Modul BT Sawit [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Doni
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM BT KELAPA SAWIT (2 SKS / 1-1)



Oleh : Tim Penyusun



PROGRAM DIPLOMA III BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA 2019



PRAKATA



Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan



rahmat



dan



hidayah-Nya,



sehingga



tim



penyusun



dapat



menyelesaikan Buku Panduan Praktikum Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Buku ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk mahasiswa Politeknik LPP untuk mendalami ilmu teknis budidaya tanaman kelapa sawit serta untuk mempermudah dalam melaksanakan praktikum BT Kelapa Sawit. Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan buku panduan praktikum ini. Akhir kata, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi penggunanya. Terima kasih.



Yogyakarta, Mei 2019 Tim Penyusun



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | ii



DAFTAR ISI Halaman Buku Petunjuk Praktikum ............................................................................................. i Prakata ......................................................................................................................... ii Daftar Isi ..................................................................................................................... iii Tata Tertib Praktikum ................................................................................................. iv Susunan Acara Praktikum............................................................................................ 1 Format Penyusunan Laporan ....................................................................................... 2 Acara I. Hubungan antara Kultur Teknis dengan Morfologi Tanaman ..................... 5 Acara II. Hubungan antara Potensi Lahan dengan Produktivitas .............................. 11 Acara III. Menghitung Populasi ................................................................................ 14 Acara IV. Menghitung Kebutuhan Kecambah .......................................................... 16 Acara V. Membuat Jadwal Pemesanan Kecambah ................................................... 19 Acara VI. Pemancangan ............................................................................................ 23 Acara VII. Pemupukan .............................................................................................. 25 Acara VIII.Analisa Daun ........................................................................................... 30 Daftar Pustaka ............................................................................................................ 33



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | iii



TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Praktkan wajib datang tepat waktu dengan toleransi keterlambatan 15 menit. Jika berhalangan hadir, wajib ijin secara tertulis 2. Ketidakhadiran yang dapat ditoleransi adalah 3x pertemuan dengan alasan apapun, apabila praktikan tidak hadir maka praktikan tidak diperbolehkan untuk membuat laporan acara tersebut dan nilai laporan pada acara tersebut adalah 0 (NOL), apabila praktikan tidak hadir lebih dari 3x maka praktikan tersebut TIDAK diperbolehkan mengikuti Responsi. 3. Praktikan wajib membaca panduan praktikum sebelum praktikum dimulai. 4. Laporan hasil praktikum diserahkan kepada Asisten Praktikum paling lambat 1 minggu setelah praktikum selesai atau pada hari yang telah ditentukan sebagai syarat



masuk



praktikum



acara



selanjutnya,



apabila



praktikan



tidak



mengumpulkan laporan pada hari yang telah ditentukan maka praktikan tersebut tidak diperbolehkan mengikuti acara praktikum selanjutnya dan dianggap nilai laporan 0 (NOL). 5. Mengembalikan alat-alat praktikum dalam keadaan baik dan bersih. Pada kegiatan praktikum kelompok, kerusakan alat ditanggung oleh kelompok dan wajb mengganti kerusakan alat yang digunakan. 6. Praktikan wajib menjaga ruang paktikum tetap bersih dan rapi 7. Responsi diadakan di akhir dari rangkaian kegitan paktikum, dengan syarat: a. Telah selesai mengikuti seluruh mata acara praktikum b. Telah melengkapi laporan kegiatan praktikum c. Bebas tanggungan alat dan kewajiban administrasi lainnya 8. Komposisi nilai praktikum terdiri dari nilai keaktifan dan perilaku (15%), praktikum (pre-test, laporan, praktek) (50%), responsi (35%). 9. Hal-hal yang perlu dan belum tercantunm disini akan diatur kemudian.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | iv



SUSUNAN ACARA PRAKTIKUM



PERTEMUAN KE1 2 3 4 5 6 7



ACARA PRAKTIKUM Asistensi Umum dan Kontrak Praktikum Hubungan Kultur Teknis dengan Morfologi Tanaman Hubungan antara Kesesuaian Kelas Lahan dengan Produktivitas Menghitung Populasi Tanaman Menghitung Kebutuhan dan Pengadaan Bibit Membuat Jadwal Perencanaan Pemesanan Kecambah Asistensi tentang acara Pemancangan UTS



8 9



Pelaksanaan Acara Pemancangan



10 11 12 13 14



Asistensi tentang acara Penentuan Tata Letak Daun dan Sample Daun Pelaksanaan Acara Penentuan Tata Letak Daun dan Sample Daun Asistensi tentang acara Pemupukan Pelaksanaan Acara Pemupukan Responsi UAS



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | v



FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN 1. Laporan ditulus tangan a. Tinta Warna Biru b. Menggunakan kertas A4 dengan garis tepi (contoh dihalaman vii) c. Margin Left (3 cm), Right (3 cm), Top (3 cm), Bottom (3 cm) 2. Cover sampul depan warna hijau (contoh dihalaman vi) 3. Format Laporan : I.



