Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Jembatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

METODE PELAKSANAAN Penggantian dan Rehabilitasi Jembatan di Pulau Bangka Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II A. PENDAHULUAN Metode pelaksanaan merupakan penjabaran secara tertulis mengenai pelaksanaan di lokasi pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan hingga pekerjaan akhir. Tujuan utama dari dibuatnya metode pelaksanaan ini adalah untuk memperjelas tata urut kerja yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan pekerjaan dapat terkoordinir dengan baik dan berjalan sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar rencana dan Bill of Quantity serta waktu pelaksanaan yang disediakan. Dengan kata lain, metode pelaksanaan ini dibuat untuk menjaga kualitas dan kuantitas dari pekerjaan yang dikerjakan serta tepat waktu. B. INFORMASI UMUM PROYEK Nama Pekerjaan



: Penggantian dan Rehabilitasi Jembatan di Pulau



Bangka Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II Lokasi Pekerjaan



: Kab. Bangka Barat



Calon Penyedia Jasa



: CV. Duta Agung Persada



Sumber Dana



: APBN - 2020



Waktu Pelaksanaan



: 270 Hari Kalender



C. LINGKUP PEKERJAAN a. DIVISI 1. UMUM 1. Mobilisasi 2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 4. Pengujian pH



5. Pengujian Oksigen Terlarut (DO) 6. Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) 7. Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) 8. Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) 9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 10. Manajemen Mutu b. DIVISI 2. DRAINASE 1. Pasangan Batu dengan Mortar c. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK 1. Galian Biasa 2. Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Miling Machine 3. Galian Perkerasan Berbutir 4. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian d. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN 1. Lapis Pondasi Agregat Kelas A e. DIVISI 6. PEKERJAAN ASPAL 1. Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi 2. Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi 3. Laston Lapis Aus (AC-WC) 4. Laston Lapis Antara (AC-BC) 5. Bahan anti pengelupasan f. DIVISI 7. STRUKTUR 1. Beton struktur fc’ 20 MPa 2. Beton Siklop fc’15 Mpa 3. Beton fc’10 Mpa



4. Baja Tulangan Polos BjTP 280 5. Fondasi Cerucuk, Penyedian dan Pemancangan 6. Pasangan Batu 7. Sambungan siar muai tipe Asphaltic Plug, Fixed 8. Papan Nama Jembatan 9. Pembongkaran Pasangan Batu 10. Pembongkaran Beton g. DIVISI 8. PEKERJAAN REHABILITASI JEMBATAN 1. Cairan Perekat (epoksi resin) 2. Bahan Penutup (sealant) 3. Tabung penyuntik, penyediaan 4. Tabung penyuntik, penggunaan 5. Penambalan (Patching) 6. Pengecatan pada elemen sandaran dan/atau pagar pengaman (guard rail) 160 mikkron h. DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Marka Jalan Termoplastik 2. Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) 3. Kerb Pracetak Jenis 2 (Penghalang/Barrier) i. DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA 1. Pemeliharaan kinerja jembatan Air Daeng bentang A 17 M 2. Pemeliharaan kinerja jembatan Air Daeng bentang B 17 M



D. METODE PELAKSANAAN URAIAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Metode pelaksanaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II sebagai berikut : DIVISI 1. UMUM 1. Mobilisasi Adapun pada pekerjaan ini mencakup pemasangan papan nama proyek pada titik atau lokasi dimana proyek akan dilaksanakan, dokumentasi, dan lain-lain. Untuk mobilisasi tenaga, bahan material, Peralatan berat dan alat bantu dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan dari pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 10 minggu (6 minggu pada bulan ke-1 dan ke-2 dan 2 minggu pada bulan ke-9), dengan bobot pekerjaan sebesar 5,027%. 2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya Pekerjaan ini mencakup penyediaan, pemasangan, pemeliharaan, kantor lapangan beserta fasilitas yang dibutuhkan. Jika kontrak kerja selesai, penyedia jasa harus memindahkan atau membuang semua bangunan kantor darurat, gudanggudang penyimpanan, barak-barak tenaga kerja dan bengkel-bengkel yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan pengawasan kegiatan. Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sesuai dengan Lokasi Umum dan Denah Lapangan di mana penempatannya harus diusahakan sedekat mungkin dengan daerah kerja (site) dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 10 minggu (6 minggu pada bulan ke-1 dan ke-2 dan 2 minggu pada bulan ke-9), dengan bobot pekerjaan sebesar 5,027%.



3. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Dalam Pelaksanaan pekerjaan untuk menghindari terjadi kecelakaan dan keselamatan lalu lintas, maka diperlukan ramburambu, dimana rambu – rambu ini dpasang pada tempat yang mudah dilihat dan dibaca oleh pemakai jalan. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 36 minggu (sepanjang masa pelaksanaan proyek), dengan bobot pekerjaan sebesar 3,379%.



4. Pengujian pH Pekerjaan ini meliputi, pengujian derajat keasaman (pH) air dan air limbah dengan menggunakan alat pH meter. Metode pengukuran pH berdasarkan pengukuran aktifitas ion hidrogen secara potensiometri/elektrometri dengan menggunakan pH meter. Bahan o Larutan penyangga (buffer) a) Larutan penyangga, pH 4,004 (250C). Timbangkan 10,12 g kalium hidrogen ptalat, KHC8H4O4, dilarutkan dalam 1000 mL air suling. b) Larutan penyangga, pH 6,863 (250C). Timbangkan 3,387 g kalium dihidrogen fosfat, KH2PO4 dan 3,533 g dinatrium hydrogen fosfat, Na2HPO4, dilarutkan dalam 1000 mL air suling. c) Larutan penyangga, pH 10,014 (250C). Timbangkan 2,092 g natrium hidrogen karbonat, NaHCO3 dan 2,640 g natrium karbonat, Na2CO3, dilarutkan dalam 1000 mL air suling. Peralatan o pH meter dengan perlengkapannya; o pengaduk gelas atau magnetik;



o gelas piala 250 mL; o kertas tissue; o timbangan analitik; dan o termometer. Persiapan pengujian o Lakukan kalibrasi alat pH-meter dengan larutan penyangga sesuai instruksi kerja alat



setiap kali akan melakukan



pengukuran. o Untuk contoh uji yang mempunyai suhu tinggi, kondisikan contoh uji sampai suhu kamar. Prosedur o Keringkan dengan kertas tisu selanjutnya bilas elektroda dengan air suling. o Bilas elektroda dengan contoh uji. o Celupkan elektroda ke dalam contoh uji sampai pH meter menunjukkan pembacaan yang tetap. o Catat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH meter. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 5 minggu (4 minggu pada bulan ke1 dan 2 minggu pada bulan ke-2), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,240%.



5. Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Pekerjaan ini meliputi cara kegiatan pengujian oksigen terlarut (Dissolved



Oxygen, DO) dari contoh air dan air limbah; terutama untuk contoh yang mengandung lebih besar dari 50 μg NO2 -N/L dan kadar besi (II) lebih kecil dari 1 mg/L dengan menggunakan metode yodometri (modifikasi azida) untuk kadar



oksigen terlarut sama atau di bawah kejenuhannya. Oksigen terlarut bereaksi dengan ion mangan (II) dalam suasana basa menjadi hidroksida mangan dengan -



valensi yang lebih tinggi (Mn IV). Dengan adanya ion yodida (I ) dalam suasana asam, ion mangan (IV) akan kembali menjadi ion mangan (II) dengan membebaskan yodin (I2) yang setara dengan kandungan oksigen terlarut. Yodin yang terbentuk kemudian dititrasi dengan sodium thiosulfat dengan indikator amilum. Bahan o mangan sulfat, MnSO4.4H2O; MnSO4.2H2O atau MnSO4.H2O; o air suling; o natrium hidroksida, NaOH atau Kalium hidroksida, KOH; o Na Iodida, NaI atau Kalium Iodida, KI; o amilum/kanji; o natrium azida, NaN3 o asam salisilat; o asam sulfat, H2SO4 pekat; o sodium thiosulfat, Na2S2O3.5H2O; o kalium bi-iodat, KH(IO3)2; dan o kalium dikromat, K2Cr2O7. Peralatan o botol Winkler; o buret mikro 2 mL atau digital buret 25 mL; o pipet volume 5 mL; 10 mL dan 50 mL; o pipet ukur 5 mL; o erlenmeyer 125 mL; o gelas piala 400 mL; dan o labu ukur 1000 mL.



