Minapadi [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Al Wi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Minapadi [PDF]

BUDIDAYA IKAN SISTEM MINA PADI

Oleh : Mohamad Alwi Dimpu P. Siagaian Sobirin Sony

UNIVERSITAS MUSAMUS FAKULTAS PERTANI

11 0 482 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

BUDIDAYA IKAN SISTEM MINA PADI



Oleh : Mohamad Alwi Dimpu P. Siagaian Sobirin Sony



UNIVERSITAS MUSAMUS FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGROTEKNOLOGI 2015



KATA PENGANTAR



Segala puji kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Budidaya Ikan Sistem Mina Padi ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun dengan studi pustaka dari berbagai literatur, baik media cetak maupun elektronik. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya pada teman-teman atas perhatian, dedikasi, arahan serta motifasinya sehingga makalah ini selesai tanpa ada hambatan. Kami menyadari adanya kekurangan dan keterbatasan dalam panyajian makalah ini, oleh karena itu saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah dan tugas-tugas lain di waktu yang akan datang.



Merauke, 12 Maret 2015 Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. iv I.



PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1 B.



Tujuan ...................................................................................................................................... 2



II. PEMBAHASAN............................................................................................................................. 3 A. Defenisi Minapadi ................................................................................................................... 3 B.



Budidaya Ikan di Sawah .......................................................................................................... 3 1. Budidaya Ikan sebagai Penyelang Tanaman Padi .............................................................. 3 2. Budidaya Ikan Bersama Padi .............................................................................................. 3 3. Budidaya Ikan sebagai Pengganti Palawija ........................................................................ 4



C.



Kegiatan-kegiatan Budidaya Mina Padi .................................................................................. 4



D. Persyaratan dan Kepadatan Benih Ikan ................................................................................... 8 1. Persyaratan Benih Ikan ....................................................................................................... 8 2. Kepadatan Benih Ikan......................................................................................................... 9 E.



Pemeliharaan Ikan ................................................................................................................. 10



F.



Cara Pemanen Ikan ................................................................................................................ 10



G. Keuntungan dan Kerugian Sistem Mina Padi ........................................................................ 11 1. Keuntungan ....................................................................................................................... 11 2. Kerugian ........................................................................................................................... 11 III. KESIMPULAN ............................................................................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13



iii



DAFTAR GAMBAR



Gambar 1. Bagan Pola Budidaya ikan antara dua masa tanam padi .......................................... 3 Gambar 2. Persawahan dengan tanaman padi yang sudah dipenuhi air ..................................... 4 Gambar 3. Bagan Pola Budidaya ikan sebagai pengganti palawija setelah tanam padi ............. 4 Gambar 4. Konstruksi kolam dalam sistem Minapadi ............................................................... 5 Gambar 5. berbagai bentuk kamalir yang bisa diadopsi sebagai layout lahan minapadi ........... 6 Gambar 6. Layout lahan dalam sistem Minapadi ....................................................................... 7 Gambar 7. Pengolahan tanah dengan membajak ........................................................................ 7 Gambar 8. Pemanenan ikan ...................................................................................................... 10



iv



I.



A.



PENDAHULUAN



Latar Belakang



Pertambahan jumlah penduduk mendorong meningkatnya kebutuhan manusia yang beraneka ragam, oleh karena itu perlu digalakkan usaha peningkatan produksi beras sebagai bahan makanan pokok. Permintaan konsumen terkait makanan tidak hanya pada konsumsi beras saja. Saat ini, permintaan konsumen terhadap ikan juga tinggi. Melihat pangsa pasar produk perikanan yang tinggi ini, alangkah baiknya jika dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan petani. Lahan sawah yang subur sebagai sumber daya lahan utama produksi beras semakin lama semakin berkurang. Hal ini di akibatkan adanya pergeseran fungsi lahan ke fungsi non pertanian. Sedangkan pendapatan semakin menurun mengingat harga beras yang tidak stabil dan bayang-bayang gagal panen. Untuk mengatasi hal itu perlu dilakukan usaha pendayagunaan lahan yang ada melalui intensifikasi (Supriadiputra dan Setiawan, 2005 dalam Tiku, 2008). Intensifikasi bisa dilakukan dengan menerapkan sistem mina padi. Sistem Mina Padi ialah sistem pemeliharaan ikan yang dilakukan bersama padi di sawah (Afrianto dan Liviawaty, 1998 dalam Tiku, 2008). Usaha semacam ini lebih populer dengan sebutan “Inmindi” atau Intensifikasi Mina Padi. Sejumlah keuntungan yang didapat petani dengan menggunakan teknik mina padi ini diantaranya adalah lahan sawah menjadi subur dengan adanya kotoran ikan yang mengandung berbagai unsur hara sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk yang akan berdampak positif terhadap penurunan gas metan (CH4) yang dihasilkan dari sisa pemupukan tersebut (Damayanti, 2011). Selain itu, Menurut Afrianto dan Liviawati (1998) dalam Tiku (2011). Sistem perikanan terpadu dapat memperkecil resiko kehilangan sumber penghasilan, karena dari sistem ini tidak mengandalkan pada satu sumber saja, sehingga kegagalan salah satu jenis usaha dapat ditopang oleh keberlangsungan usaha yang lainnya. Sawah yang sesuai untuk mina padi adalah sawah yang berpengairan teknis maupun setengah teknis. Usaha mina padi selain merupakan usaha yang menguntungkan, juga dapat meningkatkan pendapatan petani, serta membantu program pemerintah dalam usaha memenuhi gizi keluarga.



