Metode Pel. Jembatan PT. APG [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODE PELAKSANAAN



PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG AIR KETAHUN DESA KARANG DAPO ATAS Dibuat Oleh :



PT. Aurora Partner Group Alamat : Jl. Teratai RT.02 Kel. Bandar Ratu Kecamatan Kota Mukomuko



I.



DIVISI. I UMUM PEKERJAAN PERSIAPAN DAN MOBILISASI A. Direksi Keet, Barak Kerja, Bengkel dan Gudang Dalam mempelancar pelaksaaan pekerjaan pembangunan jembatan ini kami dari perusahaan akan menyediakan pasilitas-pasilitas seperti Direksi Keet, Barak Kerja dan Gudang Material dimana disini kami akan menguraikan sistem pelaksaaan pengadaan Direksi keet, barak kerja dan gudang. 1. Pembuatan atau Sewa Direksi Keet. Sebagai pelaksana pekerjaan akan menyediakan kantor lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan berikut perlengkapannya antara lain meja tulis, kursi, papan tempel untuk menempatkan gambar-gambar dan grafik-grafik pelaksanaan pekerjaan serta data-data lainnya, disediakan juga buku Direksi, buku tamu dan buku monitoring cuaca, material dan tenaga kerja. 2. Pembuatan atau Sewa Barak Kerja dan Gudang Material Sebagai pelaksana pekerjaan kami akan menyediakan barak kerja dan gudang material, memasang, memelihara, membersihkan, menjaga, dan pada saat selesainya Kontrak akan memindahkan atau membongkar semua bangunan kantor darurat, gudang-gudang penyimpanan, barak-barak pekerja dan bengkel-bengkel yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan pengawasan kegiatan.



Gambar Direksi Keet



Barak Kerja dan Gudang



B. Papan Nama Proyek Sebagai pelaksana Pekerjaan kami akan membuat papan nama pekerjaan sebanyak 1 (satu) buah, dengan bentuk standar yang dipasang di tepi jalan masuk pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk Direksi. 1. Pembuatan Papan Nama Kegitan Papan Nama Kegitan dibuat dengan ukuran standar 90 x 120 cm yang berbentuk empat persegi panjang, dengan bahan bingkai dan tiang dari kayu kelas II sedangkan untuk daun papan nama dibuat dari seng plat dicat warna, dimana pada papan nama kegiatan ditulis sesuai dengan informasi tentang proyek lengkap dengan nama kegiatan, nilai kegiatan, nomor kontrak dan kontraktor pelaksana.



2. Pemasangan Papan Nama Kegitan  Papan nama pekerjaan harus sudah dipasang sebelum fisik pekerjaan dimulai dan terlihat jelas oleh masyarakat umum.  Pembutan tiang dari kayu kelas II dan masing-masing tiang dibuat skor pada bagian belakang dan ditanam pada tanah dengan kuat.



Gambar Papan Nama



Pemasangan Papan Nama



C. Pembuatan Mix Design Pembuatan Mix Disign adalah pembuatan campuran beton sesuai dengan karatistik beton itu sendiri, misal beton fc’=20 Mpa dan beton fc’= 10 Mpa Merupakan campuran beton sedang Sebelum melaksanakan pekerjaan maka akan dilaksanakan pengujian beton agar setiap beton yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan, dan kekuatan beton baik tekan maupun tarik tidak mengalami penyusutan



Pembuatan Mix Disgn D. Tes Kubus Beton Untuk mengetes kualitas atau mutu beton, sudah pasti, alat tes juga dibutuhkan, ada mesin penguji tekanan beton yang sudah dibuat secara khusus, Mesin penguji tekanan beton ini harus lengkap dengan alat bantu lainnya seperti halnya alat pembuat benda uji beton. Jika peralatan berupa mesin penguji tekanan beton ini sudah ada, maka langkah selanjutnya adalah mengetes beton. Cara menguji mutu beton; 1. Benda uji berupa beton cair yang telah dicetak disiapkan terlebih dahulu dengan bentuk kubus ukuran 15 cm X 15 cm atau bentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. 2. Pengujian kuat atau mutu beton ini sebaiknya dilakukan di saat umur beton berada di 2, 7, 14 atau 28 hari. 3. Jika ingin sempurna, maka lakukan pada saat beton umur 28 hari karena mutu beton umur 28 hari mencapai 100%. 4. Bersihkan benda uji tersebut dengan menggunakan kain pelembap sehingga tidak ada kotoran atau debu menempel. 5. Tentukan baik berat dan ukuran dari benda uji tersebut. 6. Letakkan benda uji di mesin penguji secara sentries. Sesuaikan saja tempat yang pas dan tepat yang ada di mesin penguji tekanan beton. 7. Jalankan mesin tekan atau benda uji dengan menambahkan beban secara konstan berdasarkan 2 hingga 4 kg per cm2 per detik.



