Modul Ajar Akuntansi (K3LH) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL AJAR DASAR – DASAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA



NAMA : HUSNI MAKSUDI, S.E.Sy. KELAS : X AKUNTANSI SEMSESTER : GANJIL ELEMEN : K3LH



SMK NEGERI 5 GARUT TAHUN PELAJARAN 2022/2023 I.



INFORMASI UMUM



1.1 Identitas Modul Nama : Husni Maksudi, S.E.Sy Satuan Pendidikan : SMK Negeri 5 Garut Tahun Penyusunan : 2022 Judul Modul : Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga Kelas : X (Sepuluh)/ Fase E Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga Alokasi Waktu : 270 menit Jumlah Pertemuan : 2 (1 x pertemuan @6x45 menit) Elemen : Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) Materi Pokok : Lingkup pelajaran meliputi merapikan area kerja, menyiapkan peralatan kerja, menerapkan perilaku kerja saman di area kerja, mengidentifikasi bahaya dan pengendalian resiko yang mungkin terjadi, menerapkan praktik-praktik kesehatan diri dan keselamatan kerja serta penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). 1.2 Kompetensi Awal Kompetensi/ Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk dapat mempelajari modul ini adalah peserta didik telah memahami lingkungan kerja. 1.3 Profil Pelajar Pancasila a. Dimensi 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. b. Dimensi 2. Berkebinekaan Global c. Dimensi 3. Mandiri d. Dimensi 4. Bergotong Royong e. Dimensi 5. Bernalar Kritis f. Dimensi 6. Kreatif 1.4 Sarana dan Prasarana a. Sarana Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book, portal pembelajaran, tautan edukasi di internet, surat kabar, majalah, televisi, teks iklan di ruang publik. b. Prasarana 1. Perangkat keras (Peralatan K3LH diantaranya Helm, Kaos Tangan dan Pemadam Kebakaran) 2. Perangkat lunak (Aplikasi pembelajaran Microsoft Office 2007-paling mutakhir, Whatsapp, Zoom, Kelas Maya (Google Classroom/Teams, Media Sosial: Youtube, IG, dll) 3. Jaringan internet 1.5 Setrategi Pembelajaran yang Digunakan a. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific b. Model pembelajaran Inquiry, Problem Based Learning (PBL) Project Based Learning (PjBL) c. Metode Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi, Simulasi dan Demonstrasi (blanded learning)



II.



KOMPONEN INTI 2.1 Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu merapikan area kerja, menyiapkan dan cek peralatan kerja, menerapkan perilaku kerja aman di area kerja, mengidentifikasi bahaya dan pengendalian resiko, menerapkan praktik-praktik kesehatan diri dan keselamatan kerja, memahami upaya perlindungan kerja dengan baik, sehingga selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja serta penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). 2.2



Tujuan Pembelajaran 1 Peserta didik mampu memelihara kerapihan dan kebersihan sebagai pelindung rekan kerja, keluarga kerja, konsumen dan orang lain yang mungkin terpengaruh keadaan area kerja (Gotong royong) 2 Peserta didik mampu menyiapkan perlengkapan dan peralatan kerja yang dipakai dengan sebaik-baiknya dan selektif dalam bekerja (Mandiri) 3 Peserta didik mampu menerapkan prilaku kerjasama untuk menjamin keselamatan orang lain yang ada di tempat kerja (Gotong royong) 4 Peserta didik mampu menganalisis bahaya dan pengendalian resiko dari gangguan kesehatan yang diakibatkan dari lingkungan atau kondisi kerja. (Bernalar Kritis) 5 Peserta didik mampu menerapkan praktik keselamatan diri dan kesehatan kerja dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. (Mandiri) 6 Pesera didik mampu memahami perlindungan kerja untuk mendapatkan jaminan keselamatan kerja. (Mandiri) 7 Pesera didik mampu mengkombinasikan budaya industri kedalam prakti pembelajaran dengan membuat poster supaya kegairahan, keserasian, dan partisipasi kerja menjadi meningkat. (Bernalar Kritis)



2.3



Pertanyaan Inti Pertanyaan inti yang disampaikan ke siswa adalah Bagaimana cara melaksanakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)



2.4



Jenis Asesmen Asesmen yang digunakan dalam modul ini adalah Asesmen kognitif dan non kognitif



2.5 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (270 menit) Kegiatan Awal 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. 3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran (Kontrak belajar) 4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik: a. Apa menurutmu yang disebut dengan Keselamatan kerja ? b. Apa harapanmu saat kamu mempelajari tentang K3LH ?



