoh sikap hidup sebagai saksi Kristus Contoh sikap hidup sebagai saksi Kristus adalah : 1) Berkata yang jujur dan sopan 2) Berperilaku yang baik 3) Melakukan perbuatan kasih kepada sesama 4) Setia dalam melaksanakn tugas 5) Hidup yang suci/bersih dari berbagai pengaruh hidup 6) Tidak mudah dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK 7) Menghindari diri dari pergaulan bebas, narkoba, free seks, dan lain-lain. Itu berarti bahwa kita dibelajarkan untuk hidup sebagai saksi Kristus dalam pola dan cara hidup yang benar. V. AKTIVITAS BELAJAR



1. Metodeyang digunakan 2. Langkah kegiatan : Kegiatan Pembukaan



Inti



Penutup



3. Ayat Hafalan



: Ceramah berfariasi



Kegiatan Pengasuh - Memimpin doa pembacaan Alkitab - Memandu baca Alkitab - Menjelaskan materi hari ini - Tanya jawab,diskusi seputar materi - Memberikan rangkuman materi - Memberikan evaluasi - Pandu persembahan yang diawali dengan doa - Memimpin doa syafaat - Mengajak menyanyi - Meminta berkat Tuhan



Kegiatan Anak Asuh - Remaja berdoa - Membaca secara ber-giliran -



Mendengar penjelasan Memberikan respon/jawaban Mencatat rangkuman materi Menjawab pertanyaan



- Remaja berdoa dan memberi persembahan - Remaja berdoa - Menyanyi bersama - Berdoa



: “Aku bersyukur kepadaMu olehkarena kejadianku dasyat dan ajaib ”. (Maz 139 : 14)



4. Alat dan Sumber : 4.1. Alat : Klasikal. 4.2. Sumber : Alkitab, Kurikulum Inti, Melayani dengan efektif, Penginjilan Masa kini VI. EVALUASI



Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan pengertian hidup sebagai saksi Kristus! 2. Jelaskan makna hidup sebagai saksi Kristus ! 3. Berikan contoh sikap hidup sebagai saksi Kristus !



2



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian 2. Pokok Bahasan 3. Sub Pokok Bahasan 4. Bahan Bacaan Alkitab 5. Jenjang/semester 6. Pertemuan ke 7. Lamanya Waktu Belajar 8. Hari/tanggal



: FIRMAN :4. Hidup kita sebagai saksi : 4.2. Saksi dalam pikiran dan tutur kata. : Yes 44 : 8; Yak 5 : 12; Fil 2 : 5 : R II / 1 : : 60 - 90 menit :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Menyadari makna hidp sebagai saksi III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan remaja dapat : 1. Menjelaskan pengertian saksi dalam pikiran dan tutur kata. 2. Menyebutkan contoh saksi dalam pikiran dan tutur kata



IV. URAIAN MATERI 1. Saksi dalam pikiran dan tutur kata



Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dari semua makhluk ciptaan Allah. Dikatakan demikian karena manusia diciptakan Allah dengan cara yang berbeda dari makhluk ciptaan Allah yang lain, secara khusus manusia memiliki akal, pikiran dan perasaan yang tidak dimiliki oleh ciptaan lainnya. Untuk itu dalam penampilan hidupnya mesti berbeda dengan makhluk lainnya. Hal ini dapat dinyatakan dalam pola dan cara hidup manusia, teristimewa orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan yang menyatakan dirinya sebagai saksi-saksi Kristus. Itu berarti bahwa saksi dalam pikiran dan tutur kata mesti berorientasi pada pola pelayanan Yesus. Di mana dalam Mat 11 : 29 Yesus berkata “Aku lemah lembut”. Juga seperti yang dikatakan oleh Paulus dalam I Tes 2 : 7 kami berlaku ramah di antara kamu. Ungkapan-ungkapan dimaksud sebenarnya ditujukan kepada semua orang percaya untuk menampakan dalam hidupnya pola pikir dan tutur kata yang positif danlemah lembut (I Tim 3 : 3). Cara berpikir yang negatif dan perkataan yang kasar sering melukai dan mengilangkan semangat orang lain, tetapi berpikir yang positif dan perkataan yang lembut menunjukkan rasa hormat yang dalam dan kepekaan terhadap setiap orang. Juga seperti yang diungkapkan dalam kitab Yes 44 : 8, Yak 5 : 12, Fil 2 : 5. Ketiga bagian firman ini juga menjelaskan tentang kesaksian yang baik dan benar serta diamanatkan oleh Tuhan Yesus dalam pola berpikir dan bentuk perkataan dalam melaksanakan tugas sebagai saksi. Kelemahan lembutan tidak boleh dikacaukan dengan kelemahan, sikap lembut tidak sama dengan ketakutan ataupun kurangnya inisiatif. Seringkali pekerja Kristen harus maju ke depan 3



dan menjadi berani, tetapi selalu dengan pertimbangan yang besar akan kata-kata dan tindakannya terhadap orang lain. Karena itu mesti kita menyadari akan keterpanggilan kita sebagai saksi Kristus dalam pikiran dan perkataan. Itu berarti bahwa tugas kita adalah memberitakan Injil, menginjili orang-orang yang terhilang dan membangun mereka yang selamat, karena pelayanan kita adalah bagian dari kehidupan Kristen. Yesus sendiri dapat melaksanakan tugas penginjilan dalam “Three Fold Ministry” (Pelayanan tiga ganda Mat 9 : 35) secara utuh dan sempurna kemanapun Ia pergi, yaitu : 1. Mengajar, yaitu menjelaskan tentang Firman Allah guna melenyapkan ketidaktahuan serta mengubah cara berpikir tentang pengetahuan dan pengenalan akan Allah secara benar 2. Berkhotbah atau memberitakan Injil Kerajaan Allah, yang menyelamatkan dan membebaskan dari dosa. 3. Menyembuhkan, menggambarkan bahwa di dalam pembebasan Allah melalui Yesus Kristus ada pembebasan fisik dari akibat dosa. Ini menyangkut pembebasan total dari Allah.



Dengan demikian yang dimaksudkan dengan bersaksi melalui pikiran adalah menunjukkan pada pola pikir yang positif, mengarah pada kebenaran hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan. Sedangkan saksi dalam tutur kata adalah memberitakan Injil Yesus Kristus kepada semua orang dengan kata-kata yang benar dan mendatangkan sukacita. 2. Contoh saksi dalam pikiran dan tutur kata



Contoh saksi dalam pikiran dan tutur kata adalah: 1. 2. 3. 4. 5.



Mengajar Berkhotbah Mendoakan orang sakit Berkata jujur memimpin ibadah remaja dan ibadah anak



Untuk itu ketika kita sanggup melakukan semuanya ini maka kita adalah termasuk orang-orang yang berbahagia. V. AKTIFITAS BELAJAR 1. Metodeyang digunakan : Diskusi 2. Langkah kegiatan :



Kegiatan Pembukaan



Inti



Kegiatan Pengasuh - Memimpin doa pembacaan Alkitab - Memandu baca Alkitab - Menjelaskan materi hari ini - Tanya jawab,diskusi seputar materi - Memberikan rangkuman



4



Kegiatan Anak Asuh - Remaja berdoa - Membaca secara ber-giliran -



Mendengar penjelasan Memberikan respon/jawaban Mencatat rangkuman materi Menjawab pertanyaan



Penutup



3. Ayat Hafalan



materi - Memberikan evaluasi - Pandu persembahan yang di - awali dengan doa



- Remaja berdoa dan memberi persembahan - Remaja berdoa



- Memimpin doa - Menyanyi bersama syafaat - Berdoa - Mengajak menyanyi - Meminta berkat Tuhan :



“Apapun juga yang kamu perbuat,perbuatlah dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. (Kolose 3 : 23)



4. Alat dan Sumber : 4.1. Alat : Klasikal. 4.2. Sumber : Alkitab, Kurikulum Inti, Melayani dengan efektif, Penginjilan Masa kini



VI. EVALUASI



Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan pengertian saksi dalam pikiran! 2. Jelaskan pengertian saksi dalam tutur kata ! 3. Sebutkan contoh saksi dalam pikiran dan tutur kata !



5



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian 2. Pokok Bahasan 3. Sub Pokok Bahasan 4. Bahan Bacaan Alkitab 5. Jenjang/semester 6. Pertemuan ke 7. Lamanya Waktu Belajar 8. Hari/tanggal



: FIRMAN : 4.Hidup kita sebagai saksi : 4.3. Saksi dalam sikap dan perbuatan : Kis 2 : 41 - 47, 4 : 36 -37 : R II / 1 : : 60 - 90 menit :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN Menyadari makna hidup sebagai saksi



III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN Diharapkan remaja dapat : 1. Menjelaskan pengertian saksi dalam sikap hidup Kristiani 2. Menjelaskan pengertian saksi melalui perbuatan 3. Menyebutkan contoh sikap hidup sebagai saksi 4. Menyebutkan contoh saksi dalam perbuatan



IV. URAIAN MATERI 1. Saksi dalam sikap dan perbuatan



Sikap hidup dapat diartikan sebagai pandangan hidup atau perbuatan yang sesuai dengan pendirian. Dengan semikian pengertian saksi melalui sikap hidup Kristiani adalah pandangan hidup Kristiani berdasarkan iman kepada Yesus Kristus, hal ini menunjukkan pada sikap hidup yang harus berorientasi pada sikap hidup Yesus dalam pelayananNya. Nampak dalam kesaksian Alkitab tentang sikap pelayanan yang baik yang ditampilkan oleh Tuhan Yesus yakni : 1. 2. 3. 4.



Kasih, pengertian dan empati, kerendahan hati Berterima kasih, kesabaran, pengampunan, kebaikan Tidak cemburu, bersikap seperti apa adanya Memperhatikan orang yang lemah dan lain-lain.



Melalui sikap hidup seperti ini membuat banyak orang menjadi percaya kepada Yesus, untuk itu sebagai orang percaya/orang Kristen harus menyadari bahwa sebagai saksi di tengah dunia yang majemuk kita mesti menampakan sikap yang 3 M (mengundang, menawar dan melayani). Dengan pola sikap hidup seperti inilah kita pasti menjadi idola banyak orang. Apalagi dalam kehidupan, kita hidup sengan tidak mementingkan diri sendiri (Rom 15 : 2) kita hidup dengan kerendahan hati, hidup rukun dan saling membagi (Kis 2 : 41-47). 2. Pengertian saksi dalam perbuatan.



Saksi dalam perbuatan adalah menunjukkan pada tindakan kita. Artinya bahwa kesaksian Kristiani itu tidak hanya sebatas sikap, pikiran dan tutur kata, tetapi mesti dilengkapi dengan perbuatan-perbuatan yang benar dan sempurna seperti yang diuraikan dalam KIs 4:36-37, bagaimana kita melihat



6



sikap dan tindakan jemaat mula-mula yang hidupnya rukun dan damai. Kuncinya adalah karena perbuatan/tindakan mereka selalu mengarah pada kebenaran firman Tuhan, siap sebagai saksi Kristus nampak dalam perbuatan, ketaatan melaksaakan firman Tuahn walaupun agak sulit dan berat. Dengan demikian menjadi saksi dalam perbuatan adalah menjadi saksi Kristus dgn taat kepada perintah-perintahNya dan berbuat baik kepada sesama.



3. Contoh sikap hidup sebagai saksi adalah : 1. Sopan santun, rendah hati, kesabaran 2. Tidak cemburu, tahu berterma kasih, hidup apa adanya, dan lain-lain. 4. Contoh saksi dalam perbuatan adalah : - Menolong orang miskin - Mengunjungi orang sakit - Tidak berkelahi antar pelajar - Rajin beribadah - Suka kerja sama dengan orang lain - Memberantas narkoba, miras dan free seks, dan lain-lain



V. AKTIFITAS BELAJAR 1. Metodeyang digunakan : Diskusi (Studi Kasus) 2. Langkah kegiatan :



Kegiatan Pembukaan



Inti



Penutup



Kegiatan Pengasuh



Kegiatan Anak Asuh



- Memimpin doa pembacaan Alkitab - Memandu baca Alkitab - Menjelaskan materi hari ini - Tanya jawab,diskusi seputar materi - Memberikan rangkuman materi - Memberikan evaluasi - Pandu persembahan yang diawali dengan doa



- Remaja berdoa - Membaca secara ber-giliran



- Memimpin doa syafaat - Mengajak menyanyi - Meminta berkat Tuhan



- Remaja berdoa - Menyanyi bersama - Berdoa



7



-



Mendengar penjelasan Memberikan respon/jawaban Mencatat rangkuman materi Menjawab pertanyaan



- Remaja berdoa dan memberi persembahan



3. Ayat Hafalan



:



“Janganlah kamu ingat apa yang kamu berikankepada orang lain, tetapi hendaknya kamu ingat apa yang kamu terima dari Tuhan Yesus”



4. Alat dan Sumber : 4.1. Alat : Klasikal. 4.2. Sumber : Alkitab, Kurikulum Inti, Melayani dengan efektif



VI. EVALUASI



Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar 1. 2. 3. 4.



Jelaskan pengertian saksi dalam sikap hidup Kristiani ! Jelaskan pengertian saksi melalui perbuatan ! Sebutkan contoh sikap hidup sebagai saksi ! Sebutkan contoh saksi melalui perbuatan !



