Modul Bahasa Indonesia Kelas Ix Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS IX SEMESTER I



DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 1 MANOKWARI TAHUN AJARAN 2020/2021 Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 1



KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan atas limpahan rahmat dan karuniaNya karena penyususnan modul ini dapat selesai. Sehubungan dengan diberlakukannya pembelajaran dalam jaringan selama masa pandemi covid-19, maka kami menyususn modul agar dapat membantu peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar. Kami juga berterima kasih kepada MGMP Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Manokwari atas kerja sama dalam membantu menyelesaikan modul Bahasa Indonesia kelas IX semester ganjil tingkat SMP/MTs tahun ajaran 2020/2021. Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik memperoleh penbelajaran selama satu semester ke depan dengan ringkasan materi yang telah kami susun dan mampu menerapkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penyususnn modul ini tentu masih ada kekurangan, maka kritik dan saran mmebangun dari semua pihak sangat diharapkan oleh penyususn.



Penyusun



MGMP Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Manokwari



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 2



DAFTAR ISI Cover ................................................................................................................................. 1 Kata Pengantar ................................................................................................................. 2 Daftar Isi ........................................................................................................................... 3 BAB I Bereksperimen Melalui Laporan Percobaan...................................................... 4 A. Informasi dalam Laporan Percobaan ...................................................................... 4 B. Simpulan Informasi dalam Laporan Percobaan ...................................................... 7 C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan ................................... 10 D. Pelaporan Teks Laporan Percobaan ........................................................................ 14 Penilaian Harian ............................................................................................................ 15 BAB II Mengungkapkan Gagasan Persuasif Melalui Pidato ....................................... 21 A. Seluk-beluk Pidato Persuasif .................................................................................. 21 B. Identifikasi Informasi dalam Pidato Persuasif ........................................................ 24 C. Simpulan isi Pidato ................................................................................................. 25 D. Struktur dan Kebahasaan Pidato Persuasif ............................................................. 27 E. Gagasan dalam Pidato Persuasif ............................................................................. 31 Penilaian Harian ............................................................................................................ 32 BAB III Mengasah Kreativitas dengan Cerita Pendek ................................................. 37 A. Definisi, Pembedaan, dan Ciri-Ciri Teks Cerpen ................................................... 37 B. Unsur-unsur Pembangun Teks Cerita Pendek ........................................................ 38 C. Simpulan Unsur-Unsur Pembangun Teks Cerita Pendek Beserta Buktinya .......... 41 D. Struktur dan Aspek Kebahasaan Teks Cerita Pendek ............................................. 44 E. Penyusunan Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Aspek Kebahasaan ... 47 BAB IV Menanggapi secara Kritis Peristiwa-Peristiwa di Sekitar.............................. 50 A. Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis-jenis Teks Tanggapan ........................................... 50 B. Informasi dalam Teks Tanggapan ........................................................................... 51 C. Simpulan isi teks tanggapan.................................................................................... 52 D. Telaah Struktur dan Kebahasaan Teks tanggapan .................................................. 53 E. Pengungkapan Kritik, Sanggahan, atau Pujian dalam Bentuk Teks Tanggapan .... 55 Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 57



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 3



BAB I LAPORAN PERCOBAAN



Setiap hari kita bersentuhan dengan zat-zat kimia. Zat-zat kimia tersebut juga terdapat dalam makanan/ zat kimia dalam makanan dapat berupa vitamin, kandungan gizi bahkan zat berbahaya. Untuk dapat mendeteksi zat-zat tersebut, kita dapat melakukan percobaan di laboraturium. Kegiatan percobaan yang bersifat ilmiah akan menjadi kegiatan yang menyenangkan. Kesenangan akan dimulai ketika kamu mencoba menggabungkan bahan-bahan percobaan, melihat reaksi yang terjadi, dan hasil percobaan tersebut. Kegiatan percobaan tersebut dapat dilaporkan dalam bentuka laporan. Laporan memudahkan orang mengklasifikasi, mendeskripsikan, menggambarkan, dan memberi informasi faktual. Pada bab ini kamu akan mempelajari Mengidetifikasi informasi dalam laporan percobaan, menyimpulkan informasi dalam laporan percobaan, struktur dan kaidah kebahasaan teks laporan percobaan, dan membuat laporan percobaan. A. Mengidetifikasi Informasi dalam Laporan Percobaan Laporan percobaan memuat informasi khusus tentang percobaan yang telah dilakukan. Sebagai pengingat laporan adalah teks yang menyajikan informasi tentang sesuatu sebagaimana adanya. Informasi yang dilaporkan merupakan hasil observasi dan analisis yang sistematis. 1. Pengertian dan Ciri-Ciri Laporan Percobaan a. Pengertian Laporan Percobaan Teks laporan percobaan atau eksperimen merupakan teks yang berisi paparan data secara terperinci hasil praktik, pengamatan, dan penelitian. Teks laporan percobaan ditulis berdasarkan percobaan data setelah pengamat selesai melakukan percobaan atau penelitian. Kegiatan percobaan ini dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang ilmu alam, psikologi, atau sosial. b. Ciri-Ciri Laporan Percobaan 1) Teks laporan percobaan disusun berdasarkan hasil percobaan, pengamatan, atau penelitian disertai pemecahannya. 2) Pembahasan masalah teks laporan percobaan dikemukan secara objektif sesuai realitas atau fakta dan kebenarannya dapat diuji. 3) Teks laporan percobaan disusun berdasarkan struktur isi teks secara runtut dan sistematik. 4) Teks laporan percobaan menggunakan bahasa ilmiah baku, jelas, komunikatif, dan logis. 5) Teks laporan percobaan ditulis dengan data lengkap sebagai pendukung laporan. 6) Teks laporan percobaan dibuat menarik dan interaktif. 7) Teks laporan percobaan menuntaskan masalah-masalah yang dimunculkan secara terperinci dan lengkap. 2. Unsur-Unsur Informasi dalam Laporan Percobaan Informasi dalam laporan percobaan merupakan unsur-unsur yang membangun. Kamu dapat mengetahui informasi penting dalam laporan percobaan berdasarkan unsur 5W+1H. Informasi penting atau unsur penting dalam laporan percobaan sebagai berikut. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 4



Informasi Penting/Unsur Penting What (Apa) Who (Siapa) Why (Menapa) When (Kapan) Where (Dimana) How (Bagaimana)



Poin dalam Laporan Percobaan Judul, objek percobaan, alat bahan, simpulan (hasil) Pelaku percobaan Tujuan percobaan Waktu percobaan Tempat percobaan Langkah percobaan



T.U.G.A.S Perhatikan teks laporan percobaan berikut, kemudian identifikasilah informasi penting yang terdapat pada teks laporan percobaan tersebut! Sajikanlah dalam tabel berikut! Reaksi Antara Soda Kue (Nahco3), Cuka / Asam Asetat (CH3 COOH) Dan Sabun Deterjen / Basa “Gunung Berapi” Reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan sabun deterjen / basa (surfaktan) Tujuan Mengetahui reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan sabun deterjen / basa (surfaktan) Dasar Teori Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3–COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam cuka memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperti garam organik dan gula maupun senyawa non polar seperti sulfur dan lodin. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdosiasi sebagian menjadi lon H+ dan CH3 COO. Sifat kelarutan dan kemudahan tercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia. Asam asetat ini digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinit asetat, maupun sebagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman dirumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pengatur keasaman air. Soda kue atau natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3, dalam penyebutan sering disebut bicnat. Senyawa ini jika dilarutkan dengan air akan bersifat basa lemah. Senyawa ini termasuk dalam kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Soda kue atau natrium bikarbonat bisa disebut juga baking soda, sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbinat, dan lain-lain. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena beraksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Tidak hanya itu, senyawa ini juga digunakan untuk pengobatan (sebagai contoh obat gastroin testinal), natrium bikarbonat juga dibuat dalam tubuh kita (menetralkan asam lambung). Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH). Oleh karena itu, semua rumus kimia suatu basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebutkan nama logam di ikuti kata hidroksida. Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Bebrapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (actacid) dan sabun serta diterjen mengandung basa. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan terbentuknya gas dengan cara perubahan kimia, karena menghasilkan zat baru. Hal ini dibuktikan dengan pengamatan ketika dicampurkan antara asam cuka dan soda kue terjadinya buih, sehingga keluar seperti lava gunung berapi, karena disebabkan gas CO2 dari hasil reaksi tersebut. Kata kunci : Asam cuka, Soda kue, Basa



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 5



Alat dan bahan Alat 1. Gunting 2. Sendok 3. Piring plastik 4. Botol air minum Bahan 1. Pasir 2. Pewarna merah (tares) 3. Cuka (CH3COOH) 4. Soda kue (NaHCO3) 5. Sabun deterjen/basa 6. Air (H2O) Cara Kerja 1. Potong botol air minum menjadi 2 bagian 2. Setelah dipotong, gabungkan 2 bagian menjadi 1 bagian yang kecil 3. Timbun botol tersebut dengan pasir menyerupai gunung (diletakan diatas piring plastik besar) 4. Isi botol tersebut dengan campuran sabun cuci, air, soda kue, pewarna dan aduklah sehingga merata. 5. Tambahkan cuka 6. Amati reaksi yang terjadi Data Pengamatan Percobaan No Air Soda Kue



Deterjen



Asam Cuka



1



0,5 gelas



1 sendok



1 sendok



10 ml



2



0,5 gelas



2 sendok



2 sendok



20 ml



Hasil Pengamatan Reaksinya cepat, buih yang dihasilkan sedikit Buih yang dihasilkan banyak



Pembahasan Asam asetat atau asam cuka (CH3-COOH, CH3COOH, CH3CO2H) adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO. Kemudian natrium bikarbonat atau biasa disebut soda kue (NaHCO3) adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan bersifat basa lemah . senyawa ini digunakan dalam pembuatan roti dan kue karena bereaksi dengan membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Selain itu natrium bikarbonat juga digunakan dalam pengobatan, misalnya obat gastroin tesfinal dan juga untuk menetralakan asam lambung. Lalu basa, yaitu suatu senyawa yang jika dilarutkan dengan air akan melepaskan ion hidrosida (OH). Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Dan basa digunakan dalam pembuatan diterjen. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang jika dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2. Pada praktikum yang kami lakukan, kami memerlukan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah gunting untuk memotong botol menjadi 2 bagian, sendok sebagai pengaduk dan takaran, piring plastik sebagai wadah dan botol untuk wadah larutan tersebut. Kemudian bahannya adalah pasir digunakan untuk membuat efek seperti gunung, pewarna untuk mewarnai larutan (merah), soda kue dan sabun sebagai basa dan asam asetat sebagai reaktan, air sebagai pelarutnya. Prosesnya yaitu pertama siapkan alat dan bahan, buat menyerupai gunung menggunakan pasir, letakan botol air minum ditengahnya, menudian masukan air, 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan pewarna secukupnya. Kemudian aduk hingga tercampur rata, lalu masukan cuka, amati yang terjadi. Pada reaksi yang pertama, kami menggunakan ½ gelas air. 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 10 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan sedikit dan reaksinya tidak lama. Sedangkan pada reaksi yang kedua, kami menggunakan ½ gelas air, 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 20 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 6



dihasilkan banyak dan reaksinya berlangsung lama. Dari 2 percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin banyak cuka maka reaksi yang terjadi berlangsung lama. Pada dasar teori dijelaskan bahwa asam asetat jika dilarutkan dalam air merupakan asam lemah, artinya dalam air akan menjadi basa lemah, yang jika tercampur dengan bahan lain akan membentuk gas karbondioksida. Basa jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH) LKPD I Lembar Kerja Peserta Didik Informasi penting dalam laporan percobaan What (Apa)



Poin dalam laporan percobaan



Who (Siapa)



Why (Mengapa)



When (Kapan)



Where (Dimana)



How (Bagaimana)



B. Simpulan Informasi dalam Laporan Percobaan Laporan percobaan memuat informasi penting bagi khalayak umum. Informasi tersebut menambah wawasan dan pengetahuan banyak orang. Sebagai pembaca laporan kamu dapat menyimpulkan informasi dari laporan percobaan tersebut. 1. Informasi Laporan Percobaan (Tujuan, Bahan, Alat, Langkah, dan Hasil) Dalam subbab sebelumnya telah dibahas informasi-informasi atau unsur yang terdapat dalam laporan percobaan. Informasi-informasi tersebut bisa disebut 5W+1H. Unsur-unsur tersebut dapat diperoleh dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. a. Apa judul laporan percobaan tersebut? b. Apa objek laporan percobaan tersebut? c. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam laporan percobaan tersebut? d. Apa hasil yang didapat dalam laporan tersebut? e. Siapa pelaku percobaan tersebut? f. Mengapa percobaan tersebut dilakukan? g. Kapan laporan percobaan dilaksanakan? h. Di mana percobaan tersebut dilakasanakan? i. Bagaimana langkah percobaan tersebut? 2. Langkah Menyimpulkan dalam Laporan Percobaan (Tujuan, Bahan, Alat, Langkah, dan Hasil) Laporan percobaan memuat informasi penting bagi khalayak umum. Informasi tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan banyak orang. Sebagai pembaca laporan, kamu dapat menyimpulkan informasi dari laporan tersebut. Berikut langkahlangka menyimpulkan informasi laporan percobaan. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 7



a. Bacalah dengan saksama laporan tersebut. b. Catat setiap informasi yang terdapat dalam laporaan percobaan tersebut. Ingat 5W+1H! c. Berdasarkan informasi tersebut, simpulkan informasi tersebut dari laporan percobaan tersebut. d. Pilihlah kosakata kata baku dan susun dengan gaya kalimatmu sendiri. Ingat, tetap gunakan kalimat efektif dan kosakata baku. Uji Kompetensi 2 1. Jelaskan cara memperoleh informasi dalam teks laporan percobaan! 2. Jelaskan langkah-langkah menyimpulkan informasi laporaan percobaan! 3. Tentukan isi laporan percobaan tersebut! 4. Tentukan informasi penting dan poin penting beserta kutipannya dalam laporan percobaan! 5. Simpulkan teks laporan percobaan tersebut! Reaksi Antara Soda Kue (Nahco3), Cuka / Asam Asetat (CH3 COOH) Dan Sabun Deterjen / Basa “Gunung Berapi” Reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan sabun deterjen / basa (surfaktan) Tujuan Mengetahui reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan sabun deterjen / basa (surfaktan) Dasar Teori Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3–COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam cuka memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperti garam organik dan gula maupun senyawa non polar seperti sulfur dan lodin. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdosiasi sebagian menjadi lon H+ dan CH3 COO. Sifat kelarutan dan kemudahan tercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia. Asam asetat ini digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinit asetat, maupun sebagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman dirumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pengatur keasaman air. Soda kue atau natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3, dalam penyebutan sering disebut bicnat. Senyawa ini jika dilarutkan dengan air akan bersifat basa lemah. Senyawa ini termasuk dalam kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Soda kue atau natrium bikarbonat bisa disebut juga baking soda, sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbinat, dan lain-lain. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena beraksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Tidak hanya itu, senyawa ini juga digunakan untuk pengobatan (sebagai contoh obat gastroin testinal), natrium bikarbonat juga dibuat dalam tubuh kita (menetralkan asam lambung). Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH). Oleh karena itu, semua rumus kimia suatu basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebutkan nama logam di ikuti kata hidroksida. Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Bebrapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (actacid) dan sabun serta diterjen mengandung basa. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan terbentuknya gas dengan cara perubahan kimia, karena menghasilkan zat baru. Hal ini dibuktikan dengan pengamatan ketika dicampurkan antara asam cuka dan soda kue terjadinya buih, sehingga keluar seperti lava gunung berapi, karena disebabkan gas CO2 dari hasil reaksi tersebut. Kata kunci : Asam cuka, Soda kue, Basa



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 8



Alat dan Bahan Alat 1. Gunting 2. Sendok 3. Piring plastik 4. Botol air minum Bahan 1. Pasir 2. Pewarna merah (tares) 3. Cuka (CH3COOH) 4. Soda kue (NaHCO3) 5. Sabun deterjen/basa 6. Air (H2O) Cara Kerja 1. Potong botol air minum menjadi 2 bagian 2. Setelah dipotong, gabungkan 2 bagian menjadi 1 bagian yang kecil 3. Timbun botol tersebut dengan pasir menyerupai gunung (diletakan diatas piring plastik besar) 4. Isi botol tersebut dengan campuran sabun cuci, air, soda kue, pewarna dan aduklah sehingga merata. 5. Tambahkan cuka 6. Amati reaksi yang terjadi Data Pengamatan Percobaan No Air Soda Kue



Deterjen



Asam Cuka



1



0,5 gelas



1 sendok



1 sendok



10 ml



2



0,5 gelas



2 sendok



2 sendok



20 ml



Hasil Pengamatan Reaksinya cepat, buih yang dihasilkan sedikit Buih yang dihasilkan banyak



Pembahasan Asam asetat atau asam cuka (CH3-COOH, CH3COOH, CH3CO2H) adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO. Kemudian natrium bikarbonat atau biasa disebut soda kue (NaHCO3) adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan bersifat basa lemah . senyawa ini digunakan dalam pembuatan roti dan kue karena bereaksi dengan membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Selain itu natrium bikarbonat juga digunakan dalam pengobatan, misalnya obat gastroin tesfinal dan juga untuk menetralakan asam lambung. Lalu basa, yaitu suatu senyawa yang jika dilarutkan dengan air akan melepaskan ion hidrosida (OH). Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Dan basa digunakan dalam pembuatan diterjen. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang jika dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2. Pada praktikum yang kami lakukan, kami memerlukan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah gunting untuk memotong botol menjadi 2 bagian, sendok sebagai pengaduk dan takaran, piring plastik sebagai wadah dan botol untuk wadah larutan tersebut. Kemudian bahannya adalah pasir digunakan untuk membuat efek seperti gunung, pewarna untuk mewarnai larutan (merah), soda kue dan sabun sebagai basa dan asam asetat sebagai reaktan, air sebagai pelarutnya. Prosesnya yaitu pertama siapkan alat dan bahan, buat menyerupai gunung menggunakan pasir, letakan botol air minum ditengahnya, menudian masukan air, 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan pewarna secukupnya. Kemudian aduk hingga tercampur rata, lalu masukan cuka, amati yang terjadi. Pada reaksi yang pertama, kami menggunakan ½ gelas air. 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 10 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan sedikit dan reaksinya tidak lama. Sedangkan pada reaksi yang kedua, kami menggunakan ½ gelas air, 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 20 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan banyak dan reaksinya berlangsung lama. Dari 2 percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin banyak cuka maka reaksi yang terjadi berlangsung lama. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 9



Pada dasar teori dijelaskan bahwa asam asetat jika dilarutkan dalam air merupakan asam lemah, artinya dalam air akan menjadi basa lemah, yang jika tercampur dengan bahan lain akan membentuk gas karbondioksida. Basa jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH)



1.