Kegiatan Inti



1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan K3LH. Dengan metode tanya jawab guru memberikan salah satu pertanyaan mengenai: a. Dasar Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3 ..........5 b. Pengertian K3LH c. Tujuan K3LH d. Sasaran K3LH e. Faktor-faktor Pendukung Keselamatan Kerja f. Kesehatan Kerja 2. Kebijakan dan Prosedur K3 Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi bahaya dan pengendalian resiko ditempat kerja serta budaya kerja (lembar praktik terlampir) 3. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas untuk analisis dampak revolusi industri 4.0 dapat dilakukan secara kolaboratif di papan tulis. Peserta didik secara bergantian mengungkapkan gagasannya. Guru membimbing diskusi. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal Latihan Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru 2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan 3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru. Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? 2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran? 3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? 5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini? 6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? 7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? Lembar Kegiatan 1. Lembar Aktivitas praktik 1 2. Soal-soal Latihan Pertemuan 1 Pertemuan 2 (270 menit)



Kegiatan Awal



1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. 2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. 3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran (Kontrak belajar) 4. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik: Apakah kamu ingin bekerja di bagian accounting seperti operator komputer akuntansi, teller, customer service bank ?



Kegiatan Inti



1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang pengetahuan K3LH. Dengan metode tanya jawab guru memberikan salah satu pertanyaan mengenai: a. Kecelakaan b. Akibat Kecelakaan c. Klasifikasi Kecelakaan d. Keadaan yang tergolong Berbahaya 7 e. Perbuatan yang Berbahaya f. Pencegahan Kecelakaan g. Penaggulangan kecelakaan akibat kebakaran h. Perlengkapan pemadam kebakaran i. Kebakaran akibat instalasi listrik dan petir j. Kecelakaan terhadap zat berbahaya k. Menerapkan budaya 5R 2. Bendera (Logo) K3 Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi bahaya dan pengendalian resiko ditempat kerja serta budaya kerja (lembar praktik terlampir) 3. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas untuk analisis dampak revolusi industri 4.0 dapat dilakukan secara kolaboratif di papan tulis. Peserta didik secara bergantian mengungkapkan gagasannya. Guru membimbing diskusi. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal Latihan Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru 2. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan 3. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru. Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? 2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran? 3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? 5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini? 6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? 7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? Lembar Kegiatan 1. Lembar Aktivitas praktik 2 2. Soal-soal Latihan Pertemuan 2



III.



LAMPIRAN-LAMPIRAN RINGKASAN MATERI



A. Dasar Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yang diatur oleh Undang-Undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. B. Pengertian K3LH K3LH adalah singkatan dari “Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup” yaitu mengenai program kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan hidup pada suatu perusahaan atau pada suatu instansi lain yang mempunyai banyak tenaga kerja/karyawan. Definisi k3LH yang lainnya adalah suatu upaya perlindungan agar karyawan/tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja termasuk juga orang lain yang memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat secara aman dalam produksinya. C. Tujuan K3LH 1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional 2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut 3. Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien D. Sasaran K3LH 1. Mencegah terjadi kecelakaan saat bekerja. 2. Mencegah penyakit di tempat pekerjaan. 3. Mencegah terjadinya kematian. 4. Mencegah atau mengurangi cacat tetap/permanen. 5. Mengamankan material konstruksi pemakaian berbagai macam alat kerja dan lain-lain. 6. Meningkatkan kondisitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan juga menjamin kehidupan produktifnya. 7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat ataupun sumber-sumber produksi yang lainnya. 8. Menjamin tempat berkerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan semangat ketika kerja. 9. Memperlancar, meningkatkan, mengamankan produksi industri dan pembangunan. Dari sasaran diatas tadi maka keselamatan kerja di bagi kedalam 3 (tiga) bagian diantaranya: manusia, benda, dan lingkungan. E. Faktor-faktor Pendukung Keselamatan Kerja yaitu: 1. Pengaturan jam kerja dengan memperhatikan kondisi fit untuk pekerja 2. Pengaturan jam istirahat yang memadai untuk menjaga kestabilan untuk bekerja 3. Pengaturan Penggunaan peralatan kantor yang menjamin kesehatan kerja pekerja 4. Pengaturan Sikap tubuh dan anggota badan yang efektif yang tidak menimbulkan gangguan ketika bekerja 5. Penyediaan sarana untuk melindungi keselamatan kerja pekerja 6. Kedisiplinan pekerja untuk mentaati ketentuan penggunaan peralatan kerja dan perlindungan keselamatan kerja yang telah disediakan dan diatur dengan SOP (Standard Operating Prosedur) yang telah ditetapkan