JUDUL



II. TUJUAN III. TINJAUAN PUSTAKA IV. METODOLOGI V. HASIL DAN PEMBAHASAN VI. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



Note : 1. Laporan tidak boleh sama, apabila laporan sama maka nilai akan dibagi dengan jumlah yang sama. 2. Tinjauan Pustaka minimal 3 paragraf, maksimal 5 paragraf 3. Tinjauan Pustaka minimal 3 sumber pustaka 4. Daftar Pustaka/sumber pustaka WAJIB dari : buku, jurnal penelitian, karya ilmiah, BUKAN dari Wikipedia, blogspot, wordpress (artikel dari internet yang tidak jelas asal-usulnya)



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | vi



Contoh Format Cover LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT 2 (TAN…)



Acara Praktikum :…………………………………………………



Nama



:………………………….



NIM/Kelas



:………………………….



BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN DIPLOMA III POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA 2019



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | vii



Budidaya Tanaman Perkebunan DIII Praktikum Budidaya Tanaman Kelapa Sawit II Politeknik LPP Yogyakarta



Nama/NIM/Kelas



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | viii



ACARA I



JUDUL



: Hubungan Antara Kultur Teknis dengan Morfologi Tanaman



TUJUAN



: Mahasiswa dapat mengetahui dan menghubungkan antara morfologi tanaman kelapa sawit dengan kultur teknisnya.



PENDAHULUAN Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai yang cukup tinggi dan penyumbang devisa terbesar bagi negara Indonesia dibandingkan dengan komoditi perkebunan lainnya. Kelapa sawit memiliki harga jual dan manfaat yang tinggi dikarenakan komoditi kelapa sawit hasil pasca panennya dapat dimanfaatkan sebagai minyak goreng, sebagai bahan bakar BIO, penghasil minyak nabati dan limbahnya yang berupa ampas dapat digunakan sebagai pupuk dan bahan makan ternak.Di Indonesia kelapa sawit memainkan peranan penting dalam perekonomian dan merupakan salah satu komoditas non-migas andalan dalam menghasilkan devisa. Disamping memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap devisa negara, perannya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Produksi tanaman kelapa sawit sangat berpengaruh pada saat penanaman sampai panen. Terdapat beberapa teknik penanaman dan perawatan tanaman kelapa sawit hingga dapat menghasilkan/ berproduksi tinggi. Teknik budidaya tanaman kelapa sawit dimulai dari pembukaan lahan, pembibitan, pemeliharaan TBM, pemeliharaan TM, dan pemanenan. Teknik budidaya yang benar akan berpengaruh langsung terhadap produksi tanaman tersebut. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan teknik budidaya yaitu asal bibit, pemeliharaan tanaman, pengendalian gulma, hama penyakit dan pemupukan. Untuk itu penerapan teknologi budidaya memerlukan perencanaan, pengelolaan, menajemen sumber daya manusia dan informasi, sedangkan beberapa faktor teknik budidaya yang mempengaruhi produksi kelapa sawit antara lain: pembibitan kelapa sawit,



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 9



pembukaan lahan, penanaman dan perawatan tanaman yang benar. Perawatan tanaman meliputi: penyulaman, penanaman tanaman penutup tanah



METODE PRAKTIKUM 1. Tempat Kebun Praktek Politeknik LPP Krajan 2. Alat dan bahan Buku catatan, alat tulis, informasi mengenai tanaman kelapa sawit. 3. Cara kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum. 2. Mencari informasi tentang morfologi tanaman kelapa sawit, kemudian kejanggalan/ hal yang kurang normal yang ditunjukkan oleh morfologi tanaman. 3. Kejanggalan atau hal yang kurang normal yang ditunjukkan oleh morfologi tanaman kemudian dicari penyebabnya dan cara pengendaliannya. 4. Kemudian membuat laporan dan laporan disusun sesuai dengan format, dilengkapi dengan foto, dan dikumpulkan pada waktu yang telah disepakati.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 10



ACARA II



JUDUL



: Hubungan antara Potensi Lahan dengan Produktivitas



TUJUAN



: 1. Mengetahui klasifikasi lahan tanaman kelapa sawit. 2. Mengetahui hubungan antara klasifikasi lahan dengan produtivitas tanaman kelapa sawit.



