Mikro Pertemuan 6 - Keterampilan Bertanya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KETERAMPILAN BERTANYA Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam suatu proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh guru karena hampir semua kegiatan – kegiatan belajar guru mengajukan pertanyaan dan kualitas guru menentukan jawaban dari murid. Melalui keterampilan ini guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Keterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh guru karena hampir semua kegiatan –kegiatan belajar guru mengajukan pertanyaan dan kualitas guru menentukan jawaban dari murid. Pembelajaran akan menjadi sangat membosankan, jika selama berjamjam guru menjelaskan materi pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaan pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari peserta didik. Bertanya merupakan tingkah laku yang sangat penting di dalam kelas. Melalui bertanya, guru dapat mengetahui apakah kualitas berfikir siswa dari sederhana hingga kompleks. Bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan siswa untuk berfikir dan mengemukakan jawaban yang sesuai dengan harapan guru. Dalam pembelajaran, ada beberapa tujuan mengapa guru perlu mengajukan pertanyaan, diantaranya: 1. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap pokok bahasan 2. Memusatkan perhatian 3. Mengembangkan SCL (Student Center Learning) 4. Menarik siswa dalam pokok pembicaraan Keterampilan Bertanya | 1



5. Mengetahui kesulitan belajar dan kegiatan khusus yang menghambat siswa belajar 6. Memotivasi siswa mengeluarkan pendapat 7. Merangsang kemampuan berpikir 8. Membantu siswa dalam belajar 9. Mengarahkan siswa pada interaksi belajar yang mandiri 10. Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan 11. Memantapkan pengertian-pengertian dan masalah-masalah yang telah diajarkan kepada mereka 12. Mengukur (mengevaluasi) benar tidaknya bahan pelajaran yang dapat mengerti / ditangkap oleh murid-murid selama pelajaran berlangsung dan mengukur kadar jelas tidaknya (pengertian mereka) 13. Akan



jelas



bagi



guru,



banyaknya



pelajaran



yang



sudah



diketahui/dimengerti oleh murid-muridnya. 14. Memusatkan kekuatan ingatan dalam suatu masalah sehingga dapat mengikuti sepenuhnya pembahasan dan pendalaman masalahnya, kemudian setelah itu bepindah kepada bahan lain (bahan baru)



Seorang guru perlu menguasi keterampilan bertanya. Ada beberapa alasan mengapa keterampilan bertanya perlu dikuasai adalah: 1. Guru cenderung mendominasi ceramah dalam kelas 2. Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan 3. Siswa harus dilibatkan secara mental- intelektual secara maksimal 4. Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.



Keterampilan Bertanya | 2



BERTANYA DASAR Keterampilan bertanya dasar adalah pertanyaan pertama atau pembuka untuk mendapatkan keterangan atau informasi dari siswa Komponen keterampilan bertanya dasar adalah : 1. Mengajukan pertanyaan secara jelas dan singkat Pertanyaan yang jelas dan singkat akan membantu mempermudah siswa dalam memahami pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan hendaknya singkat dan jelas, dengan kata-kata yang dipahami siswa. Pertanyaan yang berbelit-belit tidak akan dipahami sehingga kemungkinan besar siswa tidak dapat menjawabnya. Susunan katakata harus disesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan siswa. Contoh pertanyaan : Apa beda relasi dan fungsi? 2. Pemberian acuan Sebelum bertanya guru hendaknya memberikan acuan berupa informasi yang berkaitan dengan isi pertanyaan kepada siswa. Kadangkadang guru perlu memberi acuan pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa. Dengan demikian siswa akan dapat menjawab pertanyaan guru setelah mengolah informasi yang diberikan. Pemberian acuan ini akan banyak menolong siswa mengarahkan pikirannya kepada pokok bahasan yang sedang dibahas. Contoh pertanyaan : Kita telah mengetahui bahwa semua sisi kubus berbentuk persegi. Tahukah anda rumus luas permukaan kubus? 3. Pemusatan pertanyaan Pertanyaan dapat dibagi menjadi pertanyaan luas dan pertanyaan sempit. Pertanyaan luas menuntut jawaban yang umum dan cukup Keterampilan Bertanya | 3