8



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian :FIRMAN 2. Pokok Bahasan :5. Saksi Tuhan dalam Alkitab 3. Sub Pokok Bahasan : 5.1. Israel di hadapan Sanherib (Yesaya Bin Amos) 4. Bahan Bacaan / Alkitab :2 Raja-Raja 19:20-31 5. Jenjang / Semester :R II / 1 6. Pertemuan Ke : 7. Lamanya Waktu Belajar :60 - 90 Menit 8. Hari / Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Menyadari makna hidup manusia sebagai saksi.



III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan remaja dapat : 1. Menjelaskan karakter Yesaya Bin Amos dalam 2 Raja-raja 19:20-31. 2. Menjelaskan pesan Firman Tuhan yang disampaikan Yesaya Bin Amos kepada raja Hizkia. 3. Memberikan contoh sikap hidup sebagai saksi Tuhan dengan belajar dari Yesaya Bin Amos. IV. URAIAN MATERI 1. Karakter Yesaya Bin Amos dalam 2 Raja-raja 19:20-31.



Yesaya Bin Amos adalah salah satu nabi yang menjadi saksi Tuhan di Israel sebagaimana disaksikan Alkitab. Yesaya berarti Tuhan adalah keselamatan. Dalam zaman Raja Hizkia, Yesaya tampil sebagai saksi Tuhan untuk memberikan penghiburan dan penguatan bagi Hizkia pada saat ia diperhadapkan dengan Sanherib Raja Asyur. 2 Raja-raja 19:6 ada penghiburan dan penguatan dari nabi Yesaya kepada Hizkia supaya jangan takut terhadap perkataan yang diucapkan oleh budak-budak Sanherib raja Asyur untuk menghujat Tuhan serta surat tentang kemenangan-kemenangan Sanherib dalam menaklukkan Aram dan Palestina. 2. Pesan Firman Tuhan yang disampaikan Yesaya Bin Amos kepada raja Hizkia



Pesan Firman Tuhan 2 Raja-raja 19:20-31 tentang doa Hizkia yang didengar oleh Tuhan. Doa itu berupa pesan Tuhan yang menjelaskan bahwa raja Hizkia tidak boleh takut terhadap penghinaan yang dilakukan Sanherib raja Asyur kepada Tuhan, sebab Tuhan sendiri akan bertindak melawan dan menggagalkan segala rencana Sanherib untuk memusnahkan bangsa Israel seperti bangsa-bangsa lainnya 2 Raja-raja 19:20-28 sedangkan bagi raja Hizkia dan bangsa Israel akan makan dari apa yang tumbuh sendiri 2 Raja-raja 19:29. 3. Contoh sikap hidup sebagai saksi Tuhan dengan belajar dari Yesaya Bin



Amos. 9



Kesaksian Yesaya Bin Amos menunjukan sikap seorang saksi Tuhan yang memberikan rasa aman, tenteram dan kebahagiaan bagi raja Hizkia dan bangsa Israel saat mereka sementara berada dalam suasana yang menegangkan dan menakutkan. Menjadi saksi Tuhan adalah tugas orang percaya yang harus diwujudkan lewat sikap nyata, baik itu perkataan maupun perbuatan yang memberikan rasa aman, tenteram, kedamaian dan kebahagiaan bagi orang lain yang sementara berada dalam suasana ketegangan dan ketakutan dalam hidupnya.



V. AKTIFITAS BELAJAR



1. Metode yang digunakan 2. Langkah kegiatan : Kegiatan Pembukaan



Inti



Penutup



3. Ayat Hafalan



:Cerita dan Tanya Jawab.



Kegiatan Pengasuh - Memimpin doa pembacaan Alkita - Memandu baca Alkitab - Menjelaskan materi hari ini - Tanya jawab,diskusi seputar materi - Memberikan rangkuman materi - Memberikan muatan budi pekerti dari materi sajian. - Memberikan evaluasi - Pandu persembahan yang diawali dengan doa - Memimpin doa syafaat - Mengajak menyanyi - Meminta berkat Tuhan



Kegiatan Anak Asuh - Remaja berdoa - Membaca secara ber-giliran Mendengar penjelasan Memberikan respon/jawaban Mencatat rangkuman materi Mendengarkan penjelasan tentang budi pekerti dan materi sajian. - Menjawab pertanyaan -



- Remaja berdoa dan memberi persembahan - Remaja berdoa - Menyanyi bersama - Berdoa



: “2 Raja-raja 19:29”.



4. Alat dan Sumber : 4.1. Alat : Papan Tulis, Flanel, Alat Tulis. 4.2. Sumber : Alkitab, Kurin, Buku Pengantar dan Pembimbing PL.



VI. EVALUASI 1. Jelaskan karakter Yesaya Bin Amos dalam 2 Raja-raja 19:20-31? 2. Jelaskan pesan Firman Tuhan yang disampaikan Yesaya Bin Amos kepada raja Hizkia? 3. Berikan contoh sikap hidup sebagai saksi Tuhan dengan belajar dari Yesaya Bin Amos?



10



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian :FIRMAN 2. Pokok Bahasan :5. Saksi Tuhan dalam Alkitab 3. Sub Pokok Bahasan :5.2. Sadrak, Mesakh dan Abednego 4. Bahan Bacaan / Alkitab :Daniel 3:1-30 5. Jenjang / Semester :R II / 1 6. Pertemuan Ke : 7. Lamanya Waktu Belajar :60 - 90 Menit 8. Hari / Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN Menyadari makna hidup manusia sebagai saksi.



III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN Diharapkan remaja dapat : 1. 2. 3. 4.



Menyebutkan isi titah raja Nebukadnezar yang harus dipatuhi oleh semua bangsa. Menjelaskan sikap Sadrak, Mesakh dan Abednego terhadap titah raja Nebukadnezar. Memberikan penilaian kritis terhadap titah raja Nebukadnezar. Memberikan contoh sikap hidup setia dan taat sebagai saksi Tuhan.



IV. URAIAN MATERI 1. Isi Titah Raja Nebukadnezar. Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya 60 hasta dan lebarnya 6 hasta yang didirikannya didataran Dura di wilayah Babel. Lalu raja Nebukadnezar mengeluarkan titah yang isinya berbunyi : Hai orangorang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa demi kamu mendengar bunyi Sangkakala, Seruling, Kecapi, Rebah, Gambus, Serdam dan berbagaibagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar. Siapa yang tidak sujud menyembah akan dicampakan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala! 2. Sikap Sadrak, Mesakh dan Abednego. Sikap yang ditunjukan Sadrak, Mesakh dan Abednego tidak mengindahkan titah raja dengan tidak memuja dan tidak menyembah patung emas yang telah didirikan. Sehingga mereka dicampakan ke dalam perapian yang menyala-nyala. 3. Penilaian kritis terhadap titah raja Nebukadnezar. Dari titah raja dapatlah dikritisi bahwa secara tidak langsung raja Nebukadnezar telah menunjukan sifat sebagai seorang yang lalim dan tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan perintah Allah. 4. Contoh sikap hidup setia dan taat sebagai saksi Tuhan. Sikap dari Sadrak, Mesakh dan Abednego telah menunjukan sebuah nilai kesetiaan dan ketaatan kepada Allah, walaupun mereka harus dimasukkan kedalam perapian yang menyala-nyala. Sikap ini merupakan sifat dan ciri dari 11



saksi-saksi Tuhan. Perilaku seperti ini perlu menjadi contoh dan teladan bagi remaja Kristen dalam konteks nyata sekarang ini. Misalnya sebagai remaja Kristen ia harus setia dan taat beribadah kepada Tuhan, mematuhi segala perintah orang tua dirumah dan guru disekolah serta belajar dengan tekun dalam menggapai masa depan yang baik. Sehingga nilai dari sebuah kesetiaan dan ketaatan mesti dipahami, dimengerti dan dimiliki oleh semua orang percaya sebagai wujud dari perilaku menjadi saksi Tuhan. V. AKTIFITAS BELAJAR 1. Metodeyang digunakan 2. Langkah kegiatan : Kegiatan Pembukaan



Inti



Penutup



3. Ayat Hafalan



: Cerita dan Tanya Jawab



Kegiatan Pengasuh - Memimpin doa pembacaan Alkitab - Memandu baca Alkitab - Menjelaskan materi hari ini - Tanya jawab,diskusi seputar materi - Memberikan rangkuman materi - Memberikan muatan budi pekerti dari materi sajian. - Memberikan evaluasi - Pandu persembahan yang di - awali dengan doa



- Memimpin doa syafaat - Mengajak menyanyi - Meminta berkat Tuhan



Kegiatan Anak Asuh - Remaja berdoa - Membaca secara ber-giliran Mendengar penjelasan Memberikan respon/jawaban Mencatat rangkuman materi Mendengarkan penjelasan tentang budi pekerti dan materi sajian. - Menjawab pertanyaan -



- Remaja berdoa dan memberi persembahan - Remaja berdoa - Menyanyi bersama - Berdoa



: Daniel 3:17



4. Alat dan Sumber :



4.1. Alat 4.2. Sumber



:Papan Tulis, Flanel, Alat Tulis. : Alkitab, Kurin, Buku Pengantar dan Pembimbing PL.



VI. EVALUASI 1. 2. 3. 4.



Sebutkan isi titah raja Nebukadnezar yang harus dipatuhi oleh semua bangsa? Jelaskan sikap Sadrak, Mesakh dan Abednego terhadap titah raja Nebukadnezar? Berikan penilaian kritis terhadap titah raja Nebukadnezar? Berikan contoh sikap hidup setia dan taat sebagai saksi Tuhan?



12



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian 2. Pokok Bahasan 3. Sub Pokok Bahasan 4. Bacaan Akitab 5. Jenjang / Semester 6. Pertemuan ke 7. LamanyaWaktu Belajar 8. Hari / Tanggal



: FIRMAN : 5. Saksi dalam Alkitab : 5.3. Pertolongan Tuhan (Kisah Penyem-buhan Orang Kusta) : Matius 8 : 1-4 : RII / 1 : : 60 – 90 menit :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN Menyadari makna hidup manusia sebagai saksi



III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN Diharapkan remaja dapat : 1. 2. 3. 4.



Menjelaskan arti dari pertolongan Tuhan Menjelaskan tujuan pertolongan Tuhan dalam penyembuhan orang Kusta Menjelaskan makna penyembuhan orang Kusta Memberikan contoh saksi Tuhan dengan belajar dari si Kusta



IV. URAIAN MATERI 1. Pertolongan Tuhan / bantuan Tuhan adalah pertolongan atau bantuan yang asal atau sumbernya dari Tuhan. Pertolongan atau bantuan ingát diberikan kepada manusia atas dasar kasih dan kuasa yang dimiliki demi untuk menghadirkan sebuah keadaan baik dan membahagiakan atas orang – orang yang membutuhkannya. Yesus dalam konsep Alkitab Perjanjian Baru adalah sosok yang diagungkan, dinomor satukan, dikenal sebagai penjelmaan dari Allah yang berinkarnasi ke dunia demi sebuah penyataan kasih dan karya selamat bagi manusia dan dunia. Yesus adalah sosok yang dipercaya sebagai pembawa damai dan sukacita ; penebus, pembaharu, pemberi kelepasan/kelegaan bahkan kebebasan dari belenggu dosa, penyakit dan kesulitan hidup Penyembuhan kepada orang kusta adalah bukti fisik dari kemahakuasaan Yesus yang hanya berlangsung melalui sebuah titah ”Aku mau jadilah engkau tahir:. Disusul dengan perintah untuk menyatakan kasih dan kuasa penyembuhan kepada orang lain (Imam) : ”Pergilah, perlihatkan dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa sebagai bukti bagi mereka” (Matius 8 : 4b). 2. Pertolongan Tuhan Yesus dalam peristiwa penyembuhan atas orang kusta bukan sebuah kisah yang biasa sifatnya tetapi adalah sebuah kisah penyembuhan yang memiliki makna besar dan penting yaitu bahwa Yesus berkuasa atas manusia dan dunia, diantaranya dengan mengadakan tindakan penyembuhan atas seorang penderita kusta. Yesus Anak Allah tidak mencari popularitas diri atas apa yang dilakukan, tetapi sebaliknya ia hendak menyatakan kuasa kasih Allah atas manusia dan selanjutnya menjadikan manusia saksi hiduo dari kuasaNya.



13



Perintah Yesus kepada si kusta (setelah disembuhkan) memiliki makna tersendiri yaitu bahwa Yesus menghendaki sebuah respons balik sebagai ungkapan syukur dan pujipujian atas kasih dan kuasa Allah yang telah diterima kepada orang lain, khususnya imam. Dalam hal inipun Yesus tidak menghendaki sikap lupa diri atas manusia yang telah dirahmati Allah, tetapi sebaliknya harus memiliki sikap atau sadar atas kasih dan kuasa yang telah diterima menjadi bagian hidupnya dan orang lain juga 3. belajar dari si kusta , ada hal atau contoh konkrit yang harus menjadi bagian hidup orang percaya, yaitu mengimani Yesus dan kuasa-Nya, rendah hati, selalu menyatakan syukur atas kasih dan kuasa Tuhan yang diterima di dalam sikap dan perilaku hidup serta menjadi contoh dalam hal berbuat baik kepada Tuhan dan sesama manusia V. AKTIFITAS BELAJAR 1. Metode yang digunakan : - Ceramah - Diskusi / tanya jawab 2. Langkah kegiatan : Kegiatan Kegiatan Pengasuh Kegiatan Anak Asuh Pembukaan



Inti



Penutup



3. Ayat Hafalan



- Memimpin doa pembacaan Alkitab - Memandu baca Alkitab - Menjelaskan materi hari ini - Tanya jawab,diskusi seputar materi - Memberikan rangkuman materi - Memberikan muatan budi pekerti dari materi sajian. - Memberikan evaluasi - Pandu persembahan yang diawali dengan doa - Memimpin doa syafaat - Mengajak menyanyi - Meminta berkat Tuhan



- Remaja berdoa - Membaca secara bergiliran Mendengar penjelasan Memberikan respon/jawaban Mencatat rangkuman materi Mendengarkan penjelasan tentang budi pekerti dan materi sajian. - Menjawab pertanyaan -



- Remaja berdoa dan memberi persembahan - Remaja berdoa - Menyanyi bersama - Berdoa



: Segala penyakit ada dalam kuasa Tuhan……....percaya dan yakinilah......Saksikanlah itu kepada sesamamu !