PENDAHULUAN Budidaya pengembangan perkebunan Kelapa sawit sangat erat kaitannya dengan daya dukung lahan sebagai media tanam komoditi ini. Besarnya pengaruh kesesuaian lahan untuk mendukung pertumbuhan tanaman akan berpengaruh secara langsung terhadap kesuburan tanah yang pada akhirnya berdampak pada produkvitas hasil. Pada masa-masa sekarang, tanaman kelapa sawit dibudidayakan pada lahanlahan marginal seperti tanah-tanah gambut yang berada di daerah Kalimantan, Sumatra dan sekitarnya. Hal ini dilakukan karena tanaman kelapa sawit relative toleran terhadap kondisi lahan yang marginal. Sebagai salah satu tanaman penghasil minyak nabati, tanaman kelapa sawit memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan tanaman kelapa sawit memiliki banyak keunggulan dibanding dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya seperti, kedelai, jagung dan bunga matahari. Dengan demikian, sebagai mahasiswa perkebunan pengetahuan tentang kelapa sawit khususnya pada klasifikasi lahan yang dapat mendukung peningkatan produksi kelapa sawit sangat penting untuk dipelajari. Mengingat pentingnya pengetahuan tentang klasifikasi lahan kelapa sawit dalam mendukung produksinya, maka diperlukan data produktifitas tanaman kelapa sawit untuk mengetahui pengaruh kelas lahan terhadap produksi kelapa sawit.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 11



METODE PRAKTIKUM 1. Tempat Laboratorium Proteksi Tanaman Politeknik LPP Yogyakarta 2. Alat dan bahan Data klasifikasi lahan dan produksi tanaman kelapa sawit, kertas millimeter blok, bolpoin berwarna (hitam, hijau, biru, orange). 3. Cara kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum. 2. Membuat diagram garis dan diagram lingkaran hubungan antara potensi lahan kelas S1, S2, S3 dan S4 dengan produktivitas TBS (Ton/Ha/Th). (lihat tabel.1) 3. Kemudian dari histogram garis tersebut dibuat kesimpulan tentang : 1. Kondisi tanaman kelapa sawit 2. Potensi lahan 3. Hubungan tanaman kelapa sawit dengan potensi lahan 4. Membuat laporan dan laporan disusun sesuai dengan format dan dikumpulkan pada waktu yang disepakati.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 12



Tabel.1 Potensi Produksi Tanaman Berdasarkan Kelas Lahan Klasifikasi lahan dan produksi Umur I II III TBS TBS TBS 3 9 7 6 4 17 15 13 5 21 19 16 6 25 22 19 7 28 25 23 8 30 27 25 9 30 27 25 10 30 27 25 11 30 27 25 12 30 27 25 13 30 27 25 14 23 25 23 15 23 25 23 16 25 24 22 17 25 24 22 18 24 22 20 19 24 22 20 20 22 21 19 21 22 21 19 22 20 19 17 23 20 19 17 24 18 17 16 25 18 17 16 Sumber : Suheimi S. dan A.U. Lubis (157)



IV TBS 5 10 14 16 19 22 22 22 22 22 22 21 21 20 20 19 19 18 18 16 16 15 15



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 13



ACARA III



JUDUL



: Menghitung Populasi



TUJUAN



: 1. Mahasiswa mampu mengetahui cara menentukan jumlah populasi 2. Mahasiswa mampu mengetahui jumlah populasi standart 1 Ha dengan jarak tanam yang berbeda-beda.



PENDAHULUAN Memilih dengan tepat tentang Kerapatan Tanam atau Stand per Hectare (SPH) adalah sebuah keputusan penting yang akan memberikan dampak jangka panjang, terutama yang berkaitan dengan produktifitas. Kebijakan tentang Kerapatan Tanam ini berada pada Pimpinan. Populasi per hektar yang terlalu padat lama kelamaan produksinya akan menurun, karena selain kompetisi dalam pengambilan unsur hara juga terjadi tumpang tindih pelepah sehingga intensitas dan kualitas sinar matahari yang diterima kurang optimum dan ini mengurangi luasan asimilasi (fotosintesis). Intensitas cahaya matahari yang optimum yang diperlukan oleh tanaman bervariasi menurut jenis tanamannya. Intensitas, kualitas dan lamanya penyinaran merupakan salah satu yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan morfologi. Tanaman yang terlindung pertumbuhannya akan meninggi (etiolasi), habitusnya rendah dan lemah. Jumlah daun sedikit dan bunga betina berkurang.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 14



