Mengapa Visi Dan Misi Penting Bagi Perusahaan [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ila
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mengapa Visi dan Misi Penting bagi Perusahaan? Sebenarnya, secara disadari atau tidak, setiap perusahaan pasti memiliki arah dan tujuan yang ingin dicapai. Kemudian, untuk mencapai tujuan perusahaan, tim manajemen perusahaan bergabung membuat terpisah masing-masing departemen di dalamnya dan melakukan pengelompokan deskripsi kerja untuk mendukung secara penuh tercapainya visi dan misi perusahaan. Dari ulasan di atas bisa disimpulkan bahwa visi misi perusahaan selalu ada, dan itulah yang mendorong berdirinya sebuah perusahaan. Hanya saja, ada visi misi perusahaan yang secara jelas disebutkan, ada yang masing samar-samar. Berikut adalah beberapa arti penting adanya visi dan misi dalam sebuah perusahaan:



1. Memberikan Standar Kerja yang Optimal Saat seorang karyawan mengerti dan memahami, apa sajakah tujuannya untuk bekerja? Adakah cita-cita mulia dari sebuah perusahaan yang ingin dicapai terkait kesejahteraan bersama? Maka secara tidak langsung, karyawan tersebut akan mulai menyadari bahwa dia harus memberikan standar kerja yang dimilikinya secara optimal demi tujuan mulia dari perusahaan. Lalu, apa yang terjadi jika hal tersebut tidak hanya dimengerti oleh satu orang karyawan saja, melainkan hampir seluruh karyawan dalam sebuah perusahaan? Selamat! Itu berarti perusahaan Anda sedang menuju puncak kejayaannya dalam meningkatkan omset dan pertumbuhan perusahaan.



2. Membuat Karyawan Merasa Pekerjaannya lebih Bermakna Bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik saja, akan tetapi kebutuhan rohani. Tentang bagaimana menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja, dengan atasan, maupun dengan bawahan kita. Itu sebabnya, memiliki visi misi perusahaan akan membuat pekerjaan yang dilakukan lebih bermakna.



3. Meningkatkan Semangat Kerja dan Komitmen Karyawan sebuah perusahaan bukanlah robot yang bisa bekerja sepanjang waktu tanpa kenal lelah dan tidak perlu mengetahui arah dan perusahaan di mana ia bekerja. Memiliki visi misi perusahaan akan membuat para karyawan lebih giat dan bersemangat dalam bekerja. Apalagi jika dalam prakteknya, sebuah perusahaan juga memiliki kontribusi terhadap masyarakat, maka para karyawan akan lebih berkomitmen dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh perusahaan untuknya. Karena karyawan semakin sadar, bahwa kontribusinya yang besar untuk perusahaan ternyata juga bermanfaat bagi masyarakat.



4. Memastikan Tujuan Dasar dari Sebuah Perusahaan Memiliki visi dan misi berarti sama saja dengan memetakan secara jelas, apa saja yang menjadi dasar tujuan didirikannya sebuah perusahaan. Hal inilah yang selanjutnya diharapkan oleh sebuah perusahaan akan memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan keuntungan dan kemajuan perusahaan.



5. Menjadi Acuan Perusahaan dalam Mengembangkan Bisnisnya Perusahaan perlu sebuah landasan sebagai tonggak untuk menentukan apa saja perencanaan bisnis yang akan dikembangkan demi kemajuan dari perusahaan. Dengan adanya visi misi perusahaan, sebuah perusahaan tidak perlu lagi mencari acuan untuk memajukan perusahaannya.



6. Sebagai Pedoman bagi Karyawan dalam Bekerja Penentuan visi dan misi perusahaan kemudian dijabarkan lebih lanjut oleh masingmasing departemen dalam perusahaan. Salah satu departemen dalam perusahaan



yang berperan dalam menjalankan visi misi perusahaan lewat kinerja karyawan adalah Human Capital Management. Dari sini, seorang karyawan jadi tahu apa saja deskripsi pekerjaan yang harus dilakukannya agar tepat sasaran dan tidak salah dalam mengambil langkah atau kebijakan-kebijakan yang penting bagi departemennya masing-masing.



7. Sebagai Sarana dalam Pengambilan Keputusan Perusahaan Saat seorang karyawan perlu membuat sebuah peraturan, maka peran visi dan misi perusahaan lah yang digunakan sebagai alat pengambilan keputusan.



Bagaimana Merumuskan Visi dan Misi yang Baik bagi Perusahaan? Setelah memahami betapa pentingnya visi dan misi untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan, ada baiknya jika Anda juga mengetahui bagaimana cara merumuskan visi dan misi yang terbaik bagi perusahaan. Berikut adalah cara merumuskan visi dan misi yang baik dan efektif bagi perusahaan: 1. Visi misi perusahaan haruslah menjadi penyemangat dalam memperjuangkan tujuan, rencana, dan cita-cita mulia yang ingin dicapai oleh perusahaan 2. Visi misi perusahaan harus ambisius. Maksudnya adalah ambisius dalam arti yang positif sehingga ia mampu mengkristalkan seluruh ideal perusahaan, keindahan, dan sosok dari departemen dalam perusahaan yang menjadi dambaan setiap karyawan di masa mendatang 3. Visi misi perusahaan harus bersifat persuasif sehingga mampu mengajak para karyawannya untuk ikut aktif dalam menyampaikan harapan, aspirasi, dan tujuan pribadi yang mendukung bagi kepentingan perusahaan 4. Visi misi perusahaan haruslah unik agar dapat menjadi daya tarik dalam menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia dalam perusahaan untuk mengenal dan memahami jati diri yang dimilikinya dan apa saja kontribusi yang mampu dilakukannya sebagai modal aktif bagi perusahaan.