4. Alat dan Sumber : 1. Alkitab 2. Konkordance 3. Sejarah Kerajaan Allah (PB) VI. EVALUASI 1. Jelaskan arti dari pertolongan Tuhan 2. Jelaskan tujuan pertolongan Tuhan dalam penyembuhan orang Kusta. 3. Jelaskan makna penyembuhan orang Kusta 4. Berikan contoh saksi Tuhan dengan belajar dari si Kusta



14



I.



BAHAN PELAJARAN



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Program Sajian : FIRMAN Pokok Bahasan : 5. Saksi dalam Alkitab Sub Pokok Bahasan : 5.4. Paulus Dihadapan Mahkamah Agama Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 23 : 1 - 11 Jenjang / Semester : R II/1 Pertemuan ke : Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit Hari / Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Menyadari makna hidup manusia sebagai saksi III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan remaja dapat : 1. Menjelaskan sikap paulus di hadapan Mahkamah Agama 2. Menjelaskan isi kesaksian Paulus 3. Menjelaskan dampak dari pemberitaan Paulus bagi orang Farisi dan orang Saduki 4. memberikan contoh menjadi saksi Tuhan dengan belajar dari Paulus IV. URAIAN MATERI HARI INI :



Hidup manusia berada sepenuhnya di dalam kendali Allah. Artinya Allah berperan atas hidup manusia yang dengannya jelas terlihat sikap hidup manusia yang baik, berani menentang kesalahan dan menyatakan kebenaran, serta bersikap adil dan jujur juga rendah hati. 1. Paulus (orang yang kecil) orang Yahudi yang lahir di Tarsus di Kilikia (suku benjamin) adalah satu diantara sekian banyak contoh orang-orang yang dikuasai atau dipakai Allah sebagai saksi.



Paulus adalah seorang pemberita Injil yang berkenan dipanggl Allah dari keterpurukan / kegasikan hidup dan dijadikan alat didalam tangan Tuhan menjadi saksi bagi bangsa-bangsa. Sebagai pemberita firman (saksi Allah) keberanian dan kesungguhan menyatakan kebenaran Firman Allah adalah hal pokok/mendasar yang dimiliki Paulus sendiri. Entah di hadapan masyarakat umum, entah dihadapan imam besarpun dihadapan Mahkamah Agung. Kisah Para Rasul 23 : 1 - 11 menyaksikan sikap Rasul Paulus dihadapan Mahkamah Agama dengan lantang/berani menyatakan kebenaran hidup sebagai anak Tuhan yang berada di dalam keadaan baik (hidup dengan hati nurani yang murni dahadapan Allah). Suatu pernyataan/kesaksian yang diberi imbalan sebuah tamparan oleh Mahkamah Agama dan kata-kata cercaan dari orang-orang yang tidak sepaham dengan Paulus. Dilanjutkan dengan bantahan keras Ahli Taurat dan golongan farisi yang tampil membela Paulus (banding ayat 2, 8).



15



2. Peulus (mrid Garnaliel) di dalam pemberitaan kesaksiannya khusus di hadapan Mahkamah Agama menunjukan sikap yang umumnya dimiliki oleh saksi Tuhan, yaitu berani atau tidak goyah menyaksikan firman Tuhan, yakin dan percaya pada kebenaran firman Allah, serta memiliki hati nurani yang murni di hadapan Allah dan sesama. Dengan tidak gentar paulus bersaksi tentang ”kebangkitan orang mati” yang dengannya menjadi pertentangan (pro dan kontra) dari orang Saduki dan Farisi serta terjadi kekacauan besar di ruang Mahkamah Agama. 3. Kesaksian Rasul Paulus mendatangkan pro dan kontra di kalangan orang Farisi dan Saduki. Orang Farisi memihak kepada Paulus, sedangkan orang Saduki tidak. Dalam hal ini persoalan menerima dan menolak sebuah kebenaran firman Tuhan, persoalan bersaksi atau tidak bersaksi tentang kebenaran firman Tuhan ada pada masing-masing orang, khususnya orang percaya. Intinya yaitu bahwa setiap orang percaya (remaja Kristen) mesti menunjukan sikap positif di dalam pemberitaan Injil. Mesti menjadikan dirinya saksi-saksi Tuhan di dalam dan melalui seluruh eksistensi hidupnya. Karena sesungguhnya kita adalah mulut Allah untuk mewartakan kehendaknya. Kita adalah tangan Allah yang bekerja bnagi kemuliaan Allah. Kita adalah kaki Allah yang berjalan mencari jiwa-jiwa tersesat untuk datang kepada Allah. Dan kita adalah biji mata Allah yang melihat sekitar kita untuk tetap ada di dalam kendali atau kuasa Allah. 4. Belajar dari Paulus, remaja Kristen (orang percaya) dituntut untuk menjadi contoh dalam hal menjadi saksi Tuhan dengan jalan berlaku tegar, tidak goyah dalam menyaksikan Firman Tuhan serta utamanya memiliki hatu murni bersih di hadapan Allah dan sesama atau menjadi contoh dan teladan. V. AKTIFITAS BELAJAR 1. Metode yang digunakan



: - Ceramah - Dialog / tanya jawab



2. Langkah kegiatan



Kegiatan Pembukaan



Inti



Penutup



: Kegiatan Pengasuh



Kegiatan Anak Asuh



- Memimpin doa pembacaan Alkitab - Memandu baca Alkitab - Menjelaskan materi hari ini - Tanya jawab,diskusi seputar materi - Memberikan rangkuman materi - Memberikan muatan budi pekerti dari materi sajian. - Memberikan evaluasi - Pandu persembahan yang diawali dengan doa



- Remaja berdoa - Membaca secara ber-giliran



- Memimpin doa syafaat - Mengajak menyanyi - Meminta berkat Tuhan



- Remaja berdoa - Menyanyi bersama - Berdoa



16



- Mendengar penjelasan - Memberikan respon/jawaban - Mencatat rangkuman materi - Mendengarkan penjelasan tentang budi pekerti dan materi sajian. - Menjawab pertanyaan



- Remaja berdoa dan memberi persembahan



3. Ayat Hafalan



: Bersaksilah dengan hati nurani yang murni, menyaksikan nama Tuhan melalui sikap, tutur kata dan perilaku yang berkenan di hadapan Allah !



4. Alat dab Sumber



: 1. Alkitab 2. Konkordance 3. Sejarah Kerajaan Allah (PB)



VI. EVALUASI



1. 2. 3. 4.



I.



Jelaskan sikap Paulus di hadapan Mahkamah Agama Jelaskan isi kesaksian Paulus jelaskan dampak dari pemberitaan Paulus orang saduki dan orang Farisi berikan contoh saksi Tuhan dengan belajar dari Paulus



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian 2. Pokok Bahasan



3. 4. 5. 6. 7. 8.



: FIRMAN : 5. Saksi dalam Alkitab



Sub Pokok Bahasan : 5.5. Kesetiaan Bersaksi (Stevanus) Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 7:54-60 Jenjang / Semester : R II /1 Pertemuan ke : Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit Hari / Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Menyadari makna hidup manusia sebagai saksi III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan remaja dapat : 1. Menjelaskan makna kesetiaan bersaksi 2. Menjelaskan sikap Stefanus menghadapi tantangan 3. memberikan contoh menjadi saksi Tuhan dengan belajar dari Stefanus



IV. URAIAN MATERI HARI INI : 1. Setia, taat atau patuh adalah sikap teguh berpegang atau tidak goyah atau tegar pada Allah dan kehendakNya. Kesetiaan untuk menyaksikan, mewartakan, menyatakan firman Allah kepada semua orang dengan tidak jemu-jemu dan puts asa sampai titik darah penghabisan.



Memiliki ciri perilaku sebagai saksi dalam hal baik maupun tidak baik (ditantang) yang wajib menjadi bagian setiap orang telah dimiliki oleh Stefanus yang dierspons dengan sikap tidak goyah pada kebenaran Firman Allah, sabar, tulus bersaksi bagi Tuhan dngan segala resiko dan konsekuensinya.



17



2. Stefanus dalam konteks Kisah para Rasul 7 : 54-60 dikisahkan sebagai salah satu dari ketujuh orang yang dipilih untuk melayani di Asia Kecil. Seorang Kristen di Korintus yang mengabadikan hidupnya begi pemberitaan firman Tuhan, bagi kesaksian / kepujian nama Tuhan. Tantangan dihadapi Stefanus, yaitu bahwa ada kelompok orang yang tidak sejalan atau menolak pemberitaannya. Stefanus dalam hal apapun menunjukan sikap luar biasa, yaitu tetap teguh berpegang pada Allah dan kehendakNya dan siap menghadapi semua resioko pelayanan dan kesaksiannya. 3. Bukti-bukti kongkrit yang dilakukan Stefanus mesti terjangkit kepada orang percaya (remaja Kristen) antara lain beriman, berani menyatakan kebenaran firman Tuhan, tidak goyah dan bertahan sampai akhir. Stefanus menunjukan sekaligus memberikan sebuah contoh pelayanan sebagai saksi Tuhan yang tidak segan-sgan menghadapi berbagai liku-liku konsekuensi pelayanan dan kesaksian dimaksud. Hal mana dapat dicontohi oleh orang – prang percaya /remaja gereja untuk memiliki sikap tegar dalam menjalani berbagai tantangan yang menghadang.



Kuncinya adalah bahwa setiap remaja Kristen harus : 1. 2. 3. 4.



Berada di dalam kendali Allah memiliki ketegaran atau keteguhan hati Berani berkata ya untuk yang benar dan tidak untuk yang salah dan lain-lain



V. KEGIATAN PENYAJIAN MATERI 1. Metode yang digunakan :- Ceramah



- Diskusi / tanya jawab 2. Langkah kegiatan



Kegiatan Pembukaan



Inti



Penutup



3. Ayat Hafalan



:



Kegiatan Pengasuh - Memimpin doa pembacaan Alkitab - Memandu baca Alkitab - Menjelaskan materi hari ini - Tanya jawab,diskusi seputar materi - Memberikan rangkuman materi - -. Memberikan muatan budi pekerti dari materi sajian. - - Memberikan evaluasi - Pandu persembahan yang di - awali dengan doa



Kegiatan Anak Asuh - Remaja berdoa - Membaca secara bergiliran



Mendengar penjelasan Memberikan respon/jawaban Mencatat rangkuman materi Mendengarkan penjelasan tentang budi pekerti dan materi sajian. - Menjawab pertanyaan -



- Remaja berdoa dan memberi persembahan - Remaja berdoa



- -.Memimpin doa - Menyanyi bersama syafaat - Berdoa - Mengajak menyanyi - Meminta berkat Tuhan : 18



Tantangan atau persoalan hidup harus dihadapi bersama Tuhan dan bukan dihindari ! 4. Alat dan Sumber



: 1. Alkitab 2. Konkordance 3. Sejarah Kerajaan Allah (PB)



VI. EVALUASI 1. Jelaskan makna kesetiaan bersaksi ! 2. Jelaskan sikap Stefanus menghadapi tantangan ! 3. berikan contoh menjadi saksi Tuhan dengan belajar dari Stefanus !



I.



BAHAN PELAJARAN



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Program Sajian : GEREJA Pokok Bahasan : 3. Gerakan Keesaan Gereja Sub Pokok Bahasan : 3.1. Sejarah Munculnya Gerakan Keesaan Gereja Bahan Bacaan Alkitab : Yohanes 17 : 20 - 23 Jenjang / Semester : Remaja II / 1 Pertemuan ke : Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit Hari, Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Memahami Gerakan Keesaan Gereja III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan Remaja Dapat : 1. 2. 3. 4.



Menjelaskan Pengertian Gerakan Keesaan Gereja. Menguraikan Sejarah Gerakan Keesaan Gereja. Menyebutkan Tujuan Gerakan Keesaan Gereja. Mendiskusikan Manfaat Gerakan Keesaan Bagi Kehidupan Gereja



IV. URAIAN MATERI. 1. Pengertian Gerakan Keesaan Gereja.



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Gerakan = Usaha, Kegiatan, Kebangkitan (untuk memperjuangkan perbaikan) Keesaan = Sifat Yang Satu. Dari arti kata-kata diatas dapat dirumuskan pengertian gerakan keesaan gereja adalah usaha kegiatan yang dilakukan untuk mempersatukan gerejagereja. Gerakan ini muncul dijiwai oleh doa Yesus dalam Yohanes 17 : 21. Gerakan keesaan biasa disebut juga gerakan oikumene, dari kata Yunani = Oikos = rumah, tempat tinggal. Mineim = tinggal, berdiam.