METODE PRAKTIKUM 1. Tempat Laboratorium Proteksi Tanaman Politeknik LPP Yogyakarta 2. Alat dan bahan Kertas HVS, alat tulis dan alat hitung (kalkulator) 3. Cara kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum. 2. Menghitung jumlah populasi sesuai dengan jarak tanam yang sudah ditentukan. (lihat tabel.2) Tabel 2. Kerapatan Tanaman pada Sistem Tanam Segitiga Sama Sisi Jarak Tanam (m)



Jarak Antar Baris (m)



Kerapatan Tanaman / Ha (pohon)



8,0 X 8,0 X 8,0 9,0 X 9,0 X 9,0 9,2 X 9,2 X 9,2 9,5 X 9,5 X 9,5 10,0 X 10,0 X 10,0 Sumber : Pedoman Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit No 40 Tahun 1984 PPM Medan 3. Membuat laporan dan laporan disusun sesuai dengan format dan dikumpulkan pada waktu yang disepakati.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 15



ACARA IV



JUDUL



: Menghitung GS (Germinated Seed)



TUJUAN



: Mengetahui cara menghitung/menentukan kebutuhan kecambah.



PENDAHULUAN Usaha Perkebunan Kelapa Sawit merupakan jenis usaha jangka panjang. Kelapa sawit yang ditanam saat ini baru akan dipanen hasilnya beberapa tahun kemudian. Sebagai tanaman tahunan (perennial crop), pertumbuhan tanaman kelapa sawit dikenal periode tanaman belum menghasilkan (TBM) yang lamanya bervariasi (2-3 tahun), bergantung dari bahan tanamannya (genetik) dan teknik budidayanya. Fase pembibitan kelapa sawit sangat penting diperhatikan untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diingini nantinya. Bibit yang baik dan benar sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan industri yang berbasis kepada tanaman kelapa sawit. Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan bididaya tanaman kelapa sawit, sehingga proses pembibitan yang dimulai dari mengghitung kebutuhan kecambah harus tepat agar bibit siap salur bisa memenuhi kebutuhan di lapangan.



METODE PRAKTIKUM 1. Tempat Laboratorium Politeknik LPP Yogyakarta 2. Alat dan bahan Kertas HVS, alat tulis dan alat hitung (kalkulator) 3. Cara kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum. 2. Menghitung kebutuhan kecambah yang akan dipesan sesuai dengan SPH (Stand Per Hektar) yang ditentukan.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 16



3. Membuat laporan dan laporan disusun sesuai dengan format yang sudah ada dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Contoh : Diketahui : a. Mati ditransportasi/seleksi kecambah b. Seleksi di PN c. Seleksi di MN d. Cadangan Sisipan/sulaman e. Populasi Ditanya :



:2% : 10 % : 15 % :5% : 143 pohon/Ha



a. Berapa jumlah GS yang harus di pesan? b. Berapa jumlah polybag kecil yang dibutuhkan? c. Berapa jumlah polybag besar yang dibutuhkan? d. Berapa jumlah bibit siap salurnya? Jawab : a. Jumlah bibit siap salur (cara 1)



= (Populasi + Sisipan) = 143 pohon + (5% x Populasi) = 143 pohon + (5% x 143 pohon) = 143 pohon + 7,15 pohon = 150,15 bibit siap salur ~ 150 bibit siap salur



Jumlah bibit siap salur (cara 2)



= % yang tidak disulam x populasi =



100 95



x 143 pohon



= 150,15 ~ 150 bibit siap salur b. Jumlah polybag besar yang dibutuhkan : = % bibit lolos seleksi di MN x jumlah bibit siap salur =



100 85



x 150 bibit



= 176,5 Polybag ~ 177 Polybag besar



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 17



c. Jumlah polybag kecil yang dibutuhkan : = % bibit lolos seleksi di PN x jumlah bibit siap salur =



100 90



x 177 bibit



= 196,6 Polybag ~ 197 Polybag kecil d. Jumlah GS yang dipesan Cara 1 : = % seleksi kecambah x jumlah polybag kecil =



100 98



x 197 bibit



= 201,02 GS ~ 201 GS Cara 2 : = (% seleksi kecambah x % bibit lolos seleksi di MN x % bibit lolos seleksi di PN x % persiapan sisipan) x poplasi 100



= ( 98 𝑥



100 85



𝑥



100 90



𝑥



100 95



) 𝑥 143



= 1,404070 x 143 = 200,78 GS ~ 201 GS Note : Umur bibit dapat ditanami di areal paling muda 8 bulan, idealnya 12 bulan dan paling telat/tua 24 bulan (akan tetapi biasanya digunakan pada daerah yang rawan hama gajah, babi, tikus maupun landak yang mengkonsumsi umbut dari tanaman muda



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 18



ACARA V



JUDUL



: Membuat Jadwal Pemesanan Kecambah



TUJUAN



: Mampu membuat jadwal perencanaan pemesanan kecambah.



