Memangkas Birokrasi (David Osborne Dan Peter Plastrik) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MEMANGKAS BIROKRASI (David Osborne dan Peter Plastrik) Buku Memangkas Birokrasi yang ditulis oleh David Osborne dan Peter Plastrik memb eri petunjuk atau bisa disebut peta pandu bagi para pembantu dan pemikir politik untuk melakukan pembaruan organisasi pemerintah menuju pemerintahan wirausaha. Pembaruan (reinvention) yang dimaksud oleh kedua penulis ini bukan sekadar kata lain dari refomasi, juga tidak sekedar bersinonim dengan kata perampingan, swast anisasi, atau sekadar menekan pemborosan dan kecurangan. Pembaruan yang dimaksud jauh lebih mendalam dari itu semua. Pembaruan adalah mengubah DNA (Deoxribonulc eic Acid). DNA ini merupakan sel inti yang menentukan watak dan karakter mahkluk hidup. Merubah organisme berarti mengubah DNA-nya, format ulang. Osborne dan Pl astrik memberi istilah "rewriting the genetic code terhadap DNA. Hal ini menjadi penting manakala kita hendak meningkatkan kinerja birokrasi. Dengan mengubah DNA organisasi pemerintah kita akan mendapatkan suatu habitus baru yang lebih berta han lama. Orang-orang yang tergabung dalam organisasi pemerintahan akhirnya memi liki perilaku inovatif, secara terus menerus memperbaiki kinerjanya tanpa harus didorong dari luar. Dengan kata lain, pembaruan itu menciptakan entrepreneur min ded dalam organisasi pemerintah yang medorong pembaruan diri terus menerus. Pemb aruan menciptakan organisasi pemerintah yang memiliki sistem pembaruan diri. Buku Memangkas Birokrasi menawarkan lima strategi untuk memperbarui organisasi p emerintah, yaitu: 1. Strategi Inti (core strategy), tujuannya untuk memperjelas maksud organi sasi. Strategi ini menurut Osborne dan Plastrik merupakan starategi inti karena jika tidak tahu arah mana yang dituju, tidak memiliki tujuan jelas, akan mencip takan suatu ambiguitas dan tujuan ganda dalam proses dan jalannya pemerintahan. 2. Strategi Konsekuensi (consecuences strategy), tujuannya untuk menerapkan konsekuensi atas kinerja organisasi. Strategi kedua ini mementukan sistem insen tif yang tepat. Osborne dan Plastrik menganjurkan bahwa setiap organisasi publik dapat diukur outputnya, maka menciptakan sistem intensif seperti yang dikembang kan organisasi privat yang berlandaskan pasar adalah merupakan keharusan. 3. Strategi Pelanggan (customer strategy), tujuannya untuk menciptakan pert anggungjawaban organisasi pemerintah terhadap pelanggan/masyarakat. Strategi ini dijalankan dengan memfokuskan pada pertanggungjawaban kegiatan-kegiatan pada pe ngguna jasa atau masyarakat. Customer diberikan pilihan-pilihan yang seharusnya ia terima. Strategi ini mengarahkan pada masalah akuntabilitas. 4. Strategi Kontrol (controlling strategy), tujuannya untuk memberdayakan organisasi dan pegawainya agar bisa berinovasi. 5. Strategi Budaya (culture strategy), tujuannya untuk mengubah perilaku, p erasaan, dan cara berpikir pegawai negeri. Strategi ini bertujuan untuk meletakk an nilai, norma, sikap, dan harapan stakeholders yang sesuai dengan tujuan organ isasi, sistem insentifnya, sistem akuntabilitasnya dan sistem struktur kekuasaan . Dengan menerapkan kelima strategi tersebut, diharapkan kinerja birokrasi menjadi lebih baik. Namum sebagai catatan untuk diperhatikan, buku ini ditulis dan dite rapkan di negara yang berbeda budaya dan sistem politiknya. Dan lagi negara-nega ra maju sudah bisa membedakan dan mengenal dengan baik antara konsep organisasi publik dan privat sehingga perlu waktu untk penyesuaiannya.