Persiapan pembuatan pereaksi o Larutan mangan sulfat Larutkan 480 g MnSO4.4H2O atau 400 g MnSO4.2H2O atau 364 g MnSO4.H2O dengan air suling ke dalam labu ukur 1000 mL, tepatkan sampai tanda tera. o Larutan alkali yodida azida Larutkan 500 g NaOH atau 700 g KOH dan 135 g NaI atau 150 g KI dengan air suling, encerkan sampai 1000 mL. Tambahkan larutan 10 g NaN3 dalam 40 mL air suling. o Larutan kanji (amilum/ kanji) Larutkan 2 g amilum dan 0,2 g asam salisilat, HOC6H4COOH sebagai pengawet dalam 100 mL air suling yang dipanaskan (mendidih). o Asam sulfat 6 N Campurkan 1(satu) bagian volume asam sulfat pekat kedalam 5 bagian air suling. o Larutan sodium thiosulfat 0,025 N Timbang 6,205 g Na2S2O3.5H2O dan larutkan dengan air suling yang telah dididihkan (bebas oksigen), tambahkan 1,5 mL NaOH 6 N atau 0,4 g NaOH dan encerkan hingga 1000 mL. Lakukan standarisasi dengan larutan kalium bi-iodat. o Larutan baku kalium bi-iodat, KH(IO3)2 0,0021 M (0,025 N) Larutkan 812,4 mg KH(IO3)2 dalam air suling dan encerkan sampai 1000 mL. o Larutan baku kalium dikromat, K2Cr2O7 0,025 N



o



Larutkan 1,2259 g K2Cr2O7 (yang telah dikeringkan pada 150 C selama 2 jam dengan air suling dan tepatkan sampai 1000 mL. Persiapan pengujian o Sediakan botol Winkler o Masukkan contoh uji ke dalam botol Winkler sampai meluap, hati-hati jangan sampai terjadi gelembung udara, kemudian tutup rapat jangan sampai ada gelembung udara didalam botolnya. o Lakukan pengujian contoh uji segera setelah contoh uji di ambil. Penetapan larutan thio sulfat dengan kalium bi-iodat o Larutkan lebih kurang 2 g KI dalam erlenmeyer dengan 100 mL sampai dengan 150 mL air suling. o Tambah 1 mL H2SO4 6N atau beberapa tetes asam sulfat pekat. o Pipet 20,0 mL larutan baku kalium bi-iodat dan tambahkan ke dalam erlenmeyer yang berisi KI. o Encerkan sampai 200 mL dan titar yodin yang terbebaskan dengan menggunakan larutan thio sulfat sampai warna kuning muda. o Tambahkan larutan indikator amilum/kanji lanjutkan titrasi sampai warna biru tepat hilang. o Hitung normalitas larutan Na2S2O3 Penetapan larutan thio sulfat dengan kalium dikromat o Larutkan 4.904 g K2Cr2O7 (p.a) dalam air suling dan larutkan hingga 1000 mL untuk mendapatkan larutan 0,1000 N. Simpan di botol tertutup.



o Kedalam 80 mL air suling, tambahkan sambil diaduk 1 mL H2SO4 pekat, 10,00 mL. 0,1000 N K2Cr2O7 dan 1 g KI, aduk dan simpan ditempat gelap selama 6 menit. o Titrasi dengan 0,1 N Na2S2O3 sampai terjadi perubahan warna. o Hitung normalitas larutan Na2S2O3 Prosedur o Ambil contoh yang sudah disiapkan o Tambahkan 1 mL MnSO4 dan 1 mL alkali iodida azida dengan ujung pipet tepat di atas permukaan larutan o Tutup segera dan homogenkan hingga terbentuk gumpalan sempurna. o Biarkan gumpalan mengendap 5 menit sampai dengan 10 menit. o Tambahkan 1 mL H2SO4 pekat, tutup dan homogenkan hingga endapan larut sempurna. o Pipet 50 mL, masukkan ke dalam erlenmeyer 150 mL o Titrasi dengan Na2S2O3 dengan indikator amilum/kanji sampai warna biru tepat hilang.



CATATAN Penambahan volume pereaksi diatas berdasarkan botol winkler 250 mL sampai dengan 300 mL, bila menggunakan botol winkler dengan volume yang lain agar dihitung secara proporsional. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 5 minggu (4 minggu pada bulan ke-1 dan 2 minggu pada bulan ke-2), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,240%.



6. Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Kegiatan pengujian ini untuk menentukan kadar padatan terlarut total, padatan terlarut total yang menguap dan padatan terlarut total yang terikat dalam air dan air limbah secara gravimetri. Dalam pengujiannya, penimbangan padatan terlarut total tidak boleh lebih dari 200 mg. Prinsip Penguapan contoh uji yang sudah disaring dengan kertas saring berpori 2 μm pada suhu 180ºC kemudian ditimbang sampai berat tetap. Bahan o air suling dengan daya hantar listrik kurang dari 2 μS/cm; o kertas saring bebas abu; Peralatan o neraca analitik; o cawan terbuat dari porselen atau platina atau silika; o oven; o tanur yang dipakai dapat dipanaskan sampai suhu 550oC; o penjepit kertas saring; o penjepit cawan; o alat penyaring yang dilengkapi dengan pompa penghisap; o penangas air; o pipet; dan o desikator.



Persiapan kertas saring o masukkan kertas saring ke dalam alat penyaring; o hubungkan alat saring dengan pompa penghisap dan bilas dengan air suling sebanyak 3 o kali masing-masing 20 mL;



o lanjutkan pengisapan untuk menghilangkan seluruh kotoran yang halus dalam kertas o saring; o buang air hasil pembilasan; o kertas saring ini siap digunakan untuk pengujian padatan terlarut. Persiapan cawan o panaskan cawan yang telah bersih pada suhu 1800C ± 20C selama 1 jam di dalam o oven; o pindahkan cawan dari oven dengan penjepit dan dinginkan dalam desikator; o Setelah dingin segera timbang dengan neraca analitik; o ulangi langkah a) sampai c) sehingga diperoleh berat tetap (catat sebagai A1 gram); o Jika ingin menguji padatan terlarut total yang menguap, maka masukkan cawan ke o dalam tanur pada suhu 5500C selama 60 menit; o keluarkan cawan dari tanur menggunakan penjepit dan biarkan pada suhu kamar; o dinginkan dalam desikator, segera timbang dengan neraca analitik (catat sebagai A2 gram). Pengujian padatan terlarut total o kocok contoh uji sampai homogen; o pipet 50 mL sampai 100 mL contoh uji, masukkan ke dalam alat penyaring yang telah o dilengkapi dengan alat pompa penghisap dan kertas saring; o operasikan alat penyaringnya;



o setelah contoh tersaring semuanya bilas kertas saring dengan air suling sebanyak 10 o mL dan dilakukan 3 kali pembilasan; o lanjutkan penghisapan selama kira-kira 3 menit setelah penyaringan sempurna; o pindahkan seluruh hasil saringan termasuk air bilasan ke dalam cawan yang telah o mempunyai berat tetap; o uapkan hasil saringan yang ada dalam cawan sehingga kering pada penangas air; o masukkan cawan yang berisi padatan terlarut yang sudah kering ke dalam oven pada o suhu 1800C ± 20C selama tidak kurang dari 1 jam; o pindahkan cawan dari oven dengan penjepit dan dinginkan dalam desikator; o setelah dingin segera timbang dengan neraca analitik; o ulangi langkah h) sampai j) sehingga diperoleh berat tetap (catat sebagai B gram). Pengujian padatan terlarut total yang menguap o lanjutkan langkah 3.6 k) dengan memanaskan cawan yang berisi padatan terlarut yang o sudah ditimbang di dalam tanur pada suhu 5500C selama 15 menit sampai 20 menit; o keluarkan cawan dari tanur menggunakan penjepit dan biarkan pada suhu kamar; o dinginkan dalam desikator dan segera timbang dengan neraca analitik; o ulangi langkah a) sampai c) sehingga diperoleh berat tetap (catat sebagai C gram).



Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 5 minggu (4 minggu pada bulan ke1 dan 2 minggu pada bulan ke-2), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,240%. 7. Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Cara uji ini digunakan untuk menentukan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroba aerobik untuk mengoksidasi bahan organik karbon dalam contoh uji air limbah, efluen atau air yang tercemar yang tidak mengandung atau yang telah dihilangkan zat-zat toksik dan zat-zat pengganggu lainnya. Pengujian dilakukan pada suhu 20 °C ± 1 °C selama 5 hari ± 6 jam. Sejumlah contoh uji ditambahkan ke dalam larutan pengencer jenuh oksigen yang telah ditambah larutan nutrisi dan bibit mikroba, kemudian diinkubasi dalam ruang gelap pada suhu 20 °C ± 1 °C selama 5 hari. Nilai BOD dihitung berdasarkan selisih konsentrasi oksigen terlarut 0 (nol) hari dan 5 (lima) hari. Bahan kontrol standar dalam uji BOD ini, digunakan larutan glukosa-asam glutamat. Bahan o air bebas mineral o larutan nutrisi o Larutan buffer fosfat; Cara 1



• -



Larutkan 8,5 g kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4); 21,75 g dikalium hidrogen fosfat



-



(K2HPO4);



33,4



g



dinatrium



hidrogen



fosfat



heptahidrat



(Na2HPO4.7H2O) dan 1,7 g amonium klorida (NH4Cl) dalam air bebas mineral, kemudian encerkan hingga 1 L. Larutan ini menghasilkan pH 7,2. •



Cara 2



-



Larutkan 42,5 g kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4); 1,7 g amonium klorida (NH4Cl) dalam 700 mL air bebas mineral, atur pH larutan sampai 7,2 dengan penambahan larutan NaOH 30 %, kemudian encerkan hingga 1 L.



o Larutan magnesium sulfat; Larutkan 22,5 g MgSO4.7H2O dengan air bebas mineral, kemudian encerkan hingga 1 L. o Larutan kalsium klorida; Larutkan 27,5 g CaCl2 anhidrat dengan air bebas mineral, kemudian encerkan hingga 1 L. o Larutan feri klorida; Larutkan 0,25 g FeCl3.6H2O dengan air bebas mineral, kemudian encerkan hingga 1 L. o Larutan suspensi bibit mikroba; Sumber bibit mikroba dapat diperoleh dari limbah domestik, efluen dari pengolahan limbah secara biologis yang belum mengalami klorinasi dan penambahan desinfektan atau air sungai yang menerima buangan limbah organik. Sebaiknya bibit mikroba diperoleh dari pengolahan limbah secara biologis. o Larutan air pengencer •



siapkan air bebas mineral yang jenuh oksigen atau minimal 7,5 mg/L, dalam botol gelas yang bersih, kemudian atur suhunya pada kisaran 20 °C ± 3 °C;







tambahkan ke dalam setiap 1 L air bebas mineral jenuh oksigen tersebut, masing-masing 1 mL larutan nutrisi (4.2.2) yang terdiri dari larutan bufer fosfat, MgSO4, CaCl2 dan FeCl3;







tambahkan juga bibit mikroba ke dalam setiap 1 L air bebas mineral, untuk: Cara 1 : 1 mL sampai dengan 3 mL (bibit mikroba pada langkah 4.2.3.1) dan aduk sampai homogen; atau