LKPD 2 Lembar Kerja Peserta Didik ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………



2.



………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………….



3.



………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………….



4.



………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………….



5.



………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………….



C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan Setelah melakukan percobaan, data hasil percobaan disusun dalam bentuk teks laporan percobaan. Teks laporan percobaan berisi penjelasan dalam bentuk uraian dan tulisan. laporan percobaan juga dapat diisajikan dalam bentuk paparan. Jenis teks yang biasa digunakan dalam laporan percobaan adalah eksplanasi dan deskripsi. 1. Struktur dan Sistematika Laporan Percobaan Berdasarkan model struktur laporan percobaan yang disajikan, dapat disimpulkan struktur utama teks laporan percobaan sebagai berikut:



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 10



a. Judul Judul laporan percobaan merupakan cerminan dari objek percobaan. Judul harus objektif dan sesuai dengan masalah yang diteliti. b. Objek Obejek merupakan benda atau aspek yang akan diteliti. Penentuan objek harus dilakukan sebelum kegiatan percobaan dilakukan. c. Pelaku Percobaan Pihak (bisa perseorangan atau badan/lembaga tertentu) yang melakukan kegiatan percobaan. d. Tempat dan Waktu Percobaan Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan percobaan. e. Tujuan Informasi yang ingin diketahui oleh pelaku percobaan. Kegiatan percobaan biasanya dilakukan untuk memperoleh informasi secara lengkap dan objektif proses dan hasil suatu kegiatan percobaan. Hasil percobaan tersebut diharapkan dipahami, dimanfaatkan, atau ditindaklanjuti oleh khalayak umum. f. Bahan/ Alat Bahan-bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan percobaan. g. Langkah Langkah-langkah dalam kegiatan percobaan merupakan urutan proses yang harus dilakukan dalam kegiatan percobaan. h. Hasil Laporan Percobaan Hasil laporan percobaan merupakan hasil yang ditemukan dan terjadi dalam percobaan. Penyajian tersebut akan memudahkan orang lain memahami hasil laporan percobaan. i. Simpulan Simpulan merupakan inti sari dari hasil percobaan dan pembahasan. Simpulan yang dibuat harus sesuai dengan tujuan yang ditetapkan sebelum percobaan dilakukan. j. Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah daftar rujukan atau referensi yang digunakan untuk menyusun laporan. Daftar pustaka dapat buku, jurnal, majalah, dan media cetak atau internet. 2. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan Saat menelaah struktur teks laporan percobaan, kamu akan menemukan ciri-ciri kebahasaan dari teks laporan percobaan. Berikut ciri-ciri kebahasaan yang biasa digunakan dalam teks laporan percobaan. a. Memperkenalkan aspek umum atau kelompok (generik). b. Menggunakan kata tugas hubungan logis, seperti ketika, maka, lalu, atau kemudian. Kata tugas digunakan untuk menjaga tulisan tetap padu atau koheren. c. Menggunakan kalimat aktif. d. Menggunakan kata kerja aktif untuk menggambarkan proses dan aksi. e. Menggunakan kata serapan atau istilah khusus sesuai bidang ilmu yang berkaitan dengan objek yang diamati. f. Tidak ada urutan waktu, yang ada urutan kegiatan. g. Menggunakan kata benda dan frasa benda dibandingkan kata ganti orang. h. Biasanya disertai deng foto, diagram, atau tabel untuk memperkuat hasil pengamatan. T.U.G.A.S 1. Bacalah kembali teks laporan percobaan berjudul “Reaksi Antara Soda Kue (Nahco3), Cuka / Asam Asetat (CH3 COOH) Dan Sabun Deterjen / Basa 2. Tentukan struktur dan sistematika teks laporan tersebut! 3. Tentukan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks laporan tersebut! Kamu dapat menggunakan tebel berikut untuk menentukan kaidah kebahasaan dalam teks laporan percobaan. Reaksi Antara Soda Kue (Nahco3), Cuka / Asam Asetat (CH3 COOH) Dan Sabun Deterjen / Basa “Gunung Berapi” Reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan sabun deterjen / basa (surfaktan) Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 11



Tujuan Mengetahui reaksi antara soda kue (NaHCO3), cuka atau asam asetat (CH3 COOH) dan sabun deterjen / basa (surfaktan) Dasar Teori Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3–COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam cuka memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6,2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperti garam organik dan gula maupun senyawa non polar seperti sulfur dan lodin. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdosiasi sebagian menjadi lon H+ dan CH3 COO. Sifat kelarutan dan kemudahan tercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia. Asam asetat ini digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinit asetat, maupun sebagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman dirumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pengatur keasaman air. Soda kue atau natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3, dalam penyebutan sering disebut bicnat. Senyawa ini jika dilarutkan dengan air akan bersifat basa lemah. Senyawa ini termasuk dalam kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Soda kue atau natrium bikarbonat bisa disebut juga baking soda, sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbinat, dan lain-lain. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena beraksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Tidak hanya itu, senyawa ini juga digunakan untuk pengobatan (sebagai contoh obat gastroin testinal), natrium bikarbonat juga dibuat dalam tubuh kita (menetralkan asam lambung). Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH). Oleh karena itu, semua rumus kimia suatu basa umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebutkan nama logam di ikuti kata hidroksida. Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Bebrapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (actacid) dan sabun serta diterjen mengandung basa. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2, berarti telah terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan terbentuknya gas dengan cara perubahan kimia, karena menghasilkan zat baru. Hal ini dibuktikan dengan pengamatan ketika dicampurkan antara asam cuka dan soda kue terjadinya buih, sehingga keluar seperti lava gunung berapi, karena disebabkan gas CO2 dari hasil reaksi tersebut. Kata kunci : Asam cuka, Soda kue, Basa Alat dan bahan Alat 1. Gunting 2. Sendok 3. Piring plastik 4. Botol air minum Bahan 1. Pasir 2. Pewarna merah (tares) 3. Cuka (CH3COOH) 4. Soda kue (NaHCO3) 5. Sabun deterjen/basa 6. Air (H2O) Cara Kerja 1. Potong botol air minum menjadi 2 bagian 2. Setelah dipotong, gabungkan 2 bagian menjadi 1 bagian yang kecil 3. Timbun botol tersebut dengan pasir menyerupai gunung (diletakan diatas piring plastik besar) 4. Isi botol tersebut dengan campuran sabun cuci, air, soda kue, pewarna dan aduklah sehingga merata. 5. Tambahkan cuka 6. Amati reaksi yang terjadi Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 12



Data Pengamatan Percobaan No Air Soda Kue



Deterjen



Asam Cuka



1



0,5 gelas



1 sendok



1 sendok



10 ml



2



0,5 gelas



2 sendok



2 sendok



20 ml



Hasil Pengamatan Reaksinya cepat, buih yang dihasilkan sedikit Buih yang dihasilkan banyak



Pembahasan Asam asetat atau asam cuka (CH3-COOH, CH3COOH, CH3CO2H) adalah senyawa organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO. Kemudian natrium bikarbonat atau biasa disebut soda kue (NaHCO3) adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan bersifat basa lemah . senyawa ini digunakan dalam pembuatan roti dan kue karena bereaksi dengan membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Selain itu natrium bikarbonat juga digunakan dalam pengobatan, misalnya obat gastroin tesfinal dan juga untuk menetralakan asam lambung. Lalu basa, yaitu suatu senyawa yang jika dilarutkan dengan air akan melepaskan ion hidrosida (OH). Basa dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Dan basa digunakan dalam pembuatan diterjen. Pada reaksi kimia suatu zat atau lebih dapat diubah menjadi zat baru. Senyawa yang bersifat asam yang jika dicampurkan dengan senyawa basa akan menghasilkan senyawa yang netral. Sesuai dengan percobaan ini asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan soda kue (NaHCO3) menghasilkan gas CO2. Pada praktikum yang kami lakukan, kami memerlukan alat dan bahan. Alat yang digunakan adalah gunting untuk memotong botol menjadi 2 bagian, sendok sebagai pengaduk dan takaran, piring plastik sebagai wadah dan botol untuk wadah larutan tersebut. Kemudian bahannya adalah pasir digunakan untuk membuat efek seperti gunung, pewarna untuk mewarnai larutan (merah), soda kue dan sabun sebagai basa dan asam asetat sebagai reaktan, air sebagai pelarutnya. Prosesnya yaitu pertama siapkan alat dan bahan, buat menyerupai gunung menggunakan pasir, letakan botol air minum ditengahnya, menudian masukan air, 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan pewarna secukupnya. Kemudian aduk hingga tercampur rata, lalu masukan cuka, amati yang terjadi. Pada reaksi yang pertama, kami menggunakan ½ gelas air. 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 10 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan sedikit dan reaksinya tidak lama. Sedangkan pada reaksi yang kedua, kami menggunakan ½ gelas air, 1 sendok soda kue, 1 sendok sabun deterjen dan 20 ml cuka, reaksi yang terjadi yaitu buih yang dihasilkan banyak dan reaksinya berlangsung lama. Dari 2 percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin banyak cuka maka reaksi yang terjadi berlangsung lama. Pada dasar teori dijelaskan bahwa asam asetat jika dilarutkan dalam air merupakan asam lemah, artinya dalam air akan menjadi basa lemah, yang jika tercampur dengan bahan lain akan membentuk gas karbondioksida. Basa jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH) LKPD 3 Lembar Kerja Peserta Didik No. Kaidah Kebahasaan Bukti Pendukung 1. Memperkenalkan aspek umum atau kelompok.



2.



Menggunakan hubungan logis.



3.



Menggunakan kalimat aktif



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



kata



tugas



Page 13



4.



Menggunakan kata seraapan atau istiilah khusus sesuai bidang ilmu yang berkaitan dengan objek yang diamati.



5.



Menggunakan kata benda



D. Pelaporan Teks Laporan Percobaan Kamu telah menelaah beberapa model laporan hasil percobaan. Selanjutnya, kamu akan berlatih menyusun laporan dari percobaan yang kamu lakukan. Kamu dapat menyusun laporan hasil percobaan dengan format yang telah dipelajari sebelumnya. 1. Penyusunan Laporan Percobaan Berdasarkan Struktur, Sistematika, dan Kaidah Kebahasaan Sebelum menyususn teks laporan percobaan, terlebih dahulu kita membuat kerangka teks. Berikut langkah-langkah menyususn kerangka teks laporan percobaan. a. Menentukan judul percobaan sesuai dengan objek yang diamati atau diteliti. b. Menyusun tujuan percobaan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. c. Menyusun teks laporan percobaan berdasarkan struktur teks laporan percobaan. d. Menggunakan bahasa sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia saat menyusus teks laporan percobaan. 2. Penyuntingan Laporan Percobaan Laporan percobaan yang kamu susun harus sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku. Oleh karena itu, diperlukan penyuntingan agar laporan percobaan tersebut terhindar dari kesalahan bahasa. Jika kamu menemukan kesalahan dalam teks laporan percobaan yang kamu susun, perbaikilah. Langkah-langkah yang dapat kamu lakukan saat menelaah daan memperbaiki teks laoran percobaan sebagai berikut. a. Menandai kata, kalimat, atau makna kata dan kalimat salah. b. Memperbaiki kata, kalimat atau makna kata dan kalimat sesuai unsur kebahasaan. c. Menulis kembali teks tersebut sehingga menjadi teks laporan percobaan yang baik dan benar. Uji Kompetensi 4 1. Jelaskan langkah yang dilakukan sebelum menyusun kerangka teks laporan percobaan! 2. Jelaskan langkah-langkah menyusun kerangka teks laporan percobaan! 3. Jelaskan manfaat atau tujuan menyunting teks laporan percobaan! 4. Jelaskan langkah-langkah menyunting teks laporan percobaan! LKPD 4 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……… Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 14



3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……… 4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… Penilaian Harian A. Pililah jawaban yang tepat! 1. Perhatikan teks laporan percobaan berikut! 1)Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia saat ini. 2) Gula mempunyai berbagai fungsi baik dalam industri makanan maupun indstri bukan makanan, seperti industri obat-obatan, fermentasi dan energi terbarukan. 3) Gula dapat berasal dari aren, tebu, kelapa, dan siwalan. 4) Masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan gula aren untuk digunakan dalam makanan tradisional. Kalimat yang memperkenalkan aspek umum atau kelompok generik ditunjukkan oleh angka… a. 1) b. 2) c. 3) d. 4) 2. Perhatikan teks laporan percobaan berikut! Sampel gula aren (gula merah) yang sudah disiapkan dihaluskan. Kemudian, siapkan sampel sebanyak 2,5 gram. Larutkan sampel gula aren tersebut menggunakan akuades. Sementara itu, sampel gula aren sebanyak 5 gram dilarutkan dengan fase gerak dalam 100 ml untuk pengujian berkutnya. Kutipan teks laporan percobaan tersebut merupakan bagian… a. objek percobaan b. tujuan percobaan c. langkah percobaan d. simpulan percobaan 3. Perhatikan kutipan teks laporan percobaan berikut! Berdasarkan identifikasi sampel gula mengandung asam-asam organik berupa asam piroglutmat, malat, laktat, askorbak, dan asetat. Sementara itu , sampel gula merek M dan sampel gula merek G hanya mengandung empat jenis asam, yaitu piroglutmat, malat, laktat dan askorbat. Perhitungan konsentrasi dari kelima asam standar diperoleh konsentrasi tertinggi ada pada asam laktat. Kutipan teks laporan percobaan tersebut merupakan bagian a. objek percobaan b. tujuan percobaan c. manfaat percobaan d. Simpulan percobaan Kutipan teks laporan percobaan berikut untuk soal nomor 4 dan 5. Bakso mengandung protein tinggi, kadar air tinggi dan pH netral sehingga rentan terhadap kerusakan. Daya awet bakso maksimal satu hari pada suhu kamar. Daya tahan yang sebentar tersebut alasan bagi para penjual bakso untuk mengambil jalan pintas mengawetkan bakso. Beberapa pedagang ada yang menambahkan formalin pada bakso dapat memperpanjang daya awet selama tiga hari. Formalin diketahui merupakan pengawet yang berbahaya karena dapat menimbulkan kanker. Alternatif untuk mengatasi masalah ini diperlukan pengawet Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 15



makanan yang alami sehingga aman dikonsumsi masyarkat. Salah satu pengawet alam untuk bakso adalah wortel (Doucus carota). Wortel mengandung antioksidan berupa beta karoten yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Pengawetan dengan penambahan ekstra wortel (Doucus carota) dalam adonan bakso juga menambah kandungan gizi dalam makanan sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. 4. Ide pokok paragraf pertama adalah… a. bakso rentan rusak b. bakso perlu diawetkan c. manfaat formalin untuk bakso d. penyimpanan bakso di suhu kamar 5. Informasi yang sesuai kutipan laporan percobaan adalah… a. Bakso dapat bertahan beberapa hari meskipun tanpa pengawet. b. Formalin ditambahkan ke dalam adonan bakso untuk mengenyalkan bakso. c. Wortel merupakan alternatif pengawet bakso yang tidak membahayakan kesehatan. d. Wortel ditambahkan ke dalam adonan bakso untuk menambahkan cita rasa dan tekstur. Teks laporan berikut untuk soal nomor 6-10. Saat ini dikembangkan banyak produk obat herbal yang secara alami tumbuh di Indonesia. Salah satu contoh tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat tersebut adalah dari genus Curcuma (temu-temuan). Perhatian masyarakat terhadap tanaman ini semakin meningkat dengan berkembangnya keyakinan masyarakat bahwa tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan kangker. Penelitian ini dilakukan pada klorofil daun tanaman genus Curcuma karena sebagian besar tanaman ini mempunyai manfaat yang beragam pada rimpangnya. Kandungan yang tersimpan dalam rimpang ini juga dipengaruhi oleh pembentukan senyawa-senyawa aktif dari proses fotosintesis dan pembentukan bahan kimia oleh rimpang tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda yaitu kertas saring whattman tipe 1 sebagai kontrol, tipe 40 dan 42 untuk ekstraksi daun Curcuma xhantorrhiza.; daun Curcuma aeruginosa; dan daun Curcuma manga Val. Terhadap kandungan klorofil yang terkandung dalam sampel. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa daun tanaman temu lawak (Curcuma xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma xanthorrhiza), serta daun temu hitam (Curcuma aeruginosa). Sampel daun tem lawak dan temu mangga diperoleh dari Batu, Malang. Sementara itu, sampel daun temu hitam diperoleh dari hasil tanam sendiri. Alat yang digunakan, di antaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan dengan cara uji ekstraksi klorofil daun dengan menggunakan kertas saring yang berbeda-beda ukuran porinya, yaitu kertas saring whattmantipe 1, 40, dan 42. Kertas-kertas tersebut digunakan sebagai control serta dilakukan pengujian absorbasinya pada spektrofotometer. Tahap pertama yang dilakukan, di antaranya tahap ekstraksi daun dengan penyaringan menggunakan corong bucher dan kertas saring selanjutnya tahap pengukuran total dengan metode spektrofotometer. 6. Paragraf kedua dalam laporan percobaan tersebut disebut bagian… a. pernyataan umum dan tujuan percobaan b. tempat dan waktu percobaan c. bahan dan alat percobaan d. langkah kerja percobaan 7. Informasi pokok dalam laporan percobaan tersebut bagian…. a. Percobaan untuk mengetahui pengobatan kanker. b. Percobaan untuk mengetahui zat berbahaya dalam Curcuma. c. Percobaan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam Curcuma. d. Percobaan untuk mengetahui kandungan klorofil dalam daun Curcuma. 8. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan uji kandungan klorofil dalam daun Curcuma adalah…. a. Pipet tetes, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer b. Tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer c. Tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, nerca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan spektrofotometer Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 16



d. Tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas corong, gelas ukur, neraca analitik, mikropipet, kuvet 2 ml, dan kompor spirtus. 9. Bahan yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah… a. tanaman temu lawak (Curcum xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.), dan daun temu hitam (Curcuma aeruginosa) yang diperoleh dari hasil tanaman sendiri. b. tanaman temu lawak (Curcum xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.) yang diperoleh dari Batu, Malang serta tanaman sendiri. c. daun tanaman temu lawak (Curcum xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.) dan daun temu hitam (Curcuma aeruginosa), yang diperoleh dari hasil tanaman sendiri. d. daun tanaman temu lawak (Curcum xanthorrhiza), daun temu mangga (Curcuma mangga Val.) dan daunt emu hitam (Curcuma aeruginosa) 10. Langkah pertama dalam percobaan tersebut adalah…. a. Mencairkan klorofil yang terdapat dalam daun Curcuma b. Mencari daun Curcuma di Batu, Malang, dan kebun sendiri c. Mengekstraksi daun Curcuma menggunakan corong buncher d. Mengukur klorofil daun Curcuma dengan metode spektrofotometer Teks laporan percobaan berikut untuk soal nomo 11 dan 12. Vitamin C terkandung pada sebuah sayuran. Untuk mengetahui/membuktikannya, dapat dilakukan dengan memanfaatkan zat uji iodium tinktur (iodida). Jika bahan makanan tersebut setelah ditetesi iodium tinktur (iodida) berubah menjadi berwarna ungu, artinya bahan makanan tersebut mengandung vitamin C. Semakin banyak jumlah tetesan iodium tinktur yang digunakan untuk mengubah warna menjadi ungu, semakin banyak pula kandungan vitamin C. 11. Kutipan laporan percobaan tersebut disebut bagian… a. judul dan tujuan percobaan b. Ttmpat dan waktu percobaan c. bahan dan alat percobaan d. langkah kerja percobaan 12. Informasi yang sesuai dengan kutipan laporan percobaan tersebut adalah… a. Tidak semua buah dan sayuran mengandung vitamin C. b. Beberapa buah dan sayuran tertentu mengandung iodium tinktur (ionida). c. Kandungan vitamin C dalam buah dan sayur dapat diuji dengan iodium tinktur (ionida). d. Buah dan sayur yang mengandung vitamin C tinggi hanya perlu ditetesi sedikit iodium tinktur. Teks laporan percobaan berikut untk soal nomor 13-16. Laporan Percobaan Uji Makanan (Amilum dan Glukosa) Tubuh memerlukan zat makanan, seperti karbohidrat (amilum) dan glukosa untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Zat makanan tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehar-hari. Bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari umumnya adalah karbohidrat, protein, lemak, dan gula. Untuk mengetahui kandungan amilum dan glukosa dalam makanan tersebut, dapat dilakukan dengan uji percobaan makanan. 1. Alat a. Tabung reaksi b. Pipa tetes c. Cawan petri d. Mortar e. Spatula f. Pembakar Bunsen g. Penjepit tabung reaksi h. Kertas buram i. Korek api j. Tisu 2. Bahan a. Roti b. Kedelai c. Putih telur rebus d. Pisang e. Kemiri f. Margarin Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 17



g. Cairan lugol h. Cairan benedict 3. Langkah-langkah kerja a. Uji Amilum Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji amilum (karbohidrat) adalah lugol atau kalium iodida 1) Ambil enam buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, kemiri dan margarin. 2) Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat, seperti roti, kedelai, putih telur rebus, pisang dan kemiri. 3) Letakan bahan makanan yang sudah diproses ke cawan petri. 4) Beri label untuk setiap bahan makanan. 5) Pada setiap bahan makanan, ditetesi lugol atau kalium iodida. 6) Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya. b. Uji Glukosa Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji glukosa adalah benedict. 1) Siapkan enam tabung reaksi beserta raknya. 2) Ambil enam buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, kemiri, dan margarin. 3) Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat, seperti roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, dan kemiri. 4) Masukan bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi. 5) Beri label untuk setiap bahan makanan. 6) Beri lima tetes benedict pada setiap bahan makanan. 7) Panaskan di atas busen dan diamkan sebentar. 8) Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya. 4. Hasil percobaan Hasil percobaan amilum dan glukosa dapat dilihat pad tabel berikut. Nomor Bahan Makanan Perubahan Warna 1. Roti oranye Biru kehitaman 2. Kedelai Oranye tua Putih kecoklatan 3. Putih telur Kunig kecoklatan Oranye kecoklatan 4. Pisang Cokelat kehitaman Coklat kehitaman 5. Kemiri Coklat gelap Coklat kehitaman 6. Margarin 5. Simpulan Percobaan Bahan makanan yang mengandng amilum adalah roti dan pisang. Bukti ini ditunjukan karena terjadi perubahan warna pada roti yang dihaluskan dan kemudian ditetesi ligol/kalium lodida. Perubahan warna yang terjadi adalah warna roti berubah menjadi biru kehitaman, begitu juga dengan pisang. Sementara itu, bahan makanan yang mengandung glukosa yaitu roti, tempe, dan pisang. Perubahan warna terjadi saat roti yang dihaluskan ditetesi benedict. Perubahan warna yang terjadi adala warna roti menjadi oranye. Perubahan warna yang sama juga terjadi pada pisang. Perubahan warna pada kedelai juga demikian, tetapi perubahan warna oranye agak samar. Perubahan warna oranye tidak sejelas pada roti dan pisang. 13. Informasi pokok dalam laporan percobaan tersebut adalah… a. Kandungan amilum dalam makanan dapat diuji dengan menggunakan larutan benedict dan lugol. b. Kandungan glukosa dalam makanan tampak saat makanan ditetesi larutan benedict dan lugol. c. Kandungan amilum dan glukosan dalam makanan dapat diuji dengan menggunakan larutan lugol. d. Kandungan amilum dan glukosa dalam makanan dapat diuji dengan menggunakan larutan lugol dan benedict. 14. Paragraf pertama laporan percobaan merupakan bagian…. a. tujuan percobaan b. bahan dan alat percobaan c. hasil percobaan d. langkah kerja percobaan 15. Pernyataan yang sesuai dengan laporan percobaan tersebut adalah… a. Pisang mengandung glukosa tertinggi diantara semua jenis buah-buahan. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 18



b. Tubuh hanya memerulukan zat makanan seperti karbohidrat (amilum) dan glukosa c. Roti adalah satu-satunya bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum). d. Roti, tempe, dan pisang mengandung glukosa karena breaksi saat ditetesi benedict. 16. Simpulan yang tepat berdasarkan laporan percobaan tersebut adalah… a. Bahan makanan yang mengandung glukosa akan breaksi saat ditetesi larutaln lugol dan benedict. b. Bahan makanan yang mengandung amilum dan glukosa dapat diuji dengan menggunakan larutan lugol dan benedict. c. Tubuh memerlukan zat makanan, seperti karbohidrat (amilum) dan glukosa untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. d. Untuk mengetahui kandungan amilum dan glukosa dalam makanan tersebut, dapat dilakukn dengan uji percobaan makanan. 17. Perhatikan kalimat-kalimat berikut! 1) Pertama, dilakukan penyiapan sampel. 2) Langkah penelitian terbagi menjadi beberapa tahap berikut. 3) Sampel pertama yang diambil berupa minyak goreng pedagang jajanan gorengan sebanyak 100 ml. 4) Sampel pertama diambil dari pedagang jajanan pinggir jalan. 5) Sampel kedua yang diambil berupa minyak goring sebanyak 100 ml yang telah digunakan untuk menggoreng makanan. 6) Sementara itu, sampel kedua merupakan hasil pemodelan penggorengan secara deep fat frying. 7) Sampel terakhir adalah minyak goreng yang belum digunakan untuk menggoreng sebanyak 100 ml. Langkah kerja acak pengujian kandungan lemak pada minyak jajanan gorengan dapat disusun dengan urutan... a. 1)-2)-5)-4)-3)-6)-7) b. 1)-3)-5)-2)-4)-7)-6) c. 2)-1)-4)-3)-6)-5)-7) d. 2)-3)-1)-5)-4)-7)-6) 18. Perhatikan hasil pengamatan acak berikut! 1) Berdasarkan hasil pengujian tersebut, peneliti melakukan analisis dengan melihat tabel warna. 2) Hasil percobaan terhadap sampel saus yaitu ketika sampel ditetesi dengan HCI pekat, warna saus sedikit berubah. 3) Hasil menunjukkan bahwa saus tidak mengandung pewarna sintesis. 4) Selanjutnya, saus ditetesi dengan H2SO4 yang pekat warnanya juga menjadi ungu kecoklatan Hasil percobaan acak tersebut dapat disusun menjadi paragraf padu dengan urutan… a. 2)-1)-4)-3) b. 2)-4)-1)-3) c. 3)-1)-4)-2) d. 3)-4)-1)-2) 19. Perhatikan paragraf berikut! Pengujian karbohidrat dilakukan dengan menggunakan metode Luff Schoorl. [….] Selain itu, metode Luff Schoorl dapat diaplikasikan untuk produk pangan yang mengandung karbohidrat dan glukosa dengan bobot molekuler rendah dan pati alami. Metode ini mengahruskan subjek melakukan beberapa tahap percobaan. Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan teks laporan percobaan tersebut adalah... a. Metode ini dipilih karena merupakan metode terbaik untuk mengukur kadar karbohidrat dan glukosa pada makanan. b. Metode ini mempunyai tingkat kesalahan hasil percobaan yang besar hingga mencapai 80%. c. Prosedur kernja menggunakan metode ini dilakukan dengan pengambilan sampel sebanyak 250 ml menggunakan pipet tetes. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 19



d. Setelah sampel terkumpul, sampel dipisahkan ke dalam labung reaksi yang telah diberi larutan akuades. 20. Perhatikan kalimat berikut! 1) Daya terima terhadap suatu makanan dari makanan ditentukan oleh rangsangan yang timbul dari makanan melalui pancaindra. 2) Untuk mencegah penyakit membahayakan, perlu diadakan penelitian lebih mendalam terhadap bahan makanan tersebut. 3) Perdasarkan hasil percobaan tersebut, sampel kerupuk yang diuji mengandung bahan pengwet sintesis. 4) Buah-buahan baik yang digunakan sebagai bahan baku kudapan ini mengandung serat tinggi yang bermanfaat bagi pencernaan. Contoh kalimat yang menggunakan kata serapan adalah kalimat nomor… a. 1) b. 2) c. 3) d. 4)



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 20



BAB II MENGUNGKAPKAN GAGASAN PERSUASIF MELALUI PIDATO



Tokoh dalam gambar tersebut adalah Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Bung Karno dikenal sebagai orator ulung. Kemampuan Bung Karno dalam memotivasi rakyat Indonesia melalui pidatonya patut diacungi jempol. Penguasaan retorika, bahasa, dan ekspresi yang ditampilkan Bung Karno saat menyampaikan pidatonya mampu membakar semangat rakyat Indonesia pada waktu itu. A. Seluk beluk Pidato Persusif 1. Pengertian Pidato Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), pidato berarti pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditunjukan kepada banyak orang banyak. Gagasan dalam pidato diungkapkan secara lisan di hadapan pendengar. Gagasan tersebut diharapkan sebagai suatu informasi, pernyataan, ataupun ajakan yang ditunjukan kepada pendengar. 2. Jenis-jenis Pidato Berbagai bentuk pidato didasarkan pada maksud dan tujuan penyampaian pidato. Ada sejumlah bentuk pidato. Bentuk-bentuk pidato sebagai berikut. a. Sambutan Sambutan merupakan jenis pidato yang dapat disampaikan secara tertulis atau lisan. Sambutan biasa disampaikan oleh orang-orang tertentu karena jabatan atau kedudukannya. Kerangka yang biasa dikemukakan dalam sambutan sebagai berikut. 1) Pembukaan (sapaan, salam, permintaan izin kepada hadirin, ucapan syukur, dan ucapan terima kasih) 2) Ungkapan perasaan (rasa senang atau hormat, ucapan selamat, dukungan moral terhadap kegiatan atau acara, makna atau hikmah dari kegiatan, dan harapan atau ajakan). 3) Penutup (permohonan maaf, ucapan terima kasih, dan salam penutup). b. Pidato Pemerintah Pidato pemerintah adalah pidato yang berasal dari pemerintah untuk rakyat. Bentuknya berupa pengumuman, penjelasan, imbauan, dan pesan pemerintah. c. Pidato Instansi Pidato instansi bersifat memberi penerangan, penjelasan, dan pendidikan. Pidato ini dapat disampaikan melalui berbagai media massa. Isi pidato harus jelas, tepat dan pasti. Contoh dari pidato instansi adalah pidato instansi kesehatan yang memberikan penjelasan tentang penanggulangan masalah demam berdarah. Contoh lainnya adalah pidato dari instansi Dirjen Pajak mengenai imbauan agar tertib membayar pajak. d. Cermah Ceramah merupakan jenis pidato untuk menjelaskan sesuatu dihadapan pendengar. Ada juga ceramah diselingi sesi tanya jawab antar pendengar dan penceramah. Masalah yang disampaikan dalam ceramah bersifat umum. Contoh



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 21



ceramah, antara lain ceramah keagamaan, ceramah kesehatan, dan ceramah politik. 3. Pengertian Pidato Persuasif Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk mengajak, meyakinkan, atau membujuk pendengar dengan menyajikan berbagai macam argument dari sudut pandang pembicara. Isi pidato persuasif sangat beragam, tergantung dari tema yang dibicarakan. Contoh isi pidato persuasif, antara lain pidato ajakan untuk menjaga kebersihan lingkungan desa, pidato ajakan untuk peduli terhadap sesame, dan pidato ajakan untuk menjahui narkoba. 4. Metode Pidato Persuasif Berdasarkan metodenya, pidato dapat dibagi menjadi empat macam. Metode dalam berpidato sebagai berikut. a. Pidato Memoriter Pidato memoriter merupakan metode pidato yang dilakukan secara hafalan. Pidato jenis ini biasanya digunakan oleh orang yang baru belajar pidato. Jadi, seseorang sebelum berpidato menggunakan metode hafalan hendaknya: 1) Membuat catatan untuk isi pidato terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya; 2) Melakukan persiapan penulisan naskah dan berusaha untuk menghafalnya dengan baik; serta 3) Berusaha menghafal dan mengingat isi pidatonya ketika tampil karena pada saat pidato tidak menggunakan atau membaca naskah (teks). b. Pidato Manuskrip Pidato manuskrip merupakan metode pidato dengan membaca naskah. Dalam menggunakan jenis pidato ini, pembicara hendaknya: 1) Mempersiapkan diri dengan baik; 2) Menggunakan atau membaca naskah (teks); serta 3) Membaca naskah atau teks tersebut dari awal sampaii akhir. c. Pidato Impromptu Pidato impromptu disebut juga metode pidato dadakan. Pidato ini biasanya digunakan pada acara tidak resmi. Pembicara yang ditunjuk biasanya sosok yang dianggap paling tepat dalam memberikan sepatah atau dua patah kata dalam suatu acara. Jadi pembicara tidak memerlukan persiapan khusus. Contoh: pidato pada acara baik ulang tahun, syukuran, maupun hajatan tertentu. d. Pidato Ekstemporan Ekstemporan merupakan metode pidato dengan membawa catatan sebagai kerangka pidato. Pembicara pada pidato ekstemporan membawa catatan kecil. Catatan tersebut digunakan sebagai pengingat urutan isi yang akan disampaikan. Pembicara dalam menyampaikan pidato jenis ini hendaknya: 1) Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya; 2) Menambah pengetahuan dengan berbagai cara; serta 3) Mempersiapkan naskah pidato untuk kemudian dipahami dengan sebaikbaiknya. T.U.G.A.S Bacalah teks pidato “Pendidikan” berikut dengan saksama! Mengapa teks pidato tersebut termasuk ke dalam pidato persuasif? Berikan alasanmu! Jelaskan isi teks pidato tersebut! Jelaskan tujuan pidato tersebut! Menurut pendapatmu, bagaimana isi pidato tersebut? Pidato Pendidikan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi seluruh peserta yang akan mengikuti try out pagi hari ini. Terimakasih juga kepada bapak ibu guru yang juga berkenan hadir dalam acara ini. Semoga apa yang kita harapkan dapat terwujud dan tercapai aamiin. Pertama-pertama yang ingin saya sampaikan pada pagi hari ini khususnya kepada anakanak peserta didik kami bahwa try out adalah simulasi atau kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Jangan sia-siakan karena saat ini lah waktunya untuk mengetahui kemampuan diri kamu sendiri dalam memasuki ujian akhir nasional bulan yang akan datang. Ibaratnya cermin try out dapat menjadi sebuah fakta jelas tentang diri kita sendiri. Laksanakan simulasi ini sebagaimana layaknya ujian nasional, ada atau tiada yang mengawasi pastikan percaya diri menjawab semua pertanyaan dengan baik. Namun jika tidak dilaksanakan dengan baik maka akan berpengaruh kepada hasil ujian nasional yang akan datang. Siswa siswi yang kami sayangi meskipun ujian memang bukanlah 1. 2. 3. 4. 5.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 22



satu-satunya mengantarkan dirimu kepada kesuksesan, namun perlu diingat ciri-ciri orang sukses adalah orang yang tekun dan jujur dalam segala hal. Semoga dalam acara ini anak-anak akan menjadi termotivasi dan menyadari seperti itulah nanti soal-soal yang akan datang pada saat ujian nasional berlangsung minimal 75 % pasti sama. Baik dengan ini maka ujian try out ini saya buka terimakasih kepada pihak yang sudah mau menyelenggarakan acara ini di sekolah ini kami mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya. Dan mari kita sama-sama berdoa agar acara ini dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya tanpa kendala yang berarti mohon maaf atas segala kekurangan di sekolah ini, saya akhiri dengan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. LKPD 1 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… 5. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 23