8.



Lakukan tahap pembebanan di atas hingga benda uji tersebut hancur.



Perhitungannya bisa dirumuskan sebagai berikut; Kekuatan tekanan beton = P / A (kg/cm2). Kekuatan tekanan beton adalah hasil dari beban maksimum (kg) dibagi luas penampang benda uji (cm) Perlu diperhatikan bahwa sekalipun jenis beton yang digunakan sama seperti K-300 serta menggunakan proses pengolahan yang sama, jika pengujian dilakukan di hari yang berbeda, maka hasilnya juga bisa berbeda. Sehingga, pengujian bukan hanya dari segi komponen atau karakter beton saja melainkan juga pada hari dimana beton tersebut dibuat. Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa jika ingin melihat kualitas beton yang tepat, maka waktu atau umur beton sebaiknya di umur yang ke 28 hari sebagaimana saran para ahli.



E. Mobilisasi / Demobilisasi Peralatan. Sebagai Pelaksana Pekerjaan siap mengadakan mobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan. 1. Persiapan Peralatan Peralatan dipersiapakan terdiri dari : Nomor Nama Peralatan 1. Dumpt Truck 2. Pick Up 3. Concrete Mixer 4. Concrete Vibrator 5. Setemper 6. Gerobak Sorong 7. Peralatan Tukang Lengkap



Jumlah Peralatan 2 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit 2 Unit 10 Unit 2 Unit



Status Peralatan Sewa Pakai Sewa Pakai Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri



Biaya mobilisasi / demobilisasi peralatan adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan maupun mengembalikan alat-alat ke dan atau dari lokasi pekerjaan Pemindahan keluar segala peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini dari lokasi pekerjaan akan meminta dan mendapat persetujuan Direksi Teknis. Pembayaran pekerjaan mobilisasi dilakukan sesuai dengan kontrak harga satuan yang telah dilasanakan atau kontrak harga lumpsum untuk setiap alat dan akan dilakukan dalam 2 (dua) tahap. Pekerjaan mobilisasi diperhitungkan untuk dapat dibayarkan 50% (lima puluh persen) apabila peralatan konstruksi yang sesuai dengan proposal teknik atau yang disetujui untuk diganti telah berada dilapangan dan dalam kondisi dapat dioperasikan.



Pekerjaan mobilisasi diperhitungkan untuk dapat dibayarkan 100% (seratus persen) apabila pekerjaan telah selesai seluruhnya, semua fasilitas, instalasi dan peralatan yang bukan menjadi bagian yang bukan permanen dari bangunan telah dipindahkan, dan lapangan disekitar pekerjaan telah dibersihkan dari kotoran, material-material yang tidak dipergunakan dan alat-alat bantu sementara .



II.