luas, sedangkan pertanyaan sempit menuntut jawaban yang khusus spesifik. Pertanyaan yang sempit menuntut pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang khusus yan perlu didalami. Pertanyaan yang diajukan guru hendaknya jangan terlalu luas sehingga membutuhkan jawaban yang luas juga. Contoh pertanyaan : Sebutkan jenis-jenis segitiga? (pertanyaan sempit), Berdasarkan hasil bacaan anda, apa saja sifat dari segitiga sama kaki? (pertanyaan luas) 4. Pemindahan giliran Pertanyaan yang rumit dan kompleks kadang-kadang tidak mampu dijawab oleh seorang siswa secara lengkap dan tuntas. Untuk itu guru perlu



memberikan



kesempatan



kepada



siswa



lain



untuk



melengkapinya. Guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa lain dengan cara pemindahan giliran. Artinya, setelah siswa pertama memberi jawaban, guru meminta siswa kedua melengkapi jawaban tersebut, kemudian meminta lagi siswa ketiga dan seterusnya. Dengan memindah giliran, siswa akan termotivasi untuk memperhatikan jawaban yang diberikan temannya dan memungkinkan timbulnya interaksi antar siswa. Contoh : “Ani, sebutkan pola bilangan yang kamu ketahui? “Silahkan Budi, sebutkan pola bilangan lainnya yang kamu ketahui? 5. Penyebaran Jika memungkinkan dan waktu mencukupi, setiap siswa sebaiknya mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan guru. Tujuan penyebaran pertanyaan hampir sama dengan pemindahan giliran yaitu meningkatkan perhatian dan partisipasi siswa. Bedanya, pada pemindahan giliran pertanyaannya satu tetapi rumit dan dijawab oleh Keterampilan Bertanya | 4



siswa secara bergilir untuk saling melengkapi; sedangkan pada penyebaran masing-masing siswa menjawab pertanyaan yang berbeda Penyebaran pertanyaan berarti memberikan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Teknik penyebaran perlu diperhatikan guru, lebih-lebih bagi guru yang biasa mengajukan pertanyaan pada siswa tertentu. Ada kalanya guru melupakan siswa yang duduk dideretan belakang, sehingga aman untuk dari kejaran guru. Contoh : “Sebutkan langkah pertama yang harus dilakukan Ketika akan menggambar fungsi kuadrat?. Silahkan Ani” “Sebutkan langkah kedua yang harus dilakukan Ketika akan menggambar fungsi kuadrat, Silahkan Budi” “Setelah kita menentukan titik potong terhadap sumbu x dan titik potong terhadap sumbu y. Apa langkah ketiga yang harus dilakukan Ketika menggambar fungsi kuadrat, silahkan Cici” 6. Pemberian waktu berpikir Untuk menjawab satu pertanyaan, seseorang memerlukan waktu untuk berpikir. Demikian juga seorang siswa yang harus menjawab pertanyaan guru memerlukan waktu untuk memikirkan jawaban pertanyaan tersebut. Oleh karena itu, setelah mengajukan pertanyaan guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk siswa untuk menjawabnya. Contoh : “Saya beri waktu 30 detik. Menurut pendapat anda, fungsi kuadrat yang manakah yang tidak memotong sumbu x?. (setelah 30 detik guru dapat meminta atau menunjuk beberapa siswa untuk menjawab)



Keterampilan Bertanya | 5



7. Pemberian tuntunan Kadang-kadang pertanyaan yang diajukan guru tidak dapat dijawab oleh siswa atau jawaban yang diberikan siswa terhadap pertanyaan guru tidak sesuai harapan (jawaban salah). Dalam hal ini guru tidak boleh hanya diam dan menunggu sampai siswa menjawabnya. Guru harus memberikan gambaran umum yang menuntun siswa secara agar mampu memberikan jawaban yang yang diharapkan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru, diantaranya: ▪



Memparafrase, yaitu mengungkapkan kembali pertanyaan dengan cara lain yang lebih mudah dan sederhana, sehingga lebih dipahami oleh siswa







Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang dapat menuntun siswa menemukan jawabannya.







Mengulangi penjelasan / informasi sebelumnya yang berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan.