19



Oikumene = dunia yang didiami bersama. Dalam abad I, oikumene berarti = wilayah yang sudah dimasuki injil. 2. Sejarah Gerakan Keesaan Gereja.



Seperti nampak dalam pengertian gerekan keesaan, maka ada usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh badan-badan Pekabaran Injil di abad 19. Perhatian badan-badan Pekabaran Injil dan kemudian gereja-gereja yang terlihat dalam badan tersebut, bukan saja ditujukan pada keesaan gereja semata, tapi juga pada kegiatan-kegiatan dibidang sosial. Banyak organisasi kristen melibatkan diri dalam aksi sosial pada waktu itu, ini membuktikan ada timbul kesadaran yang kuat bahwa dalam menghadapi soal-soal sosial, orang kristen harus bekerja keras. Oleh sebab itu banyak organisasi mewujudkan kerjasama diantara orang-orang kristen dari berbagai denominasi.J.H.Wichem (1808-1881) seorang aktifis Pekabaran Injil, memelopori apa yang sebut kekkristenan prakris; gerakan ini bekerja pada dua bidang yaitu: - Bidang sosial ekonomis. - Bidang perdamaian internasional. Dibidang sosial ekonomis diusahakan perubahan-perubahan struktural dalam masyarakat sesuai dengan gagasan Kristen, untuk mengatasi ketidakadilan sosial ekonomis. Sedangkan dibidang perdamaian internasional diusahakan untuk menonjolkan peranan bersama gereja-gereja dalam mencari penyelesaianpenyelesaian politik. Dengan semangat menyebarkan injil yang kuat, badan-badan pekabaran injil yang ada dimana-mana berkumpul untuk membicarakan kebijaksanaan tentang pekabaran injil di masa depan. Kegiatan ini disebut : Konfrensi Pekabaran Injil Sedunia berlangsung di Edinburgh (Scotlandia) yang dipelopori oleh DR. John R. Mott. Dengan demikian di tahun 1910 Edinburgh merupakan tonggak sejarah pertama, dan besar artinya bagi perkembangan gerakan keesaan geraja. Gerekan ini kemudian berkembang tahun 1914 Uskup Agung Gereja Lutheran di Upsala = Nathan Soderblom (1866-1931) menyebutkan bahwa keesaan gereja tidak hanya nyata dalam kesepakatan dibidang iman dan tata geraje, tetapi juga dalam keesaan tindakan dan kesaksian di dalam dan terhadap dunia, guna mempersatukan serta memperdamaikan manusia dan mencari penyelesaian masalah-masalah sosial. Dan dalam usaha ini gereja harus bersatu agar kesaksian kristen bermakna di dunia. Persoalan-persoalan yang dihadapi dunia terlalu kompleks dan rumit.



20



Utnuk menunggu terwujudnya keesaan gereja tidak hanya melalui percakapan tentang iman dan tata gereja. Pikiran Soderblom seperti di atas, sangat sesuai dengan apa yang dipahami oleh para pelopor tentang gerakan oikumene; menurut mereka gerakan oikumene/keesaan bukan saja berusaha menghubungkan kembali gerejagereja Tuhan yang terpecah-pecah, tapi juga membantu gereja yang terpecah-pecah itu menampakan kesatuaan mereka dalam hidup dan pelayanan agar kesaksian mereka dipercaya orang (Yoh.17). Kesadaran demikian, terutama kesatuan atau keesaan yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan gereja yang bersifat praktis bagi dunia, diwujudkan dalam pembentukan : - Gerakan Life and work (hidup dan usaha). - Gerakan ini diketahui oleh Nathan Soderblom. Orientasi gerakan ini terarah di bidang ekonomi, sosial dan politik. - Gerakan Faith and aorder (iman dan Tata Gereja). yang berkonprensi di Lansanc (Swiss) tahun 1927 untuk membicarakan tentang ajaran dan organisasi gereja. Setelah mengadakan beberapa kali konfrensi, kedua gerakan ini bergabung tahun 1948 di Amsterdam-Belanda untuk berkonfrensi, dan menghasilkan terbentuknya Dewan Gereja Dunia. Jelas bahwa : gerakan keesaan tidak dapat dipisahkan dari tugas-tugas kemanusiaan, politik, ekonomi, dan berbagai masalah sosial kemasyarakatan., sebuah wadah oikumene ditingkat dunia. 3. Tujuan Gerakan Keesaan Gereja.



1. Membentuk gereja kristen yang esa. 2. Mendorong tercapainya kesatuan visi dan pelayanan gereja bagi dunia. V. AKTIFITAS BELAJAR. 1. Metodeyang digunakan : ceramah 2. Langkah kegiatan :



Kegiatan Pembuka an Inti



Strategi Penyajian Pengasuh Aktif



Remaja aktif



- Pengelolaan Kelas - Apresepsi



- Memimpin doa/ibadah awal - Mengedarkan absen - Menguraikan pengertian - Aktif mencatat, ber-tanya gerakan keesaan dan menjawab pertanyaan - Menjelaskan sejarah gerakan keesaan dan tujuan gerakan - Berada dikelomok dan keesaan mengajar diri untuk bekerja - Membentuk kelom-pok kecil dikelompok terdiri dari dua atau tiga - Mencatat soal diskuorang



21



Penutup



- Menyampaikan/membagi masalah/lem-baran diskusi ten-tang manfaat gera-kan keesaan bagi perkembangan tugas gereja - Mendengarkan lapo-ran kelompok dan membuat simpulan - Memberikan soal evaluasi - Mengkoordiner pemungutan persembahan syukur - Berdoa mengakhiri kegiatan



si/menerima lemba-ran diskusi dan mulai berdiskusi - Melaporkan hasil diskusi - Mencatat hasil ke-simpulan yang dibuat bersama pengasuh - Mengerjakan evaluasi - Memungut persembahan - Terlibat dalam kegia-tan akhir (doa dan Ibadah)



3. Ayat Hafalan : ”Bersatu Kita Teguh, bercerai Kita Runtuh” 4. Alat dan Sumber :



4.1. Alat 4.2. Sumber



: White Board, Spidol, Lembaran Diskusi : Alkitab, Buku Sejarah Gereja



VI. EVALUASI 1. Jelaskan pengertian keesaan gereja 2. Uraikan sejarah gerakan keesaan gereja 3. Sebutkanlah tujuan gerakan keesaan gereja.



22



I.



BAHAN PELAJARAN



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Program Sajian : GEREJA Pokok Bahasan : 3. Gerakan Keesaan Gereja Sub Pokok Bahasan : 3.2. Dewan Gereja Sedunia Bahan Bacaan Alkitab : Galatia 3 : 26-28 Jenjang / Semester : Remaja II / 1 Pertemuan ke : Lamanya Waktu Belajar : Hari, Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Memahami Gerakan Keesaan Gereja. III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan Remaja Dapat : 1. 2. 3. 4.



Menjelaskan latar belakang terbentuknya Dewan Gereja Dunia (DGD). Menyebutkan Tujuan Dewan Gereja Dunia. Menguraikan Tugas-Tugas Dewan Gereja Dunia. Menjelaskan Peranan Dewan Gereja Dunia dalam mewujudkan perdamaian dunia



IV. URAIAN MATERI



1. Latar Belakang Terbentuknya Dewan Gereja Dunia. Lahirnya Dewan Gereja Dunia, (DGD) tidak dapat dipsiahkan dari gerakan keesaan atau gerakan oikumene. Dewan Gereja Dunia yang terbentuk di tahun 1948 didahului oleh berbagai peristiwa oikumene sedunia seperti : - Terbentuknya dewan pekabaran injil sedunia (international missionarycouncil) tahun 1910 di edinburgh. - Gerakan Faith And Order yang berkonfrensi tahun 1927 di Lausane (Swiss) - Gerakan Life and Work, (hiduP dan Usaha) yang berkonferensi di Stockholm (Swedia) tahun 1925. Dari peristiwa-peristiwa oikumene di atas dirintis pembentukan Dewan Gereja Dunia tahunn 1948 di bulan Agustus, ada sekitar 351 orang yang mewakili 147 gereja mengadakan konfrensi di Amsterdam. Konfrensi ini dibuat di bawah sorotan Thema : “Kekacauan Manusia dan Rencana Penyelematan Allah”. Konferensi ini sekaligus dianggap sebagai Sidang Raya DGD yang pertama selanjutnya Sidang-Sidang Raya DGD yang diadakan adalah sebagai berikut : Kegiatan Sidang Raya II



DGD/WCC Sidang Raya III



WCC



Tahun 1954 1961



Tempat Evanston (USA) Upsla (Swedia)



23



Wakil GPM Yang Hadir Pdt. Dr.P.Tanamal Drs.Filip Litay



Sidang Raya IV



WCC Sidang Raya V



WCC Sidang Raya VI



WCC Sidang Raya VII



WCC Sidang Raya VIII WCC Sidang Raya IX



WCC



1968 1975



New Dlhi (India) Nairobi



(Afrika Utara)



1983



Van Conver (Canada)



1990



Canbera (Australia)



1998



2006



Zimbabwe Harere (Afrika) Porto Alegre (Brasil)



dt.B.Rahantoknam,S.Th Pdt.Dr.P.Tanamal Drs.H.J.Pooroe Dr.N.Radjawane Dra.Ny.H.Tanasale Pdt.A.J.Soplantila,S.Th Bpk.E.Sahuburua,SH Dra.Ny.H.Tetelepta/ Huliselan Pdt.S.P.Titaley,S.Th Dr.Ny.M.M.Hendriks Dr.John Ruhulesin Dr.Ny.M.M.Hendriks



Dari gambaran di atas, jelas bahwa sampai saat ini Dewan Gereja Dunia / World Council Chruch beranggotakan lebih dari 200 gereja-gereja Protestan, Gereja Ortodox Timur, gereja Rusia Ortodox (Kecuali yang belum bergabung ialah gereja katolik) Kantor pusat Dewan gereja Dunia berkedudukan di Jenewa 2. Tujuan Dewan Gereja Dunia. Mewujudkan gereja kristen yang esa diseluruh dunia untuk mencapai perwujudannya Dewan Gereja Dunia / World Council Chruch menggunakan logo ini. Lingkaran bulat yang didalamnya ada gambar perahu, dengan salib yang tertancap ditengah perahu; perahu ini sementara melayari laut yang bergelombang Lambang itu memiliki arti : Lingkaran = Dunia Perahu = gereja Laut Yang Bergelombang = Gereja Maknanya



Tantangan dan ancaman Yang di hadapi



: Sekalipun gereja dalam perjalanannya mengalami banyak tantangan dan ancaman, tidak tenggelam atau karam, sebab ada salib Kristus.



3. Tugas-Tugas Dewan Gereja Dunia. Dari catatan sejarah, ternyata sejak awal dalam gerakan keesaan atau gerakan oikumene bukan saja aspek keesaan tapi juga aspek pelayanan kepada dunia telah menjadi fokus kegiatan Dewan Gereja Dunia. Tugastugas sosial, ekonomi, politik, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan yang kemudian dipecahkan dalam sub-sub program antara lain : - Partsisipasi gereja-gereja dalam pembangunan - Persoalan-persoalan internasional 24



- Bantuan antar gereja - Pengungsi dan pelayanan dunia - Pendidikan - Perempuan di dalam gereja dan masyarakat Dari tugas-tugas ini, jelas bahwa DGD/WCC tidak saja mengemban tgas keesaan gereja tapi juga tugas-tugas kemausiaan. Untuk mengemban tugas di atas, salah satu wakil GPM yang duduk sebagai pengutus DGD dibidang perempuan ialah : Pdt. DR. Ny. M. M. Hendriks 4. Peranan Dewan Gereja Dunia Dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia - Kondisi dunia yang di dalamnya negara-negara adikuasa saling berebut pengaruh, melahirkan ratusan peperangan di dunia. - Perlombaan kemampuan pemusnah dari senjata-senjata nuklir sebagai produk teknologi, menjadi ancaman bagi hidupnya. - Menghadapi kondisi dunia yang serawut, karena penggunaan kekerasan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan kedamaian dunia, gereja-gereja sedunia melalui DGD ikut berprakarsa. - Sebagai bukti keprihatinan terhadap kondisi dunia dalam bidang Dewan Gereja Dunia (WCC) di van Cuover, Canada tahun 1984 : Thema besar yang ditetapkan ialah : ”Perdamaian, keadilan dan Keutuhan Ciptaan” Percakapan yang dibangun dari tema besar di atas, membuktikan bahwa gereja-gereja sedunia prihatin dan karena itu turut menggumuli masalah perdamaian, ketidakadilan dan hancurnya keutuhan ciptaan. Masalah perdamaian, keadilan dan keutuhan cipta ini, terus digumuli sampai tahun 1990, ketika DGD bersidang di Canbera Australia, sidang menegaskan kembali perjuangan iman demi keadilan dan perdamian serta keutuhan ciptaan, bahkan di tahun yang sama April 1990 di adakan pertemuan sedunia di Seoul untuk merujuk lagi keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan. V. AKTIVITAS BELAJAR



1. Metode yang digunakan 2. Langkah kegiatan : Kegiatan



: Ceramah Strategi Penyajian



Pengasuh Aktif



Remaja aktif



Pembukaan - Pengelolaan Kelas - Apresepsi



- Memimpin doa/ibadah awal - Mengedarkan absen - Berrespons



25



Inti



Penutup



3. Ayat Hafalan



- Menjelaskan materi - Aktif mencatat, ber-tanya dan sesuai urutan TKP menjawab pertanyaan - Memberikan soal - Aktif bertanya dan menjawab evaluasi (lisan atau pertanyaan. tertulis) - Mengkoordiner persembahan - Mengkoordiner penutupan kegiatan



- Menjawab soal evaluasi lisan atau tertulis. - Memberi persembahan - Memimpin doa/aktif terlibat berdoa.