PEKERJAAN TANAH A. Galian Tanah Biasa Pekerjaan galian Tanah akan dikerjakan dengan Tenaga Manusia bila diperlukan akan mengunakan excavator dan dilaksanakan sesuai ukuran dan ketinggian yang ditunjukan dalam gambar rencana atau menurut ukuran dan ketinggian lain sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, galian tanah di peruntukan pada galian pembangunan jembatan beton. Bahan galian tanah yang berkualitas akandipakai dan di tempatkan pada bagaian yang telah disediakan, galian ini digunakan kembali apabila dibutuhkan, bagian bahan galian yang tidak dapat digunakan akan dibuang dan disingkirkan dari lokasi pekerjaan. B. Galian Struktur Dengan Kedalaman 0-2 dan 2-4 Meter Galian Struktur 0 - 2 m, Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk pekerjaan pondasi abutmen. Galian dilakukan dengan langkah-langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah setempat, dan perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja., serta dijaga terhadap dampak lingkungan (Environmental Aspect) pada saat pelaksanaan galian dan transportasi pembuangan tanah ke disposal area. Peralatan yang digunakan. Alat yang digunakan untuk pekerjaan galian adalah Tenaga Manusia dan jika diperlukan maka kami akan mengunakan Excavator pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok-patok panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. melakukan penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari Surveyor dan diawasi oleh Pelaksana dan Pengawas. Material hasil galian sebagian ditempatkan/distok disamping galian untuk timbunan kembali, jarak penempatan hasil galian untuk timbunan harus aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian, hasil galian yang berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dan bila diperlukan maka



akan dimuat langsung ke dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. bak dumptruck harus ditutupi dengan terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas pekerjaan galian. lobang galian yang telah selesai digali dengan alat berat, dilakukan perapihan dengan tenaga manusia, untuk persiapan pekerjaan selanjutnya, pada pekerjaan pembangunan jembatan Beton.



C. Timbunan Biasa Dari Sumber Galian Pada pekerjaan ini kami akan kembali menimbun bagian yang membutuhkan timbunan kembali, timbunan pilihan yang diambil dari stok yang telah disediakan, timbunan dilakukan dengan baik dan dipadatkan. D. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian (Sirtu) Sebelum melaksanakan timbunan tanah pilihan ( sirtu ) maka terlebih dahulu melakukan pengecekan lokasi yang akan ditimbun, material didatangkan ke lokasi pekerjaan dengan cara mengunakan dumptruck, setelah timbunan di datangkan kelokasi maka timbunan di atur dan ditempatkan pada pingiran lokasi yang akan dimbun, dan tidak menganggu pekerjaan lainya. Setelah timbunan berada dilokasi maka timbunan pilihan dihampar dengan mengunakan tenaga manusia, hamparan timbunan pilihan (sirtu) dibuat rata dan tidak bergelombang, selanjutnya timbunan tanah pilihan dipadatkan dengan mengunakan stemper, dan dibasahi dengan mengunakan mobil water tangker, penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada di lokasi pekerjaan.



III. S T R U K T U R A. Beton Mutu Sedang Fc’=30 Mpa, Fc’=20 Mpa Fc’=15 Mpa dan Fc’=10 Mpa Peralatan yang digunakan adalah : Concrete Mixer, Water Tank, Concrete Vibrator, dan alat bantu. Beton mutu sedang Fc’= 30 Mpa Fc’= 20 Mpa, Fc’= 15 Mpa, dan Fc’= 10 Mpa merupakan beton mutu sedang yang bersifat structural yang digunakan untuk beton bertulang seperti bangunan bawah jembatan, lantai, dan perkerasan beton semen. dalam kegiatan ini beton mutu sedang diperuntukkan untuk struktur bangunan bawah jembatan (Abutment, Wing Wall dan Petak Injak). pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran.



Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umur 7 dan 28 hari, atau umur yang lain yang telah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi teknik. Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis utama, yaitu kelecakan (Workability), kekuatan (Straigth), dan keawetan (Durability). kami akan membuat gambar detil untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan memperoleh persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai. Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong)) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecora, pemadatan dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton, segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam acuan, kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti spesifikasi teknik, sekelompok pekerja dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan, acuan tidak dibongkar dari bidang vertical, dinding, kolom yang tipis struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan yang ditopang oleh perancahdibawah pelat, balok, gelegar, atau struktur busur, tidak dibongkar hingga pengujian menunjukan bahwa paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton telah dicapai.



