Notulen Sosialisasi SKP 1-6 Maret (Fix) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOSIALISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP. 1 Ketepatan Identifikasi Pasien ) RSIA PROF.dr.H.M FARID



Hari/ Tanggal



: Sabtu, 16 Maret 2019



Waktu



: 14.00 - Selesai



Tempat



: Aula RSIA Prof. Dr. H. M. Farid



Pemimpin Rapat



: TIM Pokja SKP RSIA Prof. Dr. H. M. Farid



Peserta Hadir



: 24



Notulis



: Tim Pokja SKP



Orang



ISI NOTULEN I.



Agenda Sosialisai 1. Sosialiasi SKP. 1 Ketepatan Identifikasi Pasien 2. Lain-lain



II.



Pembahasan : 



Proses Identifikasi Pasien di RSIA Prof.dr.H.M. Farid menggunakan 3 Identitas yaitu : Nama lengkap pasien , Tanggal lahir pasien dan nomor rekam medic pasien







Gelang pasien diberikan pada saat assessment awal dan hanya diberikan pada pasien di Unit Gawat Darurat ( UGD ) , Pasien Rawat Inap dan Pasien One Day Care .







Warna Gelang Identitas Pasien berdasarkan jenis kelamin , yaitu : warna Pink untuk pasien perempuan dan warna biru untuk pasien laki – laki







Pasien yang berisiko di beri penanda risiko pada gelangnya yang terdiri dari warna merah untuk risiko alergi warna kuning untuk risiko jatuh warna ungu untuk DNR







Identifikasi bayi baru lahir, dilakukan oleh perawat /bidan di kamar bersalin/OK dengan mengecek gelang identitas pasien yang berisi nama ibu jika bayi belum mempunyai nama , Jika bayi kembar, maka diberikan angka dibelakang nama, contoh: By Ny Ana 1, By. Ny Ana 2, dst







Pelepasan Gelang identitas jika pasien akan pulang dengan cara digunting oleh perawat ruangan dan jika pasien meninggal, maka pelepasan gelang identitas dilakukan di ruang pemulasaran jenasah setelah serah terima jenasah



III.



KESIMPULAN Mengidentifikasi pasien yang akan diberi layanan atau pengobatan dan mencocokkan layanan atau perawatan dengan pasien tersebut.



Makassar , 16 Maret 2019 Pemimpin Rapat,



Ramayana M . Nur,ST



Notulis,



Kamelia Munir, Amd.Farm



NOTULEN SOSIALISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP. 2 KOMUNIKASI EFEKTIF ) RSIA PROF.dr.H.M FARID



Hari/ Tanggal



: Sabtu, 16 Maret 2019



Waktu



: 14.00 - Selesai



Tempat



: Aula RSIA Prof. Dr. H. M. Farid



Pemimpin Rapat



: TIM Pokja SKP Prof. Dr. H. M. Farid



Peserta Hadir



: 24



Notulis



: Tim Pokja SKP



Orang



ISI NOTULEN I.



Agenda Sosialisai 1. Sosialiasi SKP. 2 Komunikasi Efektif 2. Lain-Lain



II.



Pembahasan : a. Teknik pemberian informasi komunikasi antar petugas kesehatan dapat dilakukan secara lisan dan tertulis .  Komunikasi lisan dengan menggunakan metode TBAK dan SBAR  Komunikasi tertulis dengan menulis secara lengkap dan jelas menggunakan singkatan terstandar dan menulis secara lengkap dan jelas bila tidak ada dalam daftar singkatan .  Stempel TBAK digunakan oleh perawat / bidan dirawat inap sedangkan stempel SBAR oleh rekam medik.  Perbaikan SPO TBAK yaitu 1. Unit Keperawatan 2. Unit Rawat Inap 3. Unit Kamar Bersalin