F. Kesehatan Kerja Kesehatan kerja yaitu Suatu kondisi yang optimal/ maksimal dengan menunjukkan keadaan yang fit untuk mendukung terlaksananya kegiatan kerja dalam rangka menyelesaikan proses penyelesaian pekerjaan secara efektif. Faktor-faktor pendukung kesehatan kerja yaitu: 1. Pola makan yang sehat dan bergizi 2. Pola pengaturan jam kerja yang tidak menganggu kesehatan pekerja 3. Pola pengaturan istirahat yang cukup pada pekerja/ profesiona 4. Pola pengaturan tata cara sikap bekerja secara ergonomi 5. Pola pengaturan lingkungan yang harmonis yang tidak mengganggu kejiwaan 6. Pola pengaturan tata ruang kerja sehat 7. Pola pengaturan tata warna dinding dan perabotan yang tidak ganggu kesehatan 8. Pola pengaturan penerangan ruang kerja yang memadai 9. Pola perlindungan atas penggunaan peralatan yang menimbulkan gangguan kesehatan G. Kebijakan dan Prosedur K3 a) Unsur manusia : 1) Merupakan upaya preventif agar tidak terjadi kecelakaan atau paling tidak untuk menekan timbulnya kecelakaan menjadi seminimal mungkin (mengurangi terjadinya kecelakaan). 2) Mencegah atau paling tidak mengurangi timbulnya cidera, penyakit, cacat bahkan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. 3) Menyediakan tempat kerja dan fasilitas kerja yang aman, nyaman dan terjamin sehingga etos kerja tinggi, produktifitas kerja meningkat. 4) Penerapan metode kerja dan metode keselamatan kerja yang baik sehingga para pekerja dapat bekerja secara efektif dan efisien. 5) Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja. b) Unsur pekerjaan : 1) Mengamankan tempat kerja, peralatan kerja, material (bahan-bahan), konstruksi, instalasi pekerjaan dan berbagai sumber daya lainnya. 2) Meningkatkan produktifitas pekerjaan dan menjamin kelangsungan produksinya. 3) Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin kelangsungannya. 4) Terwujudnya pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu dengan hasil yang baik dan memuaskan. c) Unsur perusahaan : 1) Menekan beaya operasional pekerjaan sehingga keuntungan menjadi lebih besar, perusahaan bisa lebih berkembang dan kesejahteraan karyawan dapat ditingkatkan. 2) Mewujudkan kepuasan pelanggan (pemberi kerja) sehingga kesempatan perusahaan untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan lebih banyak. 3) Terwujudnya perusahaan yang sehat H. Kecelakaan Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan karena mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang mengalaminya.Penyebab Kecelakaan a) Faktor Internal 1. Kecenderungan seseorang untuk mendapatkan kecelakaan, apabila sedang melaksanakan pekerjaan tertentu. 2. Kemampuan dan kecakapan seseorang yang terbatas dan tidak berimbang dengan



