Membuat Batas DAS Menggunakan ArcGIS 9.3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Langkah kerja membuat batas DAS dengan menggunakan ArcGIS 9.3 adalah sebagai berikut.



1. Membuka jendela baru pada software ArcGIS 9.3 Klik Start Menu → Program → ArcGIS → ArcMap. Setelah jendela baru muncul, pilih new empty map lalu klik ok.



Gambar Jendela Baru ArcGIS 9.3 2. Membuka DEM yang akan diolah Klik simbol add data yang ada pada menu bar → pilih DEM yang akan diolah, yaitu DEM LDI Rawapening s08.dt2 → klik add.



Gambar 2 Menambahkan Data DEM



Gambar 3 Tampilan DEM LDI Rawapening



3. Mengecek DEM untuk mengetahui adanya value yang bernilai < 0 (minus) dan bila ditemukan ada adanya value yang bernilai < 0, maka harus dinolkan terlebih dahulu dengan cara: a. Klik menu View → Toolbar → Spatial Analyst → Raster Calulation → pilih nilai DEM yang valuenya < 0 → klik evaluate.



Gambar 4 Tampilan Raster Calculator



Gambar 5 Tampilan Value Hasil Calculation



b. Klik Toolbox → Spatial Analyst Tools → Conditional → Con Input conditional raster diisi hasil calculate, expression diisi value = 0 (SQL), input true raster or constant value diisi DEM asli, input false diisi 1, dan output raster diisi lokasi hasil.



Gambar 6 Tampilan Con



c. Hasil



Gambar 7 Tampilan DEM Rawapening dengan Value 0 4. Memotong DEM sesuai dengan indeks lokasi, dengan menggunakan teknik masking. Cara membuat masking (area pemotongan dalam raster) adalah seperti berikut ini: a. Menambahkan file shp yang akan dikonversi. Klik Add data → pilih file shp, kotak.shp → klik add



Gambar 8 Menambahkan File .shp untuk Dikonversi b. Klik Toolbox → conversion tools → to raster → polygon to raster. Cell size hasil pemotongan diisi sesuai dengan cellsize DEM aslinya, untuk itu dapat dicek dengan cara klik kanan pada layer DEM asli → klik properties.



Gambar 9 Tampilan Layer Properties DEM LDI Rawapening



Gambar 10 Tampilan Konversi Polygon to Raster



Gambar 11 Tampilan File .shp yang Telah Dikonversi c. Klik Toolbox → Data Management Tools → Raster → Raster Processing → Clip Input Raster diisi DEM yang value-nya telah dinolkan.



Gambar 12 Tampilan Clip d. Hasil



Gambar 13 Hasil Pemotongan DEM LDI Rawapening Nah, setelah DEM terpotong sesuai dengan keperluan pekerjaan, maka lanjut ke langkah berikut ini :



5. Membuat batas DAS, dengan cara sebagai berikut. a. Klik Toolbox → Spatial Analyst → Hidrology → Fill Input Surface Raster diisi hasil Clip.



Gambar 14 Layer DEM LDI Rawapening Hasil Pemotongan



Gambar 15 Tampilan Fill



Gambar 16 Hasil Fill b. Klik Toolbox → Spatial Analyst → Hidrology → Flow Direction Input Surface Raster diisi hasil Fill.



Gambar 17 Tampilan Flow Direction



Gambar 18 Hasil Flow Direction c. Klik Toolbox → Spatial Analyst → Hidrology → Flow Accumulation Input Surface Raster diisi hasil Flow Direction.



Gambar 19 Tampilan Flow Accumulation



Gambar 20 Hasil Flow Accumulation d. Klik Toolbox → Spatial Analyst → Conditional → Con Input Conditional Raster diisi hasil Flow Accumulation, Expression diisi VALUE > 1000, dan Input true raster or constant value diisi 1.



Gambar 21 Tampilan Con



Gambar 22 Hasil Con



e. Membuat layer pour point dalam bentuk .shp point untuk menandai DAS yang akan dibuat. 1 pour point menandakan outlet dari DAS tersebut. Letakkan titik outlet tepat pada arah keluarnya air (lihat flow direction).



Gambar 23 Pengkodean Arah Aliran Air Langkah membuat pour point adalah dengan klik Toolbox → Data Management Tools → Features Class → Create Feature Class.



Gambar 24 Membuat Feature Pour Point Untuk memastikan sistem koordinat sudah benar, klik tombol yang ada pada ujung masukan Coordinate System (Optional) kemudian klik Import untuk menyamakan sistem koordinat pour point dengan sistem koordinat DEM.



Gambar 25 Informasi Sistem Koordinat Untuk membentuk bentuk DAS, maka dibuat pour point di keempat sudut area, sebagai titik ikat. Pada atribut pour point, id titik outlet diisi nilai lebih dari 0 (1 atau dst), sedangkan id 4 titik ikat diisi 0. Pada DAS Rawapening, titik outlet ada di sekitar wilayah tengah seperti pada gambar di bawah ini.



Gambar 26 Hasil Pemberian Pour Point



Gambar 27 Perbesaran Pour Point Outlet



Gambar 28 Tampilan Atribut Pour Point f. Klik Toolbox → Spatial Analyst → Hidrology → Watershed



Gambar 29 Tampilan Watershed



Gambar 30 Hasil Watershed g. Mengkonversi raster hasil watershed ke format .shp dengan cara klik Toolbox → Conversion Tools → From Raster → Raster to Polygon → klik Ok



Gambar 31 Tampilan Konversi Hasil Watershed Raster to Polygon



Gambar 32 Batas DAS