Metode Pelaksanaan Jalan Hotmix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Metode Pelaksanaan



CV. TIRTA KENCANA PUTRA



Metode Pelaksanaan Pekerjaan PEKERJAAN



: Pengaspalan Jalan dan Halaman UPT PALD



SUMBER DANA



: APBD Kab. Tangerang/TA 2017



Adapun langkah-langkah kerja yang akan dilaksanakan dilapangan sesuai dengan jenis kegiatan pekerjaan dan gambar kerja. I.



DIVISI I UMUM a. Pembuatan Direksikeet b. Pembuatan papan nama proyek c. Angkutan material ke lokasi kerja (site) akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dilapangan dan tergantung pada cuaca. d. Pembuatan laporan mingguan dan bulanan.



II. DIVISI V PERKERASAN BERBUTIR  Lapisan Pondasi Atas 1) Persiapan a) Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus diperbaiki terlebih dahulu sesuai ketentuan. b) Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada suatu lapisan perkerasan lama atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi yang disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhnya. c) Sebelum pekerjaan Lapisan Pondasi Agregat akan dilaksanakan, maka lapisan dasar yang akan dilapisi harus telah dipersiapkan memenuhi persyaratan dan telah ditangani sesuai dengan butir (a) dan (b) di atas, dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan dengan panjang paling sedikit 100 meter secara menerus. Untuk penyiapan tempat-tempat yang hanya kurang dari 100 meter panjangnya, seluruh daerah itu harus disiapkan dan disetujui sebelum lapis pondasi agregat dihampar. d) Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar langsung di atas permukaan perkerasan aspal lama, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan dalam kondisi tidak rusak, maka harus dilakukan penggaruan atau pengaluran pada permukaan perkerasan aspal lama dengan greder agar diperoleh tahanan geser yang lebih baik. 2) Penghamparan a) Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan. Kadar air dalam bahan harus tersebar secara merata. b) Setiap lapis harus dihampar pada ketebalan yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya. 3) Pemadatan a) Setelah penghamparan selesai harus dipadatkan dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. b) Mesin Gilas beroda karet digunakan untuk pemadatan akhir, bila Mesin Gilas Statis beroda baja mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari Lapis Pondasi Aggregat. c) Penggilasan harus dimulai pada bagian permukaan yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian permukan yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda Mesin Gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.



Page 1



Metode Pelaksanaan



CV. TIRTA KENCANA PUTRA



PEKERJAAN PRIME COAT DAN TACK COAT a) Apabila pekerjaan Lapis Resap Ikat dan Lapis Perekat akan dilaksanakan pada permukaan perkerasan jalan yang ada atau bahu jalan yang ada, semua kerusakan perkerasan maupun bahu jalan harus diperbaiki. b) Apabila pekerjaan Lapis Resap Ikat dan Lapis Perekat akan dilaksanakan pada perkerasan jalan baru atau bahu jalan baru, perkerasan atau bahu itu harus telah selesai dikerjakan sepenuhnya yang sesuai dengan lokasi dan jenis permukaan yang baru tersebut. c) Permukaan yang akan disemprot itu harus dipelihara sebelum pekerjaan pelaburan dilaksanakan. d) Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan dengan memakai sikat mekanis atau kompresor atau kombinasi keduanya. Bilamana peralatan ini belum dapat memberikan permukaan yang benar-benar bersih, penyapuan tambahan harus dikerjakan manual dengan sikat yang kaku. e) Pembersihan harus dilaksanakan melebihi 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot.



PEKERJAAN LASTON ( AC ) 1) Persiapan Permukaan Jalan a)



Permukaan jalan yang akan dilapisi termasuk perataan setempat harus dalam kondisi baik dan apabila permukaan jalan kurang baiak menurut Direksi Pekerjaan dibongkar atau diperbaiaki dengan cara perataan kembali b) Permukaan yang akan dihampar harus bersih dari bahan yang tidak dikehendaki dengan sapu mekanis yang dibantu dengan cara manual bila diperlukan. Setelah permukaan bersih Lapis perekat ( tack coat ) atau lapis resap pengikat ( prime coat ) harus dihampar sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan. 2) Penghamparan a) Campuran aspal harus dihampar dan diratakan sesuai dengan elevasi, kelandaian, serta bentuk penampang melintang yang disyaratkan. b) Bilamana pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari satu lajur penghamparan harus dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi. c) Mesin vibrasi pada alat penghampar harus dijalankan selama penbghamparan dan pembentukan. d) Temperatur sisa campuran aspal harus dijaga tidak kurang dari temperatur yang disyaratkan, penampung alat penghampar tidak boleh dikosongkan. e) Alat penghampar harus dioperasikan dengan suatu kecepatan yang tidak menyebabkan retak permukaan, koyakan, atau bentuk ketidakrataan lainnya pada permukaan. Kecepatan penghamparan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan ditaati. f) Bilamana terjadi segregasi, koyakan atau alur pada permukaan, maka alat penghampar harus dihentikan dan tidak boleh dijalankan lagi sampai penyebabnya telah ditemukan dan diperbaiki. 3) Pemadatan



a) Penggilasan awal harus dioperasikan dengan roda penggerak berada di dekat alat penghampar. Penggilasan awal atau breakdown harus dilaksanakan baik dengan alat pemadat roda baja maupun dengan alat pemadat roda karet. Setiap titik perkerasan harus menerima minimum dua lintasan pengilasan awal. Penggilasan kedua harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet sedekat mungkin di belakang penggilasan awal. Penggilasan akhir atau penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda baja tanpa penggetar (vibrasi). b) Pertama-tama penggilasan harus dilakukan pada sambungan melintang yang telah terpasang kasau dengan ketebalan yang diperlukan untuk menahan pergerakan Page 2



Metode Pelaksanaan



c) d) e)



f)



g)



CV. TIRTA KENCANA PUTRA



campuran aspal akibat penggilasan. Bila sambungan melintang dibuat untuk menyambung lajur yang dikerjakan sebelumnya, maka lintasan awal harus dilakukan sepanjang sambungan memanjang untuk suatu jarak yang pendek. Lintasan yang berurutan harus saling tumpang tindih (overlap) minimum setengah lebar roda dan lintasan-lintasan tersebut tidak boleh berakhir pada titik yang kurang dari satu meter dari lintasan sebelumnya. Penggilasan dengan lintasan yang berurutan harus dilanjutkan dengan menggeser posisi alat pemadat sedikit demi sedikit melewati sambungan, sampai tercapainya sambungan yang dipadatkan dengan rapi. Roda alat pemadat harus dibasahi secara terus menerus untuk mencegah pelekatan campuran aspal pada roda alat pemadat, tetapi air yang berlebihan tidak diperkenankan. Roda karet boleh sedikit diminyaki untuk menghindari lengketnya campuran aspal pada roda. Setiap campuran aspal padat yang menjadi lepas atau rusak, tercampur dengan kotoran, atau rusak dalam bentuk apapun, harus dibongkar dan diganti dengan campuran panas yang baru serta dipadatkan secepatnya agar sama dengan lokasi sekitarnya. Setiap bahan yang berlebihan harus dipotong tegak lurus setelah penggilasan akhir, dan dibuang oleh Kontraktor di luar daerah milik jalan sehingga tidak kelihatan dari jalan yang lokasinya disetujui oleh Direksi Pekerjaan.



Tangerang, 13 November 2017 CV. TIRTA KENCANA PUTRA



KIRMAN Direktur



Page 3