B. Identifikasi Informasi dalam Pidato Persuasif Pidato mengandung informasi di dalamnya. Informasi yang disampaikan dalam pidato beraneka ragam. Salah satu informasi yang sering diucapkan oleh para pembicara adalah ajakan. Ajakan yang diungkapkkan juga bermacam-macam. Ajakan tersebut disajikan dalam kalimat-kalimat bersifat persuasif. 1. Tujuan Pidato Persuasif a. Memberikan informasi b. Meyakinkan pendengar c. Menghibur pendengar d. Menggerakan pendengar 2. Langkah-langkah Menemukan Informasi dalam Pidato Persuasif a. Membaca atau mendengarkan pidato persuasif dengan saksama b. Mencatat informasi pentiing dalam pidato persuasif yang dibaca atau didengarkan. c. Menyimpulkan pesan dari informasi penting dalam pidato persuasif yang dibaca atau didengarkan. Uji Kompetensi 2 1. Jelaskan empat fungsi pidato persuasif! 2. Jelaskan masalah yang diungkapkan dalam pidato persuasif “Kedisiplinan”! 3. Berikan pendapatmu mengenai masalah yang dibicarakan dalam pidato persuasif tersebut! 4. Temukan data yang ditulis berdasarkan fakta pada pidato persuasi tersebut! 5. Jelaskan pesan yang ingin disampaikan pembaca daalam pidato persuuasif tersebut! Pidato Kedisiplinan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bapak ibu guru yang saya hormati dan anak-didik kami yang kami cintai sekali saya sampaikan selamat pagi. Iya sengaja saya sampaikan salah selamat pagi dengan keras agar lebih semangat. Anak-anak yang tidak semangat berarti tidak siap menerima pelajaran hari ini. Anak-anak yang kami cintai disiplin adalah dasar dari semua keberhasilan tanpa disiplin semua hasil tidak akan sempurna. Pagi ini saya ingin kembali menegaskan bahwa disiplin hanya dapat ditegakkan dari diri kita sendiri bukan karena orang lain. Alhamdulilah meski masih ada yang masih terus terlambat datang sekolah namun penurunannya sudah lumayan baik. Saya cukup bangga kepada anak-anak yang terus berupaya menjadi yang terbaik. Ingat anak-anak jangan biarkan dirimu menyesal di kemudian hari karena tidak menanamkan nilai-nilai kedisplinan dalam setiap sendi kehidupan. Sukses tidak datang dengan sendirinya, hanya dengan bersikap disiplin maka semua proses akan bisa dilalui. Oleh sebab itu anak-anak didik kami yang berbahagia. Tunjukkan semangat jiwa muda kamu untuk hidup lebih baik menjadi revolusioner kepada yang lain. Mulai saat ini mari tanamkan dalam jiwa dan diri agar selalu menjalani hidup sehat dan disiplin untuk kehidupan yang lebih baik. Dalam jiwa yang disiplin akan lahir karakter dan jiwa yang kuat dan sangat berkepribadian. Setiap kali saya berkesempatan untuk memberikan motivasi saya hanya memberikan tentang bagaimana menanamkan nilai-nilai kedisplinan dalam kehidupan. Anak-anak didik yang berbahagia mari berhenti mengikuti tren dan budaya yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita . Akhir kata mohon maaf atas segala kesalahan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. LKPD 2 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 24



2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… 5. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… C. Simpulan Isi Pidato Kamu sudah dapat mengidentifikasi informasi penting dalam pidato persuasif. Dari informasi penting tersebut kamu dapat menyimpulkan isi pidato persuasif. Menyimpulkan isi pidato persuasif berarti mencari inti sari pembicaraan dalam pidato persuasif. 1. Pengertian simpulan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), simpulan berarti hasil darii proses menyimpulkan. Simpulan juga berarti kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian sebelumnya). Simpulan piidaato persuasif merupakan inti sari dari pidato persuasif yang didengarkan ataupun dibaca. 2. Pokok-Pokok Isi Pidato Persuasif Dalam informasi pidato persuasif terdapat pokok-pokok isi yang menjadi landasan dalam penyusunan pidato. Berikut merupakan langkah-langkah menemukan pokokpokok isi pidato persuasif. a. Membaca atau mendengarkan pidato persuasif dengan sakasama. b. Menganalisis ide pokok atau inti dari setiap paragraf penyusun pidato persuasif. c. Menyimpulkan pokok-pokok isi pidato persuasif dengan tepat. 3. Langkah-langkah Menyimpulkan Pidato Persuasif a. Memusatkan perhatian. b. Menyiapkan alat tulis (buku, pensil, atau bolpoin). c. Mendengarkan/membaca pidato persuasif. d. Mencatat pokok-pokok pidato yang berupa informasi ketika sedang melihat/mendengarkan pidato persuasif. e. Menyimpulkan isi pidato persuasif yang didengarkan atau dibaca. f. Menuliskan simpulan pidato persuasif dalam beberapa kalimat. 4. Syarat Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 25



a. Simpulan harus memuat pokok isi pidato. b. Simpulan tidak menyimpang dari isi pidato. c. Simpulan bukan merupakan komentar, melainkan ringkasan isi pidato. Uji Kompetensi 3 Kerjakanlah soal-soal berikut! 1. Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpulkan isi pidato persuasif! 2. Tentukan pokok-pokok isi pidato persuasif tersebut! 3. Simpulkan isi pidato persuasif tersebut dalam satu paragraf! Pidato Kenakalan Remaja Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh muda-mudi anak remaja yang saya sayangi dan cintai. Saya cukup berbangga hati karena bisa hadir ditengah anak-anak zaman now, milenial, atau sering disebut dengan generasi digital. Ditengah gempuran perkembangan teknologi dan komunikasi banyak anak-anak muda yang sukses dalam meniti kehidupan dan prestasi, namun dibalik itu tidak sedikit juga yang terjerembab kedalam pergaulan dan sosial yang salah dan menjerat kehidupan anak remaja. Mudahnya berkomunikasi dengan siapa saja saat ini membuat perilaku anak-anak remaja juga diatas nalar pikir orang dewasa yang terkadang kerap membuat para orang tua resah. penggunaan obat terlarang dan perilaku menyimpang misalnya. Untuk itu saya mengajak para anak muda khususnya yang menghadiri acara ini. Silahkan berprestasi namun tetap menjaga bataan-batasan yang telah diajarkan dalam kehidupan. Jadikan tiang agama dan norma menjadi pedoman dalam bersikap dan menjalani kehidupan agar tidak salah jalan. Ingat jangan sia-siakan kehidupan saat ini karena akan menyesal di kemudian hari tiada guna. Tidak kata terlambat saat ini kapan saja anda dapat berubah seperti yang anda mau. Maka mari berkarya dan berpartisipasi memajukan bangsa dan negeri. Demikian acara forum remaja hari ini semoga setelah ini anak-anak remaja akan terinspirasi untuk melakukan hal positif untuk memajukan bangsa dan meraih cita-cita. Demikian acara sambutan saya dalam acara anak muda kali ini mari kembali menjunjung kedamaian dan persahabatan tanpa ada kekerasan. Kami mendukung kreatifitas tanpa kekerasan dan sportif salam kaum muda. LKPD 3 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 3. ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 26



………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… D. Struktur dan Kebahasaan Pidato Persuasif Teks pidato persuasif disusun atas struktur dan kebahasaan. Struktur teks pidato persuasif secara umum terdiri atas pembuka, isi, dan penutup. Sementara itu, kebahasaan teks pidato persuasif terdiri atas kaimat persuasif dan konjungsi. 1. Struktur Teks Pidato Persuasif Teks pidato perrsuasif mempunyai struktur yang membedakannya dengan teks lainnya. Agar lebih jelas, perhatikan penjelasannya berikut. a. Pembuka Pembuka merupakan bagian awal dalam suatu pidato. Pembuka dalam pidato berisi beberapa bagian. Bagian-bagian dalam pembuka pidato sebagai berikut. 1) Salam Pembuka Salam pembuka berisi salam dan sapaan kepada orang yang menghadiri acara tersebut. Contoh dari salam pembuka sebagai berikut. a) Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. b) Selamat pagi. 2) Sapaan Sapaan kepada pendengar berisi sapaan kepada pendengar yang menghadiri acara tersebut. 3) Ucapan Syukur Kepada Tuhan Bagian ini berisi ucapan syukur yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberi kesehatan dan rahmat sehingga dapat menghadiri suatu acara. 4) Ucapan Terima Kasih Bagian ini berisi ucapan terima asih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung acara tersebut. 5) Tujuan Pidato Tujuan pidato berisi pembukaan untuk masuk ke isii pidato. b. Isi Isi pidato memaparkan permaslahan atau materi yang akan disampaikan. Isi dalam pidato perrsuasif berisi argumen-argumen yang memuat masalah atau informasi. Argument atau informasi tersebut digunakan sebagai dasar dalam mengajak pendengar untuk melakukan apa yang dinginkan pembicara. Ajakan dapat diletakan pada awal, tengah, ataupun akhir bagian isi. Namun, ajakan paling sering diletakkan pada akhir sebagai simpulan isi. c. Penutup Bagian akhir dalam suatu pidato adalah bagian penutup. Bagian penutup pidato terdiri atas bagian sebagai berikut. 1) Kesimpulan Bagian ini berisi kesimpulan dari isi suatu pidato. 2) Ucapan Terima Kasih Bagian ini berisi ucapan terima kasih pembicara kepada pendengar atas kehadiran dan atensinya. 3) Permohonan Maaf Bagian ini berisi permohonan maaf pembicara atas kesalahan dalam menggunakan bahasa dan tingkah laku yang dianggap kurang sopan dan berkenaan di hati para pendengar. 4) Salam Penutup Salam penutup berisi ucapan salam untuk mengakhiri suatu pidato. 2. Kebahasaan Pidato Persuasif Kebahasaan menjadi salah satu aspek penting dalam pidato persuasif. Penggunaan kebahasaan yang baik dapat memudahkan pembicara dalam menyampaikan gagasan kepada pendengar. Karena tujuan pidato persuasif adalah membujuk pendengar, tidak heran jika dalam pidato persuasif sering dijumpai kalimat persuasif. Selain kalimat persuasif, dalam sebuah pidato persuasif sering dijumpai penggunaan konjungsi. Penggunaan konjungsi dalam sebuah pidato persuasif bertujuan menjaga kohesi dan koherensi antarbagian dalam pidato persuasif. a. Kalimat Persuasif 1) Pengertian Kalimat Persuasif



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 27



Kalimat persuasif adalah kalimat yang berisi ajakan dan bertujuan untuk memengaruhi pembaca atau pendengar untuk melakukan sesuatu sesuai dengan khendak penulis atau pembicara. 2) Ciri-ciri Kalimat Persuasif a) Bertujuan untuk membujuk, mengajak, dan mempengaruhi seseorang. b) Biasanya menggunakan kata ayo, mari, dan kata-kata yang bersifat mengajak lainnya. c) Biasanya menggunakan tanda seru (!) Contoh: Mari kita menjaga kebersihan lingkungan kita! b. Konjungsi Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan satu unsur dengan unsur lain. Konjungsi disebut juga kata penghubung. Konjungsi dibagi atas empat macam, yakni konjungsi koordinatif, subordinatif, korelatif, dan konjungsi antarkalimat. 1) Konjungsi Koordinatif Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang berkedudukan sama. Contoh: dan, atau, serta, terapi, dan sedangkan. 2) Konjungsi Subordinatif Konjungsi Subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak berkedudukan sama. Satu klausa berkedudukan sebagai induk kalimat. Klausa lain berkedudukan sebagai anak kalimat. Induk kalimat adalah kalimat yang dapat berdiri sendiri. Sementara itu, anak kalimat tidak dapat berdiri sehingga harus bergabung dengan induk kalimat. a. Konjungsi Subordinatif waktu meliputi sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, tatkala, sementara, begitu, seraya, selang, selama, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, dan selesaim seusai, hingga, dan sampai. b. Konjungsi subordinatif syarat meliputi, jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, dan manakala. c. Konjungsi subordinated pengandaian meliputi andaikan, seandainya, umpamanya, dan sekiranya. d. Konjungsi subordinatif tujuan meliputi agar, supaya, dan biar. e. Konjungsi subordinatif konsesif meliputi biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun, dan kendatipun. f. Konjungsi subodinatif pembandingan meliputi seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, dan alih-alih. g. Konjungsi subordinatif sebab meliputi sebab, karenam oleh karena, dan oleh sebab. h. Konjungsi subordinatif hasil meliputi sehingga, sampai-sampai, dan makanya. i. Konjungsi subordinatif alat meliputi dengan dan tanpa. j. Konjungsi subordinatif cara meliputi dengan dan tanpa. k. Konjungsi subordinatif komplementasi yaitu bahwa. 3. Konjungsi Korelatif Berbeda dengan konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif terdiri atas dua pasangan kata. Contoh konjungsi korelatif adalah baik…maupun; tidak hanya…tetapi juga…; bukan hanya…melainkan juga…; demikian…sehingga…; sedemikian rupa… sehingga…; entah…entah…; serta jangankan…,…pun… 4. Konjungsi Antarkalimat Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat dengan kalimat. Konjungsi antar kalimat terletak di awal kalimat. Konjungsi tersebut diakhiri dengan tanda koma untuk memisahkan dengan kalimat yang menyertai. Konjungsi antarkalimat terdiri atas beberapa bagian berikut. a. Konjungsi antarkalimat pertentangan meliputi akan tetapi, namun, biarpun, demikian, sekalipun demikian, walaupun demikian, meskipun demikian, dan sungguhpun demikian. b. Konjungsi antarkalimat waktu meliputi kemudian, sesudaah itu, setelaah itu, sebelum itu, dan selanjutnya. c. Konjungsi antarkalimat penambahan meliputi tambahan pula, lagi pula, dan selain itu. d. Konjungsi antarkalimat pembalikan yaitu sebaliknya. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 28



e. f. g. h. i.



Konjungsi antarkalimat keadaan meliputi sesungguhnya dan sebenarnya. Konjungsi antarkalimat penguatan meliputi malahan, dan bahkan. Konjungsi antarkalimat keekslusifan dan keinklusifan yaitu kecuali itu. Konjungsi antarkalimat konsekuensi yaitu dengan demikian. Konjungsi antarkalimat akibat meliputi oleh karena itu, dan oleh sebab itu.