 Perbaikan SPO SBAR yaitu 1. Unit Pelayanan Medis 2. Unit Keperawatan b. Pemberian Informasi dan edukasi di Admisi Pendaftaran :  Kelengkapan identitas pasien baik (rawat jalan & Inap)  Pelayanan poli, ruang dan jam praktek (Sesuai kebutuhan costumer)  Batas / waktu control kembali  Ruang dan biaya  Keinginan privasi pasien, tanggung jawa pribadi mengenai barang milik pasien.  Informasi bila ada brosur.  Pembayaran :  Penjelasan habisnya biaya perawatan poli rawat jalan, penunjang, dan farmasi.  Penjelasan dalam billing rinci pasien pulang rawat inap  Informasi nomor telepon untuk pendaftaran pasien rawat jalan (ketika akan control pasca rawat inap) c. Pemberian informasi dan edukasi unit UGD d. Pemberian Informasi dan Edukasi Rawat jalan e. Pemberian informasi dan edukasi pada rawat inap f. Pemberian informasi dan edukasi penunjang medic g. Pemberi Informasi dan Edukasi kerohanian h. Pemberian informasi dan edukasi terkait diagnosa dan perjalanan penyakit i. Pemberian informasi dan edukasi mengenai pengobatan j. Pemberian Informasi dan Edukasi Pre Operasi k. Pemberian Informasi dan edukasi tentang nyeri l. Pemberian informasi dan edukasi pengendalian infeksi m. Pemberian informasi dan edukasi tindakan kedoteran



III.



Kesimpulan Komunikasi yang efektif diantara dokter, perawat, farmasis, laboran, gizi, sanitasi, dengan pasien/keluarga yang bertujuan untuk memberikan pelayanan dan perawatan yang efektif dan optimal.



Makassar , 16 Maret 2019 Pemimpin Rapat,



Ramayana M . Nur,ST



Notulis,



Kamelia Munir, Amd.Farm



NOTULEN SOSIALISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP. 3 Prosedur Mengenai Obat-Obat High Alert) RSIA PROF.dr.H.M FARID



Hari/ Tanggal



: Sabtu , 16 Maret 2019



Waktu



: 14.00 - Selesai



Tempat



: Aula RSIA PROF.dr.H.M FARID



Pemimpin Rapat



: TIM Pokja SKP RSIA PROF.dr.H.M FARID



Peserta Hadir



: 26 Orang



Notulis



: Tim Pokja SKP



ISI NOTULEN I. Agenda Sosialisasi 1. Sosialiasi SKP.3 Prosedur Mengenai Obat-Obat High Alert 2. Lain-Lain II. Pembahasan  Cairan elektrolit pekat tidak boleh disimpan di ruang perawatan pasien, kecuali di IGD, OK, dan ruang Intensive care, yaitu: HCU dengan akses terbatas (restricts access) untuk mencegah penggunaan yang tidak seharusnya.  Penetapan penempatan obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert) yang diizinkan dengan akses terbatas adalah:  Di IGD dalam kotak/tas emergency (bag Emergency) untuk pelayanan gawat darurat  Di HCU dalam kotak/tas emergency (bag Emergency) untuk pelayanan HCU  Di OK dalam kotak/tas emergency (bag Emergency) untuk pelayanan OK  Obat yang perlu diwaspadai, terdiri dari : Obat high risk yaitu obat – obatan yang memiliki resiko tinggi dalam menyebabkan bahaya yang besar pada pasien jika tidak digunakan secara tepat. Obat high alert elektrolit pekat diberi label bundar berwarna merah bertuliskan High Alert narkotika dan high alert lainnya label kotak merah dan sitostatika label segi empat panjang warna



ungu dan semua obat high alert disimpan di tempat dengan akses terbatas pada lemari khusus yang diberi stiker/label merah



III.Kesimpulan Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai guna memastikan keselamatan pasien, sehingga pengelolaan obat yang tepat menjadi sangat penting. Pengelolaan obat yang tepat sangat penting untuk meningkatkan keamanan obatobatan yang harus diwaspadai untuk memastikan keselamatan pasien.



Makassar , 16 Maret 2019 Pemimpin Rapat,



Ramayana M . Nur, ST



Notulis,



Kamelia Munir, Amd.Farm



DOKUMENTASI SOSIALISASI



NOTULEN SOSIALISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP.4 Pelayanan Bedah ) RSIA PROF.dr.H.M FARID



Hari/ Tanggal



: Selasa, 30 Maret 2019



Waktu



: 14.00 - Selesai



Tempat



: Aula RSIA PROF.dr.H.M FARID



Pemimpin Rapat



: TIM Pokja SKP RSIA PROF.dr.H.M FARID



Peserta Hadir



: 23 Orang



Notulis



: Tim Pokja SKP



ISI NOTULEN I. Agenda Sosialisasi 1. Sosialiasi SKP. 4 Pelayanan Bedah 2. Lain-Lain II. Pembahasan Proses verifikasi praoperatif dilakukan dengan Sign In, Time Out dan Sign Out dengan melibatkan seluruh tim operasi. RSIA Prof.dr.H.M. Farid menggunakan surgical safety checklist untuk melaksanakan verifikasi praoperatif, sedangkan untuk penandaan lokasi operasi menggunakan tanda yang jelas berupa lingkaran dengan spidor marker berwarna merah. Ruang Lingkup  Sasaran Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi harus dilakukan verifikasi preoperasi dan penandaan lokasi operasi untuk mencegah terjadinya insiden.  Waktu Pelaksanaan verifikasi preoperasi dilakukan sebelum induksi, sebelum insisi operasi dan sebelum meninggalkan kamar operasi. Pelaksanaan site marking (penandaan lokasi operasi) dilakukan oleh dokter operator sebelum dilakukan tindakan operasi.