: ”Barang Siapa tidak Kenal Sejarahnya, akan tetap menjadi anak kecil (cicero)”



4. Alat dan Sumber :Alkitab, Sejarah gereja, Diktat Tentang DGD



VI. EVALUASI 1. Jelaskan latar belakang terbentuknya DGD 2. Sebutkan tujuan DGD 3. Uraikanlah apa saja tugas-tugas DGD 4. Jelaskanlah, apa peranan DGD dalam mewujudkan perdamaian dunia



26



I.



BAHAN PELAJARAN



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Program Sajian : GEREJA Pokok Bahasan : 3. Gerakan Keesaan Gereja Sub Pokok Bahasan : 3.3 Dewan Gereja Asia Bahan Bacaan Alkitab : Galatia 6 : 1 - 10 Jenjang / Semester : Remaja II / 1 Pertemuan ke : Waktu : Hari, Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Memahami Gerakan Keesaan Gereja. III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan Remaja Dapat : 1. 2. 3. 4.



Menjelaskan latar belakang terbentuknya Dewan Gereja Asia Menyebutkan Tujuan Dewan Gereja Asia. Menguraikan Tugas-Tugas Dewan Gereja Asia. Mendiskusikan Peranan Dewan Gereja Asia bagi Kehidupan di Asia.



IV. URAIAN MATERI HARI INI 1. Latar Belakang Terbentuknya Dewan Gereja Asia.



Untuk melaksanakan tugas panggilan gereja yang sama dan yang satu, gereja-gereja di Asia, khususnya Asia Tenggara berkumpul di Prapat Sumatera Utara pada tahun 1957. Dalam pertemuan itu disepakati berbagai bentuk kerjasama, saling menghargai dan menghormati keberadaan masing-masing hasil pertemuan itu ialah mendirikan badan oikumene di Asia dengan nama East Asian Christian Confrence (khusus Asia Tenggara) kemudian berubah namanya menjadi Christian Confrence of Asia (CCA). Dengan demikian Prapat dianggap sebagai tempat lahirnya Dewan Gereja Asia. Dewan Gereja Asia semula berpusat di Singapura, kemudian berpindah sekarang di Hongkong. Dalam persekutuan Dewan Gereja Asia , gerejagereja di Australia dan Selandia Baru juga terlibat di dalamnya. Demi mewujudkan persekutuan dan kerjasama, gereja-gereja di Asia menyelenggarakan Sidang-Sidang Raya sebagai berikut :



Kegiatan Sidang Raya II



Tahun 1959



Tempat



Utusan GPM



Kegiatan



Yang Hadir



Kuala Lumpur



27



(Malaysia) Sidang Raya III



Sidang Raya IV



1973



Sidang Raya VI



1977



Sidang Raya VIII



Sidang Raya IX



(Thailand) Bangkok



1864



Sidang Raya V



Sidang Raya VII



Bangkok



1964



(Thailand) Singapura Penang (Malaysia) Bangelore



1981



1988



(India)



Pdt.F.C.Lewier Pdt. A.D.Maelissa Nn. Marcela Taihutu



Seoul (Korea Selatan)



1996



Pdt.Dr.P.Tanamal



Hongkong



Pdt A.J.Soplantila,S.Th Pdt. S.P. Titaley, S.Th



2. Tujuan Dewan Gereja Asia.



Membentuk gereja kristen yang esa di Asia 3. Tugas-Tugas Dewan Gereja Asia. 1. Melakukan kerjasama antar anggota. 2. Melaksanakan kerjasama dibidang pendidikan bagi calon pendeta. 3. Ikut serta dalam pembangunan Asia. 4. Memajukan kaum perempuan di Asia. 5. Memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di dunia. 6. Untuk memperjuangkan hak-hak anak di Asia



4. Peranan Dewan Gereja Asia Bagi Kehidupan di Asia.



( didiskusikan ) V. AKTIVITAS BELAJAR. 1. Metode yang digunakan 2. Langkah kegiatan :



Kegiatan



: Ceramah



Strategi Penyajian Pengasuh Aktif



28



Remaja aktif



Pembukaan - Pengelolaan Kelas - Apresepsi



Inti



- Menjelaskan latar belakang terben-tuknya Dewan Gereja Asia. - Menyebutkan tuju-an Dewan Gereja Asia. - Menguraikan tugas-tugas Dewan Gereja Asia. - Membentuk kelompok kecil-kecil. - Menyampaikan masalah untuk didiskusikan : - Apa peranan DGA kehidupan di Asia.



Penutup



3. Ayat Hafalan



- Memimpin doa/ibadah awal - Mengedarkan absen - Berrespons - Mendengar penjela-san mencatat. - Bertanya dan menja-wab pertanyaan - Berproses di kelompok - Melaporkan hasil diskusi. - Menyelesaikan soal..



bagi



- Mendengarkan laporan dan mem-buat simpulan. - Memberikan soal evaluasi - Mengkoordiner - Memberikan persembahan - Pemberian Persembahan - Memimpin doa/aktif terlibat - Doa/Ibadah Akhir berdoa. :



”Satu-satunya orang yang tidak membuat kesalahan adalah orang yang tidak berbuat apa-apa. Jangan takut pada kesalahan, selama anda tidak mengulang kesalahan yang sama”. (Roosevelt)” 4. Alat dan Sumber :Alkitab



Sejarah Gereja Dunia Majalah Berita Oikumene VI. VI. EVALUASI



1. Jelaskan latar belakang terbentuknya DGA 2. Sebutkan tujuan DGA 3. Uraikanlah apa menjadi tugas DGA 4. Jelaskanlah, apa peranan DGD dalam mewujudkan perdamaian dunia



29



I.



BAHAN PELAJARAN



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Program Sajian : GEREJA Pokok Bahasan : 3. Gerakan Keesaan Gereja Sub Pokok Bahasan : 3.4. Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Bahan Bacaan Alkitab : Jenjang / Semester : Remaja II / 1 Pertemuan ke : Lamanya Waktu Belajar : Hari, Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Memahami Gerakan Keesaan Gereja. III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan Remaja Dapat : 1. 2. 3. 4. 5.



Menguraikan Sejarah Terbentuknya PGI. Merumuskan Tujuan PGI. Menguraikan Tugas-Tugas PGI. Menggambarkan Hubungan GPM dan PGI. Menjelaskan Andil PGI terhadap DGD dan DGA



IV. URAIAN MATERI 1. Sejarah Terbentuknya PGI.



Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) adalah wadah oikumene di Indonesia. Wadah ini terbentuk 25 Mei 1950 dengan nama Dewan GerejaGereja di Indonesia (DGI). Antara tahun 1946 – 1950 beberapa tokoh Kristen aktif dalam proses persiapan pembentukan DGI, mereka itu ialah : a) b) c) d) e) f) g)



Drs. T. S. G. Moelia Mr. A. L. Fransz Ds. W. J. Rumambi Dr. J. Leimena Dr. J. E. Siregar Pdt. B. Probowinoto Pdt. T. Sikombing



h) I) j) K) L) m)



Pdt. Marjo Sir Pdt. S. Marantika Pdt. R. M. Luntungan Dr. S. C. Nainggolan Pdt. B. A. Supit Pdt. Tjang Tong Ho



Melalui tokoh-tokoh ini, diadakan konprensi pembentukan DGI yang berlangsung tanggal 21 – 28 Mei 1950 di STT Jakarta - Tanggal 25 Mei 1950, anggaran dasar dan rumah tangga DGI diterima dan disahkan, secara resmi DGI terbentuk dengan 29 gereja anggota dan GPM tercatat sebagai anggota dengan urutan ke 15. - Waktu pelaksanaan konprensi ini sekaligus dicatat sebagai waktu pelaksanaan sidang raya I DGI. Disidang ini selain ditetapkan dan disahkan AD/ ART DGI, juga:  Dibentuk komisi dan badan-badan, menetapkan anggaran keuangan.  Diadakan pemilihan badan pekerja DGI periode 1950 – 1953 degan susunan : 30



Ketua



: Prof. Dr. T. S. G. Moelia



Sekum



: Ds. W. J. Rumambi



Bendahara



: Nn. Lie Fiet Mien



Anggota-Anggota



: Dr. J. Leimena



Mr. A. L. Fransz Tjong Tong Ho Dr. S. C. Nainggolan DGI didirikan sebagai tempat permusayawaratan dan usaha bersama gerejagereja di Indonesia menuju gereja Kristen yang esa. Usaha menuju tercapainya gereja Kristen yang esa dilakukan melalui kegiatan pertemuan antara gereja yang disebut siding raya DGI yang urutannya berturut-turut : Kegiatan



Waktu



Tempat



S.R. I



21-28 Mei 1950



Jakata



Pembukaan DGI



S.R. II



20-30 Juni 1953



Jakarta



Yesus Kristus Pengharapan Dunia



S.R. III



8-17 Juli 1956



Jakarta



Keesaan Kita Dalam Yesus Kristus dan Perpecahan Selaku gereja



S.R. IV



3-13 Juni 1960



Jakarta



Yesus Kristus Terang Dunia



S.R. V



3-14 Juni 1964



Jakarta



Yesus Kristus Gembala Yang Baik



29 - 10s/d S.R. VI



8 - 11 1967



Thema



Makassar



Tengoklah Aku Jadikan Semuanya Baru



Disuruh Kedalam Dunia



S.R. VII



18-28 April 1971



Pematang Siantar



S.R. VIII



1-12 Juli 1976



Salatiga



Yesus Kristus Membebaskan dan Mempersatukan



S.R. IX



19-31 Juli 1980



Tomohon



Datanglah KerajaanMu



S.R. X



21-31 Okt



Ambon



31



Yesus Kristus Kehidupan Dunia



1989 S.R. XI



20-30 Okt 1994



Surabaya



Roh Kudus Memebri Kuasa Menjadi Saksi



S.R. XII



21-30 Okt 1994



Jayapura



Ya Roh Kudus Baharuilah dan Persatukanlah Kami



S.R. XIII



24-31 Maret 2000



Palngkaraya



29-11 s/d



W.Kinasih



5-12 2004



(Bogor)



S.R. XIV



-



Carilah Tuhan Maka Kamu Akan Hidup Berubalah Oleh Pembaharuan Budimu



Dalam S.R. X DGI 21 – 31 Oktober 1984, disepakati perubahan nama dari DGI menjadi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).



Perubahan nama ini merupakan peningkatan bentuk kebersamaan menuju perwujudan gereja Kristen yang esa di Indonesia. Dalam rangka peningkatan bentuk kebersaman itu S.R X DGI mensepakati: 1. Lima dokumen keesaan gereja-gereja di Indonesia yang terdiri atas ;  Pokok-pokok tugas panggilan bersama (PTPB)  Pemahaman Bersama Iman Kristen (PBIK)  Tata Dasar PGI  Kemandirian Theologi, Daya, Dana 2. Terbentuknya majelis pertimbangan 3. perubahan nama badan pekerja lengkap (BPL) menjadi Majelis Pekerja Lengkap (MPL) 2. Tujuan PGI. Membangun kebersamaan menuju gereja Kristen yang esa di Indonesia. 3. Tugas-Tugas PGI.



- Memayungi gereja-gereja di indoensia menuju terciptanya gereja Kristen yang esa - Bersama badan Kristen lain (MAWI) menyuarakan kepentingan umat Kristen dalam relasi dengan pemerintah. - Membina hubungan dan kerjasama dengan semua umat beragama - Ikut berpartisipasi dan melayani dalam era reformasi 4. Hubungan GPM dan PGI. - Antara GPM dan PGI terjalin hubungan yang erat, dimana GPM merupakan salah satu gereja pendukung terbentuknya DGI di tahun 1950 - GPM tetap dan terus berpartsipasi dalam semua kegi atan PGI seperti: Tuan rumah pertemuan raya wanita tahun 1984 Tuan rumah Sidang Raya X DGI tahun 1984 - Tercatat dalam sejarah perkembangan PGI, tokoh-tokoh GPM yang ikut mendayung perahu oikumene di Indonesia (PGI) sebagai MPH PGI seperti : 32



a. terpilihnya Pdt. Dr. J. M. Pattiasina (almarhum) sebagai sekum PGI pada S.R. IX b. Terpilihnya Pdt. Dr. Ny. M. M. Hendriks sebagai salah satu ketua PGI : tahun 2000 – hingga kini c. Terpilihnya Pdt Febry Tetelepta S.Ag sebagai salah satu anggota MPH PGI 2005 - 2009 5. Andil PGI terhadap DGD dan DGA. PGI sebagai anggota DGD juga DGA tentunya memiliki pera penting bagi perkembangan DGD dan DGA. Andil PGI terhadap DGD dan DGA seperti: - PGI turut memfasilitasi kegiatan punya DGD dan DGA: a. Berpartisipasi dalam S.R. IV DGD di Upsala (Sewdia) tahun 1968 b. Aktif dalam inserivice orietntation I Pebruari 1969 yang membahas pertukaran personalia antar gereja dan badan sending. c. Menjadi tuan rumah pelaksanaan asian Church Women Conference (di Sukabumi) tahun 1970 - Tokoh-tokoh Kristen Indonesia yang mewakili PGI, turut menyumbangkan visi-visi oikumenis dalam kegiatan DGD dan DGA seperti : d. Terpilihnya Dr. T. B. Simatupang sebagai salah seorang presiden DGD pada S.R. V DGD di Nairobi (Kenya) e. Terpilihnya 5 (lima) anggota dari Indonesia sebagai anggota Komite Sentarl DGD dalam S.R. V DGD mereka adalah :  Dr. S. A. E. Nababan  Dr. F. Ukur  Dr. Supit  Pdt. Ny. C. E. Pattiasina, M.Th  Ir. Inge Halim f. Dalam S.R. IX DGD 14 - 23 Februari 2007 Dr.S.A.E.Nababan terpilihnya menjadi salah satu president DGD dan Dr.Ny.M.M.Hendriks terpilih menjadi Vice Moderator dari Central Comite DGD. V. AKTIFITAS BELAJAR 1. Metode yang digunakan 2. Langkah kegiatan :



Kegiatan



Pembukaan



Inti



Penutup



: Strategi Penyajian



Pengasuh Aktif



Remaja aktif



Pengelolaan Kelas Apresepsi



- Memimpin doa/ibadah awal - Mengedarkan absen



- Menjelaskan materi - Aktif mencatat, ber-tanya dan sesuai urutan TKP menjawab pertanyaan - Memberikan soal evaluasi - Mengkoordiner pe- - Mengerjakan evaluasi mungutan persem- - Memungut persembahan bahan syukur - Terlibat dalam kegia-tan akhir



33



- Berdoa kegiatan



3. Ayat Hafalan



mengakhiri



(doa dan Ibadah)



:



”Gabungkanlah suatu keyakinan dengan seorang manusia dan sesuatu akan terjadi” (Adam Clayton Powell) 4. Alat dan Sumber



4.1. Alat 4.2. Sumber



: : White Board, Spidol : Alkitab,Sejarah Gereja Indonesia,Buku Oikumene di Wilayah 1000 Pulau



VI. EVALUASI



1. 2. 3. 4. 5.