B. Beton Siklop fc’=15 Mpa Beton siklop merupakan suatu bahan struktur bangunan yang tersusun dari campuran beton yang ditambah batu mangga, komposisi beton siklop terdiri dari beton dengan mutu beton K-175 ditambah dengan volume batu mangga, kekuatan konstruksi beton siklop juga masih di bawah beton bertulang, tetapi masih lebih baik daripada konstruksi pasangan batu, karena, beton siklop masih mampu menahan tegangan tarik dan tekan. Sedangkan, untuk pasangan batu hanya mampu menahan gaya tekan.



tetapi untuk menahan tegangan tariknya sangat lemah. Beton siklop sering digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan, dan sebagainya. Cara Pekerjaan : Setelah dinding sumuran diturukan pada pondasi dan kedalaman sumuran sudah mencapai tanah dasar atau yang sudah sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar teknis, maka selanjutnya bagian dalam dinding sumuran opal disusun dengan batu manga dan dicor dengan beton K 175 dan seterusnya dilakukan dengan baik sampai dinding sumuran opal terisi dengan penuh dan mempunyai kepadatan yang maksimal, Komposisi pemasangan 1 m3 beton siklop diperlukan antara lain: - 60 % beton campuran 1 PC : 2 PB : 3 KR (PC= Portland Cement, PB = Pasir Batu, dan KR = Kerikil) - 40 % batu mangga ukuran 10-20 cm



C. Beton Mutu Rendah Fc’=10 Mpa Beton mutu rendah Fc’= 10 Mpa merupakan beton mutu rendah diperuntukkan untuk lantai kerja, pekerjaan ini juga sudah termasuk pembuatan perancah dan bekisting untuk acuan pengecoran. D. Pengadaan dan Pemancangan Pipa Galvanis 20 Cm Pengadaan pipa galvanis akan kami pesan kepada distributor tempat penjualan pipa galvanis dia meter 20 cm, setelah pipa galpanis dipesan lalu pipa galpanis dibawa ke lokasi pekerjaan. Pemancangan pipa galvanis diameter 20 cm diawali dengan mengangkat pipa galvanis mengunakan crane, pipa diposisikan secara vertikal dengan mengaju keareal pemancangan yang dibuat berdasarkan gambar rencana, pipa kemudian dipasan pada reader kemudian dipandu oleh tenaga survayer dengan mengunakan waterpass, dengan penentuan survayer pipa kemudian diarahkan ke titik acuan pemancangan. Apabila sudah berada pada posisi tegak lurus maka pemancangan sudah dapat dilakukan dengan mengunakan alat pemancangan yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan lokasi pekerjaan. E. Baja Tulangan U 24 Polos Merupakan baja tulangan polos (bukan ulir) dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan leleh karekteristik 2.400 kg/cm2. Pada pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan gambar. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan menggunakan kawat beton,



peralatan yang digunakan peralatan tukang lengkap. F. Baja Tulangan U 32 Ulir Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar, baja tulangan Bentuk Ulir dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan leleh karekteristik 3.200 kg/cm2, baja tulangan dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian luar baja tulangan 3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran, untuk beton yang terendam/ tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca. 7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton yang ditempatkan langsung di atas tanah atau batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan ukuran, dan setiap pertulangan diikat dengan Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi teknis, terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus dibengkokkan secara dingin, menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan, bila pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak. Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar dibengkok-kan dengan mesin pembengkok, tulangan dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton, tulangan ditempatkan akurat sesuai dengan kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan, batang tulangan diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada gambar kerja, penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada gambar kerja, tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum, bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada ujungnya. Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak akan terekspos, bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan air saja), tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk memikul perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban konstruksi lainnya, setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check bersama.



G. Pasangan Batu Sebelum melakukan pemasangan terlebih dahulu dilakukan pengalian dan dilakukan pemasangan bowplank / profil, bowplank dipasang sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar kerja dan spesifikasi teknis hubungkan antara profil-profil dengan benang agar pasangan batu kali lurus dan tidak bergelombang. Semen,



pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan concrete mixer, batu terlebih dahulu dibesihkan, lalu disusun dengan baik, kemudian diisi/diikat dengan campuran mortar dengan posisi batu dalam keadaan terletak kuat dimensi sesuai gambar kerja. H. Expansion Join Tipe Baja Bersudut Pekerjaan ini terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan lantai yang terbuat dari baja, untuk sambungan antar struktur baik dalam arah memanjang maupun melintang. Pekerjaan dilakukan secara mekanik dengan urutan pekerjaan sebagai, bahan sambungan yang dikirim kelapangan harus disimpan, ditutupi pada landasan diatas permukaan tanah.