 Tempat  Verifikasi preoperasi dilaksanakan di masing-masing unit dan dilakukan kroscek di kamar operasi  Site marking dilakukan di Unit Rawat Inap, Rawat Jalan dan UGD.  Pelaksana Pelaksanaan site marking dan verifikasi preoperasi dilakukan di rawat inap, rawat jalan , UGD dan Unit Kamar Operasi oleh dokter operator, dokter anestesi dan perawat.



III.



Kesimpulan Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi adalah suatu proses sebelum dilakukan tindakan medik operatif untuk keselamatan pasien dengan melaksanakan verifikasi praoperatif dan penandaan lokasi operasi (site marking).



Makassar , 30 Maret 2019 Pemimpin Rapat,



Notulis,



Ramayana M . Nur,ST



Kamelia Munir, Amd.Farm



NOTULEN SOSIALISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP. 5 Prosedur Hand Hygiene ) RSIA PROF.dr.H.M FARID



Hari/ Tanggal



: Sabtu, 30 Maret 2019



Waktu



: 14.00 -Selesai



Tempat



: Aula RSIA PROF.dr.H.M FARID



Pemimpin Rapat



: TIM Pokja SKP RSIA PROF.dr.H.M FARID



Peserta Hadir



: 24



Notulis



: Tim Pokja SKP



Orang



ISI NOTULEN I. Agenda Sosialisasi 1. Sosialiasi SKP.5 Prosedur Hand Hygiene 2. Lain-Lain II. Pembahasan Handwash



adalah suatu



tindakan membersihkan tangan dengan



menggunakan



sabun/antiseptic dibawah air mengalir selama 40-60 detik. Handrub adalah suatu tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan cairan berbasis alcohol pada saat tangan tidak terlihat kotor/terkontaminasi selama 20-30 detik. Five moment cuci tangan : 1. Sebelum kontak dengan pasien, 2. Sebelum tindakan aseptic. 3. Setelah beresiko terkena cairan tubuh pasien, 4. Setelah kontak dengan pasien, 5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien



III. Kesimpulan Hand hygiene dilakukan untuk mencegah terjadinya peristiwa infeksi .



Makassar , 30 Maret 2019 Pemimpin Rapat,



Notulis,



Sherly Damayanti,AMK



Ramayana M. Nur,ST



NOTULEN SOSIALISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN ( SKP. 6 Pengurangan Resiko Pasien Jatuh ) RSIA PROF.dr.H.M FARID



Hari/ Tanggal



: Sabtu, 30 Maret 2019



Waktu



: 14.00 -Selesai



Tempat



: Aula RSIA PROF.dr.H.M FARID



Pemimpin Rapat



: TIM Pokja SKP RSIA PROF.dr.H.M FARID



Peserta Hadir



: 24 Orang



Notulis



: Tim Pokja SKP



ISI NOTULEN I. Agenda Sosialisasi 1. Sosialiasi SKP. 6 Pengurangan Resiko Pasien Jatuh 2. Lain-Lain II. Pembahasan 



Assesment awal terhadap pasien yang beresiko jatuh dan melakukan asessesment ulang pasien bila di indikasi terjadi perubahan kondisi, atau pengobatan dan lain – lain.







Tool Assesment pasien jatuh yaitu menggunakan skala Morse ( Morse Fall Scale ) dan Skala Humpty Dumpty







Protokol standar Resiko Rendah ( HD : skor 7-10 atau MFL < 45 )







Protokol standar Resiko Tinggi ( HD : > atau MFL > 45 ).



III. Kesimpulan Tujuannya untuk mengurangi risiko cedera pada pasien akibat jatuh, berdasarkan prosedur yang tepat dengan memantau dampak yang tidak diinginkan dari tindakan yang dilakukan Makassar , 30 Maret 2019 Pemimpin Rapat,



Ramayana M . Nur, ST



Notulis,



Kamelia Munir, Amd.Farm



DOKUMENTASI SOSIALISASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN RSIA PROF.dr.H.M FARID