Mekanisme Infeksi Dan Penularan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MEKANISME INFEKSI DAN PENULARAN dr. Sahrun



Infeksi adalah 1. Masuknya kuman penyakit kedalam tubuh



hingga menimbulkan gejala – gejala penyakit 2. invasi dan pembiakan mikroorganisme pada jaringan tubuh, terutama yang menyebabkancedera selular lokal akibat kompetisi metabolisme, toksin, replikasi intraseluler, atau respon antigen – antibodi. Pembagian Infeksi :



Pembagian Infeksi PRIMER : Apabila terjadi secara langsung



sebagai akibat dari proses yang ditimbulkan mikroorganisme sendiri SEKUNDER : Terjadi oleh sesuatu sebab, misalnya : kelemahan tubuh, kelaparan, kelelahan, luka dan sebagainya



Macam Infeksi lainnya 1. REINFEKSI :Penyakit yang mula-mula sudah sembuh tapi 2.



3. 4. 5. 6.



kemudian muncul lagi. Disebut juga“Residif”. SUPER INFEKSI : Proses penyakit belum sembuh akan tetapi sudah disusul oleh infeksi yang lain. Disebut juga “infeksi Ganda”. INFEKSIOUS : Penyakit infeksi yang mudah menular dari seorang kepada orang lain. Disebut juga “Infeksiosa”. EPIDEMI : Penyakit infeksi yang bersifat menular, kadang – kadang dapat menyerang orang bayak dalam waktu singkat PANDEMI : Merupakan Epidemi yang menyebar ke Negara lain ENDEMI : Suatu penyakit yang terus – menerus secara menetap terdapat dalam daerah tertentu



Proses Terjadinya Infeksi Mikroba patogen agar dapat menimbulkan



penyakit infeksi harus bertemu dengan pejamu yang rentan, melalui dan menyelesaikan tahap-tahap sebagai berikut:



Tahap 1 Tahap I Mikroba patogen bergerak menuju



tempat yang menguntungkan (pejamu/penderita) melalui mekanisme penyebaran (mode of transmission) Terdapat 2 mode of transmision 1. Direct Transmision 2. Indirect transmision



Mode of transmision dipengaruhi oleh kondisi



lingk fisik, lingk biologis dan lingk sosial



1. Direct Transmission Perpindahan sejumlah unsur penyebab dari reservoir



langsung ke pejamu potensial melalui portal of entry. 1. Penularan langsung orang ke orang: sifilis, GO,



lymphogranuloma venerum, chlamydia trachomatis, hepatitis B, AIDS, dll. 2. Penularan langsung dari hewan ke orang:kelompok zoonosis. 3. Penularan langsung dari tumbuhan ke orang: penyakit jamur. 4. Penularan dari orang ke orang melalui kontak benda lain; kontak dgn benda terkontaminasi. Melalui tanah : ancylostomiasis, trichuris, dll. Melalui air : schistomiasis



2. Indirect Transmision 1. 2. 3. 4. 5.



Vehicle-borne Vector-borne Food-borne Water-borne Air borne



SIFAT PENULARAN Generation Time : Masa antara masuknya penyakit pada



pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Herd Immunity : merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu Attack Rate : Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut. bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancamam masy.



Komponen Kejadian Penyakit Menular Sifat alami dan karakteristik agent:



biologi, kimiawi, resistensi fisik dan kimiawi Karakteristik Agent berkaitan dengan Host: infektivitas, virulensi, patogenitas, antigenesitas Karakteristik Agent berkaitan dengan Environment : sumber penularan/reservoair, manusia sebagai reservoir



Tahap II Upaya berikutnya dari mikroba patogen



adalah melakukan invasi ke jaringan/organ pejamu (penderita) dengan cara mencari akses masuk untuk masing-masing penyakit (port d’entree) seperti adanya kerusakan/lesi kulit atau mukosa dari rongga hidung, rongga mulut, orificium urethrae, dan lain-lain



Tahap III Setelah memperoleh akses masuk, mikroba



patogen segera melakukan invasi dan mencari jaringan yang sesuai (cocok). Selanjutnya melakukan multiplikasi/berkembang biak disertai dengan tindakan destruktif terhadap jaringan, walaupun ada upaya perlawanan dad pejamu. Sehingga terjadilah reaksi infeksi yang mengakibatkan perubahan morfologis dan gangguan fisiologis/ fungsi jaringan



Mekanisme infeksi 1. 2. 3. 4.



Adhesi Kolonisasi Penetrasi Invasi



Adhesi-kolonisasi Pada proses kolonisasi, awalnya terjadi adhesi atau



penempelan. Penempelan itu terjadi dengan menggunakan 2 faktor, sebuah reseptor dan ligan. Receptor sejauh ini ditetapkan berupa karbohidrat atau residu peptida yang spesifik pada permukaan sel eukariot. Bakteri ligan yang biasanya disebut dengan adhesin merupakan komponen makromolekul pada permukaan sel bakteri yang berinteraksi dengan reseptor sel pejamu. Mekanisme penempelan terbagi 2, yaitu adhesi non-spesifik dan spesifik. Adhesi non-spesifik bersifat reversibel, sedangkan yang spesifik bersifat ireversibel.



Interaksi yang terjadi pada adhesi non-spesifik adalah interaksi



hidrofobik, elektrostatis, atom dan molekul yang dihasilkan dari getaran berfluktuasi dipol yang mempunyai frekuensi sama, Brownian movement, pengambilan dan penangkapan oleh polimer biofilm yang berinteraksi dengan bakteri glycocalyx. Adhesi yang spesifik berupa pembentukan yang permanen dengan banyak ikatan kunci yang spesifik antara molekul komplemen pada setiap permukaan sel. Ada beberapa hal yang menghambat adhesi, antara lain adhesin atau reseptor yang terisolasi, adhesin atau reseptor analog, enzim atau bahan kimia tertentu yang menghancurkan adhesin atau reseptor, dan antibodi yang spesifik. Setelah melakukan adhesi, bakteri-bakteri tersebut melakukakn kolonisasi atau pembiakan



Penetrasi dan invasi. Invasi pada pejamu oleh patogen dapat dibantu



oleh produksi substansi(invasin) ekstraseluler bakteri yang bertindak melawan pejamu dengan mematahkan pertahanan tubuh pertama dan yang kedua. Banyak invasin merupakan protein (enzim) yang dapat bertindak untuk merusak sel pejamu dan/atau memiliki efek pada pertumbuhan dan penyebaran patogen. Kerusakan pada sel pejamu yang merupakan hasil aktivitas invasi adalah bagian dari patologi infeksi.



enzim bakteri yang mempengaruhi matriks jaringan sehingga meningkatkan penyebaran patogen a. Hyaluronidase, enzim ini menyerang substansi bawah jaringan ikat dengan mendepolimerisasi asam hyaluronic. Hal ini dihasilkan oleh streptococci. staphylococci, and clostridia. b. Collagenase, dihasilkan oleh Clostridium histolyticum dan Clostridium perfringens. Enzim ini memutuskan kolagen yang memudahkan gas gangren karena organisme ini. c. Neuraminidase, dihasilkan oleh patogen intestinal seperti Vibrio cholerae dan Shigella dysenteriae. Enzim ini mendegradasi asam neuraminic (juga disebut asam sialic), sebuah cairan interseluler dari sel epitel dari mukosa usus. d. Streptokinase dan staphylokinase, diproduksi oleh streptococci dan staphylococci. Enzim kinase ini mengubah inaktif plasminogen menjadi plasmin yang mencerna fibrin dan mencegah pembekuan darah.