Cara 2 : 1 mL sampai dengan 10 mL (bibit mikroba pada langkah 4.2.3.2) dan aduk sampai homogen; atau Cara 3 : Bibit mikroba pada langkah 4.2.3.3, sesuai petunjuk penggunaan. o Larutan glukosa-asam glutamat Keringkan glukosa (p.a) dan asam glutamat (p.a) pada 103 °C selama 1 jam. Timbang 150 mg glukosa dan 150 mg asam glutamat, kemudian larutkan dengan air bebas mineral hingga 1 L. o Larutan asam dan basa 1 N o Larutan asam sulfat Tambahkan 28 mL H2SO4 pekat sedikit demi sedikit ke dalam ± 800 mL air bebas mineral sambil diaduk. Encerkan dengan air bebas mineral hingga 1 L. o Larutan natrium hidroksida Larutkan 40 g NaOH dalam air bebas mineral hingga 1 L. o Larutan natrium sulfit; Larutkan 1,575 g Na2SO3 dalam 1 L air bebas mineral. Larutan ini disiapkan segera saat akan digunakan. o Inhibitor nitrifikasi Allylthiourea (ATU); Larutkan 2,0 g ATU (C4H8N2S) dalam 500 mL air bebas mineral, kemudian tambahkan air bebas mineral hingga 1 L. Simpan pada suhu 4°C. Larutan ini stabil maksimum 2 minggu. o Asam asetat; Encerkan 250 mL asam asetat (CH3COOH) glasial (massa jenis 1,049) dengan 250 mL air bebas mineral. o Larutan kalium iodida 10%; Larutkan 10 g kalium iodida (KI) dengan air bebas mineral hingga 100 mL. o Larutan indikator amilum (kanji).



Masukkan 2 g kanji dan ± 0,2 g asam salisilat ke dalam 100 mL air bebas mineral panas kemudian aduk sambil dipanaskan hingga larut. Peralatan o botol DO; o lemari inkubasi atau water cooler, suhu 20°C ± 1°C, gelap; o botol dari gelas 5 L – 10 L; o pipet volumetrik 1,0 mL dan 10,0 mL; o labu ukur 100,0 mL; 200,0 mL dan 1000,0 mL; o pH meter; o DO meter yang terkalibrasi; o shaker; o blender; o oven; dan o timbangan analitik.



CATATAN Apabila tidak tersedia lemari inkubasi atau water cooler, dapat digunakan ruang dengan kondisi suhu 20°C ± 1°C, gelap. Pengambilan contoh uji Contoh uji di ambil berdasarkan SNI 06-6989.57-2008 untuk metoda pengambilan contoh air permukaan dan SNI 06-6989.59-2008 untuk metoda pengambilan contoh air limbah. Pengujian o siapkan 2 buah botol DO, tandai masing-masing botol dengan notasi A1; A2; o masukkan larutan contoh uji (4.4.2.4) ke dalam masing-masing botol DO A1 dan A2; o sampai meluap, kemudian tutup masing masing botol secara hati-hati untuk menghindari terbentuknya gelembung udara; o lakukan pengocokan beberapa kali, kemudian tambahkan air bebas mineral pada sekitar mulut botol DO yang telah ditutup;



o simpan botol A2 dalam lemari inkubator 20°C ± 1°C selama 5 hari; o lakukan pengukuran oksigen terlarut terhadap larutan dalam botol A1 dengan alat DO meter yang terkalibrasi sesuai dengan Standard Methods for



the Examination of Water and Wastewater 21st Edition, 2005: Membrane electrode method (4500-O G) atau dengan metoda titrasi secara iodometri (modifikasi Azida) sesuai dengan SNI 06- 6989.14-2004. Hasil pengukuran, merupakan nilai oksigen terlarut nol hari (A1). Pengukuran oksigen terlarut pada nol hari harus dilakukan paling lama 30 menit setelah pengenceran; o ulangi pengerjaan 4.4.3 butir e) untuk botol A2 yang telah diinkubasi 5 hari ± 6 jam. Hasil pengukuran yang diperoleh merupakan nilai oksigen terlarut 5 hari (A2); o lakukan pengerjaan 4.4.3 butir a) sampai f) untuk penetapan blanko dengan menggunakan larutan pengencer tanpa contoh uji (4.2.3). Hasil pengukuran yang diperoleh merupakan nilai oksigen terlarut nol hari (B1) dan nilai oksigen terlarut 5 hari (B2); o lakukan pengerjaan 4.4.3 butir a) sampai f) untuk penetapan kontrol standar dengan menggunakan larutan glukosa-asam glutamat (4.4.2.3). Hasil pengukuran yang diperoleh merupakan nilai oksigen terlarut nol hari (C1) dan nilai oksigen terlarut 5 hari (C2); o lakukan kembali pengerjaan 4.4.3 butir a) sampai butir f) terhadap beberapa macam pengenceran contoh uji.



CATATAN 1 Untuk mencegah terjadinya proses nitrifikasi dapat ditambahkan larutan inhibitor nitrifikasi (4.2.8) 1 mL per 1 L larutan pengencer. CATATAN 2 Oksigen terlarut dalam air pengencer yang dikonsumsi mikroba selama 5 hari berkisar antara 0,6 mg/L – 1,0 mg/L. CATATAN 3 Frekuensi pengerjaan untuk penetapan blanko (4.4.3. butir g) dan kontrol standar dengan glukosa-asam glutamat (4.4.3. butir h) dilakukan 5% - 10%



per batch (satu seri pengukuran) atau minimal 1 kali untuk jumlah contoh uji kurang dari 20. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 5 minggu (4 minggu pada bulan ke-1 dan 2 minggu pada bulan ke-2), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,240%. 8. Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Kegiatan ini bertujuan untuk menguji/mengetahui kebutuhan oksigen kimiawi (COD) dalam air dan air limbah dengan reduksi Cr2O7 2− secara spektrofotometri pada kisaran nilai COD 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 600 nm dan nilai COD lebih kecil atau sama dengan 90 mg/L pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 420 nm. Metode ini digunakan untuk contoh uji dengan kadar klorida kurang dari 2000 mg/L. Senyawa organik dan anorganik, terutama organik dalam contoh uji dioksidasi oleh Cr2O7 dalam refluks tertutup menghasilkan Cr 3+ . Jumlah oksidan yang dibutuhkan dinyatakan dalam ekuivalen oksigen (O2 mg/L) diukur secara spektrofotometri sinar tampak. Cr2O7 2− kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 420 nm dan Cr 3+



. kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 600 nm.



Untuk nilai COD 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L kenaikan Cr 3+ . ditentukan pada panjang gelombang 600 nm. Pada contoh uji dengan nilai COD yang lebih tinggi, dilakukan pengenceran terlebih dahulu sebelum pengujian. Untuk nilai COD lebih kecil atau sama dengan 90 mg/L penurunan konsentrasi Cr2O7 2− ditentukan pada panjang gelombang 420 nm. Bahan o air bebas organik; o digestion solution pada kisaran konsentrasi tinggi. Tambahkan 10,216 g K2Cr2O7 yang telah dikeringkan pada suhu 150 °C selama



2 jam ke dalam 500 mL air suling. Tambahkan 167 mL H2SO4 pekat dan 33,3 g HgSO4. Larutkan dan dinginkan pada suhu ruang dan encerkan sampai 1000 mL. o digestion solution pada kisaran konsentrasi rendah. Tambahkan 1,022 g K2Cr2O7 yang telah dikeringkan pada suhu 150 °C selama 2 jam kedalam 500 mL air suling. Tambahkan 167 mL H2SO4 pekat dan 33,3 g HgSO4. Larutkan, dan dinginkan pada suhu ruang dan encerkan sampai 1000 mL. o larutan pereaksi asam sulfat. Larutkan 10,12 g serbuk atau kristal Ag2SO4 ke dalam 1000 mL H2SO4 pekat. Aduk hingga larut.



CATATAN Proses pelarutan Ag2SO4 dalam asam sulfat dibutuhkan waktu pengadukan selama 2 (dua) hari, sehingga digunakan magnetic stirer untuk mempercepat melarutnya pereaksi. o asam sulfamat (NH2SO3H). Digunakan jika ada gangguan nitrit. Tambahkan 10 mg asam sulfamat untuk setiap mg NO2-N yang ada dalam contoh uji. o larutan baku Kalium Hidrogen Ftalat (HOOCC6H4COOK, KHP) ≈ COD 500 mg O2/L Gerus perlahan KHP, lalu keringkan sampai berat konstan pada suhu 110 °C. Larutkan 425 mg KHP ke dalam air bebas organik dan tepatkan sampai 1000 mL. Larutan ini stabil bila disimpan dalam kondisi dingin pada temperatur 4 °C ± 2 °C dan dapat digunakan sampai 1 minggu selama tidak ada pertumbuhan mikroba. Sebaiknya larutan ini dipersiapkan setiap 1 minggu.



CATATAN 1 Larutan baku Kalium



Hidrogen Ftalat



digunakan sebagai



pengendalian mutu kinerja pengukuran. CATATAN 2 Bila nilai COD contoh uji lebih besar dari 500 mg/L, maka dibuat larutan baku KHP yang mempunyai nilai COD 1000 mg O2/L. CATATAN 3 Larutan baku KHP dapat menggunakan larutan siap pakai.