1



B.



Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1.



Untuk mengetahui pengertian minapadi.



2.



Untuk mengetahui teknik budidaya minapadi



3.



Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian budidaya minapadi.



2



II.



A.



PEMBAHASAN



Defenisi Minapadi



Minapadi adalah cara yang digunakan oleh petani dengan menggabungkan teknik budidaya padi dan pemeliharaan ikan, yang dilakukan secara bersamaan di lahan sawah. Biasanya sistem minapadi dilakukan di sistem pengairan sawah teknik dan setengah teknis. Sebab keberadaan air di sawah dalam sistem minapadi sangat dibutuhkan. Minapadi merupakan salah satu strategi yang baru dilakukan petani, dari sistem monokultur ke sistem diversifikasi pertanian. Gerakan usaha budidaya minapadi merupakan usaha terpadu yang dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah, dalam rangka meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan petani dan terciptanya ketahanan pangan (Anonim, 2012).



B.



Budidaya Ikan di Sawah



1. Budidaya Ikan sebagai Penyelang Tanaman Padi Pemeliharaan ikan sebagai penyelang dilakukan setelah tanah sawah dikerjakan sambil menunggu penanaman padi. Lamanya pemeliharaan biasanya 20-30 hari, sampai pada saat benih padi siap untuk ditanam. Pada sistem ini biasanya hanya dilakukan untuk pendederan benih ikan. Yang tujuannya adalah setelah umur 20-30 hari, hasil dederan berubah menjadi anak ikan yang siap ditebarkan di kolam.



Gambar 1. Bagan Pola Budidaya ikan antara dua masa tanam padi



2. Budidaya Ikan Bersama Padi Budidaya ikan bersama padi merupakan pemeliharaan ikan di sawah yang dilakukan bersama dengan tanaman padi. Lamanya pemeliharaan adalah sejak benih padi ditanam sampai penyiangan I, penyiangan II atau sampai tanaman padi mulai berbunga, kira-kira umur tanaman padi 50 hari.



3



Gambar 2. Persawahan dengan tanaman padi yang sudah dipenuhi air



3. Budidaya Ikan sebagai Pengganti Palawija Pemeliharaan ikan ini dilakukan sebagai pengganti tanaman palawija dalam pola pergiliran tanam dengan padi. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kesuburan sawah. Pada umumnya pemeliharaan ikan sebagai palawija dilakukan setelah dua kali masa tanam padi berturut-turut. Lama pemeliharaan biasanya berkisar antara 80-90 hari. Ada dua macam usaha dalam pemeliharaan ikan sebagai palawija yaitu pemeliharaan benih dan pembesaran ikan.



Gambar 3. Bagan Pola Budidaya ikan sebagai pengganti palawija setelah tanam padi



C.



Kegiatan-kegiatan Budidaya Mina Padi



1.



Pembuatan Pematang Sawah Pematang yang dibuat harus cukup tinggi dan kuat untuk menahan air. Tinggi pematang sebaiknya antara 25 – 40 cm, tergantung pada tinggi permukaan air. Lebar pematang bagian dasar tidak kurang dari 50 cm, sedangkan lebar pematang bagian atas cukup 25 cm saja. Sebaiknya dalam pembuatan pematang tidak digunakan bahan-bahan yang berasal dari tanaman, karena bahan ini mudah busuk sehingga dapat menimbulkan kebocoran pada pematang. Pematang dapat dibuat dari tanah yang dipadatkan dengan cara menginjaknya sampai terbentuk galengan yang sesuai dengan harapan.