Prinsip bertanya dasar 1. Tunjukan keantusiasan dan kehangatan. Keantusiasan dan kehangatan adalah cara guru mengekspresikan pertanyaan atau menjawab pertanyaan, misalnya bahasa yang digunakan tidak terkesan memojokkan siswa, wajah yang hangat tidak terkesan tegang. Suasana pembelajaran harus diciptakan dalam kondisi yang menyenangkan sehingga merasa nyaman dan betah dalam belajar. Salah satu upaya mengembangkan suasana pembelajarana yang menyenangkan antara lain yaitu bagaimana pertanyaan yang diajukan memiliiki nuansa psikologis yang hangat dan mendorongspirit belajar ynag tingi. Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban siswa,



Keterampilan Bertanya | 6



sikap dan gaya guru suara, ekpresi wajah, gerakan badan, dan sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan. 2. Berikan waktu kepada siswa untuk berpikir Dalam proses bertanya, guru perlu memberikan kesempatan yang cukup bagi siswa untuk menemukan jawaban yang tepat. Sebelum siswa dapat berpikir maksimal terhadap pertanyaan guru mengulangi pertanyaan kembali akibatnya siswa tidak konsentrasi. 3. Atur lalu lintas bertanya jawab/ Hindari Pertanyaan Yang Memancing Jawaban Serentak. Sering terjadi khususnya disekolah-sekolah tingkat dasar, ketika guru bertanya, secara bersama-sama siswa menjawab serempak pertanyaan yang diajukan sehingga sulit menangkap makna jawaban. 4. Hindari pertanyaan ganda. Pertanyaan ganda adalah pertanyaan yang mengharapkan beberapa jawaban sekaligus. 5. Hindari menjawab pertanyaan sendiri. Pertanyaan yang diajukan guru tidak boleh dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabannya. Jika ini dilakukan maka akan muncul persepsi pada siswa bahwa mereka tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan jawabanya dan akan menjawabnya sendiri nanti. 6. Hindari menunjuk seorang siswa untuk menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan dilontarkan. Menentukan siswa tertentu untuk menjawab pertanyaan guru hanya akan membuat siswa lain yang tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.



KETERAMPILAN BERTANYA TINGKAT LANJUTAN Keterampilan bertanya tingkat lanjutan merupakan kelanjutan dari keterampilan bertanya dasar. pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari Keterampilan Bertanya | 7



pertanyaan pertama (dasar) yaitu mengorek atau mengungkapkan kemampuan berfikir yang lebih dalam dan komperehensif dari pihak yang diberi pertanyaan (siswa). Keberhasilan mengembangkan kemampuan berpikir yang dilakukan melalui bertanya lanjut banyak dipengaruhi oleh hasil pembelajaran yang dikembangkan melalui pengggunaan pertanyaan dasar. Kemampuan bertanya lanjut sebagai kelanjutan dari bertanya dasar lebih



mengutamakan



usaha



mengembangkan



kemampuan



berpikir,



memperbesar partisipasi dan mendorong lawan bicara agar lebih aktif dan kritits mengembangkan kemampuan berpikirnya. Melalui bertanya lanjut setiap siswa dirangsang untuk aktif berpikir melakukan berbagai aktivitas belajar, sehingga proses dan hasil pembelajaran akan lebih dinamis dan berkualitas. Oleh karena itu bagi setiap calon guru atau para guru keterampilan menerapkan bertanya dasar maupun lanjut harus dilatih dan dikembangkan sehingga akan menjadi daya kekuatan utnuk menunjang kemampuan sebagai tenaga guru yang lebih professional.



Komponen bertanya tingkat lanjut



adalah: 1. Pengubahan tuntunan tingkat kognitif Pertanyaan yang dikemukakan guru dapat mengandung proses mental yang berbeda-beda, dari proses mental yang rendah sampai proses mental yang tinggi. Guru hendaknya mampu mengubah pertanyaan dari tingkat kognitif yang hanya sekedar mengingat fakta menuju pertanyaan aspek kognitif lain, misalnya mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta ke bebagai tingkat kognitif lainnya yg lebih tinggi seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. a. Pertanyaan ingatan (knowledge), pertanyaan ingatan adalah jenis pertanyaan yang mengharapkan siswa dapat mengenal atau



mengingat



informasi.