Uji Kompetensi 4 Bacalah pidato berikut dengan saksama. Kemudian, analisislah struktur dan kebahasaan pidato persuasif teks pidato tersebut. Sajikanlah jawaban kalian pada tabel berikut! Peluang Sukses Assalamualaikum wr.wb Pertama dan yang paling utama mari kita panjatkan puja serta puji dan syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadiratnya yang selalu senantisa mengirim banyak limpahan rahmat, karunia dan keberkahan kepada kita semua sebagai umatnya. Sholawat beriring salam yang tak lupa dan tak hentinya pula kita haturkan kepada junjungan dan pemimpin kita Nabi besar Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaat dari beliau pada kehidupan setelah meninggalkan bumi ini. Yang saya hormati, petinggi departemen keuangan yang saya hormati, peserta Seminar yang saya banggakan yang saya kormati, tamu undangan sekalian yang berbahagia saya disini mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh panitia yang telah memberikan semua pelayanan yang baik kepada saya selama disini, harapan saya semoga acara ini berjalan dengan lancar hingga dipenghujung kegiatan hari ini. Amiinn Sebelum memulai pembahasan yang lebih jauh banyak sekali pengusaha-pengusaha yang telah sukses setelah meniti karir yang dari kehidupannya benar mereka mulai dari nol besar dengan kegigihan serta keuletan sehingga mereka bisa meraih keberhasilan dari hasil kerja keras mereka untuk mencapai mimpinya. Pengusaha-pengusaha yang sukses pada umumnya mereka mempunyai banyak pengalaman dan juga latar belakang dari pendidikan sekolah yang tidak mengenyam pendidikan yang terlalu tinggi dengan itu mereka mulai melakukan untuk mendirikan dan menjalankan bisnis serta mereka membekali diri dengan memiliki etos kerja dan memiliki semangat yang kuat sehingga membangkitkan diri demi mewujudkan cita-cita dan tujuan mereka. Kebanyakan dari mereka sebagai pengusaha yang telah berhasil meraih mimpinya merupaka orang-orang yang memiliki jiwa muda dan mamanfaatkan kesempatan untuk mulai bertindak untuk mewujudkan mimpi mereka dengan tujuan dapat membahagiakan keluarga dan orang terdekat meski harus kerja keras dan menekuni usaha yang sedang dijalani. Menempuh pendidikan yang tinggi juga penting untuk bisa menambah ilmu, seperti mengatur keuangan, mengatur manajemen bisnis serta masih banyak lagi yang kita dapatkan dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi seperti pengalaman yang berharga dan menemukan teman baru. Untuk para pencari kerja yang sudah lama menunggu panggilan dari lamaran yang telah berapa kali tak terhitung banyaknya telah dikirim, mari bangkit mulai dengan membangun lapangan kerja baru dengan mulai berbisnis. Karena pada era sekarang ini, akan lebih baik untuk kita menciptakan lapangan pekerjaan bukan hanya menunggu pekerjaan menghampiri, boleh bekerja untuk menambah pengalaman membangun bisnis. Karena dengan berbisnis sendiri lebih menguntungkan serta lebih berpeluang memperbaiki keadaan ekonomi. Mari motivasi diri untuk selalu melakukan hal yang bermanfaat, melakukan hal yang bisa membuat diri lebih baik dari sebelumnya dan memberi cambukan bagi diri bahwa untuk mendapat kerja bukan hanya dengan mengharapkan kerja dari yang orang lain berikan, yakinkan diri bahwa kalian mampu mendirikan usaha sendiri. Sekian mungkin yang dapat saya sampaikan, pesan saya fikirkan dan bertindak pada apapun yang menurut kalian berpeluang untuk sukses. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 29



Semoga apa yang telah saya sampaikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan untuk kesalahan yang saya sengaja maupun yang tidak saya sadari saya mohon maaf serta terima kasih kepada semua yang hadir dan terlibat dalam acara ini telah menyempatkan dan meluangkan waktu kalian semua. Saya akhiri, wassalamualaikum wr.wb LKPD 3 Lembar Kerja Peserta Didik A. Analisis Struktur Teks Pidato Persuasif 1. Pembuka a. Salam Pembuka ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… b. Sapaan ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… c. Ucapan syukur kepada Tuhan ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………....



d. Ucapan terima kasih ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………. e. Tujuan pidato ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………. 2. Isi ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………….



3. Penutup 1. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………. 2. Ucapan terima kasih ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………. 3. Permohonan maaf ………………………………………………………………………………………… Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 30



………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………. 4. Salam penutup ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………….



B. Analisis Struktur Teks Pidato Persuasif 1. Kalimat Persuasif ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………. 2. Konjungsi ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………….



E. Gagasan dalam Pidato Persuasif Gagasan yang disampaikan melalui pidato persuasif. Gagasan yang disampaikan melalui pidato persuasif bersifat membujuk atau mengajak pendengar. Dalam menuangkan gagasan dalam sebuah pidato persuasif perlu diikuti dengan argumen yang tepat. Selain itu, pada saat menyampaikan gagasan tersebut secara lisan diperlukan sikap dan kematangan yang hanya didapati dengan latihan secara rutin. 1. Menyusun Pidato Persuasif Berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk menyusun sebuah teks pidato persuasif. a. Menentukan Tema Tema merupakan landasan dasar dalam membuat pidato. Tema dapat diartikan sebagai pokok yang akan dibicarakan dalam pidato tersebut. b. Menentukan Pokok-Pokok Isi Pidato Pokok-pokok isi disusun berdasarkan tema yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sebaiknya, pokok-pokok isi yang dibuat agar memudahkanmu dalam menyusun kerangka pidato persuasif. c. Menyusun Kerangka Pidato Persuasif Kerangka berhubungan dengan struktur pidato persuasif. Oleh karena itu, kamu dapat melihat dengan mengingat-ingat kembali struktur yang telah kamu pelajari pada pembelajaran sebelumnya. Secara umum struktur pidato terdiri atas pembuka, isi, dan penutup. Kamu harus menyusun kerangka dengan tujuan yang tepar, yakni membujuk pendengar. d. Mengembangkan Kerangka Menjadi Tekd Pidato Perrsuasif Utuh Kerangka yang sudah kamu kembangkan menjadi teks pidato persuasif utuh. Kamu dapat menyusun pembuka, isi, dan penutup teks pidato persuasif.gunakan bahasa yang baik dan benar. 2. Mengungkapkan Pidato Persuasif secara Lisan Pengungkapan pidato secara lisan disebut berpidato. Banyak aspek yang harus diperhatikan sebelum berpidato. Setidaknya seorang pembicara harus menyiapkan materi dan mental sebelum berpidato. Alangkah lebih baik lagi jika pembicara mampu memahami pendengar pidatonya. a. Pengertian Berpidato Berpidato merupakan kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pembicara harus memperhatikan pendengar sehingga isi pidato tersampaikan dengan baik kepada pendengar. Jadi, kegiatan berpidato dapat dikatakan berkaitan dengan pembicara dengan pendengar. b. Persiapan Sebelum Berpidato Sebelum berpidato, seseorang harus mempersiapkan diri terlebih dahulu. Pembicara harus mempersiapkan materi pidato dan pengetahuan tentang pendengar. Persiapan materi pidato meliputi topik naskah dan naskah pidato. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 31



1) Persiapan Materi Pidato Persiapan materi akan mempengaruhi keberhasilan berpidato. Sebaiknya pembicara mempersiapkan materi pidato dari beberapa hari sebelumnya. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyiapkan materi pidato sebagai berikut. a) Mengumpulkan Bahan-Bahan Pembicara harus mempersiapkan bekaan yang cukup untuk berpidato. Bekal yang digunakan untuk pembicara dalam berpidato adalah materi pidato. Pembicara harus mengetahui topik yang akan disampaikan. Pembicara juga harus mengumpulkan materi sesuai sasaran pendengar pidato. b) Membuat Kerangka Naskah Pidato Sebelum membuat naskah pidato, perlu dibuat kerangka pidato. Kerangka pidato berisi pokok-pokok pembicaraan yang akan diasampaikan. Kerangka yang dibuat harus teratur, berurutan, dan juga sesuai kaaidaah penyusunan pidato. 2) Latihan Berpidato Latihan dalam berpidato digunakan untuk mempersiapkan mental dan penampilan. Mental sangat penting dalam berpidato. Mental yang dimaksud adalah sikap berani dan percaya diri. Persiapan penampilan meliputi sikap, suara, dan juga penyesuaian gerak, gaya, dan mimik. a) Sikap Badan Sikap badan dalam berpidato yang baik adalah berdiri dengan tegak. Sikap ini menunjukan pembicara bersemangat tinggi, percaya diri, dan bersungguh-sungguh. Pandangan mata pembicara sebaiknya mengarah kepada semua pendengar. b) Suara Berpidato juga harus memperhatikan suara. Pembicara juga harus mampu mengatur irama dan tempo suara. Pengaturan suara berhubungan dengan tinggi rendahnya suara. Tempo suara berhubungan dengan cepat lambatnya suara. Dengan demikian, suara dapat berirama dan enak didengar. Aspek suara juga harus memperhatikan kejelasan suara. Kejelasan suaraa berhubungan dengan pelafalan kata. Kejelasan dalam melafalkan setiap kata dalam berpidato dapat memudahkan pendengar memahami isi pidato. c) Kewajaran Sikap Pembicara sebaiknya menjaga kewajaran sikap saat berpidato. Setelah dapat menguasai sikap, pembicara harus dapat menyesuaikan antara sikap badan, dan juga penampilan berpidato.dengan berlatih menyesuaikan sikap, suara, dan penampilan berpidato, pembicara dapat melakukan pidato dengan baik. T.U.G.A.S Buatlah sebuah pidato persuasif dengan memperhatikan struktur teks pidato persuasif dengan tema kalian tentukan sendiri. Kemudian, bacakan pidato tersebut dengan memperhatikan penggunaan intonasi, jeda, dan artikulasimu. Anggaplah kamu sedang berpidato dalam suatu forum! Penilaian Harian A. Pililah jawaban yang tepat! 1. Pidato yang dilakukan dengan cara menghafal naskah disebut… a. memoriter c. impromptu b. manuskrip d. ekstemporan Kutipan pidato persuasif untuk soal nomor 2-5. 1)Pemilihan Presiden sebentar lagi akan dilaksanakan. 2) Sebagai warga negara yang baik, Anda harus menggunakan hak pilih Anda dengan bijaksana. 3) Artinya, Anda harus memilih calon Presiden terbaik yang mampu membawa kebaikan bagi bangsa ini. 4) Oleh karena itu, saya mengajak Anda jangan skeptis dengan menyia-nyiakan suara Anda. 5) Mari gunakan hak pilih Anda dengan benar dan bijaksana.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 32



2. kutipan pidato tersebut termasuk pada bagian… a. pembuka c. kesimpulan b. isi d. penutup 3. kalimat persuasif pada kutipan pidato tersebut terdapat pada kalimat angka… a. 1) dan 2) c. 3) dan 4) b. 2) dan 3) d. 4 dan 5) 4. Pernyataan yang sesuai dengan kutipan pidato tersebut adalah… a. Warga negara melaksanakan pemilihan Presiden dan legislatif secara bersamaan. b. Warga negara yang bersikap skeptis berarti telah menyia-nyiakan hak memilihnya. c. Warga negara yang bijaksana seharusnya mampu masuk secara aktif dalam dunia politik. d. Warga negara yang mempunyai hak pilih adalah warga negara yang berusia di atas 17 tahun. 5. Tujuan dari kutipan pidato tersebut adalah… a. Mengajak pendengar untuk menyukseskan pemilu. b. Mengajak pendengar untuk aktif dalam dunia politik. c. Mengajak pendengar untuk menjadi kader yang baik. d. Mengajak pendengar untuk menggunakan hak pilihnya. Kutipan pidato berikut untuk soal nomor 6-9. Narkoba masih menjadi momok di Indonesia. Walaupun banyak pengedar narkoba yang ditangkap, baik oleh BNN maupun kepolisian, peredaran narkoba masih terjadi. Para pengedar dengan jeli mencari cara baru untuk menjual barang haramnya. Dengan cerdiknya, para pengedar mengincar remaja. Para Bandar atau pengedar dengan jeli memanfaatkan mental remaja yang masih labil dan suka hal baru. Masalah ini tidak bisa dibiarkan. Pemerintah melalui BNN dan Polri perlu memberantas Bandar narkoba. Selain itu, mereka wajib memutus rantai peredaran narkoba, masyarakat pun tidan boleh diam. Masyarakat harus mendukung Pemerintah. Masyarakat harus dapat menjaga dirinya untuk tidak memakai narkoba. Masyarakat juga harus berani melaporkan para pengedar jika mereka mengetahuinya, saya yakin, jika semua pihak mau bekerja sama, masalah narkoba sedikit demi sedikit dapat teratasi. 6. Masalah yang dibahas dalam kutipan pidato tersebut adalah… a. kelihaian Bandar narkoba di Indonesia b. jalur peredaran narkoa di Indonesia c. peningkatan pengguna narkoba di Indonesia d. pemberantasan peredaran narkoba di Indonesia 7. Mengapa pengedar narkoba mengincar remaja sebagai pengguna baru? a. Para remaja masih labil dan sukan mencoba hal-hal baru. b. Para remaja mudah dijadikan sasaran peredaran narkoba. c. Para remaja lebih mudah dibujuk untuk memakai narkoba. d. Para remaja mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi. 8. Bagaiman upaya dalam membantu Pemerintah memberantas peredaran narkoba di Indonesia? a. Masyarakat harus dapat menjaga diri dan selalu memberikan dukungan aktif kepada BNN dan Polri. b. Masyarkat harus dapat menjaga diri dan berani melaporkan para pengedar narkoba jika mengetahuinya. c. Masyarakat harus dapat menjaga diri dan sebisa mungkin menjahui pergaulan yang tidak jelas dalam masyarkat. d. Masyarakat harus dapat menjaga diri dan ikut aktif masuk ke dalam orgnaisasiorgnisasi antinarkoba. 9. Simpulan kutipan pidato persuasif tersebut adalah… a. Pemerintah, baik BNN maupun Polri, harus lebih gencar dalam memberantas Bandar narkoba di Indonesia. b. Pemerintah harus bekerja keras dalam memuts rantai peredaran narkoba yang terjadi di wilayah Indonesia. c. Pemerintah harus bekerja sama dengan masyarakat dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba di Indonesia. d. Pemerintah, baik BNN maupun Polri, harus dapat menangkap Bandar besar pemasok narkoba di Indonesia. Kutipan pidato berikut untuk soal nomor 10-13. Bapak ibu yang terhormat,



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 33



Budaya membaca anak Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, Pemerintah berusaha meningkatkan budaya membaca anak Indonesia. Pemerintah sudah mulai menumbuhkan budaya membaca di sekolah. Pemerintah melalui Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 telah mengeluarkan kebijakan membaca selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Sebagai orang tua, kita juga harus menyukseskan program Pemerintah tersebut. Salah satu cara untuk menyukseskan program Pemerintah tersebut adalah dengan sering mengajak anak-anak kita pergi ke tokoh buku atau perpustakaan. Dengan cara itu, kebiasaan membaca pada anak-anak kita diharapkan akan tumbuh. Pada akhirnya, anak-anak kita menjadi insan yang melek literasi, suka membaca buku. 10. Ide pokok paragraf pertama adalah… a. Upaya pemerintah dalam menyediakan bacaan berkualitas di sekolah. b. Kebijakan pemerintah dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015. c. Upaya pemerintah dalam meningkatkan budaya baca anak Indonesia. d. Kebijakan pemerintah siswa membaca buku 15 menit sebelum pelajaran. 11. Pesan dalan kutipan pidato tersebut adalah… a. Membiasakan anak untuk pergi ke tokoh buku dan perpustakaan. b. Membiasakan kegiatan membaca buku sebelum pelajaran dimulai. c. Membiasakan anak Indonesia senang membaca buku sedari kecil. d. Membiasakan kegiatan membaca buku yang dilakukan di sekolah. 12. Kalimat persuasif yang sesuai dengan kutipan pidato tersebut adalah… a. Mari kita ajarkan anaka kita dalam menilai buku yang bagus! b. Mari kita sukseskan program yang dikeluarkan Pemerintah! c. Mari menyediakan buku berkualitas bagi siswa di sekolah! d. Mari membiasakan anak kita agar senang membaca buku! 13. Simpulan isi kutipan pidato persuasif tersebut adalah… a. Upaya menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia dapat dilakukan dengan cara menyediakan buku yang berkualitas dan pembiasaan membaca buku 15 menit sebelum pelajaran di sekolah dimulai. b. Upaya menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia dapat dilakukan dengan cara membaca buku 15 menit sebelum pelajaran di sekolah dimulai dan membacakan dongeng pada anak saat dirumah. c. Upaya menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan membaca buku 15 menit sebelum pelajaran di sekolah dimulai dan mengajak mereka ke took buku atau perpustakaan. d. Upaya menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia dapat dilakukan dengan cara menyediakan buku yang berkualitas dan mengajak anak-anak ke took buku dan perpustakaan sedari kecil. 14. Perhatikan kutipan pidato persuasif rumpang berikut! Ladang perpindah merupakan salah satu upaya pemanfaatan hutan untuk keperluan pertanian, kegiatan ladang berpindah yang selama ini kita lakukan nyatanya telah membuat hutan menjadi gundul. Jika kegiatan itu terus dibiarkan, berbagai macam bencana alam pun dapat terjadi. [….] Oleh karena itu, saya ingin mengajak Saudara-saudara untuk menghentikan kegiatan ladang berpindah agar kita terhindar dari tanah longsor dan banjir. Kalimat yang sesai untuk melengkapi pidato persuasif tersebut adalah…. a. Banjir dan gempa menjadi bencana alam yang sangat mungkin terjadi. b. Longsor dan banjir menjadi bencana alam yang sangat mungkin terjadi. c. Longsor dan banjir menjadi bencana alam yang sangat mungkin terjadi. d. Banjir dapat terjadi karena daerah resapan air hujan di hutan telah hilang. 15. Perhatikan kutipan pidato berikut! 1)Masalah sampah membuat lingkungan menjadi kotor atau bau. 2) Oleh karena itu, saya mengajak hadirin untuk ikut serta mengatasi masalah sampah ini. 3) Hadirin dapat menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah. 4) Kedua cara tersebut perlu dilakukan agar lingkungan kita terbebas dari masalah sampah. Kesalahan penggunaan konjungsi dalam kutipan pidato tersebut ditunjukkan oleh kalimat angka… a. 1) b. 2) c. 3) d. 4) 16. Cermati kutipan pidato persuasif berikut! Daerah di bawah perbukitan rawan tertimpa tanah longsor. Tanah longsor memang sangat sulit diprediksi. [….] tanah longsor dapat dicegah. Salah satu cara mencegah tanah longsor adalah dengan tidak menebang pohon-pohon di sekitar lereng gunung membuat tingkat kestabilan tanah berkurang. Akar-akar pohon yang Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 34