Uraikanlah Sejarah terbentuknya Rumuskan tujuan PGI Uraikan apa yang menjadi tugas PGI Gambarkanlah hubungan antara antara GPM dan PGI Jelaskan apa andil PGI terhadap DGD dan DGA.



34



I.



BAHAN PELAJARAN



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Program Sajian : GEREJA Pokok Bahasan : 3.Gerakan Keesaan Gereja Sub Pokok Bahasan : 3.5. Persekutuan Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Bahan Bacaan Alkitab : I Korintus 12 : 12 - 13 Jenjang / Semester : Remaja II / 1 Pertemuan ke : Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit Hari / Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Memahami Gerakan Keesaan Gereja



III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



Diharapkan Remaja Dapat : 1. Menjelaskan Pengertian PGIW. 2. Menguraikan Sejarah Terbentuknya PGIW Maluku. 3. Menyusun Program Kesaksian dan Pelayanan Bersama antar Remaja se PGIW Maluku



IV. URAIAN MATERI HARI INI : 1. Pengertian Gerakan Keesaan Gereja.



Persekutuan gereja-gereja Indonesia wilayah.. Gereja anggota PGI yang tersebar diseluruh Indonesia pada setiap wilayah / daerah membentuk lembaga di atas lokal yang dikenal dengan nama : Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia Wilayah. Seperti contohnya untuk daerah/wilayah Maluku, gereja anggota PGI yang ada bergabung bersama dalam wadah PGI Wilayah



2. Sejarah Terbentuknya PGI Wilayah Maluku dan Perkembangannya.



Gaung gerakan keesaaan tidak hanya bergema di aras Internasional dan Nasional, tapi juga di Maluku. Tanggal 5 Februari 1967 di Ternate GPM bersama beberapa gereja anggota DGI di Maluku saat itu menyepakati pembentukan wadah oikumene di aras lokal yang diberi nama waktu itu Dewan Gereja Indonesia Wilayah Maluku sekarang bernama Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia Wilayah Maluku disingkat PGIW Maluku. Selain GPM, saat itu gereja pembentuk PGIW lainnya ialah :



35



- Gereja Masehi Injili Halmahera (GMIH) - Gereja Betel Injil Sepenuh (GBIS) - Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS) Pada dekade awal pembentukannya, belum banyak kegiatan bermakna yang dilakukan DGW/PGIW Maluku. Selain kegiatan yang diturunkan oleh PGI dan dari hasil keputusan bersama, kegiatan masih bersifat terbatas, mencakup ceramah dan penelaan Alkitab bersama yang diikuti oleh perempuan dari gereja anggota, pertukaran penghotbah antar gereja anggota dalam rangka merayakan HUT PGI tiap tanggal 25 Mei, dan merayakan Natal bersama. Sekalipun begitu semangat mengesa tetap terpatri dalam kehidupan gerejagereja PGIW Maluku, sehingga bukan saja mengembangkan kerjasama antar gereja-gereja anggota tapi juga kegiatan bersama diadakan dengan gereja non PGI di Maluku seperti : Gereja Katolik, Gereja Advent, Gereja-Gereja Pentakosta. Pelaksanaan kegiatan bersama yang menonjol dapat disebutkan antara lain : - Ketika PGIW Maluku ditetapkan sebagai tuan rumah pelaksanaan Sidang Raya X PGI di Ambon tahun 1984. suksesnya event ini karena keterlibatan semua gereja serta warganya secara positif dan konstruktif - Di saat Maluku dilanda konflik sosial (1999 – 2004) semua gereja dalam semangat kerjasama yang tingi berusaha menanggulangi persoalan yang timbul akibat konflik juga bersama komunitas lain, telah bekerjasama mengatasi konflik dan terus memelihara perdamaian yang tercipta. Kini gereja anggota telah bertambah, sebagai bukti semangat oikumene di Maluku terus meningkat. Gereja anggota PGI Wilayah Maluku: -



Gereja Protestan maluku – GPM Gereja Masehi Injil Injili Halmahera – GMIH Gereja Betel Injil Sepenuh – GBIS Gereja Pentakosta Pusat Surabaya – GPPS Gereja Kristen Kalam Kudus – GKKK Bala Keselamatan Korps Ambon – BK Gereja Betel Indonesia – GBI Gereja Kristen Perjanjian Baru – GKPB Gereja Tuhan di Indonesia – GTDI Gereja-Gereja Sidang Jemaat Allah – GSJA Gereja Suara Ketebusan – GSK Gereja Kasih Karunia Allah Indonesia - GEKARI



Tujuan wadah PGIW Maluku dapat disebut sebagai berikut :



36



1. Membangun kebersamaan sebagai gereja yang mengesa di Maluku 2. Saling menerima dan memahami dalam kepelbagaian Sesuai kondisi riil yang dihadapi antara lain keterbatasan dana maka kegiatan PGIW Malaku lebih difokuskan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Maluku, sebagai sumbangan konkrit bagi pemerintah dalam mengisi pembangunan nasional di Maluku. Untuk mengemban tugas mempersekutukan gereja-gereja di Maluku yang tergabung dalam wadah PGIW Maluku, maka dalam sidang Wilayah PGIW Maluku yang dilaksanakan di Ambon pada tanggal 25-28 Maret 2007 telah terpilih susunan keanggotaan Majelis Pekerja Harian (MPH) PGIW Maluku periode 2007-2012 sebagai berikut: Ketua Umum



: Pdt Dr. J. Chr. Ruhulessin, M,Si



: GPM



Ketua I



: Pdt. P. E. Kembauw



: GBIS



Ketua II



: Capt. Sugeng Purnomo



: BK



Sekretaris Umum



: Pdt. Ny. L. Likumahua, M.Th : GPM



Wakil Sekum



: Pdt. Ir. S. Taribuka



Bendahara



: Pdt. NY. D. Pelmelay, Div.Th : GPPS



Wakil Bendahara



: Ev. Hendry, S.K



: GKKK



Anggota



: Pdt Ir. D. F. Souhoka, MP



: GBIS



: GKPB



Ev. Ny. Noviana Pattirane



: GTDI



Ev. Silas Fermeyanan



: GPPS



Majelis Pertimbangan



:



Ketua



: Pendeta-Pendeta Mantan Ketua PGIW



Wakil



: Pdt. J. Pattirane



Sekretaris



: Pdt. Drs. L. A. Kembauw. MH



Anggota



: Pdt. R. Hitipeuw, S.Th Bpk. M. Pelmelay



PGIW Wilayah Maluku juga mempunyai 2 komisi yakni : Komisi Pemuda dan Komisi Perempuan. Yang dapat dianggap sebagai badan pembantu yang membantu MPH PGIW dalam tanggung jawab pelayanan bagi kelompok pemuda dan kelompok perempuan gereja-gereja anggota



V. AKTIFITAS BELAJAR 1. Metodeyang digunakan : Ceramah 2. Langkah kegiatan : 37



Strategi Penyajian



Kegiatan



Pengasuh Aktif



Pembukaan - Pengelolaan Kelas - Apresepsi - Menjelaskan pengertian PGIW - Menjelaskan seja-rah pembentukan PGIW Maluku de-ngan catatan per-kembangannya - Membentuk kelompok kerjauntuk menyusun program kesaksian dan Inti pelayanan bersama antar remaja se PGIW. - Mendengar dan menerima hasil kerja kelompok. - Mengukur kemam-puan remaja de-ngan jalan memberikan soal evaluasi - Mengkoordiner pemberian Penutup persembahan. - Mengelola kegiatan doa akhir 3. Ayat Hafalan



Remaja aktif - Memimpin doa/ibadah awal - Mengedarkan absen - Mendengar, menca-tat aktif, bertanya dan menjawab pertanyaan - Berproses di kelom-pok menyusun laporan - Melaporkan hasil kerja kelompok - Menyelesaikan evaluasi



- Memberi persembahan - Memimpin ibadah/doa penutup.



:



”keberhasilan berjalan dari kegagalan ke kegagalan tanpa kehilangan antusiasme” (Abraham Lincoln) 4. Alat dan Sumber : Alkitab



Oikumene dan buah injil di Maluku Gerakan Oikumene di Indonesia Keputusan sidang wilayah PGIW Maluku 2007 VI. EVALUASI 1. Jelaskan pengertian PGIW 2. Uraikan sejarah pembentukan PGIW Maluku 3. Susunlah sebuah program kesaksian dan pelayanan bersama bagi remaja se PGIW.



38



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian 2. Pokok Bahasan 3. Sub Pokok Bahasan 4. Bahan Bacaan 5. Jenjang/Semester 6. Pertemuan ke 7. Lamanya Waktu Belajar 8. Hari / Tanggal



: KONTEKS : 4. Hidup etis : 4.1. Pengertian Hidup Etis : Galatia 6 : 1 - 10 : RemajaII / 1 : : 60 – 90 menit :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN Memahami pentingnya hidup etis



III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN 1. Menjelaskan pengertian hidup 2. Menjelaskan pengertian etis 3. Menjelaskan pengertian hidup etis 4. Menjelaskan pentingnya hidup etis 5. Memberikan contoh hidup etis



IV. URAIAN MATERI 1. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata hidup berarti lawan dari mati. Kata hidup tersebut memiliki beberapa pengertian: masih ada atau masih terns ada, masih bergerak atau masih terus bergerak, masih berjalan atau masih terns berjalan, dan masih bekerja atau maslb terns bekerja sebegaimana mestinya. Kata ini biasanya dihubungkan dengan manusia, binatang dan tumbuhtumbuhan, babkan kata ini Juga dipakal dalam hubungan dengan roh. Hidup dapat juga diartikan sebagal suatu kesatuan antara tubuh dan jiwa (pengertian ini lebih ditekankan dalam hubungan dengan manusia); hidup adalah masa di antara kelahiran dan kematian. Bagi orang Kristen, sumber hidup adalah Allah yang telah menyatakan Kasih-Nya kepada Dunia ini melalui Yesus Kristus, Hidup bagi orang Kristen adalah hidup yang berkualitas. Paulus daiam suratnya kepada Jemaat di Roma, menasehatkan supaya hidup ataupun mati kita adalah milik Kristus (Bnd. Rm 14:6 dyb.); Seiuin itu dinyatakan juga bahwa walaupun kita hidup di bumi ini tetapi hidup kits tersembunyi bersama dengan Kristus (Kol 2:20; 3:3) dan hidup klta adalah sebagal keluarga Allah berdasarkan karunia yang dlberikan-Nya kepada kita (I Tim 3:15; 4:15). Hidup kita sebagai pemberian Allah bukanlah berarti pasrah begitu saja kepada panggilan-Nya, melainkan kits juga dipanggll untuk hidup berbuah di tengah-tengah dunia, menghasilkan buah terhadap sesama manusia. Artinya, kita bukan menghindarkan dirt menjadi manusia tertutup tefiadap sesama melainkan hidup kita adalah menjadl terang dan garam dunia, turut bekerja merealisasikan rencana Kerajaan Allah di dunia ini, jadi dapat dikatakan bahwa hidup kita sebagai bangsa Allah, pengikut Kristus, adalah hidup yang produktif, menghasiikan buah (Bnd. Yoh 15:16). 2. Kata etis menunjuk pada suatu tindakan atau perbuatan yang sesuai dengan tanggung jawab moral. Berbicara tentang etis tak dapat dipisahkan dari etika.



Kata etika berasal dari beberapa kata yunani yang hampir sama bunyinya, yakni ethos dan e’thos atau ta ethika dan ta e’tilika. Kata ethos berarti kebiasaan, adat. Sementara ethos dan e'thikos berarti kesusilaan, perasaan batin atau kecenderungan hati.



