Naskah Drama Hari Santri Nasional (MA Serba Bakti Suryalaya) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NASKAH DRAMA FOR HARI SANTRI NASIONAL Intro prolog lagu tanah air Puisi Kalian bagaikan Simbiosis Farasitisme Yang mengambil keuntungan untuk diri sendiri Kalian rampas sumber daya alam kami Kalian hancurkan masa depan kami Kalian injak-injak harga diri kami Kami seperti babu di negeri sendiri (penjajah dan pasukannya datang) backsound menegangkan Pergi....!!! pergi....!!! pergi kalian..!!!! (pembaca puisi ditembak) Semua penduduk panik Jendral : “diam kalian semua....!!! Si jendran kemudian mendekati sepasang suami istri dan menculik istrinya.... Suami : (berusaha menyelamatkan istrinya) “jangan...!!! jangan....!!! jangaaaaannn......!!!” (si suami di tembak 2x oleh jendra belanda) Istri



: “kakang....!!! kakang....!!!”



Sepasang suami istri tersebut akhirnya terpisahkan Backsound perpisahan termanis. Suami : (meminta tolong) “tolonggg.....!!!Tolongggg...!!!” Seorang pemuda datang dan menolongnya.... Pemuda : “mas.... mas kenapa....” Suami : “istri saya.... istri saya dan para penduduk diculik oleh para kompeni....” Pemuda : “apa.... wah ini tidak bisa di biarkan..., sekarang mas ikut sama saya ke pesantren,,, biar saya obati lukanya...” Suami : “iya…” Kemudian pemuda itu membawa si suami ke pesantren Masuklah kiyai bersama santrinya..... Pemuda : (mendekat) “pa kiyai... pa kiyai ada orang tertembak...” Kiyai Abbas : “cepat bawa kesini..., (setelah dekat) “kalian cepat obati pemuda ini...(Menyuruh kepada beberapa santrinya. Bertanya kepada pemuda) “kejadian apa yang telah menimpamu....?” Suami : “tadi pagi... pasukan kompeni datang dan menculik penduduk,, terutama istri tercinta,,, pada saat saya hendak menolong saya ditembak....!!”



Pemuda : “ini mah teu bisa di biarkan pa kiyai,,,, kita harus serang mereka....” (dengan nada sedikit marah) Kiyai Abbas: “kita harus bersabar jangan gegabah mengambil tindakan.....” Pemuda : “ek teupika iraha pa kiyai....” (marah) Kiyai abbas : “sekarang kita susun dulu stategi, setelah itu kita serang mereka ketika sedang lengah..., kamu siapkan senjata” (menyuruh kepada pemuda) Pemuda : “siap pa kiyai, berangkat” Merekapun menyiapkan strategi Penghianat : (dengan wajah liciknya) “wah... gawat aku harus cepat-cepst meloporkan ini kepada jendral van deklok….” (si penghianat tersebut meninggalkan tempat tersebut) backsound menegangkan Dilain tempat. Pasukan belanda menyiksa para tawanan, Prajurit : “cepat jalan….” Jendral : “cepat…..!!!” Kemudian datang 3 wanita penggoda. Backsound jaran goyang….. ketiga wanita penggoda tersebut berusaha menggoda jendral. Tak lama si penghianat datang… Penghianat : (Ngos-ngosan) “la…la… lapor kadal,, eh jendral…. (menelan ludah karena ngos-ngosan) “para pasukan dari pesantren kiayi abbas akan menyerang markas kita….” Jendral : “what…. Mmm…sudah pergi sana….” (sambil berkacak pinggang) Penghianat : “bayarannya tuan….” (meminta uang bayaran karena sudah membocorkan informasi musuh) Si jendralpun memberikan uang namun dengan cara melemparkan ke tanah. Ketika si penghianat itu mengambil uang tanpa sepengetahuannya si jendral itu menodongkan senjata dan si penghianat itu ditembaknya dan mati dalam keadaan sebagai seorang penghianat. Tak lama berselang pasukan kiayi Abbas tiba dan peperanganpun berkecamuk dengan hebatnya. Si jendral belanda mati karena tertusuk tongkat kiayi abbas dan seluruh pasukan kompeni mati. Si suami dan istrinya kembali dipertemukan. Backsound lagu pertemuan Kami pejuang dari suryalaya mengucapkan selamat hari santri nasional. Bersama santri damailah negeri.