tadinya berguna sebagai penahan tanah akan hilang. Akibatnya, tanah akan menjadi tidak stabil. Tanah yang tidak stabil rawan longsor. [….], saya mengajak masyarakat di sekitar Bukit Jandaka ini untuk tidak menebang pohon secara sembarangan. Konjungsi yang tepat untuk mmelengkapi kutipan pidato persuasif tersebut adalah… a. akan tetapi, oleh karena itu b. selain itu, oleh karena itu c. akan tetapi. Meskipun demikian d. selain itu, meskipun demikian 17. Perhatikan kalimat-kalimat berikut! 1) Masalah korupsi masih menjadi maslah serius yang sulit diatasi di Indonesia. 2) Menurut data Komisi Pemberantasan Korupsi, sepanjang tahun 2018 terdapat 91 perkara korupsi yang melibatkan anggota legislatif dan 28 perkara melibatkan 29 kepala daeran aktif. 3) Bahkan, hingga penghujung tahun 2018 intensitas penangkapan terduga kasus korupsi semakin meningkat. 4) Angka tersebut merupakan hasil dari 30 OTT KPK serta pengembangan perkara. 5) Data lain didapat dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementrian Dlam Negeri. 6) Direktorat Jendral Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri mencatat sejak tahun 2004 hingga Oktober 2018, 434 kepala daerah terjerat kasus hokum, baik oleh KPK maupun kepolisian dan kejaksaan. 7) Jika Anda mengetahui ada dugaan korupsi, langsung saja lpaorkan ke KPK. 8) Berdasarkan data tersebut, saya mengajak Anda semua untuk ikut serta dalam pemberantasan korupsi. Urutan kalimat yang tepat agar menjadi isi pidato persuasif padu adalah… a. 1)-3)-2)-4)-5)-6)-7)-8) b. 1)-3)-2)-4)-5)-6)-7)-8) c. 1)-3)-2)-5)-4)-6)-7)-8) d. 1)-3)-2)-5)-4)-6)-8)-7) Kutipan pidato persuasif berrikut untuk soal nomor 18 dan 19. Kutipan Pidato I Anak-anak yang saya banggakan, Tawuran antarpelajar kini masih sering terjadi. Bapak masih sering mendengar siswa sekolah kita terlibat twuran. Padahal, seperti yang kita ketahui bersama, tawuran itu sangat merugikan dan berbahaya tawuran dapat menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, marilah kita hindari tawuran. Jika masih ada siswa sekolah kita yang ikut tawuran, bapak tidak segan-segan memberi hukuman tegas kepad oknum siswa tersebut. Kutipan Pidato II Anak-anak yang saya banggakan, Tawuran antarpelajar menjadi maslah yang sering terjadi. Tawuran antarpelajar terjadi karena jiwa remaja yang masih labil. Remaja seperti kalian masih ingin mencari jati diri. Padahal tawuran antarpelajar tidak ada gunanya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Bapak ingin mengajak kalian untuk menghindari tawuran antarpelajar. Lebih baik kalian gunakan wakatu kalian untuk melakukan kegiatan yang lebih berguna, semisal berolahraga, belajar, ataupun mengembangkan bakat kalian yang lain. 18. Persamaan isi kedua kutipan pidato tersebut adalah…. a. Membahas fungsi guru sebagai pembimbing siswa di sekolah. b. Membahas pengembangan bakat yang dilakukan di sekolah. c. Membahas tawuran antarpelajar yang masih sering terjadi. d. Membahas kenakalan yang dilakukan oleh oknum pelajar.



19. Perbedaan isi kedua kutipan pidato tersebut adalah… Kutipan Pidato I Kutipan Pidato II a. Tindakan tegas terhadap oknum Kegiatan positif sebagai saran siswa yang melakukan tawuran menjauhkan siswa dari tawuran antar pelajar antarpelajar Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 35



b.



c.



d.



Kegiatan positif sebagai sarana menjauhkan siswa dari tawuran antarpelajar Tindakan tegas terhadap oknum siswa yang melakukan tawuran antarpelajar Sekarang ini masih sering terjadi fenomena sosial, yakni tawuran antarpelajar



Tindakan tegas terhadap oknum siswa yang melakukan tawuran antarpelajar Sekarang ini masih sering terjadi fenomena sosial, yakni tawuran antarpelajar Kegiatan positif sebagai sarana menjauhkan siswa dari tawuran antarpelajar



20. Cermati data berikut! a. Wayang merupakan budaya asli Indonesia. b. Wayang mempunyai filosofi tinggi. c. Filosofi tatau nilai kehidupan dapat ditemukan pada cerita dan tokoh-tokohnya. d. Wayang kini kurang digemari generasi muda. e. Generasi muda lebih senang menikmati budaya asing yang masuk ke Indonesia. Pidato persuasif yang tepat berdasarkan data tersebut adalah… a. Teman-teman yang saya hormati, Wayang merupakan salah satu kesenian asli Indonesia yang sudah mulai terlupakan. Sekarang masyarakat sudah mulai melupakan dan tidak peduli lagi dengan keberadaan wayang yang adiluhung. Padahal wayang mempunyai nilai filosofi tinggi. Nilai filosofi wayanag terletak pada cerita dan tokoh-tokohnya. Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman untuk dapa melestarikan wayang. Caranya mudah, lihat, pelajari, lalu cintai wayang sebagai jati diri. b. Teman-teman yang saya hormati, Wayang merupakan kebudayaan asli Indonesia yang mempunyai nilai filosofi tinggi. Nilai filosofi wayang terdapat dalam cerita dan tokoh-tokohnya. Nmaun, wayang kini sudah kurang diminati, khususnya oleh genarasi muda, generasi muda lebih senang menikmati budaya asing yang masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menggajak teman-teman untuk kembali mencintai dan melestarikan wayang. Kalau bukan kita siapa lagi. c. Teman-teman yang saya hormati, Wayang merupakan kebudayaan asli Indonesia yang mempunyai nilai filosofi tinggi. Nilai filosofi wayang terdapat dalam cerita dan tokoh-tokohnya. Namun, wayang kini sudah kurang diminati oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia lebih menyukai budaya asing yang masuk ke Indonesia. Padahal banyak budaya asing yang kurang cocok dengan adat di Indonesia. Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman untuk kembali mencintai wayang. d. Teman-teman yang saya hormati, Wayang merupakan kebudayaan Indonesia yang memiliki filosofi tinggi. Namun, wayang kini mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Wayang sudah mulai tergeser dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Budaya seperti Korean Wave ataupun budaya pop barat lebih digemari masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman untuk kembali melestarikan wayang. Jangan samapai budaya yang adiluhung itu punah di negeri sendiri.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 36



BAB III MENGASAH KREATIVITAS DENGAN CERITA PENDEK



A. Definisi, Pengertian,dan Ciri-Ciri Teks Cerpen 1. Defenisi Cerita Pendek Menurut H.B.Jassin, cerpen adalah sebuah cerita singkat yang harus memiliki bagian terpenting, yaitu perkenalan,pertikaian,dan penyelesaian. Sementra itu, menurut J.S. Badudu, cerpen adalah cerita yang hanya menjurus serta fokus pada suatu peristiwa saja. 2. Perbedaan Cerita Pendek a. Berdasarkan Panjajng Pendek b. Berdasarkan Tema dan Isi 3. Ciri -Ciri Cerita Pendek Cerpen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. a. Panjang halaman kurang lebih sepuluh halaman b. Habis dibaca sekali duduk c. Dalam cerpen hanya ada satu peristiwa yang menguasai jalan cerita d. Terdapat konflik, tetapi tidak menimbulkan perubahan nasib pelaku e. Perwatakan tokoh dilukiskan secara singkat Uji Kompetensi 1 Lakukan kegiatan-kegiatan berikut! 1. Carilah sebuah cerpen baik dari buku, Koran, majalah, maupun internet! 2. Tentukan jenis cerpen yang kamu temukan! 3. Tentukan ciri-ciri cerpen yang kamu temukan! 4. Kumpulkan hasil pekerjaanmu kepada guru! LKPD 1 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 37



………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………….



B. Unsur-Unsur Pembangun Teks Cerita Pendek 1. Unsur Intrinsik Cerita Pendek Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik meliputi tema,latar,dan penokohan. a. Tema Tema adalah makna yang di kandung oleh sebuah cerita. Tema dapatbersinonim dengan ide utama dan tujuan utama. Jadi, Tema merupakan gagasan umum, dasar cerita sebuah karya yang digunakan pengarang untuk mengembangkan cerita. Tema yang sering di angkat dalam karya dalah masalah kehidupan. Masalah tersebut berupa pengalaman bersifat individual dan sosial. Contoh tema yang dingkat, antara lain cinta (cinta terhadap Tuhan, tanah air, orang tua, atau kekasih), kesetiakawanan, dan keadilan. b. Latar Latar atau setting disebut landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. 1) Latar tempat Latar tempat menyarankan pada lokasi terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. 2) Latar waktu Latar waktu berhubungan denga masalah “kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam karya fiksi. 3) Latar sosial Latar sosial menyaran pada unsur-unsur yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial mencagkup kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan bersikap. c. Penokohan Penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Pelukisan gambaran tokoh cerita ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan aspek yang dilakukan dalam tindakan. d. Sudut pandang Sudut pandang atau point of view merupakan cara pandang yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tidakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Berikut ini beberapa sudut pandang yang digunakan pengarang dalam cerita.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 38



1) Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama Sudut pandang orangpertama sebagai pelaku utama umumnya mengunakan kata ganti aku atau saya pada tokoh utama cerita. Dalam sudut pandang pengarang cerita seolah-olah terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh utama dalam cerita. 2) Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan Sudut pandang ini pengarang mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh. Dalam sudut pandang ini pengarang bercerita, tetapi posisinya dalam cerita bukanlah sebagai tokoh utama. 3) Sudut pandang orang ketiga serbatahu Sudut pandang orang ketiga umumnya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita. Dalam sudut pandang pengarang menceritakan sesuatu yang menyangkut tokoh dia, ia atau nama tokoh. Pengarang dalam sudut pandang ini mengetahui segalanya tentang tokoh, peristiwa, dan tindakan tokoh. 4) Sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat Dalam sudut pandang ini pengarang menggambarkan sesuatu yang dilihat, didengar, dialami dan dirasakan oleh tokoh utama dalam cerita. Dalam sudut pandang ini pengarang menggunakan kata dia sangat terbatas. Tokoh dalam cerita mungkin cukup banyak, tetapi mereka tidak diberi kesempatan yang lebih untuk menunjukan sosok yang sebenarnya. Jadi, hanya tokoh utama saja yang menunjukan sosok yang sebenarnya. e.Alur Alur adalah rangkaiyan peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama dan menggerakan jalan cerita melalui kerumitan kearah klimaks dan penyelesaian. Alur dalam cerpen terbagi menjadi tiga jenis. 1) Alur maju Dalam alur ini, cerita diawali dengan pengenlan awal yang terdiri atas pengenalan tokoh beserta wataknya, pengenalan latar tempat, waktu dan suasana yang hendak dibangun dalam suatu cerita. Setelah semua itu dikenal, permasalahan tiba-tiba muncul dalam sebuah cerita. Masalah yang munculpun berkembang semakin rumit. Setelah konflik kian merumit, tokoh dalam cerita mulai menemukan solusi atas konflik yang dihadapi. Setelah itu, konflik yang terjadi dapat diselesaikan. 2) Alur mundur 3) Alur campuran atau maju-mundur f. Amanat Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita.pesan dalam sebuah cerita mencerminkan pandangan hidup pengarang. Pesan yang ingin disampaikan pengarang disebut pesan moral. Pesan moral tersebut dapat berupa penerapan sikap dan tingkah laku para tokoh yang terdapat pada sebuah cerita. Melalui cerita, sikap,dan tingkah laku tokoh-tokoh tersebut diharapkan dapat menyajikan hikmah. Jenis pesan moral yang disampaikan dalam cerita bersifat tidak terbatas. Pesan moral dapat mencangkup seluruh persoalan hidup. Persoalan hidup dan kehidupan manusia dapat dikategorikan kedalam persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan dengan manusia lain dalam lingkup sosial, hubungan manusia dengan lingkungan alam,dan hubungan manusia dengan Tuhan. 2. Unsur Ekstrinsik Cerita Pendek a. Bahasa Bahasa merupakan sarana yang digunakan dalam karya sastra. Bahasa yang digunakan dalam karya sastra di pengaruhi oleh bahasa pengarang. Unsur bahasa daerah dimungkinkan masuk ke karya satra tersebut. Bahasa pengarang berkaitan erat dengan unsur ekstrinsik. b. Latar belakang pengarang Latar belakang pengarang meliputi pemahaman kita terhadap sejarah hidup pengarang dan juga sejarah hasil-hasil karangan - karangan yang ditulis pengarang sebelumnya.latar belakang pengarang ,dan aliran satra yang dianut pengarang. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 39



c. Nilai -nilai yang terkandung dalam karya sastra. Sebuah karya satra termasuk cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang berlaku dalam masyarakat. Nilai nilai tersebut mengandung norma,tradisi,aturan,dan kepercayaan yang dianut atau dilakukan oleh masyarakat. Nilai - nilai tersebut meliputi nilai moral,sosial,budaya,atau adat istiadat,dan religi. 1) Nilai moral merupakan nilai kehidupan berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti (baik dan buruk).Contoh nilai moral yaitu berbakti pada orang tua,jujur,sabar,dan iklas. 2) Nilai sosial merupakan nilai kehidupan yang terkait dengan norma atau aturandalam kehidupan bermasyarakat. Nilai sosial berhubungan dengan orang lain. Cotoh nilai sosial yaitu saling memberi,tenggang rasa,dan saling menghormatipendapat orang lain. 3) Nilai budaya merupakan nilai -nilai berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi yang berlaku dalam masyarakat. Contoh nilai budaya yaitu adat istiadat perkawinan atau kematian,adat cara berpakaian,budaya keseninian dan upacara adat. 4) Nilai religi merupakan nilai berkaitan dengan nilai kehidupan beragama. Contoh nilai religi yaitu cara ibadah kepada Tuhan dan sistem kepercayaan. 5) Nilai politik merupakan nilai -nilai berkaitan dengan gejolak tata pemerintahan disuatu daerah. Gejolak tersebut menjadi latar cerita. Latar peristiwa politik dijadikan salah satu dokumen sejarah bangsa. Uji Kompetensi 2 Kerjakanlah soal-soal berikut! 1. Jelaskan unsur-unsusr pembangun dalam teks cerpen! 2. Apa saja unsur-unsur intrinsik dalam cerpen? 3. Apa saja unsur ekstrinsik dalam teks cerpen? 4. Sebutkan sudut pandang yang terdapat dalam teks cerpen! 5. Jelaskan nilai-nilai dalam teks cerpen! LKPD 2 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………….