39



Kata etika kemudian menjadl Istilah khusus untuk ilmu pengetahuan yang menyelidiki persoalan kelakuan dan perbuatan manusia; etika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang normatif. Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan. Etika manusia menimbulkan suatu keterampilan intelektual, yaitu keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis. Dikatakan rasional karena mendasarkan diri pada nalar, pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa kekecualian. Sementara kritis berarti bahwa etika ingin mengerti suatu masalah sampai ke akar-akamya, tidak puas dengan pengertian yang dangkal. Tak heran, jika ada yang berpandangan bahwa etika merupakan suatu pemikiran rasional, kritis, mendasar dan sistematis tentang ajaran-ajaran moral. Etika mau mengerti mengapa kita harus mengikuti moralitas tertentu, atau bagaimana kita dapat megambil sikap yang bertanggung jawab berhdapan dengan pelbagai morlitas (aturan tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia). 3. Dapatlah dikatakan bahwa, hidup etis adalah suatu tindakan yang sesuai dengan tanggung jawab moral ; hidup etis Kristiani adalah suatu tindakan atau perbuatan atau sikap yang berkualitas dan bertanggung jawab di dalam seluruh aktivitas orangorang Kristen yang berdasarkan pada kehendak Allah sehingga hidup kita menghasilkan buah terhadap sesama manusia. Artinya kita bukan menghindarkan diri menjadi manusia tertutup terhadap sesama melainkan hidup kita adalah menjadi terang dan garam dunia, turut bekerja merealisasikan rencana Kerajaan Allah di dunia ini, jadi dapat dikatakan bahwa hidup kita sebagai bangsa Allah, pengikut Kristus, adalah hidup yang produktif, menghasilkan buah. 4. Hidup etis penting bagi setiap orang di dunia ini termasuk di dalamnya orang-orang Kristen. Dengan hidup etis seseorang dapat mengambil sikap yang wajar dalam suasana kepelbagian moral yang merupakan ciri khas zaman kita sekarang. 5. Beberapa contoh hidup etis ; memimpin orang dengan lemah lembut, saling menolong, menerima pengajaran dalam Firman, tidak sesaat, tidak jemu berbuat baik.



V. AKTIVITAS BELAJAR



1. Metode yang digunakan : 2. Langkah kegiatan : 2.1. Kegiatan di SM - Nyanyian Pembukaan - Doa Pembukaan - Menyanyi - Doa Pembaca Alkitab - Penyajian Materi - Persembahan - Doa Syafaat menyanyi - Berkat



40



3. Ayat Hafalan



: Galatia 6 : 9



4. Alat dan Sumber 4.1. Alat 4.2. Sumber



:



: Klasikal : Alkitab, Ensoklopedia Alkitab, Kamus Allkitab, Pengantar Perjanjian Baru, Tafsiran Galatia, Pengambil Keputusan Etis, Etika Sosial, Bioteknologi dan Biotekia, Pengantar Biotika, Perilaku yang Bertanggung Jawab, Etika - Ilmu - Teknologi, Manusia dan Budaya, dll



VI. EVALUASI 1. Jelaskan pengertian hidup ! 2. Jelaskan pengertian etis ! 3. Jelaskan pengertian hidup etis ! 4. Jelaskan pentingnya hidup etis ! 5. Berikan contoh hidup etis !



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian : KONTEKS 2. Pokok Bahasan : 4 Hidup etis 3. Sub Pokok Basahan : 4.2. Peranan Hidup Etis dalam Dunia Modern 4. Bahan Bacaan : Roma 12 : 2 – 3 5. Jenjang / Semester : Remaja II / 1 6. Pertemuan ke : 7. Lamanya Waktu Belajar : 8. Hari / Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN 1. Menjelaskan peranan hidup etis dalam dunia modern 2. Menyebutkan ciri hidup etis dalam dunia modem 3. Menjelaskan kendala yang dihadapi dalam mewujudkan bidang etis 4. Menunjukkan contoh hidup etis sebagai remaja III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN Memahami pentingnya hidup etis IV. URAIAN MATERI 1. Dalam pertemuan mnggu lalu, telah dijelaskan tentang pentingnnya hidup etis. Disadari sngguh bahwa dunia senantiasa mengalami perubahan dan waktu ke waktu, hingga saat ini saat dimana orang-orang menyebutnya dengan dunia modern atau dunia di zaman modern. Pertanyaannya sekarang adalah hidup etis yang bagaimanakah yang mesti dikembangkan di dalam dunia modern ini? Peranan Hidup Etis dalam modern sebenarnya hendak menekan pada bagaimana orang-orang Kristen, termasuk di dalamnya para remaja, hidp untuk membarui serta mampu mebedakan manakah yang dikehendaki oleh Allah, apa yang berkenaan kepada Allah dan apa yang tidak dikehendaki dan tidak berkenan kepada Allah



41



2. Bertolak dan pembacaan kita di hari ini, maka ada tiga hal penting yang perlu kita pegang sebagai ciri peranan hidup etis dalam dunia modern sekarang ini, yakni tidak menjadi serupa dengan dunia, pembaruan budi, dan penguasaan diri tidak menjadi serupa dengan dunia berarti hendak menunjuk pada keinginan-keinginan jahat yang bertentangan dengan kehendak Allah ; pembaruan budi pekerti bahwa sebagai orang-orang Kristen, kita (para remaja) hendaklah memohon agar Roh Kudus senantiasa membarui pikiran kita sehingga kita dapat berkata dan betindak baik, sesuai dengan ajaran-ajaran Kristiani, dalam berbagai suasana, peguasaan diri itu penting sehingga dapat dengan bijaksana, oleh tuntunan Roh Kudus, dapat Mengambil keputusan dan sikap yang tepat. 3. Tak dapat disangkal, bahwa hidup dalam dunia modern saat ini bukanlah hidup yang tanpa persoalan, termasuk didalamnya berbagai kendala dalam mewujudkan hidup etis, yakni pluralisma moral, perkembangan ilmu dan teknologi, struktur kebutuhan dan nilai di dalam masyarakat, berbagai teknologi yang menawarkan diri sebagai panutan kehidupan, dimana masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup, masalah-masalah etis baru yang tidak disinggung di dalam Alkitab. 4. Contoh-contoh hidup etis sebagai remaja : tolong menolong, saling mengasihi, pergaulan remaja Kristen yang bertanggung jawab (untuk rincian dari tema ini, diskusikan dengan para remaja) V. AKTIVITAS BELAJAR 1. Metode yang digunakan 2. Langkah kegiatan :



:



Ceramah, Tanya Jawab Demonstrasi



2.1. Kegiatan di SM - Nyanyian Pembukaan - Doa Pembukaan - Menyanyi - Doa Pembacaan Alkitab - Pembacaan Alkitab - Penyajian Materi - Persembahan - Doa Syafaat - Menyanyi - Berkat 3. Ayat Hafalan



:



4. Alat dan Sumber 4.1. Alat 4.2. Sumber



:



: Klasikal : Alkitab, Ensiklopedia Alkitab, Kamus Alkitab, Pengantar Perjanjian Baru, Tafsiran Roma, Pengambilan Keputusan Etis, Etika Sosial, Bioteknologi dan Bioetika, Pengantar Bioetika, Perilaku yang Bertanggung Jawab, Etika Iolmu - Teknologi, Manusia dan Budaya dll.



42



VI. EVALUASI 1. Jelaskan peranan hidup etis dalam sunia modern ! 2. Sebutkan cm hidup etis dalam dunia modern ! 3. Jelaskan Kendala yang dihadapi dalam mewujudkan hidup etis ! 4. Tunjukkan contoh etis sebagai remaja !



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian : KONTEKS 2. Pokok Bahasan : 4 Hidup etis 3. Sub Pokok Basahan : 4.3. Hidup Jujur, Sabar, Tekun, Setia Kawan 4. Bahan Bacaan : (Lihat uraian materi) 5. Jenjang / Semester : Remaja II / I 6. Pertemeuan ke : 7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit 8. Hari / Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Memahami pentingnya hidup etis



III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN



1. Menjelaskan pengertian hidup jujur, sabar, tekun, dan setiakawan 2. Mengidentifikasi tokoh Alkitab yang hidup jujur, sabar, tekul, san setia kawan 3. Mendemontrasikan hidup jujur, sabar, tekun, setia kawan IV. URAIAN MATERI 1. Pengertian hidup



Jujur



: : tulus hati, tidak berbohong, tidak curang



Sabar



: tahan menderita sesuatu, tidak cepat marah, tidak cepat patah hati, tidak cepat putus asa, tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu



Tekun



: dengan rajin, bersungguh-sungguh hati



Setia kawan : tetap dan teguh hati dalam persahabatan, perasaan bersatu, solider. 2. Tokoh-tokoh didalam Alkitab yang hidup :



Jujur



: Yusuf (Kej. 45), Daud (I Sam 29 : 6; I Raj 3 : 6), Hizkia ( 2 Taw 31 : 20 ), Ayub (Ayb 1 : 1, 8), Yesus (bnd. Mat 17 : 17 dan parakekny, Paulus ( I Kor 4 : 12; 2 Kor



Sabar



: Ayub (Ayb 21 : 3), Yesus ( bnd. Mat 17 : 17 dan paralelnya, Paulus (1 Kor 4 : 12; 2 Kor 12 : 12)



43



Tekun



: Daud (2 Sam 12 : 16), Ayub 2 : 3), Daniel (Dan 6 : 17), Yesus (lbr 12 : 2)



Setia Kawan : Yosua (Yos 9 : 15), Daud (2 Sam 10 : 2), Yesus (Yoh 15 : 13) 3. Hari ini, kita telah belajar tentang pengertian hidup jujur, sabar, tekun, dan



setia kawan serta kita juga telah mengidentifikasi beberapa tokoh Alkitab yang berhubungan dengan hidup jujur, sabar, tekun dan setia kawan. Nah, ada tertulis bahwa Iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati, sebagai para remaja Kristen, kita tidak boleh menjadi pendengar saja, tetapi kita harus juga melakukan apa yang kita (orang-orang Kristen) Imani. Oleh karena itu, tidaklah berarti jika kita hanya megerti tentang hidup jujur, sabar, tekun dan setia kawan serta megetahui tokoh-tokoh di dalam Alkitab yang berhubungan dengan hidup jujur, sabar, tekun dan setia kawan. Kita juga harus mendemosntrasikan apa yang telah kita pelajari hari ini di dalam seluruh hidup kita, karena itulah yang dikehendaki oleh Allah. V. AKTIVITAS BELAJAR



1. Metode yang digunakan : Ceramah, Demonstrasi 2. Langkah kegiatan : - Nyanyian Pembukaan - Doa Pembukaan - Menyanyi - Doa Pembacaan Alkitab - Penyajian Materi - Persembahan - Doa Syafaat - Menyanyi - Berkat 3. Ayat Hafalan : 4. Alat dan Sumber : 4.1. Alat 4.2. Sumber



Tanya



Jawab,



Diskusi,



: Klasikal : Alkitab, Ensiklopedia Alkitb, Kamus Alkitab, Pengantar Perjanjian Lama, Pengantar Perjanjian Baru, Tafsiran Alkitab, Pengambilan Keputusan Etis, Etika Sosial, Bioteknologi dan Bioetika, Pengantar Bioetika, Perilaku yang Bertanggung Jawab, Etika - Ilmu - Teknologi, Manusia dan Budaya, dll



VI. EVALUASI



1. Jelaskan pengertian hidup jujur, sabar, tekun, dan setia kawan ! 2. Identifikasilah tokoh-tokoh Alkitab yang hidup jujur, sabar, tekun, dan setia kawan 3. Demonstrasikanlah hidup jujur, tekun, setiak kawan !



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program Sajian 2. Pokok Bahasa 3. Sub Pokok Bahasa



: KONTEKS : 4. Hidup Etis : 4.4. Kebebasan Berekspresi 44



4. 5. 6. 7. 8.