5. Visi misi perusahaan sebaiknya menggambarkan sebuah perusahaan idaman yang menjadi incaran para pencari kerja dan memikat hati siapapun yang berkompeten untuk bergabung dalam perusahaan/ 6. Visi misi perusahaan haruslah mudah untuk dipahami dan dimengerti sehingga mampu menjelaskan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan sekaligus mampu menjadi panduan yang strategis, taktis, dan sistematis.



Siklus manajemen kinerja merupakan proses yang berkesinambungan yang dimulai dari perencanaan, pemantauan dan penilaian kinerja karyawan. 



Tahap 1 – Perencanaan Kinerja Tahap perencanaan merupakan kegiatan yang memerlukan kolaborasi yang melibatkan manajer dan karyawan. Pada tahap ini beberapa hal yang dapat didiskusikan adalah sebagai berikut:



1. Tinjau ulang uraian tugas karyawan untuk memastikan bahwa uraian tugasnya sudah sesuai dengan yang seharusnya dilakukan oleh karyawan. Jika karyawan telah mengambil tanggung jawab baru atau pekerjaan telah berubah secara signifikan, uraian tugas juga harus direvisi.



2. Identifikasi dan tinjau ulang apakah uraian tugas sudah selaras atau mendukung rencana kerja individu, rencana strategis, maupun tujuan organisasi secara keseluruhan.



3. Buat rencana kerja yang menguraikan tugas-tugas atau target kerja yang akan dicapai dan metode yang akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja yang diharapkan.



4. Identifikasi cukup 3 sampai paling banyak 5 sasaran kinerja yang harus dicapai oleh karyawan dalam 1 tahun penilaian kinerja. Terlalu banyak sasaran/target kerja akan membuat karyawan tidak fokus. Sebaliknya apabila terlalu sedikit akan membuat karyawan tidak tertantang.



5. Identifikasi kebutuhan pelatihan yang diperlukan untuk membantu karyawan mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.



6. Identifikasi tujuan pengembangan karir yang dapat menjadi bagian dari perencanaan karir jangka panjang karyawan. Kejelasan jalur karir ke depan membuat karyawan akan lebih terarah dan termotivasi.



Di akhir proses perencanaan kerja, karyawan maupun manajer perlu menandatangani rencana kerja yang diusulkan. Salinan rencana harus diberikan kepada karyawan dan yang lain harus disimpan dalam arsip data karyawan. MENETAPKAN SASARAN DAN METODE PENGUKURAN KINERJA



Seringkali bagian yang paling sulit dari tahap perencanaan kinerja adalah menemukan bahasa yang tepat dan jelas untuk menggambarkan sasaran kinerja dan indikator keberhasilannya. Manajer perlu memastikan bahwa sasaran kinerja telah mencakup berbagai tugas yang dilakukan oleh karyawan, terutama yang tugas sehari-hari yang memakan waktu tetapi sering diabaikan sebagai prestasi yang signifikan. Kriteria sasaran kinerja yang baik setidaknya harus memenuhi kriteria SMART sebagai berikut: a. Spesifik Tentukan dengan jelas apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, siapa saja yang bertanggung jawab dan berapa banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. b. Measurable Mengajukan pertanyaan seperti: Berapa banyak? Kapan suatu pekerjaan harus diselesaikan? Serta beberapa ukuran-ukuran lain dapat digunakan jika memungkinkan, misalnya, kuantitas, kualitas, kerangka waktu dan biaya. c. Attainable Pastikan bahwa sasaran kinerja yang akan dicapai sangat realistis tapi challenging untuk dicapai. Pertimbangankan kemampuan dan kapasitas karyawan, disamping sasaran kinerja yang . d. Realistis Kebutuhan Tujuan harus sesuai dengan tingkat kompleksitas dengan pengalaman karyawan dan kemampuan dan tidak ada pasukan diatasi luar kendali karyawan harus menghambat pencapaiannya.harus diselesaikan.



e. Time-Bound Perjelas di awal target waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, Dalam banyak kasus, tujuan akan diselesaikan pada akhir periode penilaian kinerja. Hal ini tidak tepat karena penyelesaian pekerjaan dipengaruhi beberapa factor. Misalnya, apabila ada mesin baru yang akan datang pada pertengahan tahun, maka kesiapan orang (sasaran kinerja) harus siap pada saat itu. Perencanaan kinerja merupakan awal dalam siklus manajemen kinerja. Perencanaan kinerja yang baik, menjadi kunci dalam pengelolaan kinerja karyawan.



4 Tahapan Proses Perencanaan 



November 14, 2018



Tahapan Proses Perencanaan | Secara mendasar kegiatan perencanaan mempunyai 4 tahapan seperti ulasan berikut: 1. Menetapkan target atau tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusankeputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan target atau tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif. 2. Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan posisi atau keadaan organisasi sekarang ini dari pada tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan merupakan hal sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan organisasi saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melalui komunikasi dalam organisasi. 3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan. 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan, Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatifalternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.