PENDAHULUAN Pembelian benih harus berasal dari sumber penyedia benih nasional seperti di PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) untuk meminimalisir resiko memperoleh benih palsu atau memperoleh benih terkontaminasi Dura dan penyakit. Pemesanan/pembelian kecambah sebaiknya dilakukan 3-6 bulan sebelum pembibitan dimulai atau 18-24 bulan sebelum waktu penanaman di lapangan dan persiapan lapangannya agar disesuaikan dengan jadwal kedatangan kecambah. Bahan tanaman kelapa sawit disediakan dalam bentuk kecambah (germinated seed).



METODE PRAKTIKUM 1. Tempat Laboratorium Proteksi Tanaman Politeknik LPP Yogyakarta 2. Alat dan bahan Tabel jadwal pemesanan kecambah dan alat tulis 3. Cara kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 19



2. Membuat jadwal perencanaan pemesanan kelapa sawit apabila diketahui : Luas areal lahan yang akan dibuka 5150 ha dengan kapasitas pabrik 30 ton TBS/jam 1. Rencana tanam 3 tahun yaitu tahun 2020 sebanyak 30% areal, 2021 sebanyak 35% areal, 2022 adalah sisanya. 2. Ketentuan : a. Pemesanan kecambah minimal 8 bulan sebelum tanam b. Daya kecambah 99%, di PN seleksi 2% dan mati 3%, di MN seleksi 5%, Sulaman 5%, Jarak tanam yang dipakai adalah 9,4 m x 9,4 m x 9,4 m segitiga sama sisi c. Umur bibit siap tanam yang diinginkan adalah ± 12 bulan mengingat belum ditemukannya hama babi hutan dan sejenis d. Rencana tanam kelapa sawit bulan September, Oktober, dan November 3. Buatlah jadwal kerja sejak dari pemesanan kecambah s/d tanam.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 20



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 21



Tabel 3. Tabel Tahun Tanam, Luas Lahan dan Kebutuhan Kecambah tiap Tahun Tanam



No



Tahun



Luas (Ha)



Jumlah kecambah yang dipesan



Keterangan



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 22



Tabel 4. Jadwal Rencana Tanam NO 1 2



3



NO 1 2



3



Kegiatan



1



2



3



4



Tahun 2019 5 6 7



4



Tahun 2021 5 6 7



8



9



10



11



12



1



2



3



4



5



Tahun 2020 6 7 8



9



10



11



12



5



Tahun 2022 6 7 8



9



10



11



12



Pesan Kecambah Jumlah Pembibitan Pre Nursery Main Nursery Tanam Kelapa Sawit Luas (Ha) Jumlah bibit Angkutan 150 bibit/trip Buat lbg tanam 50 lbg/HK Ecer bibit 300 pk/HK Tenaga tanam 50 pk/HK Kegiatan



1



2



3



8



9



10



11



12



1



2



3



4



Pesan Kecambah Jumlah Pembibitan Pre Nursery Main Nursery Tanam Kelapa Sawit Luas (Ha) Jumlah bibit Angkutan 150 bibit/trip Buat lbg tanam 50 lbg/HK Ecer bibit 300 pk/HK Tenaga tanam 50 pk/HK



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 23



ACARA VI



JUDUL



: Pemancangan



TUJUAN



: 1. Mahasiswa mampu menentukan titik tanam pohon kelapa sawit 2. Mahasiswa mampu menentukan jumlah populasi 3. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat pengajiran



PENDAHULUAN Dalam pengajiran terdapat banyak cara dan teknik berdasarkan jenis komoditi yang akan ditanam dan jarak tertentu. Dalam sistem pertanian yang baik dan benar, jarak tanam sangat penting diperhatikan dan dilaksanakan dilapangan, jarak tanam sangat berkaitan dengan hasil produksi tanaman. Cara untuk mengatur jarak tanam agar rapi, lurus dan teratur adalah dengan menggunakan car mengajir, dan tempat yang dileakkan ajir ini yang akan dilobang dan digunakan untuk tempat tanam tanaman. Pengajiran adalah langkah lanjutan dalam pembukaan lahan pada suatu areal yang akan diusahakan/ditanam dengan tanaman perkebunan. Manfaat pengajiran sangatlah banyak dan berpengaruh pada petani dan ada kaitannya dengan hasil. Kerapatan tanaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman perkebunan. Jarak tanam harus disesuaikan dengan keadaan topografi areal yang akan kita tanami. Pengajiran ada dasarnya pemancangan untuk meluruskan dan mengatur ketentuan jarak tanaman, maka pegajiran perlu dilakukan. Untuk mencegah dan mengatasi timbulnya pengaruh cahaya matahari serta mendapatkan ltak dan barisan tanaman yang teratur, maka pengaturan arah barisan tanaman kelapa sawit sangat penting agar penggunaan cahaya matahari seefektif mungin bagi setiap tanaman. Kerapatan tanaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman perkebunan. Jarak tanam harus disesuaikan dengan keadaan topografi areal yang akan kita tanami.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 24