4



Gambar 4. Konstruksi kolam dalam sistem Minapadi



Lubang-lubang yang terdapat di sepanjang pematang sebaiknya ditambal dengan tanah untuk menghindari perembesan dari sawah. Jika lubang terlalu besar, sebaiknya pematang yang terdapat di sekitar lubang dibongkar terlebih dahulu dan kemudian dibangun kembali. 2.



Pembuatan Selokan/Kemalir Menurut Khairuman dan Amri (2002) dalam Tiku (2008), dalam budi daya sawah sistem usahatani mina padi terdapat perbedaan bentuk sawah dengan sistem non mina padi. Pada sistem mina padi, sawahnya terdapat kamalir atau caren yang merupakan saluran yang dibuat dibagian paling dalam petakan sawah. Ada juga kamalir yang dibuat membelah bagian tengah sawah tegak lurus sejajar sisi lebar pematang.



Di sawah yang dijadikan tempat pemeliharaan ikan selain pakan, kamalir juga dibutuhkan sekali. Fungsi utama kamalir dalam pemeliharaan ikan bersama padi di sawah sebagai berikut: a. Melindungi ikan dari kekeringan. Dengan adanya kamalir, sekalipun bagian tengah sawah sudah kering, ikan akan bertahan dikamalir dengan sisa air yang masih tertinggal di kamalir. b. Melindungi ikan dari hama. Kamalir yang memiliki kedalaman memadai akan menjadi tempat berlindung yang aman bagi ikan dari serangan hama, seperti sero atau linsang dan ular. c. Memudahkan proses pemanenan. Saat panen, sawah disurutkan sampai tinggal sedikit sehingga ikan akan berkumpul di kamalir yang masih menyisakan air macak-macak. Ikan yang sudah berkumpul di kamalir akan mudah dipanen.



5



d. Tempat memberi makan ikan. Kamalir menjadi tempat memberi makan ikan yang baik karena terletak dibagian pinggiran sawah, sehingga pemberian pakan akan efektif. e. Memudahkan mobiltas ikan. Kamalir merupakan tempat ikan bergerak secara leluasa dan dengan mudah bisa berpindah-pindah ke seluruh petakan sawah.



Kamalir umumnya dibuat dengan lebar 50 cm, tinggi 25-30 cm, dan panjangnya tergantung dari panjang atau lebar petakan sawah. Berdasarkan hasil penelitian, luas kamalir yang optimum adalah 2-4% dari luas petakan sawah. Produksi padi di sawah tidak akan berkurang walaupun penggunaan lahan sawah untuk tanaman padi menurun karena digunakan untuk kamalir. Berkurangnya penggunaan lahan sawah diimbangi dengan tingginya produksi padi yang ditanam dibarisan pinggir.



Gambar 5. Berbagai bentuk kamalir yang bisa diadopsi sebagai layout lahan minapadi



3.



Pembuatan Saluran Pemasukan dan Pengeluaran Air Saluran pemasukan dan pengeluaran air dibuat dengan tujuan untuk mengatur tinggi permukaan air yang terdapat di sawah agar tidak kekurangan atau berlebihan. Saluran pemasukan dan pembuangan air dapat dibuat dari bahan bambu atau pipa paralon yang ditanam pada pematang sawah. Saluran pengeluaran air yang dibuat sebaiknya dua buah, yaitu berfungsi untuk menguras air yang terdapat dalam kamalir sehingga akan mempermudah penangkapan ikan pada saat panen dilakukan. Sedangkan saluran pengeluaran yang lain berfungsi untuk mengatur tinggi air yang diinginkan. Saluran pemasukan air yang dibuat cukup satu saja dan harus terletak lebih tinggi dari pada saluran pengeluaran, agar air yang telah dialirkan tidak mengalir kembali ke luar. Untuk mencegah masuknya ikan-ikan liar atau sampah dan 6



keluarnya ikan yang dipelihara, sebaiknya pada saluran pemasukan maupun pengeluaran dipasang saringan dari anyaman bambu atau kawat kasa. 4.



