Micrococcaceae Family [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Family Micrococcaceae Genus: •Micrococcus •Staphylococcus •Sarcina



• Yg patogen  Genus Staphylococcus • Spesies : – – – – –



S. S. S. S. S.



albus an haemoliticus aureus haemoliticus citrus epidermis saprophyticus



MORFOLOGI dan IDENTIFIKASI Staphylococcus Ciri-ciri: • Bentuk bulat • Diameter 0,01 – 1um • Susunan seperti buah anggur • Gram positif • Tdk bergerak dan tdk berspora • Tdk dipengaruhi oleh garam empedu • Hidup bebas di lingkungan kita



Staphylo Vs Strepto



Di bawah mikroskop



Pertumbuhan (BIAKAN) • Mudah tumbuh pada media bakteri • Suhu optimal 37 0C • Koloni pada pembiakan tampak padat dan bulat, halus menonjol dan berkilau • Membentuk berbagai pigmen: albus (putih, aureus (emas), citrus (kehijauan)



Kultur bakteri Staphylococcus pada media agar darah



blood agar



mannitol salt



SIFAT PERTUMBUHAN • • • • •



Dapat meragikan KH Menghasilkan as. laktat Termostabil (50 0C selama 30 menit) Resisten thdp NaCl fis Tdk tahan thdp heksa klorofen 3%



TOKSIN & ENZIM Staphylococcus dpt menimbulkan penyakit melalui: 1. Eksotoksin Staphyilococcus  suatu zat campuran yg bersifat termostabil:  mematikan hewan percobaan  penyebab nekrose kulit  mengandung haemolisin (melarutkan eritrosit)  merusak trombosit  bila eksotoksin + formalin dpt menjadi tdk beracun tapi bersifat toksoid



2. Leucocidin  Toksin ini memusnahkan leukosit sel inang



3. Enterotoksin  Zat yg dpt larut yg dihasilkan o/strain ttt  Penyebab keracunan makanan  Menyebabkan muntah2 dan diare



4. Koagulasi  Staphylococcus yg patogen pada manusia menghasilkan koagulasi (enzim yg dpt mengumpalkan plasma oxalat atau citrat)  Koagulasi dpt menggumpalkan fibrin pd permukaan Staphylococcus shg kuman tdk dpt difagositosis o/ sel tubuh



5. Zat lain/enzim     



Hialuronidase (faktor penyebaran) Staphylokinase (menyebabkan fibrinolisis) Lifase Penicillinase Dll



PATOGENESIS • Staphylococcus epidermis merupakan mikro flora normal pd kulit manusia, sal pencernan, pernafasan juga di udara dan lingkungan kita • Patogenesis dari kuman ini adl unsur gabungan dari ekstra seluler toksin serta sifat invasif dari strain • Ex. S. aureus cenderung menghasilkan koagulasi dan pigmen kuning yg bersifat haemolitik, meragikan manitol • Bbrp micrococcus menyebabkan peradangan dan kadang2 menyebabkan pneumonia • S. sapropiticus penyebab infeksi saluran kemih akut terutama pada wanita muda



PATOLOGI • Penyebab furukel/bisul • Penyebab radang pada forikel rambut • Dpt terjadi penanahan lokal dan menyebar ke sirkulasi darah • Dapat menyebabkan jerawat • Penyebab pneumonia, meningitis, sepsis dgn penanahan • Yg resisten sangat berbahaya



GAMBARAN KLINIS • Biasanya suatu reaksi peradangan yg hebat • Terlokalisir sakit dan mengalami pernanahan sentral • Akan cepat sembuh bila nanah dikeluarkan • Keracunan makanan ditandai dg masa inkubasi yg tdk pendek (1 – 8 jam), muntah, diare tanpa demam



DIAGNOSIS LABORATORIUM 1. Bahan : Usapan permukaan mata, telinga, hidung, tenggorokan, nanah, darah, cairan spinal, muntahan, feces, kerokan kulit, sputum, dll 2. Preparat langsung: Preparat langsung dari bahan, lakukan pewarnaan Gram, lihat di mikroskop tampak gram positif cocus susunan spt anggur



3. Biakan:  Tanam pada agar darah, eramkan 37 0C 24 jam. Amati koloni yg tumbuh. Bentuk pigmen daerah sekitar koloni  Lakukan tes patogenesis  Tes resistensi  dll



Contoh yg patogen: • S. aureus: infeksi pd kulit, pneumonia, bakteriemi, dan mengeluarkan toksin • S. epidermis: membentuk peradangan di jantung, pembuluh darah, intravenus, dsb • S. saprophyticus: dpt menyebabkan infeksi pd saluran kemih dan saluran kelamin



EPIDEMIOLOGI • Staphylococcus adl kuman yg dpt menyebabkan penyakit pd manusia • Terdapat dimana2 • Sumber utamanya dari benda yg terkontaminasi • Kontak langsung dg penderita • Infeksi melalui udara • Dpt juga apabila kontak dg obat



Staphylococcus aureus



Karakteristik • bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, • umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. • S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. • merupakan mikroflora normal manusia



• Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit. • Keberadaan S. aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier • Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroid atau obat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang



• Infeksi S. aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranya bisul, jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritits • Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksi nanah, oleh karena itu bakteri ini disebut piogenik • S. aureus juga menghasilkan katalase, yaitu enzim yang mengkonversi H2O2 menjadi H2O dan O2, dan koagulase, enzim yang menyebabkan fibrin berkoagulasi dan menggumpal. • Koagulase diasosiasikan dengan patogenitas karena penggumpalan fibrin yang disebabkan oleh enzim ini terakumulasi di sekitar bakteri sehingga agen pelindung inang kesulitan mencapai bakteri dan fagositosis terhambat



Sifat lain: • Menghasilkan Protein A Letak protein A ada pada dinding sel S. aureus dan dapat mengganggu sistem imun inang dengan mengikat antibodi immunoglobin G (IgG). • Bersifat Eksotoksin sitolitik α-toksin, β-toksin, γ-toksin, dan δ-toksin menyerang membran sel mamalia. α-toksin, β-toksin, dan δ-toksin dapat menyebabkan hemolisis. δ-toksin juga menyebabkan leukolisis sel inang. Sementara itu, γ-toksin menyebabkan terbunuhnya sel inang • Enterotoksin Enterotoksin menyebabkan keracunan makanan .Enterotoksin merupakan superantigen yang lebih stabil pada suhu panas jika dibandingkan dengan S. aureus. enterotoksin (A, B, C, D, dan E) menginduksi diare, muntah dan shock. • Leukocidin Toksin ini memusnahkan leukosit sel inang



Gambaran Klinis: • Infeksi lokal Staphylococcus aureus adalah infeksi folikel atau suatu abses. • Biasanya suatu reaksi peradangan yang hebat, terlokalisir sakit dan mengalami penanahan sentral, akan cepat sembuh bila nanah dikeluarkan. • Keracunan makanan yang disebabkan enterotoksin Staphylococcus aureus ditandai dengan masa inkubasi yang tidak pendek ( 1-8 jam), muntah, diare tanpa demam



Identifikasi/Isolasi Bahan Pemeriksaan : • Usapan permukaan : mata, telinga, hidung, tenggorokan. Nanah, darah, aspirasi trachea, cairan spinal, muntahan, feses, kerokan kulit, sputum, dll.  Pengambilan spesimen tergantung pada jenis penyakit



Cara Pembuatan Suspensi ( sample kulit ) • Basahi lidi kapas steril dengan mencelupkan pada tabung berisi Na Fisiologis 0,85 %. Tiriskan pada bagian sisi tabung. • Tentukan lokasi yang akan diperiksa (tangan, kaki, wajah). Lakukan swab pada bagian kulit. • Masukkkan kapas tadi ke dalam tabung yang berisi Na Fisiologis tadi • Homogenkan / Vortex



Pemeriksaan  • Pemeriksaan Mikroskopik Dilakukan dengan pengecatan gram dari bahan pemeriksaan ( direct preparat dari suspensi ) hasilnya : Gram positif, bentuk bulat, bergerombol seperti buah anggur. • Pembiakan Media yang dipakai : BAP, TSB ( Trypticase Soy Broth ), MSA ( Manit Salt Agar ), Thioglykollate Broth.



Staphylococcus epidermidis



Memiliki beberapa karakteristik, antara lain: • Bakteri fakultatif. • Koagulase negatif, katalase positif, gram positif. • Berbentuk kokus, dan berdiameter 0,5 – 1,5 µm. • Hidup pada kulit dan membran mukosa manusia.



• dapat menyebabkan infeksi oportunistik (menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah) • Bakteri ini secara alami hidup pada kulit dan membran mukosa manusia. • Infeksi S. epidermidis dapat terjadi karena bakteri ini membentuk biofilm pada alat-alat medis di rumah sakit dan menulari orang-orang di lingkungan rumah sakit tersebut (infeksi nosokomial) • Secara klinis, bakteri ini menyerang orang-orang yang rentan atau imunitas rendah, seperti penderita AIDS, pasien kritis, pengguna obat terlarang (narkotika), bayi yang baru lahir, dan pasien rumah sakit yang dirawat dalam waktu lama



Penyakit lain yg dpt ditimbulkan:



• Infeksi Staphylococcus epidermidis berhubungan dengan perangkat intravaskular (katup jantung buatan, shunts, dll), tetapi biasanya terjadi pada sendi buatan, kateter, dan luka besar. Infeksi kateter bersama dengan kateterinduced UTI menyebabkan peradangan serius dan sekresi nanah. Dalam hal ini, buang air kecil sangat menyakitkan. • Septicaemia dan endokarditis termasuk penyakit yang berhubungan dengan Staphylococcus epidermidis.



• Gejala yang timbul adalah demam, sakit kepala, dan kelelahan untuk anoreksia dan dyspnea. Septicemia terjadi akibat infeksi neonatal, terutama ketika bayi lahir dengan berat badan sangat rendah.Sedangkan, Endokarditis adalah infeksi katup jantung dan bagian lapisan dalam dari otot jantung. Staphylococcus epidermidis dapat mencemari peralatan perawatan pasien dan permukaan lingkungan



Pengobatan • Staphylococcus epidermidis merupakan bagian dari flora normal manusia, telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik yang umum seperti methicillin, novobiocin, klindamisin, dan penisilin benzil. Untuk mengobati infeksi digunakan vankomisin, hasil atau rifampin.