I.



Perletakan Elastimater Jenis 3 (300 mm x 300 mm x 40 mm) Elastomeric karet Jembatan yang akan dipasang harus dilakukan pengujian oleh laboratorium independent baik pengujian secara mekanis maupun pengujian bahan dan memenuhi ketentuan, pekerjaan dilakukan secara mekanik dengan urutan , perletakan harus ditandai dengan jelas tentang jenis dan tempat pemasangan pada saat tiba ditempat kerja. Alat – alat pengamanan yang cocok harus disediakan sebagaimana diperlukan. Alat – alat penjepit sementara harus digunakan untuk menjaga orientasi bagian-bagian dengan tepat.



J. Sandaran (Realing) Pipa dia 3 Inch Pipa realing adalah pipa yang dipasang pada bagian pingir jembatan pipa realing untuk sandaran jembatan, pipa diameter 3 inci dipasang dengan rapi dan sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja K. Pipa Drainase Baja 75 mm



Pekerjaan pipa drainase baja 75 mm ini di pasang dan disesuaikan dengan gambar kerja serta spesifikasi teknis. L. Pengadaan dan Penurunan Dinding Sumuran Opal 300 Cm Pondasi ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm, dan 400 cm. Pekerjaan ini mencakup penyediaandan penurunan dinding sumuran yang dicor di tempat atau pracetak yang terdiri unit-unit beton pracetak. Penurunan dilakukan dengan menggali sedikit demi sedikit di ba ah dasarnya. berat beton pada sumuran memberikan gaya vertical untukmengatasi gesekan antara tanah dengan beton, dan dengan demikian sumuran dapat turun. pematokan pada sumuran sangat penting karena tempat yang digunakan oleh sumuran sangat besar. dan kibat kesalahan pematokan, bersama-sama dengan kemiringan yang terjadi pada waktu sumuran diturunkan, dapat menyebabkan sumuran itu berada di luar daerah kepala jembatan atau pilar. hal ini merupakan tambahan pekerjaan untuk memperbesar kapala jembatan atau pilar, dan akan meneruskan beban vertical dari bangunan atas kepada bangunan bawah secara eksentris. garis tengah memanjang jembatan dan garis tengah melintang dari sumuran harus ditentukan dan diset sejauh jarak tertentu untuk memastikan bahwa titik-titik reperensi tersebut tidak terganggu pada saat pembangunan sumuran. Harus diperhatikan penentuan letak tiap segmen untuk memastikan bahwa segmen baru akan mempunyai aliran segmen yang benar sepanjang sumbu vertical. hal ini penting terutama pada waktu suatu segmen ditambahkan pada sumuran yang tidak keluar dari vertical. Secara ideal kemiringan ini harus diperbaiki sebelum penambahan segmen berikutnya. setelah pekerjaan pematokan selesai, dilakukan penggalian pendahuluanuntuk memberikan jalan awal melalui mana sumuran akan diturunkan. isi galian in harus sedapat mungkin. Pembuatan Pondasi Sumuran Unit Beton Pracetak Unit beton pracetak harus dicor pada landasan pengecoran yang sebagaimana mestinya. Cetakan harus memenuhi garis dan elevasi yang tepat dan terbuat dari logam. Cetakan harus kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah pengecoran. Unit beton pracetak yang telah selesai dikerjakan harus bebas dari segregasi, keropos, atau cacat lainnya dan harus memenuhi dimensi yang disyaratkan. Unit beton pracetak tidak boleh digeser paling sedikit 7 hari setelah pengecoran, atau sampai pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton telah mencapai 70 persen dari kuat tekan beton rancangan dalam 28 hari. Unit beton pracetak tidak boleh diangkut atau dipasang sampai beton tersebut mengeras paling sedikit 14 hari setelah pengecoran, atau sampai pengujian menunjukkan kuat tekan mencapai 85 persen dari kuat tekan rancangan dalam 28 hari. Dinding Sumuran dari Unit Beton Pracetak