METODE PRAKTIKUM 1. Tempat Kebun praktek Politeknik LPP Krajan 2. Alat dan bahan Patok kayu, meteran, tali raffia, kawat, spidol warnal, kertas millimeter blok. 3. Cara kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum. 2. Dimulai dari luasan 1 Ha atau patok hektar dengan menggunakan prisma pastikan patok tegak lurus sehingga membentuk sudut 900. 3. Tentukan jarak tanam,missal 9 m x 9 m x 9 m. 4. Ukur arah utara selatan 100 m dan arah barat timur 100 m dan pasang patok 4 buah. 5. Tentukan titik awal A dengan cara ½ Jarak Tanam, ½ Jarak Antar Baris ( ½ jarak antar barisnya adalah ½ dari tinggi segitiga). 6. Kawat I direntangkan arah utara-selatan secara lurus dari titik A. Pada tiap titik 9 m ditancapkan ajir, beri tanda pada titik 4,5 m ( ½ dari jarak tanam). 7. Kawat II direntangkan barat-timur dari titik A dan pada tiap jarak 7,8 m ditancapkan ajir, nomor ganjil sebagai pancang hidup dan nomor genap sebagai pancang mati (tidak dibuat lubang tanam). 8. Kawat I digeser sejauh 7,8 m pada arah barat-timur. 9. Tancapkan pancang pada tanda ½ jarak tanam pada pancang mati, kemudian beri tanda setiap 9 m. 10. Kawat I digeser 7,8 m dan kawat ke II pada tanda pancang hidup 9 m. tancapkan ajir tiap 9 m. dst 11. Saat penanaman ajir harus lurus ke semua arah.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 25



ACARA VII



JUDUL



: Pemupukan



TUJUAN



:1. Mengetahui metode pemupukan yang tepat pada tanaman kelapa sawit. 2. Mengetahui subtitusi pupuk.



PENDAHULUAN Tujuan dari pemupukan adalah untuk mempertahankan kesuburan tanah dengan memberikan pupuk ke dalam tanah sebagai pengganti unsur hara yang telah diambil oleh tanaman. Kegiatan pemupukan diperkebunan kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar terhadap kuantitas dan kualitas produksi. Mengingat biaya pemupukan ± 50% dari total pemeliharaan maka efektivitas pemupukan harus dijamin dapat dilaksanakan dengan baik. Aplikasi pemupukan yang tidak dilakukan dengan benar (4-T) berarti biaya yang dikeluarkan akan sia-sia dan berdampak pada produktivitas yang rendah.



METODE PRAKTIKUM 1. Tempat Kebun praktek Politeknik LPP krajan. 2. Alat dan bahan Meteran, cangkul, tanaman kelapa sawit, alat tulis dan alat hitung (kalkulator) 3. Cara kerja 1. Metode Pemupukan a. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan. b. Pilih tanaman kelapa sawit yang akan dijadikan objek praktikum. c. Bersihkan piringan tanaman kelapa sawit. d. Buatlah alur pupuk untuk meletakkan pupuk urea dan pupuk agropos.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 26



e. Buatlah laporan sesuai dengan format dan laporan dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. 2. Substitusi Pupuk a. Mengetahui kandungan unsur yang ada pada masing-masing jenis pupuk Kandungan unsur yang ada pada masing-masing pupuk tunggal : TSP : 46 % P2O5 Ar N : 14 SP 36 : 36 % P2O5 Ar P : 31 KCl : 60 % K2O Ar O : 16 Urea : 46 % N Ar K : 39 ZA : 21 % N Ar S : 32 Kieserit : 27 % MgO, 22 % S Kandungan unsur yang ada pada masing-masing pupuk majemuk : Ammonium fosfat : 11 % N, 49 % P2O5 Poten Kali : 26 % K2O, 12 % MgO Nitrofoska (NPK) kuning : 15.15.6.4 Nitrofoska (NPK) hijau : 15.15.15



b. Menentukan subtitusi pupuk yang sudah direkomendasikan dari PPKS dengan pupuk yang ada di gudang penyimpanan pupuk. c. Contoh perhitungan pemakaian pupuk a. Pupuk tunggal 1. Berapa kandungan unsur Nitrogen dalam pupuk ZA? Jawab : Rumus molekul ZA : (NH4)2SO4, Maka % N =