pekerjaan yang ditangani. 3. Sikap dan perilaku yang tidak baik dalam melaksanakan pekerjaan misalnya merokok di tempat yang membahayakan, bekerja sambil bercanda, tidak mematuhi peraturan keselamatan kerja dsb. b) Faktor External 1. Pendelegasian dan pembagian tugas kepada para pekerja yang tidak proporsional dan kurang jelas. 2. Jenis pekerjaan yang ditangani mempunyai resiko kecelakaan cukup tinggi (rentan). 3. Prasarana dan sarana kerja yang tidak memadai. 4. Upah dan kesejahteraan karyawan yang rendah. 5. Timbulnya gejolak sosial, ekonomi dan politik yang mengakibatkan munculnya keresahan pada para pekerja. 6. Lingkungan dan peralatan kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja, misalnya lantai berair dan licin, ruangan kerja berdebu, ruangan kerja bersuhu tinggi, mesin-mesin yang tidak dilindungi, kondisi hujan, peralatan kerja rusak dsb. I.



Akibat Kecelakaan 5K ,yaitu : 1. Kerusakan 2. Kekacauan Organisasi 3. Keluhan dan Kesedihan 4. Kelaianan dan Cacat 5. Kematian



J.



Klasifikasi Kecelakaan a. Menurut jenis kecelakaan ( Terjatuh) 1. Tertimpa benda jatuh 2. Tertumbuk atau terkena benda 3. Terjepit oleh benda 4. Pengaruh suhu tinggi 5. Terkena sengatan arus listrik 6. Tersambar petir b. Menurut sumber kecelakaan 1. Dari mesin 2. Alat angkut dan alat angkat 3. Bahan/zat erbahaya dan radiasi 4. Lingkungan kerja c. Menurut Sifat Luka atau Kelainan 1. Patah tulang 2. memar 3. gegar otak 4. luka bakar 5. keracunan mendadak 6. akibat cuaca



K. Keadaan yang tergolong Berbahaya 1. Peralatan kerja yang rusak dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. 2. Mesin-mesin yang tidak terlindungi dengan baik. 3. Tempat kerja yang membahayakan (berdebu, licin, becek, berminyak, panas, berbau menyengat, terlalu dingin dsb).



4.



Konstruksi atau instalasi pekerjaan yang tidak memenuhi syarat.



L. Perbuatan yang Berbahaya 1. Bekerja sembarangan tanpa mengindahkan ketentuan dan peraturan keselamatan kerja. 2. Bekerja tanpa menggunakan baju atau menggunakan baju yang kedodoran. 3. Bekerja sambil bersendau gurau, merokok 4. Membuka dengan sengaja perlengkapan pelindung mesin dan instalasi pekerjaan yang membahayakan. M. Pencegahan Kecelakaan 1. Mempersiapkan pekerja untuk dapat bekerja dengan aman dengan cara : 2. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan 3. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana suatu pekerjaan harus dikerjakan dengan aman. 4. Menjelaskan peralatan kerja dan alat-alat keselamatan kerja yang dipakai, termasuk cara penggunaannya. 5. Menjelaskan tentang tempat dan jenis pekerjaan yang mempunyai tingkat bahaya tinggi dan menjelaskan upaya penanganan serta pencegahannya agar tidak timbul kecelakaan. 6. Memberikan buku pedoman keselamatan kerja. 7. Memasang poster, slogan, spanduk dll di tempat tertentu dan di tempat kerja. 8. Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja. N. Penaggulangan kecelakaan akibat kebakaran 1. Jangan membuang puntung rokok ke tempat yang mudah terbakar 2. Hindari sumber-sumber menyala di tempat terbuka 3. Hindari peralatan yang mudah meledak O. Perlengkapan pemadam kebakaran Terdiri dari 2 macam yaitu: 1. Alat pemadam yang dipasang di tempat. Contohnya yaitu air otomatis,pipa air,pompa air dan selang untuk aliran listrik. 2. Alat pemadam yang dapat di bawa yaitu alat pemadam kebakaran dan bahan kering CO2 atau busa. P. Kebakaran akibat instalasi listrik dan petir: 1. Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan 2. Gunakan sekring/MCB sesuai ukuran 3. Gunakan kabel standart yang baik 4. Hindari percabangan antar rumah 5. Ganti kabel dan instalasi yang telah usang Q. Kecelakaan terhadap zat berbahaya 1. Bahan eksplosif yaitu bahan yang mudah meledak. Contoh: garam logam yg dapat meledak krn oksidasi diri, tanpa pengaruh tertentu dari luar. 2. Bahan-bahan yang mengoksidasi yaitu bahan ini kaya O2, sehingga resiko kebakaran sangat tinggi 3. Bahan-bahan yg mudah terbakar yaitu tingkat bahaya bahan-bahan ini ditentukan oleh titik 4. bakarnya, makin rendah titik bakarnya,makin berbahaya. 5. Bahan beracun 6. Bahan korosif meliputi asan alkali, atau bahan lain yg menyebabkan kebakaran pd