Peralatan o spektrofotometer sinar tampak (400 nm sampai dengan 700 nm); o kuvet; o digestion vessel, lebih baik gunakan kultur tabung borosilikat dengan ukuran 16 mm x 100 mm; 20 mm x 150 mm atau 25 mm x 150 mm bertutup ulir. Atau alternatif lain, gunakan ampul borosilikat dengan kapasitas 10 mL (diameter 19 mm sampai dengan 20 mm); o pemanas dengan lubang-lubang penyangga tabung (heating block);



CATATAN Jangan menggunakan oven. o buret; o labu ukur 50,0 mL; 100,0 mL; 250,0 mL; 500,0 mL dan 1000,0 mL; o pipet volumetrik 5,0 mL; 10,0 mL; 15,0 mL; 20,0 mL dan 25,0 mL; o gelas piala; o magnetic stirrer; dan o timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg. Persiapan dan pengawetan contoh uji o Persiapan contoh uji -



homogenkan contoh uji;



CATATAN Contoh uji dihaluskan dengan blender bila mengandung padatan tersuspensi. -



cuci digestion vessel dan tutupnya dengan H2SO4 20 % sebelum digunakan;



o Pengawetan contoh uji -



Bila contoh uji tidak dapat segera diuji, maka contoh uji diawetkan dengan menambahkan H2SO4 pekat sampai pH lebih kecil dari 2 dan disimpan dalam pendingin pada temperature 4 °C ± 2 °C dengan waktu simpan maksimum yang direkomendasikan 7 hari.



Pembuatan larutan kerja Buat deret larutan kerja dari larutan induk KHP dengan 1 (satu) blanko dan minimal 3 kadar yang berbeda secara proporsional yang berada pada rentang pengukuran. Prosedur o proses digestion -



pipet volume contoh uji atau larutan kerja, tambahkan digestion



solution dan tambahkan larutan pereaksi asam sulfat yang memadai ke dalam tabung atau ampul -



tutup tabung dan kocok perlahan sampai homogen;



-



letakkan tabung pada pemanas yang telah dipanaskan pada suhu 150 °C, lakukan refluks selama 2 jam.



CATATAN Selalu gunakan pelindung wajah dan sarung tangan untuk melindungi dari panas dan kemungkinan menyebabkan ledakan tinggi pada suhu 150 °C. o Pembuatan kurva kalibrasi Kurva kalibrasi dibuat dengan tahapan sebagai berikut: -



hidupkan alat dan optimalkan alat uji spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat untuk pengujian COD. Atur panjang gelombangnya pada 600 nm atau 420 nm;



-



ukur serapan masing-masing larutan kerja kemudian catat dan plotkan terhadap kadar COD;



-



buat kurva kalibrasi dari data pada butir 3.7.1.b) di atas dan tentukan persamaan garis lurusnya;



-



jika koefisien korelasi regreasi linier (r) < 0,995, periksa kondisi alat dan ulangi langkah pada butir 3.7.1 a) sampai dengan c) hingga diperoleh nilai koefisien r ≥ 0,995.



o Pengukuran contoh uji Untuk contoh uji COD 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L



-



dinginkan perlahan-lahan contoh yang sudah direfluks sampai suhu ruang untuk mencegah terbentuknya endapan. Jika perlu, saat pendinginan sesekali tutup contoh dibuka untuk mencegah adanya tekanan gas;



-



biarkan suspensi mengendap dan pastikan bagian yang akan diukur benar-benar jernih;



-



ukur serapan contoh uji pada panjang gelombang yang telah ditentukan (600 nm);



-



hitung kadar COD berdasarkan persamaan linier kurva kalibrasi;



-



lakukan analisa duplo.



Untuk contoh uji COD lebih kecil dari atau sama dengan 90 mg/L -



dinginkan perlahan-lahan contoh yang sudah direfluks sampai suhu ruang untuk mencegah terbentuknya endapan. Jika perlu, saat pendinginan sesekali tutup contoh dibuka untuk mencegah adanya tekanan gas;



-



biarkan suspensi mengendap dan pastikan bagian yang akan diukur benar-benar jernih;



-



gunakan pereaksi air sebagai larutan referensi;



-



ukur serapannya contoh uji pada panjang gelombang yang telah ditentukan (420 nm);



-



hitung kadar COD berdasarkan persamaan linier kurva kalibrasi;



-



lakukan analisa duplo.



CATATAN Apabila kadar contoh uji berada di atas kisaran pengukuran, lakukan pengenceran. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 5 minggu (4 minggu pada bulan ke-1 dan 2 minggu pada bulan ke-2), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,240%.



9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dari



permulaan



hingga



penyelesaian



pekerjaan



dan



selama



masa



pemeliharaan, penyedia jasa bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta konstruksi. Penyedia jasa juga diwajibkan



menjaga



keselamatan kerja



melengkapi perlengkapan



di



ruang



kerja



serta



keselamatan kerja seperti safety line, rambu-rambu,



papan promosi keselamatan, dan lain - lain. Penyedia



jasa



wajib



menjamin



keselamatan



tenaga



kerja



yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan yang



memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan



keselamatan kerja



berlaku. Obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada



Kecelakaan (PPPK), harus selalu dikondisikan atau disiapkan oleh penyedia jasa singga



bias



digunakan



jika



terjadi



sesuatu



yang



tidak



diinginkan



di



lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di



loksai



harus



disediakan



Alat



Perlindungan



Diri



(APD) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras. Selain itu, penyedia jasa juga harus menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih Membuat



tempat



penginapan



bagi di



semua



lapangan



petugas pekerjaan



dan



pekerja.



untuk



para



pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 36 minggu (sepanjang masa pelaksanaan proyek), dengan bobot pekerjaan sebesar 4,527%.



10. Manajemen Mutu. Manajemen mutu dilaksanakan untuk memastikan bahwa hasil pekerjaan memenuhi standar spesifikasi yang berlanjut dengan diterima atau tidaknya hasil pekerjaan tersebut. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk pengendalian mutu di lapangan adalah : a. Membuat Rencana Mutu Kontrak dan Laporan Mutu yang disetujui oleh PPK. b. Pengendalian mutu dilaksanakan pada tahap pelaksanaan tiap kegiatan, yaitu : •



Pembuatan shop drawing bila diperlukan, yaitu apabila gambar rencana kurang memadai.







Pembuatan instruksi pelaksanaan item pekerjaan sebelum pekerjaan dilaksanakan.







Mengukur kembali profil, posisi dan elevasi untuk tiap item pekerjaan.



c. Administrasi/dokumentasi •



Mengajukan pembuatan Job mix formula (JMF).







Pengujian Test uji mutu laboratorium dan lapangan terhadap pekerjaan konstruksi.







Membuat laporan harian, mingguan, back up data, back up quality dan lainnya yang dikerjakan dalam masa pengerjaan proyek. Dokumentasi foto proyek akan diambil pada kondisi 0%, 50% sampai 100% serta foto-foto pelaksanaan pekerjaan.



Manajemen Mutu juga merupakan aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan



yang



menetapkan



dan



menjalankan



kebijakan



mutu



suatu



perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan owner dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan quality management. Manajemen Mutu sangat diperlukan untuk menjaga mutu hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi. Dalam pengendalian mutu, tim manajemen mutu harus selalu



memonitor proses pekerjaan mulai pengawasan pengadaan material, peralatan, personil hingga pelaksanaan pekerjaan sampai selesai. Pekerjaan ini meliputi : -



Pengadaan personil yang kompeten di bidang Manajemen Mutu.



-



Pengawasan mulai dari material, peralatan, dan tenaga kerja hingga pelaksanaan pekerjaan akan mampu meningkatkan nilai mutu hasil pekerjaan.



-



Membuat laporan secara berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan sebagai bahan evaluasi perbaikan secara rutin dalam setiap kegiatan pekerjaan sehingga menghasilkan pekerjaan yang efektif, tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan



Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 36 minggu (sepanjang masa pelaksanaan proyek), dengan bobot pekerjaan sebesar 3,993%. DIVISI 2 DRAINASE 1. Pasangan Batu dengan Mortar • Pasangan batu dengan mortar dilaksanakan untuk pembuatan saluran drainase. • Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen. • Prosedur pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis • Lokasi pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan • Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. • Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan. • Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan • Pemasangan dilakuan oleh tukang batu yang dibantu oleh para pekerja.



DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK 1. Galian Biasa Adapun uraian pekerjaan ini adalah sebagai berikut: o Sebelum mengerjakan pekerjaan galian biasa terlebih dahulu membuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. o Semua peralatan dan kelengkapan untuk menggali dan mengangkut tanah hasil galian disediakan terlebih dahulu. o Pelaksana Lapangan membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya diteruskan kepada para pekerja agar dalam pelaksanaan ini tidak melenceng dari gambar. o Galian dilakukan dengan menggunakan excavator ukuran bucket sesuai dengan keperluan dan kondisi di lapangan. o Pastikan lokasi bebas untuk maneuver alat dan tidak diperkenankan orang terlalu dekat. o Galian



dikerjakan



dengan



hati-hati



agar



tidak



tidak



merusak



konstruksi/struktur tanah bawah yang digali. o Lakukan finishing akhir untuk persiapan dan trimming dengan menggunakan bucket excavator agar hasil galian aman dan padat. o Untuk daerah yang curam buat trap untuk menghindari longsoran. o Pelaksana Lapangan selalu mengawasi para pekerja yang sedang berlangsung sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien. o Selama pekerjaan ini berlangsung buat dokumentasi dan selalu adakan pengecekan terhadap dimensi galian biasa tersebut. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-13 dan minggu ke-21 sesuai dengan kebutuhan item pekerjaan), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,135%.



