Notulen Sosialisasi KTR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NOTULEN RAPAT SOSIALISASI LINTAS SEKTOR TENTANG PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK HARI



: SELASA



TANGGAL



: 05 DESEMBER 2017



JAM



: 09.00 S/D 11.00



KETUA



: drg. ENI SURYAWATI



SEKRETARIS



: SRI WINARNI, AMd.Kep



PESERTA



: DAFTAR HADIR TERLAMPIR



PEMBUKAAN Rapat dibuka oleh Kepala Puskesmas drg. Eni Suryawati dengan salam dan ucapan terimakasih. Di ikuti sambutan dari Pak Camat Magersari Bambang Mujiono, SH.MH PAPARAN Rapat Sosialisai dan penerapan kawasan tanpa rokok ini menjelaskan tentang pengertian pengelolaan kawasan tanpa rokok beserta teknis penerapannya. Tahun 2017 ini puskemas kedundung akan menyelenggarakan penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah yang berada di area kerja UPT Puskesmas Kedundung. Terkaitan adanya kegiatan tersebut maka diperlukan persiapan yang tidak sedikit, baik materi, tenaga



maupun sistem



penyelenggaraannya. Tidak hanya berhenti disitu saja setelah dilakukan penerapan kawasan tanpa rokok ini kami pihak puskesmas akan melakukan monitoring evaluasi minimal setahun sekali, sehingga Puskesmas dapat melihat permasalahan dan kendala sekolah sebagai kawasan tanpa rokok dan kesesuaian penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah. Ada beberapa hal yang harus di garis bawahi pada pertemuan managemen kali ini diantaranya : 1. Sosialisasi Penerapan Kawasan Tanpa Rokok Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok Di mulai dengan pengertian rokok beserta bahayanya dan pengertian kawasan tanpa rokok beserta teknis penerapannya. 2. Teknis Penerapan Kawasan Tanpa Rokok A. Kedua belah pihak yaitu pihak pertama Kepala Puskesmas Kedundung dan pihak kedua sekolah yang sudah siap melakukan penerapan kawasan tanpa rokok. Mengetahui Camat dari wilayah sekolahnya dan Kepala Dinas Pendidikan



melakukan penanda tanganan MOU. Kemudian pemberian banner kawasan tanpa rokok dan poster bahaya merokok. B. Membuat Surat Keputusan di sekolah yang bersedia menerapkan kawasan tanpa rokok dan memasukkan larangan merokok di dalam tata tertib sekolah. C. Melakukan penyuluhan kepada segenap warga sekolah tentang bahaya merokok dan deklarasi kawasan tanpa rokok, pada saat upacara hari senin. Kemudian dilakukan penanda tanganan deklarasi kawasan tanpa rokok oleh kepala sekolah dan kepala puskesmas Kedundung. D. Pemberian piagam penghargaan bagi sekolah sebagai kawasan tanpa rokok. 3. Sistem monitoring dan evaluasi Sistem monitoring dan evaluasi nantinya akan dilakukan oleh petugas puskesmas minimal satu tahun sekali dengan format terlampir. Kemudian hasil dari monitoring di berikan kepada Kepala sekolah dan Kepala puskesmas Kedundung. Untuk tindak lanjut permasalahan di putuskan oleh pihak intern sekolahan. 4. Hasil diskusi menetapkan SDIT PERMATA. SMPIT PERMATA, SD MERI 1, SD MERI 2 menjadi sekolah kawasan tanpa rokok. Untuk sekolah yang sudah siap. Tahun depan akan di lakukan penerapan KTR secara bertahap.



PENUTUP Rapat ditutup dengan harapan semoga pelaksanaan penerapan kawasan tanpa rokok ini berjalan lancar dan seluruh pihak bersedia berpartisipasi dalam pelaksanaan penerapan kawasan tanpa rokok secara bertahap setiap tahunnya, rapat ditutup pada jam 11.00 WIB dengan salam



Mojokerto, Sekretaris



Kepala UPT. Puskesmas Kedundung



SRI WINARNI, AMD.Kep 19840918 201503 2 001



Drg. ENI SURYAWATI 19620704 198803 2 006



NOTULEN RAPAT SOSIALISASI LINTAS SEKTOR TENTANG ORI DIFTERI



HARI TANGGAL JAM PEMATERI NOTULIS PESERTA



: SELASA : 05 DESEMBER 2017 : 09.00 S/D 12.00 : Putu Mira Harini : Tino Dora Agustina, S.Kep.Ners : DAFTAR HADIR TERLAMPIR



PEMBUKAAN Rapat dibuka oleh dr. Ayu Puspita dengan salam dan ucapan terimakasih. Disampaikan bahwa sehubungan dengan ditetapkannya Indonesia KLB Difteri maka Kota Mojokerto juga akan bersiap melakukan ORI Difteri pada bulan Pebruari mendatang. Penyakit difteri merupakan penyakit menular dan membahayakan, namun bisa dicegah dengan imunisasi. Dimana adanya kekebalan kelompok dapat memberikan benteng pertahanan untuk menangkal difteri. Peran serta lintas sector sangat penting dalam menyukseskan ORI Difteri ini. Tak kalah pentingnya puskesmas juga melaksanakan kegiatan PTM dengan sasaran umur 15-59 tahun yang dimulai bulan Pebruari .