Pembuatan Bak Penampungan Bak penampungan berguna untuk menampung ikan pada saat dilakukan panen sehingga ikan mudah ditangkap. Bak penampungan ini sebaiknya dibuat di sekitar saluran pengeluaran. Ukuran bak tergantung pada sawah yang tersedia sehingga dapat menampung semua ikan yang dipelihara. Bak penampungan harus lebih dalam daripada kemalir, sehingga pada saat kemalir kering bak ini masih terisi air untuk menampung ikan.



Gambar 6. Layout lahan dalam sistem Minapadi



5.



Pengolahan Tanah Pengolahan tanah dimaksudkan untuk menyediakan media yang baik bagi pertumbuhan tanaman padi maupun organisme makanan ikan. Tanah mula-mula dicangkul atau dibajak sampai kedalaman 20 cm, kemudian alirkan air agar tanah menjadi sedikit becek. Taburkan pupuk urea secara merata ke seluruh permukaan tanah dengan dosis 100-200 kilogram untuk setiap hektarnya. Setelah benih padi ditanam, kemudian air dialirkan kembali sampai permukaan air mencapai ketinggian 20 cm, dan dibiarkan selama 4 -7 hari, untuk memberikan kesempatan kepada organisme makanan ikan untuk tumbuh. Setelah 4 -7 hari, benih ikan ditebarkan dengan kepadatan tertentu.



Gambar 7. Pengolahan tanah dengan membajak 7



D.



Persyaratan dan Kepadatan Benih Ikan



1. Persyaratan Benih Ikan Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, benih ikan yang akan ditebarkan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Benih ikan tidak mempunyai warna tubuh yang terlalu mencolok, karena dapat menarik perhatian dari hewan-hewan pemangsa; b. Ikan bersifat omnivora (pemakan segala); c. Benih berasal dari jenis ikan yang unggul dan sehat; d. Bisa hidup di perairan dangkal dan tahan panas; e. Disukai masyarakat. Jenis ikan yang umum dibudidayakan dalam sistem mina padi adalah ikan mas (Cyprinus carpio), tawes (Puntius javanicus), nilem (Osteohilus hasselti), merah mata (Puntius orphiodes), nila (Tilapia nilatica), kancra (Labeobarbus trombroides), dan karper (Ctenophary-ngodon idellus). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis ikan adalah volume air, ketersediaan benih, pakan, pasar, dan kebiasaan petani. Pada minapadi, ketinggian air genangan tanaman padi terbatas antara 10-15 cm, dan pada bagian caren ketinggian airnya 20-30 cm (Suriapermana et al. 1989 dalam Sasa dan Syahroni, 2006).



Salah satu upaya memperoleh pakan ikan yang murah adalah dengan memanfaatkan azolla dalam sistem minapadi. Menurut Lales et al. (1989) dalam Sasa dan Syahroni, (2006), azolla dapat men-substitusi pakan



ikan sekitar 30%. Oleh karena



itu,



minapadi-azolla dalam suatu hamparan dapat meningkatkan kesuburan tanah, mengendalikan gulma dan hama padi, serta meningkatkan hasil padi (Fagi et al. 1992 dalam Sasa dan Syahroni, 2006). Selain itu, penggunaan azolla sebagai pakan ikan di sawah berpeluang meningkatkan produktivitas dan pendapatan.



Azolla merupakan tumbuhan air yang mampu mengikat N bebas dari udara melalui simbiosis dengan Anabaena azollae. Azolla dapat digunakan sebagai pupuk hijau organik dan membantu dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, terutama padi. Selain itu azolla mampu menekan pertumbuhan



gulma



air, menekan perkembangbiakan



nyamuk, terutama pada air yang tergenang dan dapat juga digunakan sebagai pakan 8



ternak unggas dan ikan karena kandungan protein dan mineral nya tinggi (Arifin, 2003 dalam Kaimuddin, et al., 2008).



2. Kepadatan Benih Ikan Kepadatan benih pada waktu penebaran dibedakan menjadi dua yaitu : a.



Penebaran untuk memperoleh benih ikan : Penebaran dari benih ukuran 1-3 cm ditebar sesudah 5 hari padi ditanam dengan kepadatan 40-60 ribu ekor/hektar, lama pemeliharaan 4 minggu. Untuk mendapatkan benih ikan yang lebih besar dapat dilakukan pemeliharaan sampai pada penyiangan kedua. Padat penebaran 30-50 ribu ekor/hektar.



b.