= = =



𝐵𝐴 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑁 𝐵𝑀 𝑍𝑎𝑡 (NH4)2SO4



𝑥 100 %



2 𝑥 14 2(14+(4𝑥1))+32+(4𝑥16) 28 2(18)+32+64



𝑥 100 %



𝑥 100 %



28 𝑥 100% 132



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 27



= 21,21% 2. Unsur Phospor yang harus ditambahkan adalah 50 kg/Ha, sedangkan digudang yang tersedia adalah pupuk TSP, maka berapakah pupuk TSP yang harus di tambahkan? Jawab : Dosis pupuk urea dan total pupuk urea adalah : Unsur P dalam P2O5 : 46% P dalam P2O5 =



𝑀𝑟 𝑃2𝑂5 𝐴𝑟 𝑃



𝑥



100 46



=



2(31) + 5(16) 100 𝑥 2(31) 46



=



142 100 𝑥 62 46



= 4,978 Jadi kebutuhan pupuk TSP yang harus ditambahkan yaitu : = 50 kg/Ha x 4,978 = 248,95 kg/Ha b. Pupuk majemuk 1. Apakah artinya pupuk majemuk Nitrofoska 15.15.6.4 dalam karung yang berisi 50 kg? Jawab : Pupuk majemuk nitrofoska 15.15.6.4 berat 50 kg mengandung : a. Nitrogen : 15/100 x 50 kg = 7,5 kg b. Phosphor sebagai P2O : 15/100 x 50 kg = 7,5 kg c. Kalium sebagai K2O : 6/100 x 50 kg = 3 kg d. Magnesium sebagai MgO : 4/100 x 50 kg = 2 kg 2. Bagaimana cara membuat pupuk majemuk Nitrofoska 15.15.6.4 sebanyak 50 kg dari pupuk tunggal Urea, TSP, KCl dan Kieserite? Jawab : Kandungan N dalam Urea = 46 % Kandungan P2O5 dalam TSP = 46 % Kandungan K2O dalam KCl = 60 % Kandungan MgO dalam Kieserite = 26 %



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 28



Maka jumlah pupuk tunggal yang diperlukan : Urea = 100/46 x 15/100 x 50 kg = 16,30 kg TSP = 100/46 x 15/100 x 50 kg = 16,30 kg KCl = 100/60 x 6/100 x 50 kg = 5,00 kg MgSO4 = 100/26 x 4/100 x 50 kg = 7,69 kg 3. Diketahui dosis pemupukan suatu pembibitan adalah : Urea = 15 kg, TSP = 10 kg, dan KCl = 5 kg. Apabila hanya tersedia pupuk majemuk Nitrofoska 15.15.6.4, berapa dosis majemuk ini sebagai pengganti dosis pupuk tunggal tersebut? Jawab : a. Kandungan hara dalam pupuk tunggal antara lain : Urea mengandung 46 % N TSP mengandung 46 % P2O5 KCl mengandung 60 % K2O b. Kandungan hara dalam pupuk majemuk Nitrofoska 15.15.6.4 adalah : Sebagai Nitrogen : 15 % N Sebagai P2O5 : 15 % P2O5 Sebagai K2O : 6 % K2O Sebagai MgO : 4 % MgO Apabila mengikuti kaidah Van Liebig, maka yang diperhitungkan sebagai pembatas pertama kali adalah Nitrogen, maka jumlah pupuk majemuk Nitrofoska 15.15.6.4 yang diperlukan adalah : = 46/15 x 15 kg = 46 kg Dan dalam jumlah total pupuk majemuk 46 kg, berisi : N : 15/100 x 46 = 6,9 kg P2O5 : 15/100 x 46 = 6,9 kg K2O : 6/100 x 46 = 2,76 kg MgO : 4/100 x 46 = 1,84 kg



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 29



SOAL LATIHAN 1. Berapa kandungan unsur Nitrogen dalam pupuk Urea? 2. Tanah suatu kebun deficit unsur Phospor sesuai analisa tanah, memerlukan tambahan pupuk 50 kg Phospor per Ha. Apabila tersedia pupuk Agrophos yang mengandung 25 % P2O5, berapa jumlah kg pupuk Agrophos yang perlu ditambahkan? 3. Apakah artinya pupuk majemuk Nitrofoska 15.15.15 dalam karung yang berisi 50 kg? 4. Bagaimana cara membuat pupuk majemuk Nitrofoska 15.15.15 sebanyak 50 kg dari pupuk tunggal ZA, SP36, KCl? 5. Diketahui dosis pemupukan suatu pembibitan adalah : ZA = 30 kg, SP36 = 15 kg, dan KCl = 5 kg. Apabila hanya tersedia pupuk majemuk Nitrofoska 15.15.15, berapa dosis majemuk ini sebagai pengganti dosis pupuk tunggal tersebut?