7.



kulit yang tersentuh Bahan radioaktif yaitu meliputi isotop radioaktif dan semua persenyawaan yg mengandung bahan radioaktif.



R. Menerapkan budaya 5R 1. Pengertian 5R Berikut pengertian 5 R atau 5 S dikutip dari website Dinas Provinsi Jawa Tengah; 5 R atau 5 S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang bersal dari jepang yag digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan/ tempat kerja secara menyeluruh. 5 S atau di Indonesia dikenal dengan 5 R merupakan singkatan yang isinya adalah : 1) SEIRI/Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benarbenar dibutuhkan dalam aktivitas kerja 2) SEITON/Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan 3) SEISO/Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik 4) SEIKETSU/Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus mematuhi tahap sebelumnya (3 S/ 3 R) 5) SHITSUKE/Rajin, pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahapan 5S/ 5R Gambar 1 : Budaya Kerja 5R



Sumber : https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/2019/05/06/5-r-ringkas-rapi-resik-rawatrajin-antara-slogan-dan-pelaksanaan/ Penerapan 5S/ 5R harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutannya. Jika tahap pertama/Seiri/Ringkas tidak dilakukan dengan baik, maka tahap berikutnya tidak dapat dijalankan secara maksimal dst. 2. Cara Menerapkan 5 R 5 R dapat diterapkan di seluruh tempat kerja, bahkan di rumah kita sendiri karena pada



hakekatnya semua orang senang dan nyaman bekerja di tempat yang besih, rapi, aman dan nyaman. 5 R merupakan teori yang sangat sederhana, mudah dimengerti oleh semua orang dan sangat mudah diterapkan. 3. Pentingnya Melaksanakan 5R Sebenarnya filosofi melaksanakan 5 R adalah untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang sangat tinggi. Efisiensi sangat berhubungan dengan biaya (cost) sedangkan efektif sangat berhubungan dengan waktu. Apakah itu sulit ?? sebenarnya tidak..karena tidak membutuhkan biaya yang besar atau murah..selain itu kalau diterapkan dengan baik akan memberikan citra yang positif. Selain itu 5 R dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat, rapi, aman, nyaman dan menyenangkan yang akan membentuk personal yang disiplin,sikap kerja yang positif, budaya positif, peka dan kreatif. Yang selanjutnya akan membentuk budaya disiplin. 4. Cara Menerapkan 5R Meskipun mudah dan murah akan tetapi kunci dari pelaksanaannya adalah komitmen dan kepedulian terhadap lingkungan kita..Komitmen tentu saja yang berhubungan dengan pimpinan sedangkan kepedulian sangat berhubungan erat dengan seluruh karyawan yang ada dilingkungan pekerjaan, dan terlibat aktif seluruhnya..sehingga butuh kebersamaan dari seluruh karyawan… Implementasi 5 R dibutuhkan struktur, sistem dan sumber daya yang tersedia. Adapun tahapan-tahapan untuk melaksanakan 5 R, sebagai berikut : 1. Persiapan;



2.



a.



Komitmen tertulis dari pimpinan; Sebelum 5 R diterapkan di lingkungan kerja, yang terpenting pada awal adalah adanya komitmen yang kuat dari pimpinan tinggi. Karena tanpa komitmen tertulis akan sulit diterapkan.



b.



Pembentukan struktur organisasi pelaksanaan 5 R. Yang melibatkan dari pejabat struktural dan karyawan. Struktur organisasi harus disusun lengkap dengan pembagian tugas dalam tim.



c.