Volume pekerjaan



: 19.98 m 3



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-13 dan minggu ke-21



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 2. Galian Perkerasan Beraspal tanpa Milling Machine Lingkup pekerjaan untuk galian perkerasan beraspal tanpa cold milling machine ini meliputi semua pekerjaan galian (pengerukan) pada badan jalan di area jembatan, hasil galian diangkut pada lokasi yang telah ditentukan sebagai tindakan pembersihan hasil galian. Sebelum memulai pekerjaan, dilaksanakan dulu pekerjaan persiapan dengan harapan pekerjaan dilaksanakan dengan benar dan tepat, sesuai dengan gambar rencana atau pun kesepakatan direksi. Adapun langkah untuk pekerjaan persiapan adalah sebagai berikut : 1) Mengirim schedule,



program perlatan,



kerja



(workplan)



termasuk



metoda



kerja,



personil kerja dan gambar kerja yang akan



digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai. 2) Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work) 3) Menentukan titik galain dan lokasi buangan material galian. Setelah semua pekerjaan persiapan selesai, dilanjutkan dengan pekerjaan utama. Adapun langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut : •



Menentukan titik dan luasan yang akan digali lalu demarking.







Melakukan pengerukan dengan alat Jack Hammer.







Hasil galian diangkut dengan dump truk dibuang ke lokasi yang telah ditentukan.







Hasil galian dibersihkan dengan compressor dan dirapikan.



Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu



ke-26 dan minggu ke-30 sesuai dengan kebutuhan item pekerjaan), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,563%. Volume pekerjaan



: 3.60 m 3



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-26 dan minggu ke-30



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



3. Galian Perkerasan Berbutir Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan untuk galian perkerasan berbutir ini meliputi semua pekerjaan galian (pengerukan) pada badan jalan, hasil galian diangkut pada lokasi yang telah ditentukan, pembersihan hasil galian. Persiapan Pekerjaan 1)



Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan,



personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan,



untuk



memperoleh persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai. 2)



Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).



3)



Menentukan titik galain dan lokasi buangan material galian. Uraian Pengerjaan



1)



Menentukan titik dan luasan yang akan digali lalu dimarking pada perkerasan berbutir jalan lama.



2)



Melakukan pengerukan dengan alat Jack Hammer atau Ganco.



3)



Hasil galian diangkut dengan dump truk dibuang ke lokasi yang telah ditentukan.



4)



Hasil galian dibersihkan dengan compressor dan dirapikan.



Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-27 dan minggu ke-28 sesuai dengan kebutuhan item pekerjaan), dengan bobot pekerjaan sebesar 1,184%. Volume pekerjaan



: 46.80 m 3



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-27 s/d minggu ke-28



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 4. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasadan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum. Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut : Pengangkutan Material Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain. Penghamparan Material Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut : a. Kondisi cuaca yang memungkinkan



b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan. c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan. Pemadatan Material Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller. Timbunan pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu ke-27), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,658%. Volume pekerjaan



: 28.80 m 3



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-27



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



DIVISI 5 PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN 1. Lapis Pondasi Agregat Klas A Pekerjaan



ini



meliputi



pengadaan,



pemrosesan,



pengangkutan,



penghamparan, pembasahan, pemadatan agregat batu pecah yang bergradasi antara lapisan sub-grade dan perkerasan beton, semen atau aspal. Sebagaimana



yang tercantum dalam gambar. Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan alat (secara mekanik) yaitu: Wheel loader mencampur dan memuat agregat ke dalam Dump Truck di base camp, dump truck mengangkut agregat dibasahi dengan water tank sebelum dipadatkan dengan tandem roller. Pekerjaan ini mengunakan material lapis pondasi agregat kelas A dengan ketebalan sesuai gambar rencana. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan hamparan dengan menggunakan alat bantu. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-29 sampai minggu ke-30), dengan bobot pekerjaan sebesar 5,547%. Volume pekerjaan



: 81.36 m 3



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-29 s/d minggu ke-30



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



DIVISI 6 PERKERASAN ASPAL 1. Lapis resap pengikat – aspal cair/emulsi Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Dan dihampar diatas permukaan yang bukan beraspal. Adapun metode pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat diuraikan sebagai berikut : -



Aspal dan minyak Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair.



-



Angkutan aspal dan minyak tanah menggunakan dump truck.



-



Permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dari debu dan kotoran dengan air



compresor. Campuran aspal cair disemprotkan dengan asphalt sprayer ke atas permukaan yang akan dilapisi.



Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-31 sampai minggu ke-32), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,472%. Volume pekerjaan



: 194.40 liter



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-31 s/d minggu ke-32



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



2. Lapis Perekat Aspal cair/Emulsi Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya. Dan dihampar diatas permukaan yang beraspal. Adapun metode pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat diuraikan sebagai berikut : -



Aspal dan minyak Flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair.



-



Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan air



compresor. -



Campuran aspal cair kemudian disemprotkan dengan merata dengan asphalt



sprayer pada badan jalan yang akan dipasang Laston Lapis Aus (AC-WC). Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-31 sampai minggu ke-32), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,303%. Volume pekerjaan



: 115.20 liter



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-31 s/d minggu ke-32



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 3. Laston Lapis Aus (AC-WC)



Campuran beraspal panas dengan Asbuton Lapis Aus (AC-WC AsbP) adalah campuran panas antara agregat dengan bahan pengikat aspal dengan keras Pen 60 yang campurannya menggunakan asbuton butir dengan kelas penetrasi 15 (0,1 mm) dan kadar abutmen 20%, yang dicampur di Asphalt Mixing Plant (AMP), dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu, dengan ketebalan sesuai spesifikasi. Adapun metode pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat diuraikan sebagai berikut : -



Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semua usulan agregat dan campuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di laboratorium dan hasil percobaan penghamparan dan pemadatan campuran (trial mix) yang dibuat di instansi pencampuran aspal, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam Spesifikasi Teknik, mulai dari pengusulan DMF hingga persetujuan JMF.



-



Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat).



-



Wheel loader memuat dari stock file ke hot bin, kemudian bersama-sama dengan asphalt asbuton butir dicampur di asphalt mixing plant (AMP) dengan komposisi yang telah disetujui.



-



Dump truck membawa campuran aspal panas ke lokasi pekerjaan.



-



Campuran



dihampar



dengan



menggunakan



asphalt finisher, kemudian



pemadatan awal oleh tandem roller, pemadatan utama oleh pneumatic tire



roller dan pemadatan akhir kembali dengan tandem roller. -



Lintasan pemadatan dilakukan sesuai jumlah lintasan yang telah disetujui.



-



Semua rentang suhu yang disyaratkan selama proses ini harus tetap dijaga untuk mendapatkan kepadatan yang optimum.



-



Selama penghamparan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi dan sambungan hamparan secara manual, sebagian lagi bertugas mengatur lalu lintas yang lewat.



Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-31 sampai minggu ke-32), dengan bobot pekerjaan sebesar 6,157%. Volume pekerjaan



: 40.09 Ton



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-31 s/d minggu ke-32



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



4. Laston Lapis Antara ( AC-BC) Pekerjaan ini meliputi proses pencampuran, transportasi ke lapangan, penghamparan dan pemadatan berikut tes sebelum dan sesudah proses pelaksanaan. Adapun metode pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat diuraikan sebagai berikut : -



Pencampuran material AC–BC dilakukan secara mekanis menggunakan asphalt



mixing plant. Hasil pencampuran langsung ditampung ke dalam dump truck dan dibawa ke lokasi pekerjaan. -



Sebelum Campuran AC-BC tiba di lokasi pekerjaan, maka flet peralatan penghamparan aspal dan pemadatan telah disiapkan.



-



Setelah campuran tiba di lokasi penghamparan, langsung dituang dalam bucket



asphalt finisher dan dihampar sesuai dengan ketebalan gembur yang disetujui Direksi Pekerjaan, lalu dicek suhu hamparan. -



Setelah tercapai suhu sesuai spesifikasi, langsung dilakukan pemadatan menggunakan tandem roller lalu dilanjutkan dengan tire roller, sampai dicapai kepadatan dan ketebalan sesuai rencana.



-



Saat



penghamparan,



sekelompok



pekerja



merapihkan



pinggir/tepi



penghamparan, dan proses pemadatan sekaligus dengan penyiraman air



sehingga AC-BC tidak melekat di roda. Saat penghamparan diusahakan tidak mengganggu lingkungan dan transportasi di jalur jalan tersebut, dengan cara menghampar sebelah kiri / kanan ruas jalan. -



Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini sebagai berikut :



Asphalt Mixing Plant untuk mencampur aspal Wheel Loader untuk melayani pengoperasian AMP Dump Truck untuk mengangkut Hotmix ke lokasi pekerjaan Asphalt Finisher untuk menghampar Hotmix Pneumatic Tire Roller untuk pemadatan kedua Tandem Roller untuk pemadatan pertama dan terakhir Pekerja untuk merapihkan tepi penghamparan. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-31 sampai minggu ke-32), dengan bobot pekerjaan sebesar 4,689%. Volume pekerjaan



: 29.81 Ton



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-31 s/d minggu ke-32



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



5. Bahan anti pengelupasan Pekerjaan



ini



meliputi



pengadaan



material aditif



kelekatan



dan



anti



pengelupasan sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam spesifikasi pekerjaan. Adapun metode pelaksanaan untuk pekerjaan ini dapat diuraikan sebagai berikut: -



Bahan anti pengelupasan merupakan bahan tambahan yang akan digunakan dalam campuran aspal panas beton (hotmix) yang dilakukan di unit pencampur



Asphalt Mixing Plant (AMP).



-



Bahan anti pengelupasan tersebut akan disuplai oleh supplier langsung ke lokasi base camp dimana AMP berada.



