Metode Pelaksanaan Retaining Wal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Metode Pekekerjaan Retaining Walls Perencanaan Dinding Penahan Retaining Walls Berdasarkan survey lapangan yang telah dilakukan pada lokasi yang akan di bangun Retaining Walls, serta dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dalam pelaksanaan, disusun beberapa konsep perencanaan turap antara lain: 



Retaining Walls yang direncanakan tidak mengganggu atau merusak aliran air sungai (tidak mengganggu luas penanampang basah sungai)







Dinding penahan berfungsi sebagai dinding yang dapat menahan kelongsoran tebing sungai dan melindungi tebing sungai terhadap gerusan air.







Retaining Walls dapat menahan tekanan tanah aktif serta tekanan air dan beban beban lainya yang bekerja pada dinding penahan tanah.







Dinding penahan direncanakan memiliki ketahanan jangka panjang pada lingkungan pada siklus basah, kering dan lembabe. Retaining Walls memiliki tekanan tanah lateral tanah aktif dan air, serta memiliki gaya aksial dan lateral yang bekerja pada dinding penahan tanah



Urutan Perencanaan Dinding Penahan Retaining Walls. 1. Menetapkan jenis Retaining Walls yang paling sesuai 2. Memperikirakan ukuran/dimensi dinding penahan Retaining Walls yang diperlukan 3. Hitung gaya–gaya yang bekerja di atas dasar fondasi dinding penahan. 4. Tentukan letak resultan gaya–gaya yang bekerja. Letak dari resultan tersebut digunakan untuk mengetahui kestabilan dinding penahan terhadap bahaya penggulingan. 5. Mengontrol stabilitas Retaining Walls terhadap Bahaya guling, Bahaya geser, dan Bahaya kelongsoran daya dukung 6. Merencanaka nstruktur atau konstruksi sehingga konstruksi Retaining Walls mampu memikul segala beban atau muatan yang dipikul. Dinding penahan tanah atau retaining wall merupakan konstruksi wajib pada struktur atau bangunan yang terletak di lahan miring. Kalau kamu sering main ke tepi sungai atau lereng, setidaknya pasti kamu pernah menjumpai konstruksi ini. Konstruksi ini dibangun untuk mencegah longsor, karena tanah yang kondisinya miring tidak bisa menjamin kemantapannya sendiri.



Alhasil, tanah alami atau tanah lepas tersebut dapat runtuh dan menyebabkan longsor. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka dibangunlah dinding ini agar hal-hal berbahaya tersebut bisa ditanggulangi. Nah, dinding ini sendiri terdiri dari berbagai jenis, tergantung dari aplikasi dan kasus tanahnya. 1. Cantilever Retaining Wall



Cantilever retaining wall merupakan jenis dinding penahan tanah yang umum digunakan pada daerah timbunan atau tebing. Konstruksi dinding ini bisa berfungsi sebagai penahan tanah untuk daerah-daerah seperti itu. Jenis ini memiliki prinsip kerja dengan mengendalikan daya jepit pada struktur tubuh dindingnya. Inilah kenapa ciri khas dinding ini bisa dilihat dari bentuk konstruksinya yang berupa model telapak memanjang pada bagian dasar struktur dengan sistem jepit.



Metode Pelaksanaan Retaining Wall Tahap Pelaksanaan Retaining Wall digambarkan sesuai dengan diagram dibawah ini:



Tabel 7.1 Diagram Tahap Pelaksanaan Retaining W all Pek erja an Pem besia n Retaining W a ll



Pek erja an B ekistin g Retaining W a ll



Pen g ecora n Retaining W a ll



A. Pekerjaan Pembesian Retaining Wall 1. Saipan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan pembesian Retaining Wall. 2. Potong baja tulang dengan menggunakan Bar Cutter dan benkokkan baja tulangan dengan Bar Bender sesuai dengan shop drawing atau gambar kerja. 3. Rakit pembesian Retaining Wall berdasarkan gambar kerja yang ada pada shop drawing dan kemudian diikat dengan menggunakan kawat branded. 4. Besi yang akan dirakit diangkut dengan menggunakan Tower Crane. 5. Kemudian dilakukan pembesian Retaining Wall.