Pertanyaan



yang



hanya



Keterampilan Bertanya | 8



mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan siswa terhadap apa yang telah dipelajarinya. Kata-kata yang sering digunakan dalam menyusun pertanyaan pengetahuan ini biasanya: apa, di mana, kapan, siapa, sebutkan. Contoh: “Apa yang anda ketahui tentang fungsi?” “Dimana letak titik potong dari sistem persamaan linear 3x+2y =7 dan 2x-5y=-8?” “Kapan fungsi f(x) = x2-3 memotong sumbu x?” “Siapakah penemu Aljabar” “Sebutkan berapa banyak simetri lipat dan simetri putar pada sebuah segitiga sama kaki”. “Sebutkan rumus luas permukaan tabung?” b. Pertanyaan pemahaman (comprehension) adalah pertanyaan yang diarahkan untuk membuktikan bahwa siswa telah mempunyai pengertian yang cukup untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui sebelumnya. Pertanyaan ini menurut siswa untuk menjawab pertanyaan dengan jalan pernah



mengorganisasi



diterimanya dengan



menginterprestasikan dilukiskan



melalui



atau grafik



informasi-informasi



yang



kata-kata



atau



sendiri,



membaca informasi



yang



atau



jalan



kurva



dengan



membandingkan atau membeda-bedakan. Contoh “Jelaskan perbedaan kubus dan balok?” c. Pertanyaan penerapan (application) adalah kemampuan mengingat,



menginterpretasikan



atau



mendiskripsikan



(menggambarkan) diperlukan dan menjadi salah satu indicator Keterampilan Bertanya | 9



dari hasil pembelajaran. Pertanyaan yang menuntut siswa untuk memberi jawaban tunggal dengan cara menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-aturan, kriteria, dan lain-lain yang pernah diterimanya. Contoh “Hitunglah volume tabung jika jari-jari 10 cm dan tingginya adalah 7 cm?” d. Pertanyaan



analisis



(analysis) yaitu pertanyaan untuk



mengembangkan kemampuan berfikir siswa secara lebih rinci, kritis dan mendalam, yaitu pertanyan analisis. Pertanyaan yang menuntut siswa untuk menemukan jawaban dengan cara: mengidentifikasi motif masalah yang ditampilkan, mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu kesimpulan atau generalisasi, atau menarik



kesimpulan



berdasarkan informasi yang ada atau membuat generalisasi dari atau berdasarkan informasi yang ada. Contoh: ”Diketahui dua buah lingkaran dengan jari-jari yang berbeda. Lingkaran pertama berdiameter 12 cm dan lingkaran kedua 16 cm. jika lingkaran pertama dibagi menjadi empat bagian yang sama, dan lingkaran kedua dibagi menjadi 6 bagian yang sama. Tentukan juring lingkaran manakah yang lebih luas?” e. Pertanyaan sintesis (syntesis) pertanyaan ini digolongkan pada pertanyaan tingkat tinggi yang meminta siswa menampilkan pikiran-pikiran yang original dan kreatif. Ciri pertanyaan ini ialah jawabannya yang benar tidak tunggal, melainkan lebih dari satu dan menghendaki siswa untuk mengembangkan potensi serta daya kreasinya. Pertanyaan sintesis menuntut Keterampilan Bertanya | 10



siswa untuk: membuat ramalan atau prediksi, memecahkan masalah berdasarkan imajinasinya, mencari komunikasi Contoh: “Sebuah kolam berisi banyak ikan. Pada tanggal 29 Januari 2019 ada 2 ikan mati, 4 hari berikutnya ada 3 ikan mati, 4 hari berikutnya ada 4 ikan mati. Kemudia setiap 4 harinya ada 5 ikan mati, 6 ikan mati, dan seterusnya. Jika pada tanggal 13 Mei 2019 tersisa 21 ekor ikan. Prediksilah berapa banyak ikan mula-mula”. f. Pertanyaan evaluasi. Pertanyaan ini digolongkan kepada pertanyaan tinggi bahkan merupakan puncaknya. Pertanyaan semacam ini menghendaki siswa untuk menjawabnya dengan



cara



memberikan penilaian



atau



pendapatnya



terhadap suatu issue yang ditampilkan. Contoh: “Buktikan cot 𝑥 − cot 2𝑛 𝑥 =



1 sin 2𝑥



1



1



+ sin 4𝑥 + ⋯ + 𝑠𝑖𝑛2𝑛𝑥



2. Pengaturan urutan pertanyaan Guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan yang diajukan kepada siswa. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari yang sederhana menuju yang paling kompleks secara berurutan. Jangan mengajukan pertanyaan bolak balik dari yang mudah atau yang sederhana kepada yang sukar kemudian kepada yang sukar lagi. Hal ini akan menimbulkan kebingungan pada siswa dan partisipasi siswa dalamg mengikuti pelajaran dapat menurun. a. Pertanyaan



sempit



(narrow



question).