-



Sumber



bahan



anti



pengelupasan



(supplier)



dan



sampel



aditif



anti



pengelupasan berikut hasil pengujian lengkap akan diajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuannya. -



Bahan anti pengelupasan yang akan digunakan harus telah diuji dilaboratorium yang ter-akreditasi, memenuhi persyaratan spesifikasi dan telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.



Pada saat pelaksanaan pekerjaan hotmix, maka secara berkala terhadap bahan anti pengelupasan yang datang ke lokasi base camp, akan dilakukan uji di laboratorium sebelum bahan tersebut boleh digunakan. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-31 sampai minggu ke-32), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,109%. Volume pekerjaan Waktu pelaksanaan



: 12.01 Ton : minggu ke-31 s/d minggu ke-32



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. DIVISI 7. STRUKTUR 1. Beton mutu sedang fc’20 MPa Beton mutu sedang dengan fc’20 MPa digunakan pada elemen struktur selimut bronjong. Campuran beton diaduk dengan menggunakan mesin pengaduk (Pan.



Mixer, Truk Mixer) dan pemadatan selama pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete vibrator. Untuk menjaga mutu beton sesuai spesifikasi yang diinginkan perlu dilakukan pengujian nilai slump (slump test) pada saat pengecoran dan silinder beton untuk uji tekan beton di laboratorium. Teknis pekerjaan beton mutu sedang dengan fc’ 20 MPa ini dapat diuraikan sebagai berikut:



Pekerjaan Persiapan •



Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.







Material campuran beton (semen, pasir, agregat) didatangkan dari penyedia material



(supplier)



ke



lokasi



pekerjaan



dan



disimpan



dalam



tempat



penyimpanan/ Gudang/Storage. •



Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang diminta.







Jenis Semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang.







Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik.







Agregat kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.







Material agregat diperoleh dengan pemecahan batu (rock) atau berangkal (boulder), atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir sungai.







Agregat bebas dari bahan organik seperti spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen pelelangan.







Selama kegiatan pengecoran dilakukan, keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi pekerjaan harus tetap diperhatikan guna menghindari terjadinya resiko kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.



Pencampuran dan Penakaran •



Rancangan Campuran Proporsi (Mix Design), bahan dan berat penakaran menggunakan metode sesuai yang disyaratkan.







Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton di lapangan dan disaksikan oleh direksi pekerjaan.







Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang dan mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.







Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta dalam dokumen pelelangan.







Pencampuran : a) Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (Mixer). b) Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran. c) Pertama-tama alat pencampur diisi dengan agregat, pasir dan semen yang telah



ditakar,



selanjutnya



alat



pencampur



dijalankan



sebelum



air



ditambahkan. Pelaksanaan Pengecoran. •



Sebagai persiapan lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah lainnya.







Alat-alat Pelindung Diri (APD) bagi para pekerja seperti helm, sepatu safety dan lainnya harus digunakan untuk mencegah adanya resiko kecelakaan kerja saat pengecoran.







Bekisting dilumuri minyak bekisting (mould oil) hingga rata. Kebocoran bekisting



telah



dicek



dan



disumbat.



Sambungan



dengan



pengecoran



sebelumnya (jika ada) telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. •



Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia, sebelumnya material beton ditampung pada tempat penampungan untuk kemudian dituang langsung ke tempat bekisting. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5



meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi). •



Pemadatan dibantu dengan vibrator mechanical tipe tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup (shutter) kecuali penutup dari beton.



Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis dan apabila telah selesai dapat dilanjutkan dengan pengukuran kuantitas kerja guna dituangkan dalam sertifikat pembayaran. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 6 minggu (pada minggu ke-10 dan minggu ke-12, minggu ke-17 dan minggu ke-19 dan minggu ke-28 sampai minggu ke-29, sesuai dengan penempatan item pekerjaan), dengan bobot pekerjaan sebesar 15,089%. Volume pekerjaan



: 72.09 m 3



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-10 dan minggu ke-12, minggu ke-17 dan minggu ke-19 dan minggu ke-28 s/d minggu ke-29



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 2. Beton Siklop fc’15 Mpa Untuk pekerjaan beton fc’15 Mpa digunakan sebagai proteksi terhadap abutmen dan pilar jembatan guna menghindari scouring atau gerusan air terhadap tanah sekitar abutmen atau pilar jembatan. Pekerjaan campuran beton diaduk dengan menggunakan mesin pengaduk (Pan. Mixer, Truk Mixer) dan pemadatannya dilakukan dengan menggunakan concrete vibrator. Untuk menjaga mutu beton sesuai spesifikasi yang diinginkan perlu dilakukan pengujian nilai slump (slump



test) pada saat pengecoran dan silinder beton untuk uji tekan beton di



laboratorium. Teknis pekerjaan beton siklop fc’ 15 MPa ini dapat diuraikan sebagai berikut: Pekerjaan Persiapan •



Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.







Material campuran beton (semen, pasir, agregat) didatangkan dari penyedia material



(supplier)



ke



lokasi



pekerjaan



dan



disimpan



dalam



tempat



penyimpanan/ Gudang/Storage. •



Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang diminta.







Jenis Semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang.







Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organik.







Agregat kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.







Material agregat diperoleh dengan pemecahan batu (rock) atau berangkal (boulder), atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir sungai.







Agregat bebas dari bahan organik seperti spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen pelelangan.







Selama kegiatan pengecoran dilakukan, keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi pekerjaan harus tetap diperhatikan guna menghindari terjadinya resiko kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.



Pencampuran dan Penakaran •



Rancangan Campuran Proporsi (Mix Design), bahan dan berat penakaran menggunakan metode sesuai yang disyaratkan.







Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton di lapangan dan disaksikan oleh direksi pekerjaan.







Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang dan mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.







Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta dalam dokumen pelelangan.







Pencampuran : a) Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (Mixer) b) Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran. c) Pertama-tama alat pencampur diisi dengan agregat, pasir dan semen yang telah



ditakar,



selanjutnya



alat



pencampur



dijalankan



sebelum



air



ditambahkan. Pelaksanaan Pengecoran. •



Lokasi pengecoran dibersihkan dari kotoran, potongan kayu, bendrat, paku dan sampah lainnya







Sebelum pengecoran, bekisting dilumuri dengan minyak bekisting (mould oil) hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya (jika ada) telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala



persetujuan



yang



diperlukan



telah



diurus



dan



disetujui



oleh



direksi/owner dan pengawas pekerjaan. •



Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia. Tinggi jatuh beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton (segregasi).







Apabila dirasa perlu, pemadatan dibantu dengan vibrator mechanical tipe tertentu dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara.



Selanjutnya dilakukan perawatan (curing) beton sesuai spesifikasi teknis. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-13 dan minggu ke-14), dengan bobot pekerjaan sebesar 1,237%. Volume pekerjaan



: 8.23 m 3



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-13 s/d minggu ke-14



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 3. Beton mutu rendah fc’ 10 MPa LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini mencakup pengadaan material, pencampuran antara Semen Portland, agragat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat. TENAGA KERJA:  Pekerja  Tukang  Sopir  Mandor ALAT & BAHAN: Alat yang digunakan :  Concrete Pan Mixer  Truck Mixer  Water Tanker  Alat Bantu Bahan yang digunakan :



 Semen  Pasir Beton  Agregat Kasar METODE KERJA Semen, Pasir, Agregat Kasar, dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan Concrete Pan Mixer dan diberikan air yang telah disediakan dengan alat Water Tanker. Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 3 minggu (pada minggu ke-15, minggu ke-21 dan minggu ke-26 sesuai dengan penempatan item pekerjaan), dengan bobot pekerjaan sebesar 4,399%. Volume pekerjaan



: 27.37 m 3



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-15, minggu ke-21 dan minggu



ke-26



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 4. Baja Tulangan Polos BjTP 280 Pekerjaan Baja Tulangan Polos BjTP 280 dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi didatangkan ke lokasi pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana). Pekerjaan pembesian dimulai sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan. Teknis pekerjaan Baja Tulangan Polos BjTP 280 ini dapat diuraikan sebagai berikut: Pekerjaan Persiapan •



Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia) dan alat bantu berupa bar



bender (alat pembengkok tulangan) dan bar cutter (alat pemotong tulangan). •



Lokasi pekerjaan : perletakan elastomerik dan perkerasan beton semen.







Sarung tangan, helm dan sepatu safety harus dikenakan oleh para pekerja guna menghindari



cedera



serius



saat



melaksanakan



pekerjaan



pembesian



dilapangan. Uraian Pelaksanaan •



Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.







Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang proyek.







Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dikerjakan pada saat suhu dingin.



Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan gambar kerja. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 11 minggu (pada minggu ke-8 s/d minggu ke-11, minggu ke-15 s/d minggu 19 dan minggu ke-27 s/d minggu ke-29 sesuai dengan penempatan item pekerjaan), dengan bobot pekerjaan sebesar 16,014%. Volume pekerjaan Waktu pelaksanaan



: 7029 kg : minggu ke-8 s/d minggu ke-11, minggu ke-15 s/d minggu 19 dan minggu ke-27 s/d minggu ke29



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 5. Pondasi Cerucuk Penyediaan dan Pemancangan Cerucuk Pekerjaan ini secara umum harus memenuhi :  Kayu yang digunakan harus seluruhnya keras dan bebas dari kerusakan, mata kayu, bagian yang tidak keras atau akibat serangan serangga.  Pengawetan kayu harus sesuai dengan AASHTO M133



 Diameter dan mutu kayu yang digunakan harus sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 5 minggu (pada minggu ke-14 s/d minggu ke-15, minggu ke-21 s/d minggu 22 dan minggu ke-26 sesuai dengan penempatan item pekerjaan), dengan bobot pekerjaan sebesar 4,280%. Volume pekerjaan



: 1634 m 1



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-14 s/d minggu ke-15, minggu ke-21 s/d minggu 22 dan minggu ke-26



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 6. Pasangan batu Pekerjaan ini menggunakan bahan semen, pasir, dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan alat bantu. Batu dibersihkan dan dibasahi permukaannya sebelum dipasang. Kemudian sejumlah pekerja menyelesaikan pekerjaan dan merapikan pasangan batu. Jika dibawah pasangan ada pancangan cerucuk galam maka pancangan cerucuk galam tersebut dipotong rapi untuk selanjutnya dikasih pasangan batu diatasnya. Pasangan batu ditanam/digali untuk memperkuat pasangan dari pergeseran. Pekerjaan ini mencakup pembuatan struktur yang dibuat dari pasangan batu. Mutu yang diharapkan yakni pasangan batu sesuai spesifikasi, pasangan batu yang rapi dan tidak terdapat rongga antar pasangan batu dan elevasi sesuai yang direncanakan. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 4 minggu (pada minggu ke-22 s/d minggu ke-25), dengan bobot pekerjaan sebesar 3,338%. Volume pekerjaan Waktu pelaksanaan



: 34.71 m 3 : minggu ke-22 s/d minggu ke-25



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur)



dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 7. Sambungan Siar Muai Tipe Aspaltik Plug, Fixed Uraian pekerjaan : •



Pemotongan Lapisan Aspal dan Pembongkaran Garis. Terlebih dahulu aspal yang akan dipotong dengan menggunakan kapur. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan alat Cutter Concrate yang memiliki mata pisau yang sangat tajam. Pelaksanaan pemotongan dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan minimal selebar disaign yang telah direncanakan. Pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan alat Jack Hammer. Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran bagian tersebut harus dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa aspal. Pembersihan dilakukan dari debu dan kotoran-kotoran dimaksudkan agar aspal bitumen dapat menempel pada sisi-sisi lapis permukaan lama sehingga membuat ikatan atara aspal lama dengan aspal baru menjadi sangat kuat dan juga lentur sehingga dapat menerima beban yang bekerja secara bersamaan.







Pemasangan joint filler, dan binder dan Plat Baja. Setelah sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagian celah diisi dengan lapisan joint filler dan binder dengan ketebalan sesuai dengan gambar rencana.. Pasangkan baja dalam kondisi datar tidak ada beda tinggi antara sisi-sisinya ini dimaksudkan agar pada saat menerima beban dari atas plat baja tidak bergerak.







Pemasangan Agregat. Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebh dahulu sampai suhu 200 derajat dengan alat pemanas tertentu (indirect



heating) dimana suhu dapat terkontrol dengan baik dan dapat menghasilkan panas yang merata pada seluruh agregat. Penghamparan lapis pertama setebal 40 mm yang kemudian dicor dengan aspal karet yang sudah dipanaskan dengan cara indirect heating sampai suhu 200 derajat agar



aspal karet tersebut dapat berpenetrasi kedalam semua rongga antar agregat.. Proses ini diulangi untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan. Setelah penghamparan agregat selesai selanjutnya dipadatkan dengan menggunakan alat compector sampai agregat saling mengunci dan padat. •



Penghamparan aspal bitumen. Setelah semua agregat padan selanjutnya cor kembali dengan aspal bitumen yang berfungsi sebagai waterproofing agar air tidak masuk kedalam bagian agregat.



Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-33 s/d minggu ke-34), dengan bobot pekerjaan sebesar 7,259%. Volume pekerjaan



: 28.80 m 1



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-33 s/d minggu ke-34



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 8. Papan Nama Jembatan Papan nama jembatan dibuat sesuai dengan nomenklatur yang nama jembatan dan



ada,



berisi



informasinya sebagaimana di bawah ini:







Ukuran minimal 30x 50 cm2







Bahan papan nama jembatan menggunakan batu granit dengan Lambang PU, serta ketebalan 1 cm







Tulisan dan bingkai pada papan nama jembatan dibuat tenggelam







Letak sesuai dengan ketentuan dan dipasang pada parapet Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan



Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu ke-34), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,389%. Volume pekerjaan



: 4 buah



Waktu pelaksanaan



: minggu ke- 34



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 9. Pembongkaran Pasangan Batu Adapun uraian pekerjaan Pembongkaran Pasangan Batu adalah sebagai berikut : o Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat dimulai. o Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah bodem, keranjang dan linggis jika secara manual tidak memungkinkan pembongkaran dilakukan dengan menggunakan excavator. o Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan diteruskan kepada pekerja. o Pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi oleh pelaksana. o Pekerjaan membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah pasangan. o Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang melekat pada batu bongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok tidak kuat maka dibersihkan dengan dipukul menggunakan palu kecil. o Batu



bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi yang



dekat dengan lokasi yang akan dipasang batu bekas bongkaran. o Pekerjaan bongkaran pasangan batu selesai, pekerja membersihkan lokasi dari spesi hasil bongkaran. o Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan). o Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.



o Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien. o Setelah pekerjaan bongkaran pasangan batu kali/ gunung selesai Penyedia Jasa memberitahukan kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran pekerjaan galian apakah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB. o Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu ke-21), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,606%. Volume pekerjaan



: 11.70 m 3



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-21



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



10. Pembongkaran Beton Pembongkaran beton meliputi pembongkaran beton lama yang rusak atau tidak terpakai yang bias mengahalangi kegiatan proyek. Adapun untuk proses pembongkaran



beton,



menggunakan



excavator



dan.



Selanjutnya



sisa



pembongkaran beton disingkirkan atau di bersihkan menggunakan excavator dan dimasukkan ke dump truck yang selanjutnya dibuang jauh dari lokasi proyek. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 4 minggu (pada minggu ke-6 s/d minggu ke-7 dan minggu ke-26 s/d minggu ke-27 menyesuaikan dengan item pekerjaan tertentu), dengan bobot pekerjaan sebesar 1,150%. Volume pekerjaan Waktu pelaksanaan



: 14.0 m 3 : minggu ke-26 s/d minggu ke-27



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



DIVISI 8. PEKERJAAN REHABILITASI JEMBATAN 1. Cairan Perekat (epoksi resin), Bahan Penutup (Sealant), Tabung Penyuntik (Penyediaan), Tabung Penyuntik (Penggunaan) Uraian Pekerjaan perbaikan retak bertujuan untuk mengembalikkan kondisi struktur betonyang retak menjadi satu kesatuan kembali dan berfungsi sebagaimana mestinya. Perbaikan retak adalah perbaikan struktur retak yang diakibatkan karena mutu beton yang rendah (tidak kurang dari 20 Mpa), penggunaan yang tidak semestinya seperti beban terlebih, pemeliharaan yang tidak dilaksanakan dengan baik yang terjadi pada bangunan atas jembatan (gelagar beton, lantai jembatan beton)



dan



menggunakan



bahan



epoxy.



Lebar



struktur



yang



diperbaiki



berdasarkan Spesifikasi Interim Jembatan adalah lebar retak antara 0,04 mm sampai denagan 1 mm. Bahan a. Epoxy Resin (Cairan Perekat) b. Bahan Penutup (Sealant) c. Alat Penyuntik Anti Gravitasi (Injektor) Pelaksanaan a. Pembersihan. Permukaan yang akan diperbaiki dibersihkan dengan menggunakan mesin gerinda atau sikat kawat selebar 5 cm disekitar permukaan yang akan dilakukan perbaikan retak agar terlihat dengan jelas bagian permukaan yang retak. Setelah bersih dan retakan sudah terlihat maka selanjutnya retakan diberi tanda dengan menggunakan kapur.



b. Pelekatan Alat Penyuntik Dasar alat penyuntik harus dilekatkan sedemikian rupa tepat ditengah permukaan yang retak dengan menggunakan bahan penutup (sealant) sehingga cairan perekat dapat masuk kedalam retakan. Jarak antar alat penyuntik tergantung pada lebar dan dalamnya retakan, sehingga jumlah alat penyuntik dapat seefisien mungkin. c. Penutup Retakan Selanjutnya sepanjang jalur retakan ditutup menggunakan bahan penutup selebar 5 cm dan tebal 3 mm. Setelah jalur retakan tertutup semua dengan bahan penutup, dan bahan penutup mengeras, maka dapat dilaksanakan tahap berikutnya yaitu pengisian epoxy resin. d. Pengisian Epoxy Resin Selanjutnya dilakukan pencampuran bahan Epoxy Resin yang terdiri dari 2 buah komponen yaitu base agent dan hardener (pengeras). Epoxy yang telah Tercampur kemudian dipompakan kedalam tabung Injektor dengan menggunakan pompa kaki. Pada tahap ini secara otomatis injoktor akan memompa Epoxy yang berada dalam tabung kedalam retakan secara terus menerus sampai retakan terisi penuh. Apabila tabung Injektor telah terisi dan tidak mengempis maka ini mengindikasikan bahwa retakan telah terisi penuh. Proses setting tersebut akan memakan waktu sekitar 3 jam. Penyelesaian Akhir Penyelesaian akhir dimulai dengan melepaskan injektor setelah 1 hari selesainya pekerjaan penyuntikan bahan epoxy kedalam retakan. Setelah injektor dilepas kemudian dilakukan perapihan atau perataan permukaan lantai beton dari bahan penutup sehingga permukaan lantai terlihat rapih dan rata. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu ke-30), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,300% (Epoxy Resin), 0,130% (Bahan



Penutup, Sealant), 0,419% (Tabung Penyuntik, Penyediaan), 0,314% (Tabung Penyuntik, Penggunaan). Volume pekerjaan