Sosialisasi 5 R kepada seluruh karyawan. Agar seluruh karyawan mendukung kegiatan 5 R, dibutuhkan sosialisasi sebagai sarana pemberian informasi tentang 5R, misalnya tentang tujuan, struktur, dan kegiatan-kegiatan 5R.



Penerapan; a.



Pelatihan bagi tim 5 R. Pelatihan singkat diperlukan bagi tim 5R, agar memahami tugas, tujuan dan kegiatan-kegiatannya.



b.



Promosi. Promosi perlu dilakukan agar 5 R dapat diterima oleh seluruh karyawan bahkan sebagai media informasi bagi semua orang yang berkunjung ke tempat kerja, sehingga tempat kerja mendapatkan citra yang positif dari pengunjung. Promosi dibuat dengan berbagai media misalnya pembuatan leaflet, poster, banner, logo, slogan-slogan dll., selain itu juga dibuat lomba-lomba antar bagian/unit.



c.



Operasional awal, dengan membandingkan sebelum dan sesudah kegiatan. Misalnya :



No 1 2 3 4 5



Sebelum Ringsep Ruwet Rusuh Rusak Remuk



Sesudah Ringkas / Seiri Rapi / Seiton Resik / Seiso Rawat / Seiketsu Rajin /Shitsuke



Pada saat penerapan, dibutuhkan pembinaan langsung dari anggota tim agar hasilnya maksimal. Pelaksanaan 5 R dari masing-masing bagian juga diperlukan kreatifitas dan seni agar hasilnya baik dan lebih menarik. 3.



Evaluasi; Setelah R-1-2-3 (Ringkas, Rapi, Resik) diimplementasikan, maka dilaksanakan R-4 (Rawat) dengan menyusun standar perawatan. Sebelum dilakukan evaluasi, perlu dilaksanakan dahulu pembinaan secara berkala, misalnya setiap bulan sekali atau tiga bulan sekali. Pada saat awal pelaksanaan diperlukan pembinaan yang lebih sering agar seluruh karyawan memahami setiap tahapan dalam 5 R. Untuk pelaksanaan pembinaan diperlukan instrumen pembinaan demikian pula untuk evaluasi dibutuhkan pula instrumen evaluasi, sehingga diperlukan penetapan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan 5 R pada suatu bagian harus diintegrasikan dengan indikator kegiatan yang lain.



4.



Pembudayaan; Rajin/Shitsuke (R ke 5) akan terwujud apabila 5 R sudah menjadi budaya. Untuk mewujudkan 5 R menjadi budaya dibutuhkan tahapan-tahapan antara lain, setelah 5 R dilaksanakan secara bertahap, akan menjadi kebiasaan melaksanakan 5 R, selanjutnya dilakukan evaluasi bekelanjutan sehingga menunjukkan bahwa 5 R sudah menjadi budaya kerja di tempat kerja.



S. Bendera (Logo) K3 Bendera K3 yang kerap kita lihat khususnya di depan kantor atau perusahaan kita, ternyata memiliki standar, arti dan makna yang harus dipatuhi. Walaupun secara tertulis tidak disebutkan sanksi jika tidak memenuhinya, namun secara aturan juga harus kita patuhi. Apakah bendera K3 di tempat kerja Anda sudah memenuhi aturan tersebut? SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 merupakan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja mengenai Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam surat keputusan tersebut menetapkan 6 hal antara lain: 1. Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan warna dasar putih dan berlambang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta logo “Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”. 2. Lambang sebagaimana Dimaksud amar Pertama berbentuk palang warna hijau dilingkari dengan roda bergigi sebelas berwarna hijau. 3. Bentuk dan ukuran Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Lampiran I dan II Surat Keputusan ini. 4. Arti dan makna lambang pada Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah seperti tercantum dalam Lampiran III Surat Keputusan ini. 5. Tata cara pemasangan Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah seperti tercantum dalam Lampiran IV Surat Keputusan ini. 6. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan yaitu 03 Agustus 1997



Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan warna dasar putih dan berlambang Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta logo “Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”. Lambang sebagaimana Dimaksud diatas berbentuk palang warna hijau dilingkari dengan roda bergigi sebelas berwarna hijau. Secara umum, para Ahli K3 harus mengetahui mengenai bentuk, warna dan ukuran dari bendera K3 ini. 1. Bentuk : Segi empat 2. 3. 4.