Pertanyaan



ini



membutuhkan jawaban yang tertutup, dan biasanya kunci jawabannya telah tersedia. Keterampilan Bertanya | 11







Pertanyaan sempit informasi langsung. Pertanyaan semacam ini menuntut siswa untuk menghafal atau mengingat informasi yang ada.







Pertanyaan sempit memusat. Pertanyaan ini menurut murid agar mengembangkan ide atau jawabannya dengan cara menuntunnya menilai petunjuk tertentu.



b. Pertanyaan luas (broad question). Ciri pertanyaan



ini



jawabannya mungkin lebih dari satu sebab pertanyaan ini belum mempunyai jawaban yang spesifik sehingga masih diharapkan hasil yang terbuka. ▪



Pertanyaan luas terbuka (open-ended question): Pertanyaan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari jawabannya menurut cara dan gayanya masing-masing.







Pertanyaan



luas



menilai



(evaluating



question).



Pertanyaan ini meminta siswa untuk mengadakan penelitian terhadap aspek kognitif maupun sikap. Pertanyaan ini lebih efektif bila guru menghendaki siswa untuk merumuskan pendapat, menentukan sikap, tukar-menukar pendapat terhadap suatu issue. 3. Pertanyaan pelacak Jika pertanyaan yang diberikan oleh siswa dinilai kurang tepat oleh guru, tetapi masih dapat ditingkatkan menjadi lebih sempurna, guru dapat mengajukan pertanyan-pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut Ada tujuh teknik pertanyaan pelacak, yaitu : a) Klarifikasi Jika jawaban yang diajukan peserta didik belum begitu jelas, maka guru dapat melacak jawaban peserta didik dengan Keterampilan Bertanya | 12



pertanyaan lanjutan atau pertanyaan lacakan agar peserta didik tersebut mengungkapkan kembali dengan kalimat lain. Contoh pertanyaan: Dapatkah kamu menjelaskan sekali lagi apa yang kamu maksud? b) Meminta peserta didik memberikan alasan Pertanyaan ini diajukan guru untuk meminta peserta didik memberikan alasan terhadap jawaban yang diajukannya. Contoh pertanyaan: Mengapa kamu mengatakan demikian? c) Meminta kesepakatan jawaban Pertanyaan ini diajukan kepada peserta didik lain untuk memperoleh kesepakatan bersama tentang jawaban yang telah diajukan. Contoh pertanyaan: Siapa setuju dengan jawaban itu? Mengapa? d) Meminta ketepatan jawaban Apabila jawaban yang diajukan peserta didik belum mencapai sasaran yang diharapkan, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjut untuk memperoleh jawaban yang lebih tepat. e) Meminta jawaban yang lebih relevan Jika jawaban yang diajukan oleh peserta didik kurang relevan dengan materi standar, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk memperoleh jawaban yang lebih relevan. Contoh pertanyaan : “Apakah hasil yang diperoleh sudah sama dengan yang ditanyakan pada soal?” Keterampilan Bertanya | 13



f) Meminta contoh Jika jawaban yang diajukan peserta didik belum jelas maksudnya, maka guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk meminta contoh atau ilustrasi atas jawaban yang diajukannya. Contoh pertanyaan : “Dapatkah kamu memberi satu atau beberapa contoh dari jawabanmu?” g) Meminta jawaban yang lebih kompleks Jika jawaban yang diajukan peserta didik masih sederhana, maka guru dapat memberikan pertanyaan lanjutan untuk memperoleh jawaban yang lebih luas. “Dapatkah kamu menambahkan penjelasan lainnya?” h) Mendorong terjadinya interaksi Untuk mendorong terjadinya interaksi, hal yang harus diperhatikan adalah : ▪



Pertanyaan hendaknya dijawab oleh peserta didik, tetapi seluruh peserta didik diberi kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawabannya bersama teman dekatnya.







Guru hendaknya menjadi dinding pemantul, jika ada peserta didik yang bertanya, janganlah dijawab langsung, tetapi dilontarkan kembali kepada seluruh peserta didik untuk didiskusikan.



Ada hal penting dalam keterampilan bertanya yaitu : 1. Pausing. Setelah guru mengajukan pertanyaan, murid diminta tenang sebentar. Ini bertujuan untuk : ▪



Memberikan kesempatan berpikir mencari jawaban Keterampilan Bertanya | 14







Untuk memperoleh jawaban yang komplit







Memahami pertanyaan / menganalisa pertanyaan







Agar banyak murid yang menjawab.



2. Prompting. Guru mengajukan pertanyaan “sulit”, sehingga tidak ada murid yang dapat menjawab, karena sulitnya, atau karena pertanyaan tidak jelas. Oleh sebab itu guru harus melakukan “prompt” mendorong. Caranya ialah : ▪



Memberikan informasi tambahan, agar murid dapat menjawab







Mengubah pertanyaaan dalam bentuk lain







Pecah pertanyaan semula menjadi beberapa sub pertanyaan sehingga akhirnya semua dapat terjawab.



3. Probing. Melacak, menuntun, mengarahkan. Probing dilakukan karena



belum



diperoleh



jawaban



yang



memuaskan.



Untuk



memperoleh jawaban yang sempurna, maka guru menunjuk murid lain untuk menjawab. Apabila belum puas, minta murid yang lain lagi. Yang akhirnya diperoleh jawaban yang sempurna.



Kebiasaan yang harus dihindari ketika melatihkan keterampilan bertanya, diantaranya: 1. Mengulangi Pertanyaan Sendiri. Sebelum siswa dapat berpikir maksimal terhadap pertanyaan guru mengulangi pertanyaan kembali akibatnya siswa tidak konsentrasi. 2. Mengulangi Jawaban Siswa. Mengulang jawaban siswa menyebabkan waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban dari temanya



yang



lain karena guru akan mengulanginya. 3. Menjawab Pertanyaan Sendiri. Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan cukup untuk memikirkan jawabanya



Keterampilan Bertanya | 15



sehingga anak beranggapan tidak perlu memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan jawabanya. 4. Mengajukan



pertanyaan



yang



memancing



jawaban



serentak.



Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang benar dan menutut kemungkinan terjadi interaksi selanjutnya. 5. Mengajukan pertanyaan ganda. Banyaknya pertanyaan yang diajukan guru mempengaruhui semangat siswa. Pertanyaan yang banyak akan mematahkan semangat siswa yang hanya sanggup menyelesaikan satu dari semua tugas itu. 6. Selalu menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anak yang tidak ditunjuk tidak memikirkan jawabanya.



Ada beberapa jenis pertanyaan, diantaranya: 1. Pertanyaan permintaan (Compliance question). Pertanyaan yang mengharapkan agar orang lain mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan. 2. Pertanyaan Retorik (rhetorical question). Pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru karena merupakan teknik penyampaian informasi kepada siswa. 3. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question). Pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada siswa dalam proses berpikir. 4. Pertanyaan menggali (probing question). Pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya.



Keterampilan Bertanya | 16



Lembar penilaian berikut ini dapat kita gunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam berlatih menerapkan keterampilan bertanya. No



Aspek yang diukur Tidak dilakukan



1



Kategori Buruk Biasa saja



Sangat baik



Mengungkapkan pertanyaan secara jelas dan singkat Mengungkapkan pertanyaan dengan cara lain Memusatkan perhatian siswa Memindahkan giliran Menyebarkan pertanyaan kepada siswa (individu) Menyebarkan pertanyaan kepada seluruh siswa Merespon siswa Memberikan waktu berpikir Melatih siswa untuk bertanya Mengajukan pertanyaan secara berjenjang Mendorong terjadinya interaksi antarsiswa



2 3 4 5 6 7 8 9 10 11



TUGAS 1. Silahkan anda buat sebuah rencana pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran yang relevan untuk pembelajaran ini 2. Buatlah video yang mempraktekkan keterampilan bertanya 3. Unggah video tersebut ke youtube, dan pastikan link youtube tersebut berfungsi dengan baik 4. Salin link youtube tersebut ke elearning.unsri.ac.id dengan cara meng-copy ke word atau pdf 5. Nilailah penampilan teman anda Ketika mempraktekkan keterampilan bertanya menggunakan google form yang tersedia di elearning.



Keterampilan Bertanya | 17



Contoh Salinan link youtube



KETERAMPILAN BERTANYA



Nama : Ely Susanti NIM: 060931310011 Link youtube: https://www.youtube.com/watch?v=THbcfIdXZHc



Keterampilan Bertanya | 18