Pembacaan Alkitab Jenjang / Semester Pertemuan Ke Lamanya Waktu Belajar Hari / Tanggal



: Galatia 5 : 3 - 15 . : Remaja II / 1 : : 60-90 menit :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN ( TUP )



Agar Remaja dapat memahami pentingnya Hidup Etis



III. TUJUAN KHUSUS PENYAJIAN ( TKP )



Diharapkan agar Remaja dapat : 1. Menjelaskan pengertian Kebebasan 2. Menjelaskan pengertian berekspresi 3. Menjelaskan pengertian Kebebasan Berekspresi 4. Menjelaskan pentlngnya Kebebasan Berekspresi 5. Memberi contoh sikap Remaja Gereja dalam mewujudkan Komunikasi Kebebasan berekspresi menurut pandangan Alkitab



IV. URAIAN MATERI 1. Pengertian Kebebasan :



- Kata "kebebasan "apada zaman ini termasuk kata dan semboyan yang sering dikumandangkan. Suatu kata yang sangat memikat hati dan menjadi dambaan setiap insan. Rasa - rasanya tidak seorang manusia atau golongan yang tidak dapat digairahkan atau dimabukkan oleh kata ini. - Kebebasan ( berasal dad ka ta bebas ) adalah suatu kondisi, keadaan atau suasana hidup yang telah berhasil atau tidak lagi berada dibawah tekanan, ancaman, perbudakan, otoritas atau dengan kata lain, sudah tidak lagl bergantung kepada suatu kekuatan lain diluar diri. ( Prof. DR. H. Anwar Arifin dalam ilmu Komunikasi ) - Kebebasan adalah suatu kesempatan dapat memilih, memutuskan, mengambil langkah, mengatur dan menjalankan sendfri kehendak diri. - Kebebasan adalah suatu gejolak psychys yang identik dengan kata kemerdekaan. 2. Pengertlan Berekspresl :



- Berekspresi berasal dari kata dasar "ekspresi "; yang artinya " suatu ungkapan I pernyataan atau penyaluran ide / gagasan / suara hati / perasaan / gejolak emosi seseorang. Jadi berekspresi artinya " suatu kemapuan dan kemauan untuk menyatakan / mengungkapkan / menyalurkan / perasaan atau suara hati sesorang. - Ekspresi juga identik dengan " gejolak hati " atau bahkan " luapan emosional " seseorang. 45



- Jadi berekspresi adalah suatu upaya mengekspresikan perasaan, suara hati, idel gagasan, kehendak dan harapan serta gejolak emosi seseorang agar dapat dipahami, dimengerti dan diterima oleh orang lain. - Dengan Berekspresi seseorang dapat mengeluarkan / menuangka / menyatakanI menyalurkan isi hatinya agar dapat diketahui / dipahami dan dinargai oleh orang lain. 3. Pengertian Kebebasan Berekspresi :



- Kebebasan Berekspresi adalah suatu situasi, kondisi atau suasana aman, nyaman, tidak terbeban, tidak tertekan, dimana orang merasa bebas mengungkapkan suara hatinya. Seseorang dapat dengan leluasa menyatakan / mengungkapkan / meyalurkan/ menuangkan perasaan/ gejolak batin/ luapan emosi dengan tidak bergantung kepada orang lain tetapi berada dalam kendali Firman Tuhan dan atau aturan normatif ( undang - undang dan peraturan yang berlaku di Negara ini ). 4. Pentingnya Kebebasan Berekspresi : -



- Berekspresi adalah sebuah ciri kehidupan yang kreatif dan dinamis. Anugrah yang Tuhan Talentakan kepada seseorang mesti diekspresikan sebagai sebuah kesaksian. Berekspresi adalah juga sebuah hak azasi manusia yang solagraciais ( adalah Anugrah Allah ) - Berekspresi adalah sebuah hak azasi manusia yang dilindungi oleh Undang - Undang ( UUD 1945 pasal 28, UU no 4 tentang Kebebasan Pers, UU HAM). - Oleh sebab itu mesti dijamin dengan sebuah kebebasan dalam upaya melindungi Hak, kesempatan dan kretifitas demi pengembangan Sumber Daya Manusia. Kebebasan berekspresi mesti mesti dilihat sebagai perwujudan Panggilan Gereja. 5. Contoh Sikap Remaja Gereja dalam mewujudkan Kebebasan Berekspresi



Menurut Pandangan Alkitab : - Gunakan Kebebasan Berekspresi dengan penuh tanggung jawab dan rasa takut akan Tuhan - Jangan salah dalam mempergunakan Kebebasan Berekspresi. Kebebasan yang dimaksudkan adalah kebebasan yang terpimpin, terkendali dan bertanggung jawab. - Jadikan Kebebasan Berekspresi seagai sarana untuk memuliakan Allah dan menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan. - Harus tetap berada dalam koridor atau Frame Firman Allah dan megandalkan peranan Roh Kudus. - Kebebasan adalah hak azasi tetapi kepatuhan adalah kewajiban moral yang mesti mengimbanginya ( kaidah hukum dan peraturan normatif yang berlaku dan diakaui / legal ) - Contoh - contoh lain yang dapat dikemukakan. V. AKTIFITAS BELAJAR 1. Metodeyang digunakan : 2. Langkah kegiatan :



Kegiatan



Pengasuh



Remaja



46



Waktu



Pembukaan - memimpin lagu - memimpin - memberikan pertanyaan apresepsi Inti - menyajikan / menguraikan materi susuai metode - memberikan pertanyaan ajakan Aplikatif Penutup - memberikan ajakan Aplikatif - mendoakan



3. Ayat Hafalan



- Menyanyi - Beroda - Menjawab - Mendengar aktif



5 menit



5 menit



- Menjawab



- menerima / mendengar - berdoa



5 menit



: Jagalah hatimu dengan kewaspadaan Karena dari situlah terpancarkehidupan ". ( Amsal 4: 22 )



4. Alat dan Sumber : 4.1. Alat :Klasikal - Papan tulis / Manila Karton - Spidol / Kapur Elektronik - OHP - Infocus 4.2. Sumber : - Alkitab - KURIN - Ilmu Komunkasi - UUD 1945 - UU No. 40 tentang Kebebasan Pers - UU HAM VI. EVALUASI :



1. Jelaskan Pengertian Kobebasan 2. Jelaskan Pengertian Berekspresi 2. Jelaskan Pengertian Kebebasan Berekspresi 3. Jelaskan alasan Pentingnya Kebebasan Berekspresi 4. Berikan Contoh sikap remaja Gereja dalam mewujudkan Kebebasan Berekspresi menurut pandangan Alkitab



I.



BAHAN PELAJARAN 1. Program



: KONTEKS 47



2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Pokok Bahasan : 4. Hidup Etis Sub Pokok Bahasan : 4.5. Etika Berkomunikasi Pembacaan Alkitab : Kolose 4 : 6 Jenjang / Semester : Remaja II / 1 Pertemuan Ke : Lamanya Waktu Belajar : 60-90 Hari / Tanggal :



II. TUJUAN UMUM PENYAJIAN



Agar Remaja dapat memahami pentingnya Hidup Etis



III. TUJUAN KHSUS PENYAJIAN



Diharapkan agar Remaja dapat : 1. 2. 3. 4. 5.



Menjelaskan pengertian Komunikasi Mejelaskan unsur-unsur Komunikasi Menjelaskan Pengertian Etika Komunikasi Menjelaskan ciri-ciri Komunikasi yang Etis Memberi contoh sikap Remaja Gereja dalam mewujudkan Komunikasi yang Etis menurut pandangan Alkitab



IV. URAIAN MATERI 1. Pegertian Komunikasi



- Sebagai mahkluk sosial, manusia tidak bisa meghindari dari aktifitas komunikasi. Apaupun yang kita lakukan, kapanpun dan dimanapun juga kita selalu beraktifitas dengan komunikasi. Komunikasi menjadi bagian hidup manusia. Ia menjadi perekat dalam hidup bermasyarakat. Banyak definisi yang dikemukakan pada pakar tentang komunikasi diantaranya :  Komunikasi adalah hubungan / relasi (baik langsung maupun tidak langsungL antara komunikator dengan komunikan (Onong. Uchajana Effendy , 1945. Ilmu komunikasi teori dan praktek)  Komunikasi adalah proses dimana komunikator menyampaikan / menyalurkan rangsangan untuk mempengaruhi karakter dari komunikan (Hovland, 1948)  Komunikasi adalah proses saling membagi atau menggunakan informasi secara bersama dan berhubungan antara para peserta dalam proses informasi secara bersama dan berhbungan antara para peserta dalam proses informasi. (Lawrence Kincaid & Wilbur schrama, 1997)  Komunikan adalah tingkah laku dan pikiran orang lain. (shannon & Weaver, 1949) 2. Unsur-unsur Komunikasi :



- Menurut Harold. D. Laswell bahwa komunikasi tidak kan berlagsung kalau salah satu unsur / komponen terbaikan - Komponen / unsur-unsur Komunikasi menurut Lasweell adalah : 48



 Komunikator : orang yang menyampaikan pesan / informasi  Komunikan : orang yang menerima pesan  Pesan : Informasi / berita yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan  Media : saluran / alat / sarana yang dipilih / digunakan untuk menyampaikan pesan / informasi / berita.  Efek : dampak / akibat yang terjadi adanya pesan yang disampaikan. Dampak bisa positif atau diterima, bisa negatif atau ditolak. 3. Pengertian Etika Berkomunikasi :



- Seperti yang kita ketahui bersama bahwa menurut ( EnyclopediaBritanica 1965) maupun Encyclopedia Americana (1995). bahwa etika berasal dari kata bahasa Yunani “ Ethikos “ (Moral ) dan “ ethos” (Character ).Stephen. R. Covery (1994) mengatakan bahwa : “Taburlah gagasan, tuailah perbuatan Tabaurlah perbuatan, tuailah kebiasaan Taburlah kebiasaan, tuailah karakter.” - Jadi kalau kita berbicara tentang Etika Berkomunikasi, maka kita berbicara tentang akhlak, moral dan character yang etis dalam berkomunikasi. - Akhlak, moral character yang etis (sesuai dengan norma, baik adat maupun agama dan budaya 4. Ciri - ciri Komunikasi yang Etis(Menurut Sumartono dalam Kecerdasan komunikasi)



 Santun Baik bahasa lisan maupun bahasa tubuh mesti mencerminkan sikap sopan santun.Bila perlu sampaikan kata - kata permohonan maaf apabila hendak menolak isi pesan.  Penghargaan Menganggap semua orang sangat berarti. Jangan meremehkan, jangan merendakan bahkan jangan pernah menghina. Memandang dan memperlakukan orang lain sebagai aset yang sangat berharga. Jangan pilih kasih dan membeda - bedakan.  Senyum Senyuman adalah senjata komunikasi yang mampu memberikan kekuatan yang dahsyat dan pesona yang luar biasa. Senyum dapat menjadi sebuah magic perekat hubungan antar manusia.  Bertumbuh Apapun bentuk komunikasi yang kita lakukan, mesti bersifat membangun memberi sebuah pertumbuhan. Mampu merubah karakter orang lain ke arah positif.  Wajar 49



Dalam berkomunikasi, hindarilah sifat omong kosong. Jangan berlebihan dan menganggap diri serba bisa. Berbicaralah yang penting saja.  Interest Jadilah pendengar yang baik. Sedapat - dapatnya menunjukan sikap tertarik kepada pesan yang disampaikan, agar timbul rasa bosan dalam berkomunikasi. Tunjukan sikap bersahabat. Jangan hambar. Tunjukan lewat suara dan bahasa serta gerak tubuh yang mendukung.  Akurat Sampaikanla h informasi / berita yang mengandung kebenaran, kejujuran, keadilan, fakta dan dapat dipertanggung jawabkan.  Adaptasi Belajarlah untuk dapat menyesuaikan diri secara fleksibel antara pesan yang hendak disampaikan dengan karakter komunikan, waktu dan media yang digunakan. Oleh sebab itu berusahalah mengenali karakter komunikan terlebih dahulu. Jangan bersikap otoriter , dictator dan menggurui.  Salam Berikanlah salam diawal dan diakhiri komunikasi sebagai penghangat komunikasi  Berpikir Positif dan Optimis Jangan terlalu cepat menilai negatif atau memberi respon emosional terhadap pesan yang disampaikan. Berpikirlah positif, kritis dan kreatif serta solutif. Berpikir matang sebelummengambil keputusan untuk membangkitkan motivasi bagi ornag lain. 5. Contoh Sikap Remaja Gereja dalam mew-ujudkan Komunikasi yang Etis menurut pandangan Alkitab :



 Remaja gereja mempraktekkan ciri-ciri komunikasi yanng Etis Melakukan Komunikasi di atas dasar iman dan kasih  Lakukan komunikasi yang benar  Menunjukkan kecerdasan dalam berkomunikasi  Berani dan bertanggung jawab mengahadapi setiap dampak yang timbul akibat komunikasi tersebut  Jadikanlah komunikasi sebagai sarana kesuksesan, bukan sebaliknya sebagai penghambat kesuksesan. V. KEGIATAN PENYAJIAN MATERI 1. Metode yang digunakan : Ceramah Bervariasi 2. Langkahkegiatan :



Kegiatan



Pegasuh - memimpin sebuah lagu



Remaja - menyanyi - berdoa 50



Waktu



Pembuka an



Inti



Penutup



3. Ayat Hafalan



- memimpin doa - memberikan pertanyaan persepsi - menyanyikan/me nguraikan materi sesuai metode - memberikan pertanyaan evaluatif - memberikan ajakan - mendoakan



- menjawab



5 menit



- mendengar 5 menit - menjawab - menjawab mendengar ajakan - berdoa



/ 5 menit



: "Taburlah gagasan, tuailah perbuatan



Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan Taburlah kebiasaan, tuailah Karakter". (Stephen. R. Covey, 1994) 4. Alat dan Sumber : 4.1. Alat :Klasikal - Papan tulis / Manila Karton - Spidol / Kapur Elektronik - OHP - Infocus 4.2. Sumber



:- Alkitab - KURIN - Etika Kristen - Ilmu Komunkasi (Prof. DR. H. Anwar Arifin ) - Kecerdasan Komunikasi ( Sumartono ) - Etika Bisnis ( Ketut Rindjin )



VI. EVALUASI



1. Jelaskan Pengertian Komunikasi 2. Jelaskan unsur -unsur komunikasi 3. Jelaskan Pengertian Etika Berkomunikasi 4. Jelaskan ciri - ciri komunikasi yang- Etis 5. Berikan Contoh Sikap Remaja Gereja dalam mewujudkan Komunikasi yang etis menurut Pandangan Alkitab



51



52



Pengasuh Remaja II Jemaat GPM Anugerah. Nama : Roberth Lucen Metekohy



Kasihanilah aku, ya Allah, menurut Kasih Setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.



53