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 30



ACARA VIII



JUDUL



: Analisa Daun



TUJUAN



:1. Mengetahui cara melakukan analisa daun



PENDAHULUAN Pemupukan untuk tanaman kelapa sawit dilaksanakan sesuai dengan tahapan perkembangan tanaman yaitu pembibitan, tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Untuk pembibitan dan TBM, pupuk diberikan dengan dosis baku berdasarkan hasil percobaan. Sedangkan tanaman menghasilkan ditentukan berdasarkan pada konsep keseimbangan hara yang dituangkan dalam rekpmendasi dari Balai.



Konsep



menghitung kebutuhan tanaman berdasarkan : 1. Perkiraan jumlah hara yang digunakan tanaman dan diambil dari tanah dengan indikator jumlah produksi TBS dan pertumbuhan vegetatif. 2. Perkiraan



kemampuan



tanah



menyediakan



persediaan



hara



dengan



mempertimbangkan adanya kehilangan hara akibat pencucian, penguapan dan erosi.



Leaf Sampling Unit (LSU) atau Kesatuan Contoh Daun (KCD) adalah areal dimana diambil contoh daun yang merupakan satu kesatuan untuk pemupukan. Satu LSU/KCD harus memenuhi prinsip keseragaman dalam hal : 1. Umur tanaman 2. Jenis tanah 3. Tindakan kultur teknis 4. Topografi dan drainase



Luas satu LSU/KCD adalah 20–30 Ha atau luasan satu blok tetapi bila



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 31



kondisinya dapat memenuhi prinsip keseragaman maka satu LSU/KCD dapat digunakan luas 40–60 Ha (2 blok). Bila dalam satu LSU/KCD yang luasannya 20– 30 Ha atau 40–60 Ha dijumpai areal yang spesifik maka areal tersebut dapat dijadikan satu LSU/KCD asalkan luas areal tersebut tidak lebih kecil dari 5 ha. Tanaman yang telah berumur lebih dari 20 tahun tidak dilakukan pengambilan contoh daun.



METODE PRAKTIKUM 1. Tempat Kebun praktek Politeknik LPP krajan. 2. Alat dan bahan Gunting, kertas amplop, kapas, aquades, dan alat tulis 3. Cara kerja 1. Tentukan nomor daun yang akan dijadikan pohon contoh, TBM 3 : daun no. 9 dan TM : daun no.17 (untuk menentukan nomor daunnya lihat gambar 1). 2. Potong pelepahnya (bila masih terjangkau tidak perlu dipotong, cukup diikat dengan galah atau egrek). 3. Ambil 4 anak daun dari titik ujung permukaan datar pelepah (node); 2 kiri 2 kanan masing-masing 1 mengarah kebawah dan 1 yang ke atas. 4. Buang 1/3 bagian pangkal dan ujung anak daun, yang dipakai hanya 1/3 bagian tengah. 5. Masukkan ke kantong/amplop. 6. Lakukan pengambilan sampai seluruh pohon contoh. 7. Di ruangan helaian daun dibuang lidi dan pinggirnya kemudian dilab dengan kapas dan aguades. 8. Helaian daun dimasukkan ke amplop/kantong.



9. Tiap kantong diberi label :



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 32



Nama Perusahaan : ……………………………………….. Nama Kebun : ……………………………………….. Afdeling : ……………………………………….. No KCD : ……………………………………….. No. Blok : ……………………………………….. Tahun Tanam : ……………………………………….. Luas : ……………………………………….. Tgl. Pengambilan : ……………………………………….. 10. Keringkan dengan oven 800 C selama 12-15 jam. 11. Daun yang telah kering dikirim ke laboratorium/Balai Penelitian 12. Rekomendasi pemupukan akan disusun oleh Balai Penelitian.



Gambar 1. Tata Letak Daun



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 33



DAFTAR PUSTAKA



Cipnadi, Gunawan. 2000. Buku Pintar Mandor Tanaman Kelapa Sawit.LPP Press. Yogyakarta. Harahap, Y., Winarna dan E.S. Sutarta. 2005. Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit. 1. Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau 2. Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau JOM Faperta Vol. 2 No.2 Oktober 2015 Tinjauan dari Aspek Tanah dan Iklim. Dalam W. Darmosakoro, E.S. Sutarta dan Winarna (Eds). Lahan dan Pemupukan Kelapa Sawit. Medan. Pahan,I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta. PTP Nusantara IV.2007. Standar Prosedur Operasi Kelapa Sawit. Medan.



Budidaya Tanaman Kelapa Sawit | 34