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 40



4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 5. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. C. Simpulan Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek Beserta Buktinya 1. Hubungan Antarunsur Pembangun Dalam Cerita Pendek Unsur-unsur pembangun dalam teks cerita pendek memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Keterkaitan unsur-unsur pembangun cerita pendek tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Perhatiak uraian hubungan antarunsur pembangun teks cerita pendek dalam kutipan cerpen berikut. Sekuntum Melati Ibu Karya: Miranda Seftiana



Kana ambilkan arang dan sekam!” suara ibu merambati udara. Beradu deru mesin alkon yang melewati sungai pengambangan di belakang rumah kami Aku yang sedang memandangi buah-buhan rambutan bergegas menuju teras. Disudut tempat yang menjadi transisi antara pekarangan dan pintu rumah tergeletak sekarung kulit padi yang telah menghitam,juga beberapa bungkus arang yang biasa digunakan untuk membakar ayam atau ikan.ibu meletakkan di sana, ditempat teduh oleh bayangan dahan belimbing wuluh. Sengaja katanya, agar tidak mengganggu estetika, karena menurut kepercayaan ibu, sesuatu yang kotor meski dirahasiakan sebagaimana dilakukan Tuhan terhadap kesalahan manusia. Aku tidak beranimembantah. Sepanjang hidup pun tak pernah mengnggap ibu salah, terlebih jikasudah melibatkan Tuhan. Bapak juga begitu. Dia tidak suka mendekat ibu. Paling tidak, demikianlah yang kutahu sepanjang kebersamaan mereka sebagai orang tua. Meski dalam kesehariannya, lelaki dengan kumis melintang diantara hidung dan katup teratas bibir itu berbeda minat dengan ibu. Dikutip dari: Frans santoso dan Putu Fajar Arcana, “Sekuntim Melati Ibu” dalam kasur tanah cerpen pemilihan Kompas 2017, Jakarta, KOmpas 2018



Dalam kutipan cerpen tersebut unsur tema berkaitan erat dengan unsur amanat. Tema yang dipilih dalam kutipan cerpen tersebut adalah kepatuhan. Temah tersebut lalu dikembangkan menjadi cerita yang didalamnya mengandung pesan-pesan berkaitan dengan perilaku patuh terhadap orang tua.contohnya Tokoh aku patuh kepada ibunya dan tidak pernah berani membantah perintah ibunya. Unsur latar dalam kutipan cerpen tersebut berhubungan dengan alur cerita. Latar dalam kutipan berkaitan dengan alurcerita yang berkaitan dengan alur cerita yang menunjukkan alur maju. Alur maju dalam kutipan cerpen tersebut mengenalkan awal cerita itu terjadi hingga akhir cerita. Alur maju dalam kutipan cerpen tersebut membuat latar dalam cerpen menjadi beragam. Unsur penokohan dalam kutipan cerpen tersebut berhubungan dengan amanat cerita. Hubungan keduanya tampak pada watak para tokoh dalam cerita. Tokoh Aku patuh dan tidak pernah membantah tokoh ibu. Watak tokoh aku memberikan pesan kepada pembaca bahwa seorang anak hendaknya selalu patuh dengan orang tuanya dan tidak membantah perkataan orang tuanya, terutama ibu. Sementara itu, tokoh ibu memiliki watak sangat memperhatikan kebersihan dan mengamalkan ajaran Tuhan. Pesan yang dapat diambil dari tokoh ibu adalah kita harus selalu menjaga kebersihan dan memperhatikan keindahan. Selain itu, kita sebaiknya mematuhi ajaran Tuhan. Selanjutnya, tokoh bapak dalam kutipan cerpen tersebut memiliki watak tidak suka Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 41



berdebat. Pesan yang dapat diambil dari tokoh bapak adalah sebaiknya kita menghindari suatu perdebatan agar tidak menimbulkan suatu masalah. 2. Bukti Keterkaitan Hubungan antarunsur Pembangun Dalam Teks Cerpen Perhatikan uraian bukti hubungan antarunsur pembangun teks cerita pendek berjudul “ Sekuntum Melati Ibu” berikut. Keterkaitan unsur tema dengan amanat dibuktikan dengan cerpen yang menceritakan kepatuhan seorang seorang anak kepada ibunya. Dalam cerpen tersebut, amanat tampak ketikah tokoh Aku tidak pernah membantah perkataan ibunya. Keterkaitan unsur alur cerita dengan latar cerita dibuktikan dengan jalannya cerita yaitu tokoh ibu meminta tolong kepada tokoh Aku untuk mengambil arang dan sekam. Alur dalam cerpen tersebut memuncurlkan latar. Latar yang tampak dalam alur tersebut adalah latar tempat dan suasana. Keterkaitan unsur penokohandengan amanat diunjukkan dalam cerita yang menceritakan tokoh. Aku mematuhi perkataan ibunya untuk mengambil arang dan sekam yang terletak diteras. Selain itu, keterkaitan unsur penokohan dengan amanat juga ditunjukan oleh tokoh ibu ketika tokoh ibu sangat memperhatikan kebersian dan menjalankan ajaran Tuahan. Keterkaitan unsur penokohan dengan amanat ditunjukkan oleh tokoh bapak suka menghindari suatu perdebatan agar tidak menimbulkan suatu masalah. Uji Kompetensi 3 Kerjakan soal-soal berikut! 1. Dari mana asal unsur-unsur pembangun dalam sebuah cerita pendek? 2. Jelaskan alasan tokoh dan latar dalam cerpen perlu direkayasa! 3. Mengapa unsur-unsur pembangun dalam cerita pendek tidak dipisahkan! 4. Sebutkan contoh unsur yang berkaitan dalam sebuah cerita pendek! 5. Bagaiman cara menunjukkan simpulan unsur pembangun dalam cerita pendek? LKPD 3 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 42



………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 5. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………….



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 43



D. Struktur dan Aspek Kebahagiaan Teks Cerita Pendek 1. Struktur Cerita pendek Teks cerpen terbentuk dari tiga struktur yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi. Struktur orientasi merupakan bagian pendahuluan dalam sebuah cerita baik pengenalan sifat tokoh, tempat peristiwa dalam cerita, maupun pengenalan suasana dan alur cerita. Struktur komplikasi memuat masalah atau konflik yang terdapat dalam cerita. Konflik dapat berkaitan langsung dengan tokoh atau konflik yang terjadi di lingkungan sekitar tokoh (tidak berkaitan langsung dengan tokoh). sementara itu, struktur resolusibagian pemecahan masalah atas konflik yang ada dalam cerita. Berikut bagan struktur teks cerpen. Komplikasi



Rangkaian peristiwa



Orientasi



Resolusi



Berdasar bagan struktur bagang struktur teks cerpen tersebut, perhatikan uraian struktur teks cerpen “Nalea” berikut. Tidurlah, Nalea. Esok kita abadi. Gadis kecil itu memucat, bibirnya membiru karena dingin. Hujan belum juga redah sejak sore tadi. Jalanan basah dan sebagainya menampakkan genangan pekat seperti menandakan begitu kelamnya kehidupan kota ini. “Ini, pakai jaket,” kata ayahnya. Lelaki itu menyentuh kening Nalea, dan memang terasa hangat. “Sepertinya kamu masuk anggin.” Mereka sedang berteduh di etalase toko. Kemilau basah lampu-lampu jalan, papan reklame, juga sorot mobil dan motor, semua adalah cahaya yang menyelinggiudara dingin di sekujur kota. Nalea masih berbaring dipangkuan lelaki itu. Ia berkeringat, membuat helai rambutnya menempel di kening. Napasnya berat, dan matanya setengah terpejam. Lelaki itu tak bisa membayangkan perasaan anak gadisnya setelah kejadian yang mereka alami: Kios sederhana mereka di angkut petugas penertiban siang tadi.



Siang itu,Nalea sedang duduk di pinggir taman kota. Seperti biasa, ia berkumpul dengan bocah sebayanya yang berpakaian lusuh. Adakah yang lebih menyenangkan melihat beberapa anak kecil tertawa riang, yang bahkan giginya belum lengkap, tapi tetap bisa merasa bahagia meskipun kehidupan ini sesungguhnya teramat keras? Namun, begitulah kebahagiaan mereka mendadak berhenti ketika mendengar suara keributan tak jauh diarah belakan. Tampak beberapa petugas berseragam turun dari mobil.rupanya hari itu ada penertiban preman, pengamen, dan pedagang asongan. “Wah, ada satpol!” Nalea segera teringat kios ayahnya yang beranjak sekitar dua ratus meter dari situ. Ia pun langsung berlari, menyeberang jalan, mengejutkan beberapa pengendara mobil yang lantas membunyikan klakson berkali-kali. Nalea terus berlari. Ia melewati pedagang soto, pejalan kaki, tukang becak, tukang ojek yang sedang subuk dengan gedget, dan orang-orang lain yang tak ada hubungannya dengan cerita ini. Namun, ada dua orang petugas yang terus mengejarnya. Gadis itupun sampai disebuah kios kecil. Ia membuka pintu samping kios, membangunkan seorang lelaki yang tengah tidur berbalut sarung. “Ayah! Ayah! Aku dikejar satpol.” “Ha?” dalam keadaan setengah sadar, lelaki itu lantas meminta Nanlea masuk. Namun, hanya berselang beberapa detik sampai dua petugas itu menemukannya, “Oh, jadi kalian tinggalnya di sini,” salah seorang petugas berkata, lalu mengambil HT, “Mobil ke sini,dua ratus meter arah barat. Ada kios yang harus diangkut.”



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Orientasi



Komplikasi



Page 44



Dalam keadaan masih tampak pusiang, ayah Nalea mengajak anaknya segera membereskan beberapa barang seperti buntalan baju, radio, dan tas. Mereka harus buru-buru pergi jika tidak ingin dibawah kepanti sosial. “Lho, hei mau kemana?” Lelaki itu menggendong Nalea dan segera menyelinap di pagar. Maka keduanya pergi, sambil sesekali menoleh pada petugas yang sibuk merobohkan kios-kios semi-permanen itu.



Resolusi



2. Kebahasaan Cerita Pendek Teks cerpen memiliki kaidah kebahasaan yang membedahkannya dengan teks lainnya. Aspek kebahasaan teks cerpen sebagai berikut. a. Penggunaan kata ganti orang dapat dilihat dari sudut pandang yang digunakan. Kata ganti orang disebut juga denga pronomina persona. Pronomina persona merupakan jenis kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda orang (persona) dengan kata benda lain. Jenis pronomina persona sebagai berikut. 1) Persona pertama atau kata ganti orang pertama. Contoh: Persona pertama tunggal, misalnya saya, aku, daku, -ku, kuPersona pertama jamak, misalnya kami, kita 2) Persona kedua atau kata ganti yang menunjuk pada orang kedua atau yang diajak bicara. Contoh: Tunggal : engkau, kamu, anda, dikau, kau, -mu Jamak : kalian, kamu, anda sekalian 3) Persona ketiga atau kata ganti yang menunjuk orang yang dibicarakan, Contoh: Tunggal : ia, dia, beliau, -nya Jamak : mereka b. Penggunaan penanda yang menunjukan keterangan waktu. Kalimat keterangan waktu adalah kalimat yang didalamnya terdapat kata keterangan waktu sebagai penunjuk waktu terjadinya sebuah peristiwa tertentu. Contoh penggunaan kata keteranganwaktu, antara lain besok, pagi, siang, sore, malam, esok, lusa, kemarin, dan penunjuk hari. c. Pemilikan kosa kata atau penggunaan kata benda khusus. Kosakata mempunyai hubungan erat dalam menciptakan alur cerita. Ketepatan dalam pemilihan dan penggunaan kosakata akan memberikan gambaran kualitas cerpen yang dibuat. Selain itu, pemilihan kosakta yang tepat akan menambah keindahan dan keserasihan makna yang tercipta. Oleh karena itu, pembaca hendaknya memahami kosakata dan mencoba mencari tahu kosakata baru yang terdapat pada teks cerpen. Pemilihan kosakata dalam cerpen dapat berupa pemilihan menggunakan kata khusus dari pada kata umum. Contohnya kata mangga memiliki makna kata khusus daripada kata buah. d. Penggunaan uraian deskriptif yang terperinci. Penggunaan kalimat deskriptif berfungsi melukiskan atau menggambarkan keadaan atau peristiwa dalam cerpen. Penggunaan kalimat deskriptif ini membuat pembaca lebih memahami alur cerita. Selain itu, kalimat deskriptif bertujuan membuat pembaca memahami peristiwa yang terjadi dalam cerpen. e. Penggunaan gaya bahasa atau majas. Gaya bahasa sering disebut dengan istilah majas. Gaya bahasa pada cerpen berperan dalam memperindah dan meningkatkan efek makna dalam bacaan. Gaya bahasa biasanya memperkenalkan atau membandingkan suatu benda dengan benda lainnya. Penggunaan gaya bahasa akan menimbulkan makna konotasi. Gaya bahasa banyak jenisnya di antaranya sebagai berikut. 1) Gaya bahasa perbandinga, seperti metafora dan personifikasi. a) Metafora merupakan gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara langsung. Majas metafora biasanya disertai dengan katakata seperti, bagaikan, dan bak. Contoh: Tangannya lembut bagaikan sutra. b) Personifikasi adalah gaya bahasa yang melukiskan benda mati yang diungkapkan seperti manusia. Contoh: Laki-laki itu terdiam, lalu sunyi menguasai ruangan.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 45



2) Gaya bahasa pertentangan, seperti hiperbola, litotes, dan ironi. a) Hiperbola adalah gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan secara berlebihan. Contoh: Seperti diburu waktu, aku kebanjiran kata-kata untuk segera ditumpahkan kemesin ketik. b) Litotes adalah gaya bahasa yang dipaikai untuk melukiskan sesuatu sekecikecilnya untuk meredahkan diri. Contoh: “berikan sedikit isi amplop ini kepadanya,” ucap Abak sambil memberikan amplop tebal kepadaku. c) Ironi adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Gaya bahasa ini dipakai dengan cara menggunakan kata-kata yang mengandung arti kebalikan dari yang dimaksud.Contoh: Pandai sekali kamu sampai kamu tidak bisa mengerjakan soal dengan benar. (maksudnya tidak pandai). 3) Gaya bahasa pertautan, seperti metonimia dan eufemisme. a) Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan benda yang dimaksud dengan sebuah nama (merek dagang). Contoh: Ayah mengendarai kijang ke kantornya b) Eufemisme adalah gaya bahasa yang menggantikan kata yang lebih halus sehingga lebih sopan. Contohnya: Sejak ditinggal kekasihnya, anak itu menjadi kurang ingatan. (agak gila) 4) Gaya bahasa perulangan seperti repetisi. Repetisi adalah majas yang menggunakan perulangan sebagai ciri khasnya. Majas repetisi sering digunakan dalam memberi pidato, ceramah, atau berbicara didepan umum. Contoh: Uni Ida terus menangis, menangis, dan menangissetelah kepergian penagih hutang bersepeda kumbang. Uji Kompetensi 4 Kerjakanlah soal-soal berikut! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan orientasi pada struktur teks cerpen! 2. Jelaskan yang dimaksud dengan komplikasi pada struktur teks cerpen! 3. Jelaskan yang dimaksud dengan resolusi pada struktur teks cerpen! 4. Sebutkan kaidah kebahasaan yang terdapat pada teks cerpen 5. Sebutkan jenis pronomina persona dalam teks cerpen! LKPD 4 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………… 3. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 46



4. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………. 5. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….



E. Menyusun Teks Cerita Pendek Berdasarkan Sruktur dan Aspek Kebahasaan 1. Langkah-langkah menyusun cerita Pendek Pada dasarnya langkah-langkah menyusun cerita pendek hampir sama dengan menyusun karangan. Pada langkah-langkah menyusun cerita pendek sebagai berikut a. Menentukan tema Tema disebut juga pokok pikiran. Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. b. Menentukan pusat pengisahan(sudut pandang) Pusat pengisahan adalah cara pengarang menempatkan diri terhadap cerita, dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Pengarang memiliki bermacam-macam teknik dalam menceritakan suatu cerita. Pengarang dapat memiliki salah satu sudut pandang untuk menceritakan ceritanya. c. Menentukan perwatakan Perwatakan berkaitan dengan sifat-sifat tokoh yang digambarkan dalam cerita oleh pengarang. Penggambaran tokoh-tokoh dalam suatu cerita dapat menggunakan dua metode, yaitu metode analitik dan metode dramatik. 1) Metode analitik Metode analitik yaitu pengarang secara langsung memaparkan memaparkan watak tokoh dengan cara menyebut sifat-sifatnya. Pengarang mencantumkan watak tokoh, misalnya keras kepala, sombong, rendah hati, dan pemalu. Contoh: Ia merasa tersinggung. Sebenarnya antara tersinggung dan takut. Namun, hasratnya untuk mencari mbak Tum kuat sekali. Ia melangkahkan kakinya dalam kegelapan,sementara dibelakangnya masih terdengar suara-suara yang menertawakannya. 2) Metode dramatik Metode dramatik yaitu penggambaran watak tokoh yang tidak diceritakan secara langsung oleh pengarangnya, tetapi disampaikan melalui aspek-aspek tertentu. Aspek - aspek tersebut sebagai berikut. b. Pilihan nama Pilihan nama Menot dan Nalis dapat diketahui bahwa tokoh tersebut orang yang berasal dari lingkungan suaru daearah. Contoh: Tiba-tiba terlintas pikiran ganjil dalam benaknya mendengar ucapan nalis tadi. Apa mungkin harimau belang jadi turun ke dusun gara-gara huran rimba disini semakin sedikit? Pikiran ini menyelinap karena tibatiba menot teringat berita di TV yang pernah dia tonton. c. Penggambaran fisik ( misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan reaksi antar tokoh) Contoh: Pada suatu hari, ketika pulang dan melewati kedai gulai kambing kakek Leman, seorang laki-laki tuanyang selalu memakai udeng Jawa dikepalnya, Gito dipanggil oleh kakek leman. Gito diberi makan, lalu seperti biasa, disuruh membersihkan rumput di pekarangan belakang kedai. d. Penggambaran melalui cakapan(baik dialog maupun monolog) Watak tokoh cerita dapat diketahui berdasarkan dialog antartokoh dalam cerita. Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 47



Contoh: Kamu, Jubedi, tanaman padi termasuk kelompok apa?” Gramineae,Bu,”jawab jubedi dengan sangat tangkas. Bagus,kamu pandai. Kalau kelapa?” Palmae,Bu” Bagus juga. Tanaman kentang?” Solanaceae Ya, kamu memang hebat.” e. Menentukan latar atau setting Latar merupakan keterangan tempat atau ruang, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerita. Pengarang harus menentukan tempat, waktu, dan suasana yang akan digambarkan dalam cerpen yang dibuatnya. f. Menyajikan peristiwa yang ditentukan dalam alur cerita Alur cerita adalah jalinan atau rsngkaian peristiwa dalam suatu cerita yang memiliki hubungan sebab akibat. Alur terbagi menjadi lima tahap. 1. Tahap penyituasian 2. Tahap pemunculan konflik 3. Tahap peningkatan konflik 4. Tahap klimaks 5. Tahap penyelesaian



2. Menyunting Cerita Pendek Yang Telah Dibuat Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata menyunting memiliki arti menyiapkan naskah siap cetak dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa(menyangkut ejaan, diksi,dan struktur kalimat). Jadi unsur-unsur yang perlu disunting sebagai berikut. a. Kesalahan tulis b. Ketepatan ejaan , berhubungan dengan penggunaan tanda baca dan huruf besar c. Pilihan kata d. Keefektifan kalimat,berhubungan dengan penggunaan kalimat e. Keterpaduan paragraf,yaitu keterpaduan kalimat dalam satu paragraf dan hubungan antara paragrafdalam suatu karangan. Uji Kompetensi 5 Kerjakanlah soal-soal berikut! 1. Bagaimana langkah-langkah menyusun teks cerita pendek? 2. Jelaskan yang dimaksud dengan metode analitik dalam menentukan perwatakan pada cerpen! 3. Jelaskan yang dimaksud dengan metode dramatik dalam menentukan perwatakan pada cerpen! 4. Aspek-aspek apa saja yang ada dalam metode dramatik! 5. Sebutkan tahapan alur dalam sebuah cerita! LKPD 5 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 48



3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 5. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………….