: 11.18 kg



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-30



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 2. Penambalan (Patching) Uraian pekerjaan penambalan pada Beton keropos dengan atau tanpa besi tulangan yang terekspose Untuk



beton



keropos



tanpa



tulangan



yang



terekspose,



diajukan



metode patching (tambalan) dengan langkah-langkah sebagai berikut: o Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan permukaan yang padat. o Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan Sika Bond NV, tunggu ± 30 menit. o Tambal area yang terbuka dengan Sika monotop 613 o Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki. Penambalan Retak pada plat Untuk retak-retak ringan ( lebar retak < 0.3 mm ) pada lantai beton diajukan perbaikan dengan penambalan menggunakan Sikagrout 215 . Metode perbaikannya adalah sebagai berikut: o Bersihkan debu dan kotoran-kotoran pada daerah retak dan siram permukaan lantai dengan air o Tambal retak pada lantai dengan menggunakan Sikagrout 215



o Bahan Grout dapat dicampur hingga dapat mengalir (volume air sebanyak 4.25 lt untuk 1 sak 25 kg) atau cukup agar bisa digunakan trowel (volume air sebanyak 2,75 liter untuk 1 sak 25 kg) o Lakukan Curing dengan menggunakan Curing Coumpoun Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu ke-30), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,141%. Volume pekerjaan



: 5.51 kg



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-30



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 3. Tabung penyuntik, penyediaan Kegiatan ini mencakup penyediaan tabung penyuntik yang akan digunakan dalam proses penambalan atau penutupan retakan pada struktur beton. Volume pekerjaan



: 60 buah



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-30



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



4. Tabung penyuntik, penggunaan Kegiatan ini mencakup penggunaan tabung penyuntik untuk proses grouting pada area struktur jembatan yang mengalami retakan.. Volume pekerjaan



: 60 buah



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-30



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



5. Penambalan (pathching)



Uraian pekerjaan penambalan pada Beton keropos dengan atau tanpa besi tulangan yang terekspose Untuk metode



beton



keropos



tanpa



tulangan



yang



terekspose,



diajukan



patching(tambalan) dengan langkah-langkah sebagai berikut:



o Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan permukaan yang padat. o Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan Sika Bond NV, tunggu ± 30 menit. o Tambal area yang terbuka dengan Sika monotop 613 o Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki. Penambalan Retak pada plat Untuk retak-retak ringan ( lebar retak < 0.3 mm ) pada lantai beton diajukan perbaikan dengan penambalan menggunakan Sikagrout 215 . Metode perbaikannya adalah sebagai berikut: o Bersihkan debu dan kotoran-kotoran pada daerah retak dan siram permukaan lantai dengan air o Tambal retak pada lantai dengan menggunakan Sikagrout 215 o Bahan Grout dapat dicampur hingga dapat mengalir (volume air sebanyak 4.25 lt untuk 1 sak 25 kg) atau cukup agar bisa digunakan trowel (volume air sebanyak 2,75 liter untuk 1 sak 25 kg) o Lakukan Curing dengan menggunakan Curing Coumpoun Volume pekerjaan Waktu pelaksanaan



: 0.74 m 3 : minggu ke- 30



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.



6. Pengecatan pada elemen sandaran dan/atau pagar pengaman (guard rail) 160



mikkron Kegiatan ini mencakup pengecatan elemen sandaran dan tiang sndaran pada jembatan, dengan ketebalan berdsarkan gambar rencana. Warna yang digunakan disesuaikan dengan gambar rencana atau kesepakatan direksi. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu ke-34), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,092%. Volume pekerjaan



: 87.62 m 2



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-34



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN 1. Marka Jalan Termoplastik Pemasangan marka jalan jalan sangat penting sekali untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara, Ketika jalan sempit dengan lalulintas padat, keberadaan marka jalan sangat membantu sekali agar pengendara tetap berada dijalurnya masing-masing. Manfaat keberadaan marka jalan juga dapat kita rasakan ketika kita berkendara pada ruas satu jalur dengan dua arah. Selain itu ketika hujan deras keberadaan marka jalanlah yang membantu pengendara agar tetap pada jalurnya masing-masing. Berikut tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan marka jalan: •



Pengadaan Bahan dan Alat Mengajukan persetujuan material sesuai gambar dan speksifikasi,mengecek



ulang kesiapan alat, warna cat yang digunakan disesuaikan dengan gambar dan memenuhi spesifikasi, setelah jenis material yang akan digunakan disetujui secara tertulis,melakukan pengadaan material dengan jumlah sesuai kebutuhan.







Pekerjaan persiapan Sebelum penandaan atau pengecatan dilakukan, pastikan bahwa permukaan



perkerasan jalan bersih, kering, dan bebas dari bahan yang berminyak dan debu. •



Pengecatan marka jalan Memasastikan penandaan marka jalan pada permukaan perkerasan dengan



dimensi dan penempatan yang presisi. Pengecatann dilakukan dengan alat yang mampu menghasilkan suatu lapisan yang rata dan seragam dengan tebal sesuai rencana mm dan dengan suhu berdasarkan spesifikasi. Selanjutnya melindungi marka yang masih basah dari lalu lintas sampai marka tersebut kering dan bisa untuk dilalui. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu ke-33), dengan bobot pekerjaan sebesar 1,761%. Volume pekerjaan



: 48.24 m 2



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-33



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 2. Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) Uraian Pekerjaan Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) sebagai berikut : 1. Lokasi yang akan dipasang kerb digali dan dirapikan space semen pasir diletakan diatas tanah dan atasnya diletakan kerb. Setelah kering sambungan antara kerb diisi dengan adukan semen setelah selesai dan kering belakang kerb ditimbun dengan tanah supaya tidak roboh. 2. Kerb harus dipasang dengan teliti sesuai dengan detail, garis dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan. 3. Perkerasan Blok Beton Pada Trotoar dan Median



4. Perkerasan Blok beton harus dipasang sesuai dengan petunjuk direksi dan spesifikasi yang telah disepakati dan disetujui, pada umumnya blok beton harus dipasang diatas landasan pasir. 5. Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan harus menampilkan permukaan yang rata tanpa adanya blok beton yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan yang di tentukan direksi. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu ke-26), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,252%. Volume pekerjaan



: 20 m 1



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-26



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain. 3. Kerb Pracetak Jenis 2 (Penghalang/Barrier) Urutan Pelaksanaan Pekerjaan ini ialah sebagai berikut : 1. Kerb Pracetak dipesan melalui penyedia/penyuplai kerb jenis ini, 2. Beton



yang



digunakan



untuk



kerb



pracetak



harus



sesuai



spesifikasi/persetujuan direksi lapangan, 3. Lokasi yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dibersihkan, dan landasan kerb ini harus dipadatkan sampai suatu permukaan yang rata, 4. Semua bahan yang lunak dan tidak sesuai dibuang dan diganti dengan bahan yang memenuhi serta harus dipadatkan sampai merata, 5. Kerb harus dipasang dengan teliti, garis dan elevasi yang ditunjukkkan dalam gambar atau yang sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan, 6. Semua kerb yang akan dipasang pada suatu kurva dengan radius kurang dari 20 meter harus dibuat dengan menggunakan cetakan lengkung atau unit-unit pracetak yang melengkung,



7. Unit-unit kerb dan jenis-jenis pracetak lainnya harus dipasang dengan sambungan yang serapat mungkin, 8. Setelah pekerjaan pemasangan kerb



telah dipasang sebagai mana yang



diperintahkan oleh direksi lapangan, maka sekelompok pekerja merapikannya. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 1 minggu (pada minggu ke-26), dengan bobot pekerjaan sebesar 0,280%. Volume pekerjaan



: 20 m 1



Waktu pelaksanaan



: minggu ke-26



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lainlain DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA 1. Pemeliharaan Kinerja Jembatan Beton Bentang A dan Bentang B 17 m Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan untuk mempertahankan kondisi jembatan tetap mantap dan menjamin agar penurunan kondisi jembatan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai kinerja yang disyaratkan. Pekerjaan



pemeliharaan



kinerja



jembatan



ini



meliputi



pekerjaan



pemeliharaan rutin seperti pembersihan struktur jembatan secara keseluruhan (bangunan atas, bangunan bawah dan bangunan pelengkapnya), pembersihan daerah aliran sungai yang mempengaruhi keamanan jembatan (100 meter ke hulu dan 100 meter ke hilir), pembersihan kotoran, sampah di sekitar jembatan, pengecatan sederhana pada kereb, parapet dan sandaran. Pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan ini juga dapat meliputi pekerjaan pemeliharaan berkala seperti penggantian siar muai, penggantian landasan, pengecatan jembatan struktur jembatan dan pekerjaan rehabilitasi jembatan



seperti perbaikan kerusakan beton berupa perbaikan retak, perbaikan keropos, spalling, scalling dengan patching atau grouting, perkuatan elemen utama jembatan dan elemen baja seperti perbaikan akibat korosi, cover plate, serta perbaikan dan pengamanan struktur jembatan pada daerah aliran sungai dengan membuat bangunan pengaman terhadap gerusan pada daerah timbunan serta pembuatan jalan akses pemeriksaan dan pemeliharaan jembatan dengan pasangan batu. Estimasi waktu pengerjaan untuk pekerjaan ini pada Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Daeng I dan Daeng II adalah selama 2 minggu (pada minggu ke-35 s/d minggu ke-36 pada akhir proyek), dengan bobot pekerjaan sebesar 1,336%. Volume pekerjaan Waktu pelaksanaan



: 1 Ls : minggu ke-35 s/d minggu ke-36



Note : Pelaksanaan dilapangan bisa lebih lama (mundur) dikarenakan kerusakan alat, kondisi cuaca, dan lain-lain.