PAPARAN 1. Tentang Sosialisasi ORI Difteri Rapat Sosialisasi Lintas Sektor tentang ORI Difteri ini menjelaskan tentang adanya penyebab difteri, gambaran penyakit difteri, tanda dan gejala penyakit difteri, bahaya dan komplikasi difteri. KLB difteri di Indonesia dengan kantong difteri terbanyak di Pasuruan. Penyakit Difteri merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Disampaikan juga mengenai kasus difteri di Mojokerto dari tahun 2014 s/d 2017, dengan trend di tahun 2017 ada kenaikan yang signifikan. Berdasarkan hal tersbut maka kota Mojokerto juga bersiap melaksanakan kegiatan ORI Difteri dimulai di bulan Pebruari dengan sasaran anak usia 1- 7 – 19 tahun Td.



PAPARAN Rapat Sosialisasi Lintas Sektor tentang ORI Difteri ini menjelaskan tentang tanda gejala penyakit difteri yaitu



suara serak, tenggorokan sakit, nyeri saat menelan, kesulitan



bernafas, demam dan menggigil.



Cara menghindari penularan difteri adalah dengan



imunisasi , menghindari kontak langsung dengan penderita difteri, menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Disampaikan juga mengenai kasus difteri di Mojokerto dari tahun 2014 s/d 2017, dengan trend di tahun 2017 ada kenaikan yang signifikan. Berdasarkan hal tersbut maka kota Mojokerto juga bersiap melaksanakan kegiatan ORI Difteri dimulai di bulan Pebruari dengan sasaran anak usia 1- 39◦C, pingsan mendadak, nyeri sendi pada anak-anak )



PENUTUP Rapat ditutup dengan harapan semoga pelaksanaan kegiatan ORI Difteri dan kegiatan lainnya di tahun 2018 ini dapat terlaksana dengan baik ,diberikan



kemudahan dan



kelancaran, rapat ditutup jam 12.00



Mojokerto, 16 Januari 2018



Notulis



Pemateri



Nihayatul Mufidah, Amd. Keb



Indah Sumiati, S.ST



NOTULEN RAPAT SOSIALISASI TENTANG ORI DIFTERI KADER KELURAHAN KEDUNDUNG HARI TANGGAL JAM PEMATERI NOTULIS PESERTA



: SELASA : 05 DESEMBER 2017 : 09.00 S/D 12.00 : Putu Mira Harini : Yekti Prasetyaningsih, Amd : DAFTAR HADIR TERLAMPIR



PEMBUKAAN Rapat dibuka oleh drg. Eni Suryawati dengan salam dan ucapan terimakasih. Disampaikan bahwa sehubungan dengan ditetapkannya Indonesia KLB Difteri maka Kota Mojokerto juga akan bersiap melakukan ORI Difteri pada bulan Pebruari mendatang. Penyakit difteri merupakan penyakit menular dan membahayakan, namun bisa dicegah dengan imunisasi. Vaksin yang diberikan untuk usia 1-5 tahun Pentavalen, 5-7 tahun DT, usia >7 – 19 tahun Td.



PAPARAN Rapat Sosialisasi Lintas Sektor tentang ORI Difteri ini menjelaskan tentang gambaran umum penyakit difteri yaitu ditularkan oleh bakteri dari manusia ke manusia melauli droplet luda yang terinfeksi, merupakan penyakit yang mematikan dan dsangat akut. Difteri bisa menyerang alat pernafasan ( paling berbahaya ), pseudomembran, difteri mulut, difteri pusar, difteri kulit. Dengan tanda gejala penyakit difteri yaitu tenggorokan dan amandel tertutup oleh membrane berwarna abu-abu, suara serak, tenggorokan sakit, nyeri saat menelan, kesulitan bernafas, demam dan menggigil. Cara penanganan bila diduga ada yang mengalami keluhan seperti gejala difteri segera dilakukan rujukan ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan laborat, jika hasil laborat didapatkan positif atau tidak makan akan diberikan ADS. Cara menghindari penularan difteri adalah dengan imunisasi , menghindari kontak



langsung



dengan



penderita



difteri,



menjaga



kebersihan



diri



dan



lingkungan,memeriksakan kesehatan secara teratur. Disampaikan juga mengenai kasus difteri di Mojokerto dari tahun 2014 s/d 2017, dengan trend di tahun 2017 ada kenaikan yang signifikan. Berdasarkan hal tersbut maka kota Mojokerto juga bersiap melaksanakan kegiatan ORI Difteri dimulai di bulan Pebruari dengan



sasaran anak usia 1- 39◦C, pingsan mendadak, nyeri sendi pada anak-anak ) Alur kegiatan ORI Difteri : Meja 1. Pendaftaran dan pemberian kartu imnunisasi SDM : Kader Tugas : memanggil anak sesuai urutan pendaftaran dan mencatat nama anak pada kartu imunisasi Meja 2. Skrening dan Pelayanan Imunisasi SDM : petugas kesehatan dengan tugas menentukan layak tidaknya anak mendapatkan imunisasi. Meja 3. Pencatatan anak yang telah mendapatkan imunisasi ( tanggal dan jam )



PENUTUP Rapat ditutup dengan harapan semoga pelaksanaan kegiatan ORI Difteri di tahun 2018 ini dapat terlaksana dengan baik ,diberikan kemudahan dan kelancaran, rapat ditutup jam 12.00



Mojokerto, 16 Januari 2018



Notulis



Pemateri



Yekti Prasetyaningsih, Amd



Putu Mira Harini