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 49



BAB IV Menanggapi Secara Kritis Peristiwa-Peristiwa di Sekitar



A. Pengertian, Ciri-Ciri Dan Jenis-Jenis Teks Tanggapan 1. Definisi Teks Tanggapan Tanggapan berarti kritikan, dukungan, pernyataan setuju atau tidak setuju tentang baik buruknya suatu hal disertai alasan logis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggapan adalah sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar) mengenai sesuatu yang diterima oleh pancaindra; bayangan dalam angan-angan. Alasan yang dikemukakan dalam sebuah tanggapan harus dapat memberikan dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas. Berdasarkan uraian tersebut, teks tanggapan yaitu teks yang berisi kritik, sanggahan, saran, atau pujian mengenai sesuatu. 2. Ciri-Ciri Teks Tanggapan Ciri-ciri teks tanggapan sebagai berikut. a. Berisi tanggapan mengenai suatu fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar beserta fakta dan alasan yang menguatkannya. b. Memiliki tiga struktur yaitu konteks, deskripsi, dan penilaian. 3. Jenis-Jenis Teks Tanggapan Teks tanggapan dibagi menjadi dua, yaitu teks tanggapan deskriptif dan teks tanggapan kritis. Berikut paparan mengenai teks tanggapan deskriptif dan teks tanggapan kritis. a. Teks Tanggapan Deskriptif Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitra (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) objek yang dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya. Teks deskripsi adalah teks yang berisi penggambaran suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu kepada pembaca secara jelas dan terperinci. Pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri sesuatu yang dideskripsikan oleh penulis. Jadi, teks tanggapan deskriptif merupakan teks yang berisi kritikan, sanggahan, saran, atau pujian yang bersifat deskripsi. b.



Teks Tanggapan Kritis Teks tanggapan kritis adalah karangan berisi tanggapan kritis terhadap masalah. Tanggapan kritis merupakan tanggapan (komentar) seseorang terhadap masalah berdasarkan cara berpikir kritis. Dalam mengemukakan tanggapan, seseorang harus tajam menganalisis masalah. Selain itu, ia harus peka terhadap masalah yang ada. Tanggapan kritis tersebut dapat berupa kritik dukungan pernyataan setuju atau tidak setuju tentang baik buruknya suatu masalah disertai dengan alasan logis. Alasan tersebut harus memberi dukungan atau solusi permasalahan yang dibahas. Tanggapan kritis dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut. 1) Tanggapan Kritis Positif Tanggapan kritis positif adalah pernyataan berupa persetujuan, dukungan, optimistis, dan pujian. Contoh: Saya setuju bahwa semangat gotong royong harus dikenalkan lebih dini kepada generasi penerus bangsa. Selain itu, semangat gotong royong dapat mempererat persaudaraan antargenerasi penerus bangsa.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 50



2.



Tanggapan Kritis Negatif Tanggapan kritis negatif adalah pernyataan berupa penolakan, kritik, pesimistis, dan keprihatinan. Contoh : Saya tidak setuju dengan masuknya budaya luar negeri. Masuknya budaya luar negeri mengakibatkan budaya lokal menjadi tersingkir. Masyarakat lebih memilih budaya luar yang dirasa lebih modern daripada budaya dalam negeri. Uji Kompetensi 1 1. Carilah contoh teks tanggapan mengenai lingkungan hidup, kondisi sosial, atau keragaman budaya! 2. Salinlah teks tersebut di bukumu! 3. Berikan pendapatmu terhadap isi teks tanggapan tersebut!



B. Informasi dalam Teks Tanggapan Teks tanggapan mengandung informasi penting yang terkandung di dalamnya. Informasi yang lisampaikan beraneka ragam. Salah satu informasi yang sering muncul adalah ajakan. Ajakan yang liungkapkan juga bermacam-macam. Ajakan tersebut disajikan dalam kalimatkalimat bersifat persuasif. 1. Informasi Penting dalam Teks Tanggapan Informasi merupakan pemberitahuan atau pemberian kabar tentang sesuatu. Pokok-pokok isi informasi merupakan hal-hal penting yang terdapat di dalam sebuah teks atau bacaan yang menjadi inti informasi yang disampaikan. Untuk bisa menemukan pokok-pokok isi informasi diperlukan ketelitian dalam membaca teks atau bacaan. Pokok-pokok isi informasi bisa didapatkan dengan memperhatikan ide atau gagasan pokok setiap paragraf. Informasi penting dalam teks tanggapan yaitu pokok-pokok isi penting yang terdapat dalam teks tanggapan. 2. Jenis Kalimat Tanggapan Kalimat tanggapan dapat dibagi dalam beberapa jenis. Jenis-jenis kalimat tanggapan yaitu kritik, pujian, sanggahan, penolakan, dan persetujuan. Paparan lebih lanjut tentang materi tersebut sebagai berikut. a. Kritik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik ialah suatu pernyataan kecaman atau tanggapan, yang sering diuraikan dengan uraian dan pertimbangan baik dan buruknya suatu kebijakan, karya, pendapat, atau penampilan seseorang. Kalimat kritik yaitu kalimat yang berisi pendapat atau komentar atas suatu peristiwa atau objek tertentu. Kalimat kritik dapat berbentuk tanggapan baik dan buruk yang dilakukan setelah ada pengamatan atau analisis terhadap suatu masalah atau objek tertentu. b. Pujian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pujian adalah suatu pernyataan pengakuan dan penghargaan yang diutarakan suatu kebaikan atau keunggulan atau hasil yang spektakuler terhadap sesuatu. Kalimat pujian dapat memberikan motivasi terhadap orang yang dipuji. c. Sanggahan Sanggahan adalah suatu pengungkapan ketidaksetujuan terhadap suatu masalah atau pembicaraan yang dirangkai dengan kesan persetujuan agar tidak menimbulkan konotasi kasar dalam menyatakan penolakan. Kalimat sanggahan digunakan untuk memengaruhi seseorang agar dapat menerima saran, masukan, atau pendapat kita. Kalimat sanggahan biasanya disertai dengan argumentasi logis dalam berpendapat. Kalimat sanggahan dapat menggunakan konjungsi tetapi, akan tetapi, dan namun. d. Penolakan Penolakan adalah suatu pernyataan yang menunjukan tidak setuju, kurang setuju, kurang sependapat, atau membantah terhadap ide, gagasan atau pendapat orang lain. Kalimat penolakan hendaknya disampaikan dengan sopan agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Kalimat penolakan biasanya ditandai dengan penggunaan kata maaf, mohon izin, tidak setuju, tidak sejalan, dan kurang sependapat.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 51



e. Persetujuan Persetujuan adalah suatu persyaratan yang menunjukkan kesetujuan terhadap ide atau pendapat orang lain. ciri-ciri kalimat persetujuan ditandai dengan kata setuju, sependapat, sejalan, ata kata lain yang menunjukkan keberpihakan pada sesuatu. T.U.G.A.S Lakukan kegiatan-kegiatan berikut! 1. Bacalah kembali teks tanggapan yang sudah kalian kerjakan pada uji kompetensi 1! 2. Tentukan informasi penting yang terdapat dala teks tersebut! 3. Buatlah contoh jenis kalimat tanggapan. Setiap jenis kalimat tanggapan dua buah. Kumpulkan hasil tugasmu kepada guru! LKPD 2 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………



C. Simpulan Isi Teks Tanggapan 1. Gagasan Pokok dalam Teks Tanggapan Gagasan pokok adalah gagasan tentang sesuatu sebagai pokok atau tumpuan untuk pemikiran selanjutnya. Gagasan pokok mendasari terbentuknya suatu paragraf. Setiap teks mengandung gagasan pokok. Gagasan pokok tersebut terdapat di awal, akhir, awal dan akhir, atau menyebar di seluruh paragraf tersebut. Gagasan pokok tersebut juga dapat ditemukan pada kalimat utama dalam setiap paragraf. 2. Ringkasan Isi Teks Tanggapan Teks tanggapan terdiri atas beberapa paragraf. Teks tanggapan dapat diringkas menjadi satu paragraf. Meringkas adalah kegiatan memperpendek teks atau mengambil inti sari teks. Ringkasan merupakan penyajian singkat suatu teks dengan kalimat sendiri. Kejelasan urutan teks dan pokok-pokok isi teks perlu diperhatikan saat meringkas. Berikut cara meringkas teks tanggapan. a. Bacalah teks tanggapan secara menyeluruh. b. Catatlah ide-ide pokok setiap paragraf teks tanggapan. c. Kembangkan ide-ide pokok tersebut menjadi kalimat. Kalimat disusun dalam bentuk baru dan berbeda dengan kalimat dalam teks sebelumnya Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 52



d. Buatlah ringkasan teks tanggapan sesuai dengan isi dalam teks tanggapan. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam meringkas isi teks tanggapan sebagai berikut. a. Ringkasan harus memuat seluruh pokok teks tanggapan. b. Ringkasan tidak menyimpang dari isi teks tanggapan. c. Ringkasan bukan komentar, melainkan simpulan isi teks tanggapan. Uji Kompetensi 3 Kerjakanlah soal-soal berikut! 1. Apa yang dimaksud dengan gagasan pokok? 2. Di mana letak gagasan pokok dalam suatu paragraf? 3. Apa yang dimaksud dengan meringkas? 4. Bagaimana cara meringkas teks tanggapan? 5. Apa saja aspek yang perlu diperhatkan dalam meringkas isi teks tanggapan? LKPD 3 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 5. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… D. Telaah Struktur dan Kebahasaan Pidato Persuasif 1. Struktur Teks Tanggapan Struktur teks adalah hubungan antara unsur-unsur yang membentuk teks sebagai satu kesatuan. Unsur-unsur tersebut berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Teks tanggapan memiliki tiga bagian struktur, yaitu konteks, deskripsi, dan penilaian. Struktur teks tanggapan dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Konteks merupakan bagian awal teks yang berisi pernyataan umum tentang persoalan yang disampaikan penulis. Persoalan tersebut seperti masalah yang ditanggapi, tempat terjadinya peristiwa, dan jenis peristiwa yang terjadi. b. Deskripsi merupakan bagian tengah teks yang berisi informasi tentang alasan yang mendukung pernyataan dan menolak pernyataan (cara merealisasikan, menciptakan, atau menghasilkan). c. Penilaian merupakan bagian akhir teks yang berisi penilaian terhadap apa yang kita pikirkan tentang sesuatu. 2. Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan Teks tanggapan menggunakan kaidah kebahasaan yang relatif berbeda dengan teks lain. Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks tanggapan sebagai berikut.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 53



a. Rujukan Kata Rujukan kata adalah suatu kata yang merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterikatan. Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti, misalnya ini, itu, tersebut, di sana, di sini, ia, dia, mereka, dan beliau. b. Kalimat Deskriptif Kalimat deskriptif yaitu kalimat yang menggambarkan keadaan tertentu suatu objek. Pembaca dapat melihat, mendengarkan, merasakan, dan mencium secara imajinatif tentang objek yang dimaksud. Kalimat-kalimat deskriptif dapat disusun menjadi paragraf deskripsi. c. Konjungsi Antarkalimat Konjungsi antarkalimat atau penghubung antarkalimat adalah kata-kata yang menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lain. Contoh kata penghubung antarkalimat yang sering digunakan dalam paragraf, antara lain oleh karena itu, dengan demikian, atau di samping itu. 3. Ungkapan Tanggapan Ungkapan tanggapan pada teks tanggapan dapat dibagi menjadi beberapa ungkapan sebagai berikut. a. Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penulis atau pengemuka gagasan. 1) Ide yang disampaikan tersebut sangat tepat. 2) Pendapat yang dikemukakan penulis sangatlah tepat. 3) Saya sependapat dengan hal itu. 4) Saya setuju dengan pendapat tersebut. b. Ungkapan tanggapan yang menolak atau tidak menyetujui pikiran yang dikemukakan penulis. 1) Pandangan tersebut tentunya dapat terbantahkan. 2) Pendapat yang penulis ungkapkan hanya asumsi belaka. 3) Saya tidak setuju dengan hal itu. 4) Pendapat yang disampaikan penulis tidak berdasarkan fakta. c. Ungkapan tanggapan yang mengungkapkah sudut pandang orang lain. 1) Dia mengatakan bahwa .... 2) Dia berpendapat bahwa...; 3) Penulis menyampaikan bahwa .... 4) Menurut (nama orang), mengatakan bahwa .... d. Ungkapan tanggapan yang menggambarkan simpulan dari data orang lain. 1) Data yang disajikan menunjukkan bahwa .... 2) Simpulan dari data tersebut menunjukkan bahwa .... 3) Dari data tersebut menunjukkan bahwa .... e. Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya bahasa/majas penghalusan. 1) Saya sebenarnya setuju dengan pendapat itu, tetapi.... 2) Data yang dikumpulkan sudah lengkap, tetapi.... 3) Secara umum saya sependapat dengan hal tersebut, tetapi.... 4) Pendapat yang disampaikan sudah sangat bagus, tetapi.... f. Ungkapan tanggapan yang menggunakan kata bilangan atau urutan informasi 1) Alasan yang pertama adalah……. 2) Alasan ketiga yang dapat disampaikan adalah ….. 3) Aasar berikutnuya yang dapat menjadi landasan pendapat saya adalah…… 4) Alasan terakhir adalah…… T.U.G.A.S Lakukanlah kegiatan-kegiatan berikut! 1. Bacalah kembali teks tanggapan kalian pada uji kompetensi 1! 2. Tentukan struktru teks tanggapan tersebut! 3. Analisislah kata dan konjungsi antarkalimat dalam teks tanggapan tersebut! 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 54



2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… E. Pengungkapan kritik, sanggahan, atau pujian dalam bentuk teks tanggapan 1. Penyusunan teks tanggapan Teks tanggapan dapat disusun berdasarkan peristiwa, fenomena, ucapan, perbuatan dan karya yang diciptakan olrang lain. Teks tanggapan berisi kritik, sanggahan atau pujian mengenai peristiwa, fenomena, ucapan, perbuatan, dan karya yang diciptakan orang lain tersebut. Langkah-langkah menyusun teks tanggapan sebagai berikut : a. Menentukan tema teks tanggapan yang akan disusun b. Mengembangkan tema menjadi ide atau gagasan pokok c. Menyusun ide atau'gagasan pokok menjadi kalimat-kalimat yang unit dan logis sesuai dengan \ struktur teks tanggapan, baik secara deskriptif maupun kritis. d. Mencermati dan meneliti teks yang disusun agar sesuai dengan EBI dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2. Penyampaian Kritik, Sanggahan, atau Pujian dalam Bentuk Teks Tanggapan Beberapa hal yang perlu kamu ketahui jika akan memberi tanggapan sebagai berikut. a. Memahami permasalahan yang akan ditanggapi. b. Menghindari penggunaan kata atau kalimat kasar saat menanggapi. c. Memberi tanggapan yang sifatnya membangun, tidak menjatuhkan atau membuat permasalahan semakin rumit. d. Memberi tanggapan terhadap permasalahan yang dibahas, bukan terhadap orang yang mengungkapkan permasalahan. e. Menghindari kata-kata yang mengandung SARA unruk memberi tanggapan. f. Menggunakan kalimat yang sopan dan mudah dipahami. g. Menggunakan alasan logis dan sesuai dengan permasalahan yang dikritik. Penyampaian tanggapan hendaknya dilakukan dengan cara yang baik. Jangan sampai tanggapan yang disampaikan justru menjadi pemecah belah dua pendapat yang berbeda. Berikut beberapa cara penyampaian tanggapan yang baik. a. Tanggapan yang disampaikan harus sesuai topik pembahasan. b. Penyampaian tanggapan harus dapat membuat orang lain memahami pembahasan permasalahan. c. Kalimat tanggapan harus murni pendapat sendiri. d. Kalimat tanggapan hendaknya merupakan kalimat yang benar dan tidak ambigu. e. Jika yang disampaikan merupakan tanggapan negatif, sebaiknya tidak disertai dengan emosi. f. Penyampaian kalimat tanggapan dapat diiringi dengan gerakan, mimik muka, atau nada suara. g. Kalimat tanggapan harus bersifat objektif. h. Ketika menyampaikan tanggapan, hendaknya kita tidak menjelekkan pihak lain. i. Kalimat tanggapan akan lebih kuat jika disertai dengan fakta.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 55



T.U.G.A.S Lakukan kegiatan berikut! 1. Carilah sebuah peristiwa di sekitarmu, baik lingkungan hidup, kondisi sosial, maupun keragaman budaya! 2. Tentukan kritik, sanggahan, atau pujian berdasarkan yang telah kamu temukan! 3. Tentukan ide pokok atau gagasan pokok berdasarkan peristiwa! 4. Susunlah ide atau gagasan pokok tersebut dalam bentuk paragraf-paragraf! 5. Rangakailah paragraf-paragraf tersebut dalam bentuka teks tanggapan! Kamu harus memperhatikan struktur dan kebahasaan teks tanggapan! LKPD 5 Lembar Kerja Peserta Didik 1. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………… 2. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 4. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………. 5. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………….



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 56



DAFTAR PUSTAKA Setiyaningsih, Ika. 2019. Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Intan Pariwara. Santhi, Meita Sandra. 2019. Bahasa Indonesia. Yogykaarta: Intan Pariwara.



Bahasa Indonesia Kelas IX/1



Page 57