Beton pracetak yang pertama dibuat harus ditempatkan sebagai unit yang terbawah. Bilamana beton pracetak yang pertama dibuat telah diturunkan, beton pracetak berikut-nya harus dipasang di atasnya dan disambung sebagimana mestinya dengan adukan semen untuk memperoleh kekakuan dan stabilitas yang diperlukan. Penurunan dapat dilanjutkan 24 jam setelah penyambungan selesai dikerjakan. Dinding Sumuran Cor Di Tempat Cetakan untuk dinding sumuran yang dicor di tempat harus memenuhi garis dan elevasi yang tepat, kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit 3 hari setelah pengecoran. Beton harus dicor dan dirawat sesuai dengan ketentuan dari Spesifikasi ini. Penurunan tidak boleh dimulai paling sedikit 7 hari setelah pengecoran atau sampai pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton mencapai 70 persen dari kuat tekan rancangan dalam 28 hari. Penggalian dan Penurunan Bilamana penggalian dan penurunan pondasi sumuran dilaksanakan, perhatian khusus harus diberikan untuk hal-hal berikut ini : 1. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan aman, teliti, mematuhi undang-undang keselamatan kerja, dan sebagainya. 2. Penggalian hanya boleh dilanjutkan bilamana penurunan telah dilaksanakan dengan tepat dengan memperhatikan pelaksanaan dan kondisi tanah. Gangguan, pergeseran dan gonjangan pada dinding sumuran harus dihindarkan selama penggalian. 3. Dinding sumuran umumnya diturunkan dengan cara akibat beratnya sendiri, dengan menggunakan beban berlapis (superimposed loads), dan mengurangi ketahanan geser (frictional resistance), dan sebagainya. 4. Cara mengurangi ketahanan geser : Bilamana ketahanan geser diperkirakan cukup besar pada saat penurunan din-ding sumuran, maka disarankan untuk melakukan upaya untuk mengurangi geseran antara dinding luar sumuran dengan tanah di sekelilingnya. 5. Sumbat Dasar Sumuran Dalam pembuatan sumbat dasar sumuran, perhatian khusus harus diberikan untuk hal-hal berikut ini , Pengecoran beton dalam air umumnya harus dilaksanakan dengan cara tremies atau pompa beton setelah yakin bahwa tidak terdapat fluktuasi muka air dalam sumuran. Air dalam sumuran umumnya tidak boleh dikeluarkan setelah pengecoran beton untuk sumbat dasar sumuran. 6. Pengisian Sumuran Sumuran harus diisi dengan beton siklop K175 sampai elevasi satu meter di bawah pondasi telapak. Sisa satu meter tersebut harus diisi dengan beton K250, atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar. 7. Pekerjaan Dinding Penahan Rembesan (Cut-Off Wall Work) Dinding penahan rembesan (cut-off wall) harus kedap air dan harus mampu menahan gaya-gaya dari luar seperti tekanan tanah dan air selama proses penurunan dinding sumuran, dan harus ditarik setelah pelaksanaan sumuran selesai dikerjakan. 8. Pembongkaran Bagian Atas Sumuran Terbuka



Bagian atas dinding sumuran yang telah terpasang yang lebih tinggi dari sisi dasar pondasi telapak harus dibongkar. Pembongkaran harus dilaksanakan dengan menggunakan alat pemecah bertekanan (pneumatic breakers). Peledakan tidak boleh digunakan dalam setiap pembongkaran ini. Baja tulangan yang diperpanjang masuk ke dalam pondasi telapak harus mempunyai panjang paling sedikit 40 kali diameter tulangan.



PENUTUP Demikian Metode Pelaksanan Pekerjaan ini kami buatbuat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Apabila terdapat kekurangan pada Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini masih tetap berlaku peraturanperaturan lainnya dan sebagai pelaksana pekerjaan tidak akan mengambil keuntungan apapun dengan mengubah Metode Pekerjaan melainkan akan minta penjelasan dari Direksi Pekerjaan. Mukomuko, 07 Agustus 2017 Dibuat Oleh CV. MUDA KARYA



ARIE SANJAYA Wakil Direktur