Warna : Putih Ukuran : 900 x 1350 mm Lambang dan logo terletak bolak-balik pada kedua muka bendera dengan ketentuan sebagai berikut. Gambar 2 : Contoh Bendera K3, Bendera Merah Putih dan Bendera Perusahaan



Sumber : https://hsepedia.com/bendera-k3/ Sesuai dengan SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 dikatakan bahwa bendera K3 berada disebelah kiri dan tidak lebih tinggi dari bendera merah putih. Standardisasi Ukuran Bendera K3. Berikut merupakan rincian detail mengenai ukuran standar bendera K3 yang harus dipatuhi sesuai dengan SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 tentang Bendera K3. Lambang pada bendera tersebut berwarna hijau dengan warna dasar bendera adalah putih. Adapun arti dan maknanya adalah sebagai berikut: 1. Palang memiliki arti dan makna bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja



2. 3. 4. 5.



Roda gigi memiliki arti dan makna untuk bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani Warna putih memiliki arti dan makna bersih dan suci Warna hijau memiliki arti dan makna selamat, sehat dan sejahtera Sebelas gerigi roda memiliki arti dan makna 11 BAB dalam Undang-Undang Keselamatan Kerja



LEMBAR AKTIVITAS PERTEMUAN 1 ASESMEN SUMATIF 1. Amatilah gambar dibawah ini, ! Ganbar 3 : Meja Kerja Kotor



Sumber : http://www.belifurniture.com/blog/tempat-kerja-kotor-way/ Ganbar 4 : Meja Kerja Bersih



Sumber : https://www.eannovate.com/blog/2261_5-tips-untuk-menjaga-kantoranda-agar- tetap-produktif-bersih--rapi.html



Menurut anda, dengan melihat kondisi yang ada apa saja manfaat merapihkan dan membersihkan area kerja ? 2. Kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja merupakan faktor yang sangat penting. Lingkungan yang bersih dan rapi selain terlihat indah oleh mata tentu akan membawa



dampak positif bagi kesehatan efektivitas dalam bekerja. Bagaimana Cara memelihara kebersihan dan kerapian dari lingkungan/ area kerja baik di dalam kantor maupun di luar kantor?



3. Berikan 5 contoh perlengkapan dan peralatan dalam bekerja dan apa fungsinya ! NAMA GAMBA FINGSI No ALAT R ALAT 1.



Sarung tangan



Contoh kolom untuk jawaban: NAMA No ALAT



Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan GAMBAR ALAT



FINGSI



4. Tempat kerja yang tidak memenuhi standar dan syarat Kesehatan dan keselamatan kerja dapat mengakibatkan penurunan daya produksi dan produktivitas. Berikan 2 contoh temat kerja yang tidak memenuhi standar ! 5. Tindakan pencegahan kecelakaan akibat kerja demi menjamin keamanan, keselamatan, dan Kesehatan kerja merupakan tanggungjawab semua orang yang ada dalam perusahaan. Tindakan pencegahan apakah yang dapat dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja !



LEMBAR AKTIVITAS PERTEMUAN 2 Asesmen Formatif (Diskusi Kelas) Instruksi Tugas : 1. Buatlah kelompok, terdiri dari 6 orang 2. Buatlah sebuah poster digital yang bertemakan “Budaya kerja” Khususnya dibidang akuntansi 3. Tugas dikumpulkan melalui kelas teams. Batas maksimal pengumpulan 2 Minggu dari sekarang Kelas : Kelompok : Anggota Kelompok : 1. 2. 3. dst



Aspek



RUBRIK ASESMEN SIKA (Observasi) (Pertemuan 1) Belum Cukup Kompeten Kompeten Kompeten (3) (1) (2)



Sangat Kompeten (4)



Keaktifan dalam diskusi



Peserta didik sama sekali tidak terlibat dalam diskusi



Peserta didik Terlibat dalam Diskusi namun kurang aktif



Peserta didik Peserta didik Terlibat dalam aktif dalam diskusi diskusi dan terbuka