Penebaran ikan untuk mendapatkan ikan konsumsi : 1) Untuk ukuran 3-5 cm, padat penebaran 2000 ekor/hektar. 2) Untuk ukuran 5-8 cm, padat penebaran 1000-2000 ekor/hektar. 3) Untuk ukuran 8-11 cm, padat penebaran 1.000-1500 ekor/hektar dengan lama pemeliharaan 50 hari, akan diperoleh ikan seberat 60 gram/ekor



9



E.



Pemeliharaan Ikan



Berdasarkan lamanya pemeliharaan, sistem mina padi dibagi menjadi tiga kelompok: 1. Ikan dipelihara sampai tanaman padi berumur 20-25 hari setelah tanam atau pada penyiangan pertama. Ikan yang dipelihara berukuran 1-3 cm (kebul) sampai ukuran 3-5 cm (belo); 2. Ikan dipelihara sampai padi berumur 30-35 hari setelah tanam atau penyiangan kedua. Diharapkan benih yang ditebar menjadi berukuran 5-8 cm (ngaramo); 3. Ikan dipelihara sampai tanaman padi berbunga. Pemeliharaan pada tahap ini merupakan pembesaran ikan sehingga ikan yang dihasilkan berupa ikan siap konsumsi.



F.



1.



Cara Pemanen Ikan



Saluran pemasukan dan pengeluaran di pasang saringan. Saluran pemasukan ditutup dan saluran pengeluaran air dibuka, sehingga permukaan air turun.



2.



Ikan digiring sehingga terkumpul di dalam kemalir dan kemudian air diturunkan lagi hingga air tinggal di parit saja.



3.



Ikan yang ada dalam kemalir digiring menuju ke bak penampungan dan ikan ditangkap dengan menggunakan scoop-net. Ikan-ikan yang tertangkap ditampung di tempat penampungan yang berisi air bersih.



Gambar 8. Pemanenan ikan



10



G. Keuntungan dan Kerugian Sistem Mina Padi



1.



Keuntungan a.



Diperoleh dua macam hasil produksi sekaligus, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga;



b.



Petani menjadi lebih rajin mengawasi sawahnya;



c.



Kotoran ikan merupakan pupuk bagi tanaman padi;



d.



Memperbaiki struktur tanah, karena ikan dalam mencari makan selalu membolak-balikan lumpur;



e.



Ikan akan membantu memakan binatang-binatang kecil yang merupakan hama tanaman padi (carnivora).



2.



Kerugian a.



Pamberian pestisida yang berlebihan pada padi,



juga dapat mempengaruhi



kehidupan ikan; b.



Mudahnya hama (ular, kodok, burung, dll) masuk ke dalam sawah.



11



III.



KESIMPULAN



Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut : 1. Ikan yang dapat dipelihara dalam budidaya mina padi adalah ikan mas, nila, mujair, karper, tawes dan lain-lain 2. Hama yang sering menyerang pada budidaya mina padi adalah burung, Ular, kodok dan musang. 3. Kegiatan-kegiatan budiadaya mina padi, meliputi : Persiapan lahan, Persyaratan dan Kepadatan Benih Ikan, cara pemeliharaan dan pemanenen ikan.



12



DAFTAR PUSTAKA



Afrianto, Eddy , Liviawaty, Evi. 1998. Beberapa metode budidaya ikan. Kanisius Yogyakarta. Damayanti, Yusma. 2011. Potensi Dan Peluang Pengembangan Sistem Minapadi Sebagai Upaya Penanganan Dampak Perubahan Iklim Di Provinsi Jambi. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi-IV Diodenha, Astar. 2001. Persepsi Lingkungan Petani Desa Purwasari, Kec. Dramaga, Kab. Bogor Terhadap Penerapan Teknologi Intensifikasi Mina Padi (INMIDI). Skripsi. Institut Pertanian Bogor Hafsanita, Shanti Dewi. 2002. Analisis Ekonomi Pola Pemanfaatan Lahan Sawah Untuk Perikanan Di Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Kaimuddin., Bachrul Ibrahim., dan Lina Tangko. 2008. Budidaya padi sawah irigasi dengan aplikasi azolla dan ikan nila. Jurnal agrivigor 7(3): 242-253 Sasa, Johari J., dan O. Syahromi. 2006. Sistem Minapadi dalam Perspektif Produktivitas Lahan, Pendapatan, dan Lingkungan. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Vol. 25 No. 2 Tiku, Gilda vanessa. 2008. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Menurut Sistem Mina Padi dan Sistem Non Mina Padi (Kasus Desa Tapos I Dan Desa Tapos Ii, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Institut Pertanian Bogor



13