B. Pekerjaan Bekisting Retaining Wall 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan bekisitng Retaining Wall. 2. Marking bekisting Retaining Wall dengan memasangkan sepatu kolom berupa profil baja siku L 30.30.3 yang dilas ketulangan retaining waal 3. Pada struktur Retaining Wall menggunakan sepatu kolom agar posisi tulangan Retaining Wall agar tidak berubah posisi pada saat proses pengecoran dan posisi bekisting tidak berubah serta ukuran kolom menjadi benar. 4. Pasang elemen-elemen bekisting seperti Grider eHad Piece,Wedge Head Piece untuk pengikat Push-Pull dan Lockin Pin 5. Angkat Panel dengan mengunakan Crane / Excavator 6. Atur ketegangan dan kelurusan Panel



Gambar : Pekerjaan Bekisting Retaining Wall



C. Pengecoran Retaining Wall 1. Periksa kebersihan pada sambungan atau pada batas pengecoran. 2. Permukaan sambungan beton lama dengan beton baru yang akan dicor disiram dengan menggunakan lem betonCalbond. 3. Siapkan Concrete Bucket dan Concrete Pump untuk pekerjaan pengecoran. 4. Beton Ready Mix dari Batching Plant terdekat dengan mutu beton kolom fc’ 35 Mpa. 5. Beton yang telah datang dituangkan kedalam gerobak untuk dilakukan uji slump beton (Uji kekentalan dan kualitas beton). 6. slump beton dilakukan dengan memadatkan adukan beton Ready Mix dengan menusukan tongkat berdiameter 16 mm sepanjang 60 cm sebanyak 25-30 kali secara merata pada setiap lapis adukan dan dilakukan berulang sampai tiga lapisan pada cetakan logam kerucut. Hal ini bertujuan untuk memadatkan rongga-rongga kosong pada adukan beton. Setelah itu permukaan beton uji diratakan, dan cetakan diangkat perlahan–lahan. Beton yang digunakan adalah beton integral dengan nilai slump 8 ± 2. 7. Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, beton Ready Mix dituang kedalam concrete bucket dan ditutup sear dikunci agar tidak tumpah kemudian diangkut dengan megngunakan Crane / Excavator. 8. Pekerja yang akan memakai perlengkapan K3.



melakukan



pekerjaan



pengecoran diharuskan terlebih dahulu



9. Setelah concrete bucket tiba dilokasi pengecoran, tutupnya dibuka dan beton dituangkan kedalam bekisting dengan menggunakan Concrete Pump. 10. Tinggi jatuh penuangan beton disyaratkan sesuai dengan ketentuan ≤ 1,5 m.Hal ini dilakukan untuk menghidari agregat kasar terlepas dari adukan beton. 11. Proses pengecoran dilakukan setiap layer atau bertahap. Pada tahap pertama pengecoran dilakukan setinggi ± 1,5 m.



2. Gabion Retaining Wall



sumber: gharpedia.com Gabion retaining wall merupakan jenis dinding penahan yang berbentuk kumpulan blok-blok yang terbuat dari kawat bronjong dengan isian batu belah yang disusun secara vertikal. Selain berfungsi sebagai dinding penahan tanah, jenis dinding ini juga berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi resapan air ke dalam tanah. Metode Pelaksanaannya : 1. Terlebih dahulu diarea yang akan diletakkan Gabion dihitung dulu daya dukung tanahnya. 2. Di Ratakan sesuai desain yang ada.



3. Beronjong di Gelar dan diisi bebatuan 20cm-30 cm dan ditata preletakan batunya didalam Gabion tersebut 4. Gabion yang sudah di isi penuh dianyam dan dirapikan Kembali,kemudian di letakkan gabian baru diatas gabion yang telah di isi, sampai ketinggian yang di rencanakan. 5. Tentunya sisi dalam gabion dipakaikan geotextail agar tanah tidak tergerus air melalui celah batu. 6. Dilakukan pemadatan dan pengisian celah dengan tanah dan dipadatkan sekeliling Gabion.