Keberanian mengemukakan pendapat



Peserta didik Tidak berani mengemukakan pendapat



Peserta didik berani mengemukakan pendapat tapi tidak utuh



Peserta didik berani mengemukakan pendapat



Peserta didik berani mengemukakan pendapat dengan santun dan mudah dipahami



Kemaman mengusulkan solusi



Peserta didik tidak mengajukan solusi



Peserta didik mengajukan solusi tapi kurang tepat



Peserta didik mengajukan solusi yang tepat



Peserta didik mengajukan solusi dengan tepat terukur



Menghargai perbedaan pendapat dalam diskusi



Peserta didik selalu menentang pendapat temannya



Peserta didik kadang-kadang tidak menerima pendapatyang berbeda



Peserta didik menerima perbedaan pendapat



Peserta didik menerima perbedaan pendapat dan mampu menengahi



RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS PRAKTIK 1 INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK Belum Kompeten (0-6) Cukup Kompeten (6-7) Kompeten (8-9)



Aspek / Kategori / Kriteria Isi / teks Isi teks singkat, padat akan Dua dari kriteria isi / teks yang informasi, jelas keterbacaannya baik dipenuhi, sementara salah satu kriteria tidak dipenuhi Desain



Gambar



Ketersampaian Pesan



Sangat Kompeten (10)



Hanya salah satu dari kriteria isi / Isi teks terlalu panjang, miskin teks yang baik dipenuhi, informasi, tidak jelas sementara dua kriteria tidak keterbacaannya (seluruh dipenuhi kriteria tidak terpenuhi) Warna menarik, ukuran elemen Dua dari kriteria desain yang baik Hanya salah satu dari kriteria Warna, ukuran elemen penyusun proporsional, pesan dipenuhi, sementara salah satu desain yang baik dipenuhi, penyusun, pusat perhatian yang ingin disampaikan menjadi kriteria tidak dipenuhi sementara dua kriteria tidak tidak menunjukkan desain pusat perhatian (ketiga kriteria dipenuhi yang baik (seluruh kriteria terpenuhi) tidak terpenuhi) Gambar menarik, bermakna Dua dari kriteria gambar yang Hanya salah satu dari kriteria Gambar tidak menarik, tidak sebagai penyampai pesan, dan baik dipenuhi, sementara salah gambar yang baik dipenuhi, bermakna sebagai penyampai orisinil (ketiga kriteria satu kriteria tidak dipenuhi sementara dua kriteria tidak pesan, dan tidak orisinil terpenuhi) dipenuhi (seluruh kriteria desain yang baik tidak terpenuhi) Pesan sangat mudah ditangkap Pesan cukup mudah ditangkap Pesan sulit ditangkap pembaca Pesan tidak dapat ditangkap pembaca pembaca pembaca



Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten



GLOSARIUM No 1.



Istilah dan Pengertian K3LH



Makna Singkatan dari “Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup” yaitu mengenai program kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan hidup pada suatu perusahaan atau pada suatu instansi lain yang mempunyai banyak tenaga kerja/karyawan.



2.



5R/ 5S



Suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang bersal dari jepang yag digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja perusahaan/ tempat kerja secara menyeluruh.



DAFTAR PUSTAKA



Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia No 165/M/2021 Tentang Program Sekolah Menengan Kejuruan Pusat Keunggulan Capaian Kompetensi Akuntansi Keuangan Lembaga, Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga Tahun 2021 Ambarwati, Umi, 2021, Dasa-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga Kelas X, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbudristek, Jakarta Harti, Dwi. 2017. Etika Profesi Kelas X. Erlangga. Jakarta. https://kemnaker.go.id/ Kepmenaker 1135 tahun 1987 tentang Bendera K3 Widiastuti, Enny. 2021. (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Antara Slogan Dan Pelaksanaan. Dinas Provinsi Jawa Tengah. Semarang. https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/2019/05/06/5-rringkas-rapi-resik-rawat-rajin- antara-slogan-dan-pelaksanaan/ Syafrofiatin, Dian. 2015. Materi K3LH-Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup. Wordpress. Jakarta. https://diansyahrofiatin.wordpress.com/2015/03/11/materik3lh- kesehatan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup/